Class riview 10
Tak terasa sudah beberapa pertemuan
kita lewati, dan sekrang telah menginjak ke pertemuan yang ke sebelas pada mata
kuliah writing 4 ini yang bertepatan pada tanggal 22 april 2014 minggu lalu.
Pada minggu yang lalu juga masih membahas tentang teks yang ditulis oleh Eben,
yaitu “don’t use your date as a pillow”.
Namun kali ini, pembahasan mengenai peristiwa di Papua, akan di kaitkan
dengan atau sebagai bahan untuk isi dari Argumentative essay.
Setelah dua minggu yang sudah kita
lalu mengenai intensive reading. Yakni pada dua minggu yang lalu kita
semua ditugaskan untuk membaca dan menganalisis teks “don’t use your date as a
pillow” dengan mengartikan atau menganalisis setiap kalimat dan paragrafnya.
Saat itu, kita butuh kerja keras dan waktu yang lebih panjang untuk memahami
dan menganalisis kasus Papua tersebut. Dengan berbicara membaca, timbul
pertanyaan mengenai di manakah letak puncaknya membaca itu? Dalam hal menjawab
pertanyaan tersebut terdapat tiga pendapat. Yaitu, ada yang mengatakan bahwa
puncaknya membaca itu berada dalam awal paragrafh, ada juga yang mengatakan di
tengah paragrafh, dan ada juga yang terletak pada akhir paragrafh, tergantung
teks masing-masing.
Dalam pertemuan yang lalu, Mr Lala
tidak memeriksa passport kita masing-masing, karena waktu sudah mulai mepet,
sedangkan materi yang harus disampaikan
masih banyak lagi, salah satunya yaitu Argumentative Essay. Berebicara mengenai
hal tersebut, apakah kalian tahu apa pengertian dari Argumentative Essay ?
Argumentative essay
adalah genre penulisan yang mengharuskan siswa untuk menyelidiki sebuah topic,
mengumpulkan, menghasilkan dan mengevaluasi bukti, dan membangun mengkin
terjadi antara essay yang argumentative, ekspository dalam jumlah
pra-penulis (penemuan) dan penelitian yang terlibat. Pengertian lain mengatakan
bahwa Argumentative essay adalah jenis teks yang digunakan untuk
meyakinkan pembaca bahwa topik yang dihadirkan adalah topik yang penting untuk
dibahas atau mendapat perhatian dengan cara pemberian argumen-argumen atau
pendapat-pendapat yang mendukung ide pokok atau topik tersebut.
The Structure of argumentative essay:
1. Introduction, kita
sebagai seorang penulis harus memperkenalkan tentang topik atau ide pokok yang
akan dibahas. Dan jangan lupa membuat theses statement nya juga.
2. Body, dalam body ini akan berisi tentang “Arguments.” Dalam
bagian ini kita harus menghadirkan argumen-argumen yang mendukung ide pokok pembahasan
tersebut.
·
first point and
supporting info
·
second point and supporting
info
·
third point and
supporting info
3. Conclusion, yakni
meliputi ringkasan atau solusi mengenai konflik atau pembahasan yang ada di
teks tersebut.
Untuk membuat Argumentative Essay,
ada beberapa cara yang harus dilakukan, yaitu :
1. Defining the Topic
Sebelum
kita membuat Argumentative Essay, terlebih dahulu seorang penulis harus
menentukan topic yang akan dibahasnya. Seperti contoh, untuk sekarang ini, kita
akan membuat Argumentative Essay, yang kemudian topiknya yang akan dibahasnya
telah ditentukan, yaitu berikan alasan mengapa papua harus tetap di NKRI.
2. Limitation
of the topic
Kemudian
langkah selanjutnya yaitu seorang penulis harus membatasi topic yang akan
dibatasinya tersebut. Membatasi apa-apa saja yang akan dibahas, yang
berhubungan dengan topic pembahasan. Yang bertujuan agar suatu pembahasan tidak
melebar kesana-kemari. Namun tetap inti topic pembahasan tersebut.
3. Analyzing
the topic
Kemudian
langkah terakhir adalah penulis terlebih dahulu menganalisis, mengkaji, atau meneliti
topic apa yang akan menjadi pembahasannya. Baik dari sejarahnya, asal-usul atau
dari sudut pandang lainnya.
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Argumentative Essay adalah jenis teks
yang digunakan untuk meyakinkan pembaca bahwa topic yang dihadirkan adalah
topic yang penting untuk dibahas atau mendapat perhatian dengan cara pemberian
argument-argument atau pendapat-pendapat yang mendukung ide topic tersebut. Kemudian
ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebelum membuat teks Argumentative
Essay, yaitu Defining of the topic, Limitation of the topic, dan analyzing of
the topic. Setelah langkah tersebut telah dilakukan, argumentative essay
mempunyai structure yang harus diingat sebagai petunjuk arah argumentative
essay, agar tidak melenceng dari apa yang sudah ditentukan. The structure of
argumentative essay ada tiga point, yaitu: introduction, body dan
recommendation atau conclusion.
Di bawah ini ada outline tentang
Argumentative Essay
Introduction
This paper to offers the argumentative for Papua should remaind of part NKRI. Because
there are many reasons to be considered. Such as
about education, natural resource, art, culture and any others reasons. West
Papua is the western
part of New Guinea is divided into 2 provinces in Indonesia, Papua and West
Papua. The area is also often
simply referred to as West Papua (West Papua)
by various international
media.
Body
There are
many reasons why West Papua should still
integrate with NKRI.
1. Education
Education in Papua region is still very
low. therefore, Papua require attention very
much to improve
education there. with education and knowledge
are very low, can
not lead Papua own without any help from
others. therefore, a better
Papua remain part of Indonesia.
2.
Natural
resources
Papua is a province
rich in natural resources. such as silver, crude
oil, gold and many more are owned by Papua. if we could manage these
resources well, then our country will be prosperous.
therefore, Indonesia will lose if Papua
separated from the NKRI. This province
is rich with a variety of natural resource potential. Mining sector has been
able to contribute more than 50% of the economy
of Papua, with copper,
gold, oil and
gas positions can
contribute to the economy.
In the field of mining, the province has a potential
of 2.5 billion tons of rock ore and copper, all of them located
in the Freeport concession area.
In addition, there are several other potential
such as coal mines
totaled 6.3 million
tonnes, limestone on an area of 190,000 ha, 75 ha of land quartz
sand with a potential
yield of 21.5 million tons, 1.2 jura clay ton , as many as 350 million
tons of marble, granite
as much as 125 million
tons and other
minerals such as iron
sand, nickel and chrome.
3.
Culture
Papua not only has
abundant natural resources. Papua but also has a very diverse
culture. kind of
tribe, race, language,
animals and plants that exist there. Besides, Papua also
custom house and dance
typical of Papua. therefore, Papua donate
culture and abundant
resources.
Conclusion
The
conclusion, Papua should still integrate with NKRI. Therefore, there are consequences for
that. Indonesia government should care in many aspects of Papua, such as economic,
education, health, infrastructure of development, and many else.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic