Class Review 8
Pada pertemuan kedelapan Writing and Composition 4 kemarin tepatnya pada pada hari Jumat tanggal 4 April 2014 merupakan hari dimana saya harus kembali fokus belajar setelah libur tanpa tugas pada satu minggu sebelumnya. Pada hari itu saya mendapat banyak pelajaran dan tantangan baru. Saya mendapat banyak pengetahuan tentang Papua dan juga reading time dari artikel “Don’t use your data as pillow.” Pada pertemuan kedelapan ini Pak Lala mengawali pembelajaran dengan menugaskan kami untuk memahami artikel itu secara berkelompok. Dan tugas selanjutnya kami ditugaskan untuk menjawab sembilan pertanyaan yang berkaitan dengan papua yang tersedia di powerpoint.
v Hasil diskusi kelompok artikel “Don’t use your data as pillow.”
TITLE
Don’t use your data as pillow”
Sri:
Data = sumber-sumber lain, Pillow = jangan
hanya menggunakan data yang ada sebagai sandaran
Restu:
Data = Kumpulan informasi yang telah tersedia, Pillow = jangan terfokus pada
satu sandaran, mesti dikait-kaitkan.
Andini:
Data = kumpulan informasi, Pillow = jangan hanya menggunakan data-data yang
ada.
Riana:
Data = informasi yang didapat setelah penelitian, Pillow = jangan hanya
menggunakan data-data yang sedang kita teliti.
Ria:
Data = Informasi, Pillow = Jangan hanya memfokuskan dan menggunakan parameter pada
informasi yang telah kita ketahui saja.
Pak
Lala: Data = kumpulan informasi yang
didapat setelah melakukan penelitian (research). Data ini harus bersifat
validity. Validity itulah yang membedakan informasi yang dikemas dalam bentuk
data dengan informasi yang bukan dikemas dalam bentuk data. Seperti yang kita ketahui
informasi bertebaran dimana-mana, untuk dapat membedakan informasi yang
benar-benar valid dan yang tidak valid maka hanya dapat didapat setelah melakukan penelitian yang
berkelanjutan. Penelitian (research) adalah sesuatu yang belum ada jawabannya
dan kemudian disusun secara sistematis. Data dapat berupa written, visual,
verbal, kombinasi (Lehtenon). Pillow = bersifat optional
yakni
pilihan bukan keharusan (not obligatory).
SENTENCE 1
“A Small feast had been prepared
for my going away party: salty sago pudding, fish broth, fried papaya leaves,
boiled yams, and chicken.”
Andini:
pesta perpisahan untuk menulis.
Riana:
menyiapkan segala sesuatunya agar pesta dapat berjalan dengan lancar.
Sri:
menceritakan pesta perpisahan kelulusan.
Restu:
persiapan pesta perpisahan agar dapat tertata.
Ria:
pesta apapun yang dilakukan dalam skala kecil atau besar mesti mempersiapkan
segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya.
v Trivia Quiz
1.
What is West Papua? And
where is it located?
Papua Barat (sebelumnya
Irian Jaya Barat disingkat Irjabar) adalah sebuah provinsi Indonesia yang
terletak di bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya adalah Manokwari. Nama
provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya Barat yang ditetapkan dalam
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2007 tanggal 18 April 2007, nama provinsi ini diubah menjadi Papua Barat.
Papua Barat dan Papua merupakan provinsi yang memperoleh status otonomi khusus.
2.
What differences can you
spot between PAPUA and IRIAN JAYA?
Provinsi
Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua bagian barat. Pada masa pemerintahan
kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands
Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea). Setelah berada bergabung dengan Negara
Kesatuan Republik Indonesia Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai Provinsi
Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi
Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas
Freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002.
UU
No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua mengamanatkan nama provinsi ini
untuk diganti menjadi Papua. Pada tahun 2003, disertai oleh berbagai protes
(penggabungan Papua Tengah dan Papua Timur), Papua dibagi menjadi dua provinsi
oleh pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan
bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (setahun kemudian menjadi
Papua Barat). Bagian timur inilah yang menjadi wilayah Provinsi Papua pada saat
ini.
Nama
Papua Barat (West Papua) masih sering digunakan oleh Organisasi Papua Merdeka
(OPM), suatu gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan
membentuk negara sendiri.
3.
In what year the land
called Papua integrated into NKRI?
Mantan
Tokoh pendiri Organisasi Papua Merdeka (OPM) Franzalbert Joku dalam
pengasingannya di negara PNG yang pernah menembus jabatan di pemerintahan PNG
yaitu sebagai staf Perdana Menteri. mengatakan, Papua bukan dianeksasi, juga
bukan berintegrasi atau diintegrasikan tetapi menjadi bagian dari wilayah NKRI
berdasarkan azas uti possidetis juris. Kalau diintegrasikan atau digabungkan
dengan NKRI berarti proses masuknya Papua dari luar ke dalam Indonesia.
Padahal, Papua/Irian Barat sejak sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
sudah sah menjadi wilayah NKRI, tetapi ditahan oleh Belanda dan diserahkan
kepada Indonesia melalui proses Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).
Menurut
azas uti possidetis juris yang berlaku umum dalam hukum internasional, negara
yang merdeka mewarisi wilayah bekas negara penjajahnya (Penjelasan Pasal 6 ayat
(1) huruf a UU No. 43 Tahun 2008). Jadi yang tepat, Indonesia merebut kembali
Papua/Irian melalui jalan diplomasi. Karena itu istilah yang tepat adalah
Papua/Irian “diperoleh kembali” atau ”masuk kembali” Papua ke NKRI, bukan
diintegrasikan.
Pada
masa kolonial Belanda, Papua Barat merupakan bagian dari wilayah Hindia Belanda
dibawah administrasi Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Batavia. Karena itu
sebagaimana Pulau-pulau lain di Nusantara, menurut asaz uti possidetis juris
tersebut, Irian Barat otomatis beralih status menjadi bagian wilayah Republik
Indonesia sejak saat Proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945. Apabila
dilihat dari bukti sejarah bahwa Papua memang sudah masuk wilayah NKRI sejak
kemerdekaan 17 Agustus maka dengan adanya 1 Mei 1963 merupakan langkah
strategis berdasarkan Perjanjian New York yang memperkuat kembalinya Papua ke
pangkuan ibu pertiwi.
4.
What is Trikora?
Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) adalah konflik 2 tahun yang
dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat. Pada
tanggal 19 Desember 1961, Soekarno (Presiden Indonesia) mengumumkan pelaksanaan
Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta. Soekarno juga membentuk Komando Mandala.
Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai panglima. Tugas komando ini adalah
merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer untuk
menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia.
5.
What are the roles of
Soekarno in the integration of Papua into NKRI?
Isi kesepakatan KMB dalam kenyataannya
diingkari oleh Belanda sendiri. Belanda tidak hanya sekedar bertahan di Papua,
tetapi lebih dari itu, mempersiapkan langkah-langkah untuk memisahkan Tanah
Papua dari NKRI. Dewan nasional Papua dibentuk oleh belanda (cikal bakal
Organisasi Papua Merdeka (OPM)) dan dimerdekakan secara tergesa-gesa lalu
dilanjutkan pendeklarasian negara boneka buatan Belanda ini pada tanggal 1
Desember 1961.
Kelicikan Belanda membentuk negara bonekanya
di papua itu, tentu saja membuat bangsa Indonesia berang. Maka pada tanggal 19
Desember 1961 di Alun-alun Utara Jogjakarta, Presiden Indonesia Soekarno
mengumumkan Trikora ( Tri Komando Rakyat) untuk mengembalikan Irian Barat
kepangkuan Negara Republik Indonesia. Konfrontasi dengan Belandapun tak
terhindarkan.
Isi
Trikora:
1.
Gagalkan
pembentukan "Negara Papua" bikinan Belanda kolonial
2.
Kibarkan
sang merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia
3.
Bersiaplah
untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air
dan bangsa
6.
What did the Dutch
colonial do in Papua?
Sikap penolakan kelompok Papua
Merdeka yang ada di Papua terhadap Indonesia merupakan kristalisasi dari
strategi Belanda yang melakukan politik dekolonisasi terhadap Irian Barat.
Tahun 1945 seharusnya Irian Barat sudah resmi menjadi bagian integral NKRI, namun
strategi Belanda melalui dekolonisasi Irian Barat telah mengaburkan bahwa
wilayah Irian Barat adalah bagian NKRI. Dampaknya, walaupun Belanda secara
resmi telah menyerahkan kedaulatan Irian kepada NKRI, tetap saja muncul
tuntutan kemerdekaan Papua dari kelompok separatis.
Strategi dekolonisasi Belanda
sebenarnya tidak hanya terjadi di Papua, ketika Indonesia memproklamasikan
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Belanda belum mengakui kedaulatan
wilayah NKRI dari Sabang sampai Merauke. Belanda masih memiliki keinginan untuk
menguasai kembali negara-negara bekas jajahannya di Indonesia terutama wilayah
di luar Jawa dan Sumatera, termasuk salah satunya Ingin mendirikan negara Irian
Barat yang langsung dibawah kekuasaan kerajaan Belanda. Bentuk nyatanya adalah
Belanda menjadi otak pembentukan Komite Nasional Papua pada Oktober 1961 dan
Proklamasi Kemerdekaan Papua 1 Desember 1961. Sebuah proklamasi kemerdekaan
yang kental dengan kepentingan politik Belanda karena ingin menjadikan Papua
sebagai negera boneka.
7.
What are the roles of
US-UN and our neighbouring countries in the Papua conflicts?
Sejak 1957, rezim Sukarno Indonesia,
memulai serangakaian kampanye agresif dan aksi militer untuk mengkonsolidasi
klaim kekuasaan teritori Indonesia pada wilayah Papua. Pada puncak ambisi
ekspansionisnya, dari 1961-1963, rezim Sukarno membelanjakan sekitar US$2
trilyun (sekitar setengah dari anggaran negara) untuk peralataan militer. Uni
Soviet, merupakan pendukung utama persenjataan dalam operasi ekspansionisme
Sukarno di Papua, dengan kepentingannya untuk membangun satelit-satelit
sosialis otoritarian. Ekspansionisme Sukarno yang didukung oleh rezim Bolshevik
Uni Soviet (UN), merupakan perintis dominasi Papua pasca kolonialisme
Indonesia, yang selanjutnya pada era awal Perang Dingin mulai mendapat
tantangannya dari rezim kapitalis barat.
Amerika
(AS) memulai keterlibatan aktifnya dalam isu Papua pada era pemerintahan JF Kennedy
(1961). Di tahun 1962, Amerika menginisiasikan solusi diplomatis untuk
menengahi konflik Indonesia dan Belanda dalam isu Papua yang menghasilkan
Resolusi PBB Nomor 1752 (dikenal sebagai Perjanjian New York).
8.
What is Organisasi Papua
Merdeka (OPM) and who finances them?
Organisasi Papua Merdeka (disingkat
OPM) adalah sebuah organisasi yang didirikan tahun 1965 dengan tujuan membantu
dan melaksanakan penggulingan pemerintahan yang saat ini berdiri di provinsi
Papua dan Papua Barat di Indonesia, sebelumnya bernama Irian Jaya, memisahkan
diri dari Indonesia, dan menolak pembangunan ekonomi dan modernitas. Organisasi
ini mendapatkan dana dari pemerintah Libya pimpinan Muammar Gaddafi dan
pelatihan dari grup gerilya New People's Army beraliran Maois yang ditetapkan
sebagai organisasi teroris asing oleh Departemen Keamanan Nasional Amerika
Serikat.
Organisasi ini dianggap tidak sah di
Indonesia. Perjuangan meraih kemerdekaan di tingkat provinsi dapat dituduh
sebagai tindakan pengkhianatan terhadap negara. Sejak berdiri, OPM berusaha
mengadakan dialog diplomatik, mengibarkan bendera Bintang Kejora, dan
melancarkan aksi militan sebagai bagian dari konflik Papua. Para pendukungnya sering
membawa-bawa bendera Bintang Kejora dan simbol persatuan Papua lainnya, seperti
lagu kebangsaan "Hai Tanahku Papua" dan lambang nasional. Lambang
nasional tersebut diadopsi sejak tahun 1961 sampai pemerintahan Indonesia
diaktifkan bulan Mei 1963 sesuai Perjanjian New York.
References:
1. Papua Barat ( 2014. April 5) Available from
2. Papua Sudah Merdeka Sejak (2014. April 6) Available from
3. “Merdeka” Antara Mimpi dan Khayalan (2014. April 6)
Available from
http://westpapuainfo.wordpress.com/2013/11/ 06-04-2014
pukul 14.59 KNPB“Merdeka” Antara Mimpi dan Khayalan
4. Operasi Trikora (2014. April 6) Available from
http://id.wikipedia.org/wiki/Operasi_Trikora
5. Isi Trikora (2014. April 6) Available from
6.
Sejarah
Kembalinya Papua Ke Pangkuan (2014. April 6) Available from
http://warejapapuaku.blogspot.com/2013/12/sejarah-kembalinya-papua-ke-pangkuan.html
7.
Separatis
Papua Merdeka (2014. April 6) Available from
8.
Organisasi
Papua Merdeka (2014. April 6) Available from
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic