We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Selasa, 13 Mei 2014

Class Review 12


Jalan yang Panjang
Jalan yang panjang untuk menuju kemenangan atau kesuksesan dalam menulis. Dalam menumpahkan ide kedalam tulisan. Begitu banyak yang harus saya lewati untuk mencapai kesuksesan dalam menulis. Pertemuan demi pertemuan telah di lewati. Dari pertemuan pertama hingga pertemuan ke 13. Saya kira sudah tidak ada lagi class review, sehingga judul class review saya pada pertemuan ke 12 yaitu ‘Perjalanan Terakhir’. Ternayata pertemuan ke 13 ini Mr. Lala berkata bahwa masih ada class review namun in yang terakhir. Tidak mungkin saya akan menuliskan judul ‘Perjalanan Terakhir Part II’.
Pertemuan ke 13 pada tanggal 13 Mei 2014. Kegiatannya seperti pertemuan minggu kemarin, kami berkonsultasi masalah argumentative. Setelah itu kami merevisi lagi tugas argumentative tersebut. Kami hanya diberi waktu satu malam untuk membuat class review, waktu yang begitu cepat. Bukan hanya itu, saya juga harus merevisi argumentative yang telah pa lala periksa.

Mr. Lala menjelaskan tentang ‘A process view of writing’. Ada beberapa point, yaitu:
1.      Problem Solving ada dua poin yaitu; invention strategis dan extensive planning
2.      Generative: discover dan explore, keduanya termasuk dalam ideas
3.      Recursive: kata kuncinya yaitu constant review
4.      Collaborative: focused feedback
5.      Development: improvement
Poin kelima adalah poin yang paling penting.
Setelah itu beliau menegaskan lagi masalah historical pauses. Pada tahun tertentu yang terjadi di papua, yaitu; 1908, 1928, 1945, 1960.
Dan ketika perusahaan Freeport masuk ke Papua pada tahun 1967, hal itu terjadi setelah dua tahun kudeta PKI dan jatuhnya jabatan Soekarno. Saya akan memaparkan penjelasan tentang historical pauses. Keberadaan Freeport sejak kontrak karya ke satu ilegal dalam transparansi dan ketetapan pajak bagi negara. Hasil Freeport baru diketahui secara resmi dan diatur dalam Undang-undang negara Indonesia sejak kontrak karya ke 2.  Kontrak karya pertama Freeport tahun 1967 sesungguhnya fiktif. Indonesia sudah rugi sejak Freeport masuk. Sekarang pun tetap rugi karena konstitusi Negara mendukung emas dibawa ke Amerika dan negara Lainya di dunia. Pemerintah sibuk dengan kasus-kasus keamanan perusahaan di Papua, sedangkan ekonomi bangsa terabaikan.
PT. Freeport Indonesia (PTFI atau Freeport) adalah sebuah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya dimiliki Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. Perusahaan ini merupakan perusahaan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Ertsberg (dari 1967 hingga 1988) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Freeport-McMoRan berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan US$ 6,555 miliar pada tahun 2007. Mining Internasional, sebuah majalah perdagangan, menyebut tambang emas Freeport sebagai yang terbesar di dunia.
Freeport mulai banyak menarik perhatian masyarakat setelah terungkapnya berbagai permasalahan dan insiden yang terjadi di wilayah konsesi pertambangan perusahaan tersebut. Berbagai pendapat, baik dari media, lembaga swadaya masyarakat, serta akademisi menyoroti masalah yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan, adaptasi sosio-kultural, keterlibatan TNI, bahkan hal-hal yang berkaitan dengan politik separatis dari kelompok penduduk asli. Namun, dalam pembahasan ini permasalahan yang akan diulas adalah yang berkaitan dengan tidak optimalnya pengelolaan potensi ekonomi sumberdaya mineral di wilayah pertambangan tersebut bagi penerimaan negara.
Di dalam perjalanan bangsa ini, banyak karya besar dari orang orang muda yang dapat dijadikan inspirasi dan pemacu semangat dalam usaha memperbaiki aspek aspek kebangsaan.pemuda Indonesia harusnya tak lupa dengan pristiwa monumental nan heroik yang melibatkan para pemuda sebagai pemeran utamanya. Boedi Oetomo (20 Mei 1908) yang kemudian diperingati sebagai Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928), Proklamasi Kemerdekaan (17 Agustus 1945), transisi politik 1966, serta yang  paling fenomenal, Gerakan Reformasi 1998 yang membidani lahirnya era reformasi.
Begitu banyak momentum yang dapat mengilhami perjalanan generasi muda papua dalam usaha mempertegas sikap dan menyemaikan bibit perdamaian di tanah papua.  Namun tentu saja upaya perbaikan dan pembaharuan ini akan sulit tercipta jika pemuda  papua hanya menyibukkan diri melakukan hal hal yang tidak produktif alih alih bertindak sebagai konsepoter pembangunan,mereka justru menjadi pembicaraan dalam  permbangunan.kebiasaan-kebiasaan seperti minum minuman keras,berjudi hingga  pagi,bercengkrama dengan lawan jenis dengan sesukanya adalah tindakan nonproduktif yang harus di hilangkan dari budaya orang muda di papua.mereka sudah harus mulai memikirkan bagaimana nasib saudara saudara mereka bilatidak ada suara bulat dan tegas terhadap gerakan separatis yang mengahantui kehidupan masyarakat papua. Permasalahan di papua.sosok pemuda papua yang tegas,kritis,progresif,serta berfikir visioner adalah hal yang tidak mustahil untuk diwujudkan.dengan momentum hari sumpah pemuda 28 oktober 2013 kita semua berharap para pemuda papua mampu tersadar dari dormansi 12 tahun.
Selanjutnya saya akan memaparkan apa beberapa historical pauses.
Era perjuangan kemerdekaan (1945-1949)
Ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memiliki 8 provinsi, yaitu: Sumatra, Borneo (Kalimantan), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil. Pada masa pergerakan kemerdekaan (1945-1949), Indonesia mengalami perubahan wilayah akibat kembalinya Belanda untuk menguasai Indonesia, dan sejumlah "negara-negara boneka" dibentuk Belanda dalam wilayah negara Indonesia.
Era Republik Indonesia Serikat (1949-1950)
Hasil Konferensi Meja Bundar di Den Haag tahun 1949, Belanda mengakui Indonesia dalam bentuk serikat, dimana terdiri dari 15 negara bagian plus 1 Republik Indonesia. Beberapa bulan kemudian, sejumlah negara-negara bagian menggabungkan diri ke negara bagian Republik Indonesia.
Era Demokrasi Terpimpin dan Orde Lama (1959-1966)
Pada tanggal 17 Agustus 1950, Indonesia kembali menjadi negara kesatuan. Berikut adalah perkembangan pemekaran wilayah Indonesia pada kurun waktu 1950-1966:
  • Tahun 1950, Provinsi Sumatra dipecah menjadi Provinsi Sumatera Utara (termasuk di dalamnya Aceh), Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Sementara, Yogyakarta mendapat status provinsi "Daerah Istimewa".
  • Tahun 1956, Provinsi Kalimantan dipecah menjadi provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
  • Tahun 1957, Provinsi Sumatera Tengah dipecah menjadi Provinsi Jambi, Riau, dan Sumatera Barat. Sementara Jakarta mendapat status provinsi "Daerah Khusus Ibukota". Pada tahun yang sama pula, Aceh kembali dibentuk provinsi terpisah dari Provinsi Sumatera Utara (pada tahun 1959 Provinsi Aceh mendapat status provinsi "Daerah Istimewa").
  • Tahun 1959, Provinsi Sunda Kecil dipecah menjadi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Pada tahun yang sama, dibentuk provinsi Kalimantan Tengah (dari Kalimantan Selatan).
  • Tahun 1960, Provinsi Sulawesi dipecah menjadi Provinsi Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
  • Tahun 1963, PBB menyerahkan Irian Barat ke Indonesia
  • Tahun 1964, dibentuk Provinsi Lampung (pemekaran dari Sumatera Selatan). Pada tahun yang sama, dibentuk pula Provinsi Sulawesi Tengah (pemekaran dari Sulawesi Utara) dan Provinsi Sulawesi Tenggara (pemekaran dari Sulawesi Selatan).
Dapat disimpulkan dari pembahasan diatas yaitu pentingnya kita mengetahui historical pauses. Apa yang terjadi pada tahun 1908, 1928, 1945, 1960. Sumpah pemuda yang banyak karya besar dari orang orang muda yang dapat dijadikan inspirasi dan pemacu semangat dalam usaha memperbaiki aspek aspek kebangsaan.pemuda Indonesia harusnya tak lupa dengan pristiwa monumental nan heroik yang melibatkan para pemuda sebagai pemeran utamanya. Boedi Oetomo (20 Mei 1908) yang kemudian diperingati sebagai Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic