Class Review 10
Malam pun semakin larut, hanya ditemani dengan dinginnya
malam yang menyelimuti ruangan. Tangan
ini masih menggoreskan tinta diatas lembaran-lembaran putih demi merangkai untaian
kata-kata yang penuh makna. Merekam
semua momen-momen yang terjadi dalam kelas writing
pada hari Selasa, 22 April 2014.
Hari itu merupakan hari dimana berlangsungnya pertemuan kesebelas dalam
kelas writing.
Pada pertemuan kesebelas tersebut, kini saatnya untuk
menulis kembali. Setelah dua minggu
lamanya, kita difokuskan kepada reading
time. Membaca sebuah artikel yang
berjudul “Don’t Use Your Data as a Pillow”, memang membutuhkan waktu membaca
yang intens untuk bisa memahaminya. Dalam membaca terdapat kenikmatan
tersendiri. Nikmatnya membaca yaitu
ketika ada sesuatu yang tak terduga. Dalam
hal ini, kita seperti mendapatkan sebuah kejutan. Kini, waktunya untuk menulis
kembali. Menulis sebuah argumentative
essay berdasarkan artikel tersebut.
Berbicara mengenai argumentative essay, hal pertama yang
terlintas dalam benak saya yaitu sebuah essay yang didalamnya terdapat
argumen-argumen penulis yang didukung berdasarkan fakta-fakta dan
penelitian. Pengertian dari Argumentative essay itu sendiri adalah genre penulisan yang mengharuskan
siswa untuk menyelidiki topik; mengumpulkan, menghasilkan, dan mengevaluasi
bukti; dan membangun posisi pada topik secara ringkas.
Perlu diperhatikan bahwa dalam argumentative essay, mungkin terjadi
beberapa kebingungan antara argumentative essay dan expository essay. Kedua genre serupa, tetapi argumentative
essay berbeda dari expository essay dalam jumlah pra-menulis (penemuan) dan penelitian
yang terlibat. Argumentative essay umumnya ditugaskan sebagai batu penjuru atau
tugas akhir secara tertulis tahun pertama atau kursus komposisi maju dan
melibatkan proses yang panjang, penelitian secara rinci. Sedangkan expository
essay adalah
jenis essay yang memerlukan keterampilan pelajar untuk menginvestigasi sebuah
ide, evaluasi bukti, mengembangkan ide, serta menyampaikan sebuah argumen yang
sesuai dengan topik dengan cara yang jelas dan ringkas. Hal ini dapat dicapai
dengan melakukan ragam perbandingan dan kontras akan konsep topik, juga
menggali definisi secara mendalam dan analisa lainnya. Hal ini melibatkan penelitian kurang dan lebih pendek. Expository essay sering digunakan untuk
latihan menulis di kelas atau tes, seperti GED atau GRE. Jadi, perbedaannya yaitu terletak pada
kedalaman dalam analisisnya.
Menurut Fitzpatrick
2005, dalam menulis argumentative
essay kita harus membujuk audiens untuk mempertimbangkan sudut pandang kita,
bahkan jika mereka mungkin tidak setuju dengan kita. Hal ini membutuhkan beberapa kepedulian dan
keterampilan: kita perlu menunjukkan rasa hormat karena menentang sudut
pandang, kita juga harus memilih kosa kata dengan hati-hati, dan dari semua
penjelasan diatas, kita harus menulis dengan jelas dan logis.
Dalam argumentative essay, ada beberapa hal yang harus dilakukan
diantaranya:
1)
Menentukan
topik
Beberapa topik memerlukan definisi.
Contohnya yaitu: Should West Papua
still integrate with Indonesia?.
Dalam hal ini berarti kita perlu memahami istilah dari topik
tersebut. Apa pengertian dari West Papua? Apa yang dimaksud dengan NKRI? Lalu apa yang dimaksud dengan integrate?
2)
Membatasi
topik
Beberapa
topik argumentatif memerlukan pembatasan. Contohnya yaitu: West Papua should
still integrate with Indonesia.
3)
Menganalisis
topik
Sebelum kita memutuskan sudut pandang, kita harus menganalisis masalah
secara menyeluruh. Topik yang paling argumentatif memiliki dua sudut pandang -pro
dan kontra- dan dapat dinyatakan sebagai yes/no question. Contohnya yaitu: Should West Papua still integrate with
Indonesia?
The
structure of the argumentative essay: the basic format
1.
Introduction
Pada bagian
introduction terdapat thesis
statement. Dalam hal ini, kita harus
membuat thesis statement yang
bagus. Hal ini dikarenakan akan menjadi
ide besar dalam paragraf selanjutnya. Dalam
thesis statement terdapat modal verb
yaitu should.
2.
Body
·
first point and
supporting info
·
second point
and supporting info
·
third point and
supporting info
Pada bagian
body menjelaskan tentang point-point penting yang akan dibahas dalam
argumentative essay. Point-point
tersebut tentu saja didukung oleh supporting
info.
3.
Conclusion
Pada bagian
akhir yaitu conclusion. Dalam hal ini
mengenai kesimpulan penulis tentang argumentative essay.
Dibawah ini adalah outline dari argumentative essay :
West Papua have to be NKRI
Introduction
This paper offers arguments about why West Papua should
still integrate with NKRI. There are
many reasons of that, such as natural resources, education, culture, history, and tourism place. West Papua is a province
of Indonesia located in the western part of New Guinea. The capital city is Manokwari. It is directly adjacent to the independent
state of Papua New Guinea and became part of Indonesia after
going through a process that is discredited, known
as the 'Act of Free Choice' (Act of Free Choice) in 1969.
Body
The reasons why
West Papua should still integrate with NKRI because of many aspects. The
first, natural resources. Most of
people know that West Papua has many natural resources. The natural resources of West Papua such as
gold, gas, wood, fishes, and many else.
Because of many natural resources in West Papua, it is really regret if
Papua releases from Indonesia.
The second, education aspect. Education in Papua is not good. It is impossible if
Papuan that has low education can lead their region itself. It is excepted if there is participate from another
country. Therefore, to release Papua is
like give a pearl to another country.
The third, culture aspect. Papua has many culture, such as traditional house, the dance, language, and many
else. Papua contributes many cultures
to Indonesia. If Papua disappears from
Indonesia, it means that Indonesia disappear its culture also.
The fourth, history aspect. There are many history of Papua, such as act of free
choice (PEPERA), New York Agreement, TRIKORA, and many else. Therefore, from all history of Papua,
certainly it spends a lot of cost. Beside that, there are many victims. If
Papua releases from Indonesia, the struggle of Indonesia is useless.
The fifth, tourism place. Papua
has a great many tourism place include objects Nature, History, Cultural Tours, Special Interest, Culinary Travel, Sports
Travel, and Travel Shopping. From the most
of tourism place in West Papua is
a very famous natural
attractions waters of Raja Ampat,
Mansinam Island, Archeological Sites
of Tapurarang, and Triton Bay. Because of
that, if Papua disappears from Indonesia, it means that Indonesia disappear its tourism place also.
Conclusion
In conclusion, West
Papua should still integrate with NKRI.
Therefore, there are consequences for that. The government should care in many aspects of
Papua, such as economic, education, health, infrastructure of development, and
many else. Then, there is a rule for
investor about the taxes, exploitation,
labor, and many else. Beside that, from
the history aspect, it should grow the spirit
of nationalism. Because
of that the struggle of Indonesia for Papua is not easy and it will not be useless.
Dari pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam
membuat argumentative essay ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu
menentukan topik, membatasi topik, dan menganalisis topik. Selain
itu, hal penting yang harus diperhatikan yaitu dalam membuat thesis statement. Dalam hal ini kita
harus membuat thesis statement dengan
sebaik mungkin. Tak terlepas dari semua
itu, argumentative essay hubungannya dengan opini-opini penulis yang berdasarkan
dari hasil penelitiannya dan juga terdapat data-data yang mendukung hasil
penelitiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic