We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Senin, 21 April 2014

Bukan Analisis Biasa



Class Review 9
Keramaian, bukan yang saya cari... Keramaian, bukan ini yang saya harapkan... Keramaian ini membuat penat dan kacau di fikiran saya, keramaian ini pula yang membuat inspirasi ini hilang. Lepas malam, mungkin adalah satu waktu yang tepat untuk kembali mengukir sejarah pembuatan class review. Dikala orang memejamkan mata dan bermimpi indah, saya terbangun. Dengan membuka mata dan mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa, pemberi segala sesuatu dan pemberi Rahmat, saya berharap dan berdoa agar selalu dimudahkan dalam hal apapun terutama dalam menyelesaikan tugas.
Dalam sunyi berharap mendapat pencerahan, dalam sunyi berharap bisa membuat fikiran ini menjadi tenang dan bisa mendapat inspirasi lebih untuk penyelesaian tugas writing. Mulai membuka buku dan mengingat pertemuan pada tanggal 8 April 2014. Kami kembali duduk berkelompok untuk membahas mengenai wacana “Don’t Use Your Data As a Pillow”.  Mr.Lala menanyakan tentang hasil diskusi dari paragraf 1 sampai 26. Ketika itu kami mendapat pertanyaan tentang pemetaan konflik yang dapat diambil dari hasil pemahaman kami dari wacana tersebut. Kami merasa kebingungan karena pemahaman kami belum bisa sampai pada pemahaman luas mengenai pemetaan.  Setelah selesai, Mr.Lala menjelaskan sedikit mengenai pemetaan yang bisa diambil dari wacana tersebut, apakah pemetaan konflik dikarenakan Nasionalisme, Ekonomi, atau mungkin Politik. Ternyata sumber konflik yang terjadi adalah berpusat pada British Petroleum atau Beyond Petroleum (BP). BP mengadu domba TNI, Polisi dan OPM. Konflik ini bisa dikaitkan dengan Ekonomi, karena isu tersebut atas dasar uang.
Masalah yang terjadi di papua dipicu beberapa aspek, diantaranya :
Nasionalisme : apakah gerakan OPM di papua ini untuk memerdekakan Indonesia, atau justru kontra terhadap Indonesia. Disinilah kita dapat melihat, apakah keberadaan OPM ini memiliki rasa nasionalisme atau tidak.
Ekonomi : Ini adalah salah satu pemicu konflik yang ada di papua. Permasalahannya masyarakat papua memiliki tingkat ekonomi rendah, sehingga mereka mau diperkerjakan, ini demi mendapatkan status ekonomi yang normal.
Politik : Perusahaan BP pintar bermain politik, sehingga dapat mengendalikan wilayah papua dan memicu konflik didalamnya.
Setelah selesai, kami kembali memulai pembahasan paragraf-paragraf selanjutnya sampai pada paragraf 49. Ini sebuah tantangan yang luar biasa, dan membuat kami semakin panas untuk bertukar fikiran karena ada beberapa kalimat yang membuat kami merasa kebingungan.  Namun setelah melalui pertukaran fikiran yang panjang dan cukup menguras energi, akhirnya kami dapat menyelesaikannya sedikit demi sedikit. Dibawah ini adalah inti dari pemahaman kami tentang isi dari paragraf 1 sampai 26.
1.      Sebuah pesta perpisahan yang diselenggarakan oleh Denny Yomaki, seorang pekerja HAM di Papua menandai akhir dari penelitian Eben pada bulan Mei 2003. Acara ini berlangsung beberapa hari sebelum Eben pulang untuk kembali berkuliah dan mencatat ulang penemuannya. Eben berharap ritual atau pesta ini akan menjadikan transisi mulus untuknya masuk dalam sebuah jaringan baru lebih dari sebuah kewajiban dan tugas yang ia pikul. Disisi lain Denny akan menanyakan tentang nilai dasar dari penelitiannya.
2.      Sebelumnya Eben pernah datang ke Papua Barat pada tahun 1998, untuk melakukan penelitian tesis nya ketika ia kuliah di New College of Florida. Ini adalah pertamakalinya ia menginjakkan kaki di Papua Barat yang lebih dikenal dengan Irian Jaya. Awalnya berniat untuk mempelajari kekeringan El Nino yang melanda wilayah tersebut, tetapi ketika ia datang ternyata hujan turun terlebih kurangnya antusiasme warga disana untuk membahas mengenai kekeringan. Pada saat itu justru gentar sekali tentang pencopotan Soeharto sebagai presiden dan penguasa terlama di Indonesia oleh gerakan Reformasi. Kini teriakan merdeka (kebebasan) dari kolonialisme Belanda, merdeka untuk Indonesia di Aceh, di Papua Barat, dan Timor-timor. Namun ternyata, papua tidak ingin disebut merdeka karena reformasi. Eben merasa bingung dengan tersingkirnya Soeharto dari kepemimpinannya, mengapa Papua ingin membentuk pemerintahan baru.
3.      Setelah Eben menyaksikan pembantaian yang dilakukan oleh Militer Indonesia dimana mahasiswa ditembak dikepala dan puluhan demonstran dibuang kelaut, ia mengerti mengapa papua mengambil jalan kemerdekaan, bukan reformasi. Kampanye genosida digalakan dan Militer Indonesia mengumumkan perencanaan untuk peluncuran Tentara di Papua Barat sebanyak 5000 Tentara.
4.      Sebagai seorang mahasiswa Pascasarjana di University of Oxford dan juga University Santa Cruz California, Eben mencatat ulang perjalanan nya ketika mengungkap cerita khas dari papua, dan cerita lainnya mengenai konflik dan penyiksaan yang dilakukan pemerintah AS dalam mendukung Militer papua yang berkeinginan untuk merdeka. Lalu Eben belajar mengenai kampanye teror yang dipicu oleh “dracula” dan bagaimana nenek moyang mencuri  modernitas dari penduduk asli papua. Istilah tersebut memaksa Eben untuk memikirkan kembali mengenai penelitiannya. Ini memang aneh, perusahaan Multinasional bahkan koperasi rahasia Militer Indonesia memberikan dukungan kepada aktifis kemerdekaan Papua. Kolaborasi ini adalah strategi utama dari gerakan politik papua Barat.
5.      Banyak orang papua mencari Eben, untuk menganalisa konflik yang terjadi. Aktifis HAM meminta ia untuk meneliti kampanye teror pasukan keamanan indonesia. Ia mempelajari berbagai dimensi budaya kekerasan dan ia berfikir bahwa ia berpotensi bisa membantu Papua lepas dari Indonesia.
6.      Pada pesta perpisahan, Denny berterimakasih dan mengucapkan doa singkat agar Eben di beri keselamatan dalam perjalanan. Dalam pesta tersebut Eben bersantai sambil bertukar lelucon dengan logat papua. Pada saat itu Eben mulai bertemu dan berbincang dengan Telys waropen, seorang anggota komnas HAM komisi Nasional.Waropen adalah seorang penghasut muda yang di undang oleh Denny.
7.      Waropen berasal dari Wasior, tempat dimana polisi indonesia melakukan serangan terhadap Separatis Papua “Operation Isolat dan Musnahkan” (Operasi penyisiran dan Penumpasan). Beberapa minggu yang lalu Eben dan Denny telah mengunjungi Wasior. Mereka menyelidiki rumor bahwa agen-agen Militer Indonesia diam-diam mendukung milisi papua.
8.      Pada saat itu penelitian mereka di Wasior dibawah pengawasan intens kepolisian. Mereka hanya mewawancarai orang yang mau mengambil resiko karena akan menceritakan kisah mereka. Oleh karena itu mereka menggunakan protokol rumit dan rahasia untuk melindungi narasumbernya. Mereka mengatur pertemuan dirumah warga pada malam hari.
9.      Penelitian mereka awalnya akan mewawancarai juru kunci atau dukun terkenal di daerah tersebut, namun beberapa dukun tidak bisa diwawancarai karena mereka harus bertugas di daerah lain. Karena mereka dibawah pengawasan intens, jadi mereka beresiko jika  menghubungi dukun.
10.  Beberapa minggu kemudian Eben bertemu lagi dengan Telys Waropen yang sedang mempelajari tentang dukun wasior untuk tesis nya di sebuah universitas lokal. Dari sinilah Eben mulai melihat bahwa Waropen adalah sumber penting yang dapat membantu mengisi kesenjangan dalam penelitiannya. Ini kesempatan Eben untuk mempelajari tentang dukun wasior.
11.  Eben mewawancarai Waropen, dan menjelaskan bahwa Eben akan tetap membuat anonim sumber wawancaranya seperti sumber sebelumnya. Waropen mundur dan menanyakan jenis penelitian dan identitas sumber penting yang ada dalam data Eben dan Waropen menyarankan agar mengutip sumber-sumber yang terkait agar data menjadi lebih kuat. Eben mengatakan pada saat ia akan pergi ke pesta ia telah mewawancarai lebih dari 350 narasumber, dengan politisi papua, korban kekerasan, tahanan politik, pejuang gerilya, aktifis HAM, dan pemimpinnya, bahwa semua sumber wawanmcara ini telah di anonim.
12.  Saran dari rekan-rekan dan mentor Eben bahwa ia harus tetap membuat sumber-sumbernya anonim (tanpa nama), terkecuali apabila Universitasnya meminta untuk memunculkan sumber penting tersebut. Setelah melakukan penelitian di Papua Barat Eben mengambil kesimpulan, bahwa menjaga sumber anonim bukan hanya sebuah sarana untuk menghindari birokrasi. Dengan menjaga identitas sumber-sumber saya yang telah di anonim, jelas saja orang papua seperti Waropen ingin mencantumkan identitasnya sebagai sumber dari penelitian Eben, karena ia ingin diakui sebagai orang intelektual dan terkenal. Ini membuat Eben mempertimbangkannya karena ini menyangkut dengan profesionalitas, hukum dan kewajibannya dalam pembuatan tesis ini.
13.  Sumber anonim biasanya dicurigai oleh para pembaca surat kabar maupun majalah. Jurnalis dan editor biasanya memiliki pedoman bagaimana menggunakan sumber anonim pada data. Hal ini menjaga agar data penulis tidak direkayasa oleh sumber-sumber yang tidak bertanggung jawab. Pedoman ini memiliki fungsi hukum bahwa jurnalis dan penerbit bisa melindungi diri dari pencemaran nama baik.
14.  Ketika Waropen menanyakan tentang keandalan data Eben, ia menunjukkan padanya tentang wawasan kritik budaya pada konflik Papua Barat. Ia mengungkap rumor yang terjadi di papua yang menimbulkan teror dan melibatkan anggota keamanan indonesia. Waropen mengatakan bahwa ia ingin melihat anggota pasukan keamanan dituntut di pengadilan Indonesia.
15.  Awalnya Eben dan waropen berdebat dimana pasti ada HAM yang melaporkan identitas korban dan saksi, sehingga harus dilindungi. Eben menjelaskan juga mengapa publik sangat antusias dan menyukai tesis Waropen. Setelah memperdebatkan kasus ini, Eben tetap membenarkan penelitiannya . Waropen mengatakan padanya bahwa “jangan gunakan data sebagai bantal yang digunakan ketika tidur lalu kembali ke Amerika”, maksudnya jangan hanya menggunakan data ini sebagai jembatan untuk profesionalitas penelitian saja, tetapi data ini masih berpeluang untuk digali lebih luas lagi.
16.  Waropen memprovokasi Eben untuk menjadi seorang ahli regional yang handal. Ahli regional ini digunakan untuk penelitian akuntabilitas serius karena ini berbicara mengenai kekuasaan. Dapat digunakan juga untuk penelitian kolonial, kekaisaran,  atau agenda profesional lain.
17.  Waropen meminta Eben untuk memikirkan data di sisi antropologi budaya dan mendorong Eben untuk menjadi penerjemah yang lebih otoritatif, dan lebih baik lagi. Waropen menantang Eben untuk tau hal-hal penting dan mengenal ilmu antropolog untuk mengambil metodologi dalam penelitiannya.
18.  Penemuan Eben untuk jurnalnya dirasa sudah cukup, atau mungkin sebaliknya ia akan menggunakan data untuk memajukan peluang profesionalnya yang jelas-jelas tidak diterima Waropen. Ketika ia bertemu dengan Waropen, ia telah menerbitkan beberapa artikel tentang Papua Barat. Kemudian  untuk The Guardian of London ia juga telah menulis sebuah karya eksperimental yang mengeksplorasi tentang skema pasukan militer dan praktek ritual adat. Apakah ini data yang tepat untuk dibagikan kepada khalayak ? Waropen mendorong agar penelitiannya tetap pada fakta-fakta, dan ia juga menantang Eben untuk mengambil tindakan nyata yang menyebabkan ia harus melakukan sesuatu lebih dari sekedar menulis kata-kata. Ia pun mulai berfikir bagaimana ia menggali pengetahuan tentang Papua Barat dan membawanya pada lingkup global.
19.  Kunjungan Eben bersama Denny ke Wasior bermaksud meneliti rumor kekerasan yang terjadi lalu di hubungkan dengan adanya BP. British Petroleum adalah sebuah perusahaan yang telah menghabiskan dana lebih dari £ 100 juta, untuk mengubah citra dirinya sebagai Beyond Petroleum “BP”. Perusahaan tersebut telah mengeksplorasi gas alam di Papua Barat dan menghasilkan lebih dari $ 198.000.000.000,. Kabarnya agen militer indonesia memprovokasi kekerasan didalamnya dan membuat kontrak “perlindungan” berdasarkan kesepakatan dan akan saling menguntungkan. Anggota milisi yang mengaku sebagai gerakan kebebasan papua ternyata membunuh pejabat kepolisian di Wasior. Rumor ini adalah keterkaitan milisi dengan Militer Indonesia. Ini sangat sulit untuk memperkirakan dan memilah mana provokator Militer, korban polisi, dan agen papua. Mengapa pasukan keamanan indonesia memberikan serangan pada negara sendiri melalui kolaborasi BP, dan mengapa papua juga berkolaborasi dengan militer Indonesia? Apakah ini ada kaitannya dengan BP?
20.  Di Wasior, Eben berhasil mewawancarai agen papua, yang diduga ada hubungan dengan militer. Orang ini mengakui kerjasamanya dengan pihak militer untuk membunuh aparat polisi Indonesia. Lalu ia juga mengaku mendapatkan dukungan logistik dan intelejen dari militer Indonesia. Melalui sumber ini Eben berhasil menghubungkan kekerasan yang terjadi di papua dengan keberadaan proyek BP. Ia juga mengatakan bahwa pejabat militer aktif telah mencoba membunuhnya karena ia tahu banyak tentang rahasia militer dengan pihak BP.
21.  Setelah dua minggu Waropen menuntut Eben bahwa ia harus melakukan lebih dari sekedar menggunakan data sebagai bantal, ia berkesempatan untuk melayani kelambanan di Inggris dimana ia adalah seorang Marshall scholar di Oxford. Di akhir Mei 2003, John Rumbiak seorang pembela HAM di Papua meminta Eben untuk menghadiri pertemuan di markas BP dengan Dr. Byron Grote, ketua Chief Financial Officer (CFO). Sistem dalam BP yakni salah satunya pelatihan “keamanan berbasis komunitas”, kelompok keamanan penjaga papua bekerjasama dengan keamanan indonesia pro-OPM. Rumbiak melakukan pertemuan dengan Grote untuk membahas tentang kebijakan BP di Papua yang memicu konflik. Rumbiak meminta Eben untuk mempresentasikan hasil penelitiannya tentang konflik di Papua agar menjadi bukti untuk Grote.
22.  Eben bertemu dengan Rumbiak di pusat kota London.  Ketika itu Eben berada dalam perjalanan untuk menghadiri pertemuan dengan BP. Namun mereka tersesat, tetapi mereka terus menanyakan arah pada penjaga di Saint James Palace. Akhirnya mereka tiba walaupun terlambat 20 menit.
23.  Ketika tiba, mereka menunggu beberapa saat. Pada saat pengawal tiba, mereka diperiksa terlebih dahulu. Mereka menyusuri lorong lift dan bertemu dengan Byron Grote dan John O’Reilly. Grote dan O’Reilly sebelumnya bekerja di BP Columbia, dimana perusahaan nya terlibat dalam kontroversi ketika regu kematian paramiliter membunuh lingkungan aktifis (Gollard 2002).
24.  Dr. Grote membuka pertemuan dan meminta pada kami untuk tetap merahasiakan diskusi ini. Namun Rumbiak tidak menyetujuinya karena rakyat papua ingin tau apa yang dibicarakan. Rumbiak tidak membuang waktu ia segera memberi penjelasan tentang kebijakan keamanan BP berbasis masyarakat yang menghasut kekerasan. 80% pasukan keamanan Indonesia di Sekamir di kontrak untuk melindungi perusahaan BP, namun kebijakan BP keluar dari kesepakatan dan memotong pendapatan mereka.
25.  Dr. Grote menjawab pernyataan Rumbiak  bahwa kekuasaan itu tidak baik untuk bisnis. Masyarakat terbuka akan bisa menciptakan lingkungan dimana bisnis akan tumbuh subur. Bekerja di papua barat merupakan tantangan besar baginya, tapi ia yakin bahwa kebijakan keamanan berbasis masyarakat akan tetap bekerja. Jika ia membatalkan proyek ini, maka perusahaan lain akan masuk dan mengembangkan usaha gas. Ucapan Grote menggoda dan mengundang Eben untuk bertanya, apakah mungkin perusahaan ini bisa menjadi sebuah kekuatan yang akan membantu mengesampingkan permasalahan Militer indonesia di Papua Barat.
26.  Rumbiak meminta Eben untuk mempresentasikan penemuannya ketika di Wasior. Eben menceritakan wawancaranya dengan anggota Milisi papua yang ketakutan karena terancam hidupnya “dia mengaku pada Eben bahwa ia telah membunuh sekelompok polisi dengan bantuan agen militer Indonesia. Polisi Indonesia menggunakan insiden ini sebagai alasan untuk meluncurkan Operasi Isolat”. Baik polisi dan militer ingin mendapat perlindungan dari BP. Pembunuhan itu terjadi pada hari yang sama ketika O’Reilly mengunjungi lokasi proyek gas dengan Duta Besar Inggris Richard Gozney.
Sementara itu Perusahaan minyak Belandapun telah tersebar di Indonesia.
Shell Indonesia adalah bagian dari Royal Dutch/ Shell Group, salah satu perusahaan minyak dan gas terkemuka di dunia yang berpusat di Belanda. Royal Dutch Shell memiliki sekitar 102.000 karyawan yang tersebar di lebih dari 100 negara dan wilayah. Beroperasi di dalam bidang Downstream Oil Products, PT. Shell Indonesia melyani pangsa pasar bisnis dan pengendara bermotor. PT. Shell Indonesia, mengelola kegiatan bisnis yang meliputi pemasaran dan perdagangan pelumas secara langsung, maupun melalui distributor yang telah ditunjuk.
              Perusahaan ini merupakan pemain utama dalam pasar pelumas industry. Shell terbukti sebagai innovator pelumas yang mampu memenuhi berbagai macam jenis dan kebutuhan mesin, seperti mesin hidrolik, roda gigi, peralatan mesin, kompresor dan turbin. Terdapat berbagai produk pelumas yang telah dikembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik masing-masing industri, yaitu industri pertambangan, semen, dan pembangkit tenaga listrik.
 Dalam bidang transportasi, Shell menawarkan berbagai produk pelumas yang berkualitas tinggi, di antaranya Rimula, yang telah banyak dipakai oleh perusahaan transportasi. Di bidang kelautan, Shell menyadiakan BBM, pelumas dan pelayanan terkait untuk kapal dengan berbagai skala. Di Indonesia, Shell Marine Products memiliki jaringan penyediaan yang kuat di lebih dari 15 lokasi pelabuhan melalui reseller yang resmi. Sementara di bidang aviasi, Shell dan Pertamina telah menandatangani MOU dalam sektor BBM untuk penerbangan. Perjanjian ini bertujuan untuk menjajaki kesempatan bekerja sama dalam bisnis penerbangan dan menyediakan pelayanan yang dapat di tawarkan kepada konsumen sektor penerbangan.   Di pangsa pasar pelumas otomotif di Indonesia, merek Shell tumbuh dengan pesat, Produk terkemukanya, Shell Helix, hadir sebagai merek kuat dan terkenal untuk pelumas roda 4 berkualitas. Shell Advance, pelumas yang diperuntukkan untuk kendaraan roda-roda juga terbukti unggul dikelasnya.
Pada tahun 2006, Shell memulai bisnis commercial fuels di Indonesia, di mana Shell menyadiakan BBM dan pelayanan teknis untuk sektor industri dan transportasi. PT, Shell Indonesia telah mencatat tonggak sejarah baru dengan diresmikannya SPBU Shell pertama di Karawaci, Tanggerang. Shell menjadi perusahaan minyak internasional pertama di bidang retail BBM di Indonesia. SPBU berkelas internasional dengan fasilitas lengkap ini merupakan perwujudan komitmen Shell untuk memberikan produk dengan kualitas teruji, kuantitas yang akurat dan layanan terbaik. Sampai saat ini terdapat 35 SPBU Shell di Jabodetabek dan akan segera hadir di kota lain di Indonesia, salah satunya di Surabaya pada tahun 2009 ini.
Jadi dapat disimpulkan bahwa konflik yang terjadi di Papua Barat dipicu oleh BP. Karena BP telah mengadu domba ketiga pihak antara Polisi, TNI dan OPM agar terpecah belah. Sehingga BP akan semakin berpeluang besar untuk menguasai Papua Barat dan menggali kekayaan alamnya terutama gas alam maupun minyak. Liciknya BP sangat menjadi-jadi, apalagi bergabungnya anggota papua, polisi dan militer yang pro terhadap perusahaan tersebut, ini akan mempermudah jalan BP untuk menguasai Papua dengan cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic