We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Kamis, 17 April 2014

MEJA RUNDING PAPUA BARAT

Class Review 9th



“Hiruk Pikuk Perjuangan Rakyat di Tanah Papua Bagian Barat Harus Dukung Dari Berbagai Aspek”
Mendengar kata mutiara hitam, terbersit dalam benak kita tentang keindahan alam dan kekayaan sumber daya alam di Papua. Kekayaan alam Papualah yang menjadikan satu kebanggaan bagi bangsa Indonesia di mata dunia. Maka sudah sepatutnya pemerintah bersama msayarakat berusaha menjaga dan melestasrikan alam di tanah Papua.
Sejenak kita lihat kondisi yang diharapkan dengan kondisi dalam realitanya. Sangat jauh berbeda antara harapan dengan realita. Harapan yang pada awalnya semua itu dilakukan agar Papua menjadi daerah yang sejahtera, namun dalam kenyataannya sampai sekarang Papua masih saja dalam kondisi yang memprihatinkan. Kemakmuran dan kesejahteraan belum dapat dicapai. Mempunyai sumber daya alam yang melimpah, tetapi angka kemiskinan masih tinggi. Sering terjadi konflik juga antara masyarakat setempat dengan aparat. Akibat permasalahan tersebut, muncul banyak pendapat-pendapat dari tokoh lokal yang menginginkan Papua lepas dari NKRI karena merasa dianak tirikan. Hal tersebut yang sampai sekarang masih diperbincangkan. Sebenarnya apa penyebab msalah-masalah di Papua sampai sekarang belum bisa ditanggulangi oleh pemerintah?
Ini adalah data kotor hasil diskusi kelompok kami mengenai teks “Don’t Use Your Data as a Pillow” dari hasil penelitaian Eben Kirksey di Papua.
Paragraph 1
Kalimat 1  :    sebuah pesta kecil untuk merayakan perpisahan.
Kalimat 2 :  menurut Eben Kirksey pesta perpisahan tersebut adalah sebuah pesta yang  sederhana, tapi tidak untuk orang-orang Papua sendiri. Karena sebuah pesta yang dirancang hanya untuk orang-orang yang dianggap penting saja.
Kalimat 3 : sebuah pesta perpisahan yang sudah dijadwalkan untuk Eben yang telah menyelsaikan researchnya.
Kalimat 4 : Eben berharap pesta ini akan menemukan perantara coneksi baru untuk melengkapi tugas researchnya.
Kalimat 5 :  sebuah diskusi untuk menanyakan hasil research, dan basic nilai-nilai dari researchnya Eben.
Kalimat 6 :    Eben menyebutkan dua cara yang digunakan untuk menghadapi tantangannya, yaitu dengan cara methodological approaches dan guiding principles.
Kesimpulan dari paragraph 1 adalah sebuah pesta yang ditunjukkan untuk orang penting yang dipersembahkan atas terselsaikannya sebuah penelitian yang dilakukan Eben di Papua.
Paragraph 2
Kesimpulannya adalah ketika Eben hendak melakukan penelitian tentang Elnino (kekeringan) di Papua, ternyata pada saat itu di Papua sedang turun hujan. Sehingga hal itu mengurangi antusiasme Eben untuk meneliti Elnino. Eben justru merasa bingung karena pada saat itu di sana (Papua) sedang maraknya gerakan reformasi setelah lengsernya presiden Suharto.
Paragraph 3
Kesimpulannya adalah setelah Eben menyaksikan serangkaian pembantaian yang dilakukan oleh militer Indonesia terhadap penduduk Papua. Eben mulai mengerti kenapa penduduk Papua lebih memilih mengambil jalan kemerdekaannya sendiri dibandingkan dengan jalan reformasi.
Paragraph 4
Kesimpulannya adalah Eben melakukan perjalanan ulang ke Papua untuk melakukan research tentang adat khas Papua. Fakta mencengangkan adalah ketika ketika Eben menemukan bukti bahwa nenek moyangnya (orang kulit putih) pernah menjajah Papua. Hal tersebut membuat Eben berfikir ulang untuk melanjutkan researchnya.
Paragraph 5
Kesimpulannya adalah orang-orang Papua melihat Eben sebagai sekutunya. Tapi disisi lain Eben justru tertarik untuk membantu orang-orang Papua mencapai kebebasanny.
Paragraph 6
Kesimpulannya adalah Telys Waropen (seorang aktifis HAM) diundang oleh Denny (tuan rumah) ke pestanya, dan terjadilah perbincangan antara Waropen dan Eben. Perbincangan tersebut mengingatkan Eben pada kejadian dimana ketika Eben pertama kali datang ke Papua, yang mana pada saat itu di Papua sedang maraknya gerakan reformasi di Indonesia setelah lengsernya presiden Soeharto.
Paragraph 7
Kesimpulannya adalah Eben dan Denny mengunjungi Wasior (tempat tinggal Telys Waropen), untuk menginfestigasi rumor bahwa agen-agen militer Indonesia ternyata diam-diam mendukung misi Papua untuk merdeka.
Paragraph 8
Kesimpulannya adalah penelitian Denny dan Eben di Wasior dilakukan secara intens dan rahasia, dengan menyembunyikan identitas narasumber yang mereka wawancarai, mereka adalah orang-orang yang berani mengambil resiko untuk melakukan ini.
Paragraph 9
Kesimpulannya adalah Eben dan Denny tidak ingin mengambil resiko untuk mewawancarai seorang dukun, yang mana hal itu telah diagendakan sebelumnya dalam penelitiannya, karena penelitian mereka masih dibawah pengawasan.
Paragraph 10
Kesimpulannya adalah Eben bermaksud untuk menjadikan Waropen sebagai narasumber penting untuk melengkapi kesenjangan dalam penelitiannya tentang dukun yang belum berhasil dia waawancarai. (Waropen pernah mewawancarai dukun tersebut).
Paragraph 11
Kesimpulannya adalah Eben mewawancarai Waropen dengan tetap menjaga dan menyembunyikan identitasnya sebagai narasumbernya. Tapi Telys Waropen balik bertanya, kenapa Eben menyembunyikan identitas narasumbernya? Padahal jika dicantumkan, itu akan menguatkan data penelitiannya.
Paragraph 12
Kesimpulannya adalah Eben mendapatkan pengecualian dari pihak kampusnya untuk tetap menyembunyikan identitas-identitas para narasumber yang telah ia wawancarainya. Tapi berbeda dengan Waropen, bahwa dia menginginkan identitasnya dicantumkan, karena ia ingin diakui sebagai intelektual public.
Paragraph 13
Kesimpulannya adalah sebuah sumber yang disembunyikan dapat menimbulkan kecurigaan para pembaca. Namun para jurnalis dan editor memiliki hukum untuk bisa menyembunyikan identitas narasumber guna melindungi diri dari gugatan pencemaran nama baik, karena ada beberapa hal tertentu yang tidak untuk dipublikasikan.
Paragraph 14
Kesimpulannya adalah Waropen merupakan salah satu sumber data atau informasi penting dalam penelitian yang dilakukan oleh Eben. Bahkan dia meyakinkan Waropen mengenai bagaimana rumor bisa menciptakan teror (rasa takut), dia menyarankan hal itu untuk mencapai kebebasan di Papua. Tapi saran Eben tersebut sudah terfikirkan oleh Waropen, tapi wawasan tersebut tidak berlaku lagi di zaman hukum karena pada zaman ini segala sesuatunya harus berdasarkan bukti dan kenyataan. Mungkin Waropen menganggap Eben sebagai sekutunya, tapi disisi lain Eben membutuhkan research dari Universitasnya.
Paragraph 15
Kesimpulannya adalah percakapan mereka mulai memanas dan mereka saling beradu argumen mengenai perlu tidaknya dicantumkan identitas narasumber. Bahkan Eben mulai menyinggung Waropen mengenai kasus HAM, bahwa identitas dan saksi korban dalam kasus HAM-pun harus dilindungi. Dan Waropen-pun bersikeras bahwa data yang Eben dapat dari Papua jangan digunakan seperti bantal dimana hanya digunakan saat tidur ketika dia pergi ke Amerika, makanya sebuah data tidak boleh digelapkan dan hanya untuk diistirahatkan saja tanpa melakukan apapun yang berarti, biarkan semua orang tahu tentang kebenaran yang ada. Dan jangan gunakan ini sebagai jembatan untuk peluang profesional dari sendiri saja.
Paragraph 16
Kesimpulannya adalah Waropen menginginkan Eben untuk menjadi seorang ahli regional yang handal (seseorang yang mengetahui hal-hal yang pasti), dengan alasan banyak atropolog budaya terlalu berhati-hati dalam melakukan researchnya, jika researchnya tersebut berhungan dengan kekuasaan. Selain itu, ahli regional sering mengabaikan tuntutan akuntabilitas dari orang-orang yang mereka pelajari (narasumber), sehingga kritikan-kritikan ahli regional yang ditunjukkan kepada para penguasa tidak pernah mendapatkan respon yang serius, dan dianggap sebagai angin lalu.
Paragraph 17
Kesimpulannya adalah Waropen meminta Eben untuk memikirkan kembali apa yang disebut sebagai “data” dalam atropology budaya. Karena baru-baru ini Charles Hale mendesak atropology untuk mengambil metodology positive serius dalam setiap research.
Paragraph 18
Kesimpulannya adalah Waropen menantang Eben untuk mengambil tindakan nyata, itu membuat Eben berfikir bagaimana ia bisa mulai melakukan itu dan tidak hanya sekedar menuangkan data/informasi yang dia dapat pada tulisan kata-kata saja, tetapi juga bisa mulai untuk membawa pengetahuannya tentang Papua Barat ke kursi kekuasaan global.
Paragraph 19
Kesimpulannya adalah ketika Eben dan Denny pergi ke Wasior, Eben hendak meneliti tentang kekerasan yang terjadi di perusahaan BP-BP sebelumnya bernama “British Petroleum” kemudian diubah menjadi “Beyond Petroleum”, baru saja mulai mengeksploitasi ladang gas di Papua Barat yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan dan hasil yang sangat besar. Kabarnya, agen militer Indonesia memprovokasi kekerasan dalam upaya konvensional untuk menguntungkan “perlindungan” kontrak.
Paragraph 20
Kesimpulannya adalah Eben berhasil mewawancarai dua orang agen Papua. Salah satunya mengatakan bahwa dia mendapatkan dukungan logistik dan intelijen untuk membunuh para perwira polisi. Wawancara tersebut membuktikan rumor yang menghubungkan kekerasan yang terjadi di Wasior untuk proyek BP. Agen yang sama tersebut mengatakan bahwa seorang perwira militer aktif telah mencoba untuk membunuhnya karena ia tahu terlalu banyak. Dia meminta bantuan Eben untuk melarikan diri, namun Eben tidak bisa melakukan apapun untuk membantunya.
Paragraph 21
Kesimpulannya adalan pada akhir Mei 2003 John Rumbiak , pembela hak asasi manusia Papua , meminta Eben  untuk menghadiri pertemuan di markas London BP (British Petroleum) dengan Dr Byron Grote , Chief Financial Officer ( CFO ) dari raksasa minyak ini . BP pelatihan yang disebut pertemuan "community-based security" force - sekelompok penjaga keamanan Papua yang akan meminimalkan kebutuhan untuk bekerja sama dengan pasukan keamanan Indonesia . Rumbiak telah mengamankan pertemuan untuk berbicara tentang bagaimana kebijakan keamanan BP yang mempengaruhi iklim HAM di Papua Barat. Rumbiak meminta Eben untuk bergabung dengan pertemuan sehingga Eben bisa menyajikan temuan-temuan Eben tentang kekerasan milisi di Wasior. Secara tidak langsung Eben telah dijadikan sebagai saksi dipertemuan itu.
Paragraph 22
Kesimpulannya adalah Eben bertemu dengan Rumbiak sebelum menghadiri pertemuan di kantor pusat. Mereka bercerita tentang pengalaman atau pejalanan terkhir dengan menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris saat mengobrol.
Paragraph 23
Kesimpulannya adalah Eben merasa tersanjung dan terhormat karena bisa bertemu langsung dengan orang-orang yang paling berkuasa di Eropa.
Paragraph 24
Kesimpulannya dalah Rumbiak keberatan jika diskusi tidak direkam. Rumbiak ingin apa yang terjadi saat meeting di rekam untuk ditunjukkan kepada rakyat Papua Barat. Tetapi perusahaan BP menolak karena khawatir akan keamanan perusahaan BP. BP menolak untuk melakukan kekerasan.
Paragraph 25
Kesimpulannya adalah Dr. Grote meolak melakukan kekerasan untuk dapat mengekspor wilayah Papua, membuka masyarakat adalah cara yang baik. Dia menjamin semua masyrakat akan tetap bekerja. Dr. Grote tidak ingin perusahaan lain yang tidak mempunyai kode etik mengembangkan ladang tersebut. Eben terpukau dengan perkataan tersebut.
Paragraph 26
Kesimpulannya adalah Eben mempresentasikan penemuannya di Wasior. Seorang anggota milisi Papua mengaku membunuh sekelompok polisi Indonesia atas bantuan militer Indonesia. Polisi Indonesia vs TNI?
Dari hasil diskusi kami ini, banyak hal yang mulai menghujani pikiran saya dengan berbagai pertanyaan mengenai apa yang sebenarnya terjadi di Papua kita ini. Pertanyaan mulai dari siapakah yang ada dibelakang pertikaian yang terjadi di Papua antara OPM, militer Indonesia dan Polisi? Apa saja yang sudah dilakukan perusahaan BP di Papua? Lalu, kenapa Eben tidak mengidentifikasi tentang perusahaan British Petroleum? Pertanyaan ini memang benar-benar membuat saya cukup penasaran untuk menguak sedikit demi sedikit mengenai hal ini.
BP Indonesia merupakan perusahaan minyak dan gas bumi yang berkantor pusat di London, Kerajaan Inggris. BP telah beroperasi di Indonesia lebih dari 35 tahun, kini menjadi salah satu investor terbesar di Indonesia, dengan investasi kumulatif lebih dari USD 5 Milyar. Akuisisi asset ARCO pada tahun 2000-an dan persetujuan dari Pemerintah Republik Indonesia pada Maret 2005 untuk memulai konstruksi LNG Tangguh, memperbesar secara signifikan posisi BP pada sektor energi di Indonesia. Saat ini BP Indonesia memiliki karyawan lebih dari 1.000 orang, yang sebagian besar berada di Jakarta dan Papua Barat. BP menghasilkan 3,8 juta barel perhari yang beroperasi di 80 negara. BP mempunyai hampir 80 ribu karyawan dengan pendapatan 308.928.000 $ serta menjadi salah satu perusahaan paling besar di dunia, totalnya Rp 4.659 triliun.
BP Indonesia akan mengeksplorasi minyak dan gas bumi diwilayah baru yang berada di Papua Barat. wilayah eksplorasi tersebut tidak jauh lokasinya dari ladang minyak Tangguh di Teluk Bintuni. BP Indonesia merupakan operator Blok Tangguh yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat. Perseroan memiliki 37,16% saham di Blok Tangguh. Blok Tangguh terdiri atas enam lapangan gas dari kontrak kerja sama Wiriagar, Berau, dan Muturi. Gas yang diproduksi dari dua anjungan lepas pantai tak berawak disalurkan melalui pipa sepanjang 22 kilometer ke dua kilang pencair gas, masing-masing dengan kapasitas produksi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) 3,8 juta ton per tahun.
Blok Tangguh memiliki kontrak jangka panjang untuk memasok 2,6 juta ton LNG per tahun kepada terminal LNG Fujian di Tiongkok, 1,15 juta ton per tahun kepada K-Power dan Posco di Korea Selatan, dan kontrak fleksibel untuk menyuplai hingga 3,7 juta ton per tahun ke terminal LNG Sempra di California, As. BP Tangguh memberikan komitmen membuka peluang bagi tenaga Orang Asli Papua (OAP) sebanyak 85 persen hingga tahun 2029. Saat ini keterlibatan OAP yang bekerja di BP Tangguh sudah mencapai 54 persen. Untuk pendukung pencapaian jumlah itu, BP Tangguh telah memberikan program beasiswa terintegrasi bagi seluruh masyarakat Teluk Bintuni. Manajemen Tangguh menganggap pencapaian kapasitas pekerja OAP sebagai tantangan dan pihaknya optimistis target tersebut dapat terlaksana di tahun 2029.
Blok Tangguh dioperasikan oleh BP Indonesia. BP mempunyai porsi saham 37,16% dalam proyek Tanggih ini. Kontraktor lain di Tangguh adalah MI Berau BV (16,3%), CNOOC Ltd (13,9%), Nippon Oil Expoloration (Berau) Ltd (12,33%), KG Berau/KG Wiriagar (10%), LNG Japan Corporation (7,35%), and Talisman (3,06%).
KESIMPULAN, sejak semula memang pihak BP-Indonesia telah memproyeksikan sistem padat modal dalam eksplorasinya.mengenai angka 5000 tenaga kerja yang kemudian di jadikan dat di pemda dan pemerintah pusat itu hanyalah angka awal sebagai pembuka. Pembuka karena kemudian pekerja yang termasuk dalam agka 5000 tersebut hanya di kontrak untuk satu kali proyek dalam jangka 6 bulan yang selanjutnya sistem dan tata cara rekruitment sebenarnya akan di jalankan yaitu selektif pada nilai intensifikasi dengan sedikit tenaga kerja berskill memadai serta di tekankan pada pola industri oleh mesin.
Dari 8 tujuan investasi menurut uu no 25 tahun 2007 di atas,serta 6 alasan tambahan kita dapat mengambil kesimpulan jika pihak indonesia sebenarnya kurang di untungkan. Lalu mengapa pemerintah kita baik pusat maupun daerah kurang melindungi kepentingan rakyatnya salah satunya dengan menandatangani kesepakatan harga tanah yang sangat murah? Tidakkah poin-poin diatas menjadi pertibangan pemerintah kita…?
Memang menurut uu pokok-pokok agraria, MNC atau warga negara asing tidak boleh memiliki tanah di indonesia sehingga tanah yang di beli merupakan hak guna usaha yang satu saat akan di kembalikan lagi,tapi itu pun setelah jangka waktu yang sangat lama. Sebagai perbandingan,freeport mengeksplorasi emas untuk jangka 70 tahun sejak 1967 sedangkan exxon mobil mengeksplorasi migas untuk 30 tahun di blok cepu dan tentunya berpuluh-puluh tahun juga untuk BP-Indonesia. Tidakkah pemerintah berpikir pula tentang kerusakan lingkungan sebagai imbas industri setelah di tinggal BP-Indonesia nantinya? lalu apalagi nilai tawar yang di miliki pemerintah indonesia jika harga tanah pun di jatuhkannya sendiri. Ya, mungkin pemerintah bisa beralasan bahwa oleh pasal 21 a uu no5 tahun 2007 pemerintah wajib mempermudah pelaku usaha untu mendapat hk atas tanah,tapi bukan berarti dengan mengobralnya dengan sangat murah untuk nilai peruntukan industri.
Lalu, bagaimana dengan PT. Freeport? Disini kita akan membahas kekayaan yang dimiliki oleh PT. Freeport. Keberadaan dan operasional Freeport Indonesia sejak 1967 hingga kini tak ubahnya mesin pencetak uang bagi perusahaan induknya, yakni Freeport McMoran di Amerika Serikat. Untuk melihat pundi-pundi keuntungan Freeport tidak perlu melihat jauh ke belakang. Tengok saja kinerja perusahaan sepanjang tahun lalu. Freeport Indonesia telah menjual 915.000 ons atau setara 28,6 ton emas dan 716 juta pon (358.000 ton) tembaga dari tambang Grasberg di Papua. Hasil penjualan emas itu menyumbang 91 persen penjualan emas perusahaan induknya. Berdasarkan laporan keuangan Freeport McMoran, total penjualan emas Freeport sebanyak 1,01 juta ons (31,6 ton) emas dan 3,6 miliar pon ( 1,8 juta ton) tembaga. Penjualan tembaga asal Indonesia menyumbang seperlima penjualan komoditas sejenis bagi perusahaan induknya.    
Bagaimana kekayaan perusahaan SHELL yang juga mengeruk habis tanah Papua? Royal Dutch Shell (Rp 5.780 triliun) Perusahaan raksasa di bidang minyak dan gas ini merupakan perusahaan dengan omzet terbesar di dunia, sekitar USD 481,7 miliar. Royal Dutch Shell lahir dari sebuah merger antara Royal Dutch Petroleum dan UK Shell Transport and Trading di Belanda dan Inggris.
Shell merupakan perusahaan yang terintegrasi secara vertikal sertaa aktif di tiap-tiap bidang industri minyak sertaa gas, termasuk eksplorasi sertaa produksi , penyulingan , distribusi sertaa pemasaran , petrokimia , pembangkit listrik sertaa perdagangan sertaa juga mempunyai kegiatan besar seperti energi terbarukan termasuk di biofuel , hidrogen , tenaga surya sertaa tenaga angin . Perusahaan ini beroperasi di lebih dari 90 negara yang menghasilkan produksi minyak sekitar 3,1 juta barel perhari sertaa mempunyai 44 ribu stasiun layanan diseluruh dunia. Tahun 2011 pendapatan Royal Dutch Shell dengan besar 378,152 juta dollar dengan laba 20,127 juta dollar dan mempunyai 101.000 karyawan.
Kesimpulannya adalah telah disinggung di class review kemarin bahwa pertikaian yang terjadi di Papua memang didasarkan pada permasalahan ekonomi jika kita melihatnya dari segi sumber alam yang dimiliki oleh tanah Papua, ini menyebabkan banyak sekali pihak yang ingin mengusai tanah Papua. Tapi, pertikaian di Papua juga bisa didasarkan dari permasalahan nasionalisme, kita lihat saja dari organisasi OPM yang terbentuk dengan meng-atasnama-kan “kemerdekaan”, mereka bahkan berani memperjuangkannya sampai tetesan darah penghabisan, tapi apa yang terjadi? Pertikaian ini terjadi di antara OPM, TNI, dan para perwira polisi Indonesia. Tapi, bagaimana jika lihat dari sisi yang berbeda, yaitu sisi politik.
Salah satu kebijakan rasialis yang memarjinalkan masyarakat Papua adalah program transmigrasi Orde Baru pada pertengahan 1980an, yang diimplementasikan atas prinsip asimilasi – untuk menghilang-lenyapkan etnis Papua dengan memfasilitasi perpindahan orang-orang dari luar (Papua) “yang lebih beradab” ke Papua. Mochtar Kusumaatmadja seorang menteri pada rezim Order Baru mengatakan bahwa transmigrasi mungkin merupakan satu-satunya cara untuk membawa masyarakat zaman batu yang primitif ke dalam arus utama pembangunan Indonesia.
Dalam kebijakan transmigrasinya, pemerintah bukan hanya tidak melakukan konsultasi dengan masyarakat Papua, bahkan mengambil alih lahan-lahan dari para pemilik tradisionalnya dan mengusir paksa penduduk lokal dalam ‘Operasi Sapu Bersih’ (1981). Slogan militer yang terkenal pada saat berlangsungnya operasi tersebut adalah, “Biarkan tikus lari ke hutan, agar ayam ayam bisa berkembang biak di kandangnya”. Lahan-lahan yang diambil alih untuk para transmigran juga banyak yang diperoleh dengan penipuan dan ancaman terhadap pemiliknya (Lowenstein dkk, 2003). Bank Dunia juga telah mengucurkan dananya sebesar US$ 650 juta untuk program transmigrasi pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia tentunya mengetahui bahwa kebijakan-kebijakan pemeradabannya tersebut akan berakibat pada pemusnahan fisik dan kultural masyarakat indegenous Papua.
REFERENSI
Royal Dutch Shell from :http://id.wikipedia.org/wiki/Royal_Dutch/Shell Selasa 15-04-14 (20.00 PM)
Godfather dibalik layar mafia penguasa tambang from:   
http://www.voa  islam.com/read/intelligent/2013/11/06/27462/the-godfather-11-dibalik-layar-mafia-penguasa-tambang-ri/#sthash.YeWFdYUM.dpbs  Selasa 15-04-14 (20.19 PM)
Perusahaan Amerika yang menjadikan Indonesia sebagai mesin pencetak uang from : http://muslimdaily.net/opini/specialfeature/5-perusahaan-amerika-yang-jadikan-indonesia-mesin-pencetak-uang.html#.U00uVKIWfZk Selasa 15-04-14 (20.30 PM)
Investasi British Petroleum Indonesia di Papua serta implikasinya bagi kehidupan pribumi from:http://blog.djarumbeasiswaplus.org/sigitandi/masalah-investasi-british-protelium-indonesia-di-papua-serta-implikasinya-pada-kehidupan-lokal.html Senin 14-04-14 (21.00 PM)
Perusahan-perusahan dengan omzet terbesar di dunia from : http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/47821/ini-perusahaan-dengan-omzet-terbesar-di-dunia.html Senin 14-04-14 (21.09 PM)
tenaga kerja asli Papua sudah ada yang menduduki posisi yang penting, from: http://www.up4b.go.id/index.php/prioritas-p4b/3-affirmative-action/item/578-tenaga-asli-papua-sudah-ada-yang-duduki-posisi-vital-di-bp-tangguh selasa 15-04-14 (21.00 PM)
Perusahaan BP di Indonesia, from: http://id.wikipedia.org/wiki/BP_Indonesia selasa 15-04-14 (21.30 PM)
Presiden SBY menyetujui peruhaan BP lanjutkan garap gas di Papua, from: http://finance.detik.com/read/2012/11/02/104238/2079514/1034/di-london-sby-restui-bp-lanjutkan-garap-gas-di-papua selasa 15-04-14 (22.00 PM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic