We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Minggu, 06 April 2014


Nyamuk Papua Vs Mesin Pembasmi Nyamuk


Ibarat nyamuk demam berdarah dan alat pembasmi nyamuk (peptisida), Konflik Papua antara OPM dan pihak militer Indonesia merupakan coretan panjang sejarah Indonesia yang teramat rumit hampir selama 69 tahun sejak Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 hingga sampai saat ini ternyata belum dapat terselesaikan. Mengapa teramat begitu sulit? Bagaimana sebenarnya kondisi di Papua? Sebelum beranjak lebih jauh mari kita simak bagaimana sejarah panjang integrasi Papua ke Indonesia (NKRI).

Pada bagian ini saya akan mencoba menjawab pertanyaan Trivia Quiz yang dieksplisitkan pada power point jendral Elbi. Berikut terlihat sepele pertanyaannya, namun ini merupakan dasar pengetahuan sejarah mengenai konflik di Papua yang terus berlarut-larut sampai saat ini. Pertanyaan pertama, apakah Papua Barat? Terletak dimana Papua Barat? Papua Barat (sebelumnya Irian Jaya Barat disingkat Irjabar) adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya adalah Manokwari. Nama provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya Barat yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 18 April 2007, nama provinsi ini diubah menjadi Papua Barat. Wilayah provinsi ini mencakup kawasan kepala burung pulau Papua dan kepulauan-kepulauan di sekelilingnya. Di sebelah utara, provinsi ini dibatasi oleh Samudra Pasifik, bagian barat berbatasan dengan provinsi Maluku Utara dan provinsi Maluku, bagian timur dibatasi oleh Teluk Cenderawasih, selatan dengan Laut Seram dan tenggara berbatasan dengan provinsi Papua.


Pertanyaan kedua, apa perbedaan antara Papua dan Irian Jaya? Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur West New Guinea (Irian Jaya Barat sekarang Papua Barat). Ibukotanya adalah Jayapura. Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini atau East New Guinea. Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua bagian barat, namun sejak tahun 2003 dibagi menjadi dua provinsi di mana bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya memakai nama Papua Barat.

Pertanyaan ketiga, pada tahun berapa Papua berintegrasi dengan Indonesia (NKRI)? Papua berintegrasi dengan Indonesia (NKRI) pada tanggal 1 Mei 1963 yang mana Indonesia melakukan perundingan dengan Belanda melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA), yang didirikan oleh Sekretaris Jenderal PBB dalam Persetujuan New York, yang selanjutnya menyerahkan pemerintahan Papua bagian barat kepada Indonesia.  Kedudukan Papua bagian barat menjadi lebih pasti setelah diadakan sebuah referendum act of free choice atau Pepera pada tahun 1969, dimana rakyat Papua bagian barat memilih untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia.

Pertanyaan keempat, apakah yang dimaksud TRIKORA? Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) adalah konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat dengan Indonesia (NKRI). Latar belakang operasi ini adalah ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Indonesia mengklaim seluruh wilayah Hindia Belanda, termasuk wilayah barat Pulau Papua. Namun demikian, pihak Belanda menganggap wilayah itu masih menjadi salah satu provinsi Kerajaan Belanda.

Pertanyaan kelima, apakah peran Soekarno dalam integrasi Papua ke dalam Indonesia (NKRI)? Pada tanggal 19 Desember 1961, Soekarno (Presiden Indonesia) mengumumkan pelaksanaan Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta. Soekarno juga membentuk Komando Mandala. Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai panglima. Tugas komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia. Pada tanggal 27 Desember 1958, presiden Soekarno mengeluarkan UU nomor 86 tahun 1958 tentang nasionalisasi semua perusahaan Belanda di Indonesia.

Pertanyaan keenam, apa yang dilakukan kolonial Belanda di Papua? Pemerintah Belanda memulai persiapan untuk menjadikan Papua negara merdeka selambat-lambatnya pada tahun 1970-an. Hasilnya antara lain adalah sebuah akademi angkatan laut yang berdiri pada 1956 dan tentara Papua pada 1957. Belanda mengirimkan kapal induk Hr. Ms. Karel Doorman ke Papua bagian barat. Angkatan Laut Belanda (Koninklijke Marine) menjadi tulang punggung pertahanan di perairan Papua bagian barat sampai tahun 1950. Keadaan ini berubah sejak tahun 1958, di mana kekuatan militer Belanda terus bertambah dengan kesatuan dari Koninklijke Landmacht (Angkatan Darat Belanda) dan Marine Luchtvaartdienst. Selain itu, batalyon infantri 6 Angkatan Darat merupakan bagian dari Resimen Infantri Oranje Gelderland yang terdiri dari 3 batalyon yang ditempatkan di Sorong, Fakfak, Merauke, Kaimana, dan Teminabuan.

Pertanyaan ketujuh, apakah peran Amerika Serikat beserta PBB dan negara-negara tetangga dalam konflik Papua? Pada awalnya, Amerika Serikat tidak mendukung penyerahan Papua bagian barat ke Indonesia karena Bureau of European Affairs di Washington, DC menganggap hal ini akan "menggantikan penjajahan oleh kulit putih dengan penjajahan oleh kulit coklat". Tapi pada bulan April 1961, Robert Komer dan McGeorge Bundy mulai mempersiapkan rencana agar PBB memberi kesan bahwa penyerahan kepada Indonesia terjadi secara legal. Walaupun ragu, presiden John F. Kennedy akhirnya mendukung hal ini karena iklim Perang Dingin saat itu dan kekhawatiran bahwa Indonesia akan meminta pertolongan pihak komunis Soviet bila tidak mendapat dukungan AS. Karena kekhawatiran ini, Amerika Serikat mendesak Belanda untuk berunding dengan Indonesia. Karena usaha ini, tercapailah persetujuan New York pada tanggal 15 Agustus 1962. Pemerintah Australia yang awalnya mendukung kemerdekaan Papua, juga mengubah pendiriannya, dan mendukung penggabungan dengan Indonesia atas desakan AS. Indonesia juga mendekati negara-negara seperti India, Pakistan, Australia, Selandia Baru, Thailand, Britania Raya, Jerman, dan Perancis agar mereka tidak memberi dukungan kepada Belanda jika pecah perang antara Indonesia dan Belanda.

Pertanyaan kedelapan, apakah Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan siapa yang membiayainya? Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah sebuah organisasi yang didirikan tahun 1965 dengan tujuan membantu dan melaksanakan penggulingan pemerintahan yang saat ini berdiri di provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia (sebelumnya bernama Irian Jaya) memisahkan diri dari Indonesia, dan menolak pembangunan ekonomi dan modernitas. Organisasi ini mendapatkan dana dari pemerintah Libya pimpinan Muammar Gaddafi dan pelatihan dari grup gerilya New People's Army beraliran Maois yang ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Departemen Keamanan Nasional Amerika Serikat.

Pertanyaan terakhir, akankah secara pribadi anda akan mendukung Papua menjadi sebuah negara baru dan memisahkan diri dari Indonesia (NKRI)? Saya yakin, saya tidak akan mendukung gerakan separatis yang dilakukan oleh orang-orang Papua khususnya Organisasi Papua Merdeka (OPM) karena pada dasarnya segala tindakan yang dilakukan pihak OPM itu merupakan tindakan teroris yang selalu sengaja membuat situasi di Bumi Cenderawasih kacau. Papua sudah secara sah bergabung dengan Indonesia, yang oleh PBB melalui UNTEA secara legal diakui dalam Persetujuan New York. Kedudukan Papua bagian barat sebagai wilayah Indonesia menjadi lebih kuat setelah diadakan sebuah referendum act of free choice atau Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada tahun 1969, dimana rakyat Papua bagian barat memilih untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia. Kalaupun terjadi tindakan pembunuhan (genosida) atau pelanggaran HAM oleh pihak militer Indonesia, seperti apa yang disampaikan oleh S. Eben Kirskey dalam artikelnya “Don’t Use Your Data as a Pillow”, maka hal yang harus dilakukan adalah menindak lanjuti masalah tersebut ke Pengadilan Indonesia bahkan kalau perlu ke Mahkamah Internasional. Berikut merupakan bukti-bukti teror dan fakta lapangan terupdate yang dilakukan OPM maupun pemerintah Indonesia:

Pertama, pada tanggal 5 April 2014, Aksi provokasi untuk menggagalkan pelaksanaan Pemilu dilakukan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) terhadap warga negara RI di Papua New Guinea (PNG). OPM melakukan aksi penembakan, pembakaran ban bekas, dan pengibaran bendera bintang kejora di titik Zero batas Tugu Perbatasan kedua negara di Wutung. Serpihan kaca melukai Serma Tugino, anggota unit intel Kodim 1701/JYP di bagian kepala, Kapolres kena serpihan kaca, anggota polisi tertembak di kaki.

Kedua, pada tanggal 17 Maret 2014, Pasukan TNI/Polri berhasil menangkap 5 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dalam aksi baku tembak di Mulia, Puncak Jaya, Papua. Saat terjadi aksi baku tembak, 3 orang dari Kelompok OPM kena tembakan, satu diantaranya meninggal, Sementara dua orang lainnya berhasil diamankan ketika hendak melarikan diri.

Ketiga, pada tanggal 15 Januari 2014, Indonesia dan Papua Nugini sudah sepakat untuk bersama-sama bekerja sama terkait berbagai bidang antara lain keamanan, kesejahteraan dan lain-lain.

Keempat pada tanggal 7 Januari 2014,OPM tembak tukang ojek hingga tewas. Korban yang berprofesi sebagi tukang ojek bernama Muh Halil meninggal dunia setelah diterjang peluru dari senjata api milik kelompok sipil bersenjata yang diduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang beroperasi di wilayah tersebut. Setelah melakukan terhadap warga sipil, anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) wilayah Mulia, Puncak Jaya juga melakukan penembakan terhadap pesawat Susi Air dengan nomor lambung PK-VVV. Penembakan dilakukan saat pesawat hendak mendarat di Bandara Mulia.

Kelima, pada tanggal 28 oktober 2013, separatis Organisasi Papua Merdeka membuat dan membuka kantor cabang lagi di Belanda. Komisi I DPR melakukan kunjungan kerja ke Belanda pada masa reses siding untuk gali informasi soal OPM.

Keenam, pada tanggal 31 Agustus 2013, penembakan di Puncak Jaya, Papua, menewaskan Pratu Andre anggota Satgas TNI dari Yonif 753 saat melakukan tugas polisional atau membantu tugas kepolisian yakni mengamankan jalur pasokan kebutuhan masyarakat dan memperlancar proses pembangunan di Kabupaten Puncak Jaya.

Ketujuh, pada tanggal 5 Juli 2013, meski di Australia ada banyak simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM), PM Kevin Rudd menegaskan dukungan penuh terhadap keutuhan NKRI. Dia juga menyatakan keinginan bekerjasama dengan pemerintah Indonesia untuk memastikan stabilitas keamanan dan pembangunan di Papua.

Kedelapan, pada tanggal 29 Mei 2013, Indonesia mengatakan, tuduhan dalam laporan ABC minggu lalu tentang pembunuhan massal di Papua oleh satuan anti teror "sama sekali bohong". Kedutaan Besar RI di Canberra mengatakan, menurut pihak berwenang di Papua, "rumor" seperti itu tidak benar. Tuduhan itu dilontarkan oleh Jonah Wenda, juru bicara sayap militer Organisasi Papua Merdeka. Menurut Wenda, 11 orang tewas dan 20 lainnya hilang setelah operasi gabungan tentara dan polisi terhadap para pendukung gerakan separatis Free Papua pada bulan April.

Kesembilan, pada tanggal 24 Mei 2014, sejumlah tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Free West Papua terus melakukan manuver di luar negeri. Dimulai dengan mendirikan kantor di Oxford, Inggris. Kemudian pembentukan kantor perwakilan di Vanuatu. Terakhir ceramah tokoh Papua, Benny Wenda di Australia. Dalam pidatonya di University of Sydney, Benny mengatakan, penindasan terus terjadi. Juga pembunuhan, penganiayaan dan pelanggaran HAM. Ia juga menyebut tidak ada pembangunan di Papua. Tapi Kepala Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (UP4B) Bambang Darmono, membantah. Siapa bilang Papua berdarah-darah? Lebih ngeri di Aceh. Kalau yang gitu-gitu di Papua tidak ada apa-apanya dibanding Aceh.

Setelah membahas tentang Trivia Quiz, kini saatnya amembahas hasil diskusi kami tentang artikel “Don’t Use Your Data as a Pillow”. Pada diskusi kali ini kami hanya sempat membahas tentang judul dari artikel ini saja. Kami menggarisbawahi dua kata yang nantinya akan didiskusikan lebih dalam, yaitu kata Data dan Pillow.

Menurut Saya, data merupakan informasi dan Pillow adalah Bantal, sandaran, dan pedoman untuk mengungkap sesuatu. Saya berkesimpulan bahwa judul ini mengatakan bahwa jangan menggunakan data mentah yang telah dimanipulasi oleh penulis yang memiliki ideology tertentu sebagai sandaran dalam mengungkap sesuatu, khususnya sejarah.

Siti Roki’ah berpendapan bahwa data merupakan sumber dan ia mengatakan bahwa pillow adalah sandaran. Ia berpendapat bahwa tidak semua data bisa dijadikan sandaran. Penggunaan data bergantung pada pembacanya. Pembaca harus menjadi qualified reader dan critical reader.

Menurut Wiwi Rif’atul Qodriyah, data merupakan sekumpulan informasi tentang suatu hal yang belum tentu kebenarannya. Pillow menurutnya adalah referensi, sandaran, dan pegangan. Ia mengatakan bahwa belum tentu semua data itu benar, kita harus bisa menyeleksi data yang akan dijadikan sandaran.

Menurut Siti Hurriyah, data merupakan informasi dan pillow adalah landasan. Hampir sama dengan yang lain, ia berkata bahwa jangan pernah menggunakan data yang belum valid sebagai sebuah landasan.

Ema Wiliyanti Dewi berpendapat data adalah informasi dan pillow itu sandaran. Menurutnya satu informasi itu jangan asal saja dijadikan sebuah sandaran, harus ada informasi pendukung lainnya. Kita harus mencari ceruk-ceruk baru untuk menjadikannya sebuah sandaran.

Kemudian setelah melakukan diskusi yang alot dapat disimpulkan bahwa data adalah informasi. Data merupakan sebuah informasi yang harus dicek kebenarannya melalui research. Artinya, tidak semua informasi dapat dijadikan data. Sementara research sendiri wujudnya itu lebih spesifik, dan hal-hal mengenai research itu serba spesifik. Untuk data sendiri, biasanya berbentuk teks. Menurut Lehtonen (2000)  bahwa teks merupakan wujud fisik maupun semiotic material. Dan kaitan keduanya yakni teks dapat menjadi wujud semiotic hanya ketika teks memiliki beberapa bentuk fisik. Sementara pillow memiliki sifat optional dan bukan obligatory. Hal itu karena meskipun tanpa bantal, kita masih bisa tidur dimanapun dan kapanpun. Jadi, bantal bukanlah hal yang wajib.

Dengan demikian, menggunakan data baik itu yang berupa written, verbal, visual, ataupun gabungan diantara ketiganya melalui suatu research, maka dapatlah diungkap suatu kebenaran yang ilmiah, validity, dan reliability termasuk dalam mengungkap suatu permasalahan khususnya sejarah. Menurut Lehtonen (2000 : 57), “A text can exist in many material forms. It can be auditory (as in speech or recording), written (as in printed matter) or pictorial (as in paintings, photographs or traffic signs)”. Dalam teks-teks audiovisual, semua tiga bentuk dapat muncul pada waktu yang sama (seperti dalam film-film 'asing' dimana pidato dan gambar telah dilengkapi dengan terjemahan subtitle).

Referensi :

Alisse Waterston and Maria D. Vesperi. Anthropology off the Shelf: Anthropologists on Writing. 2009. USA: Blackwell Publishing. (ebooksclub.org)

Lehtonen, M. (2000).  The cultural analysis of text.  London: Sage publication. (BookFi.org)

Wikipedia. “Papua”, (5 April 2014 pukul 21.00), http://id.wikipedia.org/wiki/Irian_Jaya

Wikipedia. “Papua Barat”, (5 April 2014 21.00), http://id.wikipedia.org/wiki/Papua_bagian_barat

Wikipedia. “Operasi Trikora”, (5 April 2014 21.00), http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik_Papua_Barat

Wikipedia, “Organisasi Papua Merdeka”, (5 April 2014 21.00), http://id.wikipedia.org/wiki/OPM

Detik News, “1 Anggota TNI & 2 Sipil Tewas Dianiaya di Papua, Salah Satunya Bocah”, (5 April 2014 21.00), http://news.detik.com/read/2012/07/09/184035/1961425/10/1-anggota-tni--2-sipil-tewas-dianiaya-di-papua-salah-satunya-bocah  


Detik Pemilu 2014, “Pemilu RI di Papua New Guinea Dikacaukan, TNI/Polri Baku Tembak dengan Perusuh”, (5 April 2014 21.00), http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/04/05/121733/2546490/1562/pemilu-ri-di-papua-new-guinea-dikacaukan-tni-polri-baku-tembak-dengan-perusuh


Detik News, “5 anggota OPM Ditangkap di Puncak Jaya, 1 Tewas”, (5 April 2014 21.00), http://news.detik.com/read/2014/03/17/212818/2528588/10/5-anggota-opm-ditangkap-di-puncak-jaya-1-tewas


Detik News,TNI Baku Tembak dengan OPM di Puncak Jaya, Satu Tewas”, (5 April 2014 21.00), http://news.detik.com/read/2014/01/24/093205/2476832/10/tni-baku-tembak-dengan-opm-di-puncak-jaya-satu-tewas


Detik News, “Menlu Se-Melanesia Temui Presiden SBY Bahas Organisasi Papua Barat”,(5 April 2014 21.00), http://news.detik.com/read/2014/01/15/163153/2467956/10/menlu-se-melanesia-temui-presiden-sby-bahas-organisasi-papua-barat  


Detik News, “Tukang Ojek Tewas Ditembak OPM di Mulia, Papua”, (5 April 2014 21.00), http://news.detik.com/read/2014/01/07/122059/2460256/10/tukang-ojek-tewas-ditembak-opm-di-mulia-papua “Tak Hanya Tukang Ojek, Pesawat Susi Air Juga Ditembak OPM di Mulia”, http://news.detik.com/read/2014/01/07/134055/2460358/10/tak-hanya-tukang-ojek-pesawat-susi-air-juga-ditembak-opm-di-mulia


Detik News, “Kunker ke Belanda, Komisi I Akan Gali Informasi Soal OPM”, (5 April 2014 21.00), http://news.detik.com/read/2013/10/28/154310/2397423/10/kunker-ke-belanda-komisi-i-akan-gali-informasi-soal-opm


Detik News,Kapuspen TNI: Penembakan di Papua Dilakukan OPM ”, (5 April 2014 21.00), http://news.detik.com/read/2013/09/02/121841/2346785/10/kapuspen-tni-penembakan-di-papua-dilakukan-opm


Detik News,Australia Ingin Ikut Menjaga Stabilitas di Papua ”, (5 April 2014 21.00), http://news.detik.com/read/2013/07/05/154545/2293924/10/australia-ingin-ikut-menjaga-stabilitas-di-papua


Detik News,Indonesia Tolak Tuduhan Pembunuhan Massal di Papua”, (5 April 2014 21.00), http://news.detik.com/read/2013/05/29/103212/2258789/1513/indonesia-tolak-tuduhan-pembunuhan-massal-di-papua



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic