Jumat,
04 April 2014 diruang 41, saya dan teman-teman PBI-C kembali berdiskusi
mengenai mata kuliah writing 4 yang sebelumnya kami semua diberi libur kurang
lebih 1minggu oleh Mr. Lala. Pada proses diskusi kali ini, kami belum
ditugaskan untuk bekerja yang berat2, hanya fokus terhadap membaca saja
terlebih dahulu,”tutur Mr. Lala. Beliau mengatakan bahwa kita ini masih pada
masa liburan yang belum dituntut untuk menulis banyak dan hanya membaca dan
membaca.
Dalam
pertemuan tersebut beliau menunjukan beberapa slide yang harus beliau jelaskan
kepada kami semua. Di slide yang kedua, beliau menampilkan beberapa pengalaman
beliau ketika mengajar writing 4 ini. Menurut beliau, pencapaian hasil-hasil
tugas dari kelas kami mulai menunjukan suatu yang progres atau peningkatan jika
dibandingkan dengan kelas yang lain. Beliau juga menceritakan pengalamannya
ketika Prof. William D. Davies datang ke IAIN dan bertanya kepada Mr. Lala
tentang mata kuliah apa yang Mr. Lala pegang, dan Mr. Lala pun menjawabnya
bahwa ia memegang mata kuliah writing. Prof. William pun berkata hal itu
merupakan the real job dan Mr. Lala pun setuju dengan kata-kata tersebut.
Mengapa demikian? Sebagai seorang promotion of writing, beliau pun dituntut
untuk menciptakan penulis-penulis dan pembaca-pembaca yang multilingual yaitu
memahami first language dan second language.
Pada
slide selanjutnya, Mr.lala mencantumkan beberapa hal yang beliau inginkan
selama setengah semester kedepan. Yang pertama yaitu beliau mengharapkan
setidaknya kita lebih memaknai arti dari sebuak kata Attitude yang artinya
adalah sikap. Sikap disini meliputi respon-respon yang positif terhadap mata
kuliahnya. Yang kedua, beliau mengharapkan agar kita tetap pada ruang lingkup
membaca yang intensive dan extensive(belajar sejarah, ideologi, classroom
discourse, dsb.). Yang ketiga, kita tetap berdiskusi dengan partner yang
terbaik dan bisa dilakukan diluar kelas. Yang keempat, tetap selalu berdoa di
setiap hal yang kita lakukan. Yang terakhir, beliau mengharapkan agar kita
tetap fokus, commitment, dan preverence serta selalu bekerja dalam sebuah
teamwork.
Diskusi
pokok pada hari itu yakni kita diperintahkan untuk membentuk kelompok yang
beranggotakan 5 orang, yang kemudian mendiskusikan sebuah teks yang
berjudul”Don’t Use Your Data As A Pillow”. Diskusi tersebut dimulai dengan
mendiskusikan judul dari teksnya terlebih dahulu dan setiap angota kelompok
wajib menyampaikan penafsirannya masing-masing. Pada saat itu, anggota kelompok
saya terdiri oleh nurjannah, anggi miladi shulhiyyah, alda wiliyan, dan saya
sendiri. Adapun hasil diskusi pada kelompok kami yaitu sebgai berikut:
1. Siti
Fadlun: a. Data merupakan sumber informasi yang bisa kita gunakan sebagia
pengetahuan. b. Arti dari pillow itu sendiri adalah bantal yang biasa digunakan
intuk penyanggah kepala saat tidur. Jadi, maksud dari judul tersebut mungkin,
jangan menggunakan data-data yang kamu punya ketika diperlukan saja.
2. Anggi
Miladi S.: a. Data merupakan sumber-sumber informasi yang sudah ada dan
diketahui. b. Pillow(bantal). Jadi, gunakanlah data sebagai sebuah kenyamanan.
3. Nurjannah:a.
Data adalah sumber informasi yang mengandung sebuah pengetahuan. b. Pillow
memiliki arti kenyamanan istirahat. Jadi jangan terlalu terpaku dan percaya
dengan data yang adauntuk digunakan sebagai pengetahuan.
4. Aldha
Wiliyan: a. data itu merupakan kumpulan informasi yang berisi pengetahuan yang
didapatkan dengan perjuangan. b. Pillow adalah alat mempernyaman istirahat.
Jadi, data merupakan sesuatu yang berharga dan suci karena dibutuhkan
perjuangan untuk mendapatkannya.
Ketika
kami akan melanjutkan pembahasan pada kalimat pertama paragraf kesatu, beliau
mengatakan bahwa waktunya sudah habis. Selanjutnya, masing-masing perwakilan
kelompok menyampaikan hasil diskusinya dalam waktu 1 menit. Mr. Lala mengatakan
hasil dari diskusi secara keseluruhan yaitu bahwa data adalah informasi yang
sudah dicek faliditiny atau kebenarannya yang tentunya memiliki tujuan yang spesifik
Data
juga bisa disajikan dalam bentuk tulisan, verbal, visual, dan kombinasi dari
semuanya. Data juga harus diperjuangkan dan mengandung unsur sistematis.
Selanjutnya,
kami disuruh untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut yang berkenaan dengan
papua:
} What
is West Papua? And where is it located?
Kata Papua sendiri berasal dari
bahasa melayu yang berarti rambut keriting, sebuah gambaran yang mengacu pada
penampilan fisik suku-suku. Menurut Wikipedia Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau
Papua atau bagian
paling timur West New Guinea (Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini atau East New Guinea. Provinsi Papua dulu
mencakup seluruh wilayah Papua bagian barat, namun
sejak tahun 2003 dibagi menjadi dua provinsi di mana bagian timur tetap memakai
nama Papua sedangkan bagian baratnya memakai nama Papua Barat.
} What
differences can you spot between PAPUA and IRIAN JAYA?
Perkembangan asal usul nama pulau
Papua sendiri memiliki perjalanan yang panjang seiring dengan sejarah interaksi
antara bangsa-bangsa asing dengan masyarakat Papua, termasuk pula dengan
bahasa-bahasa lokal dalam memaknai nama Papua.
Provinsi Papua dulu mencakup seluruh
wilayah Papua bagian barat. Pada masa
pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands
Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea). Setelah berada bergabung dengan
Negara Kesatuan Republik Indonesia Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai
Provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian
Jaya oleh Soeharto pada saat
meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport, nama yang
tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002.
UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua mengamanatkan nama provinsi ini untuk diganti menjadi
Papua. Pada tahun 2003, disertai oleh berbagai protes (penggabungan
Papua Tengah dan Papua Timur), Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh
pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan
bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (setahun kemudian
menjadi Papua Barat). Bagian timur inilah yang menjadi wilayah Provinsi
Papua pada saat ini.
Nama Papua Barat (West
Papua) masih sering digunakan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), suatu gerakan separatis yang
ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri.
} In
what year the land called Papua integrated into NKRI?
Tepatnya
pada tanggal 1 Mei 1963, Indonesia merebut kembali Papua setelah melewati
ketegangan Setelah
operasi-operasi infiltrasi mulai mengepung beberapa kota penting di Irian
Barat, sadarlah Belanda dan sekutu-sekutunya, bahwa Indonesia tidak main-main
untuk merebut kembali Irian Barat. Atas desakan Amerika Serikat, Belanda
bersedia menyerahkan irian Barat kepada Indonesia melalui Persetujuan New York
/ New York Agreement.
Isi Pokok persetujuan :
1. Paling lambat 1 Oktober 1962 pemerintahan sementara
PBB (UNTEA) akan menerima
serah terima pemerintahan dari tangan Belanda dan
sejak saat itu bendera merah putih diperbolehkan berkibar di Irian Barat..
2. Pada tanggal 31 Desember 11962 bendera merah putih
berkibar disamping bendera PBB.
3. Pemulangan anggota anggota sipil dan militer Belanda
sudah harus selesai tanggal 1 Mei 1963
4. Selambat lambatnya tanggal 1 Mei 1963 pemerintah RI
secara resmi menerima penyerahan pemerintahan Irian Barat dari tangan PBB
5. Indonesia harus menerima kewajiban untuk mengadakan
Penentuan Pendapat rakyat di Irian Barat, paling lambat sebelum akhir tahun
1969.
Sesuai dengan perjanjian New York, pada tanggal 1 Mei
1963 berlangsung upacara serah terima Irian Barat dari UNTEA kepada pemerintah
RI. Upacara berlangsung di Hollandia (Jayapura). Dalam peristiwa itu bendera
PBB diturunkan dan berkibarlah merah putih yang menandai resminya Irian Barat
menjadi propinsi ke 26. Nama Irian Barat diubah menjadi Irian Jaya ( sekarang
Papua )
} What
is Trikora?
Trikora
merupakan tindakan tegas dari pemerintah. Tindakan konfrontasi politik dan ekonomi yang
dilancarkan Indonesia ternyata belum mampu memaksa Belanda untuk menyerahkan
Irian Barat. Pada bulan April 1961 Belanda membentuk Dewan Papua, bahkan dalam
Sidang umum PBB September 1961, Belanda mengumumkan berdirinya Negara Papua.
Untuk mempertegas keberadaan Negara Papua, Belanda mendatangkan kapal induk
”Karel Doorman” ke Irian Barat.
Terdesak oleh persiapan perang Indonesia itu,
Belanda dalam sidang Majelis Umum PBB XVI tahun 1961 mengajukan usulan
dekolonisasi di Irian Barat, yang dikenal dengan ”Rencana Luns”. menanggapi
rencana licik Belanda tersebut, pada tanggal 19 Desember 1961 bertempat di
Yogyakarta, Presiden Soekarno mengumumkan TRIKORA dalam rapat raksasa di alun alun
utara Yogyakarta, yang isinya :
1. Gagalkan berdirinya negara Boneka Papua bentukan Belanda
2. Kibarkan sang Merah Putih di irtian Jaya tanah air Indonesia
3. Bersiap melaksanakan mobilisasi umum
} What
are the roles of Soekarno in the integration of Papua into NKRI?
Banyak sekali
upaya-upaya yang ditempuh untuk membebaskan Papua. Mulai dari perundingan meja
bundar, hubungan bilateral dan sebagainya yang tidak membuahkan hasil, maka Indonesia
meminta bantuan kepada pihak PBB khususnya pihak UNTEA. Februari
1963 Sekretaris Jenderal PBB ke Jakarta dan Jayapura untuk memperjelas
bahwa PBB akan menjamin kelancaran proses alih kekuasaan dari UNTEA kepada
Pemerintah Indonesia. Sekjen PBB kemudian mengirimkan utusan untuk menerima
pemerintahan di Irian Barat. Secara berangsur-angsur pegawai bangsa Belanda
meniggalkan Irian Barat, dimana hingga Maret 1963 praktis hampir semua jabatan
dalam pemerintahan UNTEA telah berada ditangan bangsa Indonesia, kecuali
jabatan-jabatan tertentu dan vital yang terus dipegang oleh petugas PBB bangsa
lain hingga pada akhir masa tugas UNTEA di Irian Barat, 1 Mei 1963.
Tiga hari kemudian, tepatnya 4
Mei 1963, Bung Karno tiba di Papua. Dan di Kota Baru yang sebelumnya
bernama Hollandia, ibukota Nederland Nieuw Guinea (sekarang Jayapura) suara
Bung Karno membahana ke seluruh Tanah Papua :
“…Dan apa yang dinamakan tanah air
Indonesia? Yang dinamakna tanah air Indonesia ialah segenap wilayah yang
dulu dijajah oleh pihak Belanda, yang dulu dinamakan Hindia Belanda, yang dulu
dinamakan Nederlands Indië. Itulah wilayah Republik Indonesia. Dengarkan
benar kataku, itulah wilayah Republik Indonesia. Itu berarti bahwa sejak 17
Agustus 1945 Irian Barat telah masuk di dalam wilayah Republik Indonesia.
Apa yang belum terjadi? Karena penjajah Belanda di Irian Barat sesudah
proklamasi itu masih berjalan terus, maka Irian Barat belum kembali termasuk
di dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Sehingga kita punya perjuangan
yang lalu ialah Saudara-Saudara perhatikan benar-benar, bukan memasukan
Irian Barat ke dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Kesalahan ini
masih kadang-kadang dibuat. Orang masih berkata, berjuang memasukan Irian Barat
kembali ke dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Tidak! Irian Barat
sejak 17 Agustus 1945 sudah masuk dalam wilayah Republik Indonesia. Orang
kadang-kadang berkata, memasukan Irian Barat ke dalam wilayah Ibu Pertiwi.
Salah! Tidak! Irian Barat sejak daripada dulu sudah masuk ke dalam wilayah
kekuasaan Republik Indonesia…”
(Dikutip dari Pidato Bung
Karno di Kota Baru, Jayapura, tanggal 4 Mei 1963)
} What
did the Dutch colonial do in Papua?
Apa
yang dilakukan belanda di Papua? Salah satu alasan sebenarnya adalah bahwa pada saat itu Belanda
sedang mengadakan eksplorasi / penelitian sumber daya alam di Irian dan
berhasil menemukan fakta bahwa di Irian Barat terdapat tambang emas dan uranium
terbesar di dunia (sekarang dinamakan Freeport yang merupakan perusahaan asing
milik Belanda ) yang tidak akan habis di gali selama 100 tahun.
} What
is Organisasi Papua Merdeka (OPM) and who finances them?
Organisasi
Papua Merdeka (OPM) merupakan organisasi yang didirikan oleh para nasionalis
dan tokoh-tokoh yang ada di Papua yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan
membentuk negara sendiri.
} Will you personally support Papua to become a newly
seperated country? Why?
Secara
pribadi, sejujurnya alangkah lebih
baiknya jika Papua tetap menjadi bagian dari NKRI. Walau bagaimanapun,
sejak awal Papua merupakan negara kesatuan dari Indonesia, jadi bagaimanapun
persoalannya Papua adalah harga mati untuk Indonesia.
Jadi
kesimpulannya adalah data merupakan sumber informasi yang bisa dijadikan untuk
pengetahuan yang mengacu pada penelitian yang sudah di cek faliditasnya atau
kebenarannya yang tentunya memiliki tujuan yang spesifik. Data juga bisa
disajikan dalam bentuk tulisan, verbal, visual, dan kombinasi dari semuanya.
Data juga harus diperjuangkan dan mengandung unsur sistematis.
referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic