We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Minggu, 20 April 2014

Class Review 9

BRITISH PETROLIUM DALANG DARI SEMUANYA
British Petrolium adalah perusahaan tebesar, yang di pegang oleh Dr Grote dan Jhon O’reilly. British Petrolium sangat berpengaruh terhadap kekerasan yang terjadi di Papua Barat. Perusahaan yang di dalamnya orang-orang yang licik, pintar dalam memajukan perusahaan. BP mempengaruhi para polisi, OPM dan TNI. BP yang membuat masalah yang ada di papua, kemudian BP seolah-olah menjadi pahlawan untuk masyarakat Papua.
Sebelum membahas masalah BP lebih lanjut, pertemuan sebelumnya kita ditugaskan untuk membaca artikel tentang dari S. Eben Kirksey yang berjudul ‘Don’t Use Your Data as a Pillow’ memahami inti dari paragraph dan memahami perkalimat. Kita di kelompokkan yang terdiri dari lima orang, kita membahas , mulai dari paragraph satu sampai 26. Setiap anggota harus memberikan pendapat tentang inti dari perparagrap dan perkalimatnya. Pertemuan ke sepuluh ini melanjutkan membahas paragraph 27 sampai paragraph terakhir. Seperti yang sebelumnya kita dimintai pendapat perkalimatnya.
Saya akan melanjutkan membahas masalah BP. BP mendukung adanya organisasi papua merdeka, karena papua adalah tambang emas bagi BP. Perusahaan gas terbesar adanya di Papua. BP mulai mempengaruhi aparat kepolisian untuk membunuh OPM. Kemudian, BP menawarkan para TNI untuk bekerjasama dalam mendukung OPM. Sebagian anggota TNI menerima tawaran dari BP, untuk bekerjasama karena gaji yang ditawarkan oleh BP cukup besar. Oleh karena itu anggota TNI menerimanya.

Saya akan menjabarkan pendapat saya tentang inti dari paragraph 1 sampai 26. Mari kita lihat penjabarannya. Mulai dari paragraph satu yaitu,
Pesta yang disiapkan oleh masyarakat untuk Eben. Pesta yang diatur oleh Denny itu berjalan dengan lancar. Acaranya diselenggarakan sebelum penulis melanjutkan penelitiannya dan temuan-temuannya. Ketika acara tersebut sedang berlangsung, penulis mulai memikirkan  metodolgi serta prinsip pedoman dalam karyanya.
Tujuan penulis datang ke papua untuk meneliti tentang kekeringan yang terjadi di papua. Penulis tidak mengetahui bahwa di papua ada konflik yang sangat serius masalah social dan politik. Penulis hanya tertarik tentang kekeringan saja.
Kemudian penulis mulai memahami bahwa rakyat papua ingin memisahkan diri dari Indonesia atau reformasi. Pada saat itu pemerintah Indonesia mengerahkan 5000 TNI, setiap satu TNI akan menangani 24 orang papua.
Eben dating kembali ke papua untuk  kedua kalinya. Penulis tertarik dengan konflik yang terjadi di Indonesia khususnya di papua. Kasus-kasus yang dilakukan oleh militer Indonesia, seperti pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan.
Masyarakat papua meminta pertolongan kepada eben untuk membantu meneliti kampanye terror oleh militer Indonesia. Caranya dengan mempelajari dimensi budaya kekerasan. Eben berpikir dia bisa membantu orang papua mencapai kebebasan dari terror rezim.
Eben berbincang-bincang dengan denny menikmati pesta perpisahan yg diadakan oleh masyarakat papua. Untuk pertama kalinya eben bertemu dengan waropen, seorang pakar HAM dari komisi nasional HAM. Setelah itu, denny memimpin doa atas kesehatan eben.
Waropen yang berasal dari Wasior, desa terbesar di kabupaten Teluk Wondama. Lalu, denny dan eben berkunjung ke wasior untuk menggali informasi mengenai militer Indonesia yang mendukung papua.
Eben merasa kesulitan dalam mendapatkan informasi, karena di Wasior tentara Indonesia sangat ketat mengawasi. Oleh karena itu tidak ada orang yang mau diwawancarai. Namun ada sebagian orang yang mau diwawancarai itu pun dilakukan saat malam hari.
Eben berinisiatif untuk mewawancarai dukun yang terkenal di pegunugan terdekat di daerah itu. Dukun itu mengatakan bahwa mereka yg menyebabkan terjadinya gempa dan jatuhnya pesawat yang membawa pasukan militer.
Kemudian eben belajar kepada waroepen tentang perdukunan untuk meyelesaikan tesis sarjananya. Waropen dijadikan sebagai narasumber.
Menurut eben ,waropen adalah orang yang tepat untuk dijadikan narasumber untuk membantu menyelesaikan penelitiannya.   Dia melakukan wawancara setelah pesta perpisahan. Eben melakukan wawancara tanpa nama narasumber.
Alasan eben tidak mencantumkan nama narasumber karna rekan dan mentornya menyarankan seperti itu agar dapat izin dari kelembagaan universitasnya. Namun, waropen meminta eben mengutip namanya agar dikenali sebagai cendikiawan.
Sumber tanpa nma kekurangannya, sumernya kurang terpercaya. Kelebihannya dapat menjaga nama baik narasumber dan penulis.  Eben dengan teguh pendirian tetap tidak ingin mencantumkan nama narasumber sedangkan waropen sangat ingin sekali namanya dikutip waropen mengatakan ‘don’t use your data as a pillow’.  jangan jadikan data sebagai landasan.
Padahal waropen mempropokasi eben agar menjadi orang yang dapat diandalkan, dapat dipertanggungjawabkan. Waropen member tantangan agar dia tahu hal-hal yang penting dan megenal mereka dengan baik. Kemudian menerjemahkan pengetahuan menjadi terbaca atau dalam bentuk tulisan.
Waropen menolak data yang telah ditulis oleh eben. Waropen ingin pengetahuan yang di dapat eben dari papua untuk dipublikasikan di luar negri khususnya Amerika. Kemudian, eben dan denny meneliti hubungan antara kerusuhan yang terjadi di papua dengan Britis Petrolium. British menghabiskan 100 juta untuk membersihkan citranya sebagai Beyond Petrolium. BP mulai mengeksploitasi gas alam yg ada di Papua barat. Bp bekerjasama dengan militer Indonesia dalam misinya untuk kebebasan papua.
Eben berhasil mengamankan wawancara yg dilakukan di Wasior dengan orang papua. Salah satu orang mengakui untuk membunuh aparat polisi Indonesia dan dia juga mendapat dukungan dari militer Indonesia yang pro terhadap pembebasan papua. Eben juga berhasil membuktikan rumor yang menghubungkan kekerasan baru-baru ini di Wasior untuk proyeknya BP.  Orang yg sama juga mengatakan bahwa hidupnya terancam berbahaya. Dia mengatakan militer Indonesia mencoba membunuh. Dia meminta bantuan eben untuk membantu melarikan diri dari situasi saat itu.
Muncul Jhon Rumbiak yaitu pembela HAM di papua. Dia meminta eben untuk menghadiri pertemuan BP dengan Dr Byron Grote. BP mengadakan pelatihan ‘komunitas berbasis komunitas’. Kelompok keamanan papua meminimalkan kebutuhan untuk bekerja sama dengan Indonesia pasukan keamanan.
Sebelum menunjukkan kantor pusat BP, eben bertemu dengan rumbiak. Eben dan rumbiak tersesat sehingga mereka telat untuk menghadiri pertemuan dengan BP di London. Kemudian, tiba di kantor BP. Mereka bertemu dengan Byron Grote dan Jhon O’reilly. O’reilly dan Byron adalah duta BP untuk Indonesia. Keduanya sebelumnya bekerja untuk BP di kolumbia. Mereka pernah terlibat kontroversi ketika para militer mulai membunuh lingkungan aktivis. Eben merasa tertantang untuk melakukan penelitian mengenai hal tersebut.
Pertemuan berlangsung, Grote meminta rumbiak agar tidak merekam pembicaraan karena sangat rahasia. Tapi rumbiak tidak mau karena menurutnya akan diceritakan pada rakyat papua. Rumbiak kecewa pada BP karena dia mengingkari janjinya untuk mnggaji para militer sekitar 80% menurutnya itu melanggar HAM. Rumbiak ingin adanya kontrak perlindungan agar tidak ada pelanggaran HAM yang dilakukan tentara yang melindungi perusahaan BP.
Dr grote mengatakan bahwa BP tidak melakukan kekerasan. Milter papuanya sendiri dan opm yang menawarkan mereka bergabung dengan perusahaan kami (BP).  Rumbiak meminta eben untuk bebicara kepda Grote dan O’reilly. Eben mulai menceritakan bahwa militer yang bkerja sama dengan BP itu banyak yang melakukan kekerasan dan membunuh militer Indonesia. Maka dari itu polisi indo mempunyai misi yang namanya Operation Isolate dan Anhiliet (operasi peyisisran dan penumpasan). Untuk menumpas opm dan militer opm yang berpihak ke BP. Jadi ata kasus ini para papua meminta kontrak perlindungan dari BP. Agar militer yang berpihak pada BP tidak sewenang-wenag lagi.
Itulah penjabarannya. Jadi, pada intinya, dia atas adalah membahas tentang peranan BP dalam kekerasan yang terjadi di Papua. Di mulai dengan mempengaruhi aparat polisi kemudian dia mengkompori anggota TNI dan OPM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic