We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Senin, 26 Mei 2014

Berselancar di Tanah Papua melalui Argumentative Essay (Part II)



Class Review 11

          Selasa, 06 Mei 2014.  Hari itu merupakan hari dimana kami mengikuti pertemuan kedua belas dalam mata kuliah yang menggharuskan pena ini menari-nari diatas lembaran-lembaran putih dan otak ini harus berpikir lebih keras untuk mencari dan menemukan ide-ide brilian yang akan dituliskan dengan indah dan penuh makna diatas lembaran-lembaran putih tersebut.  Tentunya itu adalah writing.
         Entah sudah berapa ribu kata yang telah pena ini goreskan diatas lembaran putih ini.  Rasanya memang bukan pekerjaan yang mudah merangkai kata demi kata agar tersusun menjadi satu kalimat.  Kalimat demi kalimat pun disusun agar menjadi sebuah paragraf yang utuh.  Paragraf demi paragraf pun disusun agar menjadi sebuah teks yang tersusun dalam satu kesatuan yang utuh.  Tentunya itu adalah sebuah proses yang harus dijalani.
        Pada pertemuan kedua belas ini, masih berselancar di tanah Papua dan persiapan bekal untuk membuat argumentative essay.  Membuat argumentative essay merupakan sesuatu hal yang komplek dan complicated, dimana alasan-alasan tersebut harus didukung dengan fakta dan sumber lainnya.
      Pada pertemuan tersebut, Mr.Lala memeriksa outline argumentative essay kami yang telah dibuat sebelumnya.  Di dalam argumentative essay, ada tiga hal penting yang harus kita sajikan, yaitu:
1.      Reasoning, not EMOTION
Dalam hal ini, maksudnya yaitu di dalam membuat argumentative essay kita memberikan alasan-alasan yang dapat dibuktikan kebenarannya.  Hal itu yaitu dengan cara alasan yang kita tulis itu harus berdasarkan fakta-fakta atau sumber lainnya.  Pernyataan yang kita buat itu harus bisa menjadi believable atau terpercaya.
Di dalam argumentative essay ini, kita bukan mengeluarkan emosi kita seperti orang yang marah ketika kita tidak setuju dengan topik yang kita bahas.  Jika kita tidak setuju, maka berikanlah alas an yang logis dan terpercaya, bukan hanya sekedar mengeluarkan emosi semata.  
2.      Definite Evidence
Dalam hal ini, maksudnya yaitu di dalam membuat argumentative essay harus disertai dengan bukti-bukti yang nyata dan pasti.  Tentunya bukti-bukti tersebut harus terpercaya, bukan hanya bualan semata.  Dalam membuat argumentative essay, kita harus melakukan penelitian terlebih dahulu.  Tetapi dalam hal ini, kita dibentuk seolah-olah kita telah melakukan penelitian.  Maka dari itu, kita dituntut untuk mencari kebenaran dan informasi yang telah kita peroleh sebelum menyajikannya kepada pembaca.
3.      A Working Thesis
A working thesis yaitu sebuah thesis statement yang kita tulis agar bisa dikembangkan lagi.  Maksudnya yaitu dari thesis statement tersebut, maka kita bisa mengembangkannya agar dapat memberikan alasan-alasan dari thesis statement tersebut. 

       Dalam argumentative essay yang kita buat kali ini, kita diminta untuk memberikan alasan yang non-materialistis, salah satu contohnya yaitu sejarah.  Kita harus mengedepankan alasan sejarah sebagai alasan utama mengapa kita harus mempertahankan Papua Barat tetap berada di dalam NKRI.  Seperti yang telah kita ketahui bahwa Papua memiliki banyak sejarah dalam mempertahankan daerahnya tersebut.  Perlu kita ketahui bahwa “History as an asset”.  Itu artinya bahwa sejarah yang berkaitan dengan Papua merupakan sebuah aset milik Indonesia yang harus kita pertahankan.
            Setelah Indonesia Merdeka, lalu Soekarno melihat bahwa Pulau Emas (Isla Del Oro) yang dikatakan oleh pelaut Spanyol Antonio Del Savera harus kita rebut dari Belanda dan sekalian kita jadikan sebagai Pertahanan NKRI dari arah Timur.  Pulau Emas inilah yang menyebabkan seluruh Bangsa-Bangsa di Dunia termasuk Indonesia ingin merebutnya. Pulau Emas itu adalah Papua (West Papua dan East Papua).  Oleh karena itu, Soekarno menggunakan alasan sama-sama daerah Jajahan Belanda jadi itu adalah wilayah Indonesia. Padahal waktu Proklamasi maupun Sumpah Pemuda hanya mencakup wilayah Aceh sampai Maluku.
Setelah Indonesia merdeka tahun 1945, kemudian Soekarno melobi ke Perwakilan PBB tahun 1946 tetapi tidak mendapat dukungan karena wilayah Papua (Papua New Guinea dan Papua Barat) lagi dipersiapkan Belanda dan Inggris untuk berdiri sendiri (Merdeka penuh). Tetapi Soekarno tetap berjuang terus dalam Perjanjian Linggar Jati tahun 1946 pada waktu itu juga, dan juga pada Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949 di Denhaag Belanda. Di KMB, Indonesia mendapat titik terang karena Belanda berjanji akan diselesaikan satu tahun kemudia karena daerah Papua Barat (West Papua) masih dalam Status Quo (Daerah Yang Belum Jelas Pemerintahannya). Tetapi setelah satu tahun kemudian (Tahun 1950), justru Belanda tetap dengan Konsistennya untuk mempersiapkan Kemerdekaan Papua sehingga Soekarno tetap geram dan berjuang terus melalui Forum-Forum Internasional seperti Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1950. Dan bahkan ke Forum Perserikan Bangsa-Bangsa (PBB). Tetapi sayang, Soekarno tetap tidak mendapat dukungan juga dari pihak Internasional.
Kemudian pada tanggal 1 Desember 1961, Perwakilan Rakyat Papua Barat yang duduk dalam Niuew Guinea Raad (Seperti MPR Indonesia) memproklamasikan Kemerdekaan Papua secara Defacto (Kenyataan) dan rencana secara Dejure (Hukum) nanti pada tahun 1970. Tetapi hal ini tidak diterima baik oleh Indonesia. Oleh karena itu, Soekarno didesak untuk mengumandangkan TRIKORA (Tri Komando Rakyat) 18 hari kemudian setelah Proklamasi Negara Papua Barat ini, yaitu pada tanggal 19 December 1961.
Kemudian dibentuklah Komando Mandala yang dipimpin oleh Major Jenderal Soeharto, untuk melakukan Operasi Penyusupan dan Operasi Mandala ke Papua Barat. TRIKORA telah diumumkan tetapi senjata tak ada karena Australia, Amerika, Inggris, Perancis (Seluruh Sekutu Belanda) tak mau memberikan senjata kepada Indonesia. Akhirnya Soekarno lari ke Rusia dan membeli senjata di sana, tetapi tetap tak mampu melawan Belanda karena peralatan Belanda lebih canggih apalagi diturunkannya kapal Induk Karel Doorman yang telah menenggelamkan kapal Yosudarso.
Akhirnya, Soekarno mencari jalan lain untuk melumpuhkan Belanda di Tanah Papua yaitu melalui Pembentukkan Partai Komunis Indonesia (PKI). Makanya Belanda terpaksa harus segera meninggalkan Papua karena mendapat tekanan dari rekan sekutunya yaitu Amerika melalui Presiden John. F. Kennedy. (Lihat Surat Presiden Amerika John. F. Kennedy di http://www.freewestpapua.org/docs/kennedyletter.htm).
Kennedy pun diberi jaminan oleh Indonesia untuk menanam Saham di Papua bila daerah tersebut dikuasai oleh Indonesia. Oleh sebab itu, diutuslah mantan DUBES AS di India sebagai penengah antara Indonesia & Belanda yaitu Mr. Elsworht Bunker.  Maka lahirlah usulan yang dikenal yaitu Usulan Bunker, antara lain : Belanda Menyerahkan Administrasi Negara Papua Barat kepada Indonesia melalui suatu badan PBB yaitu UNTEA (United Nation Temporary Authority), dan Administrasi Negara Papua akan diatur dan diurus oleh Indonesia hanya selama 25 tahun saja, setelah itu Indonesia akan memberikan Referendum kepada rakyat Papua untuk menentukan nasibnya Sendiri (Apakah tetap dengan Indonesia atau lepas berdiri sendiri).
Dari usul inilah, sehingga melahirkan Perjanjian New York (New York Agreement) yang ditandatangani di Markas Besar PBB pada tanggal 14 Agustus 1962 dan Perjanjian Roma (Rome Agreement) yang ditandatangani pada tanggal 30 September 1962 di Italia. Yang mana, Perjanjia New York mengurus tentang Proses Peralihan Administrasi Negara Papua dari Belanda ke UNTEA tahun 1962 kemudian diberikan lagi kepada Indonesia pada 1 Mei 1963.
Sedangkan Perjanjian Rome yang berbunyi sebagai berikut :
1.      Referendum atau yang dikenal dengan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat) yang direncanakan pada tahun 1969, dibatalkan saja atau bula perlu dihapuskan.
2.   Indonesia mengatur dan mengurus Papua hanya selama 25 tahun saja, terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963.
3.      Hasil PEPERA diterima di muka umum sidang PBB tanpda ada perdebatan.
4.      Amerika berkewajiban untuk menanam Sahan di Papua Barat demi kemajuan daerah tersebut.
5.  Indonesia akan mengirimkan Transmigrasi ke daerah Papua untuk Assimilasi dan Perkembangan Pembangunan.
Oleh sebab itu, Belanda terpaksa meninggalkan Papua pada Oktober 1962 dan diganti oleh Pasukan UNTEA. Selama keberadaan UNTEA di sana (Papua) pun tetap diserang oleh rakyat Papua. Contohnya penyerangan Marka UNTEA di Manokwari pada bulan Februari 1963 yang dipimpin oleh Sergean PVK (Papoea Vrijwilleger Korps) Permenas Ferry Awom dan Papuan Police yang dipimpin oleh Yohanes Jambuani.
Ketika dikumandangkan TRIKORA juga banyak menyebabkan korban rakyat Pribumi Papua yang dibunuh oleh Militer Indonesia. Setelah dikuasai pun juga banyak terjadi Pembunuhan Masal Rakyat Pribumi Papua oleh Indonesia.  Setelah masuknya Indonesia tanggal 1 Mei 1963, Papua langsung diberi Otonomi Khusus oleh Soekarno tetapi dicabut lagi oleh Soeharto tahun 1966 melalui Ketetapan MPRS No.21 Tahun 1966 Pasal 6.
           Pada kesimpulannya yaitu pada pertemuan kali ini masih berselancar di tanah Papua dan persiapan bekal untuk membuat argumentative essay.  Dalam argumentative essay yang kita buat kali ini, kita diminta untuk memberikan alasan yang non-materialistis, salah satu contohnya yaitu sejarah.  Kita harus mengedepankan alasan sejarah sebagai alasan utama mengapa kita harus mempertahankan Papua Barat tetap berada di dalam NKRI. Perlu kita ketahui bahwa “History as an asset”.  Itu artinya bahwa sejarah yang berkaitan dengan Papua merupakan sebuah aset milik Indonesia yang harus kita pertahankan.

1 komentar:

  1. What's your top casino for 2019? | wooricasinos.info
    We offer live dealer games on the go. At 메이플캐릭터슬롯 WOOM 해외 토토 배당 on 메이저 토토 사이트 our website, you can enjoy the best online games available 텍사스 홀덤 on the 더굿 토토 go.

    BalasHapus

a space for comment and critic