Selasa,
6 Mei 2014, writing class hari ini
masih berkutat dengan Papua dan persiapan untuk memulai berargumen dalam sebuah
“Argumentative essay”. Sudah pernah saya katakan pada class review sebelumnya bahwa pembuatan
essay kali tidak akan mudah untuk kita selesaikan. Bagian tersulit dalam pembuatan essay ini
adalah bagaimana cara kita dalam mengaitkan satu sama lain dari setiap
peristiwa dan fakta yang berkaitan dengan Papua.
Class review
11 ini adalah class review terakhir untuk mata kuliah writing semester
ini. Senang ? Jika ditanya senang atau tidak, tentu hampir
semua dari kami dan termasuk saya sendiri akan menjawab dengan tegas bahwa kami
merasa senang. Tetapi jujur saja, class
review terakhir ini terasa lebih sulit bagi saya pribadi dan mungkin bagi
teman-teman yang lain juga karena sudah kehabisan kata-kata dan tidak tahu apa
lagi yang harus ditulis di dalam class review ini. Selain class review, tentunya yang paling
sulit adalah essay terakhir kami yaitu “Argumentative Essay”. Well,
rasanya benar-benar ingin menyerah. Tapi
ya, tidak sekarang dan tidak akan pernah.
Pikiran seperti itu, pikiran ingin menyerah haruslah dibuang
jauh-jauh. Tidak mudah untuk sampai
berada dititik ini dan menyerah bukanlah
jalan yang logis mengingat perjuangan kita semua hingga diujung semester
ini. Fighting !
Kelas
hari ini membahas argumentative essay dan konsep di dalamnya. Mr. Lala menjelaskan bagaimana cara menulis
argumentative essay yang tepat dan memasukan data yang valid sebagai penguat
untuk setiap opini yang kita masukan.
Berargumen dalam mempertahankan pendapat kita sendiri dan menyajikan
data yang aktual dan terpercaya agar argumentative essay kita bisa masuk dalam
kategori yang “memuaskan”. Tetapi, untuk mencapai kategori tersebut
bukanlah hal yang mudah, bahkan untuk mencapai kategori “lumayan” saja tidak
mudah, butuh perjuangan untuk mencapainya.
Di
dalam argumentative essay, Mr. Lala mengatakan bahwa ada tiga hal penting yang
harus kita sajikan, yaitu:
1. Reasoning,
not EMOTION
Maksunya
yaitu di dalam argumentative essay yang kita buat, kita harus memberikan
alasan-alasan yang sesuai dengan fakta dan didukung fakta lainnya. Di dalam argumentative essay ini kita bukan
mengeluarkan “emosi” kita seperti orang yang sedang marah ketika kita tidak
setuju dengan topik yang sedang dibahas.
Jika kita tidak setuju, maka berikanlah alasan yang logis dan valid
bukan emosi. Untuk bisa menyampaikan
alasan secara tepat, ada yang perlu kita perhatikan terlebih dulu yaitu:
2. Definite Evidence
Dari artinya saja kita sudah tahu bahwa kita harus memberikan
fakta-fakta yang nyata atau pasti, bukan sebuah “hoax” atau berita bohong atau juga hanya sebuah karangan belaka
dari kita atau dari orang lain tanpa dicari tahu kebenarannya. Bukankah dari awal sudah dikatakan bahwa
dalam argumentative essay kali ini kita akan dibentuk untuk menjadi seorang “researcher”. Itu artinya kita dituntut juga untuk mencari
kebenaran dari informasi yang telah kita peroleh sebelum menyajikannya kepada
pembaca kita.
3. A Working Thesis
A working thesis yaitu thesis atau thesis statement yang kita
tulis sebagai alasan kita yang dapat dieksploitasi lebih lagi. Maksudnya, dari satu thesis yang kita tulis
akan dapat memunculkan sebuah fakta-fakta baru yang tersembunyi yang belum
diketahui oleh orang banyak sebelumnya.
A working thesis dapat menghasilkan akar-akar baru akan fakta-fakta yang
belum terkuak.
Dalam argumentative essay yang kita buat kali ini, kita
diminta untuk dapat mengedepankan alasan sejarah sebagai alasan utama mengapa
kita harus mempertahankan Papua di dalam NKRI.
Mengetahui sejarah tentang Papua lebih banyak akan sangat berguna bagi
kita untuk bisa menyajikan fakta sejarah sebagai alasan dalam bentuk yang lebih
menarik. Perlu kita ketahui bahwa
“history is an asset”, itu artinya bahwa Papua adalah sebuah aset milik Indonesia
yang harus kita pertahankan.
Selain
memberikan alasan secara realistis,
didalam argumentative essay ini kita juga bisa memberikan alasan yang non-realistis. Alasan yang non-realistis bisa kita peroleh
jika kita dapat mengaitkan kemungkinan-kemungkinan dari setiap peristiwa yang
terjadi dan berpikir apa yang akan terjadi selanjutnya. Sebagian besar orang mungkin tidak pernah
mempertimbangkan berbagai kemungkinan dari peristiwa-peristiwa yang terjadi
disekitar mereka. Dengan memikirkan
kemungkinan-kemungkinan tersebut berarti kita sudah selangkah lebih maju dari
dari orang-orang tersebut.
Kesimpulan
dari class review 11 ini adalah diperlukan teknik tertentu untuk dapat
menghubungkan setiap peristiwa bersejarah agar dapat dikatakan sebagai sebuah
alasan. Argumentative essay is not an emotional essay. Argumentative essay adalah essay yang
menyajikan pendapat seorang penulis terhadap sebuah topik disertai data atau
fakta yang pasti dan nyata. Dalam
argumentative essay seorang penulis bukan mengeluarkan kemarahannya terhadap
ketidaksetujuannya terhadap sebuah topik tapi memberikan pendapatnya dengan
disertai fakta untuk mempertahankan argumen-argumennya didalam essay tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic