We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Senin, 28 April 2014

Class Review 10




Menjelajai West Papua dengan Argumentative Essay

Alunan nada yang telitas dalam pendengaranku menjadikan aku berimajinasi dengan indahnya mengarungi dunia academic writing. Pena ditanganku dan tumpukan buku dikamarku seakan menjadi saksi bisu betapa indahnya mengarungi dunia academic writing. Langkah kedua dalam memasuki setengah musim berikutnya di academic writing. Malam ini, hujannya turun kembali, seakan menemaniku untuk mengerjakan class review seperti biasanya. Kali ini benar-benar mengelilingi lautan academic writing bersama sejarah West Papua. Yang sekarang menjadi trandtopic dilakangan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris semester 4.
22 April 2014 merupakan pertemuan kesepuluh, tentunya dengan mata kuliah yang paling menyenangkan yaitu “Academic Writing”. Pada dua pertemuan sebelumnya masih berjalan mengelilingi West Papua bersama alunan Reading Time. Akan tetapi, pada pertemuan selanjutnya akan mengenal nada baru dalam dunia academic writing yaitu “Argumentative Essay”.  Mari kita kembali lagi ke pembahasan sebelumnya mengenai reading time.
Kehidupan manusia tidak terlepas dari membaca. Timbulah pertanyaan mengenai reading “Dimana letak enaknya saat kita membaca?”. Setiap orang atau reader pasti memiliki jawaban yang berbeda-beda. Ada yang menganggap membaca itu menyenangkan pada saat crush the problem, ada juga setelah mengatahui endingnya baru disebut menyenangkan. Itu masalah bagaimana pemahaman reader, karena kita tidak bisa menyalahkan reader. Mereka mempunyai pemahaman masing-masing dalam membaca sebuah teks.
Dari sebuah reading itu lalu akan dilanjutkan ke writing. Menurut Mr Lala “dalam reading itu mengenai rimba yang akan ditulis anda”. Sebelum menulis harus memastikan bahwa pemahaman dalam membacanya sudah baik. Selanjutnya pembahasan tentang pengenalan dari argumentative essay. Argumentative essay yaitu suatu genre tulisan yang didalamnya mengharuskan untuk menyelidiki objek, mengumpulkan, menghasilkan, mengavaluasi bukti atau data dan membangun topic secara ringkas. 

Sebelumnya pasti kita sudah mengenal beberapa jenis teks selain argumentative. Lalu, “apa perbedaan antara argumentative essay dengan exposition essay?”. Menurut Mr Lala perbedaannya ada “the argumentative essay differs from the expository essay in the amount of pre-writing (invention) and research involved”. 
Dalam expository text ada dua jenis teks didalamnya yaitu analytical exposition and hortatory exposition. Kedua teks tersebut masuk dalam kategori persuasive textPersuasive text merupakan teks yang bertujuan untuk mempengaruhi seseorang akan ide sang penulis diutarakan untuk mengubah pandangan seseorang sesuai pandangan si penulis, terkait dengan suatu kasus tertentu maupun untuk mencari pendukung akan ide yang diutarakan si penulis.

Untuk perbedaannya yang jelas dan tidak sulit dipahami yaitu terletak pada generic structure ke dua teks tersebut. Perhatikan:
Analytical exposition:
  1. Thesis
  2. Argument
  3. Conclusion/Reiteration
Hortatory Exposition
  1. Thesis
  2. Argument
  3. Recommendation

Jika dalam argumentative itu harus ada expresearch atau penyelidikan, sedangkan dalam exposition essay itu tidak ada yang ada hanya yang timbul point of view. Menurut Mr Lala bahwa “The argumentative essay is commonly assigned as a capstone or final project in first year writing or advanced composition courses and involves lengthy, detailed research. Expository essays involve less research and are shorter in length. Expository essays are often used for in-class writing exercises or tests, such as the GED or GRE”. Kedua teks di atas bedanya dari segi analisis.
Berbicara mengenai sebuah analisis pastinya kita sudah membaca artikel “Don’t Use Your Data as a Pillow” yang membahas tentang konflik yang terjadi di Papua Barat. Setelah membaca artikel tersebut, maka ada kemungkinan kita mendukung Papua Barat menjadi bagian terpenting dari NKRI atau kita mendukung Papua Barat dilepas dari NKRI? Untuk menjawab pertanyaan di atas pasti kita butuh yang namanya “research”, atau disebut background research paper atau mungkin non-research paper. Dalam menulis argumentative essay itu bukan hanya mengeluarkan pendapat “agree” atau “disagree” saja, melainkan to persuade your audience to consider your point of view.
Lima kunci dasar dalam Argumentative essay (Oshima and Hogue, 2006):
1.      Explain the issue or problem.
2.      Analyze and choose one side.
3.      Present your arguments.
4.      Present arguments from the other side (“counter arguments”).
5.      Give your responses to the counter arguments (“concessions and refutations”).

 
Seperti teks yang lain argumentative essay juga memiliki structure organization, yaitu introduction, body paragraph dan conclusion. Di dalam introduction argumentative essay itu terdapat tiga bagian penting yaitu define the topic, limit the topic dan analysis the topic. Define the topic itu membahas tentang beberapa topic yang memerlukan definisi dan bagaimana kita mendefinisikan istilah. Limit the topic membahas tentang pembatasan dari beberapa topic argument, sedangkan analysis the topic itu membahas tentang sebelum kita memutuskan sudut pandang, kita harus menganalisis masalah secara menyeluruh. Menurut Mr Lala bahwa “mengembangakan point of view itu lama”. Dalam argumentative essay itu cirinya ada modal verb yaitu should. Bila kita  memakai kata should itu pasti berfikir tentang bad and good. Tapi, disisi lain kita harus membangun thesis statement yang bagus, karena thesis statement itu akan menjadi patokan untuk mengembangkan ide dan gagasan di paragraph-paragraf selanjutnya.
Pembahasan inti itu mengenai konflik di Papua Barat. Ada dua kemungkinan dalam membahas Papua “apakah kita akan mendukung Papua lepas dari NKRI atau mendukung Papua tetap menjadi bagian terpenting dari NKRI?” namun yang paling terpenting dalam membuat argumentative essay harus menyertakan reason yang kuat dan data-data yang jelas, sehingga menguatkan opini kita, karena menurut Mr Lala bahwa dalam membuat argumentative essay itu berangkatnya dari opini, dan tentunya opini dari penulis. Kehidupan saja memiliki konsequensi, tentunya sama dengan NKRI apabila melepas atau mempertahankan Papua, ada konsequensi yang timbul dan mempunyai kerugian dan keuntungannya. Tetapi, itu semua akan dijelaskan secara mendetail dan jelas untuk pertemuan selanjutnya dalam membuat paper argmentaive essay.
Pertemuan kali ini hanya membuat outline untuk penggambaran awal dalam menulis argumentative essay yang didalamnya berisi define the topic, limit the topic, dan analysis the topic. Yang paling penting adalah thesis statement, ide yang mendukung untuk mengembangkan di paragraf-paragraf selanjutnya. Di bawah ini adalah outline nya.

West Papua should be maintained to NKRI
Introduction
Thesis statement : This paper offers argument about why West Papua should be Maintained to NKRI, because of many reason; education, culture, natural resources, history, economic, and tourist attraction.
Define the topic : West Papua is a province of Indonesia located in the western part of New Guinea and the capital is Manokwari. NKRI is state sovereignty to the outside and to the inside and the power to organize and lead the entire area of ​​the State is located in the central government who has the ultimate power and legitimate and complied with by the people of Indonesia.

Body Paragraph
First point about education
Supporting info: Education in Papua is very low. Therefore impossible that Papua has abundant natural resources can manage themselves without any interference from the other.

Second point about culture
Supporting info : Culture is one of the state assets should be maintained. Papua has a distinctive culture of Indonesian culture.

Third point about natural resources
Supporting info : Natural resources are very important for human life. West Papua has abundant natural resources, even now dominated by other countries. Other countries use the natural resources in the territory excessively.

Fourth point about history
Supporting info : The seizure of West Papua has produced many such agreements or congress New York Agreement, KMB, PEPERA and TRIKORA. Indonesia has made a cost to the Congress, and of course it makes Indonesia should maintain West Papua.

Fifth point about economy
Supporting point : Economy in Wet Papua is low, because the poverty rate reaches 31% of the population of West Papua. Indonesia should be able to realize autonomy and equitable development in West Papua.
Sixth point about Tourist attraction

Supporting point : Tourist attraction is one of its own interest to a country. If we take off the West Papua we're losing one of tourism, as we know that West Papua has great tourist attractions such as “Raja Ampat”.

Conclusion             
So, the conclusion that if Indonesia took off West Papua, like giving pearls to other countries, because Papua has many aspects that must be maintained. Therefore, West Papua should be maintained to the Homeland.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pertemuan ini dan pertemuan selanjutnya akan membahas tentang argumentative essay. Argumentative essay adalah suatu genre tulisan yang didalamnya mengharuskan untuk menyelidiki objek, mengumpulkan, mengavaluasi bukti atau data, menghasilkan, dan membangun topic secara ringkas. Dalam membuat argumentative essay tentang west papua harus memiliki banyak data yang mendukung, seperti tingkat pendidikan dan kemiskinan di Papua berapa, apa saja sumberdaya alam yang ada di Papua dan lain-lain dan argumentative essay itu berangkatnya dari opini. Banyak hal yang harus digali mengapa Indonesia harus mempertahankan Papua di NKRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic