Class
review lagi. Class review ini mungkin sebagai penutup class review di semester
empat ini. Sementara untuk selanjutnya merupakan hari-hari untuk terfokus pada
argumentative essay. Seluruh kekutan semestinya dikerahkan untuk menuai hasil
yang memuaskan, karena usaha itu tidak akan pernah tanpa hasil. Pencarian
sumber pun harus mulai diburu sampai ke papua. Hal itu akan membantu untuk
mendalami kasus yang akan dibahas dalam argumentative essay nanti. Bukan hanya
bumbunya saja yang harus lengkap dan sesuai, namun pengolahan sajian
argumentative essay ini juga harus didasari dengan penghayatan. Hentikan
basa-basinya sampai disini! Akupun bingung harus memulai dari mana membahas materi
di class review terakhir ini.
Pada pertemuan kemarin, terdapat dua
kegiatan dikelas, meskipun memang biasanya seperti itu. Kegiatan pertama yakni
penyampaian materi oleh mr. Lala dan kemudian dilanjut dengan pemeriksaan
outline argumentative essay yang akan digarap selanjutnya. Ada beberapa hal
yang perlu dikoreksi untuk penulisan argumentative essay tersebut. Terutama,
kita tidak boleh menghilangkan unsur literasi, ideology dan history. Ketiga
poin tersebut wajib ada dalam penulisan argumentative essay nanti.
Argumentative essay sendiri memiliki
tiga komponen, yaitu :
1. Reasoning
: reasoning ini merupakan alasan-alasan yang akan terpapar dalam argumentative
essay tersebut. Reasoning ini bukanlah berbentuk emosi pribadi yang tidak dapat
diterima orang lain. Reasoning ini harus bersifat believable.
2. Definite
Evidence : definite evidence merupakan bukti-bukti yang berfungsi untuk
mendukung reasoning tersebut.
3. A
Working Thesis : dalam sebuah working thesis terdapat opini yang disertai
research dalam sebuah kalimat. Itulah yang dinamakan woking thesis.
Argumentative essay yang akan digarap harus dapat
diterima baik resonnya maupun sumber-sumbernya. Selain itu dalam penulisan
argumentative essay tentang Papua ini harus memperhatikan beberapa aspek
didalamnya. Aspek-aspek tersebut meliputi apa yang boleh dimasukkan dan yang
tidak boleh atau lebih tepatnya yaitu kurang sinkron dengan apa yang harusnya
menjadi focus dalam penulisan argumentative essay nanti. Diantaranya ada
beberapa sector yang dirasa cocok namun ternyata tidak dapat digunakan sebagai
argument. Beberapa aspek tersebut seperti dalam hal education, natural
resources dan culture. Disini, culture bisa dipakai, akan tetapi yang dilihat
adalah dari sisi value atau nilainya.
Sebaliknya, yang terpenting untuk dijadikan argument
adalah history. Hal itu karena didalamnya terdapat proses-proses menganai
kemerdekaan Papua yang diperjuangkan oleh bangsa Indonesia. Selain history,
dignity juga dapat dipakai sebagai argument karena hal itu akan mempengaruhi
sebuah eksistensi sebuah Negara. Kemudian, asset juga dapat dijadikan sebagai
argument juga. Asset sendiri berarti mencakup culture dan aspek lainnya selain
aspek ekonomi.
Selain itu, untuk memahami tentang masalah Papua,
kita juga harus mengetahui seluk beluk lebih dalamnya mengenai
kejadian-kejadian penting yang tercatat sejarah. Terhitung ada banyak sekali
tahap untuk memerdekakan Papua dari tangan Belanda. Semuanya itu bukan hal yang
main-main ataupun bentuk penjajahan baru. Akan tetapi muncul dari sikap
solidaritas sesama bangsa yang pernah dijajah. Khususnya oleh Belanda. Sejarah
yang harus kita pelajari yakni sejarah sebelum, dalam masa proses dan setelah
kemerdekaan itu sendiri.
Dari penelaahan terhadaap sejarah, maka tidak akan
lepas dari unsur literasi dan ideology yang terdapat didalamnya. Dari hal
tersebut kita dapat kembali mencantumkan pandangan para tokoh linguist maupun
historian untuk memperkuat argumentative essay ini. Pengaitan aspek-aspek
tersebut haruslah sesuai dengan apa yang akan kita bubuhkan dalam argumentative
essay nanti. Untuk mendapatkan sumber-sumber tersebut, kita dapat mencarinya
dari internet maupun e-book agar lebih praktisnya.
Dalam argumentative essay nanti, susunan
penulisannya juga harus diperhatikan. Hal itu karena argumentative essay
berbeda dengan tulisan-tulisan sebelumbya yang pernah saya buat. Argumentative
essay sendiri memerlukan pendalaman terhadap objek yang akan kita bahas. Begitupula
yang harus saya cari berarti dari berbagai perspective mengenai masalah Papua. Kemudian,
hampir terlewat, kita juga perlu mencari tahu siapa saja pahlawan nasional dari
tanah Papua tersebut. Dalam penulisan judul juga harus bersifat argumentative.
Jadi, jelas mencirikan bahwa teks yang kita garap itu berupa argumentative
essay. Hindari judul-judul yang bersifat descriptive, narrative dan
kawan-kawannya. Judul dalam argumentative essay haruslah memilih antara good or
not.
Berikut ini merupakan hal-hal yang belum sempat
dijelaskan dalam argumentative esssy :
-
1936 : laporan dari Jean Dozy mengenai kekayaan
emas dan tembaga di gumung dekat Timika yang diberi nama Etsberg.
-
Peraturan Belanda
mengacaukan subsistensi ekonomi Papua. Transmigration policy of the Dutch
colonial government juga telah menyebabkan
masalah-masalah socioeconomic yang serius di West Papua.
-
Orang-orang Papua barat
tidak berkomunikasi sampai tahun 1949 karena pegawai-pegawai dari pihak belanda
diisi oleh rakyat Indonesia dari berbagai etnis. Ini juga merupakan strategi
belanda untuk tidak melibatkan masyarakat Papua asli dalam explorasi hasil alam
wilayah Papua.
-
1961 – TRIKORA –
bendera papua yang berlambangkan bintang kejora dikibarkan di Imbi Square di
Jayapura. Lagu kebangsaannya adalah “Hai Tanahku Papua”.
-
Testimony S. Eben
Kirksey mengenai kebejatan moral TNI atau Militer Indonesia yang tidak lain
didanai oleh pihak Amerika dan pihak lainnya yang bersangkutan dengan masalah
ini.
Selain itu, masih banyak serentetan kejadian yang tidak
saya tuliskan melihat kapasitas yang saya miliki dalam penulisan argumentative
essay ini. Dari class review ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa menulis sebuah
argumentative essay haruslah memiliki dasar yang kuat. Sumber-sumber yang dimiliki haruslah dapat
dipercaya dan diakui kebenaran datanya. Susunan penulisannya pun harus
diperhatikan. Dan yang terpenting yaitu memahami kasus yang sedang atau akan
dijadikan bahan untuk argumentative essay itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic