Jalan
yang Panjang
Jalan
yang panjang untuk menuju kemenangan atau kesuksesan dalam menulis. Dalam
menumpahkan ide kedalam tulisan. Begitu banyak yang harus saya lewati untuk
mencapai kesuksesan dalam menulis. Pertemuan demi pertemuan telah di lewati. Dari
pertemuan pertama hingga pertemuan ke 13. Saya kira sudah tidak ada lagi class
review, sehingga judul class review saya pada pertemuan ke 12 yaitu ‘Perjalanan
Terakhir’. Ternayata pertemuan ke 13 ini Mr. Lala berkata bahwa masih ada class
review namun in yang terakhir. Tidak mungkin saya akan menuliskan judul
‘Perjalanan Terakhir Part II’.
Pertemuan
ke 13 pada tanggal 13 Mei 2014. Kegiatannya seperti pertemuan minggu kemarin,
kami berkonsultasi masalah argumentative. Setelah itu kami merevisi lagi tugas
argumentative tersebut. Kami hanya diberi waktu satu malam untuk membuat class
review, waktu yang begitu cepat. Bukan hanya itu, saya juga harus merevisi
argumentative yang telah pa lala periksa.
Mr.
Lala menjelaskan tentang ‘A process view of writing’. Ada beberapa point,
yaitu:
1. Problem
Solving ada dua poin yaitu; invention strategis dan extensive planning
2. Generative:
discover dan explore, keduanya termasuk dalam ideas
3. Recursive:
kata kuncinya yaitu constant review
4. Collaborative:
focused feedback
5. Development:
improvement
Poin
kelima adalah poin yang paling penting.
Setelah itu
beliau menegaskan lagi masalah historical pauses. Pada tahun tertentu yang
terjadi di papua, yaitu; 1908, 1928, 1945, 1960.
Dan ketika
perusahaan Freeport masuk ke Papua pada tahun 1967, hal itu terjadi setelah dua
tahun kudeta PKI dan jatuhnya jabatan Soekarno. Saya akan memaparkan penjelasan
tentang historical pauses. Keberadaan Freeport sejak kontrak karya ke satu
ilegal dalam transparansi dan ketetapan pajak bagi negara. Hasil Freeport baru
diketahui secara resmi dan diatur dalam Undang-undang negara Indonesia sejak
kontrak karya ke 2. Kontrak karya
pertama Freeport tahun 1967 sesungguhnya fiktif. Indonesia
sudah rugi sejak Freeport masuk. Sekarang pun tetap rugi karena konstitusi
Negara mendukung emas dibawa ke Amerika dan negara Lainya di dunia. Pemerintah
sibuk dengan kasus-kasus keamanan perusahaan di Papua, sedangkan ekonomi bangsa
terabaikan.
PT. Freeport
Indonesia (PTFI atau Freeport) adalah sebuah perusahaan pertambangan yang
mayoritas sahamnya dimiliki Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. Perusahaan
ini merupakan perusahaan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang
Grasberg. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua,
masing-masing tambang Ertsberg (dari 1967 hingga 1988) dan tambang Grasberg
(sejak 1988), di kawasan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
Freeport-McMoRan berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan US$ 6,555
miliar pada tahun 2007. Mining Internasional, sebuah majalah perdagangan,
menyebut tambang emas Freeport sebagai yang terbesar di dunia.
Freeport mulai
banyak menarik perhatian masyarakat setelah terungkapnya berbagai permasalahan
dan insiden yang terjadi di wilayah konsesi pertambangan perusahaan tersebut. Berbagai
pendapat, baik dari media, lembaga swadaya masyarakat, serta akademisi
menyoroti masalah yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan, adaptasi
sosio-kultural, keterlibatan TNI, bahkan hal-hal yang berkaitan dengan politik
separatis dari kelompok penduduk asli. Namun, dalam pembahasan ini permasalahan
yang akan diulas adalah yang berkaitan dengan tidak optimalnya pengelolaan
potensi ekonomi sumberdaya mineral di wilayah pertambangan tersebut bagi
penerimaan negara.
Di dalam perjalanan bangsa ini, banyak karya besar dari
orang orang muda yang dapat dijadikan inspirasi dan pemacu semangat dalam usaha
memperbaiki aspek aspek kebangsaan.pemuda Indonesia harusnya tak lupa dengan
pristiwa monumental nan heroik yang melibatkan para pemuda sebagai pemeran utamanya.
Boedi Oetomo (20 Mei 1908) yang kemudian diperingati sebagai Kebangkitan
Nasional, Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928), Proklamasi Kemerdekaan (17 Agustus
1945), transisi politik 1966, serta yang paling fenomenal, Gerakan
Reformasi 1998 yang membidani lahirnya era reformasi.
Begitu banyak momentum yang dapat mengilhami perjalanan
generasi muda papua dalam usaha mempertegas sikap dan menyemaikan bibit
perdamaian di tanah papua. Namun tentu saja upaya perbaikan dan
pembaharuan ini akan sulit tercipta jika pemuda papua hanya menyibukkan
diri melakukan hal hal yang tidak produktif alih alih bertindak sebagai
konsepoter pembangunan,mereka justru menjadi pembicaraan dalam
permbangunan.kebiasaan-kebiasaan seperti minum minuman keras,berjudi
hingga pagi,bercengkrama dengan lawan jenis dengan sesukanya adalah
tindakan nonproduktif yang harus di hilangkan dari budaya orang muda di
papua.mereka sudah harus mulai memikirkan bagaimana nasib saudara saudara
mereka bilatidak ada suara bulat dan tegas terhadap gerakan separatis yang
mengahantui kehidupan masyarakat papua. Permasalahan di papua.sosok pemuda
papua yang tegas,kritis,progresif,serta berfikir visioner adalah hal yang tidak
mustahil untuk diwujudkan.dengan momentum hari sumpah pemuda 28 oktober 2013
kita semua berharap para pemuda papua mampu tersadar dari dormansi 12 tahun.
Selanjutnya saya
akan memaparkan apa beberapa historical pauses.
Era
perjuangan kemerdekaan (1945-1949)
Ketika Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus
1945, Indonesia
memiliki 8 provinsi, yaitu: Sumatra, Borneo (Kalimantan), Jawa Barat,
Jawa
Tengah, Jawa
Timur, Sulawesi,
Maluku, dan Sunda Kecil.
Pada masa pergerakan kemerdekaan (1945-1949), Indonesia mengalami perubahan
wilayah akibat kembalinya Belanda untuk menguasai Indonesia, dan sejumlah
"negara-negara boneka" dibentuk Belanda dalam wilayah negara
Indonesia.
Era Republik Indonesia Serikat (1949-1950)
Hasil Konferensi Meja Bundar di Den Haag
tahun 1949, Belanda
mengakui Indonesia dalam bentuk serikat, dimana terdiri dari 15 negara
bagian plus 1 Republik Indonesia. Beberapa bulan kemudian, sejumlah
negara-negara bagian menggabungkan diri ke negara bagian Republik Indonesia.
Era Demokrasi Terpimpin dan Orde Lama
(1959-1966)
Pada tanggal 17 Agustus
1950, Indonesia
kembali menjadi negara kesatuan. Berikut adalah perkembangan pemekaran wilayah
Indonesia pada kurun waktu 1950-1966:
- Tahun 1950, Provinsi Sumatra dipecah menjadi Provinsi Sumatera Utara (termasuk di dalamnya Aceh), Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Sementara, Yogyakarta mendapat status provinsi "Daerah Istimewa".
- Tahun 1956, Provinsi Kalimantan dipecah menjadi provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
- Tahun 1957, Provinsi Sumatera Tengah dipecah menjadi Provinsi Jambi, Riau, dan Sumatera Barat. Sementara Jakarta mendapat status provinsi "Daerah Khusus Ibukota". Pada tahun yang sama pula, Aceh kembali dibentuk provinsi terpisah dari Provinsi Sumatera Utara (pada tahun 1959 Provinsi Aceh mendapat status provinsi "Daerah Istimewa").
- Tahun 1959, Provinsi Sunda Kecil dipecah menjadi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Pada tahun yang sama, dibentuk provinsi Kalimantan Tengah (dari Kalimantan Selatan).
- Tahun 1960, Provinsi Sulawesi dipecah menjadi Provinsi Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
- Tahun 1963, PBB menyerahkan Irian Barat ke Indonesia
- Tahun 1964, dibentuk Provinsi Lampung (pemekaran dari Sumatera Selatan). Pada tahun yang sama, dibentuk pula Provinsi Sulawesi Tengah (pemekaran dari Sulawesi Utara) dan Provinsi Sulawesi Tenggara (pemekaran dari Sulawesi Selatan).
Dapat
disimpulkan dari pembahasan diatas yaitu pentingnya kita mengetahui historical
pauses. Apa yang terjadi pada tahun 1908, 1928, 1945, 1960. Sumpah pemuda yang banyak
karya besar dari orang orang muda yang dapat dijadikan inspirasi dan pemacu
semangat dalam usaha memperbaiki aspek aspek kebangsaan.pemuda Indonesia
harusnya tak lupa dengan pristiwa monumental nan heroik yang melibatkan para
pemuda sebagai pemeran utamanya. Boedi Oetomo (20 Mei 1908) yang kemudian
diperingati sebagai Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic