We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Jumat, 23 Mei 2014

Class Review 12




Masih Bersama West Papua dan Argumentative Essay

Malam ini kian pekat membahana. Terungkuh sudah kesunyian dalam hamparan. Aku mencoba merabahnya lewat untai dan bait yang terus berjalan bersama rangkaian kata. Rangkaian kata yang selalu menemaniku disetiap aku sedang mengarungi lautan academic writing. Aku mencoba membangkitkan semangatku di dalam kepingan hati untuk menyelesaikan class review yang terakhir. Namun pena yang berjalan tidak akan berhenti sampai disini. Aku berharap sang benderang dan rambahan malam membantuku menyelesaikan semuanya pada mala mini. Selangkah lagi akan mencapai samudera. Setelah 13 pertemuan sudah dilewati dalam mengarungi lautan academic writing. Kita  harus mempunyai tenaga dan semangat yang luar biasa karena tantangannya akan lebih berat.
13 Mei merupakan pertemuan yang ke-13 dalam mata kuliah writing 4. Pada pertemuan ini masih bersama West Papua dan Argumentative Essay. Pada pertemuan ini pula tidak banyak yang dibahas, hanya  berkonsultasi  dan memiksa paper argumentative essay. Setelah ini papernya harus direvisi kemabli dan akan disubmit untuk dua minggu kemuadian. Mr Lala menjelaskan tentang “A process view of writing”.
A process view of writing juga sudah tertera dalam buku “Teaching and Researching Writing” (Ken Hyland, 2000: 80) bahwa:
·         Writing is problem-solving: writers use invention strategies and extensive planning to resolve the rhetorical problems that each writing task present.
·          Writing is generative: writers explore and discover idea as they write.
·         Writing is recursive: writers constantly review and modify their texts as they write and often produce several drafts to achieve a finished product.
·         Writing is collaborative: writers benefit from focused feedback from a variety of sources.
·         Writing is development: writers should not be evaluated only on their final product but on their improvement.
Dalam problem-solving ada dua kunci yatitu invention strategis and extensive stretegies. Kita sebagai  pemula dalam menulis masih tahap meniru, begitu juga yang dikatakan oleh Mr Lala Bumela pada pertemuan ke enam yaitu “Meniru adalah bagian terpenting dari menemukan lalu menciptakan”. Dalam writing is generative juga telah dijelaskan bahwa seorang penulis mampu untuk mengekplor dan menemukan sesuatu yang baru, khususnya ketika menulis. Coba kit kaitkan dengan argumentative essay, argumentative essay itu membutuhkan  banyak sumber untuk mendukung opini kita. Berarti itu berhubungan dengan explore and discover ideas. Yang namanya sejarah itu harus digali supaya mengetahui  knonologi yang sebenarnya. Begitu jga dengan collaborative yang membahas tentang feedback dari beberapa sources. Dalam menulis juga bukan hanya hasil yang dilihat, tetapi proses yang lebih penting karena proses akan mengetahui sejauh mana perkembangan kita saat menulis. “… give process a classroom presume engaging students in a recursive process of planning, drafting, reviewing, evaluating and revising of providing a supportive environment and of making use of various feedback sources (Ken Hyland, 2000: 80).
Kita membahas kembali tentang literacy. Dalam literacy ada dua aspek besar yang harus dibahas yaitu membaca dan menulis. Menurut Lehtonen (2002) bahwa penulis yang hebat itu berasal dari pembaca yang hebat. 
Membaca itu merupakan  jendela untuk membuka gudangnya ilmu pengetahuan. dengan membaca kita akan mengtahui banyak hal, khususnya ilmu pengetahuan. lihatlah para penulis yang hebat sekarang, awalnya mereka mampu membangun membaca yang baik dalam hidupnya dan kemudian dituangkan lewat tulisan atas hasil dari membacanya. Begitu juga dengan membuat argumentative essay harus membaca banyak atau pengalaman membacanya banyak, khususnya tentang West Papua.
Kembali lagi ke pembahasan awal  mengenai argumentative essay. Semua teks pasti memiliki thesis statement yang akan menghantarkan id eke paragraph-paragraf selanjutnya, begitu juga dengan argumentative essay.
Thesis Statement (in one single sentence) = opini + reason
Dalam argumentative essay tentang mempertahankan atau melepas West Papua ke NKRi itu harus memiliki banyak sumber atau data. Bila mempertahankan West papua dalam pelukan NKRI itu yang paling pertama adalah dari aspek sejarah. Sejarah merupakan asset yang harus dipertahankan dan tidak akan pernah hilang dalam sebuah negara.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa a process view of writing itu ada lima yaitu problem-solving, generative, recursive, collaborative, and development. Dalam menulis bukan hanya dilihat  dari hasil akhirnya saja, melainkan proses yang paling penting karena dengan process juga kan mengetahui perkembangannya. Menjadi penulis yang hebat itu karena memiliki latar belakang menjadi pembaca yang hebat karena a good writer dihasilkan dari a good reader. Maka yang paling utama dibangun adalah aspek “membaca”. Begitu pula dalam membuat argumentative essay harus banyak membaca, kususnya tentang West Papua dan yang paling penting adalah harus membuat thesis statement yang sesuai karena itu menjadi tiang untuk ke paragraph-paragraf selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic