Tak terasa setelah beberapa hari
tidak bergelut dengan hal tulis menulis, waktu untuk kembali berperang akhirnya
datang juga. Hari ini Jum’at, 4 April
2014 adalah hari dimana kita akan kembali untuk berperang. Mental sudah saya siapkan dengan baik, tentu
juga dengan daya tahan tubuh karena kami tahu bahwa kali ini akan lebih
menantang dan membutuhkan energi ekstra dan tentunya dukungan ekstra dari
orang-orang terdekat.
Kelas hari ini, Mr. Lala terlebih
dahulu memberitahu kami bahwa kelas kami masih berjalan dengan baik, kami masih
konstan dalam tulisan-tulisan kami.
Beliau juga mengatakan bahwa kesalahan atau kelalaian kecil yang kita
lakukan bisa membuat kita mati (gagal). Pekerjaan
kita kali ini akan semakin sulit karena kita dituntut untuk “be
multilingual writer (reader)” yang merupakan pekerjaan yang sangat tidak
gampang. Manusia hidup dengan terus
mengikuti siklus kehidupannya secara terus menerus dan berlanjut. Seperti halnya ketika kita belajar L1 kita
dan bergerak ke L2, kita bisa saja berhasil dalam proses L1 menuju L2 tetapi
jika kita membaliknya menjadi L2 ke L1, hal tersebut belum tentu mudah untuk
kita lakukan. Disinilah tantang kita
untuk dapat mengeksplor L1 dan L2 kita agar bisa ‘balance’.
Tugas kita kali ini akan banyak
dihabiskan untuk membaca, membaca dan membaca.
Disini kita dituntut untuk menjadi “researcher”, bukan lagi hanya
sebagai penulis biasa. Kita harus bisa
memastikan terlebih dulu keabsahan informasi yang kita dapat sebelum
menyajikannya kepada pembaca.
Pada setengah musim mata kuliah
writing ini, Mr. Lala melihat dan menyimpulkan beberapa hal penting yang telah
terjadi, yaitu:
* I am definitely exhausted in a very literal sense, but
it seems that there is a
progress nearby.
Maksudnya disini bahwa beberapa
dari kami mengalami progress.
* It is hard to see a constant high quality works produced
by my students.
Seorang mahasiswa kadang tidak bisa
mempertahankan tulisannya pada posisi tertingginya dan inilah yang Mr. Lala
lihat dari tulisan-tulisan kita.
* When there are (too) many student violating the rules in
the paper submission, I was totally disappointed
Mr. Lala merasa kecewa karena masih
ada mahasiswanya yang melanggar aturan saat penyerahan tugas.
* I don’t tolerate a small
error/mistake/ignorance!
* Promoting multilingual writer (and reader) is a real job!
* Moving in L1-L2 continuum is a real journey!
Setelah apa yang terjadi disetengah
musim sebelumnya, disetengah musim berikutnya Mr. Lala berharap pada kita
menjadi:
- A better framework of the sacred word “ATTITUDE”
- A constant reading (extensive and intensive) experience
- A constant discussion with the best partner
- A constant dua every single second!
- A constant gathering outside the classroom
- A constant FOCUS is a
must!
- A constant COMMITMENT is a
must!
- A constant PERSEVERANCE is
a must!
- A constant TEAMWORK, TEAMWORK, TEAMWORK,
TEAMWORK, TEAMWORK, TEAMWORK, TEAMWORK is a must!
Kegiatan berikutnya yang Mr. Lala
lakukan adalah membagi kita kedalam beberapa “reading club” yang setiap
club berjumlah lima orang. Saya sendiri
berada dikelompok empat yang beranggotakan Rina, Rini, Risa, Tika dan
Yuliati. Kemudian dikelas kami diminta
untuk berdiskusi tentang teks yang berjudul “Don’t Use Your Data as a
Pillow”. Kami diminta untuk
mendiskusikan hubungan antara data dan pillow itu sendiri apa. Berikut ini adalah hasil diskusi dari grup
kami:
Tika: data adalah sesuatu
yang kita ketahui yang diangkat dari sebuah kenyataan. Pillow adalah sesuatu
yang kita gunakan ketika kita membutuhkannya. Jadi kesimpulan dari judul tersebut adalah
jangan gunakan data hanya ketika membutuhkannya saja.
Yuliati: data adalah informasi
atau pengetahuan yang dimiliki seseorang. Pillow adalah suatu benda yang digunakan
seseorang pada saat orang tersebut menggunakannya yaitu pada saat dia sedang
tidur. Jadi menurut Lia “Don’t Use Data
as a Pillow” yaitu jangan gunakan informasi dan pengetahuan kita saat
dibutuhkan saja, dan jangan biarkan informasi dan pengetahuan kita tersebut
hanya dijadikan pajangan atau disimpan sebagai hiasan ruangan saja.
Risa: Data adalah informasi
yang kita dapat dari sebuah bacaan. Sebuah
data tidak akan berguna bila tidak ada yang membaca. Seperti diumpamakan data adalah sebuah kuburan
dan rohnya adalah pembaca. Pillow,
sesuatu yang hanya digunakan pada saat tertentu saja. Jadi kesimpulannya adalah jangan sampai kita
menggunakan data hanya pada saat tertentu saja dan ketika dibutuhkan saja.
Rina: Data adalah informasi
yang diperoleh setelah melalui masa pencarian yang panjang dan pembuktian
terhadap informasi tersebut sehingga menjadi data yang valid. Pillow atau bantal secara sederhana dapat
diartikan sebagai alat bantu agar kita bisa beristirahat (tertidur). Jika menghubungkan data dengan bantal yang
terlintas dipikiran saya adalah informasi atau data yang telah kita peroleh
jangan kita biarkan begitu saja seperti bantal yang tergeletak di atas kasur. Kita tidak melakukan apapun terhadap data
tersebut dan malah menjadikannya sebagai sandaran dan kita menutup mata di
atasnya (tertidur). Seharusnya yang kita
lakukan adalah mencari tahu lebih jauh apa isi dari bantal tersebut, apakah
benar berisi kapal atau hanya percaan kain ? Data pun demikian, kita harus
meneliti atau mencari tahu keabsahan informasi tersebut, jangan beristirahat
setelah mendapat informasi selama belum terbukti kebenarannya.
Rini: Data adalah sesuatu
yang kita dapat dari berbagai sumber.
Pillow adalah jangan sampai data yang kita dapat hanya dibiarkan saja
tanpa adanya rasa keingintahuan lebih untuk mencari fakta/bukti tentang data
yang telah kita dapatkan. Jadi, jika
kita mengetahui suatu data atau informasi, kita tidak boleh sekedar tahu tanpa
adanya tindakan lebih untuk meyakinkan bahwa data tersebut benar/real.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa data
adalah informasi yang diperoleh dari berbagai sumber melalui
penelitian-penelitian. Sedangkan pillow
adalah kata konotasi untuk menggambarkan sesuatu bahwa data jangan hanya
digunakan ketika dibutuhkan saja, apalagi sampai dibiarkan saja. Kita tidak boleh sekedar tahu tanpa adanya
tindakan lebih untuk meyakinkan bahwa data tersebut benar/real. Itulah hasil diskusi dari kelompok kami
tentang teks “Don’t Use Your Data as a Pillow”.
Lehtonen (2000)
sendiri membagi data kedalam empat macam yaitu written, verbal, visual dan
combination. Dunia visual, gambar, memiliki
peran sentral dalam modern dan akhir budaya modern. Industrialisasi, kecenderungan kapitalis
untuk membuat segala sesuatu menjadi baik berharga, serta urbanisasi, telah
membuat kami menggambar kehidupan sehari-hari dengan cara yang penting. Gambar telah menjadi 'realitas'. Dalam budaya saat ini yang dijiwai dengan
mekanis, elektronik dan digital menggandakan suara dan gambar, istilah 'teks'
mencakup semua produk yang membuat pembentukan kemungkinan arti. Namun, hal ini tidak berarti bahwa lisan,
tertulis dan visual yang teks dapat dipelajari dengan metode yang sama persis. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
dalam berbahasa dan bahasa tertulis hubungan antara signifier dan signified
adalah konvensional, bahkan sewenang-wenang. Dimana gambar yang bersangkutan, situasi
adalah berbeda sampai batas tertentu, karena gambar dapat menandakan sesuatu
terutama atas dasar bahwa mereka, dalam beberapa hal, menyerupai hal yang
mereka menandakan. Gambar berbeda dari bahasa lisan dan tertulis
secara signifikan tertentu cara. Pertama,
gambar dikatakan diindeks tanda-tanda. Dengan
indeks berarti bahwa tanda ini dalam hubungan beton dengan rujukan nya. Panah atau jari menunjuk pada tempat atau
benda yang indexical. Selain itu,
berbagai gejala, tanda dan trek yang indexical. Sebuah contoh klasik dari
indexicality asap sebagai tanda api. Tanda-tanda
bahasa lisan dan tertulis - seperti 'anjing' - Pada bagian mereka tidak harus
dalam hubungan apa pun untuk mereka rujukan. Kedua, gambar yang dikatakan menyerupai objek
mereka; mereka ikonik tanda-tanda. Dengan
ikon dimaksudkan bahwa tanda merupakan rujukan nya dengan bantalan
Setelah membahas tentang data,
berikutnya kita akan menyelam lebih jauh tentang isi teks tersebut yang
membahas tentang Papua Barat. Sebelum
itu ada beberapa hal yang mungkin akan mengingatkan kita kembali tentang
pelajaran sejarah semasa di sekolah menengah.
Berikut adalah pertanyaan-pertanyaannya:
Trivia Quiz
- What is West Papua? And where is it located?
Papua Barat adalah sebuah provinsi
yang berada di wilayah Papua yang dulunya bernama Irian Jaya Barat. Pergantian nama Papua Barat dideklarasikan
pada tanggal 6 Februari 2007 oleh Ketua DPR Provinsi IJB Jimianus Ijie dan Gubernur IJB
Abraham Oktovianus Ataruri di Manokwari, ibu kota Provinsi IJB. Penggunaan nama Papua Barat sendiri resmi
digunakan sehari setelahnya yaitu Rabu, 7 Februari 2007.
Papua
adalah nama umum yang mengacu pada setengah bagian barat dari Pulau New Guinea
(Indonesian New Guinea). Provinsi Papua Barat, juga dikenal sebagai Irian Jaya
Barat, meliputi kepala burung Papua, semenanjung besar di sudut barat laut jauh
Indonesian New Guinea, dan pulau-pulau kecil yang mengelilinginya. Batas-batas
geografis provinsi ini adalah Samudera Pasifik di utara; Laut Seram di barat;
Laut Banda di selatan; dan provinsi Papua di timur.
- What differences can you spot between PAPUA and IRIAN JAYA?
Papua adalah nama umum yang dipakai untuk
keseluruhan pulau Papua.
Irian
Jaya adalah nama yang dipakai untuk wilayah Papua yang berhasil direbut
Indonesia setelah merdeka. Tetapi
sekarang seluruh wilayah Indonesia telah memakai nama Papua untuk menamai
beberapa provinsi wilayah Indonesia disana.
Irian
Jaya menjadi bagian dari Hindia Belanda pada tahun 1828 sebagai Barat Papua
Nugini ( atau New Guinea ), yang kemudian dikenal sebagai Irian Barat. Wilayah
ini tetap diduduki oleh Belanda lama setelah Indonesia menyatakan
kemerdekaannya pada tahun 1949. Setelah
perjuangan kemerdekaan panjang Irian Barat, provinsi ini akhirnya kembali ke
pangkuan Indonesia pada tahun 1969. Berdasarkan
peraturan nomor
45 Tahun 1999, daerah yang meliputi kepala burung Pulau Papua ditetapkan
sebagai Irian Jaya Barat dan juga terdiri dari pulau-pulau kecil di provinsi
Papua. Sejak 7 Februari 2007, provinsi ini secara resmi bernama Irian Jaya Barat,
atau Papua Barat.
- In what year the land called Papua integrated into NKRI?
Penyerahan administrasi
pemerintahan West Papua dari Negara Belanda ke UNTEA (PBB) 1 Mei 1963,
penyerahan administrasi pemerintahan West Papua dari UNTEA (PBB) kepada
Pemerintah Indonesia 3 Mei 1963 maupun dalam pelaksanaan Penentuan Pendapat
Rakyat (PEPERA) 1969. (http://suarakolaitaga.blogspot.com/2013/01/sejarah-itu-ada-indonesia-dan-papua.html)
- What is Trikora?
Trikora (Tiga Komando Rakyat) diumumkan di Alun-alun
Utara Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1961 untuk menggagalkan usaha
pembentukan Negara Boneka Papua oleh Belanda dan untuk mengembalikan Irian Barat kepangkuan Negara Republik Indonesia. (http://suarakolaitaga.blogspot.com/2013/01/sejarah-itu-ada-indonesia-dan-papua.html)
Isi
TRIKORA
1. Gagalkan pembentukan "Negara
Papua" buatan Belanda Kolonial.
2. Kibarkan sang merah putih di Irian
Barat tanah air Indonesia.
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum
guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
5.
What are the roles of Soekarno in the integration of
Papua into NKRI?
Peran Soekarno dalam integrasi Papua
kedalam NKRI salah satunya dengan membentuk Trikora untuk menggagalkan usaha
Belanda mebentuk Negara boneka. Disamping
itu dibentuk pula beberapa operasi-operasi militer lain dalam usaha
memperebutkannya. Selain itu, Seokarno
juga melakukan diplomasi dengan PBB, memutuskan hubungan diplomatik dengan
Belanda, menambah kekuatan dengan membeli banyak senjata berat, melakukan
konfrontasi langsung dengan menyerbu Irian Jaya.
- What did the Dutch colonial do in Papua?
Yang
Belanda inginkan atau lakukan di Papua adalah mengadakan eksplorasi atau
penelitian terhadap kekayaan sumber daya alam di Papua. Belanda berhasil
menemukan fakta bahwa di Irian Barat terdapat tambang emas dan uranium terbesar
di dunia (sekarang dinamakan Freeport yang merupakan perusahaan milik Belanda)
yang tidak akan habis digali selama 100 tahun. (http://widhisejarahblog.blogspot.com/2010/09/perjuangan-bangsa-indonesia-merebut.html)
- What are the roles of US-UN and our neighbouring countries in the Papua conflicts?
Mengenai yang satu ini saya belum
tahu banyak tentang informasinya. Tetapi
yang saya tahu ada beberapa Negara tetangga yang mendukung kemerdekaan di
Papua. PBB sendiri telah mencoba
menjembatani Indonesia dengan Papua untuk berdamai.
- What is Organisasi Papua Merdeka (OPM) and who finances them?
Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM)
adalah sebuah organisasi yang didirikan tahun 1965 dengan tujuan membantu dan
melaksanakan penggulingan pemerintahan yang saat ini berdiri di provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia, sebelumnya
bernama Irian Jaya, memisahkan diri dari Indonesia, dan menolak pembangunan ekonomi dan
modernitas. Organisasi ini mendapatkan dana dari
pemerintah Libya pimpinan Muammar Gaddafi dan pelatihan
dari grup gerilya New People's Army beraliran Maois yang
ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Departemen Keamanan Nasional
Amerika Serikat.
Sesungguhnya
OPM (Organisasi Papua Merdeka ) itu tidak ada, tetapi OPM itu muncul karena
perlawanan Tentara Pembebasan Nasional –Papua Barat terhadap Militer Indonesia,
maka Indonesia memberi Label OPM kepada Prajurit PVK (Papoea Vrijwilligers
Korps) yang melakukan perlawanan terhadap Indonesia.
- Will you personally support Papua to become a newly seperated country? Why?
Saya pribadi sebagai Warga Negara
Indonesia tidak mendukung pemisahan Papua dari Indonesia melihat perjuangan kita
di masa lalu. Coba perhatikan lirik lagu
nasional karya R. Suharjo yang berjudul “Dari Sabang Sampai Merauke” berikut
ini:
Dari Sabang sampai Merauke
Berjajar pulau-pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia
Kalau Papua terpisah dari Indonesia,
tentunya lagu tersebut tidak akan pernah diperdengarkan dan dinyanyikan lagi
oleh kita. Kenapa ? Karena kalau Papua berdiri sebagai Negara
sendiri artinya Merauke tidak menjadi wilayah kita lagi.
Kesimpulan untuk class review kali
ini adalah jika kita ingin bergerak menjadi seorang researcher kita harus
teliti dalam mencari dan menyajikan informasi kepada pembaca kita. Setelah mendapat informasi dari penelitian-penelitian
yang kita lakukan, tahap selanjutnya adalah kita harus memilih dan memilah
informasi yang didapat mengenai keabsahannya.
Setelah memastikan keabsahan informasi yang kita dapat cobalah untuk
menyajikannya kepada pembaca sebagai sebuah informasi yang penting, jangan
dibiarkan begitu saja. Sama halnya
dengan data dan fakta yang terjadi di Papua yang harusnya bisa menjadi bahan
untuk pemerintah untuk memperbaiki hubungannya dengan warga Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic