Class review 10
Perjalanan
setengah musim masih bersahabat dengan malam. Ketika suara-suara sudah tak lagi
terdengar, ketika semua orang telah terlelap, inilah waktunya saya membuka
lembaran bermakna dalam perjalanan saya.
menyusuri lorong gelap gulita, membuka misteri dan misteri dalam sebuah
sejarah. Membaca adalah sebuah kunci untuk membuka cahaya dalam lorong.
Pertemuan
tanggal 22 April 2014, memberikan sebuah tantangan kembali untuk menaklukan
gelapnya lorong dengan membaca dan mencari sesuatu yang baru. Seperti yang
telah disampaikan oleh Mr.Lala Bumela, bahwa reading adalah kunci utama
penakluk sejarah dan reading adalah pekerjaan yang akan membawa kita untuk
mendapat sesuatu hal yang belum pernah kita tahu sebelumnya. (Lehtonen)
mengatakan bahwa membaca itu nikmatnya pada saat menemukan sesuatu yang tidak
terduga, inilah yang disebut puncak dari reading.
Dalam
intensive reading pasti terdapat makna yang dinamik. Diibaratkan bahwa reading
itu climbing a mountain. Maksudnya adalah mengenali rimba yang akan ditulis. Tidak
hanya asal membaca, karena dalam intensive reading bisa saja terdapat
rimba-rimba yang ternyata mempunyai banyak makna didalamnya. Pada dasarnya
orang berkesenian tinggilah yang pandai mengenali rimba-rimba dan menemukan
sesuatu dengan cepat.
Ini
adalah salah satu langkah menuju pembuatan paragraf argumentatif yang baik.
Berawal dengan membaca dan mencari sesuatu yang belum diketahui orang banyak.
Lalu apa bedanya dengan paragraf Exposition? Paragraf exposition sama seperti
paragraf argumentatif, tetapi dalam teks tersebut disertai dengan
alasan-alasan. Sementara paragraf argumentatif didalamnya terdapat
alasan-alasan yang diambil dari hasil sebuah penelitian terlebih dahulu.
Sebelumnya,
yang terlintas dalam fikiran saya bahwa paragraf argumentatif adalah paragraf
yang didalamnya terdapat sebuah opini yang didukung banyak sumber terpercaya.
Sehingga kedudukan paragraf tersebut memang dapat dipertanggung jawabkan.
Dari
gambar diatas dapat dilihat bahwa paragraf Argumentatif hampir sama dengan
Hortatory, karena terdapat perbedaan dalam komposisi pembuatannya. Dalam
pembuatan Analytical terdapat tiga komposisi pembuatan yakni Introduction,
Series of Argument, dan Conclusion. Sementara dalam komposisi pembuatan
Hortatory yakni Introduction, Arguments, dan Recomendation. Jadi perbedaan nya
terletak pada akhir dari komposisi. Recomendation akan berisi persuation
(mengajak) melakukan sesuatu. Sehingga paragraf argumentatif harus disertai
penelitian atau analisis yang lebih mendalam agar bisa mengajak pembaca untuk
melakukan hal yang diinginkan penulis.
Menurut
(Fitzpatrick 2005) bahwa argumentation is :
Writing
is merely a matter of giving information to your audience?
In
writing an arguemntative essay you have to persuade your audience to
consider your point of view, even if they may disagree with you.
This
requires some care and skill: you need to show respect for opposing points of
view, you must choose vocabulary carefully, and, above all, you must write
clearly and logically.
Yang
harus dilakukan dalam persiapan pembuatan
paragraf argumentatif adalah
Define
The Topic : Beberapa topik memerlukan penjelasan. Contohnya jika topik yang di
ambil adalah “Should schools provide moral
education?”, maka harus menjelaskan lebih dalam lagi apa itu Moral Education. Contoh lain “should
West Papua still Integrate with NKRI?” Lalu harus mendefinisikannya lebih
lengkap. Pada kata Papua, kita harus
menjelaskan seluruhnya yang ada di papua seperti seluruh pulau papua terkecuali
papua nugini. Pada kata Integrate,
kita menjelaskan lebih jauh tentang PEPERA, Perjanjian New York, dan lainnya.
Kemudian pada kata NKRI juga harus
menjelaskan lebih mengenai batas NKRI, pulau-pulau dari sabang sampai merauke
terutama Papua. Limit The Topic : Beberapa
topik dalam argumentatif memerlukan pembatasan. Analyse The Topic : Sebelum memutuskan point of view dalam membuat
paragraf argumentatif, harus menganalisis issue secara menyeluruh. Topik dalam
argumentatif memiliki dua points of view yaitu For dan Against, bisa jadi
dinyatakan sebagai Yes/No question. Seperti “should West Papua still integrate
with NKRI?”. Bisa saja point of view nya For (mendukung Papua Barat tetap
menjadi bagian dari NKRI) atau mungkin Against (Tidak mendukung Papua Barat
tetap menjadi bagian dari NKRI).
Dalam
thesis statement setidaknya memiliki tiga komponen penting yakni Opinion, Reason, dan Supporting argument. Ketiga komponen
tersebut merupakan bagian penting untuk menuju argumentasi. Ketiganya saling
berkaitan, opini tidak mudah diterima pembaca apabila tidak didasari alasan
yang logis. Sementara itu sebuah alasan juga harus didukung oleh pendukung yang
dapat dipercaya, seperti dukungan dari pendapat para ahli. Kemudian thesis
statement juga akan menjelaskan point of view yang sudah kita temukan di dalam analysis
topik. Antara lain jika For atau Against, apa saja alasan mengapa Papua Barat
harus tetap menjadi bagian dari NKRI.
Dibawah
ini adalah struktur dasar pembuatan
paragraf argumentatif :
1.
Introduction
2.
Body
·
first point and supporting info
·
second point and supporting info
·
third point and supporting info
3.
Conclusion
Pembuatan
paragraf argumentatif kali ini mengacu pada wacana “Don’t Use Your Data as A
Pillow” yang telah kami analisis. Sehingga argumentatif kita yakni mendukung
Papua Barat untuk tetap menjadi NKRI dengan disertai analysis penelitian untuk
memberikan alasan-alasan. Terdapat beberapa alasan, antara lain :
1. Pendidikan
·
Ada berapa jumlah warga Papua lulusan
SD?
·
Ada berapa jumlah warga Papua lulusan
SMP?
·
Ada berapa jumlah warga Papua lulusan
SMA?
·
Ada berapa jumlah warga Papua lulusan
Sarjana?
·
Ada berapa jumlah warga Papua yang tidak
sekolah?
2. Papua
memiliki sumberdaya alam yang sangat berlimpah.
·
Kayu
·
Gas
·
Emas
·
Ikan, dan lain-lain.
3. Papua
memiliki culture yang sangat unik, ini akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi
Indonesia.
·
Rumah adat
·
Bahasa daerah
·
Tarian
4. History
mempertahankan Papua
·
Art of Free Choice
·
Perjanjian New York
·
Operasi TRIKORA
5. Ekonomi
·
Pendapatan masyarakat Papua
Outline Argumentative Essay
West Papua Should Still in The Grip of
NKRI
Introduction
Thesis Statement
:This paper offers arguments about West
Papua Should Still in the grip of NKRI, because of many reasons ; Education, Natural
resource, Culture, History, and Economic.
Define The Topic
: West Papua is a province of Indonesia, is the capital
of Manokwari. Papua also the ex-colonial territories
and foreign countries
have abundant wealth.
NKRI is a country
that has a sense of unity in social life, united with one another
as others people
in the country,
to help each other as human beings may not
be able to live alone in an area of the
country.
Body
First point about
Education
The
weakness of education in West Papua becomes an important task
for the Indonesian government because public education there are still weak.
Second point about
Natural Resource
Natural
resources are very important to humans,
so it should be
used. Especially in the Papua territories
has many natural
resources such as gold, wood, gas, so on.
Third point about
Culture
Papua
is a territories that
has a very unique
culture as many
kinds of traditional house, dances and habits
of each society.
Fourth point about
History
Each
territories has its own history, but Papua is one area that
is difficult to sustain. Lots of
struggle to get
the Papua as a whole, such as the Agreement of
New York and operation TRIKORA.
Fifth point about
Economic
Although
the Papua has abundant
wealth but Papua is called backward territories, because
low levels of education make them unstable economic status.
Conclusion
Papua
is a Territory of of the Republic of Indonesia which is one of the
main sources of wealth of
Indonesia. So that Indonesia should
still sustain the Papua so as not to escape from the grip. Released Papua give abundant benefit to another
country.
Jadi paragraf argumentative merupakan paragraf yang
dibuat dengan cara penelitian. Kali ini kita mencoba untuk membuat outline
mengenai Papua Barat karena terdapat banyak sekali rimba didalamnya yang akan
membawa kita untuk berpetualang. Ini akan menjadi jembatan menuju paragraf
argumentative yang sebenaranya.
•efine ThTopic
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic