Class
Review 11
Malam,
kali ini saya bisa tersenyum dengan lepas. Merasa bebas dari segala tuntutan
seperti terbebas dari penjara. Ini adalah malam terakhir untuk membuat sebuah
catatan bermakna dalam buku class review. Sejarah panjang telah dilalui dengan
penuh perjuangan dan penuh pengorbanan. Kini semuanya terbalas sudah. Bulanpun
ikut merasakan kebahagiaan dan tersenyum menyambut kebebasan ini.
Perjalanan
ini memberikan saya pengalaman berharga, seperti berkelana menelusuri tempat
yang belum pernah saya kunjungi. Menggali ceruk baru dalam sebuah sejarah. Saya
seperti layaknya seorang sejarawan yang sedang mengusut kebenaran sebuah
sejarah yang telah bermasyarakat. Unik, istimewa dan memberi pengetahuan baru
bagi saya.
Perjalanan
pertama saya menelusuri Benua Amerika. Saya menemukan banyak sekali pengetahuan
baru tentang penemu dari Benua Amerika yakni Christoper Columbus. Namun tak
luput juga saya mencari tau kebenaran sejarah tersebut dengan membaca sebuah
artikel yang telah dibuat oleh Howard Zinn. Dalam menganalisis artikel Howard
Zinn tidak hanya memberikan sebuah kritik saja, tapi harus bisa menganalisis
bagaimana keterkaitan
Literasi, Sejarah, dan Ideologi. Literasi merupakan
kendaraan kami untuk mengarungi sebuah sejarah, karena sejarah tidak akan lepas
dari literasi. Dari pengetahuan kami tentang literasi, kami mampu membuat
sebuah teks yang didalamnya memiliki rasa atau sense. Ini penting sekali, karena
nantinya akan muncul ideologi didalam tulisan kita yang mampu menghipnotis para
pembaca.
Perjalanan
selanjutnya saya menyusuri sebuah wilayah yang kental dengan perselisihan yaitu
Papua. Kita tau bahwa papua adalah wilayah yang sering sekali terjadi konflik,
baik itu konflik internal dengan masyarakatnya maupun konflik eksternal dengan
wilayah lain. Ini akan membawa saya untuk lebih kritis terhadap suatu
permasalahan yang terjadi. Kami menganalisis sebuah artikel yang berjudul “Don’t Use Your Data
As a Pillow” karya dari Eben. Analisis ini sangat menguras fikiran,
karena kami harus memahami makna perkalimat agar tahu konflik apa yang
sebenarnya diangkat di dalam artikel tersebut.
Pertemuan
tanggal 6 Mei 2014, akan mengantarkan kita bukan hanya menjadi kritikus. Tetapi
akan menjadi pembaca yang bisa berargumen dengan didasari alasan. Berawal dari
membaca sebuah artikel tentang Papua barat, kita akan memberi opini mengenai
kasus tersebut. Setelah kita mampu memberi opini maka akan mengantarkan kita
pada pembuatan sebuah paragraf argumentative.
Paragraf
argumentative tidak hanya menjelaskan opini saja, tetapi harus memiliki
supporting info untuk lebih menguatkan argumen kita. Sementara itu kita tahu
bahwa struktur argumentative essay adalah :
1.
Introduction
2.
Body
·
first point and supporting info
·
second point and supporting info
·
third point and supporting info
3.
Conclusion
Argumentative Essay :
Class
review sebelumnya telah membahas mengenai pembuatan outline argumentative.
Dalam outline yang saya buat, saya memiliki beberapa alasan agar Papua Barat
tetap menjadi bagian dari NKRI. Alasan yang saya kemukakan antara lain : Pendidikan, SDA, Sejarah, Budaya, dan
Ekonomi. Kelima alasan saya ternyata tidak semuanya bisa diterima oleh Mr.Lala.
Beliau
meminta pada kami bahwa untuk membuat alasan mengenai kasus Papua Barat ini
jangan terpaku pada materi atau matrealistis. Tetapi lebih pada sejarah bagaimana NKRI mempertahankan Papua Barat untuk
tetap menjadi bagian dari Indonesia. Jadi kelima alasan tersebut hanya satu
yang bisa diterima yaitu sejarah. Saya mencoba untuk mencari dan memahami
sejarah apa saja yang bisa diambil untuk memperkuat alasan paragraf
argumentative yang akan saya buat.
Saya
menemukan beberapa pendukung argumentative yang akan dibuat, yakni sejarah
mengenai era
selama penjajahan, dan era setelah kemerdekaan. Dalam sejarah
tersebut Indonesia banyak berkorban demi memerdekakan bangsa dan tetap
mempertahankan kemerdekaan dikala para penjajah datang ke Indonesia. Sementara
itu, Indonesia juga banyak berkorban demi mempertahankan tanah papua agar tetap
menjadi bagian dari NKRI. Selama ini papua adalah wilayah yang kaya akan sumberdaya
alam dan merupakan wilayah bekas jajahan sehingga banyak sekali negara asing
yang ingin menjadikan papua sebagai boneka untuk melancarkan bisnis yang mereka
buat.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa, pertemuan kali ini kami tidak lagi menjadi seorang
pembaca yang hanya memberi sebuah kritik melainkan akan memberi sebuah argumen
yang dilandasi pendukung yang kuat. Argumentative yang baik yaitu sesuai dengan
struktur yang telah ditetapkan yakni adanya introduction yang didalam nya harus
ada limit dan define the topic. Adanya body yang didalamnya terdapat reason
yang kemudian didukung oleh supporting yang kuat. Terakhir yakni adanya
conclusion yang didalamnya akan memberi rangkuman tentang argumen kita dan
tidak luput juga harus di beri supporting info para ahli, tak lupa juga dalam
conclusion paragraf argumentative harus ada ajakan atau persuation untuk para
pembaca agar mereka pro terhadap argumen kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic