We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Selasa, 29 April 2014



CLASS REVIEW KE = 10

SISWA yang CERDAS yaitu SISWA YANG BER’AHLAK

Rahasia dibalik kehidupan yang tak kita ketahui
Walau berjuta prediksi yang kita amati
Hidup ini bagaikan sebuah film layar lebar
Karena jiwa dan otak selalu merasa menjadi pemeran utama
Dimana saat terjadi sebuah masalah ataupun kejadian yang tak terduga.

Pemeran utama akan selalu mencoba mencari kebenaran dimana disaat itu ada pemeran antagonisnya
Hidup itu tak menentu, kawan
Kadang kita harus sabar menghadapi semua rintangan bagaikan seorang jagoan yang bisa melawan musuhnya
Hidup itu tak sepenuhnya menyenangkan
Dan juga tak sepenuhnya menyakitkan
Hidup itu selalu ada doa yang akan kita ucap setiap harinya

Ok...Langsung menuju pada bisnis kita!!!
PENGERTIAN MORAL
Suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat peran lain, kehendak,pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik, atau buruk. Jika pengertian etika dan moral tersebut dihubungkan satu dengan yang lainya kit adapt mengatakan bahwa anatra etika dan moral memiliki obyek yang sama yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia untuk selanjutnya di tentukan posisinya baik atau buruk. Namun demikian dalam hal etika dan moral memiliki perbedaan, dengan demikian tolak ukur yang digunakan dengan moral untuk mengukur tingkah laku manusia adalah adat istiadat, kebiasaan, dan lainnya yang berlaku di masyarakat. Etika dan moral sama artinya tetapi dalam pemakaian sehari-hari ada sedikit perbedaan. Moral dipakai untuk perbuatan yang sedang di nilai, sedangkan etika di pakai untuk system nilai yang ada. Teori moral mencoba memformulasikan suatu prosedur dan mekanisme untuk pemecahan masalah-masalah etik.
Terdapat beberapa pendapat apa yang dimaksud dengan moral:

1.      Menurut kamu Kamus Bahasa Indonesia (Tim Prima Pena) : Ajaran tentang baik buruk yang di terima umum mengenaik akhlak-akhlak dan budi pekerti, kondisi mental yang memperngaruhi seseorang menjadi tetap bersemangat, berani, disiplin.
2.      Ensiklopedia Pendidikan : Suatu istilah untuk menentukan batas-batas dari sifat-sifat, corak-corak,maksud-maksud, pertimbangan-pertimbangan, atau perbuatan-perbuatanyang layak dapat dinyatakan baik/buruk, benar/salah, Lawannya amoral, Suatu istilah untuk menyatakan bahwa baik-benar itu lebih daripada yang buruk/salah.

Bila dilihat dari sumber dan sifatnya, ada moral keagamaan dan moral sekuler.  Moral keagamaan kiranya telah jelas bagi semua orang, sebab untuk hal ini orangtinggal mempelajari ajaran-ajaran agama yang dikehendaki di bidang moral.  Moral sekuler merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agamadan hanya bersifat diniawi semata-mata. Bagi kita umat beragama, tentu moralkeagamaan yang harus dianut dan bukannya moral sekuler.
Karma etik berkaitan dengan filsafat moral maka sebagai filsafat moral, etik mencari jawaban untuk menentukan serta mempertahankan secara rasional teori yang berlaku tentang apa yang benar atau salah, baik atau buruk, yang secara umum dapatdipakai sebagai suatu perangkat prinsip moral yang menjadi pedoman bagi tindakan manusia.
Dan moral diartikan mengenai apa yang dinilainya seharusnya oleh masyarakat dan etika dapat diartikan pula sebagai moral yang ditujukan kepada profesi. Oleh karena itu etika profesi sebaiknya juga berbentuk normatif.

KEBAIKAN MEMPELAJARI ETIKA KEPADA PESERTA DIDIK

      Membantu memahami kedudukan sesuatu masalah etika
      Berfikir secara kritikal setelah memperoleh kemahiran dan konsep tertentu
      Mampu menganalisis perdebatan etika
      Menghormati pandangan orang lain yang bertentangan
      Mempertimbang kemunasabahan pandangan yang selama ini tidak disetujui

TIGA SUMBER DATA TERHADAP ETIKA

      Secara intuitif (intuitions)
      Peraturan dan kod-kod tertentu
      Peranan sosial (social roles)

PENDEKATAN KEPADA KAJIAN MORAL

n  Pendekatan saintifik dan pendekatan falsafah
n  Pendekatan saintifik juga digelar pendekatan ‘descriptive’.  Itu merupakan kajian secara saintifik terhadap tingkah laku manusia
n  Pendekatan falsafah
Itu merupakan pendekatan normatif (standard) /prescriptive seperti:
            Egoism:  Manusia seharusnya sentiasa bertindak mengikut kepentingan peribadi
            Alturism:  Manusia seharusnya sentiasa bertindak mengikut kepentingan orang lain
            Utilitarianism:  Manusia seharusnya sentiasa bertindak mengikut kepentingan semua orang termasuk kepentingan peribadi

Metaetika/amoral/nomoral

n  Amoral:  Having no moral sense or being indifferent to right or wrong
n  Nomoral:  It means out of realm of morality together

Ok...Kita kupas Argumentatif Essay!!!

Argumentatif Essay adalah genre penulisan yang mengharuskan siswa untuk menyelidiki topik; mengumpulkan, menghasilkan, dan mengevaluasi bukti, dan membangun posisi pada topik secara ringkas.

Argumentasi menurut Fitzpatrick 2005

Menulis adalah hanya masalah memberikan informasi kepada audiens Anda? Dalam menulis argumentative essay, Anda harus membujuk audiens Anda untuk mempertimbangkan sudut pandang Anda, bahkan jika mereka mungkin tidak setuju dengan Anda.  Hal ini membutuhkan beberapa perawatan dan keterampilan:  Anda perlu menunjukkan rasa hormat karena menentang sudut pandang, Anda harus memilih kosa kata dengan hati-hati, dan, di atas semua, Anda harus menulis dengan jelas dan logis.

Ok…Inilah contoh Argumentative yang saya buat!!!

THE BLACK PEARL

Introduction
"Papua" is the official Indonesian and internationally recognised name for the province.  During the Dutch colonial era the region was known as part of "Dutch New Guinea" or "Netherlands New Guinea". Since its annexation in 1969, it became known as "West Irian" or "Irian Barat" until 1973, and thereafter renamed "Irian Jaya" (roughly translated, "Glorious Irian") by the Suharto administration. This was the official name until the name "Papua" was adopted in 2002. Today, natives of this province prefer to call themselves Papuans.  
An island that located in east end of Indonesia has a lot of great nature resource. Like mountains that contained gold and copper. Those are one of Indonesian treasure.  But we see definitely that Indonesia just neglect them.  Should we let Papua is in suffering anymore?
Content
Economic:
Papua’s nature resource are Indonesian treasure, that words describe and show how rich we are, and we can make dreams comes true easily if we utilize it for sure. But in the reality the only foreign company that utilize it. This is what public known that Freeport had them in gold for long time, and this is what make Papuan people are in suffering.  Of course how come they can be prosperous if they cannot feel what is their nature have.  In the other side, the government that they should be able to establish those,  precisely singed the Freeport contract that never give the benefit  just give Papuan people in ironic. It just a little sum of income of Freeport royalty that Papuan get that is not even enough to give them an education from that income. the contract that Indonesia and Freeport signed is not even fair at all, because this contract treated foreign worker as specially by given a secure payment and they are be under guard by soldier, but ironically for Indonesian worker they got nothing for that and there is not guaranty for them if they are being killed by mysterious shooter that waited before all the employers stepping their foots up on the bus, and when it is riding on them, they get a decision to shoot all the guy in that bus, and this is according to my experience, when I met someone from Timika and definitely he was working on Freeport as an usual employer. he told me when he was working there he was in fear, just because when the bus got them to pick to work place they requested to wear a 2 kg weight of bulletproof jacket and feeling  unique where none wanted to sat in the left side of the bus because there was a jungle which all the shooter hided within while in the right side there a wide river, realized that he paid not much as his precious life finally he is quite out of there and start his life in java, and I said why should be here, and answer it that life in Papua need a lot of money. All the daily needs are so expensive, that is why Papua called as Indonesia ironic the land which is rich of nature resources, but they still have to life in suffering. Surely this economical condition is so far away from prosperous, well I think its not even close of stable. There are a lot of reason as what I write here why should Papua leave, they just want to get a peace, prosperous, and get away from the suppression.

Culture:
Nowadays in Papua there are many of them known, how to wearing clothes, and thinking that being naked is an embarrassing thing to do, but it is not that accepted by the inland rate where they still keep being a primitive rate.  Here for all the question that still hang on inside of your mind is, why are they so outdated? Is this because of their primitiveness or something like that? You are almost there, but this explanation says a lot about that this all about the influence of other aspects that make this culture development is growing so slow. for the outline, the political conflicts impose them to do many isolation movement by murder  for them who is not in a conspiration.
Politic:
It is easy to defeat the colonizer, but the hardest one is how to defeat your own in-enemy.  At least that what our first president says. and if take that words to Papua’s political condition that full of conflict, so its proved with more than 50 guy murdered by Indonesian military because of they were asking about the result of PEPERA. the lack of slack between government and rise a conflict where Papua wants to separate out of this nation, because of they felt blaspheme by the government like corrupted the funds of nature result incomes and it is impact of Papuan people is still living in poverty, and over time Papuan people felt that they are in a oppressed by the government. Not the only overall Indonesian government, but also the central government of Papua did the corrupt. The process of development in Papua is also running slow, not like the cities at java more rapid in development, this is what triggers some form Papuan OPM (Free Papua Movement). Who demanded a referendum in Papua held back because, they assume referendum ever undertaken in Papua in 1969 judged that was not represent the aspirations of Papuan people.  While the central government ignored the OPM and consider them as a separatist organization.  OPM's motion calling on the Papua out of the Homeland or NKRI, but was strongly opposed by the government of Indonesia. So that is what has aroused the opposition and non opposition conflict in Papua for long time.

CONCLUTION
Let’s make this simple, figure it out that Papua is a wife that has a lot of properties and Indonesia as a husband.  As long as they got marry Papua never had a serious attention of Indonesia as a husband, never visit her, never feed her and either her kids. and one day over the time, Papua realized that Indonesia got a great progress and keep moving forward, but she realized too that what’s Indonesia got is overall from her property  and that’s why Papua always wanted  a divorce off Indonesia because those thing.
And clearly in the fifth oh five precepts sound that “social justice for all Indonesian people” that is what Papua always missed. Justice? What is happening in the real life? The only thing they got is suppression.

REFERRAL
We are as a society of Indonesia should have strange mutual aid, as fourth of five precepts means that our relationship one each other are very well.  But nowadays, the guidelines as eroded by the liberal system.  The value of mutual aid are trampled by the western culture that more individuality.  Actually we have to realize about our relation with Papua is getting complicated.  Looks like all what government do are not working well.  And here we are standing here as a united of Indonesian people should have to be more care about them.  Lets we conspired with all united of society and take Papua back as we are united,  Because all what they want is it just an equality.

Ok………..Sedikit menyinggung tentang BIAK!!
PERISTIWA BIAK BERDARAH 1998

Peneas Lokbere (Koord. BUK)

JAKARTA, Suara Kaum Tak Bersuara -  Peristiwa Biak Berdarah 6/7/1998, meninggalkan luka batin bagi korban dan keluarga korban, sementara pelaku dibenarkan oleh Negara dan tak perna disidangkan.

Kasus kekerasan terjadi di biak 6 Juli 1998, saat masyarakat melakukan aksi menuntut kemerdekaan Papua, di Tower Biak. Aksi tersebit dilakukan dari tanggal 2 juli sampai dengan 6 juli 1998. Masyarakat dengan penuh semangat melakukan aksi besar-besaran di Tower, dan menaikan bendera di Tower. Jumlah masa aksi yang diprediksikan berjumlah 100 orang lebih tersebut, membakar jiwa kesemangatan mereka untuk tetap bertahan. Aksi selamat 4 hari itu, kemudian dibubarkan paksa oleh militer gabungan, baik TNI AL, TNI AU dan TNI AD bersama Polri.

Aksi pembubaran paksa diikuti dengan rentetan. Banyak rakyat yang ditembak, disiksa dan dihilangkan secara paksa hak hidup mereka.  Menurut koordinator Berjuan Untuk Kebenaran (BUK), Peneas Lokbere, saat kegiatan diskui mengenang korban kekerasan Biak, di Kontras sore tadi, Sabtu, 6 Juli 2013, pukul 17.00, menegaskan “dalam kasus tersebut, 8 orang tewas; 37 orang ditangkap dan disiksa kemudian diselkan, termaksud Pak Philep Karma; 150 orang luka bera t, 3 orang hilang (Penghilangan Paksa); 32 mayat misterius ditemukan di perairan PNG, yang saat itu, isu dikembangkan adalah korban bencana Aceh, pada hal, itu korban kekerasan Negara di Biak.”

Menurut Peneas, kami melakukan Diskusi saat ini, sebagai peringatan akan peristiwa kekerasan tersebut. Lanjut Peneas, Kegiatan memperingati kekerasan di Biak 6 Juli 1998 tidak hanya dilakukan di Jakarta, tapi juga dilakukan di Papua dan di Sydney.

Terkait kasus tersebut, penias meminta Negara harus mengaku telah melakukan pembunuhan dan meminta maaf pada korban dan keluarga korban.

Kekerasan yang dilakukan aparat saat itu, tidak hanya pada rakyat sipil asli Papua, namun kekerasan tersebut juga dilakukan terhadap pemilik took-toko yang pada saat itu memberikan bantuan air kepada massa aksi. Sementara korban penyiksaan di suruh jalan merayab dengan dada, kemudian dipukul pakai laras senjata dan ditendang, yang mengakibatkan luka parah pada korban. Banyak rakyat disiksa dan dikorbankan, namun pelakunya tidak diberi sangsi atau pun hukuman, sehingga pelaku merasa perbuatannya selalu benar.    (Marthen Goo)

Kesimpulan

Masalah utamanya adalah ketidakadilan, kesenjangan kesejahteraan dan kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah. Begitu banyak hasil bumi yang dikeruk oleh PT.Freeport namun hasilnya dibagi antara Freeport dengan pemerintah pusat, sementara pemerintah daerah Papua hanya kebagian sedikit, dan juga rakyat Papua seperti dibiarkan terlantar. Banyak dana hasil bumi yang dikorupsi juga sehingga dana tersebut tidak dirasakan oleh rakyat Papua yang tetap hidup miskin. Lama-kelamaan rakyat Papua menjadi seperti tertindas oleh pemerintah pusat yang mengeruk bahan2 tambang dari tanah Papua tapi hasilnya dinikmati sendiri. Proses pembangunan di Papua juga berjalan lambat, tidak seperti kota2 di Pulau Jawa yang lebih pesat pembangunannya. Hal inilah yang memicu beberapa warga Papua membentuk OPM (Organisasi Papua Merdeka) yang menuntut diadakan kembali referendum di Papua karena mereka menganggap referendum yang pernah dilakukan di Papua pada tahun 1969 dinilai tidak mewakili aspirasi seluruh rakyat Papua. Sementara pemerintah pusat tidak menggubris OPM & menganggap mereka sebagai organisasi separatis. Gerakan OPM ini yang menyerukan agar Papua keluar dari NKRI, tetapi ditentang keras oleh pemerintah RI.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic