We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Senin, 28 April 2014

CLASS REVIEW 10


Nikmatnya Membaca
            Terik matahari menemani saya untuk menulis class review yang kali ini akan membahas lebih banyak hal. Siang ini, pukul 13.55 matahari seakan tepat melayang di atas kepala. Kekuatan panasnya membuat kenyamanan terasa berkurang. Butuh pelepas dahaga untuk mengembalikan kenyamanan agar saya dapat menulis class review ke sepuluh.

Mungkin akan ada beberapa halaman yang lebih dalam class review kali ini. Membaca dan mendaki merupakan dua hal yang berbeda tetapi terkesan sama. Hal ini bisa terjadi karena dalam membaca, kita akan menginjak titik puncak dari sebuah bacaan. Dalam mendaki, sebelum mencapai puncak gunung tentu kita akan melalui hutan belantara yang penuh tantangan dan akan menguji adrenalin. Dalam membaca, ada juga yang kita dapat umpamakan sebagai hutan kalimat-kalimat yang kita lalui sebelum kita merasa bahwa kita sudah membaca pada titik puncak. Puncak dalam membaca bisa terletak di awal, tengah, atau akhir dari sebuah teks.
Tugas berat kami selanjutnya adalah untuk menulis argumentative essay. Argumentative essay adalah suatu jenis teks yang penulisannya menuntut penulis untuk menyelidiki topiknya, mengumpulkan data, menghasilkan, dan mengevaluasi bukti. Argumentative essay kurang lebih hampir sama dengan expository text, khususnya hortatory exposition.
 
Beberapa kebingungan mungkin terjadi antara esai argumentatif dan esai ekspositori. Keduanya serupa, tetapi esai argumentatif berbeda dari esai ekspositori dalam jumlah pra-menulis (penemuan) dan penelitian yang terlibat. Esai argumentatif umumnya ditugaskan sebagai tugas akhir secara tertulis yang melibatkan proses panjang dan penelitian yang rinci. Esai ekspositori kurang melibatkan penelitian dan lebih pendek. Esai ekspositori sering digunakan untuk latihan menulis di kelas atau tes, seperti general education development (GED) atau general record examination (GRE).
Essai argumentatif membutuhkan banyak sekali bukti-bukti yang nantinya akan disatukan dalam sebuah teks. Essay argumentative juga membutuhkan penulis untuk menjadi point of view tertentu. Seperti yang dikatakan Fitzpatrick (2005), In writing an argumentative essay you have to persuade your audience to consider your point of view, even if they may disagree with you. Menulis essai argumentative berarti pula penulis akan menemukan halangan di depannya, yaitu tidak menutup kemungkinan ada beberapa pembaca yang tidak sependapat dengan apa yang kita tulis.
Hal pertama yang harus dilakukan dalam menulis essai argumentative adalah menentukan topic yang akan ditulis. Beberapa topik memerlukan definisi. Misalnya, jika topik yang dipilih adalah "Haruskah sekolah memberikan pendidikan moral?" penulis harus menjelaskan apa pendidikan moral. Kuncinya adalah bagaimana kita mendefinisikan istilah “pendidikan moral” tersebut.
Hal kedua yang harus dilakukan adalah membatasi topic yang akan ditulis. Beberapa topik argumentatif memerlukan pembatasan. Misalnya, jika topik penulis adalah "nilai huruf" dan tesis penulis mengatakan "guru tidak harus menggunakan nilai huruf", pembaca mungkin bertanya-tanya apakah itu berarti "semua guru di semua tingkatan dari TK sampai perguruan tinggi" atau "guru tertentu saja" yang tidak menggunakan nilai huruf.
Hal ketiga yang dilakukan adalah menganalisa topic yang akan ditulis. Fase ini merupakan fase yang paling sulit. Butuh pemahaman yang sangat baik untuk dapat menganalisa sebuah topic. Sebelum penulis memutuskan akan memakai sudut pandang sebagai siapa, penulis harus menganalisis masalah secara menyeluruh. Kebanyakan esai argumentative memiliki dua sudut pandang yaitu mendukung dan melawan dan dapat dinyatakan sebagai pertanyaan ya atau tidak, seperti "Haruskah siswa SMA bekerja selama sekolah?"
Berikut adalah contoh untuk sudut pandang yang mendukung. Opinion: High School Student should work during the school year. Setelah kita menulis pendapat atau tesis kita, kita harus member alasan. Contohnya sebagai berikut
  They can save for college.
  They can make new friends.
  They can learn responsibility.
  They may discover a career for themselves.
Sedangkan contoh untuk sudut pandang yang melawan akan seperti ini. Opinion: High School Student should NOT work during the school year. Alasan-alasan yang mendukung tesis ini adalah sebagai berikut
  They  can get better grades if they do not work
  They can participate in extracurricular activities
Mr. Bumela menyarankan bahwa sebelum membuat keputusan akhir akan memakai sustu sudut pandang, alangkah baiknya kami telah memiliki daftar kekuatan dari alasan yang mendukung. Alasan yang kuat adalah sesuatu yang dipercaya, relevan, dan penting. Untuk menguji setiap alasan pada daftar alasan yang kami tulis, tanyakan pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan ini: apakah benar? Apakah jelas terhubung ke topik yang ditulis? Apakah itu penting, atau apakah memiliki konsekuensi nyata?
Hal yang harus ditulis selanjutnya setelah menentukan topic dan menentukan point of view adalah menulis thesis statement. Thesis statement dari esai argumentative harus berisi pendapat. Pendapat biasanya disampaikan dengan modal verb “should” atau kata yang mengevaluasi seperti “good” atau “bad”. Contohnya, teenager should have part time job atau part time work is good for teenager.
Thesis statement yang sempurna pasti mengandung alasan atau pendapat pendukung. Contohnya, Employers should hire teenagers because they are eager to work, they are flexible, and they have the knowledge and skills required to do many entry-level jobs. Thesis statement juga dapat mengandug pandangan yang berlawanan seperti, While some people say that teenagers do not have a good work ethic, employer should hire teenagers because they are eager to work, they are flexible, and they have the knowledge and skills required to do many entry-level jobs.
Menulis esai argumentative membutuhkan waktu yang banyak. Butuh waktu untuk mencari alasan yang logis dan dapat diterima oleh pembaca. Secara umum, struktur dari esai argumentative adalah sebagai berikut
1.      Introduction
2.      Body
-          first point and supporting info
-          second point and supporting info
-          third point and supporting info
3.      conclution
selanjutnya, saya akan mencoba membuat outline esai argumentative saya.
The Integration of West Papua into NKRI
1.      Introduction
Thesis statement          : this paper is designed to give some arguments related to the issue of the integration of West Papua into NKRI.
Define the topic          :
-          Integration      : especially national integration is the awareness of a common identity amongst the citizens of a country.  
-          West Papua     : West Papua was defended by Indonesia from Dutch colonial in 1961 and it is the western half of the island of New Guinea and smaller islands to its west.
-          NKRI              : derived from UUD 1945 which reads: state of Indonesia is united state, in the form of Republic. Unity among others interpreted as opposed to a federal state. Also intended as a union of our geographical territory. 
2.      Body
There are some facts that strengthen West Papua to be still integrated to NKRI
First point is  most of the people in West Papua have low education , so when Papua separated with Indonesia Papua cannot lead their country by themselves.
Second point is in the economical aspect, West Papua give some wealth to Indonesia from its rich natural sources.
Third point is the people in West Papua still steeped in their culture and Indonesia is the country that give freedom to the citizens to keep their culture.
Fourth point is in the political aspect, Indonesia has defended Papua from Dutch colonial with Trikora, Pepera, and New York agreement.
3.      Conclusion
West Papua has many aspects that strengthen West Papua to be still integrated to NKRI. If Indonesia allowed West Papua to escape from NKRI, it is such the worst thing to do.

Argumentative essay yang akan saya tulis tentu harus bersumber dari beberapa teks atau bacaan. itu berarti saya harus menikmati saat-saat membaca, supaya informasi yang didapat itu kuat, sesuai dengan topik yang saya angkat, dan memiliki sumber yang terpercaya. dari sini kita dapat merasakan bagaimana nikmatnya membaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic