We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Minggu, 06 April 2014

THE CRUCIAL THING CALLED DATA


Class Review 8

            Seminggu sudah kita lalui tanpa tugas writing, seperti class review dan critical review.  Rasanya cukup untuk mengistirahatkan sejenak tangan yang selalu menggoreskan kata demi kata dan otak yang selalu berpikir lebih keras dalam mencari ide-ide brilian. Sekarang mulai minggu ini, writing class diaktifkan kembali dengan berbagai tugas yang telah menanti.  Pada hari Jumat, 4 April 2014 merupakan hari dimana saya dan teman-teman mengikuti pertemuan kesembilan dalam writing class. 
            Pada pertemuan kesembilan ini, kita lebih difokuskan pada reading time dengan sebuah kelompok yang beranggotakan lima orang. Dalam kegiatan membaca ini, kita membahas sebuah artikel yang berjudul “Don’t Use Your Data as a Pillow”.  Tetapi, sebelum membahas artikel tersebut, kita diberi beberapa pertanyaan terlebih dahulu.  Inilah beberapa pertanyaan dalam diskusi kelompok tersebut. 
1.      Apa itu Papua Barat? Dan dimana lokasinya?
Papua Barat (sebelumnya Irian Jaya Barat disingkat Irjabar) adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya adalah Manokwari. Nama provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya Barat yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 18 April 2007, nama provinsi ini diubah menjadi Papua Barat. Papua Barat dan Papua merupakan provinsi yang memperoleh status otonomi khusus.
Wilayah provinsi ini mencakup kawasan kepala burung pulau Papua dan kepulauan-kepulauan di sekelilingnya. Di sebelah utara, provinsi ini dibatasi oleh Samudra Pasifik, bagian barat berbatasan dengan provinsi Maluku Utara dan provinsi Maluku, bagian timur dibatasi oleh Teluk Cenderawasih, selatan dengan Laut Seram dan tenggara berbatasan dengan provinsi Papua. Batas Papua Barat hampir sama dengan batas Afdeling ("bagian") West Nieuw-Guinea ("Guinea Baru Barat") di masa Hindia Belanda.

2.        Apa perbedaan antara PAPUA dan IRIAN JAYA?
IRIAN artinya Ikut Republik Indonesia Anti Nederland”. (Buku PEPERA 1969 terbitan tahun 1972, hal. 107-108). Kenapa anti Nederland? Karena pada waktu itu Belanda menjajah Indonesia dan menguasai daerah minyak di wilayah Papua yaitu di bagian kepala burung dan menjadikan penduduk asli pribumi sebagai buruh kasar pada perusahaan minyak mereka maka orang Papua anti dengan Nederland.
Kata Papua memiliki banyak arti salah satunya dalam Bahasa Tidore. Mengapa demikian? Karena Papua adalah wilayah kekuasaan Kerajaan Tidore. Kata Papua terdiri dari dua kata yaitu PAPA dan UA. Papa artinya Bapak dan ua artinya tidak, jadi Papua artinya tidak memiliki Bapak, karena ketika itu Sultan Tidore melihat bahwa di tanah Papua ini tidak memiliki pemimpin atau dengan kata lain orang Papua berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah oleh karena itu sultan Tidore memberi nama pulau ini dengan nama Papua dan memberikan mereka seorang pemimpin. Dan menurut tokoh masyarakat kata Papua menurut bahasa Papua sendiri artinya hitam dan keriting itu adalah ciri khas orang Papua. Mungkin kita sering mendengar lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi kondang asal Papua EDO KONDOLOGIT “Hitam Kulitku Keriting Rambutku Aku Papua” dan lagu itu melambangkan identitas orang Papua.
Kenapa dulunya Irian sekarang menjadi Papua? Nama Irian menjadi Papua yaitu pada era Presiden Gusdur. Dan pada waktu itu Gusdur melakukan perjalanan Dinas ke Papua yaitu di Jayapura dan Orang Papua sendiri yang meminta ke Presiden Gusdur bahwa mereka ingin nama Provinsinya diganti dengan nama Papua karena itu melambangkan Identitas mereka dan sekarang adalah zaman reformasi kita tidak boleh lagi membenci Negara lain, maka Gusdur menyetujui dan menggantikan nama Irian dengan Papua.
Perkembangan asal usul nama pulau Papua memiliki perjalanan yang panjang seiring dengan sejarah interaksi antara bangsa-bangsa asing dengan masyarakat Papua, termasuk pula dengan bahasa-bahasa lokal dalam memaknai nama Papua.
Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua bagian barat. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea). Setelah berada bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai Provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002.
UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua mengamanatkan nama provinsi ini untuk diganti menjadi Papua. Pada tahun 2003, disertai oleh berbagai protes (penggabungan Papua Tengah dan Papua Timur), Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (setahun kemudian menjadi Papua Barat). Bagian timur inilah yang menjadi wilayah Provinsi Papua pada saat ini.

3.      Pada tahun berapa Papua berintegrasi ke dalam NKRI?
Berdasarkan New York  Agreement yang diserahkan kepada Indonesia 1 Mei  1963, melalui kekuatan diplomasi internasional  yang menjadikan Papua kembali  pada  wilayah NKRI, bukan  melalui proses aneksasi.  Untuk itulah pemerintah diharap memberikan ruang kepada Papua yang merupakan bagian wilayah NKRI guna berjuang bersama dengan provinsi lain yang berada di luar Papua.
Frans Albert Joku, tokoh sejarah Papua, melalui release yang diterima Redaksi Papua Pos, Senin (29/4) mengatakan, Papua bukan dianeksasi, bukan berintegrasi  dan diintegrasikan  atau digabungkan dengan NKRI, karena  berintegrasi atau bergabung adalah proses masuk  dari luar ke dalam Indonesia.
Lanjut Frans, sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 berdasarkan azas  uti prossidentis juris, Papua adalah bagian  dari Indonesia namun ditahan oleh  Belanda  untuk sementara  waktu dan diserahkan kepada Indonesia  melalui proses Pepera. Jadi   yang tepat, Indonesia merebut kembali Papua/Irian melalui  jalan diplomasi. “Karena  itu istilah yang  tepat adalah Papua/Irian ‘diperoleh kembali’ atau ‘masuk kembali’ Papua  ke NKRI, bukan diintegrasikan,” tegasnya.
Bila  dicermati, konsekuensi  logis dari azas uti possidetis (batas wilayah negara bekas  jajahan  yang kemudian merdeka, mengikuti  batas wilayah   sebelum negara tersebut merdeka) dalam  hukum  internasional, jelas Yoku, yang telah diakui  dan dipraktekkan oleh berbagai negara, maka Papua merupakan bagian  integral  dari wilayah kedaulatan Republik Indonesia  sejak  tanggal 17 Agustus 1945.
Di mana  pada masa kolonial Belanda, Papua Barat merupakan  bagian dari wilayah Hindia Belanda di bawah administrasi Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Batavia.  Karena itu sebagaimana pulau-pulau  lain di  Nusantara, menurut  asaz uti possidetis juris  tersebut, seharusnya Papua Barat otomatis beralih status menjadi  bagian wilayah Republik Indonesia sejak saat Proklamasi 17 Agustus 1945.
Sejarah membuktikan bahwa Papua memang sudah di bawah NKRI sejak kemerdekaan 17 Agustus maka dengan adanya 1 Mei 1963 merupakan langkah strategis berdasar  Perjanjian New York yang memperkuat kembalinya Papua ke pangkuan ibu pertiwi.

4.      Apa itu TRIKORA?
Operasi TRIKORA di cetuskan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 19 Desember 1961 bertempat di alun-alun Utara yogyakarta. Trikora merupakan sebuah operasi yang bertujuan untuk mengembalikan wilayah Papua bagian barat ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Trikora muncul karena adanya kekecewaan dari pihak Indonesia yang selalu gagal dalam perundingan dengan Belanda untuk mengembalikan Irian Barat yang secara sepihak diklaim sebagai salah satu provinsi kerajaan Belanda.
Berikut ini adalah isi lengkap Trikora (Tri Komando Rakyat):
Kami Presiden Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia dalam rangka politik konfrontasi dengan Belanda untuk membebaskan Irian Barat, telah memberikan instruksi kepada Angkatan Bersenjata untuk pada setiap waktu yang kami akan tetapkan menjalankan tugas kewajiban membebaskan Irian Barat Tanah Air Indonesia dari belenggu kolonialisme Belanda.
Dan kini, oleh karena Belanda masih tetap mau melanjutkan kolonialisme di tanah air kita Irian Barat, dengan memecah belah Bangsa dan Tanah Air Indonesia, maka kami perintahkan rakyat Indonesia, juga yang berada di daerah Irian Barat, untuk melaksanakan Tri Komando sebagai berikut.
1. Gagalkan pembentukan “Negara Boneka Papua” buatan Belanda kolonial.
2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia.
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air dan Bangsa.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Yogyakarta, 19 Desember 1961
Presiden/Pangti APRI/PBR/Panglima
Besar KOTI Pembebasan Irian Barat
Soekarno

5.      Apa itu Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan siapa yang membiayainya?
Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah sebuah organisasi yang didirikan tahun 1965 dengan tujuan membantu dan melaksanakan penggulingan pemerintahan yang saat ini berdiri di provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia, sebelumnya bernama Irian Jaya, memisahkan diri dari Indonesia, dan menolak pembangunan ekonomi dan modernitas. Organisasi ini mendapatkan dana dari pemerintah Libya pimpinan Muammar Gaddafi dan pelatihan dari grup gerilya New People's Army beraliran Maois yang ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Departemen Keamanan Nasional Amerika Serikat.
Organisasi ini dianggap tidak sah di Indonesia. Perjuangan meraih kemerdekaan di tingkat provinsi dapat dituduh sebagai tindakan pengkhianatan terhadap negara. Sejak berdiri, OPM berusaha mengadakan dialog diplomatik, mengibarkan bendera Bintang Kejora, dan melancarkan aksi militan sebagai bagian dari konflik Papua. Para pendukungnya sering membawa-bawa bendera Bintang Kejora dan simbol persatuan Papua lainnya, seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku Papua" dan lambang nasional. Lambang nasional tersebut diadopsi sejak tahun 1961 sampai pemerintahan Indonesia diaktifkan bulan Mei 1963 sesuai Perjanjian New York.
            Itulah beberapa pertanyaan yang ada dalam diskusi kelompok tersebut.  Selanjutnya membahas mengenai artikel “Don’t Use Your Data as a Pillow”.  Setiap anggota kelompok, memberikan pendapatnya mengenai judul tersebut, selanjutnya membahas kalimat dari setiap paragraf tersebut.  Inilah beberapa pendapat mengenai judul tersebut dari setiap anggota kelompok.  Pertama, Desi berpendapat bahwa data itu sebagai penunjang dan data itu mudah dicari.  Jadi, data tersebut dianalogikan dengan pillow.  Kedua, Saleha berpendapat bahwa data itu memuat berbagai informasi.  Sedangkan pillow itu sebuah benda untuk istirahat.  Ketiga, Titi berpendapat bahwa data itu sebagai aset untuk sumber pengetahuan.  Keempat, Tina Maryani berpendapat bahwa data itu sebagai aset informasi. Sedangkan pillow itu sebagai sandaran. Jadi, jangan menggunakan data sebagai pillow atau sandaran.  Dan yang terakhir, saya berpendapat bahwa data yaitu sebuah informasi.  Sedangkan pillow yaitu sebuah benda yang berguna untuk sandaran.  Jadi, data tersebut jangan digunakan sebagai sandaran.  Dari kelima pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa data sebagai informasi.  Data yang kita miliki jangan dijadikan sebagai pillow atau sandaran.  Kita tidak hanya terpaku pada data yang kita miliki saja, tetapi kita mencari sumber lain yang dapat mendukung data yang telah kita miliki. Dengan begitu data yang telah kita miliki tersebut didukung dengan berbagai data dari berbagai sumber.  
Menurut Lehtonen, data itu ada yang bersifat written, verbal, visual, dan kombinasi dari semuanya.  Sedangkan menurut Wikipedia bahasa Indonesia, data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.
Dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, data dicirikan sebagai sesuatu yang bersifat mentah dan tidak memiliki konteks. Dia sekedar ada dan tidak memiliki signifikansi makna di luar keberadaannya itu. Dia bisa muncul dalam berbagai bentuk, terlepas dari apakah dia bisa dimanfaatkan atau tidak.
Menurut berbagai sumber lain, data dapat juga didefinisikan sebagai berikut:
• Menurut kamus bahasa inggris-indonesia, data berasal dari kata datum yang berarti fakta
• Dari sudut pandang bisnis, data bisnis adalah deskripsi organisasi tentang sesuatu (resources) dan kejadian (transactions)yang terjadi
• Pengertian yang lain menyebutkan bahwa data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi.  Intinya data itu adalah suatu fakta-fakta tertentu sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dalam menarik suatu keputusan.
Pada diskusi tersebut, kami juga membahas beberapa kalimat dari paragraf pertama.  Kalimat pertama yaitu membahas mengenai sebuah pesta perpisahan yang ditujukan untuk penulis.  Dalam pesta tersebut, terdapat berbagai makanan, seperti: salty sago pudding, fish broth, fried papaya leaves, boiled yams, and chicken.  Dari makanan tersebut tidak terdapat makanan yang manis, sehingga makanan tersebut sesuai dengan pestanya yaitu pesta perpisahan.  Selanjutnya yaitu kalimat kedua.  Dalam kalimat kedua tersebut, pesta tersebut diorganisir oleh Denny Yomaki, seorang pejuang hak asasi manusia, yang menandai akhir dari penelitian lapangan penulis pada bulan Mei 2003.  Selanjutnya yaitu kalimat ketiga.  Dalam kalimat tersebut masih berkaitan dengan pesta.  Pesta tersebut dilaksanakan beberapa hari sebelum penulis kembali ke sekolah lulusan untuk memulai menulis penemuannya.  Itulah hasil diskusi dari kelompok kami mengenai beberapa kalimat pada paragraf pertama.  
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data yaitu informasi.  Informasi yang didalamnya terdapat fakta-fakta tertentu.  Dalam memahami data tersebut, tentunya kita tidak langsung menerima dari satu data tersebut.  Perlu adanya data dari berbagai sumber yang lain.  Seperti halnya artikel yang telah kita bahas yang berjudul Don’t Use Your Data as a Pillow.  Dari judul tersebut, kita jangan mengggunakan data yang telah kita miliki sebagai sandaran kita.  Belum tentu data yang kita miliki tersebut valid atau tidak.  Dengan demikian, mengecek validitas dari sebuah data itu penting, dengan mencari sumber yang lain dan tidak terpaku pada satu data yang telah kita miliki.               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic