The
Big Power of the Book
Setiap bangsa pasti memiliki sejarahnya
sendiri. Tetapi hanya sebagian kecil dari seluruh bangsa di dunia ini yang
mengerti dan memahami sejarahnya. Oleh karena itu, kesadaran sejarah pada suatu
masyarakat hendaknya mendapat perhatian, sehingga masing – masing individu
dalam suatu masyarakat sadar dan memahami akan perjalanan sejarah bangsanya
sendiri.
Kesadaran sejarah merupakan suatu
dimensi historis, dimensi itu memuat konsepsi waktu yang sesungguhnya hanya
dimiliki oleh manusia yang berbudaya, karena hanya manusia yang bebudayalah
yang dapat mengenal waktu, baik waktu yang obyektif maupun subyektif. Waktu
yang obyektif adalah waktu yang dapat didasari bersama dan dapat diakui oleh
orang lain. Sedangkan waktu subyektif adalah waktu yang bersifat internal dan
di pengaruhi oleh emosi.
Dengan demikian, sejarah memiliki arti
yang sangat pentiing dalam kehidupan sebuah bangsa, karena peristiwa sejarah
yang telah terjadi pada masa lampau dari sebuah bangsa itu akan menjadi sebuah
pedoman atau pegangan hidup dari bangsa tersebut di masa sekarang dan dimasa
depan.
“wal tandzur
nafsun maa qaddamat lighad”
(Perhatikanlah
sejarahmu, untuk masa depanmu)
(Q.S 59:18).
Berikut ini merupakan bentuk kritis
seorang penulis (Haward Zinn) tentang kebenaran sejarah penemuan negara
Amerika Serikat yang ditemukan oleh Christopher Colombus.
Kristoforus Kolumbus (Nama Genoa asli: Christoffa
Corombo,
lahir 30 Oktober
1451 – meninggal
20 Mei
1506 pada umur
54 tahun) adalah seorang penjelajah dan pedagang asal Genoa, Italia,
yang menyeberangi Samudera Atlantik dan sampai ke benua Amerika
pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan tersebut didanai oleh Ratu Isabella dari Kastilia
Spanyol
setelah ratu tersebut berhasil menaklukkan Andalusia.
Ia percaya bahwa Bumi berbentuk bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat
sampai ke Timur Jauh melalui jalur barat.
Kolumbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang ia
dapati sudah diduduki. Ia juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua
itu karena sekarang telah diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking
dari Eropa Utara telah berkunjung ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan
mendirikan koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Terdapat
perkiraan bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum
Kolumbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga
banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa
itu.
Kolombus mengira bahwa pulau tersebut masih perawan, belum
berpenghuni sama sekali. Mereka berorientasi menjadikan pulau tersebut sebagai
perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Kolumbus ternyata
kaget menemukan bangunan yang persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat
di Afrika. Semula Kolumbus disambut dengan ramah oleh suku Indian,
tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Kolombus banyak
mendapat resistensi dari penduduk setempat. Beberapa armada kapal milik
rombongan Kolombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa
terganggu dan terancam oleh kedatangan Kolombus.
Tidak
kita sangkal lagi bahwa penulis sejarah adalah kelompok pemenang.
Sejarah-sejarah peradaban Islam banyak ditulis di masa Dinasti Abbasiyah
sebagai pemenang di periode pertengahan sejarah peradaban Islam. Dan di era
modern ini sejarah ditulis oleh Barat sebagai pihak pemenang dan menguasai
berbagai media informasi.
Namun
sejarawan di masa Abbasiyah sangat jauh berbeda dengan sejarawan Barat di era
modern ini. Di masa Abbasiyah sisi objektivitas dan keotentikan sejarah lebih
dikedepankan daripada sejarawan Barat. Barat yang menguasai hegemoni abad
modern nyaris menutupi kelemahan mereka di abad pertengahan dan tingginya
peradaban Islam di masa tersebut.
Di
antaranya adalah kontroversi ekspedisi yang dilakukan oleh Columbus.
Pelaut yang bernama lengkap Christopher Columbus atau dengan nama Italia-nya
Cristoforo Colombo diklaim sebagai orang pertama yang mengarungi jalur Atlantik
lalu menemukan benua Amerika. Hal ini selama ratusan tahun masih dianggap
sebuah fakta yang tak terbantahkan. Benarkah demikian? Analisis berikut ini
mencoba menguraikan dan mengkritisi teori tersebut.
Tentu
saja tidak perlu diragukan lagi yang pertama kali datang menemukan benua
Amerika adalah nenek moyang asli bangsa Amerika. Mereka mungkin menyeberang ke
Amerika melalui Rusia dan Alaska sekitar 12.000 tahun yang lalu. Diskusi
penemuan benua Amerika oleh orang-orang Eropa, Afrika, atau Asia, sebenarnya
adalah penghinaan terhadap sejarah masyarakat asli benua tersebut. Keberanian
dan sejarah mereka sangat tidak dihargai dan tidak dinilai apabila teori
Columbus sebagai penemu benua Amerika adalah fakta yang hakiki.
Columbus
hidup di zaman dimana orang-orang berasumsi bahwa bumi ini datar. Padahal sejak
lama Aristoteles dan Pythagoras mengeluarkan sebuah teori bahwa bumi itu
berputar. Demikian juga di masa kejayaan Islam (750-1100-an M) ilmuwan-ilmuwan
Islam meyakini bumi itu bulat.
Teori Arab dan Muslim Spanyol
Seorang
sejarawan dan ahli geografi muslim, Abu Hasan al-Mas’udi pada tahun 956 menulis
perjalanan muslim Spanyol di tahun 889 M. Eskpedisi pelayaran muslim Spanyol di
tahun itu bertolak dari pelabuhan Delba (pelabuhan yang sama dengan start
ekspedisi Columbus), dan berlayar selama berbulan-bulan ke arah Barat. Lalu
mereka menemukan sebuah daratan yang sangat luas dan mereka pun berniaga dengan
penduduk asli di daerah tersebut, setelah itu kembali lagi ke Eropa. Al-Mas’udi
menggambarkan tanah tersebut dalam petanya yang sangat fenomenal, ia menyebut
daratan tersebut dengan “Daratan yang Tidak Diketahui” atau daratan tanpa nama.
Tercatat
muslim Spanyol telah dua kali mengadakan ekspedisi ke Amerika. Pertama, pada
tahun 999 M oleh Ibnu Farrukh dari Granada dan yang kedua oleh al-Idrisi pada
tahun 1100 M. Al-Idrisi mencatat sekelompok kaum muslimin berlayar kea rah
Barat dari Lisbon selama 31 hari dan berlabuh di sebuah pulau di Karibia.
Mereka ditawan oleh penduduk asli Amerika di kepulauan tersebut selama beberapa
hari. Setelah beberapa hari mereka pun dibebaskan karena negosiasi dengan
perantara salah seorang penduduk setempat yang memahami bahasa Arab. Mereka pun
kembali ke al-Andalus kemudian menceritakan apa yang mereka alami. Poin menarik
dari kejadian ini adalah adanya penduduk setempat yang memahami bahasa Arab.
Tentu saja hal ini menunjukkan sering terjadi kontak antara penduduk setempat
(Amerika) dengan orang-orang Arab.
Ada
sebuah teori yang menyatakan bahwa kaum muslimin datang ke benua Amerika
menyebrangi kegelapan Samudera Atlantik 300 atau 400 tahun sebelum kedatangan
Columbus. Hal ini diindikasikan dengan kemampuan pemetaan, citra geografis, dan
astronomi yang mumpuni di kalangan kaum muslimin. Umat Islam telah mengeluarkan
teori bumi itu berputar seperti bola sebagaimana Ibnu Khardzabah (242 H/885 H)
dan Ibnu Rustah (290 H/903 M), termasuk Khalifah Abbasiyah, al-Makmun.
Teori Afrika Barat
Ada
bagian dunia Islam lainnya yang telah mengadakan kontak dengan orang-orang di
benua Amerika sebelum Columbus. Di Afrika Barat ada sebuah kerajaan yang sangat
kaya dan memiliki kekuatan besar yaitu kerjaan Mali dengan raja yang paling
terkenal Mansa (raja) Musa. Sebelum Raja Musa, Mali dipimpin oleh saudaranya
yang bernama Abu Bakar. Abu Bakar pernah mengirim 400 kapal menjelajahi
Samudera Atlantik, namun dari jumlah yang besar tersebut hanya satu kapal saja
yang berhasil kembali. Kapal tersebut melaporkan bahwa di seberang lautan sana
ada sebuah daratan yang luas. Mendengar kabar tersebut, Mansa Abu Bakar pun
melakukan ekspedisi dengan 2000 awak kapalnya menuju daerah tersebut namun
setelah itu kabar mereka tidak pernah terdengar lagi.
Meskipun
tidak ada catatan spesifik hasil dari pelayaran tersebut, namun di Amerika ada
bukti yang kuat mengenai kedatangan mereka. Ada situs arkeologi di daerah
Amerika Utara dan Amerika Selatan yang menunjukkan bahwa orang-orang Mali
pernah datang ke wilayah tersebut. Orang Spanyol saat datang menjajah wilayah
Amerika, mereka menemukan prasasti di wilayah Brasil dengan bahasa Mandika
(bahasa Mali). Lebih dari itu, prasasti dalam bahasa Mandika juga ditemukan di
wilayah Amerika Serikat; di wilayah Misissipi dan Arizona. Di Arizona prasasti
tersebut mengabarkan tentang gajah-gajah sakit, padahal gajah bukanlah hewan
asli Amerika. Ini pun menjadi indikasi kesuksesan perjalanan Mansa Abu Bakar
menuju daratan Amerika.
Teori Dinasti Utsmaniyah
Pada
tahun 1929, terdapat sebuah penemuan yang cukup fenomenal di Istanbul. Pada
tahun itu ditemukan sebuah peta yang dibuat pada tahun 1513 oleh seorang
kartografer Dinasti Utsmani, Piri Reis. Reis menyatakan bahwa peta yang
dibuatnya itu berdasarkan sumber-sumber di masa lalu, yaitu peta Yunani dan
Arab kuno, termasuk peta yang berdasarkan ekspedisi yang dilakukan oleh
Columbus yang berlayar 21 tahun sebelumnya. Yang luar biasa dari peta ini adalah
tingkat kedetailannya sehingga memaksa para sejarawan melakukan penelitian
ulang tentang teori ekspedisi Columbus.
Peta
tersebut dengan jelas menunjukkan pantai Timur Amerika Selatan. Pantai Brasil
juga ditampilkan dengan detail yang luar biasa, disertai dengan tingkat akurasi
yang tinggi letak-letak sungainya. Meskipun Reis menjadikan ekspedisi Columbus
sebagai sumber primernya, namun Columbus tidak pernah menginjakkan kakinya di
wilayah Amerika Selatan sehingga catatan-catatan ekspedisi kaum muslimin pun
menjadi bagian penting dari peta karyanya. Selain itu peta Reis juga
mencatumkan gambar Pegunungan Andes yang tidak tersentuh oleh eksplorer Eropa
hingga tahun 1520-an, satu decade penuh setelah gambar peta Reis.
Peta
Reis dengan sumber-sumber klasik yang ia gunakan menunjukkan penguasaannya yang
mapan mengenai benua Amerika. Peta karyanya juga merupakan bukti fisik terkuat
mengani ekspedisi-ekspedisi kaum mulimin jauh sebelum ekspedisi Columbus.
Catatan Columbus
Data-data
historis di atas adalah bukti shahih yang menunjukkan ekspedisi kaum muslimin
dilakukan sebelum keberhasilan Columbus menginjakkan kakinya ke benua Amerika
di tahun 1492, bahkan mungkin Columbus sendiri mengetahui bahwa dirinya
bukanlah orang yang pertama melakukan hal itu. Columbus berlayar dari Spanyol
di tahun yang sama dengan runtuhnya dinasti Islam terakhir di tanah Iberia.
Selain itu banyak masyarakat Iberia yang beragama Islam dan sangat mengenal
sejarah masa keemasan Islam. Pelayaran Columbus juga banyak diawaki oleh orang-orang
Islam yang dipaksa memeluk Katolik atau dibunuh, Columbus pun bisa dengan mudah
mendengar kisah tentang dunia baru tersebut lalu terinspirasi untuk menuju ke
sana.
Setalah
Columbus tiba di Amerika, ia mencatat beberapa hal syi’ar-syi’ar Islam di daerah
tersebut. Ia berkomentar mengenai emas yang dimiliki oleh penduduk asli, dibuat
dengan paduan dan tata cara yang sama dengan yang dibuat oleh kaum mulimin dari
Afrika Barat. Columbus juga mencatatat bahwa kata asli untuk emas di daerah
tersebut disebut dengan ghunain, yang sangat mirip dengan bahasa Mandika untuk
menyebut kata emas, yaitu ghanin, sangat mirip sekali dengan bahasa Arab ghina yang
berarti kekayaan. Catatan Columbus juga mengisahkan adanya sebuah kapal di
tahun 1498 yang memuat banyak barang dagangan yang diawaki oleh orang-orang
Afrika yang menurut keterangan penduduk asli mereka adalah mitra dagang
penduduk lokal.
KEHIDUPAN ORANG AMERIKA PERTAMA JAUH SEBELUM MASA COLOMBUS
Pada puncak Zaman es, antara
tahun 34.000 sampai
30.000 Sm, sebagian besar air di
lapisan bumi terkunci dalam lapisan es seluas benua. Akibatnya, kedalaman laut
Bering berada ratusan meter dibawah permukaan yang sekarang dan jembatan tanah
antar benua yang dikenal sebagai Beringia, muncul di antara Asia dan Amerika
Utara. Pada puncaknya, lebar Beringia diperkirakan mencapai 1.500 kilometer.
Tundra lembab dan tak berpohon itu tertutup rumput serta tanaman, menarik
binatang-binatang besar yang diburu oleh manusia awal dalam mempertahankan
hidup.
Makhluk buruan
mereka, seperti yang
dilakukan leluhur mereka selama
ribuan tahun, di
sepan- jang pantai Siberia
kemudian me- lewati jembatan
tanah antarbe- nua. Begitu
tiba di Alaska,
me- reka membutuhkan ribuan
ta- hun lagi untuk
membuka jalur melewati glasier
luas ke se- latan,
tempat yang kini
dise- but sebagai Amerika
Serikat. Bukti kehidupan awal
di Amerika Utara terus
ditemukan. Namun hanya sedikit
di antaranya yang dapat
dipastikan berusia 12.000 Sm;
penemuan tempat berburu baru-baru ini di utara Alaska mung-
kin berasal dari
masa sekitar itu.
Begitu
pula kemungkinan usia mata tombak yang dibuat dengan sangat bagus serta
beberapa barang yang ditemukan di
dekat Clovis, New mexico.
Artefak serupa ditemukan
di berbagai situs di
utara dan selatan Amerika, menandakan
kehidupan mungkin sudah mapan di sebagian besar wilayah
Barat pada beberapa waktu sebelum tahun 10.000 Sm. Pada
sekitar waktu itu,
mamoth mulai binasa dan
bison mengam- bil alih
posisinya sebagai sumber utama
makanan dan kulit
bagi penduduk awal Amerika
Utara ini. Seiring berjalannya
waktu, manakala semakin banyak
buruan besar
menghilang—entah akibat
perburuan yang berlebih
atau- pun sebab alami—tanaman, buah beri
dan biji-bijian menjadi
bagian sangat penting bagi
santapan penduduk Amerika awal.
Secara perlahan muncul
ke- biasaan mengumpulkan makanan dan
upaya awal agrikultur
primitif. Pribumi Amerika, di tempat yang
sekarang dikenal sebagai meksiko tengah,
menjadi pelopor; menanam jagung,
labu dan ka- cang-kacangan, mungkin
sekitar tahun 8.000 Sm.
Perlahan-lahan
pengetahuan ini menyebar ke utara. Pada
tahun 3.000 Sm, suatu tipe jagung
primitif ditanam di
lem- bah sungai di
New mexico dan Arizona.
kemudian tanda-tanda pertama irigasi
mulai muncul, dan pada tahun 300 Sm, tanda-tanda ke-
hidupan desa mulai terlihat. Selama beberapa
abad perta- ma masehi,
suku hohokam ber- diam
di pemukiman di
dekat apa yang sekarang
merupakan daerah Phoenix, Arizona,
tempat me- reka mendirikan
lapangan bola dan unur
menyerupai piramida di lokasi
yang kini dinamakan Amerika Serikat
sering disebut sebagai suku
Adenan. mereka mulai membangun situs pemakaman dan benteng dari
tanah sekitar tahun 600 Sm.
Beberapa
unur dari era itu berbentuk burung atau
ular; ke- mungkinan besar
hal tersebut ber- fungsi
dalam praktik keagamaan yang belum
dapat dimengerti se- penuhnya.
Suku Adenan tampaknya
di- serap atau disingkirkan
oleh ber- bagai kelompok yang
secara kolek- tif dikenal sebagai
hopewellian. Salah satu pusat
penting dalam kebudayaan mereka
ditemukan di selatan Ohio,
tempat sisa-sisa ribuan
unur ini masih
terlihat.
Hopewellian diyakini
merupakan sebagai pedagang andal,
menggu- nakan dan bertukar
alat serta ba- han
di wilayah seluas
ratusan ki- lometer. Sekitar
tahun 500 masehi, suku
hopewellian juga meng- hilang,
berangsur-angsur memberi
jalan bagi sekumpulan
suku yang dikenal sebagai
mississippian atau kebudayaan kuil
Unur. kota Cahokia di
dekat Collinsville,
Illinois, pada puncaknya
di awal abad ke-12,
diperkirakan memiliki populasi sekitar
20.000 orang. Di tengah kota terdapat unur yang amat besar, datar
di bagian atas,
dengan tinggi 30 meter dan bagian dasarnya seluas 37
hektar. Ditemukan delapan
puluh unur lain
di sekitarnya. kota seperti Cahokia bergantung pada kegiatan
berburu, mengum- pulkan makanan,
barter barang, serta agrikultur
demi mendapat- kan makanan
dan perbekalan mereka. terpengaruh
oleh kelom- pok masyarakat
yang sukses di selatan,
mereka berkembang men- jadi
masyarakat berhirarki kompleks
yang mempekerjakan budak dan mengadakan pengorbanan manusia.
Di tempat yang
sekarang adalah wilayah
barat daya Amerika Serikat,
Anasazi, nenek moyang
Indian hopi modern,
mulai membangun desa dari batu dan tanah
liat sekitar tahun
900. Struk- tur unik
dan menakjubkan yang menyerupai apartemen ini seringkali kali dibangun di
sepanjang tebing; yang paling
terkenal adalah “istana tebing” di
mesa Verde, Colorado dengan lebih dari 200 kamar. Di si-
tus lain, reruntuhan
Pueblo Bonito di sepanjang
Sungai Chaco, New mexico, dulunya terdiri atas 800 ka-
mar. mungkin Pribumi
Amerika paling makmur sebelum
Colombus
tinggal di Barat
Laut Pasifik, tempat melimpahnya
ikan dan bahan mentah
alami menghasilkan persediaan
makanan yang banyak dan
memungkinkan desa permanen didirikan
pada sekitar 1.000
Sm. kemewahan perkum- pulan
“potlatch” mereka terus menjadi
standar bagi kemewahan dan pesta yang mungkin tidak ada
tandingannya dalam sejarah
awal Amerika.
KEBUDAYAAN PRIBUMI AMERIKA
Oleh karena
itu, benua Amerika
yang menyapa orang
eropa pertama sama sekali
tidak berupa alam liar dan hampa.
Diperkirakan penduduk yang tinggal
di Wilayah Barat ketika
itu sama banyaknya dengan yang
tinggal di wilayah Barat
eropa—sekitar 40 juta
orang. Perkiraan jumlah Pribumi
Amerika yang tinggal
di tempat yang kini
dikenal sebagai Amerika
Seri- kat saat kolonialisasi eropa berkisar antara dua hingga delapan
belas juta orang dan kebanyakan
sejarawan cenderung memilih kisaran
yang lebih rendah. Yang pasti adalah efek menghancurkan penyakit
eropa terhadap populasi pribumi itu, praktis sejak
kontak pertama mereka. Cacar
air, khususnya, membinasakan seluruh komunitas dan diperkirakan menjadi
penyebab langsung penurunan tajam
populasi Indian pada tahun
1600 daripada berbagai peperangan dan
pertempuran kecil dengan para
pendatang dari eropa.
Kebiasaan dan
kebudaya- an Indian ketika
itu luar biasa beragam, seperti yang dapat diperkirakan,
mengingat luasnya wilayah dan
berbagai lingkungan berbeda
tempat mereka harus beradaptasi. Meski demikian, kita
bisa menemukan beberapa generalisasi. kebanyakan suku, khususnya
di wilayah timur dan barat tengah
yang berhutan, menggabung- kan aspek
berburu, mengumpulkan makanan,
dan menanam jagung ser- ta tanaman lainnya untuk persediaan pangan mereka.
Dalam banyak kasus, kaum wanita bertanggung jawab
dalam bertani dan
pendistribusian pangan,
sementara para lelaki
berburu dalam perang. Dilihat dari segala sisi, masyarakat Pribumi
Amerika di Amerika Utara terkait begitu erat dengan lahan me- reka. Identifikasi
diri dengan alam serta elemennya menjadi hal integral
bagi kepercayaan religius
mereka. Intinya, hidup mereka
berorientasi pada klan dan komunitas, sementara anak-anak mendapat
kebebasan dan toleransi yang lebih besar dibanding kebiasaan orang eropa ketika
itu.
Walaupun beberapa suku
Amerika Utara mengembangkan sejenis hieroglif
untuk melestarikan beberapa teks,
kebudayaan Pribu- mi Amerika
terutama bersifat oral, dan sangat mengagungkan penceri-
taan kembali kisah
dan mimpi. jelas ada
cukup banyak perda- gangan
antara berbagai kelom- pok
dan terdapat bukti
kuat bahwa suku-suku yang
bertetangga berhubungan secara
formal dan eksten- siframah
sekaligus bermusuhan.
Dengan
demikian, sudah jelas bahwa teori yang menyatakan bahawa Columbus adalah orang
yang pertama menjelajahi Samudera Atlantik dan menginjakkan kaki di benua
Amerika adalah teori lama yang belum diuji. Tidak dipungkiri bahwa era Columbus
adalah waktu yang sangat penting dalam sejarah dunia yang mengubah cara hidup
di benua Amerika dan Eropa. Namun untuk dikatakan bahwa ia adalah orang yang
pertama menginjakkan kaki di benua Amerika adalah teori yang sangat lemah.
Eksistensi orang-orang Arab, Afrika Barat, dan Utsmani di daerah tersebut jauh
sebelum kedatangan Columbus dan orang-orang Kristen Eropa. Teori-teori yang
menyatakan bahwa Columbus adalah orang yang pertama datang ke tanah tersebut
bukanlah menjadi fakta final. Teori tersebut masih sangat perlu diuji dan
dibenturkan dengan teori Arab, Afrika Barat, dan Utsmani. Kenyataan seperti ini
juga dapat dibuktikan dengan adanya kehidupan masyarakat sebelum Christopher
Colombus datang dan menemukan benua baru yang dinamakan Benua Amerika.
Disinilah
peran penting literasi di mana penguatan terhadap sejarah dalam bentuk apapun
harus dibuktikan dengan kritis dan real. Seperti buku karangan Haward Zinn ini
yang senantiasa membantah dengan keras adanya Colombus Day. Menuurutnya ini
hanyalah pembodohan dan kebohongan semata yang dilakukan oleh pihak tertentu
dalam menjalaankan misinya.
http://kisahmuslim.com/benarkah-columbus-yang-pertama-melintasi-atlantik-menuju-amerika/
diakses pada tanggal 03 maret 2014 15.00
https://id.wikipedia.org/wiki/Colombus
diakses pada tanggal 03 maret 2014 18.30
Atlas Agama Islam (Menelusuri bukti-bukti konkret yang
mengungkap kemuliaan dan kebenaran Islam melalui Peta dan Foto) karya Semi bin Abdullah al-Maghluts tahun 2009
Garis Besar Sejarah Amerika Serikat karya Biro Program Internasional
Departemen Luar Negeri A.S. tahun 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic