Bersahabat
dengan sepi merupakan kebiasaanku setiap malam. Kini aku mulai bersahabat lagi
dengan sepi. Sepi, sunyi dan senyap. Dalam sepi pikiran ini akan lebih terang.
Dalam sepi hati ini akan lebih terbuka. Dalam sepi semua akan terlihat lebih
nyata. Dalam sepi terbelesit ide dalam pikiran. Bersahabat dengaan sepi adalah
sesuatu yang luar biasa. Setelah break dari class review dan critical review,
kini saya dan teman-teman disuguhkan kembali untuk menulis rangkain kata demi
kata dalam buku catatan class review. Dua mata, dua telinga, dua tangan dan
satu pikiran. Harus benar-benar aku gunakan dengan baik. Fisik dan mental
adalah senjata yang paling kuat. Membaca, membaca dan membaca. Lalu menulislah.
Itulah tugas kami kali ini.
Make up class mata
kuliah “Writing and Composition 4” diadakan pada hari Jum’at tanggal 4 April
2014 di ruang 40 gedung PBI pada pukul 13.00 WIB. Mata kuliah ini dibimbing
oleh Mr. Lala Bumela, M.Pd. Sangat luar biasa sekali mata kuliah ini telah
memasuki pertemuan kesembilan. Setelah break dari class review dan critical
review, kini saatnya kami bertempur kembali dalam buku catatan class review.
Ada yang berbeda disini, selama 2 minggu kedepan, kami akan lebih banyak
membaca, membaca, dan membaca. Lalu kami harus mengerti apa maksud dari teks
bacaan yang kami baca. “Don’t Use Your Data as a Pillow” yang ditulis oleh S. Eben Kirksey adalah
sebuah teks yang harus kami baca. Tugas kami semakin berat saat ini. Membaca,
membaca, dan membaca. Lalu, Pahami, pahami dan pahami. Kemudian tulislah.
Kini masuk
pada pembahasan power point yang telah dijelaskan di kelas oleh Mr. Lala,
Bumela, M.Pd. What
Mr. Lala saw in the first half of the season:
·
Mr. Lala mengatakan
bahwa “Aku
pasti habis dalam arti yang sangat literal, tetapi
·
Tampaknya
ada kemajuan di dekatnya.
·
Sulit untuk melihat karya-karya
berkualitas tinggi konstan yang dihasilkan oleh
mahasiswa saya.
·
Bila ada (terlalu) banyak siswa melanggar aturan dalam
pengajuan kertas, saya benar-benar kecewa.
·
Saya tidak mentolerir kesalahan / kesalahan / kebodohan kecil!
·
Mempromosikan penulis multibahasa (dan pembaca)
adalah pekerjaan yang nyata!
·
Bergerak di L1-L2 kontinum adalah perjalanan yang nyata!
Sangat luar
biasa sekali, perkataan Mr. Lala Bumela, M.Pd membuat saya sedikit termenung.
Berpikir. Kini saya harus lebih kerja keras lagi dan berpikir lebih keras dalam
mengerjakan tugas-tugas dari beliau. Membaca, membaca dan membaca. Pahami,
pahami, dan pahami. Lalu, tulislah. Itulah yang harus kami lakukan. Tak boleh
ada sedikitpun kesalah kecil. Kesalahan kecil bisa membuat kami mati. Sebuah
kesalah kkecil akan berdampak besar. Maka dari itu kami harus lebih hati-hati,
teliti dan sabar. Kunci dari segalanya dalah kesabaran. Karena membaca dan
menulis adalah proses yang panjang. Kemudian proses menulis yang bergerak dari
L1 ke L2 merupakan proses yang sangat luar biasa, karena tidak mudah untuk
melakukannya. Pertama, kami dilatih menulis dalam bahasa Indonesia oleh Mr.
Lala. Kini kami mulai menulis dalam bahasa Inggris. Latihan, latihan, dan
latihan. Kebiasaan, kebiasaan, dan kebiasaan. Kini kami harus belajar dan
membiasakan diri menulis dalam L2.
What Mr. Lala expect in the second
half of the season?
·
Kerangka kerja yang lebih baik dari kata suci
"SIKAP"
·
Pembacaan konstan pengalaman (ekstensif dan intensif)
· Sebuah diskusi terus-menerus dengan
mitra terbaik
·
Sebuah doa konstan setiap detik!
·
Sebuah pertemuan yang konstan di luar kelas
·
FOKUS konstan adalah suatu keharusan!
·
KOMITMEN konstan adalah suatu keharusan!
·
Sebuah KETEKUNAN konstan adalah suatu keharusan!
·
Sebuah KERJASAMA konstan, KERJASAMA,
KERJASAMA, KERJASAMA, KERJASAMA, KERJASAMA, KERJASAMA adalah suatu keharusan!
Kini kami
harus lebih banyak lagi membaca. Pembacaan konstan pengalaman yaitu ekstensif
dan intensif. Ekstensif adalah pengalaman membaca dan pembahasan materi lebih
meluas. Seperti membahas tentang ideologi dan value dalam classroom discourse.
Sedangkan intensive adalah sesuatu yang dibahas hanya satu jenis saja. Lalu
mendalaminya. Jadi, satu hal pembahasan materi lalu mendalaminya. Disamping
itu, kami juga harus berdiskusi dengan partner terbaik kami, sehingga bisa
sharing tentang materi dan apa yang tidak dimengerti. Yang paling penting
adalah sebuah do’a. Do’a adalah senjata yang paling ampuh dalam segala sesuatu.
Keajaiban do’a sangatlah luar biasa. Do’a kita dan do’a orang tua adalah kunci
utama dalam meraih kesuksesan. Dengan kita berdo’a kepada Allah, maka Allah
akan memudahkan segala sesuatu. Karena writing adalah proses yang luar bisa
capenya, maka taburilah dengan do’a dan kesabaran. Lalu, kami harus lebih fokus, karena writing
kali ini akan lebih berat lagi. Keharusan, keharusan dan keharusan. Itulah
tugas kami. Saya dan teman-teman kelompok saya harus kerjasama. Kerjasama dalam
memahamai sebuah bacaaan. Sebuah kelas tanpa kerjasama tidak akan berhasil
walaupun didalamnya terdapat banyak orang-orang pintar. Kerjasama adalah suatu
keharusan bagi setiap siswa.
Kini memasuki
pembahasan pada “Trivia Quiz”. Inilah beberapa pertanyaan yang harus kami jawab
sebagai pemanasan sebelum kami berdiskusi tentang teks “Don’t Use Your Data as
a Pillow.
· What is West Papua? And where is it located?
Papua Barat
(sebelumnya Irian Jaya Barat
disingkat Irjabar) adalah sebuah
provinsi Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya adalah Manokwari. Nama provinsi ini sebelumnya
adalah Irian Jaya Barat yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 18 April 2007, nama provinsi ini diubah menjadi
Papua Barat. Papua Barat dan Papua merupakan provinsi yang memperoleh
status otonomi khusus.
Wilayah
provinsi ini mencakup kawasan kepala burung pulau Papua dan kepulauan-kepulauan
di sekelilingnya. Di sebelah utara, provinsi ini dibatasi oleh Samudra Pasifik, bagian barat berbatasan dengan
provinsi Maluku Utara dan provinsi Maluku, bagian timur dibatasi oleh Teluk Cenderawasih, selatan dengan Laut Seram dan tenggara berbatasan dengan
provinsi Papua. Batas Papua Barat hampir sama
dengan batas Afdeling ("bagian") West Nieuw-Guinea
("Guinea Baru Barat") di masa Hindia Belanda. (http://id.wikipedia.org/wiki/Papua_Barat).
·
What differences
can you spot between PAPUA and IRIAN JAYA?
Istilah “Papua” asal-usulnya masih
kontroversi, kata ini tidak dapat dikaitkan dengan suku-suku tertentu di Papua,
tetapi hanya sebutan orang Maluku bagi penduduk disebelah timur. Kata papua berasal
dari bahasa Melayu, poea-poea, yang artinya “keriting”. Menurut M.
Amir Sutaarga, di Papua terdapat keanekaragaman latar belakang ras, yaitu
Negroid, Melanosoid, Mikronesia dan Mongoloid. Keanekaragaman Papua juga tampak
dari 250 bahasa yang mereka gunakan. Di beberapa daerah, penduduk menggunakan
bahasa lokal dengan dialek berbeda-beda. Misalnya, masyarakat Biak menggunakan
satu bahasa, sedang Waropen dua bahasa (hal 3).
Sementara
kata IRIAN merupakan singkatan dari Ikut Republik Indonesia Anti Nederland
(buku PEPERA 1969 terbitan 1972, hal. 107-108). Alasan mengapa anti Nederland
karena pada waktu itu Belanda menjajah Indonesia dan menguasai daerah minyak di
wilayah Papua yaitu dibagian kepala burung dan menjadikan penduduk asli pribumi
sebagai buruh kasar pada perusahaan minyak mereka maka orang Papua anti dengan
Nederland.
Papua adalah nama umum untuk keseluruhan Pulau yang ada
di Papua. Irian jaya adalah nama untuk wilayah Papua yang telah direbut
Indonesia setelah merdeka. Kini, Irian Jaya berubah nama menjadi Papua Barat, kata Jimmi,
bertujuan agar Provinsi IJB mendapat nama dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) bagi Papua.
·
In what year the
land called Papua integrated into NKRI?
Pada tanggal 1
Mei 1963, UNTEA menyerahkan pemerintahan Papua bagian barat kepada Indonesia.
·
What is Trikora?
Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat)
adalah konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia
untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat. Pada tanggal 19 Desember
1961, Soekarno
(Presiden Indonesia) mengumumkan pelaksanaan Trikora
di Alun-alun Utara Yogyakarta. Soekarno juga membentuk Komando
Mandala. Mayor Jenderal Soeharto
diangkat sebagai panglima. Tugas komando ini adalah merencanakan,
mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi
militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia. Trikora
merupakan sebuah operasi yang bertujuan untuk mengembalikan wilayah Papua
bagian barat ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Trikora muncul karena adanya kekecewaan
dari pihak indonesia yang selalu gagal dalam perundingan dengan Belanda untuk
mengembalikan irian barat yang secara sepihak diklaim sebagai salah satu
provinsi kerajaan Belanda. (http://indomiliter.mywapblog.com/trikora-operasi-pembebasan-irian-barat.xhtml).
Adapun isi TRIKORA adalah :
1. Gagalkan pembentukan "Negara Papua" bikinan Belanda
colonial
2. Kibarkan sang merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan
kesatuan tanah air dan bangsa. (http://pitapusi-sejarah.blogspot.com/2011/02/isi-trikora.html).
· What are the roles of Soekarno in the integration
of Papua into NKRI?
Presiden Soekarno mencetuskan Trikora, melakukan upaya
diplomasi di PBB, melakukan aksi lain dan pemutusan hubungan dengan
Belanda, menambah kekuatan militer dengan membeli banyak senjata berat, melakukan konfrontasi langsung, menyerbu Irian Jaya.
·
What did the Dutch colonial do in Papua?
Mengadakan eksplorasi atau
penelitian terhadap kekayaan sumber daya alam di Papua. Belanda berhasil menemukan
fakta bahwa di Irian Barat terdapat tambang emas dan uraian terbesar di dunia
(sekarang dinamakan Freeport yang merupakan perusahaan milik Belanda) yang
tidak akan habis digali selama 100 tahun.
·
What are the roles of US-UN and our neighbouring countries in the Papua
conflicts?
Indonesia
mulai mencari bantuan senjata dari luar negeri menjelang terjadinya konflik
antara Indonesia dan Belanda. Indonesia mencoba meminta bantuan dari Amerika
Serikat, namun gagal. Akhirnya, pada bulan Desember
1960, Jendral A. H. Nasution pergi ke Moskwa, Uni Soviet,
dan akhirnya berhasil mengadakan perjanjian jual-beli senjata dengan pemerintah
Uni Soviet senilai 2,5 miliar dollar Amerika dengan persyaratan pembayaran jangka panjang.
Setelah pembelian ini, TNI
mengklaim bahwa Indonesia memiliki angkatan udara terkuat di belahan bumi
selatan. [1]
Amerika
Serikat tidak mendukung penyerahan Papua bagian barat ke Indonesia
karena Bureau of
European Affairs di Washington,
DC menganggap hal ini akan "menggantikan penjajahan oleh kulit
putih dengan penjajahan oleh kulit coklat". Tapi pada bulan April 1961, Robert Komer dan
McGeorge Bundy mulai mempersiapkan rencana agar PBB memberi kesan bahwa
penyerahan kepada Indonesia terjadi secara legal. Walaupun ragu, presiden John F.
Kennedy akhirnya mendukung hal ini karena iklim Perang Dingin
saat itu dan kekhawatiran bahwa Indonesia akan meminta pertolongan pihak komunis
Soviet bila tidak mendapat dukungan AS.
Indonesia membeli
berbagai macam peralatan militer, antara lain 41 Helikopter
MI-4 (angkutan ringan), 9
Helikopter MI-6 (angkutan berat), 30
pesawat jet
MiG-15,
49 pesawat buru sergap MiG-17, 10 pesawat buru sergap MiG-19, 20
pesawat pemburu supersonik MiG-21, 12 kapal selam
kelas Whiskey, puluhan korvet, dan 1 buah Kapal penjelajah kelas Sverdlov
(yang diberi nama sesuai dengan wilayah target operasi, yaitu KRI Irian).
Dari jenis pesawat pengebom, terdapat sejumlah 22 pesawat pembom ringan Ilyushin
Il-28, 14 pesawat pembom jarak jauh TU-16,
dan 12 pesawat TU-16 versi maritim yang dilengkangan Ilyushin
Il-28, 14 pesawat pembom jarak jauh TU-16,
dan 12 pesawat TU-16 versi maritim yang dilengkapi dengan persenjataan peluru kendali anti kapal (rudal) air
to surface jenis AS-1 Kennel. Sementara dari jenis pesawat
angkut terdapat 26 pesawat angkut ringan jenis IL-14 dan AQvia-14, 6
pesawat angkut berat jenis Antonov An-12B buatan Uni Soviet
dan 10 pesawat angkut berat jenis C-130
Hercules buatan Amerika Serikat.[1]
Indonesia mendekati negara-negara
seperti India,
Pakistan,
Australia,
Selandia Baru,
Thailand,
Britania Raya,
Jerman,
dan Perancis
agar mereka tidak memberi dukungan kepada Belanda jika pecah perang antara
Indonesia dan Belanda. Dalam Sidang Umum
PBB tahun 1961, Sekjen PBB U Thant
meminta Ellsworth Bunker, diplomat dari Amerika
Serikat, untuk mengajukan usul tentang penyelesaian masalah status Papua bagian
barat. Bunker mengusulkan agar Belanda menyerahkan Papua bagian barat kepada
Indonesia melalui PBB dalam jangka waktu 2 tahun.
·
What is Organisasi Papua Merdeka (OPM) and who finances them?
Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM)
adalah sebuah organisasi yang didirikan tahun 1965 dengan tujuan membantu dan
melaksanakan penggulingan[1] pemerintahan
yang saat ini berdiri di provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia, sebelumnya
bernama Irian Jaya,[2] memisahkan diri dari Indonesia, dan menolak pembangunan
ekonomi dan modernitas.[3] Organisasi ini
mendapatkan dana dari pemerintah Libya pimpinan Muammar Gaddafi dan pelatihan
dari grup gerilya New
People's Army beraliran Maois yang
ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Departemen Keamanan Nasional
Amerika Serikat.[3]
Organisasi ini dianggap
tidak sah di Indonesia. Perjuangan meraih kemerdekaan di tingkat provinsi dapat
dituduh sebagai tindakan pengkhianatan terhadap negara.[4] Sejak berdiri,
OPM berusaha mengadakan dialog diplomatik, mengibarkan bendera Bintang Kejora, dan
melancarkan aksi militan sebagai bagian dari konflik Papua. Para
pendukungnya sering membawa-bawa bendera Bintang Kejora dan simbol
persatuan Papua lainnya, seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku Papua"
dan lambang nasional. Lambang nasional tersebut diadopsi sejak tahun 1961
sampai pemerintahan Indonesia diaktifkan bulan Mei 1963 sesuai Perjanjian
New York.
·
Will
you personally support Papua to become a newly seperated country? Why?
Selaku warga negara Indonesia, saya
tidak setuju apabila Papua berpisah menjadi negara baru. Perjuangan Indonesia
merebut Papua dari Belanda sangatlah luar biasa. Bahkan Indonesia melakukan
perjanjian bersama Belanda mengenai perebutan Papua. Jadi sangat disayangkan
sekali apabila Papua harus berpisah dari Indonesia dan menjadi negara baru,
karena Papua sudah menjadi bagian dari negara Indonesia. Upaya Indonesia dalam memperebutkan
Papua salah satunya adalah TRIKORA. TRIKORA adalah konflik
2 tahun yang dilancarkan Indonesia
untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat. Trikora merupakan
sebuah operasi yang bertujuan untuk mengembalikan wilayah Papua bagian barat ke
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Trikora muncul karena adanya kekecewaan
dari pihak Indonesia yang selalu
gagal dalam perundingan dengan Belanda untuk mengembalikan irian barat yang
secara sepihak diklaim sebagai salah satu provinsi kerajaan Belanda.
Adapun isi TRIKORA adalah :
1. Gagalkan pembentukan "Negara Papua" bikinan Belanda
colonial
2. Kibarkan sang merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan
kesatuan tanah air dan bangsa.
Jadi
sangat disayangkan sekali apabila Papua berpisah dari Indonesia dan membentuk
negara baru.
Berikut ini adalah pengertian “Data” dan “Pillow” menurut kelompok kami
dari teks yang berjudul “Don’t Use Your Data as a Pillow. Kelompok saya terdiri
dari Tika Dwi Purnami, Yuliati, Rini Andriani, Risa Meilani, dan Rina Astuti.
Menurut Tika
Dwi Purnami, data adalah sesuatu yang kita ketahui yang di angkat dri sebuah
kenyataan. pillow adalah sesuatu yang digunakan ketika kita membutuhkannya.
jadi kesimpulan dari judul Don’t Use Your Data as a Pillow” adalah jangan
gunakan data hanya ketika kita membutuhknnya saja.
Menurut Yuliati, data
adalah informasi atau pengetahuan yang dimiliki seseorang Pillow adalah suatu
benda yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut sedang memerlukannya
yaitu pada saat dia sedang tidur. Jadi menurut Lia Don’t use your Data as a
Pillow adalah jangan gunakan informasi atau pengetahuan kita hanya pada saat
dibutuhkan saja, dan jangan biarkan informasi dan pengtahuan kita tersebut
hanya dijadikan pajangan atau disimpan sebagai hiasan ruangan saja.
Menurut Rini Andriani, data
adalah suatu informasi yang kita dapat dari berbagai sumber. pillow adalah jangan
sampai data yang kita dapat hanya dibiarkan saja tanpa adanya rasa
keingintahuan lebih untuk mencari fakta/bukti tentang data yang telah kita
dapatkan. conclusion: jadi jika kita mengetahui suatu data/informasi, kita
tidak boleh sekedar tahu tanpa adanya tindakan lebih untuk menyakinkan bahwa
data tersebut benar/real.
Menurut saya sendiri (Risa Meilani), data adalah
informasi yang kita dapatkan dari sebuah bacaan. sebuah data tidak akan berguna
bila tidak ada yang membaca. Seperti, data adalah sebuah kuburan dan rohnya
adalah pembaca. Pillow adalah sesuatu yang hanya digunakan pada saat tertentu saja.
Jadi kesimpulannya adalah jangan sampai kita menggunakana data hanya pada saat
tertentu saja dan ketika dibutuhkan saja.
Menurut Rina Astuti, secara
sederhana kita mengartikan bantal sebagai alat bantu untuk bisa tertidur lelap.
Jika menghubungkan bantal dengan data sendiri, yang ada dipikiran Rina yaitu
data yang telah kita dapat hanya kita biarkan saja, kita tidak melakukan apapun
terhadap data tersebut dan justru kita tertidur diatas data tersebut, sama
halnya dengan kita tertidur di atas bantal. Seharusnya kita bisa mencari tahu
lebih jauh lagi, ada apa didalam bantal tersebut.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa data adalah informasi yang diperoleh dari berbagai sumber
melalui penelitian-penelitian. Sedangkan Pillow adalah kata konotasi untuk menggambarkan
sesuatu bahwa data jangan hanya digunakan ketika dibutuhkan saja, apalagi
dibiarkan saja. Kita tidak boleh sekedar tahu tanpa
adanya tindakan lebih untuk menyakinkan bahwa data tersebut benar/real. Itulah hasil diskusi dari kelompok kami, tentang teks
yang berjudul “Don’t Use Your Data as a Pillow”.
Sebenarnya
sangat tidak mudah untuk memahami teks yang berjudul “Don’t Use Your Data as a
Pillow”. Sangat sulit untuk memahami teks tersebut. Terdapat cukup banyak
kata-kata asing yang kurang saya pahami dan saya harus lebih kerja keras lagi untuk
memahami teks tersebut. Saya dan teman-teman PBI-C harus lebih detail dan
teliti membahas tentang teks tersebut. Disini kami diharuskan untuk membaca,
membaca dan membaca. Lalu mencoba untuk memahami, memahami, dan memahami. Dan
yang terakhir adalah menulis.
Dari proses
membaca, tentunya akan menambah pengetahuan, menambah vocabulary baru dan juga
memberikan pengalaman yang berbeda dari teks yang telah dibaca. Khusunya teks
yang berjudul “Don’t Use Your Data as a Pillow” yang mana teks tersebut beisi
tentang masalah Papua di Indonesia. Dengan membaca teks tersebut, tentunya
menambah pengetahuan tentang Papua.
Dalam bukunya
Lehtonen yang berjudul “The cultural analysis of the texts: 48) menyebutkan
bahwa Dalam bab sebelumnya, saya
berusaha untuk menunjukkan bahwa bahasa adalah manusia di dunia. Namun dalam hal apa bahasa
dan lainnya sistem
simbol yang ada di dunia? Dan apa arti dari ini cara untuk bagaimana makna dibuat
? Bahasa
dan sistem lain dari simbol tidak berada dalam dunia abstrak, yang ada berdasarkan
mereka sendiri, seperti ada kekuatan non - material. Strictly berbicara, bahasa seperti itu ada tempat
sama sekali tapi sebagai abstraksi. Dalam prakteknya, ada sebagai bahasa
lisan, tertulis,
dicetak, listrik, digital atau
diproduksi teks. Kami tidak pernah menemukan ' bahasa seperti, tetapi bahasa yang dihasilkan
melalui cara-cara tertentu dan itu adalah, di samping untuk berada di bentuk
materi tertentu, dibentuk oleh sistem-sistem tanda yang spesifik. (Lehtonen; 2000)
Dengan demikian, konsep
'bahasa' tidak terbatas hanya untuk diucapkan atau bahasa tertulis. Kita mungkin berpikir bahwa
bahasa terdiri dari semua sistem
komunikasi yang menggunakan tanda-tanda diatur dalam spesifik cara tertentu.
Oleh karena itu, konsep 'bahasa' memperluas untuk memasukkan, misalnya, gambar dan musik juga. Sejalan dengan itu,
'text ' dapat berarti bentuk penandaan: tulisan, foto-foto, film, surat
kabar dan majalah, iklan dan iklan;
semua dan semua, setiap
jenis praktek penandaan manusia. pada
gilirannya, sering menggabungkan lisan dan tertulis kata-kata, gambar dan suara. Memang, mengkategorikan
teks tidak selalu mudah, dan semua kategorisasi memiliki problematika
tersendiri. Salah satu cara adalah dengan membagi teks ke dalam verbal dan nonverbal kategori. Teks verbal,
bagaimanapun, dapat baik tertulis atau lisan, sama
seperti non-verbal teks dapat berupa gambar atau suara. Cara lain adalah dengan
membuat perbedaan
antara teks visual dan pendengaran (misalnya, antara menulis dan berbicara,
atau gambar dan suara ). (Lehtonen; 2000).
Ceruk baru tentang Papua yaitu pada tanggal 5 April,
kita memperingati pembentukan Nieuw Guinea Raad (Dewan Rakyat Papua) pada 5
April 1961 yang melalui Manifesto Komite Nasional Papua melahirkan nama
negara, bendera, lagu
dan simbol negara West Papua. Nieuw Guinea
Raad kembali dihidupkan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) pada 5 April
2012 di Numbay dengan nama Parlemen Nasional West Papua (PNWP). PNWP yang
dilahirkan melalui Konferensi Parlemen Rakyat Daerah ini menyatakan:
·
Lembaga
representative bangsa Papua “NEW GUINEA RAAD” yang telah dibentuk 1961 dan
memiliki kekuasaan legislative yang diakui keabsahannya oleh Pemerintah
Kerajaan Nederlands masih tetap ada dan belum dibubarkan oleh bangsa Papua
penduduk pribumi West Papua;
· New
Guinea Raad selanjutnya disebut “Parlemen
Nasional West Papua” melanjutkan dan melaksanakan kekuasaan
legislative mulai sejak April 2012 atas cita–cita kemerdekaan bangsa Papua di
West Papua bekas koloni Nedrlands New Guinea; Parlemen Nasional West Papua
dibentuk untuk memperjuangkan terwujudnya hak penentuan nasib sendiri bagi
rakyat dan bangsa West Papua berdasarkan prinsip-prinsip hukum international,
standar-standar hak asasi manusia dan Piagam PBB.
Didalam Parlemen Nasional West Papua ada
terdapat 7 kelompok atau semirip Fraksi. Fraksi-fraksi itu adalah Fraksi Tabi,
Fraksi Saireri, Fraksi Doberai, Fraksi Domberai, Fraksi Mepago, Fraksi Lapago,
Fraksi Ha-Anim. Masing-masing Fraksi atau kelompok tersebut terdapat 40
anggota. Jadi jumlah keseluruhan anggota Parlemen Nasional West Papua adalah
280 orang anggota Parlemen Nasional West Papua. 40 orang anggota Parlemen dari
7 Fraksi tersebut dipilih atau ditunjuk langsung oleh rakyat di daerah dalam
sidang Paripurna Parlemen Rakyat Daerah pada 23 Parlemen Rakyat Daerah
tersebut. Quota 40 orang anggota Parlemen Nasional tersebut dibagi habis dalam
daerah-daerah yang ada pada 7 Fraksi atau kelompok tersebut. 40 orang dari
setiap 7 Fraksi tersebut dibagi habis dalam 4 Komisi yang ada pada Parlemen
Nasional West Papua yang mana sebagai alat kelengkapan Parlemen. 7 Fraksi
tersebut berhak untuk mendistribusika n anggota pada 4 komisi tersebut. 4
Komisi tersebut adalah Komisi Urusan Luar Negeri, Komisi Pertahanan dan
Keamanan, Komisi Hukum dan HAM serta Komisi Anggaran.
Parlemen Nasional West Papua memiliki
Ketua dan 7 Wakil Ketua. Ketua Parlemen Nasional West Papua di usulkan dari 7
Fraksi tersebut dan 280 anggota Parlemen Nasional West Papua dari 7 Fraksi
tersebut melakukan pemilihan. Dan 7 Wakil Ketua dari Ketua Parlemen Nasional
West Papua dipilih dan ditunjuk langsung oleh 7 Fraksi tersebut., sehingga
Nampak mewakili unsur perwakilan 7 Fraksi atau kelompok system politik
masyarakat West Papua.
Buktar Tabuni yang duluhnya adalah Ketua
KNPB terpilih sebagai Ketua Parlemen Nasional West Papua dan didampingi oleh 7
wakil Ketua dari 7 Fraksi atau kelompok tersebut. Pada saat bersamaan sebuah
Konferensi untuk terbentuknya Parlemen Nasional West Papua diselenggarakan di
jayapura pada tanggal 4-5 April 2012, di Belandapun telah dilaksanakan
Konferensi dengan thema Niuw Guinea Raad ( Dewan Papua) sebagai langkah Pertama
yang di hadiri oleh sejumlah anggota Parlemen Belanda, ILWP dan Pemimpin
Kemerdekaan West Papua Mr. Benny Wenda. Pada saat itulah Benny Wenda melaporkan
kepada sejumlah anggota Parlemen Belanda tentang terbentuknya Parlemen Nasional
West Papua dan keinginan kuat rakyat West Papua untuk bebas dari Pemerintah
koloni Indonesia.
Sejumlah
anggota Parlemen Belanda tersebut meresponnya mendukung hak penentuan nasib
sendiri rakyat West Papua dan masalah ini mereka akan bawah dan dibahas pada
Parlemen Kerajaan Belanda. Rakyat Papua terus mendorong proses bernegara
melalui pembentukan dan penguatan lembaga representatif yang menjalankan mandat
perjuangan bangsa Papua Barat.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kami
diharuskan untuk membaca, membaca dan membaca. Selain itu TEAMWORK juga sangat
penting. Sebuah kelas tanpa adanya TEAMWORK tidak akan berhasil walaupun
didalamnya terdapat banyak orang-orang pintar. Jadi, dalam mata kuliah “Writing
and Composition 4” ini, TEAMWORK sangatlah penting. Kami juga diharuskan untuk
bekerjasama dalam membahas teks yang berjudul “Don’t Use Your Data as a Pillow
yang ditulis oleh S. Eben Kirksey. Kami diharuskan untuk berdiskusi dengan
kelompok masing-masing. Teks tersebut berisi tentang Papua Barat. Kunci utamanya
adalah kami harus lebih banyak membaca data yang lain tentang Papua. Jadi, initinya
membaca dan memahami lalu bekerjasama dengan teman sekelompok adalah sesuatu
yang harus kami lakukan di mata kuliah “Writing and Composition 4” pada
pertemuan kesembilan dan seterusnya. Ini adalah tahap pengenalan untuk
mengerjakan tugas argumentantive essay.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic