We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Rabu, 30 April 2014

Perjalanan Panjang Di Tanah Papua



Class review 10
Perjalanan setengah musim masih bersahabat dengan malam. Ketika suara-suara sudah tak lagi terdengar, ketika semua orang telah terlelap, inilah waktunya saya membuka lembaran bermakna dalam perjalanan saya.  menyusuri lorong gelap gulita, membuka misteri dan misteri dalam sebuah sejarah. Membaca adalah sebuah kunci untuk membuka cahaya dalam lorong.
Pertemuan tanggal 22 April 2014, memberikan sebuah tantangan kembali untuk menaklukan gelapnya lorong dengan membaca dan mencari sesuatu yang baru. Seperti yang telah disampaikan oleh Mr.Lala Bumela, bahwa reading adalah kunci utama penakluk sejarah dan reading adalah pekerjaan yang akan membawa kita untuk mendapat sesuatu hal yang belum pernah kita tahu sebelumnya. (Lehtonen) mengatakan bahwa membaca itu nikmatnya pada saat menemukan sesuatu yang tidak terduga, inilah yang disebut puncak dari reading.
Dalam intensive reading pasti terdapat makna yang dinamik. Diibaratkan bahwa reading itu climbing a mountain. Maksudnya adalah mengenali rimba yang akan ditulis. Tidak hanya asal membaca, karena dalam intensive reading bisa saja terdapat rimba-rimba yang ternyata mempunyai banyak makna didalamnya. Pada dasarnya orang berkesenian tinggilah yang pandai mengenali rimba-rimba dan menemukan sesuatu dengan cepat.
Ini adalah salah satu langkah menuju pembuatan paragraf argumentatif yang baik. Berawal dengan membaca dan mencari sesuatu yang belum diketahui orang banyak. Lalu apa bedanya dengan paragraf Exposition? Paragraf exposition sama seperti paragraf argumentatif, tetapi dalam teks tersebut disertai dengan alasan-alasan. Sementara paragraf argumentatif didalamnya terdapat alasan-alasan yang diambil dari hasil sebuah penelitian terlebih dahulu.
Sebelumnya, yang terlintas dalam fikiran saya bahwa paragraf argumentatif adalah paragraf yang didalamnya terdapat sebuah opini yang didukung banyak sumber terpercaya. Sehingga kedudukan paragraf tersebut memang dapat dipertanggung jawabkan. 

 



Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa paragraf Argumentatif hampir sama dengan Hortatory, karena terdapat perbedaan dalam komposisi pembuatannya. Dalam pembuatan Analytical terdapat tiga komposisi pembuatan yakni Introduction, Series of Argument, dan Conclusion. Sementara dalam komposisi pembuatan Hortatory yakni Introduction, Arguments, dan Recomendation. Jadi perbedaan nya terletak pada akhir dari komposisi. Recomendation akan berisi persuation (mengajak) melakukan sesuatu. Sehingga paragraf argumentatif harus disertai penelitian atau analisis yang lebih mendalam agar bisa mengajak pembaca untuk melakukan hal yang diinginkan penulis.
Menurut (Fitzpatrick 2005) bahwa argumentation is :
  Writing is merely a matter of giving information to your audience?
  In writing an arguemntative essay you have to persuade your audience to consider your point of view, even if they may disagree with you.
  This requires some care and skill: you need to show respect for opposing points of view, you must choose vocabulary carefully, and, above all, you must write clearly and logically.
Yang harus dilakukan dalam persiapan pembuatan paragraf argumentatif adalah




Define The Topic : Beberapa topik memerlukan penjelasan. Contohnya jika topik yang di ambil adalah “Should schools provide moral education?”, maka harus menjelaskan lebih dalam lagi apa itu Moral Education. Contoh lain “should West Papua still Integrate with NKRI?” Lalu harus mendefinisikannya lebih lengkap. Pada kata Papua, kita harus menjelaskan seluruhnya yang ada di papua seperti seluruh pulau papua terkecuali papua nugini. Pada kata Integrate, kita menjelaskan lebih jauh tentang PEPERA, Perjanjian New York, dan lainnya. Kemudian pada kata NKRI juga harus menjelaskan lebih mengenai batas NKRI, pulau-pulau dari sabang sampai merauke terutama Papua. Limit The Topic : Beberapa topik dalam argumentatif memerlukan pembatasan. Analyse The Topic : Sebelum memutuskan point of view dalam membuat paragraf argumentatif, harus menganalisis issue secara menyeluruh. Topik dalam argumentatif memiliki dua points of view yaitu For dan Against, bisa jadi dinyatakan sebagai Yes/No question. Seperti “should West Papua still integrate with NKRI?”. Bisa saja point of view nya For (mendukung Papua Barat tetap menjadi bagian dari NKRI) atau mungkin Against (Tidak mendukung Papua Barat tetap menjadi bagian dari NKRI).
Dalam thesis statement setidaknya memiliki tiga komponen penting yakni Opinion, Reason, dan Supporting argument. Ketiga komponen tersebut merupakan bagian penting untuk menuju argumentasi. Ketiganya saling berkaitan, opini tidak mudah diterima pembaca apabila tidak didasari alasan yang logis. Sementara itu sebuah alasan juga harus didukung oleh pendukung yang dapat dipercaya, seperti dukungan dari pendapat para ahli. Kemudian thesis statement juga akan menjelaskan point of view yang sudah kita temukan di dalam analysis topik. Antara lain jika For atau Against, apa saja alasan mengapa Papua Barat harus tetap menjadi bagian dari NKRI.
Dibawah ini adalah struktur dasar pembuatan paragraf argumentatif :
1.      Introduction
2.      Body
·         first point and supporting info
·         second point and supporting info
·         third point and supporting info                                  
3.      Conclusion 


 Pembuatan paragraf argumentatif kali ini mengacu pada wacana “Don’t Use Your Data as A Pillow” yang telah kami analisis. Sehingga argumentatif kita yakni mendukung Papua Barat untuk tetap menjadi NKRI dengan disertai analysis penelitian untuk memberikan alasan-alasan. Terdapat beberapa alasan, antara lain :
1.      Pendidikan
·         Ada berapa jumlah warga Papua lulusan SD?
·         Ada berapa jumlah warga Papua lulusan SMP?
·         Ada berapa jumlah warga Papua lulusan SMA?
·         Ada berapa jumlah warga Papua lulusan Sarjana?
·         Ada berapa jumlah warga Papua yang tidak sekolah?
2.      Papua memiliki sumberdaya alam yang sangat berlimpah.
·         Kayu
·         Gas
·         Emas
·         Ikan, dan lain-lain.
3.      Papua memiliki culture yang sangat unik, ini akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia.
·         Rumah adat
·         Bahasa daerah
·         Tarian
4.      History mempertahankan Papua
·         Art of Free Choice
·         Perjanjian New York
·         Operasi TRIKORA
5.      Ekonomi
·         Pendapatan masyarakat Papua



Outline Argumentative Essay

West Papua Should Still in The Grip of NKRI


Introduction
Thesis Statement :This paper offers arguments about West Papua Should Still  in the grip of NKRI, because of many reasons ; Education, Natural resource, Culture, History, and Economic.

Define The Topic : West Papua is a province of Indonesia, is the capital of Manokwari. Papua also the ex-colonial territories and foreign countries have abundant wealth. NKRI is a country that has a sense of unity in social life, united with one another as others people in the country, to help each other as human beings may not be able to live alone in an area of ​​the country.

Body
First point about Education
The weakness of education in West Papua becomes an important task for the Indonesian government because public education there are still weak.

Second point about Natural Resource
Natural resources are very important to humans, so it should be used. Especially in the Papua territories has many natural resources such as gold, wood, gas, so on.

Third point about Culture
Papua is a territories that has a very unique culture as many kinds of traditional house, dances and habits of each society.

Fourth point about History
Each territories has its own history, but Papua is one area that is difficult to sustain. Lots of struggle to get the Papua as a whole, such as the Agreement of New York and operation TRIKORA.

Fifth point about Economic
Although the Papua has abundant wealth but Papua is called backward territories, because low levels of education make them unstable economic status.

Conclusion
Papua is a Territory of of the Republic of Indonesia which is one of the main sources of wealth of Indonesia. So that Indonesia should still sustain the Papua so as not to escape from the grip. Released Papua give abundant benefit to another country.

Jadi paragraf argumentative merupakan paragraf yang dibuat dengan cara penelitian. Kali ini kita mencoba untuk membuat outline mengenai Papua Barat karena terdapat banyak sekali rimba didalamnya yang akan membawa kita untuk berpetualang. Ini akan menjadi jembatan menuju paragraf argumentative yang sebenaranya.



efine ThTopic

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic