CLASS REVIEW
Menggemaskan,
itulah yang kurasakan. Memoriku seketika terbang mengingatkanku akan class
review dan appetizer pertamaku disemester 4, mencoba menggali kembali suasana
dan detail yang kutuliskan dalam buku tugasku. Menggelitikkan, karena kurasakan
beberapa emosi yang mengalir melalui tulisan itu. Aku pun bisa melihat bahwa
sebenarnya menulis itu bukanlah suatu hal yang mudah. Dengan menulis, kini aku
bisa mengetahui perkembangan emosi pada tulisanku. Kini ku berlatih untuk
semakin terus meningkatkan kualitas dari isi tulisanku tiap minggunya. Detik –
detik akhir menjelang persiapan UAS, makin berpacu dengan waktu dan pengetahuan
yang harus terus bertambah untuk memudahkan dalam ancang – ancang kedepannya,
karena perancangan sesuatu membutuhkan pengetahuan. Dalam pertemuan yang ke –
12 kala itu Mr. Lala Bumela tidak terlalu banyak memberikan materi. Pada minggu
sebelumnya kami mengadakan pertemuan dalam kelas untuk memeriksa hasil outline
teman kami dan saling bertukar untuk mengoreksinya. Sedangkan pada minggu –
minggu selanjutnya jadwal Mr. Lala Bumela akan semakin padat oleh karena itu
untuk jadwal selanjutnya class review yang biasanya selalu ada tiap minggunya
akan ada kemungkinan bahwa class review kali ini merupakan class review terakhir
disemester 4. Pada pertemuan yang ke – 12 kali ini pun, tepatnya pada tanggal
06 Mei 2014, Mr. Lala Bumela hanya menerangkan sedikit materi yang kemudian
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Dalam pertemuan tersebut, Mr. Lala Bumela
menjelaskan mengenai 3 hal yang dilihat dalam outline argumentative essay,
yaitu diantaranya reasoning, definite
evidence, dan a working thesis.
Kata
– kata argumentative itu sendiri merupakan kata yang bermakna alasan. Jadi
ketika seseorang membuat paragraf atau karangan argumentative tentulah harus
dapat memberikan alasan – alasan yang kuat dan meyakinkan dengan beragam
informasi, dengan menyampaikan pendapat yang disertai penjelasan dan alasan
yang kuat maka yang membaca pun akan menjadi yakin dengan karangan yang buat
oleh si penulis.
Pengembangan dalam paragraf atau
karangan argumentatif dilakukan dengan kalimat-kalimat yang berisi sesuatu yang
bersifat alasan-alasan agar pembaca percaya dan menerima apa yang dikemukakan
penulis. Dalam berargumentasi, kita boleh mempertahankan
pendapat, tetapi juga harus mempertimbangkan pendapat orang lain yang berbeda
dengan pendapat kita. Penalaran yang sehat dan didukung oleh penggunaan bahasa
yang baik dan efektif sangat menunjang sebuah karangan argumentatif.
Isi dari alasan (reasoning) yang
diungkapkan adalah berdasarkan dari keseluruhan uraian yang berusaha menjawab
permasahan yang dikemukakan dalam pendahuluan (introduction). Seperti contoh
alasan dalam outline argumentative pada pertemuan minggu lalu yang membahas
mengenai pertimbangan wilayah Papua untuk tetap bersatu bersama Indonesia atau
tidak, dengan mengungkapkan alasan yang meyakinkan bahwa Papua memang lebih
baik bersama Indonesia. Ulasan yang paling penting mengapa Papua harus tetap
menjadi bagian dari Indonesia ialah kesamaan sejarah, dimana keduanya sama –
sama pernah dijajah oleh Belanda. Selain itu, perjuangan yang telah dilakukan
oleh bangsa Indonesia untuk mempertahankan Papua melalui bermacam – macam
perjanjian yang telah diselenggarakan dan menelan biaya yang banyak untuk
membiayai semua perjanjian tersebut.
Karangan argumentative juga harus
mampu menunjukkan atau membuktikan kebenaran (definite evidence) suatu pendapat
dengan data atau fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam menuliskan
karangan argumentative essay seorang penulis harus memperhatikan dan mempertimbangkan
pendapat-pendapat yang berbeda atau mungkin akan bertentangan dengan pendapat
sang penulis. Artinya, seorang penulis harus mengetahui sudut pandang pihak
lawan mengenai permasalahan yang sedang dibicarakan, disinilah peranan fakta
yang diungkapkan bertujuan pula untuk menunjukkan kebenaran yang sedang
diungkapkan penulis.
Sebenarnya,
dasar karangan argumentasi adalah berpikir kritis dan logis. Oleh karena itu, harus
berdasarkan pada fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan oleh sang penulis
karangan argumentative. Dalam sebuah karangan argumentative essay penulis juga
harus mendasarkan alasan atau argumennya pada fakta – fakta yang bisa
diandalkan. Oleh karena
itu sebelum berargumen penulis juga harus menyiapkan dat-dat yang relevan dan
dapat diandalkan sesuai pokok permasalahan yang sedang dibahas Keberadaan data, fakta, dan alasan sangat mutlak dalam
karangan argumentasi. Bukti-bukti ini dapat berupa benda-benda konkret, angka
statistik, dan rasionalisasi penalaran penulis.
Dengan
berbagai macam pembuktian fakta yang ditunjukkan dalam argumentative entah itu
berupa diagram, table, gambar atau grafik serta lain sebagainya yang berbentuk
data akurat, karangan argumentative ini akan dapat meyakinkan pembacanya dengan
bermacam fakta yang diungkapkannya. Ketika seorang penulis membuat karangan
argumentative, pada saat itu penulis juga sebenarnya sedang menetapkan sebuah
ideologi dalam karangannya dengan disertai fakta yang ditampilkan dalam
karangan argumentative.
Hal
penting yang ketiga dalam menuliskan karangan argumentative essay yaitu a
working thesis. Thesis statement merupakan suatu ketertarikan sendiri untuk
seorang pembaca, karena meskipun thesis tersebut terdapat dalam satu kalimat
namun hal itu akan dapat dengan mudah menarik perhatian dan mengundang rasa
penasaran untuk membaca lebih lanjut mengenai pembahasan didalamnya. Thesis
statement, berisikan topik, ataupun klaim, opini dan alasan (reason). Dengan
menempatkan diri sebagai pembaca, seorang penulis dapat juga melihat thesis statement penulis lainnya tentang
bagaimana mereka meletakkan thesis statement itu dan bagaimana cara memberikan
bukti-bukti. Dengan
begitu, salah satu cara seorang penulis itu produktif adalah dengan mengetahui
cara mengembangkan thesis statement
dan cara pengembangannya. Mr.
Lala Bumela juga mengatakan bahwa thesis statement itu berupa kalimat utuh dan
tidak mempunyai anak. Thesis statement yang bagus yaitu satu ide yang dapat
didukung oleh faktanya. Jadi, kalimat yang mengandung thesis statement tersebut
memiliki arti karena didukung oleh fakta.
Ketiga hal tersebut (reasoning,
definite evidence, and a working thesis) menjadi hal yang penting yang ada
dalam outline argumentative kami, karena ketiganya merupakan point utama yang
dapat dilihat mengenai bayangan akan karangan argumentative kami.
KESIMPULAN
Dalam membuat
karangan argumentative, penulis harus memperhatikan hal – hal yang menjadi
kecirikhasan karangan argumentative, seperti saja berpikir sehat, kritis, dan
logis. Pada karangan argumentative ini perlu juga untuk mencari atau melacak,
mengumpulkan atau menghimpun, memilih fakta yang sesuai dengan tujuan dan
topik, serta mampu merangkaikan untuk membuktikan keyakinan atau pendapat.
Selain itu juga penulis harus mampu menjauhkan emosi dan unsur subjektif dan
menggunakan bahasa secara baik dan benar, efektif, dan tidak menimbulkan salah
penafsiran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic