Class Review 9
Keramaian,
bukan yang saya cari... Keramaian, bukan ini yang saya harapkan... Keramaian
ini membuat penat dan kacau di fikiran saya, keramaian ini pula yang membuat
inspirasi ini hilang. Lepas malam, mungkin adalah satu waktu yang tepat untuk
kembali mengukir sejarah pembuatan class review. Dikala orang memejamkan mata
dan bermimpi indah, saya terbangun. Dengan membuka mata dan mendekatkan diri
pada Yang Maha Kuasa, pemberi segala sesuatu dan pemberi Rahmat, saya berharap
dan berdoa agar selalu dimudahkan dalam hal apapun terutama dalam menyelesaikan
tugas.
Dalam
sunyi berharap mendapat pencerahan, dalam sunyi berharap bisa membuat fikiran
ini menjadi tenang dan bisa mendapat inspirasi lebih untuk penyelesaian tugas
writing. Mulai membuka buku dan mengingat pertemuan pada tanggal 8 April 2014.
Kami kembali duduk berkelompok untuk membahas mengenai wacana “Don’t
Use Your Data As a Pillow”. Mr.Lala
menanyakan tentang hasil diskusi dari paragraf 1 sampai 26. Ketika itu kami mendapat
pertanyaan tentang pemetaan konflik yang dapat diambil dari hasil pemahaman
kami dari wacana tersebut. Kami merasa kebingungan karena pemahaman kami belum
bisa sampai pada pemahaman luas mengenai pemetaan. Setelah selesai, Mr.Lala menjelaskan sedikit
mengenai pemetaan yang bisa diambil dari wacana tersebut, apakah pemetaan
konflik dikarenakan Nasionalisme, Ekonomi,
atau mungkin Politik. Ternyata sumber
konflik yang terjadi adalah berpusat pada British Petroleum atau Beyond
Petroleum (BP). BP mengadu domba TNI, Polisi dan OPM. Konflik ini bisa
dikaitkan dengan Ekonomi, karena isu tersebut atas dasar uang.
Masalah
yang terjadi di papua dipicu beberapa aspek, diantaranya :
Nasionalisme :
apakah gerakan OPM di papua ini untuk memerdekakan Indonesia, atau justru
kontra terhadap Indonesia. Disinilah kita dapat melihat, apakah keberadaan OPM
ini memiliki rasa nasionalisme atau tidak.
Ekonomi
: Ini adalah salah satu pemicu konflik yang ada di papua. Permasalahannya
masyarakat papua memiliki tingkat ekonomi rendah, sehingga mereka mau
diperkerjakan, ini demi mendapatkan status ekonomi yang normal.
Politik
: Perusahaan BP pintar bermain politik, sehingga dapat mengendalikan wilayah
papua dan memicu konflik didalamnya.
Setelah
selesai, kami kembali memulai pembahasan paragraf-paragraf selanjutnya sampai
pada paragraf 49. Ini sebuah tantangan yang luar biasa, dan membuat kami
semakin panas untuk bertukar fikiran karena ada beberapa kalimat yang membuat
kami merasa kebingungan. Namun setelah
melalui pertukaran fikiran yang panjang dan cukup menguras energi, akhirnya
kami dapat menyelesaikannya sedikit demi sedikit. Dibawah ini adalah inti dari
pemahaman kami tentang isi dari paragraf 1 sampai 26.
1. Sebuah
pesta perpisahan yang diselenggarakan oleh Denny Yomaki, seorang pekerja HAM di
Papua menandai akhir dari penelitian Eben pada bulan Mei 2003. Acara ini
berlangsung beberapa hari sebelum Eben pulang untuk kembali berkuliah dan
mencatat ulang penemuannya. Eben berharap ritual atau pesta ini akan menjadikan
transisi mulus untuknya masuk dalam sebuah jaringan baru lebih dari sebuah
kewajiban dan tugas yang ia pikul. Disisi lain Denny akan menanyakan tentang
nilai dasar dari penelitiannya.
2. Sebelumnya
Eben pernah datang ke Papua Barat pada tahun 1998, untuk melakukan penelitian
tesis nya ketika ia kuliah di New College of Florida. Ini adalah pertamakalinya
ia menginjakkan kaki di Papua Barat yang lebih dikenal dengan Irian Jaya.
Awalnya berniat untuk mempelajari kekeringan El Nino yang melanda wilayah
tersebut, tetapi ketika ia datang ternyata hujan turun terlebih kurangnya
antusiasme warga disana untuk membahas mengenai kekeringan. Pada saat itu
justru gentar sekali tentang pencopotan Soeharto sebagai presiden dan penguasa
terlama di Indonesia oleh gerakan Reformasi. Kini teriakan merdeka (kebebasan)
dari kolonialisme Belanda, merdeka untuk Indonesia di Aceh, di Papua Barat, dan
Timor-timor. Namun ternyata, papua tidak ingin disebut merdeka karena reformasi.
Eben merasa bingung dengan tersingkirnya Soeharto dari kepemimpinannya, mengapa
Papua ingin membentuk pemerintahan baru.
3. Setelah
Eben menyaksikan pembantaian yang dilakukan oleh Militer Indonesia dimana
mahasiswa ditembak dikepala dan puluhan demonstran dibuang kelaut, ia mengerti
mengapa papua mengambil jalan kemerdekaan, bukan reformasi. Kampanye genosida
digalakan dan Militer Indonesia mengumumkan perencanaan untuk peluncuran
Tentara di Papua Barat sebanyak 5000 Tentara.
4. Sebagai
seorang mahasiswa Pascasarjana di University of Oxford dan juga University
Santa Cruz California, Eben mencatat ulang perjalanan nya ketika mengungkap
cerita khas dari papua, dan cerita lainnya mengenai konflik dan penyiksaan yang
dilakukan pemerintah AS dalam mendukung Militer papua yang berkeinginan untuk
merdeka. Lalu Eben belajar mengenai kampanye teror yang dipicu oleh “dracula”
dan bagaimana nenek moyang mencuri
modernitas dari penduduk asli papua. Istilah tersebut memaksa Eben untuk
memikirkan kembali mengenai penelitiannya. Ini memang aneh, perusahaan
Multinasional bahkan koperasi rahasia Militer Indonesia memberikan dukungan kepada
aktifis kemerdekaan Papua. Kolaborasi ini adalah strategi utama dari gerakan
politik papua Barat.
5. Banyak
orang papua mencari Eben, untuk menganalisa konflik yang terjadi. Aktifis HAM
meminta ia untuk meneliti kampanye teror pasukan keamanan indonesia. Ia
mempelajari berbagai dimensi budaya kekerasan dan ia berfikir bahwa ia
berpotensi bisa membantu Papua lepas dari Indonesia.
6. Pada
pesta perpisahan, Denny berterimakasih dan mengucapkan doa singkat agar Eben di
beri keselamatan dalam perjalanan. Dalam pesta tersebut Eben bersantai sambil
bertukar lelucon dengan logat papua. Pada saat itu Eben mulai bertemu dan
berbincang dengan Telys waropen, seorang anggota komnas HAM komisi
Nasional.Waropen adalah seorang penghasut muda yang di undang oleh Denny.
7. Waropen
berasal dari Wasior, tempat dimana polisi indonesia melakukan serangan terhadap
Separatis Papua “Operation Isolat dan Musnahkan” (Operasi penyisiran dan
Penumpasan). Beberapa minggu yang lalu Eben dan Denny telah mengunjungi Wasior.
Mereka menyelidiki rumor bahwa agen-agen Militer Indonesia diam-diam mendukung
milisi papua.
8. Pada
saat itu penelitian mereka di Wasior dibawah pengawasan intens kepolisian.
Mereka hanya mewawancarai orang yang mau mengambil resiko karena akan
menceritakan kisah mereka. Oleh karena itu mereka menggunakan protokol rumit
dan rahasia untuk melindungi narasumbernya. Mereka mengatur pertemuan dirumah
warga pada malam hari.
9. Penelitian
mereka awalnya akan mewawancarai juru kunci atau dukun terkenal di daerah
tersebut, namun beberapa dukun tidak bisa diwawancarai karena mereka harus
bertugas di daerah lain. Karena mereka dibawah pengawasan intens, jadi mereka
beresiko jika menghubungi dukun.
10. Beberapa
minggu kemudian Eben bertemu lagi dengan Telys Waropen yang sedang mempelajari
tentang dukun wasior untuk tesis nya di sebuah universitas lokal. Dari sinilah
Eben mulai melihat bahwa Waropen adalah sumber penting yang dapat membantu
mengisi kesenjangan dalam penelitiannya. Ini kesempatan Eben untuk mempelajari
tentang dukun wasior.
11. Eben
mewawancarai Waropen, dan menjelaskan bahwa Eben akan tetap membuat anonim
sumber wawancaranya seperti sumber sebelumnya. Waropen mundur dan menanyakan
jenis penelitian dan identitas sumber penting yang ada dalam data Eben dan
Waropen menyarankan agar mengutip sumber-sumber yang terkait agar data menjadi
lebih kuat. Eben mengatakan pada saat ia akan pergi ke pesta ia telah
mewawancarai lebih dari 350 narasumber, dengan politisi papua, korban kekerasan,
tahanan politik, pejuang gerilya, aktifis HAM, dan pemimpinnya, bahwa semua
sumber wawanmcara ini telah di anonim.
12. Saran
dari rekan-rekan dan mentor Eben bahwa ia harus tetap membuat sumber-sumbernya
anonim (tanpa nama), terkecuali apabila Universitasnya meminta untuk
memunculkan sumber penting tersebut. Setelah melakukan penelitian di Papua
Barat Eben mengambil kesimpulan, bahwa menjaga sumber anonim bukan hanya sebuah
sarana untuk menghindari birokrasi. Dengan menjaga identitas sumber-sumber saya
yang telah di anonim, jelas saja orang papua seperti Waropen ingin mencantumkan
identitasnya sebagai sumber dari penelitian Eben, karena ia ingin diakui
sebagai orang intelektual dan terkenal. Ini membuat Eben mempertimbangkannya
karena ini menyangkut dengan profesionalitas, hukum dan kewajibannya dalam
pembuatan tesis ini.
13. Sumber
anonim biasanya dicurigai oleh para pembaca surat kabar maupun majalah.
Jurnalis dan editor biasanya memiliki pedoman bagaimana menggunakan sumber
anonim pada data. Hal ini menjaga agar data penulis tidak direkayasa oleh
sumber-sumber yang tidak bertanggung jawab. Pedoman ini memiliki fungsi hukum
bahwa jurnalis dan penerbit bisa melindungi diri dari pencemaran nama baik.
14. Ketika
Waropen menanyakan tentang keandalan data Eben, ia menunjukkan padanya tentang
wawasan kritik budaya pada konflik Papua Barat. Ia mengungkap rumor yang
terjadi di papua yang menimbulkan teror dan melibatkan anggota keamanan
indonesia. Waropen mengatakan bahwa ia ingin melihat anggota pasukan keamanan dituntut
di pengadilan Indonesia.
15. Awalnya
Eben dan waropen berdebat dimana pasti ada HAM yang melaporkan identitas korban
dan saksi, sehingga harus dilindungi. Eben menjelaskan juga mengapa publik
sangat antusias dan menyukai tesis Waropen. Setelah memperdebatkan kasus ini, Eben
tetap membenarkan penelitiannya . Waropen mengatakan padanya bahwa “jangan
gunakan data sebagai bantal yang digunakan ketika tidur lalu kembali ke
Amerika”, maksudnya jangan hanya menggunakan data ini sebagai jembatan untuk
profesionalitas penelitian saja, tetapi data ini masih berpeluang untuk digali
lebih luas lagi.
16. Waropen
memprovokasi Eben untuk menjadi seorang ahli regional yang handal. Ahli
regional ini digunakan untuk penelitian akuntabilitas serius karena ini
berbicara mengenai kekuasaan. Dapat digunakan juga untuk penelitian kolonial,
kekaisaran, atau agenda profesional
lain.
17. Waropen
meminta Eben untuk memikirkan data di sisi antropologi budaya dan mendorong
Eben untuk menjadi penerjemah yang lebih otoritatif, dan lebih baik lagi.
Waropen menantang Eben untuk tau hal-hal penting dan mengenal ilmu antropolog
untuk mengambil metodologi dalam penelitiannya.
18. Penemuan
Eben untuk jurnalnya dirasa sudah cukup, atau mungkin sebaliknya ia akan
menggunakan data untuk memajukan peluang profesionalnya yang jelas-jelas tidak
diterima Waropen. Ketika ia bertemu dengan Waropen, ia telah menerbitkan
beberapa artikel tentang Papua Barat. Kemudian
untuk The Guardian of London ia juga telah menulis sebuah karya
eksperimental yang mengeksplorasi tentang skema pasukan militer dan praktek
ritual adat. Apakah ini data yang tepat untuk dibagikan kepada khalayak ?
Waropen mendorong agar penelitiannya tetap pada fakta-fakta, dan ia juga
menantang Eben untuk mengambil tindakan nyata yang menyebabkan ia harus
melakukan sesuatu lebih dari sekedar menulis kata-kata. Ia pun mulai berfikir
bagaimana ia menggali pengetahuan tentang Papua Barat dan membawanya pada
lingkup global.
19. Kunjungan
Eben bersama Denny ke Wasior bermaksud meneliti rumor kekerasan yang terjadi
lalu di hubungkan dengan adanya BP. British Petroleum adalah sebuah perusahaan
yang telah menghabiskan dana lebih dari £ 100 juta, untuk mengubah citra
dirinya sebagai Beyond Petroleum “BP”. Perusahaan tersebut telah mengeksplorasi
gas alam di Papua Barat dan menghasilkan lebih dari $ 198.000.000.000,.
Kabarnya agen militer indonesia memprovokasi kekerasan didalamnya dan membuat
kontrak “perlindungan” berdasarkan kesepakatan dan akan saling menguntungkan.
Anggota milisi yang mengaku sebagai gerakan kebebasan papua ternyata membunuh
pejabat kepolisian di Wasior. Rumor ini adalah keterkaitan milisi dengan
Militer Indonesia. Ini sangat sulit untuk memperkirakan dan memilah mana
provokator Militer, korban polisi, dan agen papua. Mengapa pasukan keamanan
indonesia memberikan serangan pada negara sendiri melalui kolaborasi BP, dan mengapa
papua juga berkolaborasi dengan militer Indonesia? Apakah ini ada kaitannya
dengan BP?
20. Di
Wasior, Eben berhasil mewawancarai agen papua, yang diduga ada hubungan dengan
militer. Orang ini mengakui kerjasamanya dengan pihak militer untuk membunuh
aparat polisi Indonesia. Lalu ia juga mengaku mendapatkan dukungan logistik dan
intelejen dari militer Indonesia. Melalui sumber ini Eben berhasil
menghubungkan kekerasan yang terjadi di papua dengan keberadaan proyek BP. Ia
juga mengatakan bahwa pejabat militer aktif telah mencoba membunuhnya karena ia
tahu banyak tentang rahasia militer dengan pihak BP.
21. Setelah
dua minggu Waropen menuntut Eben bahwa ia harus melakukan lebih dari sekedar
menggunakan data sebagai bantal, ia berkesempatan untuk melayani kelambanan di
Inggris dimana ia adalah seorang Marshall scholar di Oxford. Di akhir Mei 2003,
John Rumbiak seorang pembela HAM di Papua meminta Eben untuk menghadiri
pertemuan di markas BP dengan Dr. Byron Grote, ketua Chief Financial Officer
(CFO). Sistem dalam BP yakni salah satunya pelatihan “keamanan berbasis
komunitas”, kelompok keamanan penjaga papua bekerjasama dengan keamanan
indonesia pro-OPM. Rumbiak melakukan pertemuan dengan Grote untuk membahas
tentang kebijakan BP di Papua yang memicu konflik. Rumbiak meminta Eben untuk
mempresentasikan hasil penelitiannya tentang konflik di Papua agar menjadi
bukti untuk Grote.
22. Eben
bertemu dengan Rumbiak di pusat kota London.
Ketika itu Eben berada dalam perjalanan untuk menghadiri pertemuan
dengan BP. Namun mereka tersesat, tetapi mereka terus menanyakan arah pada
penjaga di Saint James Palace. Akhirnya mereka tiba walaupun terlambat 20
menit.
23. Ketika
tiba, mereka menunggu beberapa saat. Pada saat pengawal tiba, mereka diperiksa
terlebih dahulu. Mereka menyusuri lorong lift dan bertemu dengan Byron Grote
dan John O’Reilly. Grote dan O’Reilly sebelumnya bekerja di BP Columbia, dimana
perusahaan nya terlibat dalam kontroversi ketika regu kematian paramiliter
membunuh lingkungan aktifis (Gollard 2002).
24. Dr.
Grote membuka pertemuan dan meminta pada kami untuk tetap merahasiakan diskusi
ini. Namun Rumbiak tidak menyetujuinya karena rakyat papua ingin tau apa yang
dibicarakan. Rumbiak tidak membuang waktu ia segera memberi penjelasan tentang
kebijakan keamanan BP berbasis masyarakat yang menghasut kekerasan. 80% pasukan
keamanan Indonesia di Sekamir di kontrak untuk melindungi perusahaan BP, namun
kebijakan BP keluar dari kesepakatan dan memotong pendapatan mereka.
25. Dr.
Grote menjawab pernyataan Rumbiak bahwa
kekuasaan itu tidak baik untuk bisnis. Masyarakat terbuka akan bisa menciptakan
lingkungan dimana bisnis akan tumbuh subur. Bekerja di papua barat merupakan
tantangan besar baginya, tapi ia yakin bahwa kebijakan keamanan berbasis
masyarakat akan tetap bekerja. Jika ia membatalkan proyek ini, maka perusahaan
lain akan masuk dan mengembangkan usaha gas. Ucapan Grote menggoda dan
mengundang Eben untuk bertanya, apakah mungkin perusahaan ini bisa menjadi
sebuah kekuatan yang akan membantu mengesampingkan permasalahan Militer indonesia
di Papua Barat.
26. Rumbiak
meminta Eben untuk mempresentasikan penemuannya ketika di Wasior. Eben
menceritakan wawancaranya dengan anggota Milisi papua yang ketakutan karena
terancam hidupnya “dia mengaku pada Eben bahwa ia telah membunuh sekelompok polisi
dengan bantuan agen militer Indonesia. Polisi Indonesia menggunakan insiden ini
sebagai alasan untuk meluncurkan Operasi Isolat”. Baik polisi dan militer ingin
mendapat perlindungan dari BP. Pembunuhan itu terjadi pada hari yang sama
ketika O’Reilly mengunjungi lokasi proyek gas dengan Duta Besar Inggris Richard
Gozney.
Sementara
itu Perusahaan minyak Belandapun telah tersebar di Indonesia.
Shell Indonesia adalah bagian dari Royal Dutch/ Shell Group, salah satu perusahaan minyak dan gas terkemuka di dunia yang berpusat di Belanda. Royal Dutch Shell memiliki sekitar 102.000 karyawan yang tersebar di lebih dari 100 negara dan wilayah. Beroperasi di dalam bidang Downstream Oil Products, PT. Shell Indonesia melyani pangsa pasar bisnis dan pengendara bermotor. PT. Shell Indonesia, mengelola kegiatan bisnis yang meliputi pemasaran dan perdagangan pelumas secara langsung, maupun melalui distributor yang telah ditunjuk.
Perusahaan ini merupakan pemain utama dalam pasar pelumas industry. Shell terbukti sebagai innovator pelumas yang mampu memenuhi berbagai macam jenis dan kebutuhan mesin, seperti mesin hidrolik, roda gigi, peralatan mesin, kompresor dan turbin. Terdapat berbagai produk pelumas yang telah dikembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik masing-masing industri, yaitu industri pertambangan, semen, dan pembangkit tenaga listrik.
Shell Indonesia adalah bagian dari Royal Dutch/ Shell Group, salah satu perusahaan minyak dan gas terkemuka di dunia yang berpusat di Belanda. Royal Dutch Shell memiliki sekitar 102.000 karyawan yang tersebar di lebih dari 100 negara dan wilayah. Beroperasi di dalam bidang Downstream Oil Products, PT. Shell Indonesia melyani pangsa pasar bisnis dan pengendara bermotor. PT. Shell Indonesia, mengelola kegiatan bisnis yang meliputi pemasaran dan perdagangan pelumas secara langsung, maupun melalui distributor yang telah ditunjuk.
Perusahaan ini merupakan pemain utama dalam pasar pelumas industry. Shell terbukti sebagai innovator pelumas yang mampu memenuhi berbagai macam jenis dan kebutuhan mesin, seperti mesin hidrolik, roda gigi, peralatan mesin, kompresor dan turbin. Terdapat berbagai produk pelumas yang telah dikembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik masing-masing industri, yaitu industri pertambangan, semen, dan pembangkit tenaga listrik.
Dalam
bidang transportasi, Shell menawarkan berbagai produk pelumas yang berkualitas
tinggi, di antaranya Rimula, yang telah banyak dipakai oleh perusahaan transportasi.
Di bidang kelautan, Shell menyadiakan BBM, pelumas dan pelayanan terkait untuk
kapal dengan berbagai skala. Di Indonesia, Shell Marine Products memiliki
jaringan penyediaan yang kuat di lebih dari 15 lokasi pelabuhan melalui
reseller yang resmi. Sementara di bidang aviasi, Shell dan Pertamina telah
menandatangani MOU dalam sektor BBM untuk penerbangan. Perjanjian ini bertujuan
untuk menjajaki kesempatan bekerja sama dalam bisnis penerbangan dan
menyediakan pelayanan yang dapat di tawarkan kepada konsumen sektor
penerbangan. Di pangsa pasar
pelumas otomotif di Indonesia, merek Shell tumbuh dengan pesat, Produk
terkemukanya, Shell Helix, hadir sebagai merek kuat dan terkenal untuk pelumas
roda 4 berkualitas. Shell Advance, pelumas yang diperuntukkan untuk kendaraan
roda-roda juga terbukti unggul dikelasnya.
Pada
tahun 2006, Shell memulai bisnis commercial fuels di Indonesia, di
mana Shell menyadiakan BBM dan pelayanan teknis untuk sektor industri dan
transportasi. PT, Shell Indonesia telah mencatat tonggak sejarah baru dengan
diresmikannya SPBU Shell pertama di Karawaci, Tanggerang. Shell menjadi
perusahaan minyak internasional pertama di bidang retail BBM di Indonesia. SPBU
berkelas internasional dengan fasilitas lengkap ini merupakan perwujudan
komitmen Shell untuk memberikan produk dengan kualitas teruji, kuantitas yang
akurat dan layanan terbaik. Sampai saat ini terdapat 35 SPBU Shell di
Jabodetabek dan akan segera hadir di kota lain di Indonesia, salah satunya di
Surabaya pada tahun 2009 ini.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa konflik yang terjadi di Papua Barat dipicu oleh BP.
Karena BP telah mengadu domba ketiga pihak antara Polisi, TNI dan OPM
agar terpecah belah. Sehingga BP akan semakin berpeluang besar untuk menguasai
Papua Barat dan menggali kekayaan alamnya terutama gas alam maupun minyak.
Liciknya BP sangat menjadi-jadi, apalagi bergabungnya anggota papua, polisi dan
militer yang pro terhadap perusahaan tersebut, ini akan mempermudah jalan BP
untuk menguasai Papua dengan cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic