CLASS
REVIEW 8
Langit pun menangis
dikala malam tiba membasahi hamparan bumi. Bulan dan bintang pun menghilang
namun cahaya harapan akan terus bersinar dalam hati setiap manusia. Harapan
yang menghidupkan mimpi menuju kenyataan yang dapat tersentuh. Hati akan senan
tiasa menunjukan jalan dikala gelap mulai menyelimuti. Ku buat seuntai kata
dalam sebuah tulisan dengan pena ajaib tongkat inspirasiku. Imajinasi mulai
mentebaran, ku mencoba untuk merangkainya menjadi sebuah karya baru. Akan senantiasa
ku songsong hariku dengan semangat dan pemikiran baru mencipta dan berkarya melalui sebuah rangkaian kata.
Selamat siang matahari,
sinarilah aku dengan cahaya terangmu, untuk menuju dunia gelap yang akan ku
telusuri hari ini. Buatlah dunia itu terang agar aku dapat melihat dan
merasakan betapa indahnya dunia baru itu. Hari Jum’at siang pukul 13.00 WIB
bertempat di gedung PBI ruang 40, pertemuan kali ini adalah make up class mata
kuliah Writing and Composition 4 bersama dosen Mr. Lala Bumela, M.Pd. Pertemuan
minggu ini merupakan pertemuan ke 9 saya dan teman-teman PBI-C belajar mata kuliah Writing and Composition 4 bersama
beliau.
Menurut Mr. Lala
Bumela, M.Pd menulis merupakan suatu kegiatan yang “cape luar dalam”, karena
dengan menulis kita tidak hanya melibatkan kemampuan fisik saja, namun kita
harus mampu berpikir untuk dapat menemukan dan meniliti letak ceruk baru yang
ada dalam teks tersebut sebelum akhirnya kita dapat mengembangkan ceruk baru
tersebut. Banyak
para ahli yang mengatakan kalau menulis merupakan salah satu skill yang
lebih tinggi derajatnya ketimbang membaca ataupun berbicara. Pernyataan itu
diperkuat oleh Djoko Pitono, dalam salah
satu esainya yang dimuat di Jawa Pos, (5/8) yang lalu. Dia mengatakan bahwa
sebagai salah satu keterampilan berbahasa, menulis merupakan ketrampilan yang
paling tinggi mutunya, dibanding dengan keterampilan menyimak, berbicara dan
membaca. Keterampilan tersebut hanya bisa diperoleh ketika sudah melewati tahap
membaca. Karena itu merupakan ketentuan dasarnya.
Dengan bimbingan Mr. Lala Bumela, M.Pd saya dan teman-teman
telah menghasilkan beberapa paper di mata kuliah Writing and Composition 4 pada
semester 4 ini. Berikut ini beberapa point penilaian tentang beberapa paper yang
telah kami hasilkan. Mr. Lala Bumela, M.Pd cantumkan hal tersebut dalam slide
beliau, antara lain:
What
I saw in the first half of the season
§ Aku pasti habis dalam arti yang sangat
literal, tetapi
§ Tampaknya ada kemajuan di dekatnya
§ Sulit untuk melihat karya-karya
berkualitas tinggi konstan yang dihasilkan oleh mahasiswa saya
§ Bila ada (terlalu) banyak siswa
melanggar aturan dalam pengajuan kertas, saya benar-benar kecewa
§ Saya tidak mentolerir
kesalahan / kesalahan / kebodohan kecil!
§ Mempromosikan penulis multibahasa (dan
pembaca) adalah pekerjaan yang nyata!
§ Bergerak di L1-L2 kontinum adalah
perjalanan yang nyata!
Dalam slide pertama Mr.
Lala Bumela, M.Pd tersebut beliau menggaris bawahi tentang kesalahan kecil yang
dilakukan oleh seorang penulis. Menurut Mr. Lala Bumela, M.Pd kesalahan kecil
yang dilakukan oleh seorang penulis dapat menyebabkan dampak besar yang dapat
mempengaruhi kualitas tulisan tersebut. Maka dari itu seorang penulis harus teliti
untuk memperhatikan setiap bahan, struktur teks dan setiap detail dalam teks
yang dibuat oleh penulis. Menulis dan penulis sangat berhubung erat dengan
membaca karena sebelum seorang dapat menghasilkan sebuah tulisan sebelumnya ia
harus membaca terlebih dahulu beberapa sumber yang nantinya akan menjadi
penguat argument yang di nyatakan penulis melalui hasil tulisannya (berperan
sebagai “qualified reader”).
What
I expect in the second half of the season
·
Kerangka
kerja yang lebih baik dari kata suci "SIKAP"
·
Pembacaan
konstan pengalaman (ekstensif dan intensif)
·
Sebuah
diskusi terus-menerus dengan mitra terbaik
·
Sebuah
doa konstan setiap detik!
·
Sebuah
pertemuan yang konstan di luar kelas
·
FOKUS
konstan adalah suatu keharusan!
·
KOMITMEN
konstan adalah suatu keharusan!
·
Sebuah
KETEKUNAN
konstan adalah suatu keharusan!
·
A constant TEAMWORK,
TEAMWORK, TEAMWORK, TEAMWORK, TEAMWORK, TEAMWORK, TEAMWORK adalah
suatu keharusan!
Dalam slide kedua Mr.
Lala Bumela, M.Pd menggaris bawahi kata kita harus tetap fokus untuk terus
menggali setiap ceruk baru dengan tetap menjaga dan mematuhi komitmen yang
telah kami sepakati dengan Mr. Lala Bumela, M.Pd pada syllabus. Ketekunan, daya
tahan dan daya banting para penulis harus tetap di pertahankan bahhkan
seharusnya lebih ditingkatkan lagi. Kerjasama antara kelompok merupakan salah
satu kunci penting untuk mencapai pemahaman teks yang baik, karena dengan
kerjasama anggota kelompok berbagai pemikiran dan masukan setiap anggota
kelompok akan meningkatkan kualitas argument kelompok tersebut. Diskusi
kelompok tidak akan cukup dilakukan pada jam kelas saja, setiap kelompok harus
mempunyai inisiatif untuk dapat menguak sebuah teks panjang dalam waktu yang
telah ditentukan. Setiap kalimat dan kata harus dipahami dengan baik agar hasil
yang akan kita dapatkan juga baik sesuai dengan apa yang telah kita usahakan.
Trivia
Quiz
1. What is West Papua? And where is it located?
Papua Barat (sebelumnya Irian Jaya Barat disingkat Irjabar)
adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya adalah Manokwari. Nama provinsi ini sebelumnya
adalah Irian Jaya Barat yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 18 April 2007, nama provinsi ini diubah menjadi
Papua Barat. Papua Barat dan Papua merupakan provinsi yang memperoleh
status otonomi khusus.
Wilayah
provinsi ini mencakup kawasan kepala burung pulau Papua dan kepulauan-kepulauan
di sekelilingnya. Di sebelah utara, provinsi ini dibatasi oleh Samudra Pasifik, bagian barat berbatasan dengan
provinsi Maluku Utara dan provinsi Maluku, bagian timur dibatasi oleh Teluk Cenderawasih, selatan dengan Laut Seram dan tenggara berbatasan dengan
provinsi Papua. Batas Papua Barat hampir sama
dengan batas Afdeling ("bagian") West Nieuw-Guinea
("Guinea Baru Barat") di masa Hindia Belanda.
Provinsi Papua
Barat ini meski telah dijadikan provinsi tersendiri, namun tetap mendapat
perlakuan khusus sebagaimana provinsi induknya. Provinsi ini juga telah
mempunyai KPUD sendiri dan menyelenggarakan pemilu untuk pertama kalinya pada
tanggal 5 April 2004.
Provinsi
ini mempunyai potensi yang luar biasa, baik itu pertanian, pertambangan, hasil
hutan maupun pariwisata. Mutiara dan rumput laut dihasilkan di kabupaten Raja Ampat sedangkan satu-satunya industri
tradisional tenun ikat yang disebut kain
Timor dihasilkan di kabupaten Sorong Selatan. Sirup pala harum dapat diperoleh
di kabupaten Fak-Fak serta beragam potensi lainnya.
Selain itu wisata alam juga menjadi salah satu andalan Irian Jaya Barat,
seperti Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang berlokasi di kabupaten Teluk Wondama. Taman Nasional ini membentang dari
timur Semenanjung Kwatisore sampai utara Pulau Rumberpon dengan panjang garis
pantai 500 km, luas darat mencapai 68.200 ha, luas laut 1.385.300 ha dengan
rincian 80.000 ha kawasan terumbu karang dan 12.400 ha lautan.
Disamping itu baru-baru ini, ditemukan sebuah gua yang
diklaim sebagai gua terdalam di dunia oleh tim ekspedisi speologi Perancis di
kawasan Pegunungan Lina, Kampung Irameba, Distrik Anggi, Kabupaten Manokwari. Gua ini diperkirakan mencapai
kedalaman 2000 meter. Kawasan pegunungan di Papua Barat masih menyimpan misteri
kekayaan alam yang perlu diungkap. (http://id.wikipedia.org/wiki/Papua_Barat)
2. What differences can you spot between PAPUA and IRIAN
JAYA?
Istilah “Papua” asal-usulnya masih kontroversi, kata ini
tidak dapat dikaitkan dengan suku-suku tertentu di Papua, tetapi hanya sebutan
orang Maluku bagi penduduk disebelah timur. Kata papua berasal dari bahasa
Melayu, poea-poea, yang artinya “keriting”. Menurut M. Amir
Sutaarga, di Papua terdapat keanekaragaman latar belakang ras, yaitu Negroid,
Melanosoid, Mikronesia dan Mongoloid. Keanekaragaman Papua juga tampak dari 250
bahasa yang mereka gunakan. Di beberapa daerah, penduduk menggunakan bahasa
lokal dengan dialek berbeda-beda. Misalnya, masyarakat Biak menggunakan satu
bahasa, sedang Waropen dua bahasa (hal 3). (http://serbasejarah.wordpress.com/2012/07/04/dilema-papua-ke-papua-an-versus-ke-indonesia-an/)
Provinsi Irian Jaya Barat (IJB) telah berubah nama menjadi
Provinsi Papua Barat. Perubahan nama tersebut telah dideklarikasikan Ketua DPR
Provinsi IJB Jimianus Ijie dan Gubernur IJB Abraham Oktovianus Ataruri di
Manokwari, ibu kota Provinsi IJB, Selasa (6/2).
"Perubahan
nama IJB menjadi Papua Barat itu bertepatan dengan peringatan realisasi
pemekaran Provinsi IJB pada 6 Februari 2005. Pemakaian nama Provinsi Papua
Barat secara resmi digunakan pada Rabu, 7 Februari 2007," kata Ketua DPR
Provinsi IJB Jimianus Ijie kepada Antara di Jayapura, Selasa (6/2). Menurut
dia, penggunaan nama Provinsi Papua Barat itu merupakan keinginan masyarakat di
Papua.
Pemakaian
nama itu dalam berbagai kegiatan administrasi pemerintahan seperti
surat-menyurat dan sebagainya mulai dilakukan pada Rabu (6/2). Perubahan nama
IJB menjadi Papua Barat, kata Jimmi, bertujuan agar Provinsi IJB mendapat nama
dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) bagi
Papua.
Terdapat
beberapa pemikiran dari banyak orang bahwa nama Irian Jaya Barat merupakan
keinginan penguasa sehingga untuk meminimalisasi hal tersebut, maka diganti
dengan nama Papua Barat. "Meskipun kami menyadari apalah arti sebuah nama,
namun secara budaya masyarakat lebih senang nama menyebut Papua ketimbang Irian
Jaya Barat," katanya.
Perubahan
nama Papua Barat tersebut sejalan dengan gagasan mantan Menteri Dalam Negeri
(Mendagri) Hari Sabarno. Menurut dia, penamaan pemekaran provinsi sebagaimana
yang diamanatkan Undang-Undang Otsus tentu saja akan menyamakan penamaan
provinsi seperti Provinsi Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, dan
lainnya.
Untuk
pengukuhan nama Provinsi Papua Barat itu, lanjutnya DPR Provinsi IJB akan
segera menetapkan Provinsi Papua Barat melalui Sidang paripurna lalu
menyerahkan hasil sidang itu kepada Gubernur IJB dan selanjutnya akan
diteruskan kepada Presiden Republik Indonesia melalui Mendagri lalu diproses
dan akan turun dalam sebuah peraturan pemerintah. (http://indonesiaindonesia.com/f/12312-irian-jaya-barat-berubah-nama-menjadi/)
3. In what year the land called Papua integrated into NKRI?
Pada tanggal 1
Mei 1963,
UNTEA menyerahkan pemerintahan Papua bagian barat kepada Indonesia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Papua_Merdeka)
4. What is Trikora?
Isi
TRIKORA
1. Gagalkan
pembentukan "Negara Papua" bikinan Belanda colonial
2. Kibarkan
sang merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia
3. Bersiaplah
untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air
dan bangsa. (http://pitapusi-sejarah.blogspot.com/2011/02/isi-trikora.html)
Operasi TRIKORA di
cetuskan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 19 Desember 1961 bertempat di alun-alun
Utara Yogyakarta. Trikora merupakan sebuah operasi
yang bertujuan untuk mengembalikan wilayah Papua bagian barat ke Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Trikora muncul karena adanya
kekecewaan dari pihak indonesia yang selalu gagal dalam perundingan dengan
Belanda untuk mengembalikan Irian Barat yang secara sepihak diklaim sebagai
salah satu provinsi kerajaan Belanda.
Sebelum di cetuskanya
TRIKORA presiden sukarno pada tahun 1960 memerintahkan Jend. A.H. Nasution
untuk mencari peralatan militer ke luar negeri, negara yang pertama dikunjungi
adalah Amerika, namun menolaknya, lalu A.H. Nasution meminta bantuan pada uni
sovyet dan berhasil mengadakan perjanjian jual beli senjata dan peralatan
tempur. Setelah dicetuskanya operasi TRIKORA, Ir.sukarno membentuk komando
MANDALA yang dikomandani oleh Mayjen. Suharto. Tugas dari komando MANDALA
adalah: merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer untuk
menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia. Untuk melakukan tugas tersebut
mayjen. Suharto menerapkan strategi Infiltrasi (penyusupan), Eksploitasi, dan
Konsolidasi. (http://indomiliter.mywapblog.com/trikora-operasi-pembebasan-irian-barat.xhtml)
5. What are the roles of Soekarno in the integration of
Papua into NKRI?
Operasi TRIKORA di cetuskan
oleh Ir. Soekarno (Presiden Indonesia).
Soekarno juga membentuk Komando
Mandala. Mayor
Jenderal Soeharto
diangkat sebagai panglima.
Tugas komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer
untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia. Melihat kekuatan
militer indonesia yang sudah pada posisi mengepung pulau papua, Amerika selaku
sekutu belanda mengusulkan untuk diadakanya perundingan dan mendesak belanda
untuk segera menyerahkan papua barat pada indonesia, pada tgl 15 agustus 1962
diadakan perundingan di markas PBB di New York dan dikenal dengan PERJANJIAN
NEW YORK yang isi pokoknya adalah "Penyerahan wilayah Papua Barat pada
PBB (UNTEA) untuk selanjutnya diserahkan kepada pemerintah Indonesia yang
sebelumnya harus diadakan proses Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) yang
diselenggarakan sebelum thn 1969". Untuk menghormati isi Perjanjian
tersebut Presiden Sukarno pada tanggal 18 agustus 1962 memerintahkan untuk
menarik mundur semua pasukan dari Papua.
PEPERA diselenggarakan thn 1969, isi
PEPERA berupa 2 pilihan yaitu :
- Tetap bergabung dengan Indonesia
- Memisahkan diri dari Indonesia
Dan hasilnya
adalah Papua Barat tetap bergabung dengan Indonesia. Dengan demikian Papua
Barat menjadi Provinsi ke-26 RI dan berganti nama menjadi IRIAN JAYA. (http://indomiliter.mywapblog.com/trikora-operasi-pembebasan-irian-barat.xhtml)
6. What did the Dutch colonial do in Papua?
Mengadakan eksplorasi atau penelitian
terhadap kekayaan sumber daya alam di Papua. Belanda berhasil menemukan fakta
bahwa di Irian Barat terdapat tambang emas dan uraian terbesar di dunia
(sekarng dinamakan Freeport yang merupakan perusahaan milik Belanda) yang tidak
akan habis digali selama 100 tahun. Pada tanggal 6 Maret 1959, harian New
York Times melaporkan penemuan emas oleh pemerintah
Belanda di dekat laut Arafura. Pada tahun 1960, Freeport
Sulphur menandatangani perjanjian dengan Perserikatan Perusahaan Borneo
Timur untuk mendirikan tambang tembaga di Timika, namun tidak menyebut kandungan emas ataupun tembaga. (http://id.wikipedia.org/wiki/Operasi_Trikora)
7. What are the roles of US-UN and our neighbouring
countries in the Papua conflicts?
Indonesia mulai mencari bantuan senjata dari
luar negeri menjelang terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda.
Indonesia mencoba meminta bantuan dari Amerika Serikat, namun gagal. Akhirnya,
pada bulan Desember
1960, Jendral A. H. Nasution pergi ke Moskwa, Uni Soviet,
dan akhirnya berhasil mengadakan perjanjian jual-beli senjata dengan pemerintah
Uni Soviet senilai 2,5 miliar dollar Amerika dengan persyaratan pembayaran jangka panjang.
Setelah pembelian ini, TNI
mengklaim bahwa Indonesia memiliki angkatan udara terkuat di belahan bumi
selatan. Amerika Serikat tidak mendukung penyerahan Papua
bagian barat ke Indonesia karena Bureau of European
Affairs di Washington, DC menganggap hal ini akan
"menggantikan penjajahan oleh kulit putih dengan penjajahan oleh kulit
coklat". Tapi pada bulan April 1961, Robert Komer dan McGeorge Bundy mulai mempersiapkan
rencana agar PBB memberi kesan bahwa penyerahan kepada Indonesia terjadi secara
legal. Walaupun ragu, presiden John
F. Kennedy akhirnya mendukung hal ini karena iklim Perang
Dingin saat itu dan kekhawatiran bahwa Indonesia akan meminta pertolongan
pihak komunis
Soviet bila tidak mendapat dukungan AS.
Indonesia mendekati negara-negara seperti India, Pakistan, Australia, Selandia
Baru, Thailand,
Britania
Raya, Jerman,
dan Perancis
agar mereka tidak memberi dukungan kepada Belanda jika pecah perang antara
Indonesia dan Belanda. Dalam Sidang
Umum PBB tahun 1961, Sekjen PBB U Thant meminta
Ellsworth
Bunker, diplomat dari Amerika Serikat, untuk mengajukan usul tentang
penyelesaian masalah status Papua bagian barat. Bunker mengusulkan agar Belanda
menyerahkan Papua bagian barat kepada Indonesia melalui PBB dalam jangka waktu
2 tahun. (http://id.wikipedia.org/wiki/Operasi_Trikora)
8. What is Organisasi Papua Merdeka (OPM) and who finances
them?
Tanggal 28 Juli 1965 adalah awal dari gerakan-gerakan
kemerdekaan Papua Barat yang ditempeli satu label yaitu OPM (Organisasi Papua
Merdeka). Lahirnya OPM di kota Manokwari
pada tanggal itu ditandai dengan penyerangan orang-orang Arfak terhadap barak
pasukan Batalyon 751 (Brawijaya) di mana tiga orang anggota kesatuan itu
dibunuh. Picu "proklamasi OPM" yang pertama itu adalah penolakan para
anggota Batalyon Papua (PVK = Papoea Vrijwilligers Korps ) dari suku Arfak dan
Biak untuk didemobilisasi, serta penahanan orang-orang Arfak yang mengeluh ke
penguasa setempat karena pengangguran yang tinggi serta kekurangan pangan di
kalangan suku itu (Ukur dan Cooley, 1977: 287; Osborne, 1985: 35-36;
Sjamsuddin, 1989: 96-97; Whitaker, 1990: 51).
Pada tanggal 14 Desember 1988, sekitar 60 orang berkumpul di
stadion Mandala di kota Jayapura, untuk menghadiri upacara pembacaan
"proklamasi OPM" serta "pengibaran bendera OPM" yang
kesekian kali. (http://tangisantanah.blogspot.com/2009/05/sejarah-opm-organisasi-papua-merdeka.html)
Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM)
adalah sebuah organisasi yang didirikan tahun 1965 dengan tujuan membantu dan
melaksanakan penggulingan pemerintahan yang saat ini berdiri di provinsi Papua dan Papua
Barat di Indonesia, sebelumnya
bernama Irian Jaya, memisahkan diri dari Indonesia, dan menolak pembangunan
ekonomi dan modernitas. Organisasi ini mendapatkan dana dari pemerintah Libya
pimpinan Muammar Gaddafi dan pelatihan
dari grup gerilya New People's Army beraliran Maois yang ditetapkan
sebagai organisasi teroris asing oleh Departemen Keamanan Nasional Amerika
Serikat.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Papua_Merdeka)
9. Will you personally support
Papua to become a newly seperated country? Why?
Munculnya dua nasionalisme di Papua, yaitu nasionalisme
Papua dan nasionalisme Indonesia, merupakan situasi yang dilematis dalam
pemahaman sejarah Papua sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saya tidak sejutu jika
Papua memisahkan diri dari NKRI dan menjadi Negara baru, karena menurut saya
bagaimanapun Papua merupakan bagian dari Negara Indonesia dan patut untuk kita
pertahankan. Gejolak Papua masih berlangsung sampai saat ini, hal ini
disebabkan oleh ketidak pedulian dan perlakuan yang seharusnya dilakukan pemerintah
untuk memperbaiki kehidupan masyarakat Papua yang lebih sejahtera, sehingga
sampai saat ini Papua masih menjadi daerah bagian Indonesia yang masih
tertinggal.
Semua orang Indonesia
yang mencintai Papua tidak menginginkan Papua keluar dari NKRI, dan berharap
dari Indonesia agar pengakuan itu dibarengi perlakuan yang berkeadaban terhadap
seluruh rakyat Papua. Usaha untuk
mempertahankan Papua tentunya harus adanya kerjasama antara pemerintah dan
masyarakat Papua sendiri. Kekayaan yang dimiliki Papua merupakan salah satu
daya tarik bagi Negara lain untuk bisa memiliki dan melepaskan Papua dari NKRI.
“Satu lidi sangat mudah untuk dipatahkan namun puluhan, ratusan, ribuan bahkan
jutaan lidi tidak akan mudah untuk dipatahkan”.
Ini merupakan tugas pemerintah untuk sekuat mungkin mempertahankan Papua
menjadi bagian NKRI.
Menurut Lehtonen dalam
bukunya yang berjudul “The cultural
analysis of the texts” halaman: 48 menyebutkan bahwa Dalam
bab sebelumnya
, saya berusaha untuk menunjukkan bahwa bahasa adalah manusia di dunia. Namun dalam hal apa bahasa
dan lainnya sistem
simbol yang ada di dunia? Dan apa arti dari ini cara untuk bagaimana makna dibuat
? Bahasa
dan sistem lain dari simbol tidak berada dalam dunia abstrak, yang ada berdasarkan
mereka sendiri, seperti ada kekuatan non - material. Strictly berbicara, bahasa seperti itu ada tempat
sama sekali tapi sebagai abstraksi. Dalam prakteknya, ada sebagai bahasa
lisan, tertulis,
dicetak, listrik, digital atau
diproduksi teks. Kami tidak pernah menemukan ' bahasa seperti, tetapi bahasa yang dihasilkan
melalui cara-cara tertentu dan itu adalah, di sampinguntuk berada di bentuk
materi tertentu, dibentuk oleh sistem-sistem tanda yang spesifik.
Dengan demikian, konsep
'bahasa' tidak terbatas hanya untuk diucapkan atau bahasa tertulis. Kita mungkin berpikir
bahwa bahasa terdiri dari semua sistem
komunikasi yang menggunakan tanda-tanda diatur dalam spesifik cara tertentu.
Oleh karena itu, konsep 'bahasa' memperluas untuk memasukkan, misalnya, gambar dan musik juga. Sejalan dengan itu,
'text ' dapat berarti bentuk penandaan: tulisan, foto-foto, film, surat
kabar dan majalah, iklan dan iklan;
semua dan semua, setiap
jenis praktek penandaan manusia. pada
gilirannya, sering menggabungkan lisan dan tertulis kata-kata, gambar dan
suara. Memang,
mengkategorikan teks tidak selalu mudah, dan semua kategorisasi memiliki problematika
tersendiri. Salah satu cara adalah dengan membagi teks ke dalam verbal dan
nonverbal kategori.
Teks verbal, bagaimanapun, dapat baik tertulis atau lisan, sama seperti
non-verbal teks dapat berupa gambar atau suara. Cara lain adalah dengan membuat perbedaan antara teks
visual dan pendengaran (misalnya, antara menulis dan berbicara,
atau gambar dan suara ).
Pada pertemuan minggu ini
Mr. Lala Bumela, M.Pd meminta kami untuk fokus sebagai seorang pembaca, karena
pada dua minggu kedepan kami akan melakukan penelitian dan pemahaman tentang
sebuah teks yang berjudul “Don’t Use Your
Data as a Pillow” karya salah satu penulis hebat S.
Eben Kirksey. Mr. Lala Bumela, M.Pd meminta kami untuk berdiskusi secara
berkelompok untuk menguak setiap makna dari setiap kalimat yang ditulis dalam
teks tersebut. Kelompok kami menggaris bawahi kata “data” dan “pillow” pada
judul artikel tersebut. Berikut ini adalah hasil diskusi saya dan teman-teman
kelompok 4 Rini (saya), Risa, Rina, Tika, dan Yuliati:
Menurut pendapat saya (Rini Andriani), data adalah sesuatu yang kita dapat
dari berbagai sumber. Pillow adalah jangan sampai data yang kita dapat hanya
dibiarkan saja tanpa adanya rasa keingintahuan lebih untuk mencari fakta/bukti
tentang data yang telah kita dapatkan. Jadi, jika kita mengetahui suatu data
atau informasi, kita tidak boleh sekedar tahu tanpa adanya tindakan lebih untuk
meyakinkan bahwa data tersebut benar/real.
Menurut Tika Dwi Purnami, data adalah sesuatu yang kita
ketahui yang diangkat dari sebuah kenyataan. Pillow adalah sesuatu yang kita
gunakan ketika kita membutuhkannya. Jadi kesimpulan dari judul tersebut adalah
jangan gunakan data hanya ketika membutuhkannya saja.
Menurut Yuliati, data adalah informasi atau pengetahuan yang
dimiliki seseorang. Pillow adalah suatu benda yang digunakan seseorang pada
saat orang tersebut menggunakannya yaitu pada saat dia sedang tidur. Jadi
menurut Lia “Don’t Use Data as a Pillow” yaitu jangan gunakan informasi dan
pengetahuan kita saat dibutuhkan saja, dan jangan biarkan informasi dan
pengetahuan kita tersebut hanya dijadikan pajangan atau disimpan sebagai hiasan
ruangan saja.
Menurut Risa Meilani, data adalah informasi yang kita dapat
dari sebuah bacaan. Sebuah data tidak akan berguna bila tidak ada yang membaca.
Seperti diumpamakan data adalah sebuah kuburan dan rohnya adalah pembaca.
Pillow, sesuatu yang hanya digunakan pada saat tertentu saja. Jadi
kesimpulannya adalah jangan sampai kita menggunakan data hanya pada saat
tertentu saja dan ketika dibutuhkan saja.
Menurut Rina Astuti, data adalah informasi yang diperoleh
setelah melalui masa pencarian yang panjang dan pembuktian terhadap informasi
tersebut sehingga menjadi data yang valid. Pillow atau bantal secara sederhana
dapat diartikan sebagai alat bantu agar kita bisa beristirahat (tertidur). Jika
menghubungkan data dengan bantal yang terlintas dipikiran saya adalah informasi
atau data yang telah kita peroleh jangan kita biarkan begitu saja seperti
bantal yang tergeletak di atas kasur. Kita tidak melakukan apapun terhadap data
tersebut dan malah menjadikannya sebagai sandaran dan kita menutup mata di
atasnya (tertidur). Seharusnya yang kita
lakukan adalah mencari tahu lebih jauh apa isi dari bantal tersebut, apakah
benar berisi kapal atau hanya percaan kain ? data pun demikian, kita harus
meneliti atau mencari tahu keabsahan informasi tersebut, jangan beristirahat
setelah mendapat informasi selama belum terbukti kebenarannya.
Kesimpulan dari diskusi
tersebut bahwa informasi yang diperoleh dari berbagai sumber melalui
penelitian-penelitian. Sedangkan pillow adalah kata konotasi untuk
menggambarkan sesuatu bahwa data jangan hanya digunakan ketoka dibutuhkan saja,
apalago dibiarkan saja. Kita tidak boleh sekedar tahu tanpa adanya tindakan
lebih untuk meyakinkan bahwa data tersebut benar/real. Itulah hasil diskusi
dari kelompok kami tentang artikel yang berjudul “Don’t Use Your Data as a
Pillow”.
Memahami, menggali dan
mencari ceruk baru dari sebuah teks merupakan hal yang tidak mudah. Kita
sebagai pembaca harus benar-benar teliti dalam memaknai setiap kata yang
tertulis dalam teks tersebut. Seperti memahami artikel atau teks yang berjudul
“Don’t Use Your Data as a Pillow”, dalam teks tersebut banyak terdapat
kata-kata asing yang belum pernah kita tahu sebelumnya, hal tersebut dapat
menjadi kendala bagi pembaca untuk memahami teks secara maksimal. Jika dilihat
dari sisi lain, penemuan kata-kata baru akan menambah pengetahuan kita tentang
vocabulary. Tidak hanya vocabulary baru, namun pengetahuan baru tentang apa
yang dibahas dalam artikel tersebut, karena secara tidak langsung kita akan
banyak membaca tentang hal yang masih
membutuhkan penjelasan lebih mengenai point pembahasan pada teks. Membaca untuk
memahami dan kemudian menciptakan.
Ceruk baru tentang Papua yaitu pada tanggal 5 April,
kita memperingati pembentukan Nieuw Guinea Raad (Dewan Rakyat Papua) pada 5
April 1961 yang melalui Manifesto Komite Nasional Papua melahirkan nama
negara, bendera, lagu
dan simbol negara West Papua. Nieuw Guinea
Raad kembali dihidupkan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) pada 5 April
2012 di Numbay dengan nama Parlemen Nasional West Papua (PNWP). PNWP yang
dilahirkan melalui Konferensi Parlemen Rakyat Daerah ini menyatakan:
1.
Lembaga representative bangsa Papua “NEW GUINEA RAAD”
yang telah dibentuk 1961 dan memiliki kekuasaan legislative yang diakui
keabsahannya oleh Pemerintah Kerajaan Nederlands masih tetap ada dan belum
dibubarkan oleh bangsa Papua penduduk pribumi West Papua;
2.
NEW
GUINEA RAAD selanjutnya disebut “PARLEMEN NASIONAL WEST PAPUA” melanjutkan dan melaksanakan kekuasaan
legislative mulai sejak April 2012 atas cita–cita kemerdekaan bangsa Papua di
West Papua bekas koloni Nedrlands New Guinea; Parlemen Nasional West Papua
dibentuk untuk memperjuangkan terwujudnya hak penentuan nasib sendiri bagi
rakyat dan bangsa West Papua berdasarkan prinsip-prinsip hukum international,
standar-standar hak asasi manusia dan Piagam PBB. Didalam Parlemen Nasional
West Papua ada terdapat 7 kelompok atau semirip Fraksi. Fraksi-fraksi itu
adalah Fraksi Tabi, Fraksi Saireri, Fraksi Doberai, Fraksi Domberai, Fraksi
Mepago, Fraksi Lapago, Fraksi Ha-Anim. Masing-masing Fraksi atau kelompok
tersebut terdapat 40 anggota. Jadi jumlah keseluruhan anggota Parlemen Nasional
West Papua adalah 280 orang anggota Parlemen Nasional West Papua. 40 orang
anggota Parlemen dari 7 Fraksi tersebut dipilih atau ditunjuk langsung oleh
rakyat di daerah dalam sidang Paripurna Parlemen Rakyat Daerah pada 23 Parlemen
Rakyat Daerah tersebut. Quota 40 orang anggota Parlemen Nasional tersebut
dibagi habis dalam daerah-daerah yang ada pada 7 Fraksi atau kelompok tersebut.
40 orang dari setiap 7 Fraksi tersebut dibagi habis dalam 4 Komisi yang ada
pada Parlemen Nasional West Papua yang mana sebagai alat kelengkapan Parlemen.
7 Fraksi tersebut berhak untuk mendistribusika n anggota pada 4 komisi
tersebut. 4 Komisi tersebut adalah Komisi Urusan Luar Negeri, Komisi Pertahanan
dan Keamanan, Komisi Hukum dan HAM serta Komisi Anggaran. Parlemen Nasional
West Papua memiliki Ketua dan 7 Wakil Ketua. Ketua Parlemen Nasional West Papua
di usulkan dari 7 Fraksi tersebut dan 280 anggota Parlemen Nasional West Papua
dari 7 Fraksi tersebut melakukan pemilihan. Dan 7 Wakil Ketua dari Ketua
Parlemen Nasional West Papua dipilih dan ditunjuk langsung oleh 7 Fraksi
tersebut., sehingga Nampak mewakili unsur perwakilan 7 Fraksi atau kelompok
system politik masyarakat West Papua. Buktar Tabuni yang duluhnya adalah Ketua
KNPB terpilih sebagai Ketua Parlemen Nasional West Papua dan didampingi oleh 7
wakil Ketua dari 7 Fraksi atau kelompok tersebut. Pada saat bersamaan sebuah
Konferensi untuk terbentuknya Parlemen Nasional West Papua diselenggarakan di
jayapura pada tanggal 4-5 April 2012, di Belandapun telah dilaksanakan
Konferensi dengan thema Niuw Guinea Raad ( Dewan Papua) sebagai langkah Pertama
yang di hadiri oleh sejumlah anggota Parlemen Belanda, ILWP dan Pemimpin
Kemerdekaan West Papua Mr. Benny Wenda. Pada saat itulah Benny Wenda melaporkan
kepada sejumlah anggota Parlemen Belanda tentang terbentuknya Parlemen Nasional
West Papua dan keinginan kuat rakyat West Papua untuk bebas dari Pemerintah
koloni Indonesia. Sejumlah anggota Parlemen Belanda tersebut meresponnya
mendukung hak penentuan nasib sendiri rakyat West Papua dan masalah ini mereka
akan bawah dan dibahas pada Parlemen Kerajaan Belanda. Rakyat Papua terus
mendorong proses bernegara melalui pembentukan dan penguatan lembaga
representatif yang menjalankan mandat perjuangan bangsa Papua Barat.
Dari pembahasan diatas
dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi qualified reader kita harus mampu
menemukan ceruk baru sebelum akhirnya dapat menciptakan. TEAMWORK antara
anggota kelompok merupakan salah satu kunci penting untuk mencapai pemahaman
teks yang baik, karena dengan kerjasama anggota kelompok berbagai pemikiran dan
masukan setiap anggota kelompok akan meningkatkan kualitas argument kelompok
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic