We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Minggu, 06 April 2014

MEMBACA TEMUKAN CERUK BARU

Class Review 8



Bersahabat dengan sepi merupakan kebiasaanku setiap malam. Kini aku mulai bersahabat lagi dengan sepi. Sepi, sunyi dan senyap. Dalam sepi pikiran ini akan lebih terang. Dalam sepi hati ini akan lebih terbuka. Dalam sepi semua akan terlihat lebih nyata. Dalam sepi terbelesit ide dalam pikiran. Bersahabat dengaan sepi adalah sesuatu yang luar biasa. Setelah break dari class review dan critical review, kini saya dan teman-teman disuguhkan kembali untuk menulis rangkain kata demi kata dalam buku catatan class review. Dua mata, dua telinga, dua tangan dan satu pikiran. Harus benar-benar aku gunakan dengan baik. Fisik dan mental adalah senjata yang paling kuat. Membaca, membaca dan membaca. Lalu menulislah. Itulah tugas kami kali ini.
Make up class mata kuliah “Writing and Composition 4” diadakan pada hari Jum’at tanggal 4 April 2014 di ruang 40 gedung PBI pada pukul 13.00 WIB. Mata kuliah ini dibimbing oleh Mr. Lala Bumela, M.Pd. Sangat luar biasa sekali mata kuliah ini telah memasuki pertemuan kesembilan. Setelah break dari class review dan critical review, kini saatnya kami bertempur kembali dalam buku catatan class review. Ada yang berbeda disini, selama 2 minggu kedepan, kami akan lebih banyak membaca, membaca, dan membaca. Lalu kami harus mengerti apa maksud dari teks bacaan yang kami baca. “Don’t Use Your Data as a Pillow” yang ditulis oleh S. Eben Kirksey adalah sebuah teks yang harus kami baca. Tugas kami semakin berat saat ini. Membaca, membaca, dan membaca. Lalu, Pahami, pahami dan pahami. Kemudian tulislah.
Kini masuk pada pembahasan power point yang telah dijelaskan di kelas oleh Mr. Lala, Bumela, M.Pd. What Mr. Lala saw in the first half of the season:
·       Mr. Lala mengatakan bahwa “Aku pasti habis dalam arti yang sangat literal, tetapi
·       Tampaknya ada kemajuan di dekatnya.
·       Sulit untuk melihat karya-karya berkualitas tinggi konstan yang dihasilkan oleh mahasiswa saya.
·       Bila ada (terlalu) banyak siswa melanggar aturan dalam pengajuan kertas, saya benar-benar kecewa.
·       Saya tidak mentolerir kesalahan / kesalahan / kebodohan kecil!
·       Mempromosikan penulis multibahasa (dan pembaca) adalah pekerjaan yang nyata!
·       Bergerak di L1-L2 kontinum adalah perjalanan yang nyata!

Sangat luar biasa sekali, perkataan Mr. Lala Bumela, M.Pd membuat saya sedikit termenung. Berpikir. Kini saya harus lebih kerja keras lagi dan berpikir lebih keras dalam mengerjakan tugas-tugas dari beliau. Membaca, membaca dan membaca. Pahami, pahami, dan pahami. Lalu, tulislah. Itulah yang harus kami lakukan. Tak boleh ada sedikitpun kesalah kecil. Kesalahan kecil bisa membuat kami mati. Sebuah kesalah kkecil akan berdampak besar. Maka dari itu kami harus lebih hati-hati, teliti dan sabar. Kunci dari segalanya dalah kesabaran. Karena membaca dan menulis adalah proses yang panjang. Kemudian proses menulis yang bergerak dari L1 ke L2 merupakan proses yang sangat luar biasa, karena tidak mudah untuk melakukannya. Pertama, kami dilatih menulis dalam bahasa Indonesia oleh Mr. Lala. Kini kami mulai menulis dalam bahasa Inggris. Latihan, latihan, dan latihan. Kebiasaan, kebiasaan, dan kebiasaan. Kini kami harus belajar dan membiasakan diri menulis dalam L2.
What Mr. Lala expect in the second half of the season?
·       Kerangka kerja yang lebih baik dari kata suci "SIKAP"
·       Pembacaan konstan pengalaman (ekstensif dan intensif)
·       Sebuah diskusi terus-menerus dengan mitra terbaik
·       Sebuah doa konstan setiap detik!
·       Sebuah pertemuan yang konstan di luar kelas
·       FOKUS konstan adalah suatu keharusan!
·       KOMITMEN konstan adalah suatu keharusan!
·       Sebuah KETEKUNAN konstan adalah suatu keharusan!
·       Sebuah KERJASAMA konstan, KERJASAMA, KERJASAMA, KERJASAMA, KERJASAMA, KERJASAMA, KERJASAMA adalah suatu keharusan!
Kini kami harus lebih banyak lagi membaca. Pembacaan konstan pengalaman yaitu ekstensif dan intensif. Ekstensif adalah pengalaman membaca dan pembahasan materi lebih meluas. Seperti membahas tentang ideologi dan value dalam classroom discourse. Sedangkan intensive adalah sesuatu yang dibahas hanya satu jenis saja. Lalu mendalaminya. Jadi, satu hal pembahasan materi lalu mendalaminya. Disamping itu, kami juga harus berdiskusi dengan partner terbaik kami, sehingga bisa sharing tentang materi dan apa yang tidak dimengerti. Yang paling penting adalah sebuah do’a. Do’a adalah senjata yang paling ampuh dalam segala sesuatu. Keajaiban do’a sangatlah luar biasa. Do’a kita dan do’a orang tua adalah kunci utama dalam meraih kesuksesan. Dengan kita berdo’a kepada Allah, maka Allah akan memudahkan segala sesuatu. Karena writing adalah proses yang luar bisa capenya, maka taburilah dengan do’a dan kesabaran.  Lalu, kami harus lebih fokus, karena writing kali ini akan lebih berat lagi. Keharusan, keharusan dan keharusan. Itulah tugas kami. Saya dan teman-teman kelompok saya harus kerjasama. Kerjasama dalam memahamai sebuah bacaaan. Sebuah kelas tanpa kerjasama tidak akan berhasil walaupun didalamnya terdapat banyak orang-orang pintar. Kerjasama adalah suatu keharusan bagi setiap siswa.
Kini memasuki pembahasan pada “Trivia Quiz”. Inilah beberapa pertanyaan yang harus kami jawab sebagai pemanasan sebelum kami berdiskusi tentang teks “Don’t Use Your Data as a Pillow.
·       What is West Papua? And where is it located?
Papua Barat (sebelumnya Irian Jaya Barat disingkat Irjabar) adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya adalah Manokwari. Nama provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya Barat yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 18 April 2007, nama provinsi ini diubah menjadi Papua Barat. Papua Barat dan Papua merupakan provinsi yang memperoleh status otonomi khusus.
Wilayah provinsi ini mencakup kawasan kepala burung pulau Papua dan kepulauan-kepulauan di sekelilingnya. Di sebelah utara, provinsi ini dibatasi oleh Samudra Pasifik, bagian barat berbatasan dengan provinsi Maluku Utara dan provinsi Maluku, bagian timur dibatasi oleh Teluk Cenderawasih, selatan dengan Laut Seram dan tenggara berbatasan dengan provinsi Papua. Batas Papua Barat hampir sama dengan batas Afdeling ("bagian") West Nieuw-Guinea ("Guinea Baru Barat") di masa Hindia Belanda. (http://id.wikipedia.org/wiki/Papua_Barat).
·       What differences can you spot between PAPUA and IRIAN JAYA?
            Istilah “Papua” asal-usulnya masih kontroversi, kata ini tidak dapat dikaitkan dengan suku-suku tertentu di Papua, tetapi hanya sebutan orang Maluku bagi penduduk disebelah timur. Kata papua berasal dari bahasa Melayu, poea-poea, yang artinya “keriting”.  Menurut M. Amir Sutaarga, di Papua terdapat keanekaragaman latar belakang ras, yaitu Negroid, Melanosoid, Mikronesia dan Mongoloid. Keanekaragaman Papua juga tampak dari 250 bahasa yang mereka gunakan. Di beberapa daerah, penduduk menggunakan bahasa lokal dengan dialek berbeda-beda. Misalnya, masyarakat Biak menggunakan satu bahasa, sedang Waropen dua bahasa (hal 3).
            Sementara kata IRIAN merupakan singkatan dari Ikut Republik Indonesia Anti Nederland (buku PEPERA 1969 terbitan 1972, hal. 107-108). Alasan mengapa anti Nederland karena pada waktu itu Belanda menjajah Indonesia dan menguasai daerah minyak di wilayah Papua yaitu dibagian kepala burung dan menjadikan penduduk asli pribumi sebagai buruh kasar pada perusahaan minyak mereka maka orang Papua anti dengan Nederland.
            Papua adalah nama umum untuk keseluruhan Pulau yang ada di Papua. Irian jaya adalah nama untuk wilayah Papua yang telah direbut Indonesia setelah merdeka. Kini, Irian Jaya berubah nama menjadi Papua Barat, kata Jimmi, bertujuan agar Provinsi IJB mendapat nama dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) bagi Papua.

·       In what year the land called Papua integrated into NKRI?
Pada tanggal 1 Mei 1963, UNTEA menyerahkan pemerintahan Papua bagian barat kepada Indonesia.

·       What is Trikora?
            Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) adalah konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat. Pada tanggal 19 Desember 1961, Soekarno (Presiden Indonesia) mengumumkan pelaksanaan Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta. Soekarno juga membentuk Komando Mandala. Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai panglima. Tugas komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia. Trikora merupakan sebuah operasi yang bertujuan untuk mengembalikan wilayah Papua bagian barat ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Trikora muncul karena adanya kekecewaan dari pihak indonesia yang selalu gagal dalam perundingan dengan Belanda untuk mengembalikan irian barat yang secara sepihak diklaim sebagai salah satu provinsi kerajaan Belanda. (http://indomiliter.mywapblog.com/trikora-operasi-pembebasan-irian-barat.xhtml).
Adapun isi TRIKORA adalah :
1.     Gagalkan pembentukan "Negara Papua" bikinan Belanda colonial
2.     Kibarkan sang merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia
3.     Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa. (http://pitapusi-sejarah.blogspot.com/2011/02/isi-trikora.html).
·       What are the roles of Soekarno in the integration of Papua into NKRI?
            Presiden Soekarno mencetuskan Trikora, melakukan upaya diplomasi di PBB, melakukan aksi lain dan pemutusan hubungan dengan Belanda, menambah kekuatan militer dengan membeli banyak senjata berat, melakukan konfrontasi langsung, menyerbu Irian Jaya. 
·       What did the Dutch colonial do in Papua?
            Mengadakan eksplorasi atau penelitian terhadap kekayaan sumber daya alam di Papua. Belanda berhasil menemukan fakta bahwa di Irian Barat terdapat tambang emas dan uraian terbesar di dunia (sekarang dinamakan Freeport yang merupakan perusahaan milik Belanda) yang tidak akan habis digali selama 100 tahun.
·       What are the roles of US-UN and our neighbouring countries in the Papua conflicts?
            Indonesia mulai mencari bantuan senjata dari luar negeri menjelang terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda. Indonesia mencoba meminta bantuan dari Amerika Serikat, namun gagal. Akhirnya, pada bulan Desember 1960, Jendral A. H. Nasution pergi ke Moskwa, Uni Soviet, dan akhirnya berhasil mengadakan perjanjian jual-beli senjata dengan pemerintah Uni Soviet senilai 2,5 miliar dollar Amerika dengan persyaratan pembayaran jangka panjang. Setelah pembelian ini, TNI mengklaim bahwa Indonesia memiliki angkatan udara terkuat di belahan bumi selatan. [1] Amerika Serikat tidak mendukung penyerahan Papua bagian barat ke Indonesia karena Bureau of European Affairs di Washington, DC menganggap hal ini akan "menggantikan penjajahan oleh kulit putih dengan penjajahan oleh kulit coklat". Tapi pada bulan April 1961, Robert Komer dan McGeorge Bundy mulai mempersiapkan rencana agar PBB memberi kesan bahwa penyerahan kepada Indonesia terjadi secara legal. Walaupun ragu, presiden John F. Kennedy akhirnya mendukung hal ini karena iklim Perang Dingin saat itu dan kekhawatiran bahwa Indonesia akan meminta pertolongan pihak komunis Soviet bila tidak mendapat dukungan AS.
            Indonesia membeli berbagai macam peralatan militer, antara lain 41 Helikopter MI-4 (angkutan ringan), 9 Helikopter MI-6 (angkutan berat), 30 pesawat jet MiG-15, 49 pesawat buru sergap MiG-17, 10 pesawat buru sergap MiG-19, 20 pesawat pemburu supersonik MiG-21, 12 kapal selam kelas Whiskey, puluhan korvet, dan 1 buah Kapal penjelajah kelas Sverdlov (yang diberi nama sesuai dengan wilayah target operasi, yaitu KRI Irian). Dari jenis pesawat pengebom, terdapat sejumlah 22 pesawat pembom ringan Ilyushin Il-28, 14 pesawat pembom jarak jauh TU-16, dan 12 pesawat TU-16 versi maritim yang dilengkangan Ilyushin Il-28, 14 pesawat pembom jarak jauh TU-16, dan 12 pesawat TU-16 versi maritim yang dilengkapi dengan persenjataan peluru kendali anti kapal (rudal) air to surface jenis AS-1 Kennel. Sementara dari jenis pesawat angkut terdapat 26 pesawat angkut ringan jenis IL-14 dan AQvia-14, 6 pesawat angkut berat jenis Antonov An-12B buatan Uni Soviet dan 10 pesawat angkut berat jenis C-130 Hercules buatan Amerika Serikat.[1]
            Indonesia mendekati negara-negara seperti India, Pakistan, Australia, Selandia Baru, Thailand, Britania Raya, Jerman, dan Perancis agar mereka tidak memberi dukungan kepada Belanda jika pecah perang antara Indonesia dan Belanda. Dalam Sidang Umum PBB tahun 1961, Sekjen PBB U Thant meminta Ellsworth Bunker, diplomat dari Amerika Serikat, untuk mengajukan usul tentang penyelesaian masalah status Papua bagian barat. Bunker mengusulkan agar Belanda menyerahkan Papua bagian barat kepada Indonesia melalui PBB dalam jangka waktu 2 tahun.

·       What is Organisasi Papua Merdeka (OPM) and who finances them?
            Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah sebuah organisasi yang didirikan tahun 1965 dengan tujuan membantu dan melaksanakan penggulingan[1] pemerintahan yang saat ini berdiri di provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia, sebelumnya bernama Irian Jaya,[2] memisahkan diri dari Indonesia, dan menolak pembangunan ekonomi dan modernitas.[3] Organisasi ini mendapatkan dana dari pemerintah Libya pimpinan Muammar Gaddafi dan pelatihan dari grup gerilya New
People's Army beraliran Maois yang ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Departemen Keamanan Nasional Amerika Serikat.[3]
            Organisasi ini dianggap tidak sah di Indonesia. Perjuangan meraih kemerdekaan di tingkat provinsi dapat dituduh sebagai tindakan pengkhianatan terhadap negara.[4] Sejak berdiri, OPM berusaha mengadakan dialog diplomatik, mengibarkan bendera Bintang Kejora, dan melancarkan aksi militan sebagai bagian dari konflik Papua. Para pendukungnya sering membawa-bawa bendera Bintang Kejora dan simbol persatuan Papua lainnya, seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku Papua" dan lambang nasional. Lambang nasional tersebut diadopsi sejak tahun 1961 sampai pemerintahan Indonesia diaktifkan bulan Mei 1963 sesuai Perjanjian New York.

·       Will you personally support Papua to become a newly seperated country? Why?
            Selaku warga negara Indonesia, saya tidak setuju apabila Papua berpisah menjadi negara baru. Perjuangan Indonesia merebut Papua dari Belanda sangatlah luar biasa. Bahkan Indonesia melakukan perjanjian bersama Belanda mengenai perebutan Papua. Jadi sangat disayangkan sekali apabila Papua harus berpisah dari Indonesia dan menjadi negara baru, karena Papua sudah menjadi bagian dari negara Indonesia. Upaya Indonesia dalam memperebutkan Papua salah satunya adalah TRIKORA. TRIKORA adalah konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat. Trikora merupakan sebuah operasi yang bertujuan untuk mengembalikan wilayah Papua bagian barat ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Trikora muncul karena adanya kekecewaan dari pihak Indonesia yang selalu gagal dalam perundingan dengan Belanda untuk mengembalikan irian barat yang secara sepihak diklaim sebagai salah satu provinsi kerajaan Belanda.
Adapun isi TRIKORA adalah :
1.     Gagalkan pembentukan "Negara Papua" bikinan Belanda colonial
2.     Kibarkan sang merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia
3.     Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
            Jadi sangat disayangkan sekali apabila Papua berpisah dari Indonesia dan membentuk negara baru.
            Berikut ini adalah pengertian “Data” dan “Pillow” menurut kelompok kami dari teks yang berjudul “Don’t Use Your Data as a Pillow. Kelompok saya terdiri dari Tika Dwi Purnami, Yuliati, Rini Andriani, Risa Meilani, dan Rina Astuti.
Menurut Tika Dwi Purnami, data adalah sesuatu yang kita ketahui yang di angkat dri sebuah kenyataan. pillow adalah sesuatu yang digunakan ketika kita membutuhkannya. jadi kesimpulan dari judul Don’t Use Your Data as a Pillow” adalah jangan gunakan data hanya ketika kita membutuhknnya saja.
Menurut Yuliati, data adalah informasi atau pengetahuan yang dimiliki seseorang Pillow adalah suatu benda yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut sedang memerlukannya yaitu pada saat dia sedang tidur. Jadi menurut Lia Don’t use your Data as a Pillow adalah jangan gunakan informasi atau pengetahuan kita hanya pada saat dibutuhkan saja, dan jangan biarkan informasi dan pengtahuan kita tersebut hanya dijadikan pajangan atau disimpan sebagai hiasan ruangan saja.
Menurut Rini Andriani, data adalah suatu informasi yang kita dapat dari berbagai sumber. pillow adalah jangan sampai data yang kita dapat hanya dibiarkan saja tanpa adanya rasa keingintahuan lebih untuk mencari fakta/bukti tentang data yang telah kita dapatkan. conclusion: jadi jika kita mengetahui suatu data/informasi, kita tidak boleh sekedar tahu tanpa adanya tindakan lebih untuk menyakinkan bahwa data tersebut benar/real.
Menurut saya sendiri (Risa Meilani), data adalah informasi yang kita dapatkan dari sebuah bacaan. sebuah data tidak akan berguna bila tidak ada yang membaca. Seperti, data adalah sebuah kuburan dan rohnya adalah pembaca. Pillow adalah sesuatu yang hanya digunakan pada saat tertentu saja. Jadi kesimpulannya adalah jangan sampai kita menggunakana data hanya pada saat tertentu saja dan ketika dibutuhkan saja.
Menurut Rina Astuti, secara sederhana kita mengartikan bantal sebagai alat bantu untuk bisa tertidur lelap. Jika menghubungkan bantal dengan data sendiri, yang ada dipikiran Rina yaitu data yang telah kita dapat hanya kita biarkan saja, kita tidak melakukan apapun terhadap data tersebut dan justru kita tertidur diatas data tersebut, sama halnya dengan kita tertidur di atas bantal. Seharusnya kita bisa mencari tahu lebih jauh lagi, ada apa didalam bantal tersebut.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa data adalah informasi yang diperoleh dari berbagai sumber melalui penelitian-penelitian. Sedangkan Pillow adalah kata konotasi untuk menggambarkan sesuatu bahwa data jangan hanya digunakan ketika dibutuhkan saja, apalagi dibiarkan saja. Kita tidak boleh sekedar tahu tanpa adanya tindakan lebih untuk menyakinkan bahwa data tersebut benar/real. Itulah hasil diskusi dari kelompok kami, tentang teks yang berjudul “Don’t Use Your Data as a Pillow”.
Sebenarnya sangat tidak mudah untuk memahami teks yang berjudul “Don’t Use Your Data as a Pillow”. Sangat sulit untuk memahami teks tersebut. Terdapat cukup banyak kata-kata asing yang kurang saya pahami dan saya harus lebih kerja keras lagi untuk memahami teks tersebut. Saya dan teman-teman PBI-C harus lebih detail dan teliti membahas tentang teks tersebut. Disini kami diharuskan untuk membaca, membaca dan membaca. Lalu mencoba untuk memahami, memahami, dan memahami. Dan yang terakhir adalah menulis.
Dari proses membaca, tentunya akan menambah pengetahuan, menambah vocabulary baru dan juga memberikan pengalaman yang berbeda dari teks yang telah dibaca. Khusunya teks yang berjudul “Don’t Use Your Data as a Pillow” yang mana teks tersebut beisi tentang masalah Papua di Indonesia. Dengan membaca teks tersebut, tentunya menambah pengetahuan tentang Papua.
Dalam bukunya Lehtonen yang berjudul “The cultural analysis of the texts: 48) menyebutkan bahwa Dalam bab sebelumnya, saya berusaha untuk menunjukkan bahwa bahasa adalah manusia di dunia. Namun dalam hal apa bahasa dan lainnya sistem simbol yang ada di dunia? Dan apa arti dari ini cara untuk bagaimana makna dibuat ? Bahasa dan sistem lain dari simbol tidak berada dalam dunia abstrak, yang ada berdasarkan mereka sendiri, seperti ada kekuatan non - material. Strictly berbicara, bahasa seperti itu ada tempat sama sekali tapi sebagai abstraksi. Dalam prakteknya, ada sebagai bahasa lisan, tertulis, dicetak, listrik, digital atau diproduksi teks. Kami tidak pernah menemukan ' bahasa seperti, tetapi bahasa yang dihasilkan melalui cara-cara tertentu dan itu adalah, di samping untuk berada di bentuk materi tertentu, dibentuk oleh sistem-sistem tanda yang spesifik. (Lehtonen; 2000)
Dengan demikian, konsep 'bahasa' tidak terbatas hanya untuk diucapkan atau bahasa tertulis. Kita mungkin berpikir bahwa bahasa terdiri dari semua sistem komunikasi yang menggunakan tanda-tanda diatur dalam spesifik cara tertentu. Oleh karena itu, konsep 'bahasa' memperluas untuk memasukkan, misalnya, gambar dan musik juga. Sejalan dengan itu, 'text ' dapat berarti bentuk penandaan: tulisan, foto-foto, film, surat kabar dan majalah, iklan dan iklan; semua dan semua, setiap jenis praktek penandaan manusia. pada gilirannya, sering menggabungkan lisan dan tertulis kata-kata, gambar dan suara. Memang, mengkategorikan teks tidak selalu mudah, dan semua kategorisasi memiliki problematika tersendiri. Salah satu cara adalah dengan membagi teks ke dalam verbal dan nonverbal kategori. Teks verbal, bagaimanapun, dapat baik tertulis atau lisan, sama seperti non-verbal teks dapat berupa gambar atau suara. Cara lain adalah dengan membuat perbedaan antara teks visual dan pendengaran (misalnya, antara menulis dan berbicara, atau gambar dan suara ). (Lehtonen; 2000).
Ceruk baru tentang Papua yaitu pada tanggal 5 April, kita memperingati pembentukan Nieuw Guinea Raad (Dewan Rakyat Papua) pada 5 April 1961 yang melalui Manifesto Komite Nasional Papua melahirkan nama negara, bendera, lagu dan simbol negara West Papua. Nieuw Guinea Raad kembali dihidupkan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) pada 5 April 2012 di Numbay dengan nama Parlemen Nasional West Papua (PNWP). PNWP yang dilahirkan melalui Konferensi Parlemen Rakyat Daerah ini menyatakan:
·       Lembaga representative bangsa Papua “NEW GUINEA RAAD” yang telah dibentuk 1961 dan memiliki kekuasaan legislative yang diakui keabsahannya oleh Pemerintah Kerajaan Nederlands masih tetap ada dan belum dibubarkan oleh bangsa Papua penduduk pribumi West Papua;
·       New Guinea Raad selanjutnya disebut “Parlemen Nasional West Papua melanjutkan dan melaksanakan kekuasaan legislative mulai sejak April 2012 atas cita–cita kemerdekaan bangsa Papua di West Papua bekas koloni Nedrlands New Guinea; Parlemen Nasional West Papua dibentuk untuk memperjuangkan terwujudnya hak penentuan nasib sendiri bagi rakyat dan bangsa West Papua berdasarkan prinsip-prinsip hukum international, standar-standar hak asasi manusia dan Piagam PBB.
                Didalam Parlemen Nasional West Papua ada terdapat 7 kelompok atau semirip Fraksi. Fraksi-fraksi itu adalah Fraksi Tabi, Fraksi Saireri, Fraksi Doberai, Fraksi Domberai, Fraksi Mepago, Fraksi Lapago, Fraksi Ha-Anim. Masing-masing Fraksi atau kelompok tersebut terdapat 40 anggota. Jadi jumlah keseluruhan anggota Parlemen Nasional West Papua adalah 280 orang anggota Parlemen Nasional West Papua. 40 orang anggota Parlemen dari 7 Fraksi tersebut dipilih atau ditunjuk langsung oleh rakyat di daerah dalam sidang Paripurna Parlemen Rakyat Daerah pada 23 Parlemen Rakyat Daerah tersebut. Quota 40 orang anggota Parlemen Nasional tersebut dibagi habis dalam daerah-daerah yang ada pada 7 Fraksi atau kelompok tersebut. 40 orang dari setiap 7 Fraksi tersebut dibagi habis dalam 4 Komisi yang ada pada Parlemen Nasional West Papua yang mana sebagai alat kelengkapan Parlemen. 7 Fraksi tersebut berhak untuk mendistribusika n anggota pada 4 komisi tersebut. 4 Komisi tersebut adalah Komisi Urusan Luar Negeri, Komisi Pertahanan dan Keamanan, Komisi Hukum dan HAM serta Komisi Anggaran.
                Parlemen Nasional West Papua memiliki Ketua dan 7 Wakil Ketua. Ketua Parlemen Nasional West Papua di usulkan dari 7 Fraksi tersebut dan 280 anggota Parlemen Nasional West Papua dari 7 Fraksi tersebut melakukan pemilihan. Dan 7 Wakil Ketua dari Ketua Parlemen Nasional West Papua dipilih dan ditunjuk langsung oleh 7 Fraksi tersebut., sehingga Nampak mewakili unsur perwakilan 7 Fraksi atau kelompok system politik masyarakat West Papua.
                Buktar Tabuni yang duluhnya adalah Ketua KNPB terpilih sebagai Ketua Parlemen Nasional West Papua dan didampingi oleh 7 wakil Ketua dari 7 Fraksi atau kelompok tersebut. Pada saat bersamaan sebuah Konferensi untuk terbentuknya Parlemen Nasional West Papua diselenggarakan di jayapura pada tanggal 4-5 April 2012, di Belandapun telah dilaksanakan Konferensi dengan thema Niuw Guinea Raad ( Dewan Papua) sebagai langkah Pertama yang di hadiri oleh sejumlah anggota Parlemen Belanda, ILWP dan Pemimpin Kemerdekaan West Papua Mr. Benny Wenda. Pada saat itulah Benny Wenda melaporkan kepada sejumlah anggota Parlemen Belanda tentang terbentuknya Parlemen Nasional West Papua dan keinginan kuat rakyat West Papua untuk bebas dari Pemerintah koloni Indonesia.
                Sejumlah anggota Parlemen Belanda tersebut meresponnya mendukung hak penentuan nasib sendiri rakyat West Papua dan masalah ini mereka akan bawah dan dibahas pada Parlemen Kerajaan Belanda. Rakyat Papua terus mendorong proses bernegara melalui pembentukan dan penguatan lembaga representatif yang menjalankan mandat perjuangan bangsa Papua Barat.

KESIMPULAN
            Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kami diharuskan untuk membaca, membaca dan membaca. Selain itu TEAMWORK juga sangat penting. Sebuah kelas tanpa adanya TEAMWORK tidak akan berhasil walaupun didalamnya terdapat banyak orang-orang pintar. Jadi, dalam mata kuliah “Writing and Composition 4” ini, TEAMWORK sangatlah penting. Kami juga diharuskan untuk bekerjasama dalam membahas teks yang berjudul “Don’t Use Your Data as a Pillow yang ditulis oleh S. Eben Kirksey. Kami diharuskan untuk berdiskusi dengan kelompok masing-masing. Teks tersebut berisi tentang Papua Barat. Kunci utamanya adalah kami harus lebih banyak membaca data yang lain tentang Papua. Jadi, initinya membaca dan memahami lalu bekerjasama dengan teman sekelompok adalah sesuatu yang harus kami lakukan di mata kuliah “Writing and Composition 4” pada pertemuan kesembilan dan seterusnya. Ini adalah tahap pengenalan untuk mengerjakan tugas argumentantive essay.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic