Dalam artikel Speaking
Truth to Power with Books oleh Howard
Zinn, ada
sepenggal kisah menarik sekaligus perlu kita renungkan seksama dari kisah Howard Zinn, bahwa malang sekali nasib
seseorang yang hidupnya terlepas atau jauh dengan buku. Kedua orang tuanya
tidak memiliki satu buku pun hingga ia berumur 14 tahun. 14 tahun hidup tanpa
buku rasanya jika hidup di zaman seperti sekarang ini pastinya orang tersebut
akan sangat tertinggal, buta informasi bahkan untuk dapat belajar ilmu
pengetahuan tidak terlepas dari yang
namanya “buku”. Bahkan sekarang ini
buku sudah sangat menyatu dengan dunia yang kita pijak. Sehingga banyak orang
yang berkata “Buku adalah jendela
dunia”, dengan membuka buku berarti kita membuka jendela dunia.
Kita bisa melihat keluar, sesuatu yang baru atau pemandangan yang berbeda
dengan apa yang ada di pikiran kita saat ini. Dengan membaca sebuah buku
berarti kita membuka cakrawala juga dapat menyelami dunia lain, yaitu sebuah
dunia yang ada di dalam pikiran orang lain. Buku adalah benda yang sangat bermanfaat. Buku berisi pengetahuan-pengetahuan
yang sebagian orang ada yang belum
mengetahuinya. Buku mengabadikan sebuah ilmu
sehingga saat zaman telah berganti ilmu tersebut tak akan hilang. Kita
dapat mengeksplorasi ilmu pengetahuan
dari membaca buku. “buku adalah sumber
ilmu”. Ilmu yang didapat dari membaca buku dapat di
aplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Tentu saja, ilmu yang diaplikasikan adalah ilmu yang berguna dan tidak merugikan. Untuk itu,
kita harus bisa memilih buku yang bermanfaat untuk dibaca. Sebuah buku yang
menarik perhatian biasanya dilihat dari unik
tidaknya sampul buku tersebut. Meskipun begitu, don’t judge the book from the
cover. Buku yang bersampul menarik belum tentu isinya bermanfaat, begitu pula
sebaliknya. Buku-buku terbaik akan mendapat award
best-seller.
Masih
dengan cerita diatas, di usia nya yang ke-14 tahun itu ia baru dipertemukan
dengan sebuah buku, itupun ia menemukannya di jalan. Karena merasa tertarik
akhirnya ia membaca buku tersebut, kemudian apa yang terjadi? Ternyata ada efek
yang sangat kuat yang mempengaruhi pikiran setelah membaca buku. Inilah
kekuatan dari sebuah buku, buku dapat mempengaruhi kehidupan seseorang bahkan
kehidupan orang yang membacanya. Baiklah, tidak semua orang di bumi ini
memiliki kemampuan ekonomi yang cukup bahkan untuk kebutuhan makan
sehari-haripun masih banyak orang yang harus meminta-minta di jalanan apalagi
berfikir untuk membeli buku. Tak jarang bagi mereka yang memiliki cukup uang
pun yang takut kehilangan uang nya sekedar untuk membeli sebuah buku. Dan
memang saya akui bahwa harga buku yang di jual di toko-toko terbilang cukup
mahal. Bukan karena buku tersebut yang mahal akan tetapi pemikiran yang
terkandung di dalam buku tersebutlah yang membuatnya menjadi mahal. Kita tidak
perlu khawatir jika belum sempat memiliki sebuah buku, masih banyak cara dan
jalan keluar seperti berkunjung ke perpustakaan, taman bacaan yang meminjamkan buku-buku dengan gratis, baik
dikelola lembaga, komunitas, atau pribadi. Entah itu Perpustakaan Mushalla,
Masjid, Desa, Kecamatan, TPA, Pesantren, Sekolah, Kampus, Komunitas, Gereja, Vihara,
dll. Tidak ada seorangpun yang akan melarang kita untuk membaca. Tetap optimis
meskipun tidak bisa memiliki buku, yang terpenting selama hidup kita pernah
membaca buku berapapun jumlahnya, siapapun penulisnya dan akan lebih baik lagi
jika kita mengabadikan sebuah karya tulis dari tangan kita sendiri . Orang yang
sangat merugi ialah orang yang selama hidupnya tidak pernah membaca buku dan
mengabadikan hidupnya lewat tulisan.
Jika keadaan kita memang betul-betul jauh dalam
arti tinggal di sebuah pelosok negeri sehingga sangat sulit menemukan
perpustakaan, maka jangan pernah putus asa dan berhenti berjuang sampai disini.
Kita pun pasti bisa menciptakan tulisan kita sendiri, meskipun sangat sederhana
dengan pandangan yang sempit akan informasi yang sebelumnya belum pernah kita
lakukan. Cara menciptakan sebuah tulisan disini dengan membuat buku catatan
harian. Menurut Hernowo, seorang penulis profesional, mengatakan,
"Jangan menganggap enteng nilai
sebuah buku harian”. Setiap kejadian yang pernah berlangsung dalam
kehidupan kita setidaknya tersimpan dalam bentuk tulisan dan buku. Bukan kan
seorang tokoh yang sangat terkenal sebagai penemu benua Amerika pun menulis
buku harian. Ya semua pasti tahu soal fakta sejarah asli
mengenai Columbus, tokoh yang selalu disebut sebagai penemu benua
Amerika. Kini, sudah saatnya kita mengungkapkan kebenaran sejarah,
Dalam
buku Anthropology off the Shelf: Anthropologists on Writing menyebutkan bahwa
“If a book changes
somebody’s life by changing somebody’s consciousness, it is going to have an
effect on the world, in one way or the other, sooner or later, in ways that you
probably cannot trace”.
Artinya, buku mengubah hidup seseorang dengan mengubah
kesadaran seseorang. itu akan memiliki efek pada dunia ,
dalam satu atau cara lain , cepat atau lambat , dengan cara yang Anda mungkin
tidak bisa diprediksi sebelumnya. Buku beroperasi di banyak cara untuk mengubah
kesadaran masyarakat .
Ada beberapa cara dimana
sebuah buku dapat mengubah kesadaran seseorang ketika buku mengajak pembaca nya
untuk ikut hidup dalam tulisan yang ada di dalam buku tersebut, yaitu dengan
cara : memperkenalkan
sebuah ide yang pembaca tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Penulis kreatif memunyai kemampuan untuk
menciptakan dan menghasilkan karya yang khas. Substansi utamanya adalah ide.
Masih ada cara lain yang buku dan menulis berpengaruh, yaitu melalui literatur
absurditas , dalam tradisi Jonathan Swift dan Franz Kafka dan Mark Twain
Napoleon Bonaparte, Singa daratan Eropa mengungkapkan , “Saya lebih takut kepada pena seorang penulis ketimbang 1000 senjata
tentara musuh.” Karena dengan menulis, ilmu dapat tersalurkan dan ide dapat
tersampaikan. Disamping itu hanya dengan menulis dapat mengubah dunia.
Betapapun canggihnya otak manusia, pasti punya daya dan kapasitas.
Bagai selembar kertas kosong di kala bayi dulu, kini banyak sekali coretan yang
sudah dituliskan. Otak manusia waktu bayi masih bagus dan kuat dipakai
mengingat, tetapi seiring bertambahnya usia dan meningkatnya aktivitasnya, maka
banyak memori yang harus disimpan oleh otak. Itu sebabnya satu tulisan lebih
baik daripada 1000 hafalan/ingatan.
The Book has opened our
eyes to the world. Buku telah menjadi sumber ilmu pengetahuan yang tiada habis.
Buku telah membuka mata kita akan dunia. Betapa pentingnya buku bagi
kehidupan masa depan manusia. Banyak manusia-manusia hebat karena mereka
adalah orang-orang yang kutu buku. Anda lihat di Indonesia tokoh-tokoh besar
seperti Bung Karno, Hatta adalah orang-orang yang sangat kutu buku. Bahkan
ketika mereka di penjara apa yang mereka rindukan adalah buku-buku. Buku-buku
telah mengilhami mereka untuk merubah bangsanya menjadi lebih baik. Kelahiran
kemerdekaan negeri ini adalah karena pemikiran yang hebat yang telah mengilhami
Bung Karno karena wawasan yang luas dari bacaan-bacaan yang inspiratif.
Begitu juga dengan buku A
People’s History of United States of America. Buku
yang mengungkap fakta-fakta mengenai sejarah yang terjadi di
Benua Amerika. Tentu saja keberanian Howard Zinn dalam mengungkap
kebenaran tersebut menuai banyak protes dari warga Amerika bahkan seluruh
dunia. Dalam bukunya tersebut, Howard Zinn ingin meluruskan jalan pemikiran orang-orang yang Selama ribuan tahun, selalu
mempersepsikan bahwa penemu Benua Amerika adalah Christopher Colombus.
Christoper
Columbus atau Christoffa Corombo adalah salah seorang penjelajah yang berasal
dari Italia tepatnya di Genoa. Ia lahir pada tanggal 30 Oktober tahun
1451. Berdasarkan catatan sejarah yang banyak diakui orang-orang, ia tiba
di Benua Amerika pada tanggal 12 Oktober tahun 1492. Perjalanan
Colombus dimulai 3 Agustus 1492, sehari setelah jatuhnya Granada, benteng
terakhir umat Islam di Spanyol. Dalam pertarungan hidup-mati itu, 300 ribu
orang Yahudi diusir dari Spanyol oleh raja Ferdinand yang Kristen. Selanjutnya,
dikisahkan bagaimana perjuangan penggalanagan dana oleh kaum Yaahudi untuk
mendukung perjalanan Colombus dan pada hakekatnya juga pelayaran bagi pelarian
Yahudi Spanyol ke Amerika. Tapi ada bahagian informasi yang sengaja tidak
dipublikasikan, yakni bahwa Colombus membawa dua kapal, yakni kapal Pinta dan
Nina. Kedua kapal ini dibantu oleh nakhoda Muslim bersaudara. Martin Alonso
Pinzon menakhodai kapal Pinta, dan Vicente Yanex Pinzon menakhodai kapal Nina.
Keduanya menggunakan Spanyol namun keduanya sebenarnya masih keluarga Sultan
Maroko Abu Zayan Muhammad III (1362-1366) yang menguasai kekhalifahan Marinid
(1196-1465). Informasi tersebut juga ditemukan dalam buku karya John Boyd
Thacher, Christopher Colombus, New York, 1950.
Awalnya
ia mengira tempat tersebut tak berpenghuni, namun kemudian ia menjumpai suku
asli di sana yang dikenal dengan nama Suku Indian. Pada mulanya, mereka menyambut Columbus dengan
senang hati. Namun setelah niat Columbus untuk menjadikan wilayah mereka
sebagai salah satu koloni Spanyol, Columbus kemudian mendapatkan banyak
penolakan dari suku Indian. Bahkan menurut beberapa catatan sejarah, ada
banyak kapal dari rombongan Columbus yang ditenggelamkan oleh suku
Indian. Mereka memang merasa terancam dengan kehadiran Columbus dan
rombongannya. Menurut beberapa catatan sejarah telah menunjukkan banyak
bukti yang mengukuhkan teori bahwa Columbus bukan penemu benua Amerika yang
pertama kali. Hal ini dikarenakan ada banyak bukti fisik seperti prasasti
yang membuktikan bahwa jauh sebelum Columbus tiba di Benua Amerika, telah ada
seorang tokoh bernama Cheng Ho atau Zheng He yang tiba 70 tahun, .
Bahkan
beberapa sejarawan juga berargumen bahwa berabad-abad sebelum Cheng Ho, para
saudagar sekaligus pelaut-pelaut muslim sudah menjejakkan kaki di Benua Amerika
dan membuat perkampungan di sana. Istimewanya, mereka menikahi penduduklokal
dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari suku asli di Benua Amerika.
Pendapat ini secara terang-terangan dituliskan seorang peneliti bernama Dr. Yousseef Mroueh di dalam essainya
yang cukup populer berjudul "Precolumbian
Muslims in America". Tulisan ini banyak menyajikan fakta fisik
dan juga manuskrip sejarah, oleh sebab itu bantahan terhadapnya masih belum
ada.
Sekali-kali cobalah Anda membuka peta Amerika. Telitilah nama tempat
yang ada di Negeri Paman Sam itu. Sebagai umat Islam, pastilah Anda akan dibuat
terkejut. Ternyata begitu banyak nama tempat dan kota yang menggunakan
kata-kata yang berakar dan berasal dari bahasa umat Islam, yakni bahasa Arab. nama tempat seperti; Andalusia, Attilla, Alla, Aladdin, Albany,
Alcazar, Alameda, Alomar, Almansor, Almar, Alva, Amber, Azure, dan La Habra.
Setelah itu, mari kita bergeser ke bagian tengah Amerika. Mulai
dari selatan hingga Illinois juga terdapat nama-nama kota yang bernuansa Islami
seperti; Albany, Andalusia, Attalla, Lebanon, dan Tullahoma. Malah, di negara
bagian Washington terdapat nama kota Salem.
Pengaruh
Islam lainnya pada penamaan tempat atau wilayah di Amerika juga sangat kental
terasa pada penamaan Karibia (berasal dari bahasa Arab). Di kawasan Amerika
Tengah, misalnya, terdapat nama wilayah Jamaika dan Kuba. Muncul pertanyaan,
apakah nama Kuba itu berawal dan berakar dari kata Quba – masjid pertama yang
dibangun Rasulullah adalah Masjid Quba. Negara Kuba beribu kota La Habana
(Havana).
Di benua Amerika pun terdapat sederet nama pula yang berakar
dari bahasa Peradaban Islam seperti pulau Grenada, Barbados, Bahama, serta
Nassau. Di kawasan Amerika Selatan terdapat nama kota-kota Cordoba (di
Argentina), Alcantara (di Brazil), Bahia (di Brazil dan Argentina). Ada pula
nama pegunungan Absarooka yang terletak di pantai barat. Menurut Dr A Zahoor, nama negara bagian seperti
Alabama berasal dari kata Allah bamya. Sedangkan Arkansas berasal dari kata
Arkan-Sah. Sedangkan Tennesse dari kata Tanasuh. Selain itu, ada pula nama
tempat di Amerika yang menggunakan nama-nama kota suci Islam, seperti Mecca di
Indiana, Medina di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota,
Medina di Ohio, Medina di Tennessee, serta Medina di Texas. Begitulah peradaban
Islam turut mewarnai di benua Amerika.
”Tak
perlu diragukan lagi, secara historis kaum Muslimin telah memberi pengaruh
dalam evolusi masyarakat Amerika beberapa abad sebelum Christopher Columbus
menemukannya,” tutur Fareed H Numan dalam American
Muslim History A Chronological Observation. Sejarah mencatat Muslim dari
Afrika telah menjalin hubungan dengan penduduk asli benua Amerika, jauh sebelum
Columbus tiba.
Beberapa bukti lain juga
di jelaskan dalam beberapa tulisan, diantaranya :
-
Dalam buku Saga America (New York, 1980),
Dr. Barry Fell, arkeolog dan ahli bahasa
berkebangsaan Selandia Baru jebolan Harvard University menunjukan bukti-bukti
detail bahwa berabad-abad sebelum Colombus, telah bermukim kaum Muslimin dari
Afrika Utara dan Barat di beua Amerika. Tak heran jika bahasa masyarakat Indian
Pima dan Algonquain memiliki beberapa kosakata yang berasal dari bahasa Arab.
-
John
Boyd Thacher dalam, bukunya Christopher Colombus yang
terbit di New York, 1950, menunjukkan bahwa Colombus telah menulis bahwa pada
hari Senin, 21 Oktober 1492, ketika sedang berlayar di dekat Cibara, bahagian
tenggara pantai Cuba, ia menyaksikan mesjid di atas puncak bukit yang indah.
Sementara itu , dalam rangkaian penelitian antropologis, para antropolog dan
arkeolog memang menemukan reruntuhan beberapa masjid dan menaranya serta ayat-ayat
al-Qur’an di Cuba, Mexico, Texas dan Nevada.
-
Ahli sejarah Jerman, Alexander Von Wuthenan juga memberikan bukti bahwa orang-orang
Islam sudah berada di Amerika tahun 300-900 M. Artinya, umat Islam sudah ada di
Amertika, paling tidak setengah abad sebelum Colombus lahir. Bukti berupa
ukiran kayu berbentuk kepala manusia yang mirip dengan orang Arab diperkirakan
dipahat tahun 300 dan 900 M. Beberapa ukiran kayu lainnya diambil gambarnya dan
diteliti, ternyata memiliki kemiripan dengan orang Mesir.
Selama
ini kita tahu bahwa Christoper Columbus lebih dikenal sebagai Columbus sebagai seorang
pahlawan ternama the hero, the great discoverer,
the pious Bible reader. Namun banyak penelitian yang
mengatakan sebaliknya. Seperti yang diungkapkan Howard Zinn, "To
read Colombus as a murderer, a torturer, a kidnaper, a mutilator of native
people, a hypocrate, a greedy man looking for gold, willing to kill people and
mutilate people-it was shocking." Dalam buku in diungkapkan
tentang Columbus sebagai pembunuh, penyiksa, penculik, mutilator orang pribumi,
munafik, orang yang tamak mencari emas, bersedia untuk membunuh orang dan
mencincang orang. Tentunya itu merupakan hal yang mengejutkan bagi sebagian orang
yang baru mengetahui sejarah ini.
Beberapa
fakta yang diharapkan
bisa membuka mata kita dan mengerti betul kebenaran suatu sejarah, diantaranya:
a. Alasan
sebenarnya Columbus pergi berlayar
Columbus
memperkosa putri salah satu bangsawan Spanyol yang masih berusia 13 tahun.
Pengadilan tidak bisa memutuskan ia harus dihukum mati, sehingga akhirnya Ratu
Isabella mengirimnya dalam misi mencari benua baru (saat itu tujuan utama
adalah mencari India) dandengan harapan Columbus tidak akan bisa pulang
kembali.
b. Jurnal
Columbus
Saat
akhirnya Columbus mendarat pertama kali di Benua Biru Amerika, ia masih mengira
inilah tanah India. Saat itu para penduduk asli menyambut Columbus dengan
gembira. Namun, sebaliknya apa yang ditulis Columbus dalam jurnalnya?“Mereka
membawakam kami burung beo, bola kapas dan tombak dan banyak hal lainnya
sebagai hadiah. Mereka rela memperdagangkan segala yang mereka miliki... Mereka
tidak memanggul senjata, padahal saya menunjukkan pedang. Mereka tidak memiliki
besi. Tombak mereka terbuat dari tebu... Mereka akan dengan mudah kami
taklukan menjadi budak... Dengan lima puluh orang saja, kita bisa
menundukkan mereka semua dan membuat mereka melakukan apapun yang kita
inginkan.”
Columbus
juga menulis, “Saya percaya bahwa mereka akan dengan mudah menjadi
orang Kristen buatan, karena sepertinya mereka tidak beragama.”Dalam
catatan hariannya, Columbus mengakui bahwa saat ia tiba di Hindia (ia saat itu
masih percaya telah menemukan India, bukan Amerika), ia menyiksa penduduk
pribumi, menggantung, mencambuknya, hanya demi satu informasi penting: di mana
ada emas?
Helen Ellerbe,
dalam “The Dark Side of Christian
History” (hal. 86-88) menggambarkan keberingasan Columbus. Selain
menyiksa, ia juga sering memperkosa perempuan-perempuan pribumi lalu mencambuk
mereka demi kesenangan belaka.
Koloni
yang dibawa Columbus pada pelayaran berikutnya (1496) diklaim bertanggungjawab
atas kematian 34 juta penduduk asli Amerika.
Meski
demikian, entah bagaimana dalam prosesnya, Christoper
Columbus masih saja tercatat sebagai penemu benua Amerika? Hal
ini dikarenakan pada saat terjadi pengusiran kaum Yahudi dari Spanyol sebanyak
300.000 orang oleh raja Ferdinand seorang Kristen yang taat, itu membuat
orang-orang Yahudi menggalang dana untuk pelayaran Columbus. Lalu berita
‘penemuan benua Amerika’ dikirim pertama kali oleh Christopher Columbus kepada
kawan-kawannya orang Yahudi di Spanyol. Pelayaran Columbus ini nampaknya
haus publikasi dan diperlukan untuk menciptakan legenda sesuai dengan ‘pesan
sponsor’ Yahudi sang penyandang dana. Kisah selanjutnya kita tahu bahwa media
massa dan publikasi dikuasai oleh orang-orang Yahudi. Maka tampak ada
ketidak-jujuran dalam menuliskan fakta sejarah tentang penemuan benua Amerika.
Penyelewengan sejarah oleh orang-orang Yahudi itu terjadi sejak pertama kali
mereka bersama-sama orang Eropa menjejakkan kaki ke benua Amerika.
Setelah
mengetahui fakta-fakta tersebut, kini apakah masih pantas Columbus disebut
tokoh besar penemu Amerika, kemudian diperingati hari Colmbus seluas
dunia yang kita pijak in dengan sebutan
“Columbus Day”? Setelah mengetahui fakta kekejaman dirinya yang telah terkuak oleh
penelitian sejarah?
Untuk
mempelajari fakta-fakta tentang Columbus dapat menyebabkan revolusi dalam
pemikiran seseorang. Seperti yang di alami oleh Howard Zinn
setelah seseorang membaca bukunya yang mengisahkan Christoper Colombus tadi dia
menerima surat dari seorang guru di California yang mengatakan:
"
Kau tahu, kau membuat saya dalam kesulitan . Seorang siswa membawa pulang buku
Anda, ibunya membaca bab pertama atau mungkin lima halaman pertama dari bab pertama,
dan berkata, " kemudian ibunya
berkata “Aku akan berbicara dengan
komite sekolah. Saya pikir Anda Guru adalah seorang komunis !". Itu kasus
di mana terjadinya revolusi dalam pemikiran seseorang. Hanya ketika kita belajar tentang informasi yang
telah dipotong sebelum menyelesaikan bagian akhir suatu buku sudah membuat
emosi meluap-luap, pemikiran tidak terima dan tidak sependapatpun sering
terjadi. Alangkah baiknya kita membaca buku tidak setengah-setengah agar
informasi kebenaran yang dimaksudkan oleh buku tercapai kepada pembacanya dan
dapat menyimpulkan di akhir bagian buku bukan sepenggal dari isi buku.
Dari
sini kita dapat
mengetahui bahwa buku benar-benar memberikan pengaruh
yang sangat besar terhadap pembacanya. Terlebih lagi buku dapat
memberikan fakta-fakta
yang benar adanya tentang suatu peristiwa atau sejarah.
Sejarah mengenai benua Amerika yang menitikberatkan kepada Christopher Columbus
merupakan bentuk aplikasi yang
ditulis Howard Zinn dalam bukunya yang berjudul A People’s History of
the United States
Referensi
Wiedarti, Pangesti.
2005. Menuju Budaya Menulis. Yogyakarta: Tiara Wacana
http://www.galangpress.com/perpustakaan
http://salam-online.com/2014/01/penemu-benua-amerika-adalah-penjelajah-muslim-bukan-columbus.html
Sumber: Ternyata-Penemu-Benua-Amerika-Bukan-Columbus
(www.IndoCropCircles.wordpress.com/worldbulletin/gemaislam.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic