Class review 10
Selasa, 22 April 2014, writing
class telah mencapai babak baru pada separuh musim ini. Babak yang semakin sengit dengan
masing-masing mahasiswa yang akan berusaha untuk bisa mempertahankan argumennya
dalam sebuah “Argumentative Essay”. Bisa
dikatakan “permainan” membuat sebuah teks essai kali merupakan babak “hidup dan
mati”, apabila kita salah dalam mengambil keputusan maka habislah kita. Sebagai seorang penulis kita harus bisa
meyakinkan pembaca terhadap pendapat kita melalui sebuah argumen-argumen
menarik kepada pembaca sehingga pembacapun akan tertarik dengan pendapat
kita. Argumentative Essay yang baik
adalah yang terdiri dari pendapat-pendapa tang sesuai dengan kenyataan dan
logis. Artinya, kita disini dituntut
untuk menyajikan fakta kepada pembaca dan mencoba untuk berargumen dengan fakta
tersebut disertai dengan data yang valid.
Argumentative essay adalah genre
penulisan yang mengharuskan siswa untuk menyelidiki topik; mengumpulkan,
menghasilkan, dan mengevaluasi bukti; dan membangun posisi pada topik secara
ringkas. Menurut Fitzpatrick, M.
(2005), Argumentative essay adalah “The Wonders of Persuading Your Readers
in Academic Writing”, kekuatan seorang penulis untuk bisa
mengajak atau membujuk pembacanya untuk setuju dengan tulisannya. Tujuan dari argumentative essay yaitu ‘to
persuade your audience to consider your point of view, even if they
disagree with it’, mengajak pembaca kita untuk “mempertimbangkan”
pendapat kita, meskipun jika mereka tidak setuju dengan pendapat tersebut.
Menulis argumentative essai
bukanlah hal yang mudah. Bisa dibilang
argumentative essay akan lebih sulit dibandingkan dengan essai-essai sebelumnya
yang pernah kita buat. Argumentative
essay lebih sulit karena kita harus mampu mempertahankan opini kita tetapi
disisi lain kita juga harus mampu menghadirkan fakta yang belum banyak orang
ketahui sehingga akan membuat banyak orang ‘terpengaruh’ dengan opini kita
tersebut. Dalam menulis argumentative
essay juga kita harus tetap fokus terhadap opini kita sendiri. Jangan sampai kita malah terpengaruh terhadap
opini reader kita dan tidak konsisten dalam menghadirkan fakta.
Lima kunci dasar dalam
Argumentative essay (Oshima and Hogue,
2006):
1. Explain
the issue or problem
2. Analyze and choose one
side
3. Present
your arguments.
4. Present
arguments from the other side (“counter arguments”).
5. Give
your responses to the counter arguments (“concessions and refutations”).
Dari kelima kunci dasar diatas,
dapat kita ketahui bahwa membuat Argumentative essay perlu proses yang harus
dijalani. Kita harus fokus dengan
argumen kita sendiri. Kita juga harus
bisa menghadirkan argumen kita dari sisi yang lain, misalnya opini kita
berlawanan dengan topik yang ada (counter argument). Disini kita harus bisa menghadirkan fakta
yang lain yang berlawanan pemikiran kebanyakan orang tetapi bisa mengajak
mereka untuk setuju dengan opini tersebut.
Berikut ini adalah langkah-langkah
dalam membuat argumentative essay berdasarkan lima kunci dasar diatas:
1. Langkah
pertama: Explain the issue or problem
Pada langkah ini kita harus
menjelaskan masalah yang “sebenarnya” sedang diperdebatkan.
Buatlah sebuah pertanyaan. Jelas.
Tentukan. Batasi.
Contoh:
Issue:
Should students work?
–
Which students?
–
How long?
Issue Revised:
Should high school students work
part-time during the school year?
2. Langkah
kedua: Analyze and Choose One Side
Pada langkah ini kita harus
menganalis topik yang telah kita pilih, kemudian kita memilih satu sisi dari
topik tersebut. Ada beberapa langkah
untuk dapat menganalisis sebuah topik, yaitu
Ø Letakkan
isu kedalam sebuah pertanyaan
Contoh: Should high school
students work part-time during the school year?
Ø Ilhami
respon-respon dari kedua sisi pada isu tersebut
-
Yes (For/Pro)
Ø Perhatikan
untuk melihat sisi mana yang memiliki argumen terkuat untuk kita, beri
keterangan pendapat kita dari isu tersebut
-
No (Against/ Con)
Masih pada langkah kedua,
berikutnya adalah kita harus menentukan ‘Indirect Thesis Statements’.
Any thesis statement must contain
an opinion (usually expressed with the modal ‘should’ or words and
expressions that show your opinion).
Contoh: Teenagers should
have part-time jobs while they are in high school.
3. Langkah
ketiga: Present Your Arguments
-
Rangkai argumen-argumen kita.
-
Yakinkan bahwa kita mempunyai poin-poin
pendukung yang kuat (arguments) yang bisa dipertahankan dengan banyak detail
dan contoh-contoh.
Direct Thesis Statement
Teenagers should have
part-time jobs while they are in high school because it helps them organize
their time, build responsibility and get important work
experience.
4. Langkah keempat: Present Arguments from the Other
Side (counter arguments)
Apa itu ‘Counter Argument’ ?
Counter argument (Oshima and Hogue, 2006) yaitu:
- The opposing points of view. What do the people who DON’T agree
- With your ‘side’ think?
- What are their arguments?
Contoh kata yang digunakan untuk
memasukkan counter argument:
Ø Some
people feel that..
Ø Many
think that…
Ø Opponents
of ______ claim that…
Ø Proponents
of ______claim that…
Ø It
is often argued that…
Ø It
is sometimes argued that…
5. Langkah
kelima: Give your responses to the counter arguments with
Concessions and refutations (Oshima and Hogue, 2006):
Ø You
must refute what the ‘other side’ says and clearly show why you disagree with
their ideas.
Ø If
you do, it makes your argument even stronger.
Kata kunci yang digunakan untuk Refutation:
Transition words (for simple or
compound sentences):
·
However,
·
In fact,
·
As a matter of fact,
·
Nevertheless,
·
Yet or But (FANBOYS)
Subordinating conjunctions (for
complex sentences):
·
Although
·
Even though
·
While
·
Whereas
·
Despite the fact
Concessions (Fitzpatrick, 2005):
When you feel that the ‘other side’ has some good
points, it is good to acknowledge it.
Readers appreciate when you show them what you think
is valid about the ‘other side’
Kata kunci yang digunakan untuk Concession:
- Granted,
- Certainly
- Indeed,
- It is true that…
- It is a fact that…
Struktur
dalam membuat Argumentative Essay:
- Introduction
–
Hook
–
Explanation of the Issue
–
Thesis Statement
- Body
–
Your Argument #1
–
Your Argument #2
–
Your Argument #3
–
Counter Arguments (Opposing Viewpoints)
·
Your Concessions (if you have any)
·
Your refutations
- Conclusion
–
Restatement of your main arguments
Setelah membaca langkah-langkah
dalam membuat argumentative essay, inilah saatnya tantangan yang sesungguhnya
untuk kita dimulai. Kita diminta
setidaknya untuk membuat “brainstorm” atau kerangka dari argumentative essay
kita tentang Papua. Kita diminta
menuliskan opini-opini kita kemudian didukung dengan data dan fakta yang telah
kita dapatkan. Disini kita akan
beragrumen tentang “status Papua” selanjutnya.
Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah brainstorm argumentative essay
yang akan saya buat:
BRAINSTORM/
OUTLINE ARGUMENTATIVE ESSAY
Introduction
This paper offers an argument for Papua status as a part of NKRI.
This paper offers an argument for Papua status as a part of NKRI.
Papua is the common name
that refers to the western half of the Island of New Guinea (Indonesian New
Guinea). The province of West Papua, also known as West Irian Jaya, covers the
bird’s head of Papua, a large peninsula on Indonesian New Guinea’s far
northwest corner, and the small islands that surround it. NKRI is the name to call all Indonesian part
from Sabang to Merauke.
Papua should stay as NKRI part because
there are some reasons to keep Papua.
Body
First point: Stability robustness and security of NKRI
Supporting info: If Papua separate from NKRI, other
provinces want the same thing such as Aceh, Sulawesi, Maluku, Riau and Bali.
Second point: Education
Supporting info: as a country need human source with
good education to be able lead their country.
Third point: Nature Source
Supporting info: Papua is a province which has a lot
of nature wealth. (Statistic data from Kebijakan Otonomi Khusus Di Indonesia,
2008)
Other reasons….
Conclusion
As Indonesian I personally will not support Papua to
become newly separated country. Papua
should stay as NKRI part.
Kesimpulan dari class review 10 yaitu kita harus
berjuang ekstra keras untuk dapat menghadirkan fakta dalam bentuk sebuah
argumen. Tidak mudah memang untuk
membuat pembaca setuju begitu saja dengan pendapat kita, tetapi setidaknya
mereka akan “memperetimbangkan” pendapat tersebut jika kita bisa menyajikan
fakta yang menarik bagi mereka. Dalam
class review ini tidak terlalu banyak menyinggung tentang Papua karena semuanya
sudah banyak diulas pada dua class
review sebelumnya, class review kali ini hanya untuk lebih memperdalam
tentang argumentative essay itu sendiri.
Jika dilihat dari gambaran argumentative essay diatas, maka akan sangat
menarik jika essay tersebut sudah dalam bentuk essai yang komplit. Dari situ kita akan tahu fakta apa saja yang
akan didebatkan untuk memperkuat topik dan thesis statement.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic