We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Kamis, 17 April 2014

9th Class Review





Friendly with Wind Gusts


Angin pagi kembali berhembus lagi, namun kali ini hembusanya terasa berbeda seakan angin tersebut merasakan apa yang saya rasakan sekarang.  Ku mencoba berkata dan angin seakan berhembus lebih kencang dari biasanya, ku mencoba untuk berkata kembali utnuk mengatakan sesuatu dan angin itu berhembus lebih kencang dari yang sebelumnya.  Dari situlah mulai kusimpulkan bahwa mungkin angin pagi yang sejuk ini menyapu bersih segala kegundahan dan kebimbangan yang ada dan jangan mudah mengeluh dalam segaa kondisi serta jadikanlah semua itu dalam sebuah kata-kata diatas putihnya keras tak berdosa ini.  Lagi ku menjajah kertas putih ini dengan serangkaian teks yang mempunyai sebuah tujuan yakni menuju yakni menuju Papua Barat.
Papua Barat adalah bagian barat dari pulau New Guinea. Berbatasan langsung dengan Negara merdeka Papua Nugini dan menjadi bagian dari Indonesia setelah melalui sebuah proses yang didiskreditkan, dikenal sebagai ‘Act of Free Choice’ (Tindakan Pilihan Bebas) pada tahun 1969.
Rakyat Papua adalah orang-orang Melanesia dan mayoritas beragama Kristen/Katolik, hal yang membedakan mereka dengan umumnya orang-orang Melayu dan muslim di Indonesia. Wilayah itu sebelumnya dikenal sebagai West New Guinea, Irian Barat dan kemudian menjadi Irian Jaya. Saat ini, wilayah tersebut telah menjadi provinsi Indonesia yaitu provinsi Papua dan Papua Barat. Namun kedua provinsi ini bersama-sama lebih dikenal sebagai Papua Barat karena adanya kesamaan identitas dan budaya bersama.
Seperti halnya Indonesia yang sekarang, Papua Barat dulunya merupakan bagian dari Hindia Belanda, namun Papua Barat terus berada di bawah kekuasaan Belanda setelah Indonesia merdeka pada tahun 1949. Pada awal tahun 1960-an, Papua Barat dipersiapkan untuk menuju kemerdekaannya oleh Belanda di tengah-tengah adanya oposisi yang kuat dan serangan militer dari pihak Indonesia.
Beralih ke pemerintahan sendiri
Pada bulan Februari 1961, dilakukan pemilihan untuk West New Guinea Council, sebuah langkah penting menuju suatu pemerintahan sendiri. Anggota Dewan menyelenggarakan Kongres Rakyat Papua Pertama pada tanggal 19 Oktober 1961, yang menyetujui sebuah Manifesto Kemerdekaan. Manifesto itu mengadopsi bendera Bintang Fajar atau bendera Bintang Kejora sebagai simbol nasional, dan menyetujui nama negara Papua Barat, menamakan rakyatnya sebagai rakyat Papua serta juga lagu kebangsaannya. Pada tanggal 1 Desember 1961, simbol-simbol kedaulatan Papua Barat tersebut diresmikan di hadapan para pejabat Belanda. Rakyat Papua sejak itu selalu merayakan 1 Desember sebagai hari kemerdekaan.
Namun, dalam konteks geopolitik Perang Dingin pada saat itu, Amerika Serikat sangat ingin mencegah Indonesia untuk tidak jatuh di bawah pengaruh komunis. Pada 15 Agustus 1961, Amerika membujuk Belanda untuk ikut ke dalam Perjanjian New York dengan Indonesia mengenai masa depan Papua Barat, yang dikenal dengan ‘New York Agreement’. Tidak ada satupun Orang Papua yang diajak berkonsultasi, namun perjanjian tersebut menetapkan bahwa semua orang Papua dewasa akan memiliki hak untuk berpartisipasi dalam tindakan penentuan nasib sendiri sesuai dengan praktek internasional.
Tindakan Pilihan Bebas
Belanda kemudian menyerahkan Papua Barat kepada otoritas sementara PBB yang tinggal selama hanya tujuh bulan sebelum menyerahkan kontrol kepada Indonesia di bulan Mei 1963. Selanjutnya, PBB gagal merespon kebijakan represif Indonesia maupun melindungi hak-hak rakyat Papua sebagaimana yang dijamin oleh Perjanjian New York. Pada tahun 1969, sebanyak 1.025 orang Papua dari total penduduk sekitar 800.000 dipilih secara serabutan kemudian diancam dan diintimidasi agar memilih atas nama negara mereka untuk menjadi bagian dari Indonesia dalam sebuah proses yang dikenal sebagai Tindakan Pemilihan Bebas. Secara kontroversial PBB mendukung dan membiarkan hal ini terjadi tanpa keberatan.
Hak asasi manusia diserang terus menerus
Setelah masyarakat internasional mengalihkan perhatiannya dari Papua Barat pada tahun 1969, sebuah tabir kerahasiaan meliputi wilayah tersebut dan sangat sedikit sekali berita yang muncul tentang pelanggaran luas hak asasi manusia – termasuk pembunuhan kilat, penyiksaan, penghilangan serta penangkapan sewenang-wenang – dilakukan oleh pasukan keamanan Indonesia. Ribuan orang diperkirakan tewas atau meninggal sebagai dampaknya selama masa pemerintahan Indonesia tersebut.
Meskipun Papua Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang paling kaya akan sumber daya alam dan menjadi tempat bagi pembayar pajak terbesar yaitu perusahaan tambang Freeport, Papua Barat merupakan salah satu daerah termiskin dalam hal tingkat kemiskinan dan indikator pembangunan manusia, dengan keprihatinan serius pada tidak memadainya pelayanan kesehatan, kematian ibu dan anak, HIV / Aids dan rendahnya tingkat pencapaian pendidikan.
Eksploitasi sumber daya
Eksploitasi sumber daya alam yang melimpah di Papua Barat serta pencaplokan lahan berskala besar secara sistematis untuk proyek-proyek agribisnis oleh Indonesia dan kepentingan bisnis internasional telah menjadi penyebab utama ketegangan dan konflik. Operasi ekstraktif telah melibatkan pengingkaran terhadap hak atas tanah dan degradasi lingkungan yang parah. Sebagian besar kawasan hutan menjadi sasaran untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit dan produksi pangan dengan dampak besar terhadap perubahan iklim serta penduduk pribumi. Beberapa pelanggaran hak asasi manusia terburuk telah terjadi di sekitar perusahaan besar seperti di wilayah pertambangan emas dan tembaga, Freeport, dimana perusahaan mendanai pasukan keamanan sebagai upaya ‘proteksi’.
Hak untuk menentukan nasib sendiri ditegaskan kembali
Setelah kejatuhan diktator otokratis di Indonesia, Soeharto pada Mei 1998, masyarakat Papua mengalami masa yang relatif cukup terbuka di bawah masa pemerintahan singkat Bacharuddin Jusuf Habibie (1998-1999) dan Abdurrahman Wahid (1999-2001). Presiden Wahid memperbolehkan diselenggarakannya Kongres Rakyat Papua Kedua pada bulan Mei / Juni 2000. Kongres memutuskan untuk menolak ‘Tindakan Pilihan Bebas’ atau Pepera dan mendorong hak untuk menentukan nasib sendiri secara damai melalui dialog dan negosiasi.
Akan tetapi, sementara Indonesia telah membuat kemajuan substansial dalam transisi menuju demokrasi, rakyat Papua sama sekali jauh dari situasi yang menguntungkan. Otonomi khusus yang diberikan pada tahun 2001 telah ditolak oleh Dewan Adat Papua Barat dan masyarakat Papua karena telah gagal untuk meningkatkan hak-hak dan kondisi hidup rakyat Papua. Upaya lebih lanjut saat ini sedang diteruskan oleh para pemimpin masyarakat adat Papua Barat dan para pimpinan agama untuk mendorong proses dialog dengan Pemerintah Indonesia. Namun, tidak semua orang Papua mendukung proses tersebut karena mereka kurang percaya kepada pemerintah Indonesia, beberapa lebih percaya bahwa pendekatan secara langsunglah yang dibutuhkan yaitu melalui referendum mengenai status masa depan politik wilayah tersebut.
Pada bulan Juli 2011, sebuah Konferensi Perdamaian yang diselenggarakan oleh Jaringan Damai Papua menghasilkan kerangka untuk dialog dengan Pemerintah Indonesia serta agenda aspirasi untuk Papua damai dengan serangkaian ‘Indikator Papua Tanah Damai’ di bidang politik, hukum dan hak asasi manusia, ekonomi dan lingkungan, serta keamanan.
Pendekatan Militer/Keamanan yang berlaku
Meskipun ada tuntutan gigih untuk dialog politik, pendekatan keamanan terus menjadi cara dominan Pemerintah dalam menangani persoalan di Papua Barat. Operasi militer dan pendekatan tangan-besi dalam bidang keamanan menimbulkan ancaman serius terhadap hak asasi manusia dan kehidupan masyarakat Papua. Sebuah budaya kekerasan telah dikembangkan terkait dengan keyakinan aparat keamanan bahwa aktivitas politik serta advokasi untuk hak-hak orang Papua adalah selalu berhubungan dengan agenda separatis dan harus dihadapi dengan tindakan yang keras.
Praktek kekerasan dan represif dari pasukan militer dan polisi tersebut termasuk: intimidasi, taktik teror, penangkapan dan penahanan sewenang-wenang, interogasi yang dilakukan tanpa kehadiran pengacara dan ditolaknya akses untuk dikunjungi anggota keluarga, penyiksaan, penganiayaan dan pengabaian pemberian perawatan kesehatan selama dalam tahanan; penembakan misterius, penghilangan paksa, dan pembunuhan kilat. Para pembela HAM sangat rentan terhadap tindakan kekerasan.
Pada bulan Oktober 2011, tiga orang tewas dalam tindakan pembubaran dengan kekerasan terhadap Kongres Ketiga Rakyat Papua oleh pasukan keamanan di ibukota Jayapura. Kongres diselenggarakan oleh para pemimpin adat Papua bersama faksi-faksi politik untuk membahas hak-hak dasar mereka dan berakhir dengan pernyataan bahwa Papua Barat telah merdeka sejak tahun 1961. Lima pemimpin Papua dibawa ke pengadilan dan dinyatakan bersalah atas tindakan pengkhianatan terhadap Negara (makar).
Sementara para orang Papua sering dihukum berat untuk kegiatan politik damai, sebaliknya para petugas pasukan keamanan yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia yang keji selalu lolos dari hukuman atau diberi hukuman ringan yang tidak masuk akal. Pada bulan Januari 2011, tiga anggota tentara dijatuhi hukuman antara delapan dan sepuluh bulan penjara untuk pelanggaran prosedural ‘tidak mematuhi perintah’ karena keterlibatan mereka dalam penyiksaan brutal terhadap dua orang laki-laki Papua pada Mei 2010.
Kebebasan berekspresi diabaikan
Para aktivis Papua secara terus menerus ditangkap dan ditahan karena melakukan aksi damai seperti mengibarkan bendera Bintang Kejora atau menghadiri demonstrasi dan acara-acara publik yang berkaitan dengan nasionalisme Papua. Mereka sering dituduh melakukan tindakan pengkhianatan (makar) berdasarkan Pasal 106 dari KUHP, yang dulunya diterapkan ke dalam hukum Indonesia oleh pemerintah kolonial Belanda. Jika terbukti bersalah, mereka menghadapi hukuman penjara hingga dua puluh tahun atau bahkan seumur hidup. Banyak pengaduan telah dibuat tentang tindakan penyiksaan dan perlakuan buruk terhadap tahanan politik serta kurangnya akses terhadap perawatan kesehatan yang memadai.
Pembatasan hak untuk kebebasan berekspresi dan kriminalisasi kegiatan politik damai dalam hal ini menjadi persolan mendasar penting di Papua Barat. Kebebasan berekspresi adalah sangat strategis dan penting untuk memperbaiki keadaan hak asasi manusia secara keseluruhan dan untuk memastikan bahwa para pembela HAM dapat melaksanakan pekerjaan vital mereka secara bebas dari berbagai intimidasi dan kekerasan. Hal ini juga diperlukan dalam rangka menciptakan kondisi di mana masalah-masalah politik di wilayah ini dapat diselesaikan.
Tertutupnya ruang demokrasi sebagai akibat dari pembatasan kebebasan berekspresi adalah sebuah langkah mundur dari kondisi yang dapat mendukung terjadinya dialog yang bermakna dan upaya penyelesaian konflik. Papua Behind Bars berusaha untuk mengatasi hal ini dengan mempromosikan debat serta perubahan bagi sebuah tindakan nyata dan kebijakan yang akan mengarah pada pembukaan ruang demokrasi di wilayah tersebut.
Begitulah penjelasan seputar Papua yang amat complicated permasalahan yang silih berganti sangat membuat rakyat Papua dilemma.  Pada pembahasan tentang Papua pada kelompok saya adalah sebagai berikut:
1.    Dalam paragraph pertama pesta kecil itu adalah sebuah pondasi yang mana untuk sebuah penelitian dan sebuah pancingan agar warga Papua merasa dihargai.  Tetapi menurut Eben sendiri itu hanyalah sebuah pesta yang biasa saja.  Namun, Denny  Yomaki mengajukan OPM agar ditanda tangani oleh PBB.  Namun semua itu melewati beberapa proses diantaranya KMB.  Pada bulan mei terdapat sebuah peristiwa penting contohnys adalah reformasi dan trikora.  Yang dimaksud  peristiwa mei menjadikan target Eben ketika melakukan sebuah penelitian.  Eben mengharapkan sebuah pesta kecil itu sebagai pesta kecil itu Papua masuk dalam perangkapnya dan mengharapkan pesta tersebut berjalan lancar.  SEbenarnya Eben bertujuan datang ke Denny  agar Denny  buka mulut tentang rahasia Papua karena Denny  lahyang memegang/mengorganisir hak asasi di Papua.  Target untuk penelitian Eben sudah ada di Denny .  Denny  adalah sebagai juru kunci untuk penelitian Eben dan tantanganya itu sudah ada didepan mata.  Maksudnya tantangan disini ialah dengan cara apa agar Denny  mau buka mulut tentang rahasia Papua.
     Pada kesimpulanya paragraph pertama tentang penelitian Eben yang bergantung pada Denny  yang mempunyai rahasia besar tentang Papua Barat serta Eben harus mendekati Denny  agar Denny  bisa buka mulut terhadap Eben agar sebuah penelitian Eben berjalan dengan lancar.
2.    Kalimat pertama yaitu mengenai kedatangan Eben pada tahun 1993 di Papua barat untuk sebuah penelitian. Kalimat kedua yaitu Eben mempunyai niat untuk mempelajari El-Nino. Ketiga yaitu pada saat itu Eben di datangi hujan ( perang atau penjajahan). Ke empat yaitu di situ Eben merasa kekurangan untuk berbicara tentang El-nino. Kalimat kelima yaitu di Papua itu banyak kekurangannya yaitu contohnya mayoritas  orang-orang Papua itu primitive.  Sehingga Eben tidak bergairah untuk membicarakan penelitiannya.  Kalimat ke enema yaitu pada masa soeharto pergerakan itu tidak maju, kemudian pada saat soeharto lengser banyak pergerakan-pergerakan baru yang muncul yaitu organisasi Papua merdeka (OPM). Ke delapan yaitu Papua menjadi perebutan antara belanda dan NKRI.  Jadi, Papua itu dalam masa dilemma untuk memilih belanda atau NKRI. Ke Sembilan yaitu Papua tidak jauh seperti Aceh, Timur-timor, yang tidak di akui oleh Indonesia salah satunya Papua yang menjadi penelitiannya Eben.  Ke 10 Eben pada awalnya merasa bingung karena membahas tentang Aceh, atau pun Timur-timor.  Eben bingung dan berkata, “kenapa Papua, Aceh, Timur-timor ingin keluar dari NKRI dan ingin mandiri?”
3.    Kalimat pertama yaitu mengenai pada saat itu anak bangsa di bunuh oleh bangsanya sendiri, itulah yang menyebabkan Papua ingin memisahkan diri dari NKRI.  Kalimat ke tiga yaitu sebuah militer dari Papua mempunyai dendam dan membuat senjata sebnayak 50.000  kalimat ke empat yaitu pada waktu Eben mulai melakukan penelitiannya, hujan pun tiba.  kalimat ke lima yaitu terdapat 157 buah kapal untuk perang dalam sebuah pergerakan.   Kalimat ke enam yaitu Eben memperdalam sebuah penelitian karena tertarik untuk mengupas tuntas tentang Papua Barat.  Kalimat ke tujuh yaitu mengenai Eben sering mendengar dari cerita pemerintah Amerika yang mendukung kemiliteran Papua dan aspirasi orang Papua yang menginginkan mandiri tanpa NKRI.  Kalimat ke delapan yaitu mengenai Eben di buat kaget sehingga ia tak bisa berkata apa-apa.  Kalimat ke sembilan yaitu mengenai pencabutan bendera merah putih kemudian di ganti dengan bendera bintang kejora.  Kalimat ke 10 yaitu mengenai Eben memperdalam penelitiannya.  Kalimat ke 11 yaitu tentang adu domba yang bertujuan untuk Papua menjadi wilayah yang mandiri dan tidak masuk menjadi NKRI.  Kalimat ke 12 yaitu mata-mata Indonesia itu telah mendukung sebuah kemandirian kepada Papua.  Kalimat ke 13 yaitu mengenai  orang Papua yang mengira bahwa Eben adalah sekutunya NKRI.  Kalimat ke 14 yaitu mengenai gambaran Papua  yang tidak membutuhkan bantuan siapa pun , hal demikian telah di gambarkan oleh Eben.  Kalimat ke 15 yaitu ketika Eben meneliti tentang Papua yang menyuruhnya agar melakukan kampanye (Genosida).  Kalimat ke 16 yaitu mengenai Eben yang merasa bahwa dirinyalah yang berjasa dalam memerdekakan Papua.  Kalimat ke 17 yaitu tentang penelitian Eben dibandingkan dengan kisah nyata yang telah di ceritakan oleh Denny  Yomaki. 
4.    Setelah Eben lulus dari California santa Cruz kemudian melanjutkan seluruh penelitiannya di Papua Barat kemudian datanya di rekayasa. Eben berkata,” Jika seluruh dunia biasa dengan data yang sudah aku manipulasi itu akan terbiasa oleh kebohonganku”.  Satu peristiwa menghasilkan beberapa peristiwa berantai kemudian mata-mata agen militer Indonesia menyetujui bahwa Papua yang ingin mandiri.  Peristiwa yang di duga karena penelitian di Papua sangat keras.  Kemudian peristiwa tersebut membuat Eben merasa tertarik karena Papua mengetahui bahwa Papua sangat hebat.  Nah, saya mengetahui anak bangsa di panah oleh militer Indonesia.
5.    Banyak orang papua mencari Eben karena Eben di sangka telah bersekutu dengan rakyat belanda. Eben itu di gambarkan kedalam peristiwa tersebut.  Denny  Yomaki menganjurkan Eben untuk meneliti tentang anak bangsa yang di bunuh oleh bangsanya sendiri.  Dengan mempelajari dimensi budaya dari kekerasan Eben berfikir bahwa lebih baik bisa menolong orang papua yang akan keluar dari NKRI pada penelitian Eben di tandingnya.
6.    Tiga hal dari yang di katakan oleh Denny  yaitu satu pendoa kristen(baptis) memberikan ucapan terimakasih untuk kesehatan dan keinginan Eben untuk mengadakan perjalanan.  Kemudian Denny  Yomaki dan Eben itu membahas tentang papua / penelitiannya di kamar tamunya Denny .  Mereka membahas suatu hasil pembicaraan / solusi.  Denny  dan Eben menukar idenya artinya yaitu mereka saling bertukar fikiran.  Kemudian Eben mulai berbincang –bincang dengan Telyswaroepen (anggota dari komnasHAM).  Waropen di undang oleh Denny  untuk menyelenggarakannya.  Usia waroepen sama dengan usianya Eben.
7.    Eben dan Denny  itu menyelidiki keberadaan atau kejadian yang ada di papua bahwasannya di papua terjadi sesuatu yaitu agen militer dan memulainya itu dari daerah wasior.
8.    Denny  dan Eben mewawancarai orang-orang yang menginginkan resiko yang lebih berat.  Mewawancarai peneliti asing agar buka mulut tentang papua.  Denny  dan Eben ketika mewawancarai jangan memberi tahu ke siapa pun bahwa Denny  dan Eben telah mewawancarainya.
9.    Jadwal untuk mewawancarai itu adalah mewawancarai seorang dukun sihir (drakula) lalu beberapa sihir ini mengakui bahwa peristiwa itu ( anak bangsa di bunuh oleh bangsanya sendiri) dukun sihir yang bertanggung jawab.  Mejy papua adalah di  bawah pengawasan dukun sihir tersebut.  Kemudian Denny  dan Eben tidak beresiko untuk mewawancarai dukun sihir tersebut.  Tetapi yang beresiko satu ketika mereka mewawancarai orangasing.
10.     Pada penelitian Eben, Eben belajar kepada TelysWaroepen (KOMNASHAM) dan Eben pun mempelajari dukun sihir yang berada di wasior tersebut sebagai suatu disertasinya.  Jadi, Eben sedang mengumpulkan sebuah data deny yomaki.
11.      Sumber data tidak masalah yang penting sumbernya terpercaya dan kuat. Karena, pada waktu Eben melakukan 550 wawancara dengan orang Papua dalam bahasa Indonesia dan perasaan Eben ingin memusnahkan peristiwa-peristiwa (sejarah yang ada di Papua).
12.      Masih tentang data atau penelitian, disini mulai ada OPM karena warga Papua selain ingin merdeka, warga papua pun ingin terbebas.
13.  Eben dalam penelitiannya sesuai yang ada pada lapangan (fakta), tetapi penasihat Eben dari universitasnya menyuruh Eben agar sumbernya itu dihilangkan agar mencapai kebebasan.  Dalam penelitiannya di Papua Barat Eben member kesimpulan bahwa dia setuju, kalau sumbernya tanpa judul karena untuk menghindari birokratis
14.     Terdapat konflik di papua barat yaitu papua ingin merdeka dengan cara memisahkan diri.
15.     Masyarakat papua percaya dengan adanya dukun sihir. Eben adalah termasuk orang yang sangat teliti dalam penelitiannya.  Dari hasil penelitiannya itu Eben mengatakan bahwa data yang dia dapat harus di ungkap secara tuntas ketika Eben kembali ke amerika karena ini adalah kesempatan yang profesional yang di tunggu – tunggu oleh pembaca.  Eben sangat bertanggung jawab dan serius dalam penelitiannya.
16.     Waroepen ingin mengetahui kenapa Eben meneliti papua dan tujuan Eben meneliti tentang papua.  Waroepen menantang Eben, karena waroepen merasa curiga kepada Eben “apa sih tujuan Eben memperdalam penelitian di papua sedangkan Eben memanipulasi datanya dalam penelitian Eben.  Eben pun berkata dalam hatinya “penelitian tersebut harus di terjemahkan dan dapat di baca oleh semua orang secara logis.
17.     Waroepen menantang kembali ke Eben tentang fakta yang lebih relevan.  Lalu Eben yang menantang waroepen untuk menjelaskan peristiwa pembantaian / genosida yang terjadi di papua.  Waroepen hanya menerima penelitiannya Eben bukan sebuah fakta, sehingga waroepen pun penasaran dengan semuanya.
18.     BP (british petroleum) adalah sebuah perusahaan minyak bumi bermarkas di london dan salah satu perusahaan minyak terbesar di seluruh dunia ( bersama dengan shell, exondiobil dan total) pada Desember 1998, bp bergabung dengan american oil company (amoco) membentuk “BP amoco”.  Namun, langkah ini dipandang umum sebagai sebuah pembelian amoco oleh bp.  Hanya saja di gambarkan secara resmi sebagai penggabungan karena alasannya yaitu “legal” dan setelah setahun beroperasi bersama mereka menggabungkan banyak operasi dan nama “amoco” di lepas dari nama perusahan.  Divisi bp solar telah menjadi pemimpin dalam produksi panel surya.  Bp itu seperti memonopoli perdagangan, sehingga menghasilkan banyak keuntungan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di papua.  Bp memberikan taktik jitu yang berkesan menolong papua.  Kenapa Eben tidak menjelaskan tentag bp padahal bp sangat penting untuk di ketahui / di telusuri?  Karena Eben berasal dari amerika dan bp pun berasal dari amerika.  Jadi, Eben tidak ingin nama amerika tercoreng buruk.
19.     Papua di wasior, Eben mengamankan hasil penelitiannya dengan menggandakan orang papua.  Artinya adalah memalsukan data yaitu data yang di rekayasa itu adalah sebagai peluru untuk membunuh indonesia.  Eben pun mendukung intelegensi militer indonesia yang membunuh anak  bangsanya sendiri.  Satu militer dari indonesia mengetahui bahwa penelitiannya Eben sudah sangat jauh dan dalam. Eben pun mau di bunuh oleh satu militer indonesia tersebut.  Militer meminta/ mengancam Eben untuk memberhentikan penelitian, tetapi Ebennya menolak.
20.     Data yang sEbenarnya tentang papua itu hanya untuk di simpan bagaikan bantal, Eben malah membuat duplikat data tentang papua.  Eben tidak lebih dari seorang pecundang yang memanipulasi fakta peristiwa papua yang sEbenarnya Eben sudah mengetahui dengan penelitiannya tetapi Eben malah merekayasa data tersebut untuk publik.  Rumbiak meminta Eben untuk mengadakan rapat untuk melihat kekerasan di wasior.  Eben secara lembut memberikan kasih sayang kepada warga papua .  karena papua itulah yang tetap menjadi target bahan penelitiannya.
21.     Eben menghadiri markas besarnya yaitu bp.
22.     Dr. Grote adalah salah satu dari anggota konferensi meja bundar(KMB) yang mana dia meminta percakapannya di rahasiakan karena dia menganggap bahwa masyarakat papua itu primitif.  Ketika kontrofersi kemiliteran dari BP membunuh seorang aktivis, yang menganggap bahwa aktifis sebuah penghalang untuk BP tetap maju.  Sehingga, tanpa berpikir panjang kontrefersi kemiliteran tersebut membunuh seorang aktifis.  Peristiwa tersebut membuat tantangan bagi Eben.  Ini membuat Eben berpikir akan maju untuk penelitiannya atau mundur.  Sedangkan di depan mata banyak tantangan yang besar dan banyak darah yang bergelimpangan.  Sedangkan jika mundur, sangat disayangkan karena penelitiannya sudah di tengah jalan.
23.     Rumbiak berkata agen rahasia pada militer indonesia ditentukan melakukan kekerasan sehingga masyrakata papua mempunyai rasa iba.  Sehingga papua pun memberikan kontrak sebuah jaminan keamanan agar masyarakat papua berpikir, papua menjadi aman.  Padahal keamanan itu hanya sebuah mata-mata untuk mengetahui keadaan di papua.
24.  Dr. Grote mengatakan kekerasan itu sangat buruk untuk bisnis.  Masyarakat papua itu lebih baiknya menciptakan alam lingkungan dengan baik atau lemah lembut.  Sehingga mengahsilkan bisnis yang pesat dan maju.  Bekerj di papua barat itu adalah sebuah tantangan yang sangat besar, maksudnya sesuatu yang hanya mau mengambil resiko.  Pekerja yang ada di papua nyawanya ada di militer.  Jika kita membatalkan proyek perusahaan tersebut, itu akan menimbulkan kode etik yang tidak baik.  Dr Grote berpikir bahwa proyek tersebut akan berpengaruh pada indonesia.
25.  Rumbiak meminta penerbitnya Eben dilakukan di Wasior dan disitu Eben mencoba menceritakan hasil penelitiannya ke Warga Papua dan kemudian security merasakan ketakutan dalam hidupnya.  Eben mempunyai data tentang pembunuhan polisi, lalu polisi itu akan dipergunakan untuk insiden tetapi alasan itu palsu untuk operasi peluncuran isolasi atau basmi.  Artinya BP menginginkan bahwa polisi di Papua percaya tentang adanya BP untuk sebuah perlindungan masyarakat Papua.  Kemudian BP bisa menegakan misinya di Papua.  BP mulai di survey oleh presiden Naib dengan duta besar Britania Richard Gozney dan dilindungi oleh polisi dan militer dari BP.
26.Gelas Ronde tersebut diibaratkan bagaikan data tersebut adalah suatu hal yang ditipudayakan dan dimanipulasikan dan ditantang oleh G’Really (yang melakukan konferensi dengan Dr.  Growth).  Eben itu tidak menyangka datanya dibaca dan digambarkan oleh O’really karena O’really adalah orang yang tidak mudah dibohongi.  (O’really salah satu militer NKRI).
Begitulah serangakaian penjelasan dari kelompok saya, dimana kelompok yang mempunyai kekompakan tersendiri.  Karena dalam sebuah kelompok itu membutuhkan kerjasama yang benar-benar harus kompak bukan dari segi kekompakan yang apabila kita tidak mengerti lalu kita berbaur dengan teman, bukan seperti itu.  Namun, kekompakan yang ketika kita mengetahui sesuatu yang tidak teman kita ketahui dan kita berbagi dengan teman kita, itulah arti kekompakan yang sesungguhnya.  Pada pengertianya teamwork adalah sebuah sistem pekerjaan yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih untuk mendapatkan tujuan yang direncanakan bersama. Kerja sama dalam tim kerja menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkan keberhasilan kinerja dan prestasi kerja. Kerja sama dalam tim kerja akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki energi dan sinergisitas bagi individu-individu yang tergabung dalam kerja tim. Komunikasi akan berjalan baik dengan dilandasi kesadaran tanggung jawab tiap anggota. 
Kerja sama dilakukan oleh sebuah tim lebih efektif daripada kerja secara individual. Menurut West (2002), Telah banyak riset membuktikan bahwa kerja sama secara berkelompok mengarah pada efisiensi dan efektivitas yang lebih baik. Hal ini sangat berbeda dengan kerja yang dilaksanakan oleh perorangan.Setiap tim maupun individu sangat berhubungan erat dengan kerja sama yang dibangun dengan kesadaran pencapaian prestasi dan kinerja. Dalam kerja sama akan muncul berbagai penyelesaian yang secara individu tidak terselesaikan. Keunggulan yang dapat diandalkan dalam kerja sama pada kerja tim adalah munculnya berbagai penyelesaian secara sinergi dari berbagai individu yang tergabung dalam kerja tim. 
Kontribusi tiap-tiap individu dapat menjadi sebuah kekuatan yang terintegrasi. Individu dikatakan bekerja sama jika upaya-upaya dari setiap individu tersebut secara sistematis terintegrasi untuk mencapai tujuan bersama. Dalam mencapai tujuan bersama, kerja sama memberikan manfaat yang besar bagi kerja tim. Biasanya organisasi berbasis kerja tim memiliki struktur yang ramping. Oleh sebab itu, organisasi akan bisa merespons dengan cepat dan efektif lingkungan yang cepat berubah (West, 2002). 
Team work bisa diartikan sebagai kerja tim atau kerjasama, team work atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai  misi yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama.Sebuah tim itu sangat memebutuhkan kemauan untuk saling bergandengan-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama serta saling melengkapi antar sesama.
Jadi, Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun sering terjadi perbedaan pemahaman serta perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Oleh karena itu sangatlah  penting untuk menjunjung tinggi kesadaran akan kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.  Sementara untuk membentuk dan membangun team work yang solid, tentu tidak semudah kita membalikan telapak tangan, team work yang solid akan menciptakan hasil yang maksimal dalam suatu tim tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic