We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Selasa, 27 Mei 2014

PROSES MENCIPTAKAN SEBUAH TEXT


CLASS REVIEW 12

            Sebuah hal yang sulit ku ubah menjadi sebuah kebiasaan, kelak akan ku petik buah dari semua perjuanganku. Sebuah kesulitan pun ku ubah menjadi sesuatu yang lebih mudah. Suatu hal yang tak mungkin terjadi pun ku jadikan menjadi sebuah hal nyata. Bergelut dengan ribuan ide yang berkeliaran dalam pikiran, menjemput jutaan inspirasi dimalam sepi. Malam pun semakin larut, suara jangkrik pun mulai bersahutan. Sebuah perjuangan pun ku mulai dengan doa, semoga semua pengorbanan dan hal yang ku lakukan akan membuahkan sebuah cerita yang akan berakhir dengan bahagia.
            Selasa pagi tanggal 13 Mei 2014 pukul 10.50 WIB bertempat di ruang 44 gedung PBI. Minggu ini merupakan minggu ketiga belas saya dan teman-teman PBI-C belajar mata kuliah Writing and Composition 4 bersama Mr. Lala Bumela, M.Pd. Minggu ini merupakan minggu-minggu terakhir saya dan teman-teman PBI-C belajar mata kuliah Writing and Composition 4 bersama dosen Mr. Lala Bumela, M.Pd. Pada pertemuan minggu ini Mr. Lala Bumela, M.Pd menyampaikan materi yang cukup singkat namun mempunyai banyak hal yang harus kami gali kembali. Selain itu, minggu ini merupakan pernyerahan hasil argumentative essay yang telah kami buat. Hasil dari argumentative essay kami serahkan untuk diperlihatkan kepada Mr. Lala Bumela, M.Pd. Beliau  membimbing kami tentang bagaimana membuat sebuah argumentative essay yang baik dan benar, sebelum akhirnya kami membuat dan menyerahkan sebuah argumentative essay yang akan kami serahkan sebagai tugas akhir kami di semester 4 mata kuliah Writing and Composition 4 ini.
            Pada pertemuan minggu ini, Mr. Lala Bumela, M.Pd menyampaikan materi berdasarkan buku Ken Hyland (2006) yang berjudul “Teaching and Researching Writing”. Hyland menuliskan bahwa penulis kita kenal dengan gagasan bahwa penyusunan adalah non-linear dan tujuan-driven, dan bahwa siswa dapat memperoleh manfaat dari memiliki berbagai menulis dan merevisi strategi yang menarik. Sama, penelitian tentang teks sendiri menunjukkan nilai pengetahuan formal dan efek positif kemampuan bahasa. Hal ini menarik perhatian pentingnya pengetahuan encoding dan hubungan tepat melalui leksikal dan pilihan tata bahasa dan struktur wacana. Untuk menerapkan teori-teori kepada siswa yang sebenarnya penulis di kelas dan mengakui bahwa mereka cenderung memiliki ide-ide mereka sendiri tentang apa 'tulisan yang baik' terdiri berdasarkan pengalaman budaya dan sosial mereka sebelumnya.
            Instruksi tertulis yang sukses membutuhkan kesadaran pentingnya dari kedua faktor kognitif dan sosial, guru yang telah memahami berarti memberikan topik yang relevan, mendorong kerjasama rekan, dan menggabungkan kegiatan kelompok dari berbagai jenis. Banyak guru menawarkan pelatihan siswa dalam strategi komposisi yang dapat ditransfer di seluruh situasi, membantu mereka untuk brainstorming, konsep, dan merevisi, bersama dengan saran tentang bagaimana struktur tulisan mereka sesuai tuntutan dan kendala konteks tertentu dan kebutuhan pembaca tertentu. Dengan kata lain, sementara kita belajar menulis melalui menulis, apa yang kita tulis harus terkait dengan genre dan konteks kita harus terlibat masuk ini berarti bahwa perhatian terhadap penonton sangat penting, dan bahwa umpan balik dari guru dan teman sebaya bersama-sama dengan penelitian pada khususnya pembaca dan membaca yang tepat dapat membantu siswa mengantisipasi harapan pembaca tertentu (Grabe, 2003; Johns, 1997).

v  A process view of writing:

Ø  Writing is problem-solving: writers use invention strategies and extensive planning to resolve the rhetorical problems that each writing task presents.
                        Menulis merupakan pemecahan masalah, penulis menggunakan strategi penemuan dan perencanaan yang luas untuk menyelesaikan masalah retoris yang ada pada setiap writing task yang disajikan. Dalam hal ini ada dua point yang harus digaris bawahi, yaitu inventation strategies dan extensive planning. Invention strategies, penulis harus mengenal lebih banyak jenis teks agar penulis dapat menemukan sebuah pemecahan masalah bagaimana menyelesaikan sebuah teks. Extensive planning, untuk menyelesaikan sebuah permasalahan suatu teks membutuhkan waktu yang lama, karena sebelumnya penulis harus banyak membaca hal-hal yang terkait dengan teks tersebut.
Ø  Writing is generative: writers explore and discover ideas as they write.
                        Menulis merupakan generatif, penulis mengeksplorasi dan menemukan ide-ide mereka menulis. Tutor memperkuat eksplorasi dan pendekatan reflektif dengan mengharuskan siswa untuk membuat jurnal proses yang mereka dapat memeriksa praktek-praktek menulis mereka. Dalam hal ini ada dua point penting yang harus digaris bawahi, yaitu discover dan explore. Discover, penulis harus menemukan ide-ide yang dapat mendukung apa yang ia tulis. Explore, setelah menemukan ide, penulis harus mengembangkan ide tersebut dan mempunyai sumber-sumber pendukung yang dapat menguatkan ide dan pendapat penulis.

Ø  Writing is recursive: writers constantly review and modify their texts as they write and often produce several drafts to achieve a finished product.
                        Menulis merupakan rekursif, penulis terus-menerus meninjau dan memodifikasi teks-teks mereka menulis dan sering menghasilkan beberapa draft untuk mencapai selesai pembuatan. Dalam hal ini perlu digaris bawahi kata constant. Constant, penulis yang sering menulis dan sering membuat sebuah teks, dia akan terbiasa untuk memproduksi sebuah teks kemudian dapat menghasilkan tulisan-tulisan.
Ø  Writing is collaborative: writers benefit from focused feedback from a variety of sources.
                        Menulis merupakan kolaboratif, penulis manfaat dari umpan balik fokus dari berbagai sumber.  Berusaha untuk 'memberikan proses kehadiran kelas' (Holst,pc) oleh melibatkan siswa dalam proses rekursif perencanaan, penyusunan, meninjau, mengevaluasi dan merevisi, menyediakan lingkungan yang mendukung, dan memanfaatkan berbagai sumber umpan balik (misalnya Raimes, 1987). Penekanan diletakkan pada membantu siswa menjadi sadar menulis sebagai serangkaian tahapan untuk membantu mereka menyusun bebas dari kebutuhan untuk mencapai kebenaran dan kelengkapan seperti yang mereka tulis. Penekanan pada proses menulis adalah jelas dari kata pengantar dari coursebook Writ 101: Menulis Bahasa Inggris (Holst, 1995). Dalam hal ini perlu digaris bawahi focused feedback. Focused feedback, seorang penulis harus memiliki berbagai sumber untuk sebagai pendukung dan penguat tulisan penulis.
                       
Ø  Writing is developmental: writers should not be evaluated only on their final products but on their improvement.
                        Menulis merupakan perkembangan, penulis tidak harus dievaluasi hanya pada produk akhir mereka, tetapi pada perbaikan mereka. Dalam hal ini perlu digaris bawahi developmental. Developmental, penulis yang sering menulis berarti secara tidak langsung dia telah melalui beberapa dan banyak proses ketika dia menulis. sebuah proses menulis sedikit demi sedikit akan meningkatkan kualitas tulisan itu sendiri.
v  Process stages in writing:
§  Prewriting: brainstorming, free writing, clustering, topic analysis, organising, planning
§  Writing: drafting, unblocking techniques
§  Editing: cutting deadwood, strengthening sentences, improving style
§  Rewriting: identifying focus and structure, revising on different levels, peer feedback, adapting text for speaking
§  Publication: proofreading and polishing, evaluating the final product, publication.
                        Setelah memberikan siswa dengan pemahaman tentang penulisan proses, tentu saja kemudian menuntun mereka melalui cara-cara menanggapi menulis, melihat fitur yang berkontribusi terhadap penulisan yang baik dan melengkapi mereka dengan strategi editing sebaya. Siswa berkonsentrasi pada aspek yang berbeda dari teks sampel, mengingat isinya, tujuan, penonton mungkin, tingkat formalitas, panjang kalimat, kosakata pilihan, dan seterusnya, dan mendiskusikan evaluasi mereka dalam kelompok-kelompok kecil. Tujuan dari hal ini adalah tidak hanya untuk memberikan siswa dengan cara pendekatan pekerjaan teman sekelas mereka dengan apresiasi kritis. Hal ini juga membantu mereka menjadi lebih sensitif terhadap isu-isu kebenaran, ekspresi dan organisasi, sehingga mendorong lebih banyak kesadaran pembaca mereka sendiri ketika mereka menulis sendiri.
            Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk dapat menghasilkan tulisan yang baik dibutuhkan proses yang cukup lama guna mencapai sebuah peningkatan pada tahap menulis. seorang penulis harus bisa menemukan ide dan kemudian mengembangkannya menjadi kesatuan paragraph yang sempurna. Seorang penulis pula harus sering membaca buku sumber, agar apa yang ditulis mempunyai data pendukung yang kuat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic