We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Selasa, 04 Maret 2014

The Second Critical Review




The Big Power of the Book
Setiap bangsa pasti memiliki sejarahnya sendiri. Tetapi hanya sebagian kecil dari seluruh bangsa di dunia ini yang mengerti dan memahami sejarahnya. Oleh karena itu, kesadaran sejarah pada suatu masyarakat hendaknya mendapat perhatian, sehingga masing – masing individu dalam suatu masyarakat sadar dan memahami akan perjalanan sejarah bangsanya sendiri.
Kesadaran sejarah merupakan suatu dimensi historis, dimensi itu memuat konsepsi waktu yang sesungguhnya hanya dimiliki oleh manusia yang berbudaya, karena hanya manusia yang bebudayalah yang dapat mengenal waktu, baik waktu yang obyektif maupun subyektif. Waktu yang obyektif adalah waktu yang dapat didasari bersama dan dapat diakui oleh orang lain. Sedangkan waktu subyektif adalah waktu yang bersifat internal dan di pengaruhi oleh emosi.
Dengan demikian, sejarah memiliki arti yang sangat pentiing dalam kehidupan sebuah bangsa, karena peristiwa sejarah yang telah terjadi pada masa lampau dari sebuah bangsa itu akan menjadi sebuah pedoman atau pegangan hidup dari bangsa tersebut di masa sekarang dan dimasa depan.
wal tandzur nafsun maa qaddamat lighad
(Perhatikanlah sejarahmu, untuk masa depanmu)
(Q.S 59:18).
            Berikut ini merupakan bentuk kritis seorang penulis (Haward Zinn) tentang kebenaran sejarah penemuan negara Amerika Serikat yang ditemukan oleh Christopher Colombus.
Kristoforus Kolumbus (Nama Genoa asli: Christoffa Corombo, lahir 30 Oktober 1451 – meninggal 20 Mei 1506 pada umur 54 tahun) adalah seorang penjelajah dan pedagang asal Genoa, Italia, yang menyeberangi Samudera Atlantik dan sampai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan tersebut didanai oleh Ratu Isabella dari Kastilia Spanyol setelah ratu tersebut berhasil menaklukkan Andalusia. Ia percaya bahwa Bumi berbentuk bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat sampai ke Timur Jauh melalui jalur barat.
Kolumbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang ia dapati sudah diduduki. Ia juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu karena sekarang telah diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah berkunjung ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Terdapat perkiraan bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Kolumbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.
Kolombus mengira bahwa pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berorientasi menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Kolumbus ternyata kaget menemukan bangunan yang persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Semula Kolumbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Kolombus banyak mendapat resistensi dari penduduk setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Kolombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Kolombus.
Tidak kita sangkal lagi bahwa penulis sejarah adalah kelompok pemenang. Sejarah-sejarah peradaban Islam banyak ditulis di masa Dinasti Abbasiyah sebagai pemenang di periode pertengahan sejarah peradaban Islam. Dan di era modern ini sejarah ditulis oleh Barat sebagai pihak pemenang dan menguasai berbagai media informasi.
Namun sejarawan di masa Abbasiyah sangat jauh berbeda dengan sejarawan Barat di era modern ini. Di masa Abbasiyah sisi objektivitas dan keotentikan sejarah lebih dikedepankan daripada sejarawan Barat. Barat yang menguasai hegemoni abad modern nyaris menutupi kelemahan mereka di abad pertengahan dan tingginya peradaban Islam di masa tersebut.
Di antaranya adalah kontroversi ekspedisi yang dilakukan oleh Columbus. Pelaut yang bernama lengkap Christopher Columbus atau dengan nama Italia-nya Cristoforo Colombo diklaim sebagai orang pertama yang mengarungi jalur Atlantik lalu menemukan benua Amerika. Hal ini selama ratusan tahun masih dianggap sebuah fakta yang tak terbantahkan. Benarkah demikian? Analisis berikut ini mencoba menguraikan dan mengkritisi teori tersebut.
Tentu saja tidak perlu diragukan lagi yang pertama kali datang menemukan benua Amerika adalah nenek moyang asli bangsa Amerika. Mereka mungkin menyeberang ke Amerika melalui Rusia dan Alaska sekitar 12.000 tahun yang lalu. Diskusi penemuan benua Amerika oleh orang-orang Eropa, Afrika, atau Asia, sebenarnya adalah penghinaan terhadap sejarah masyarakat asli benua tersebut. Keberanian dan sejarah mereka sangat tidak dihargai dan tidak dinilai apabila teori Columbus sebagai penemu benua Amerika adalah fakta yang hakiki.
Columbus hidup di zaman dimana orang-orang berasumsi bahwa bumi ini datar. Padahal sejak lama Aristoteles dan Pythagoras mengeluarkan sebuah teori bahwa bumi itu berputar. Demikian juga di masa kejayaan Islam (750-1100-an M) ilmuwan-ilmuwan Islam meyakini bumi itu bulat.
Teori Arab dan Muslim Spanyol
Seorang sejarawan dan ahli geografi muslim, Abu Hasan al-Mas’udi pada tahun 956 menulis perjalanan muslim Spanyol di tahun 889 M. Eskpedisi pelayaran muslim Spanyol di tahun itu bertolak dari pelabuhan Delba (pelabuhan yang sama dengan start ekspedisi Columbus), dan berlayar selama berbulan-bulan ke arah Barat. Lalu mereka menemukan sebuah daratan yang sangat luas dan mereka pun berniaga dengan penduduk asli di daerah tersebut, setelah itu kembali lagi ke Eropa. Al-Mas’udi menggambarkan tanah tersebut dalam petanya yang sangat fenomenal, ia menyebut daratan tersebut dengan “Daratan yang Tidak Diketahui” atau daratan tanpa nama.
Tercatat muslim Spanyol telah dua kali mengadakan ekspedisi ke Amerika. Pertama, pada tahun 999 M oleh Ibnu Farrukh dari Granada dan yang kedua oleh al-Idrisi pada tahun 1100 M. Al-Idrisi mencatat sekelompok kaum muslimin berlayar kea rah Barat dari Lisbon selama 31 hari dan berlabuh di sebuah pulau di Karibia. Mereka ditawan oleh penduduk asli Amerika di kepulauan tersebut selama beberapa hari. Setelah beberapa hari mereka pun dibebaskan karena negosiasi dengan perantara salah seorang penduduk setempat yang memahami bahasa Arab. Mereka pun kembali ke al-Andalus kemudian menceritakan apa yang mereka alami. Poin menarik dari kejadian ini adalah adanya penduduk setempat yang memahami bahasa Arab. Tentu saja hal ini menunjukkan sering terjadi kontak antara penduduk setempat (Amerika) dengan orang-orang Arab.
Ada sebuah teori yang menyatakan bahwa kaum muslimin datang ke benua Amerika menyebrangi kegelapan Samudera Atlantik 300 atau 400 tahun sebelum kedatangan Columbus. Hal ini diindikasikan dengan kemampuan pemetaan, citra geografis, dan astronomi yang mumpuni di kalangan kaum muslimin. Umat Islam telah mengeluarkan teori bumi itu berputar seperti bola sebagaimana Ibnu Khardzabah (242 H/885 H) dan Ibnu Rustah (290 H/903 M), termasuk Khalifah Abbasiyah, al-Makmun.
Teori Afrika Barat
Ada bagian dunia Islam lainnya yang telah mengadakan kontak dengan orang-orang di benua Amerika sebelum Columbus. Di Afrika Barat ada sebuah kerajaan yang sangat kaya dan memiliki kekuatan besar yaitu kerjaan Mali dengan raja yang paling terkenal Mansa (raja) Musa. Sebelum Raja Musa, Mali dipimpin oleh saudaranya yang bernama Abu Bakar. Abu Bakar pernah mengirim 400 kapal menjelajahi Samudera Atlantik, namun dari jumlah yang besar tersebut hanya satu kapal saja yang berhasil kembali. Kapal tersebut melaporkan bahwa di seberang lautan sana ada sebuah daratan yang luas. Mendengar kabar tersebut, Mansa Abu Bakar pun melakukan ekspedisi dengan 2000 awak kapalnya menuju daerah tersebut namun setelah itu kabar mereka tidak pernah terdengar lagi.
Meskipun tidak ada catatan spesifik hasil dari pelayaran tersebut, namun di Amerika ada bukti yang kuat mengenai kedatangan mereka. Ada situs arkeologi di daerah Amerika Utara dan Amerika Selatan yang menunjukkan bahwa orang-orang Mali pernah datang ke wilayah tersebut. Orang Spanyol saat datang menjajah wilayah Amerika, mereka menemukan prasasti di wilayah Brasil dengan bahasa Mandika (bahasa Mali). Lebih dari itu, prasasti dalam bahasa Mandika juga ditemukan di wilayah Amerika Serikat; di wilayah Misissipi dan Arizona. Di Arizona prasasti tersebut mengabarkan tentang gajah-gajah sakit, padahal gajah bukanlah hewan asli Amerika. Ini pun menjadi indikasi kesuksesan perjalanan Mansa Abu Bakar menuju daratan Amerika.
Teori Dinasti Utsmaniyah
Pada tahun 1929, terdapat sebuah penemuan yang cukup fenomenal di Istanbul. Pada tahun itu ditemukan sebuah peta yang dibuat pada tahun 1513 oleh seorang kartografer Dinasti Utsmani, Piri Reis. Reis menyatakan bahwa peta yang dibuatnya itu berdasarkan sumber-sumber di masa lalu, yaitu peta Yunani dan Arab kuno, termasuk peta yang berdasarkan ekspedisi yang dilakukan oleh Columbus yang berlayar 21 tahun sebelumnya. Yang luar biasa dari peta ini adalah tingkat kedetailannya sehingga memaksa para sejarawan melakukan penelitian ulang tentang teori ekspedisi Columbus.
Peta tersebut dengan jelas menunjukkan pantai Timur Amerika Selatan. Pantai Brasil juga ditampilkan dengan detail yang luar biasa, disertai dengan tingkat akurasi yang tinggi letak-letak sungainya. Meskipun Reis menjadikan ekspedisi Columbus sebagai sumber primernya, namun Columbus tidak pernah menginjakkan kakinya di wilayah Amerika Selatan sehingga catatan-catatan ekspedisi kaum muslimin pun menjadi bagian penting dari peta karyanya. Selain itu peta Reis juga mencatumkan gambar Pegunungan Andes yang tidak tersentuh oleh eksplorer Eropa hingga tahun 1520-an, satu decade penuh setelah gambar peta Reis.
Peta Reis dengan sumber-sumber klasik yang ia gunakan menunjukkan penguasaannya yang mapan mengenai benua Amerika. Peta karyanya juga merupakan bukti fisik terkuat mengani ekspedisi-ekspedisi kaum mulimin jauh sebelum ekspedisi Columbus.
Catatan Columbus
Data-data historis di atas adalah bukti shahih yang menunjukkan ekspedisi kaum muslimin dilakukan sebelum keberhasilan Columbus menginjakkan kakinya ke benua Amerika di tahun 1492, bahkan mungkin Columbus sendiri mengetahui bahwa dirinya bukanlah orang yang pertama melakukan hal itu. Columbus berlayar dari Spanyol di tahun yang sama dengan runtuhnya dinasti Islam terakhir di tanah Iberia. Selain itu banyak masyarakat Iberia yang beragama Islam dan sangat mengenal sejarah masa keemasan Islam. Pelayaran Columbus juga banyak diawaki oleh orang-orang Islam yang dipaksa memeluk Katolik atau dibunuh, Columbus pun bisa dengan mudah mendengar kisah tentang dunia baru tersebut lalu terinspirasi untuk menuju ke sana.
Setalah Columbus tiba di Amerika, ia mencatat beberapa hal syi’ar-syi’ar Islam di daerah tersebut. Ia berkomentar mengenai emas yang dimiliki oleh penduduk asli, dibuat dengan paduan dan tata cara yang sama dengan yang dibuat oleh kaum mulimin dari Afrika Barat. Columbus juga mencatatat bahwa kata asli untuk emas di daerah tersebut disebut dengan ghunain, yang sangat mirip dengan bahasa Mandika untuk menyebut kata emas, yaitu ghanin, sangat mirip sekali dengan bahasa Arab ghina yang berarti kekayaan. Catatan Columbus juga mengisahkan adanya sebuah kapal di tahun 1498 yang memuat banyak barang dagangan yang diawaki oleh orang-orang Afrika yang menurut keterangan penduduk asli mereka adalah mitra dagang penduduk lokal.

KEHIDUPAN ORANG AMERIKA PERTAMA JAUH SEBELUM MASA COLOMBUS
Pada puncak Zaman es, antara tahun  34.000  sampai  30.000  Sm, sebagian besar air di lapisan bumi terkunci dalam lapisan es seluas benua. Akibatnya, kedalaman laut Bering berada ratusan meter dibawah permukaan yang sekarang dan jembatan tanah antar benua yang dikenal sebagai Beringia, muncul di antara Asia dan Amerika Utara. Pada puncaknya, lebar Beringia diperkirakan mencapai 1.500 kilometer. Tundra lembab dan tak berpohon itu tertutup rumput serta tanaman, menarik binatang-binatang besar yang diburu oleh manusia awal dalam mempertahankan hidup.
Makhluk  buruan  mereka,  seperti  yang  dilakukan  leluhur  mereka selama  ribuan  tahun,  di  sepan- jang  pantai  Siberia  kemudian  me- lewati  jembatan  tanah  antarbe- nua.  Begitu  tiba  di  Alaska,  me- reka  membutuhkan  ribuan  ta- hun  lagi  untuk  membuka  jalur melewati  glasier  luas  ke  se- latan,  tempat  yang  kini  dise- but  sebagai  Amerika  Serikat. Bukti  kehidupan  awal  di  Amerika Utara  terus  ditemukan.  Namun hanya  sedikit  di  antaranya  yang dapat  dipastikan  berusia  12.000 Sm;  penemuan  tempat  berburu baru-baru ini di utara Alaska mung- kin  berasal  dari  masa  sekitar  itu.
Begitu pula kemungkinan usia mata tombak yang dibuat dengan sangat bagus  serta  beberapa  barang  yang ditemukan  di  dekat  Clovis,  New mexico.  Artefak  serupa  ditemukan  di berbagai  situs  di  utara  dan  selatan Amerika,  menandakan  kehidupan mungkin sudah mapan di sebagian besar  wilayah  Barat  pada  beberapa waktu sebelum tahun 10.000 Sm.  Pada  sekitar  waktu  itu,  mamoth mulai  binasa  dan  bison  mengam- bil  alih  posisinya  sebagai  sumber utama  makanan  dan  kulit  bagi penduduk  awal  Amerika  Utara ini.  Seiring  berjalannya  waktu, manakala  semakin  banyak  buruan besar  menghilang—entah  akibat perburuan  yang  berlebih  atau- pun  sebab  alami—tanaman,  buah beri  dan  biji-bijian  menjadi  bagian sangat  penting  bagi  santapan penduduk Amerika awal.   Secara  perlahan    muncul    ke- biasaan  mengumpulkan  makanan dan  upaya  awal  agrikultur  primitif. Pribumi  Amerika,  di  tempat  yang  sekarang  dikenal  sebagai meksiko  tengah,  menjadi  pelopor; menanam  jagung,  labu  dan  ka- cang-kacangan,  mungkin  sekitar tahun  8.000  Sm. 
Perlahan-lahan pengetahuan ini menyebar ke utara.  Pada tahun 3.000 Sm, suatu tipe jagung  primitif  ditanam  di  lem- bah  sungai  di  New  mexico  dan Arizona.  kemudian  tanda-tanda pertama  irigasi  mulai  muncul,  dan pada tahun 300 Sm, tanda-tanda ke- hidupan desa mulai terlihat.  Selama  beberapa  abad  perta- ma  masehi,  suku  hohokam  ber- diam  di  pemukiman  di  dekat  apa yang  sekarang  merupakan  daerah Phoenix,  Arizona,  tempat  me- reka  mendirikan  lapangan  bola dan  unur  menyerupai  piramida di  lokasi  yang  kini  dinamakan Amerika  Serikat  sering  disebut sebagai suku Adenan. mereka mulai membangun situs pemakaman dan benteng  dari  tanah  sekitar  tahun 600 Sm.
Beberapa unur dari era itu berbentuk  burung  atau  ular;    ke- mungkinan  besar  hal  tersebut  ber- fungsi  dalam  praktik  keagamaan yang  belum  dapat  dimengerti  se- penuhnya.  Suku  Adenan  tampaknya  di- serap  atau  disingkirkan  oleh  ber- bagai kelompok yang secara kolek- tif  dikenal  sebagai  hopewellian. Salah  satu  pusat  penting  dalam kebudayaan  mereka  ditemukan di  selatan  Ohio,  tempat  sisa-sisa  ribuan  unur  ini  masih  terlihat.
Hopewellian  diyakini  merupakan sebagai  pedagang  andal,  menggu- nakan  dan  bertukar  alat  serta  ba- han  di  wilayah  seluas  ratusan  ki- lometer.  Sekitar  tahun  500  masehi, suku  hopewellian  juga  meng- hilang,  berangsur-angsur  memberi jalan  bagi  sekumpulan  suku  yang dikenal  sebagai  mississippian  atau kebudayaan  kuil  Unur.  kota Cahokia  di  dekat  Collinsville, Illinois,  pada  puncaknya  di  awal abad  ke-12,  diperkirakan  memiliki populasi  sekitar  20.000  orang.  Di tengah kota terdapat unur yang amat besar,  datar  di  bagian  atas,  dengan tinggi 30 meter dan bagian dasarnya seluas  37  hektar.  Ditemukan  delapan  puluh  unur  lain  di  sekitarnya.  kota seperti Cahokia bergantung pada  kegiatan  berburu,  mengum- pulkan  makanan,  barter  barang, serta  agrikultur  demi  mendapat- kan  makanan  dan  perbekalan mereka.  terpengaruh  oleh  kelom- pok  masyarakat  yang  sukses  di selatan,  mereka  berkembang  men- jadi  masyarakat  berhirarki  kompleks  yang  mempekerjakan  budak dan mengadakan pengorbanan manusia.
Di  tempat  yang  sekarang  adalah  wilayah  barat  daya  Amerika  Serikat,  Anasazi,  nenek  moyang  Indian  hopi  modern,  mulai membangun  desa  dari  batu  dan tanah  liat  sekitar  tahun  900.  Struk- tur  unik  dan  menakjubkan  yang menyerupai  apartemen ini seringkali kali dibangun di sepanjang tebing; yang paling  terkenal  adalah  “istana tebing”  di  mesa  Verde,  Colorado dengan lebih dari 200 kamar. Di si- tus  lain,  reruntuhan  Pueblo  Bonito di  sepanjang  Sungai  Chaco,  New mexico, dulunya terdiri atas 800 ka- mar.  mungkin  Pribumi  Amerika paling  makmur  sebelum  Colombus  tinggal  di  Barat  Laut  Pasifik, tempat  melimpahnya  ikan  dan bahan  mentah  alami  menghasilkan  persediaan  makanan  yang banyak  dan  memungkinkan  desa permanen  didirikan  pada  sekitar  1.000  Sm.  kemewahan  perkum- pulan  “potlatch”  mereka  terus menjadi  standar  bagi  kemewahan dan pesta yang mungkin tidak ada tandingannya  dalam  sejarah  awal Amerika.
KEBUDAYAAN PRIBUMI AMERIKA
Oleh  karena  itu,  benua  Amerika  yang  menyapa  orang  eropa pertama  sama  sekali  tidak  berupa alam liar dan hampa. Diperkirakan penduduk  yang  tinggal  di  Wilayah Barat  ketika  itu  sama  banyaknya dengan  yang  tinggal  di  wilayah Barat  eropa—sekitar  40  juta  orang. Perkiraan  jumlah  Pribumi  Amerika  yang  tinggal  di  tempat  yang kini  dikenal  sebagai  Amerika  Seri- kat saat kolonialisasi eropa berkisar antara dua hingga delapan belas juta orang  dan  kebanyakan  sejarawan cenderung  memilih  kisaran  yang lebih rendah. Yang pasti adalah efek menghancurkan  penyakit  eropa terhadap populasi pribumi itu, praktis  sejak  kontak  pertama  mereka. Cacar  air,  khususnya,  membinasakan seluruh komunitas dan diperkirakan  menjadi  penyebab  langsung penurunan  tajam  populasi  Indian pada  tahun  1600  daripada  berbagai peperangan  dan  pertempuran  kecil dengan para pendatang dari eropa. 
Kebiasaan  dan  kebudaya- an  Indian  ketika  itu  luar  biasa beragam, seperti yang dapat diperkirakan, mengingat luasnya  wilayah dan berbagai  lingkungan  berbeda  tempat mereka  harus  beradaptasi. Meski demikian,  kita  bisa  menemukan  beberapa generalisasi. kebanyakan suku, khususnya di wilayah timur dan barat tengah  yang  berhutan,  menggabung- kan  aspek  berburu,  mengumpulkan makanan, dan menanam jagung ser- ta tanaman lainnya untuk persediaan pangan  mereka.
Dalam  banyak  kasus, kaum wanita bertanggung jawab dalam  bertani  dan  pendistribusian pangan,  sementara  para  lelaki  berburu dalam perang. Dilihat dari segala sisi, masyarakat Pribumi Amerika di Amerika Utara terkait begitu erat dengan lahan me- reka.  Identifikasi  diri  dengan  alam serta elemennya menjadi hal integral bagi  kepercayaan  religius  mereka. Intinya,  hidup  mereka  berorientasi pada klan dan komunitas, sementara anak-anak mendapat kebebasan dan toleransi yang lebih besar dibanding kebiasaan orang eropa ketika itu. 
Walaupun  beberapa  suku  Amerika  Utara  mengembangkan sejenis  hieroglif  untuk  melestarikan beberapa  teks,  kebudayaan  Pribu- mi  Amerika  terutama  bersifat  oral, dan sangat mengagungkan penceri- taan  kembali  kisah  dan  mimpi. jelas  ada  cukup  banyak  perda- gangan  antara  berbagai  kelom- pok  dan  terdapat  bukti  kuat  bahwa suku-suku  yang  bertetangga  berhubungan secara formal dan eksten- siframah  sekaligus  bermusuhan.
Dengan demikian, sudah jelas bahwa teori yang menyatakan bahawa Columbus adalah orang yang pertama menjelajahi Samudera Atlantik dan menginjakkan kaki di benua Amerika adalah teori lama yang belum diuji. Tidak dipungkiri bahwa era Columbus adalah waktu yang sangat penting dalam sejarah dunia yang mengubah cara hidup di benua Amerika dan Eropa. Namun untuk dikatakan bahwa ia adalah orang yang pertama menginjakkan kaki di benua Amerika adalah teori yang sangat lemah. Eksistensi orang-orang Arab, Afrika Barat, dan Utsmani di daerah tersebut jauh sebelum kedatangan Columbus dan orang-orang Kristen Eropa. Teori-teori yang menyatakan bahwa Columbus adalah orang yang pertama datang ke tanah tersebut bukanlah menjadi fakta final. Teori tersebut masih sangat perlu diuji dan dibenturkan dengan teori Arab, Afrika Barat, dan Utsmani. Kenyataan seperti ini juga dapat dibuktikan dengan adanya kehidupan masyarakat sebelum Christopher Colombus datang dan menemukan benua baru yang dinamakan Benua Amerika.
Disinilah peran penting literasi di mana penguatan terhadap sejarah dalam bentuk apapun harus dibuktikan dengan kritis dan real. Seperti buku karangan Haward Zinn ini yang senantiasa membantah dengan keras adanya Colombus Day. Menuurutnya ini hanyalah pembodohan dan kebohongan semata yang dilakukan oleh pihak tertentu dalam menjalaankan misinya.

https://id.wikipedia.org/wiki/Colombus diakses pada tanggal 03 maret 2014 18.30
Atlas Agama Islam (Menelusuri bukti-bukti konkret yang mengungkap kemuliaan dan kebenaran Islam melalui Peta dan Foto)  karya Semi bin Abdullah al-Maghluts tahun 2009
Garis Besar Sejarah Amerika Serikat karya Biro Program Internasional Departemen Luar Negeri A.S. tahun 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic