We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Senin, 28 April 2014

PENDALAMAN MATERI MENUJU PERSIAPAN ARGUMENTASI



CLASS REVIEW
Beberapa minggu yang lalu pertemuan yang kesebelas sempat tertunda karena dosen kami Mr. Lala Bumela mendapat kepentingan sehingga pertemuan kala itu tertunda. Dan akhirnya pada minggu lalu kelas diliburkan. Dan sekarang Mr. Lala Bumela telah menyelesaikan kepentingannya dan pertemuan yang sempat tertunda pada kala itu telah dilaksanakan pada tanggal 22 April 2014 yang merupakan pertemuan yang kesebelas. Pertemuan minggu lalu yang sempat tertunda itu anggaplah sebagai imbalan hari libur kami yang baru didapatkan setelah minggu – minggu sebelumnya kami dipenatkan oleh setumpukan tugas – tugas mata kuliah. Satu minggu libur dari aktivitas menulis, senang namun hampa. Kebiasaan kegiatan menulis yang sudah dilakukan setiap minggunya sudah menjadi rutinitas, dank ala kebiasaan tersebut untuk sementara diliburkan terdapat perasaan senang akan tetapi kurang akan aktivitasnya yang sudah terbiasa melakukan kegiatan menulis, mungkin sudah menjadi kegiatan wajib setiap malamnya. Namun, kala tugas itu kembali kini kami harus kembali lagi dengan mengerjakan kegiatan tersebut, setiap malamnya untuk berpikir dan menulis. Seakan rindu dengan kegiatan menulis dan berpikir, sehingga saat ku mulai mengambil catatan untuk menulis seperti ada dorongan dan rasa semangat untuk melakukan kegiatan itu. Kemudian, mulailah ku menjelajahi ingatanku untuk sekedar menulis kegiatan yang telah terjadi dalam kelas. Memutarkan dan menelusuri kembali memoriku akan kegiatan yang dilakukan dalam kelas. Minggu – minggu setelah liburan itu akan dan harus dilalui dengan berpikir kritis untuk merencanakan dan mempersiapkan ide – ide yang harus dituangkan dalam argumentative essay. Oleh karena itu, persiapan tersebut sudah harus dilakukan diminggu sekarang ini. Kegiatan membaca kini juga harus lebih ditingkatkan kembali untuk menambahkan wawasan yang digunakan juga dalam argumentative essay yang akan segera dikerjakan.
Kegiatan pertemuan dalam kelas pada minggu kesebelas kali ini, Mr. Lala Bumela akan sangat cepat menjelaskan materi mengenai argumentative essay, dan oleh karena itu didalam kelas kami harus semakin memfokuskan kembali pikiran kami agar dapat dengan cepat menangkan pembicaraan materi yang disampaikan oleh Mr. Lala Bumela dalam kelas. Pada pertmuan kali ini, Mr. Lala Bumela tidak memeriksa hasil dari class review kami, namun Mr. Lala Bumela mengecek persiapan yang dilakukan oleh kami untuk pertemuan kesebelas. Persiapan yang kami siapkan merupakan hasil dari membaca kami yang dikerjakan per kalimat atau merupakan hasil dari intensive reading. Intensive reading merupakan kegiatan membaca yang dilakukan dengan penuh pemahaman agar dapat menemukan ide – ide pokok yang terdapat pada tiap – tiap paragraf yang dilakukan dengan menelaahnya per kalimat untuk dapat memahami semua kalimat yang terdapat pada tiap paragrafnya. Pemahaman ide – ide yang terdapat dalam sebuah teks dimulai dari ide pokok sampai pada ide – ide penjelas, maksudnya yaitu diawali dari hal – hal yang rinci sampai pada ke dangkalnya. Dengan melakukan intensive reading tersebut kita pun sebagai pembaca dapat memperoleh keuntungan atau manfaat dari melakukan intensive reading. Salah satunya pembaca bisa menguasai keseluruhan isi teks secara mantap, pembaca pun akan mengetahui latar belakang ditulisnya teks tersebut dengan intensive reading. Selain itu, dengan melakukan kegiatan intensive reading pembaca dapat mempunyai daya ingat yang lebih lama yang berhubungan dengan teks tersebut.
Pada saat kegiatan membaca berlangsung, terkadang kita menemukan beberapa hal yang tak terduga. Biasanya pembaca menemukan hal tersebut pada proses sedang membaca. Puncak yang dirasakan pembaca pada saat membaca sebuah teks berbeda – beda, pembaca bisa merasakan puncaknya diawal membaca, ditengah, ataupun diakhir. Namun, terdapat beberapa tipe pembaca ketika telah menemukan sesuatu dari proses membacanya kemudian ditinggalkan dalam artian selesai membaca meskipun nyatanya belum tuntas membaca keseluruhan dan hal tersebutlah yang dapat menimbulkan kesalahan dalam proses membaca yang menyebabkan kesalahpahaman seperti yang mungkin terjadi dan dilakukan oleh teroris. Oleh karena itu, pada saat proses membaca sedang dilakukan dan saat itu menemukan sesuatu yang telah dicari atau apapun sesuatu yang baru itu kita harus lebih menggalinya lebih dalam lagi untuk mengetahui hal yang lebih mendetail tentang sesuatu tersebut.
Kemudian, kegiatan didalam kelas berlanjut dengan menjelaskan antara tiga jenis esai yaitu expository, exposition, serta argumentative. Expository adalah semacam jenis karangan untuk menjelaskan atau menginformasikan serta juga untuk memperkenalkan kepada pembaca dengan suatu hal seperti contohnya pula yang dilakukan oleh sang penulis asal Amerika S. Eben Kirksey yang melakukan penelitian di Papua Barat. Penulis, Eben Kirksey, mencoba melukiskan sesuatu yang sedang terjadi di Papua Barat dan dari karyanya tersebut terlihat bahwa Eben Kirksey berusaha untuk menghadirkan sebuah informasi dan menjelaskan suatu persoalan secara jelas dan terperinci. Dengan kata lain expository ini mencoba untuk menjelaskan suatu subyek kepada pembaca dan biasanya pula dilengkapi dengan penjelasan mengenai proses ataupun membandingkan dua hal, mengidentifikasikan hubungan sebab dan akibat ataupun menjelaskannya dengan contoh dan mendefinisikannya seperti contoh karya yang dituliskan oleh S. Eben Kirksey meskipun karya tersebut tidak sepenuhnya jenis expository. Sedangkan exposition merupakan semacam jenis karangan yang berisi penjelasan – penjelasan atau paparan yang dapat memperluas pengetahuan pembacanya. Dengan begitu jenis karangan esai exposition ini dapat memberikan penjelasan atau uraian mengenai sesuatu. Pada jenis karangan esai exposition ini teksnya menggambarkan sebuah opini mengenai suatu subyek tertentu yang sedang dinilai oleh penulisnya. Jenis karangan exposition terdapat menjadi dua jenis yaitu analytical exposition dan hortatory exposition. Analytical exposition biasanya memaparkan dan juga memengaruhi pembaca bahwa terdapat masalah yang tentunya perlu mendapatkan perhatian, sedangkan hortatory exposition lebih kepada pemaparan dan memengaruhi pembaca bahwa sesuatu seharusnya demikian atau tidak demikian. Perbedaan antara jenis ‘Analytical exposition’ dan ‘Hortatory exposition’ dapat dilihat dari kerangka umumnya apakah diakhiri dengan kesimpulan ataukah rekomendasi, jika kerangka akhirnya diakhiri dengan ‘rekomendasi’ maka jenis teks tersebut adalah ‘Hortatory exposition’ dan sebaliknya apabila kerangka tersebut diakhiri dengan kesimpulan maka teks tersebut adalah ‘Analytical exposition’. Dengan kata lain exposition ini merupakan salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan dan memberikan pengertian tentang suatu hal yang disajikan dengan gaya penulisan yang singkat, dan padat dengan menyajikan sejumlah pengetahuan dan juga informasi agar pengetahuan pembaca bertambah. Selanjutnya, mengenai pembahasan argumentative yaitu sebuah karangan yang dapat memberikan alasan kuat dan juga bisa meyakinkan karena didalamnya disertai ulasan obyektif dimana yang disertakan contoh, analogi dan sebab akibat. Didalam penulisan argumentative ini, penulis menyampaikan pendapatnya yang disertai dengan alasan yang menguatkan yang bertujuan juga untuk mempengaruhi dan terkadang membujuk pembaca. Oleh karena itu pada saat nanti ketika kami menuliskan paragraf argumentative ini diharapkan untuk bisa berpikir kritis dan logis dan karena itu pula fakta – fakta yang hendak diungkapkan harus bisa dipertanggungjawabkan. Jika dilihat dari pengertiannya, jenis karangan exposition dan argumentative memiliki beberapa kesamaan misalnya saja kedua karangan tersebut sama – sama menjelaskan mengenai pendapat yang dituangkan juga dengan membutuhkan fakta yang diperkuat sehingga keduanya juga memerlukan analisis untuk mengupas sesuatu untuk menggali sumber ide dari pengalaman, ataupun pengamatannya. Jika dilihat pula keduanya pun mempunyai perbedaan yang mencolok, karena karangan argumentative itu membuktikan kebenaran suatu pendapat ataupun kesimpulan berdasarkan data dan fakta sebagai alasan dan bukti. Dengan adanya opini, data, alasan dan fakta dalam argumentative hal tersebut merupakan sebagai penyokong opini tersebut. Jenis karangan argumentative pula lebih dalam untuk mengunggkapkan data – datanya dan dalam mengakses semua data.  Namun yang sangat membedakan antara argumentative dan exposition, yaitu apabila jenis karangan argumentative didasarkan atas penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Oleh sebab itu pada saat membuat argumentative nanti kami diandaikan telah melakukan penelitian.
Setelah pembahasan mengenai ketiga jenis karangan esai tersebut, Mr. Lala Bumela memberikan tips untuk menyiapkan argumentative essay, yaitu:
1.     1.  Define the topic. Tips yang pertama untuk membuat argumentative ialah dengan menentukan topik yang hendak dibahas dalam karangan esai argumentative untuk mempermudah mengalirnya ide yang akan dirangkai. Sebagai contoh misalkan topic yang akan dibahas ialah “Papua harus menjadi bagian dari NKRI”, maka nantinya akan dijelaskan terlebih dahulu apa itu Papua dan apa itu NKRI.
2.      2. Limit the topic. Setelah kita menentukan topik yang sesuai dengan apa yang ada dan sejalan dengan ide kita, kemudian kita bisa melakukan langkah kedua yaitu untuk lebih menspesifikasikan lagi topiknya agar pembahasannya bisa lebih terperinci kepada ide yang hendak kita tuju (ide yang menjadi tujuan kita). Dengan pembahasan “Papua harus menjadi bagian dari NKRI”, kemudian dispesifikan dengan memperjelas Papua Barat mesti tetap bergabung dengan Indonesia.
3.    3.  Analyze the topic. Setelah kedua tahap tersebut telah dilaksanakan barulah kita menganalisis topik yang telah kita pilih agar alasan – alasan yang diungkapkan dapat meyakinkan. Disini kita  memberikan ulasan yang memperjelas pernyataan sebelumnya dan menganalisanya ‘haruskah Papua Barat bergabung dengan Indonesia?’

PREPARE FOR ARGUMENTATIVE ESSAY
   This paper will offer some of arguments about why west Papua must be integrate with NKRI. Who does not know that Papua is a land rich with all the potential that exists over there.
Papua is a boon to the nation of Indonesia. Saving Indonesia's future that must be secured for the future generations of this nation as well.
         The region has a forest green and large, making Papua with Kalimantan as the lungs of the world. Papua's forests reached 31 million hectares and have the best and widest coral reefs in the world. West Papua with an area of ​​115 thousand square kilometers also has a tremendous wealth of the 14 river and forest area of ​​9 million hectares and in 2005 only fish that is exported has reached Rp . 117 billion. Located close to the Pacific Ocean, vast stretches of ocean blue sea with the result that rich and soil containing various incomparable natural wealth. Areas inhabited mixed - mixed ethnicity, race and religion. Among the tribes inhabiting in West Papua has 67 tribes and 67 languages ​​. With the diversity and richness that is owned by the Papua would be a strange thing if the Indonesian West Papua let loose from the Homeland considering also the struggle and efforts made by Indonesia to obtain such seizure Papua from the Netherlands, KMB, TRIKORA, and the victim because of the struggle to integrate Papua as NKRI.

KESIMPULAN    :
Dalam pembelajaran menjelaskan tiga jenis karangan esai yaitu expository, exposition, dan argumentative. Expository merupakan  semacam jenis karangan untuk menjelaskan atau menginformasikan serta juga untuk memperkenalkan kepada pembaca dengan suatu hal seperti contohnya pula yang dilakukan oleh sang penulis asal Amerika S. Eben Kirksey yang melakukan penelitian di Papua Barat. Exposition terbagi menjadi dua yaitu hortatory exposition dan analytical exposition. Perbedaan antara jenis analytical dan hortatory exposition bisa dilihat dari kerangka umumnya, hortatory exposition mempunyai ciri khas yaitu memberikan saran atau ajakan bagi pembaca diakhir paragraf, sedangkan analytical exposition hanya memberikan kesimpulan diakhir paragraf. Argumentative yaitu sebuah karangan yang dituliskan dengan berdasarkan hasil penelitian, itulah yang membedakannya dengan exposition.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic