Sepi
di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.(chairil anwar)
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.(chairil anwar)
Puisi diatas
merupakan lambang dari apa yang sedang saya rasakan di malam ini melewati
setumpukan teks yag harus dijelajahi. Di ruang 44 saya dan teman-teman kembali
berdiskusi tentig writing academic yang di ketuai oleh Mr. Lala. Beliau
mengatakan bahwa tugas yang harus dibuat oleh kami bukan tugas yag
main-main. Diperlukan adanya kerja keras
dalam usaha mengerjakan writing 4 ini demi mencapai hasil yang sesuai. Semakin
lama kami balajar writing ini, maka semakin banyak pula bacaan-bacaan yang
harus di baca oleh kami. Jika kondisi kita telah merasakan hal-hal yang kurang
enak, misalnya sudah tidak ada minat belajarnya lagi, Mr. Lala mengatakan bahwa
minggu ini adalah minggu yang tepat untuk mengundurkan diri dari mata
kuliahnya. Sewaku-waktu saya mengalami keadaan down, namun saya berusaha untuk
menguatkan niat saya kembali untuk terus melangkah melewati gelombang badai
angin yang sangat besar.
Dalam
pertemuan tersebut, Mr.lala menyatakan kekecewaannya kepada kami semua atas
tugas crtical review yang kedua. Beliau mengatakan bahwa belum ada yang
membuatnya senang, dan hampir semua hasilnya membuat Mr. Lala tidak senang.
Sebenarnya apa yang kami buat di paper yang kedua ini masih dalam kategori
‘mistake’, masih banyak adanya kesalahan-kesalahn yang dilakukan. Adapun
kesalahn-kesalahannya yaitu:
-Terjebak dalam hal-hal sepele
-Tidak akrab dengan kata kunci yang disebut wacana kelas
-Menceritakan fakta-fakta tentang konflik agama tanpa menunjukkan titik perusahaan pandang
-Struktur generik tidak dibangun dengan baik
-Pola Referensi yang hilang
-(satu hal yang bisa saya katakan): ada banyak ruang untuk perbaikan
-Tidak akrab dengan kata kunci yang disebut wacana kelas
-Menceritakan fakta-fakta tentang konflik agama tanpa menunjukkan titik perusahaan pandang
-Struktur generik tidak dibangun dengan baik
-Pola Referensi yang hilang
-(satu hal yang bisa saya katakan): ada banyak ruang untuk perbaikan
Beliau juga
mengingatkan jangan sampai termasuk ke dalam kategori ‘ignorance’ yang artinya
suatu sikap atau budaya yang tidak tahu aturan dan beliau juga tidak
segan-segan untuk menegurnya apabila hal itu terjadi. Hal tersebut Mr. Lala
lakukan karena beliau ingin menjadi pelatih yang sangat strike. Beliau menginginkan
kami untuk menjadi pemai-pemain yang sangat ahli. Beliau juga menyediakan
bahan-bahan untuk membuat kami berkembang dalam mata kuliah ini. Ketika menulis
pun kita harus membatasi ide-ide yang ada di dalam fikiran, agar apa yang kita
tulis tidak melebar kemana-kemana.
Di dalam buku Classroom Discourse (Betsy
Rymes:2008), di sana dijelaskan tentang beberapa manfaat yang diperoleh setelah
membaca buku tersebut, diantaranya :
1.
Wawasan
yang diperoleh dari analisis wacana kelas sendiri, telah meningkatkan salinh
memahami antara guru dan siswa.
2.
Dengan
menganalisis wacana kelas sendiri, guru telah mampu memahami perbedaan lokal
dikelas bicara.
3.
Ketika
guru menganalisis wacana kelas mereka sendiri, prestasi akadeik akan meningkat.
4.
Proses
melakukan analisis wacana kelas dapat menumbuhkan intrinsik dan cinta seumur
hidup dalam mengajar.
Selain
itu, buku tersebut juga mencermati pembicaraan, dapat mengungkapkan pola umum
dari perbedaan komunikasi antara kelompok yag berbeda. Pola bagaimana guru dan
siswa saling untuk berbi cara, memperkenalkan topik, menggunakan bahasa yang
bervariasi, atau bercerita dengan cara yang berbeda dalam menyikapi suatu
masalah didalam kelompok sosial yang berbeda kelas dan mencari solusinya. Salah
satu alasan berlatih analisis wacana kelas adalah untuk dapat memahami apa saja
yang terjadi pada momen-momen dikelas bicara dabn mungkin mengesampingkan siswa
tertentu. Dengan merekam, melihat dan menyalin, menganalisis kelas contoh
wacana di kelas, peneliti wacana telah menunjukan bagaimana perbedaan dalam
gaya komunikasi yang mengarah pada penyimpangan seperti itu sering ditafsirkan
oleh guru dan mekanisme pengujian sebagai simbol kurangnya kecerdasan atau
kemampuan.
Dengan menargetkan
perbedaan spesifik dalam pola wacana, penelitian ini menjadi lintas-budaya
komunikasi dalam konteks kelas telah mampu meningkatkan guru dan siswa.
Pengertian reconceptualizing saling defisit sebagai perbedaan, dan perbedaan
sumber daya untuk belajar. Adapun manfaat-manfaat dalam menganalisis wacana
kelas :
1.
Manfaat
yang pertama yaitu secara umum untuk memahami perbedaan komunikasi antara
kelompok-kelompok sosial.
2.
Manfaat
yang kedua yaitu dari sini kita bisa belajar bagaimana caranya melakukan
analisis kelas yang bukan hanya sekedar analisis wacana membaca yang dilakukan
orang lain yang selanjutya dilengkapi dengan analisis wacana.
Guru terbaik terletak untuk mempelajari
wacana lokal. Untuk menunjang hasil studinya, diperlukannya kehatian-hatian
untuk mempelajari interaksi dikelas dan menata ulang bicara yang sesuai dapat
menyebabkan interaksi yang lebih produktif dan inklusif dan interaksi mungkin
untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan siswa.
History
+
Literacy
Practice
Sejarah dan literasi mempunyai
hubungan yang erat diantara keduanya. Mengapa demikian? Karena hampir semua
orang-orang atau ahli sejarah yang menukliskan sejarah merupakan orang-orang
yang literat. Literasi yang tinggi sangat diperlukan oleh seseorang untuk
mengklaim suatu hal dan diperlukan keahlian khusus dalam bidang-bidangnya
masing-masing. Menyinggung tentang sejarah dari benua Amerika, terdapat banyak
kontrovesi tentang benua yang di temukan oleh Christoper Colombus. Tahukah kamu apa alasan sebenarnya Columbus
pergi berlayar? Menurut data yang saya baca di internet Columbus
memperkosa putri salah satu bangsawan Spanyol yang masih berusia 13 tahun.
Pengadilan tidak bisa memutuskan ia harus di hukum mati. Terjadi pada
tahun 1491 dan seorang Pastor bernama Pastor Perez menengahi atas nama Columbus
dan memohon dengan Ratu Isabella untuk mendanai Columbus yang , jika ia
berhasil akan mampu untuk mengkonversi penduduk asli Kristen, sehingga
akhirnya Ratu Isabella mengirimnya dalam misi mencari benua baru (saat itu
tujuan utama adalah mencari India) dan dengan harapan, Columbus tidak akan bisa
pulang kembali.
2. Jurnal
Columbus
Saat akhirnya
Columbus mendarat pertama kali di Benua Biru Amerika, ia masih mengira
inilah tanah India. Saat itu para penduduk asli menyambut Columbus dengan
gembira. Namun, sebaliknya apa yang ditulis Columbus dalam jurnalnya?
“Mereka
membawakam kami burung beo, bola kapas dan tombak dan banyak hal lainnya
sebagai hadiah. Mereka rela memperdagangkan segala yang mereka miliki …
Mereka tidak memanggul senjata, padahal saya menunjukkan pedang. Mereka tidak
memiliki besi. Tombak mereka terbuat dari tebu … Mereka akan dengan mudah kami
taklukan menjadi budak…. Dengan lima puluh orang saja, kita bisa menundukkan
mereka semua dan membuat mereka melakukan apapun yang kita inginkan.”
Columbus juga
menulis, “Saya percaya, bahwa mereka akan dengan mudah menjadi orang
Kristen buatan, karena sepertinya mereka tidak beragama.”
Dalam catatan hariannya, Columbus mengakui, bahwa saat ia tiba di Hindia (ia saat itu masih percaya telah menemukan India, bukan Amerika), ia menyiksa penduduk pribumi, menggantung, mencambuknya, hanya demi satu informasi penting : “Dimana ada Emas?“
Helen
Ellerbe, dalam “The Dark Side of Christian History” (hal. 86-88),
menggambarkan keberingasan Columbus. Selain menyiksa, ia juga sering memperkosa
perempuan-perempuan pribumi, lalu mencambuk mereka demi kesenangan belaka.
Koloni yang
di bawa Columbus pada pelayaran berikutnya (1496), di klaim bertanggungjawab
atas kematian 34 juta penduduk asli Amerika.
3.
Colombus Penyebar Sifilis di Europa
Pandemi sifilis melanda Eropa
tak lama setelah Columbus ‘kembali, dan itu mengubah jalannya sejarah. Awalnya
sangat mematikan, penyakit yang menyeramkan dan banyak kematian pada saat itu. (Baca
: Christopher Columbus’ Real Discovery: Syphilis)
Nah, kini
apakah masih pantas jika si Columbus ini disebut-sebut sebagai tokoh besar
penemu Amerika? Dan diperingati pula seluas dunia dengan “Columbus Day”?
Setelah mengetahui fakta kebohongan yang sangat mencengangkan atas kekejaman
luar biasa yang telah dirinya lakukan. Dia adalah seorang pembunuh ,
pemerkosa , dan seseorang yang secara aktif berpartisipasi dalam genosida yang
akhirnya menyebabkan kematian dari 20 juta masyarakat adat di Indian di
Haiti. (Baca : Columbus Day – A Celebration of Genocide). Pada pertemuan
hari itu, beliau menugaskan kami untuk menuliskan seberapa jauh pengetahuan dan
pandangan kami terhadap Christoper Colombus dalam bahasa Inggris dan waktu yang
ditentukan. Berikut adalah hasilnya :
|
Adapun hal-hal yang harus dilengkapi
di class review selanjutnya, yaitu tercantum dibawah ini yang saya ambil dari
buku Halliday.
1.
Writing & Context
Cara kita memahami tulisan memiliki perkembangan melalui pemahaman yang semakin canggih dari konteks .
Kami menyadari bahwa makna bukanlah sesuatu yang berada di
kata-kata yang kita tulis dan kirim ke orang lain , tetapi diciptakan dalam interaksi
antara penulis dan pembaca karena mereka memahami kata-kata ini
dengan cara yang berbeda , masing-masing berusaha menebak niat yang lain . Sebagai
Akibatnya , analis dan guru sekarang mencoba untuk memperhitungkan pribadi,
faktor-faktor kelembagaan , dan sosial yang mempengaruhi tindakan menulis .
Secara tradisional , faktor-faktor kontekstual sebagian besar dipandang sebagai sesuatu yang obyektif' variabel seperti kelas, gender atau ras , tapi sekarang cenderung dipandang sebagai apa yang paling relevan . Adapun pendapat yang dikemukakan oleh Van Dijk pada konteks
Ini bukan situasi sosial yang mempengaruhi ( atau dipengaruhi oleh ) wacana ,
tetapi cara peserta mendefinisikan situasi seperti itu . Konteks
demikian bukan semacam kondisi ' obyektif ' atau penyebab langsung , melainkan
( inter ) konstruksi subjektif dirancang dan ongoingly diperbarui dalam interaksi
oleh peserta sebagai anggota kelompok dan masyarakat . Jika mereka ,
semua orang dalam situasi sosial yang sama akan berbicara dengan cara yang sama .
Konteks adalah peserta konstruksi .
Van Dijk ( 2008: viii )
Jadi, bukannya melihat konteks sebagai sekelompok variabel statis yang
mengelilingi penggunaan bahasa , kita harus melihatnya dilantik sebagai sosial , interaktif berkelanjutan dan terikat waktu ( Duranti dan Goodwin , 1992) . Bagaimanapun, konteks yang jarang dianalisis dalam dirinya sendiri
dan biasanya diambil untuk diberikan atau didefinisikan agak impresionistis .
Setelah semua , mengingat semua situasi di mana kita bisa membaca atau menulis , konteks mungkin intuitif meliputi segala sesuatu . Cutting ( 2002: 3 ) menyatakan bahwa ada tiga aspek utama konteks penafsiran ini :
• konteks situasional : apa yang masyarakat ketahui tentang apa yang dapat mereka lihat sekitar mereka .
• latar belakang konteks pengetahuan : apa yang masyarakat ketahui tentang dunia ,
apa yang mereka tahu tentang aspek kehidupan , dan apa yang mereka tahu tentang
satu sama lain.
• co - tekstual konteks : apa yang masyarakat ketahui tentang apa yang mereka miliki
telah mengatakan.
Analis lebih berorientasi bahasa memahami konteks yang berbeda
cara dan mulai dengan teks , melihat sifat-sifat situasi sosial
sebagai sistematis dikodekan dalam wacana . Lebih dari pendekatan lain
bahasa , Linguistik Fungsional Sistemik telah berusaha untuk menunjukkan
bagaimana konteks meninggalkan jejak mereka di ( atau disajikan dalam ) pola
penggunaan bahasa. Halliday mengembangkan analisis konteks berdasarkan
gagasan bahwa teks adalah hasil dari pilihan bahasa penulis dalam tertentu
konteks situasi ( Malinowski , 1949) . Artinya , bahasa bervariasi
sesuai dengan situasi di mana ia digunakan , sehingga jika kita meneliti
teks kita dapat membuat dugaan tentang situasi, atau jika kita berada dalam tertentu
Situasi kita membuat pilihan linguistik tertentu berdasarkan yang
situasi . Konteks situasi , atau mendaftar , adalah situasi langsung
di mana penggunaan bahasa terjadi dan bahasa bervariasi dalam konteks tersebut
bervariasi dengan konfigurasi lapangan , tenor dan modus . Dimensi konsep 2.1 Halliday tentang konteks
• Field: Mengacu pada apa yang terjadi , jenis aksi sosial , atau apa yang
teks bicarakan( topik bersama dengan bentuk-bentuk yang diharapkan secara sosial
dan pola biasanya digunakan untuk mengekspresikan itu ) .
• Tenor : Mengacu pada siapa yang mengambil bagian , peran dan hubungan
peserta ( status dan kekuasaan mereka , misalnya, yang pengaruh
keterlibatan , formalitas dan kesopanan ) .
• Mode: Mengacu pada apa bagian bahasa diputar , apa yang peserta
harapkan yang dilakukan untuk mereka ( apakah lisan atau tertulis ,
bagaimana informasi terstruktur , dan sebagainya ) .
Halliday ( 1985)
Cara kita memahami tulisan memiliki perkembangan melalui pemahaman yang semakin canggih dari konteks .
Kami menyadari bahwa makna bukanlah sesuatu yang berada di
kata-kata yang kita tulis dan kirim ke orang lain , tetapi diciptakan dalam interaksi
antara penulis dan pembaca karena mereka memahami kata-kata ini
dengan cara yang berbeda , masing-masing berusaha menebak niat yang lain . Sebagai
Akibatnya , analis dan guru sekarang mencoba untuk memperhitungkan pribadi,
faktor-faktor kelembagaan , dan sosial yang mempengaruhi tindakan menulis .
Secara tradisional , faktor-faktor kontekstual sebagian besar dipandang sebagai sesuatu yang obyektif' variabel seperti kelas, gender atau ras , tapi sekarang cenderung dipandang sebagai apa yang paling relevan . Adapun pendapat yang dikemukakan oleh Van Dijk pada konteks
Ini bukan situasi sosial yang mempengaruhi ( atau dipengaruhi oleh ) wacana ,
tetapi cara peserta mendefinisikan situasi seperti itu . Konteks
demikian bukan semacam kondisi ' obyektif ' atau penyebab langsung , melainkan
( inter ) konstruksi subjektif dirancang dan ongoingly diperbarui dalam interaksi
oleh peserta sebagai anggota kelompok dan masyarakat . Jika mereka ,
semua orang dalam situasi sosial yang sama akan berbicara dengan cara yang sama .
Konteks adalah peserta konstruksi .
Van Dijk ( 2008: viii )
Jadi, bukannya melihat konteks sebagai sekelompok variabel statis yang
mengelilingi penggunaan bahasa , kita harus melihatnya dilantik sebagai sosial , interaktif berkelanjutan dan terikat waktu ( Duranti dan Goodwin , 1992) . Bagaimanapun, konteks yang jarang dianalisis dalam dirinya sendiri
dan biasanya diambil untuk diberikan atau didefinisikan agak impresionistis .
Setelah semua , mengingat semua situasi di mana kita bisa membaca atau menulis , konteks mungkin intuitif meliputi segala sesuatu . Cutting ( 2002: 3 ) menyatakan bahwa ada tiga aspek utama konteks penafsiran ini :
• konteks situasional : apa yang masyarakat ketahui tentang apa yang dapat mereka lihat sekitar mereka .
• latar belakang konteks pengetahuan : apa yang masyarakat ketahui tentang dunia ,
apa yang mereka tahu tentang aspek kehidupan , dan apa yang mereka tahu tentang
satu sama lain.
• co - tekstual konteks : apa yang masyarakat ketahui tentang apa yang mereka miliki
telah mengatakan.
Analis lebih berorientasi bahasa memahami konteks yang berbeda
cara dan mulai dengan teks , melihat sifat-sifat situasi sosial
sebagai sistematis dikodekan dalam wacana . Lebih dari pendekatan lain
bahasa , Linguistik Fungsional Sistemik telah berusaha untuk menunjukkan
bagaimana konteks meninggalkan jejak mereka di ( atau disajikan dalam ) pola
penggunaan bahasa. Halliday mengembangkan analisis konteks berdasarkan
gagasan bahwa teks adalah hasil dari pilihan bahasa penulis dalam tertentu
konteks situasi ( Malinowski , 1949) . Artinya , bahasa bervariasi
sesuai dengan situasi di mana ia digunakan , sehingga jika kita meneliti
teks kita dapat membuat dugaan tentang situasi, atau jika kita berada dalam tertentu
Situasi kita membuat pilihan linguistik tertentu berdasarkan yang
situasi . Konteks situasi , atau mendaftar , adalah situasi langsung
di mana penggunaan bahasa terjadi dan bahasa bervariasi dalam konteks tersebut
bervariasi dengan konfigurasi lapangan , tenor dan modus . Dimensi konsep 2.1 Halliday tentang konteks
• Field: Mengacu pada apa yang terjadi , jenis aksi sosial , atau apa yang
teks bicarakan( topik bersama dengan bentuk-bentuk yang diharapkan secara sosial
dan pola biasanya digunakan untuk mengekspresikan itu ) .
• Tenor : Mengacu pada siapa yang mengambil bagian , peran dan hubungan
peserta ( status dan kekuasaan mereka , misalnya, yang pengaruh
keterlibatan , formalitas dan kesopanan ) .
• Mode: Mengacu pada apa bagian bahasa diputar , apa yang peserta
harapkan yang dilakukan untuk mereka ( apakah lisan atau tertulis ,
bagaimana informasi terstruktur , dan sebagainya ) .
Halliday ( 1985)
2.
Writing & Literacy
Menulis ,
bersama dengan membaca , adalah tindakan keaksaraan : bagaimana kita
benar-benar menggunakan bahasa dalam kehidupan kita sehari-hari . Konsepsi
modern keaksaraan mendorong kita untuk melihat tulisan sebagai praktik sosial,
bukan sebagai keterampilan abstrak dipisahkan dari orang-orang dan
tempat-tempat di mana mereka menggunakan teks. Sebagai Scribner dan Cole (
1981 : 236 ) mengatakan: ' melek tidak hanya mengetahui cara membaca dan
menulis naskah tertentu, tetapi menerapkan pengetahuan ini untuk tujuan
tertentu dalam konteks tertentu digunakan. Ini adalah layak dipertimbangkan peran
keaksaraan karena membantu kita untuk memahami bagaimana orang masuk akal hidup
mereka melalui praktik rutin menulis dan membaca . Views berbasis sekolah
tradisional menganggap keaksaraan sebagai kemampuan belajar yang memfasilitasi
berpikir logis , akses informasi , dan partisipasi dalam peran masyarakat
modern . Pandangan ini melihat keaksaraan psikologis
dan tekstual , sesuatu yang dapat diukur dan dinilai . Literasi
dipandang sebagai satu set diskrit , keterampilan teknis bebas nilai yang meliputi
decoding dan encoding makna , memanipulasi alat tulis , mengamati
bentuk - suara korespondensi , dll, yang dipelajari melalui pendidikan formal
pendidikan . Menulis adalah pemberdayaan pribadi , tetapi juga didefinisikan dalam
hal sebaliknya : stigma pribadi yang melekat pada buta huruf . anda
baik memilikinya atau tidak . Oleh karena itu ' Melek ' adalah istilah dimuat , sebuah
label defisit yang disertai dengan kekuatan sosial untuk mendefinisikan , mengkategorikan dan akhirnya mengecualikan orang dari berbagai aspek kehidupan .
( Barton et al , 2007; . Street, 1995; Street dan Lefstein , 2008) .
Pandangan sosial keaksaraan
1 . Literasi adalah kegiatan sosial dan jauh lebih baik dijelaskan dalam hal orang
praktik keaksaraan .
2 . Orang-orang memiliki kemahiran yang berbeda yang berhubungan dengan berbagai
domain kehidupan .
3 . Praktik keaksaraan masyarakat terletak dalam hubungan sosial yang lebih luas ,
sehingga perlu untuk menggambarkan pengaturan peristiwa keaksaraan .
4 . Praktik keaksaraan berpola oleh lembaga-lembaga sosial dan kekuasaan
hubungan , dan beberapa kemahiran yang lebih dominan , terlihat dan berpengaruh daripada yang lain .
5 . Literasi didasarkan pada sistem simbol sebagai cara untuk mewakili dunia kepada orang lain dan diri kita sendiri.
6 . Sikap dan nilai-nilai yang berkaitan dengan panduan keaksaraan tindakan kita untuk
komunikasi .
7 . Sejarah kehidupan kita mengandung banyak peristiwa keaksaraan dari mana kita belajar dan yang memberikan kontribusi hingga saat ini.
8 . Sebuah peristiwa keaksaraan juga memiliki sejarah sosial yang membantu menciptakan arus
praktek .
Barton ( 2007: 34-5 )
Barton dan Hamilton ( 1998: 6 ) mendefinisikan praktik keaksaraan sebagai ' umum
cara budaya memanfaatkan bahasa tertulis yang orang menarik di
kehidupan mereka . Oleh karena itu menekankan sentralitas konteks , seperti dibahas dalam bagian sebelumnya , dan menunjukkan bagaimana kegiatan membaca dan
menulis terkait dengan struktur sosial di mana mereka tertanam dan yang mereka membantu membentuk . Tapi sementara praktek-praktek ini adalah ' apa yang orang
hubungannya dengan melek ' , mereka agak abstrak karena mereka mengacu tidak hanya membaca dan menulis , tetapi juga nilai-nilai , perasaan dan konsepsi budaya
yang memberikan makna pada penggunaan ini ( Street, 1995: 2 ) . Dengan kata lain mereka termasuk pemahaman bersama , ideologi dan identitas sosial serta sebagai aturan sosial yang mengatur akses dan distribusi teks . Peristiwa Literacy adalah episode diamati di mana keaksaraan memiliki peran. biasanya
ada teks tertulis , atau teks , pusat aktivitas dan mungkin ada
berbicara sekitar teks . Acara episode diamati yang timbul dari
praktek atau dibentuk oleh mereka . Gagasan peristiwa menekankan terletak
sifat kemahiran , bahwa selalu ada dalam konteks sosia .Barton dan Hamilton (1998: 7 )
dan tekstual , sesuatu yang dapat diukur dan dinilai . Literasi
dipandang sebagai satu set diskrit , keterampilan teknis bebas nilai yang meliputi
decoding dan encoding makna , memanipulasi alat tulis , mengamati
bentuk - suara korespondensi , dll, yang dipelajari melalui pendidikan formal
pendidikan . Menulis adalah pemberdayaan pribadi , tetapi juga didefinisikan dalam
hal sebaliknya : stigma pribadi yang melekat pada buta huruf . anda
baik memilikinya atau tidak . Oleh karena itu ' Melek ' adalah istilah dimuat , sebuah
label defisit yang disertai dengan kekuatan sosial untuk mendefinisikan , mengkategorikan dan akhirnya mengecualikan orang dari berbagai aspek kehidupan .
( Barton et al , 2007; . Street, 1995; Street dan Lefstein , 2008) .
Pandangan sosial keaksaraan
1 . Literasi adalah kegiatan sosial dan jauh lebih baik dijelaskan dalam hal orang
praktik keaksaraan .
2 . Orang-orang memiliki kemahiran yang berbeda yang berhubungan dengan berbagai
domain kehidupan .
3 . Praktik keaksaraan masyarakat terletak dalam hubungan sosial yang lebih luas ,
sehingga perlu untuk menggambarkan pengaturan peristiwa keaksaraan .
4 . Praktik keaksaraan berpola oleh lembaga-lembaga sosial dan kekuasaan
hubungan , dan beberapa kemahiran yang lebih dominan , terlihat dan berpengaruh daripada yang lain .
5 . Literasi didasarkan pada sistem simbol sebagai cara untuk mewakili dunia kepada orang lain dan diri kita sendiri.
6 . Sikap dan nilai-nilai yang berkaitan dengan panduan keaksaraan tindakan kita untuk
komunikasi .
7 . Sejarah kehidupan kita mengandung banyak peristiwa keaksaraan dari mana kita belajar dan yang memberikan kontribusi hingga saat ini.
8 . Sebuah peristiwa keaksaraan juga memiliki sejarah sosial yang membantu menciptakan arus
praktek .
Barton ( 2007: 34-5 )
Barton dan Hamilton ( 1998: 6 ) mendefinisikan praktik keaksaraan sebagai ' umum
cara budaya memanfaatkan bahasa tertulis yang orang menarik di
kehidupan mereka . Oleh karena itu menekankan sentralitas konteks , seperti dibahas dalam bagian sebelumnya , dan menunjukkan bagaimana kegiatan membaca dan
menulis terkait dengan struktur sosial di mana mereka tertanam dan yang mereka membantu membentuk . Tapi sementara praktek-praktek ini adalah ' apa yang orang
hubungannya dengan melek ' , mereka agak abstrak karena mereka mengacu tidak hanya membaca dan menulis , tetapi juga nilai-nilai , perasaan dan konsepsi budaya
yang memberikan makna pada penggunaan ini ( Street, 1995: 2 ) . Dengan kata lain mereka termasuk pemahaman bersama , ideologi dan identitas sosial serta sebagai aturan sosial yang mengatur akses dan distribusi teks . Peristiwa Literacy adalah episode diamati di mana keaksaraan memiliki peran. biasanya
ada teks tertulis , atau teks , pusat aktivitas dan mungkin ada
berbicara sekitar teks . Acara episode diamati yang timbul dari
praktek atau dibentuk oleh mereka . Gagasan peristiwa menekankan terletak
sifat kemahiran , bahwa selalu ada dalam konteks sosia .Barton dan Hamilton (1998: 7 )
3.
Writing & Culture
Gagasan bahwa
pengalaman penulis ' dari praktik keaksaraan yang berbeda
masyarakat akan mempengaruhi pilihan linguistik mereka menunjukkan bahwa
guru harus mempertimbangkan bagian yang yang dimainkan budaya dalam menulis siswa.
Budaya secara umum dipahami sebagai historis ditransmisikan dan
jaringan sistematis makna yang memungkinkan kita untuk memahami , mengembangkan dan mengkomunikasikan pengetahuan dan keyakinan kita tentang dunia(Lantolf,1999) . Akibatnya , bahasa dan pembelajaran adalah dikepung
dengan budaya ( Kramsch , 1993) . Hal ini sebagian karena nilai-nilai budaya kita
tercermin dalam dan dilakukan melalui bahasa , tetapi juga karena budaya juga
membuat adanya ketersediaan bagi kita dengan cara tertentu diambil - untuk-diberikan mengorganisir kami persepsi dan harapan , termasuk yang kita gunakan untuk belajar dan berkomunikasi secara tertulis . Dalam menulis penelitian dan pengajaran,ini adalah wilayah retorika kontrastif . Kutipan 2,5 Connor pada retorika kontrastif. Retorika kontrastif adalah area penelitian dalam akuisisi bahasa kedua
yang mengidentifikasi masalah dalam komposisi yang dihadapi oleh bahasa kedua
penulis dan , dengan mengacu pada strategi retoris dari bahasa pertama ,
mencoba untuk menjelaskan mereka, retorika kontrastif mempertahankan bahasa yang
dan menulis adalah fenomena budaya . Sebagai konsekuensi langsung , masing-masing bahasa memiliki konvensi retorika unik untuk itu . Connor (1996 : 5 )
Bidang retorika kontrastif menimbulkan pertanyaan menarik untuk
guru tentang bahasa dan pilihan retoris dalam menulis : itu bertanya bagaimana
fitur wacana berbeda antara pengguna bahasa dan bagaimana mungkin
pengaruh menulis dalam bahasa kedua . Ide dasarnya adalah bahwa siswa
memiliki prasangka tertentu tentang tulisan yang telah mereka pelajari di
budaya dan yang mereka sendiri mungkin tidak sesuai native englishspeaking
pengaturan , bertindak untuk menghalangi komunikasi yang efektif . Gambar
terutama pada teks -analisis dan berfokus pada konteks universitas , studi
telah mendokumentasikan pola kontras dalam bahasa Inggris dan bahasa lainnya .
Penawaran 2.6 Penelitian L2 vs menulis L1 siswa '
• preferensi organisasi yang berbeda dan pendekatan untuk argument structuring
• pendekatan yang berbeda untuk menggabungkan bahan ke dalam tulisan mereka ( parafrase,dll).
• perspektif yang berbeda pada pembaca - orientasi , pada menarik perhatian perangkat dan pada perkiraan pengetahuan pembaca.
• perbedaan penggunaan penanda kohesi , penanda tertentu yang membuat
hubunganleksikal lemah.
• perbedaan dalam penggunaan fitur linguistik terbuka ( seperti kurang subordinasi ,
lebih bersama , kurang passivisation , pengubah bebas sedikit , kurang noun -modifikasi , kata-kata yang kurang spesifik , berbagai kurang leksikal , diprediksi
variasi dan gaya yang lebih sederhana ) .
Grabe dan Kaplan (1996 : 239 ). Budaya telah digabungkan dengan idenentitas nasional; consensuality dalam budaya telah diasumsikan dan
kontras dengan perbedaan di antara mereka , dan praktisi CR telah mengabaikan
tempat hubungan kekuasaan yang tidak setara dan peran konflik di
menggambarkan pengaruh budaya . Faktanya adalah bahwa penulis pemula dari latar belakang bahasa yang berbeda ( termasuk L1 English ) menulis dalam cara-cara yang bertentangan dengan stereotip . Penelitian , bagaimanapun, secara konsisten menunjukkan perbedaan dalam bagaimana L1 dan Penulis L2 mengatur teks mereka dan mencapai tujuan retorika yang berbeda . Karena itu , CR terus menjadi cukup menarik untuk guru menulis , menunjukkan kepada kita bahwa preferensi penulisan tertentu mungkin merupakan hasil dari sebelum belajar daripada defisit . Sama , bagaimanapun , siswa memiliki identitas individu di luar bahasa dan budaya
mereka dilahirkan ke dalam dan kita harus menghindari kecenderungan stereotip
individu sesuai dengan dikotomi budaya mentah. Budaya adalah cairan ,
beragam dan non - menentukan dan orang-orang mungkin menolak atau mengabaikan budaya.
masyarakat akan mempengaruhi pilihan linguistik mereka menunjukkan bahwa
guru harus mempertimbangkan bagian yang yang dimainkan budaya dalam menulis siswa.
Budaya secara umum dipahami sebagai historis ditransmisikan dan
jaringan sistematis makna yang memungkinkan kita untuk memahami , mengembangkan dan mengkomunikasikan pengetahuan dan keyakinan kita tentang dunia(Lantolf,1999) . Akibatnya , bahasa dan pembelajaran adalah dikepung
dengan budaya ( Kramsch , 1993) . Hal ini sebagian karena nilai-nilai budaya kita
tercermin dalam dan dilakukan melalui bahasa , tetapi juga karena budaya juga
membuat adanya ketersediaan bagi kita dengan cara tertentu diambil - untuk-diberikan mengorganisir kami persepsi dan harapan , termasuk yang kita gunakan untuk belajar dan berkomunikasi secara tertulis . Dalam menulis penelitian dan pengajaran,ini adalah wilayah retorika kontrastif . Kutipan 2,5 Connor pada retorika kontrastif. Retorika kontrastif adalah area penelitian dalam akuisisi bahasa kedua
yang mengidentifikasi masalah dalam komposisi yang dihadapi oleh bahasa kedua
penulis dan , dengan mengacu pada strategi retoris dari bahasa pertama ,
mencoba untuk menjelaskan mereka, retorika kontrastif mempertahankan bahasa yang
dan menulis adalah fenomena budaya . Sebagai konsekuensi langsung , masing-masing bahasa memiliki konvensi retorika unik untuk itu . Connor (1996 : 5 )
Bidang retorika kontrastif menimbulkan pertanyaan menarik untuk
guru tentang bahasa dan pilihan retoris dalam menulis : itu bertanya bagaimana
fitur wacana berbeda antara pengguna bahasa dan bagaimana mungkin
pengaruh menulis dalam bahasa kedua . Ide dasarnya adalah bahwa siswa
memiliki prasangka tertentu tentang tulisan yang telah mereka pelajari di
budaya dan yang mereka sendiri mungkin tidak sesuai native englishspeaking
pengaturan , bertindak untuk menghalangi komunikasi yang efektif . Gambar
terutama pada teks -analisis dan berfokus pada konteks universitas , studi
telah mendokumentasikan pola kontras dalam bahasa Inggris dan bahasa lainnya .
Penawaran 2.6 Penelitian L2 vs menulis L1 siswa '
• preferensi organisasi yang berbeda dan pendekatan untuk argument structuring
• pendekatan yang berbeda untuk menggabungkan bahan ke dalam tulisan mereka ( parafrase,dll).
• perspektif yang berbeda pada pembaca - orientasi , pada menarik perhatian perangkat dan pada perkiraan pengetahuan pembaca.
• perbedaan penggunaan penanda kohesi , penanda tertentu yang membuat
hubunganleksikal lemah.
• perbedaan dalam penggunaan fitur linguistik terbuka ( seperti kurang subordinasi ,
lebih bersama , kurang passivisation , pengubah bebas sedikit , kurang noun -modifikasi , kata-kata yang kurang spesifik , berbagai kurang leksikal , diprediksi
variasi dan gaya yang lebih sederhana ) .
Grabe dan Kaplan (1996 : 239 ). Budaya telah digabungkan dengan idenentitas nasional; consensuality dalam budaya telah diasumsikan dan
kontras dengan perbedaan di antara mereka , dan praktisi CR telah mengabaikan
tempat hubungan kekuasaan yang tidak setara dan peran konflik di
menggambarkan pengaruh budaya . Faktanya adalah bahwa penulis pemula dari latar belakang bahasa yang berbeda ( termasuk L1 English ) menulis dalam cara-cara yang bertentangan dengan stereotip . Penelitian , bagaimanapun, secara konsisten menunjukkan perbedaan dalam bagaimana L1 dan Penulis L2 mengatur teks mereka dan mencapai tujuan retorika yang berbeda . Karena itu , CR terus menjadi cukup menarik untuk guru menulis , menunjukkan kepada kita bahwa preferensi penulisan tertentu mungkin merupakan hasil dari sebelum belajar daripada defisit . Sama , bagaimanapun , siswa memiliki identitas individu di luar bahasa dan budaya
mereka dilahirkan ke dalam dan kita harus menghindari kecenderungan stereotip
individu sesuai dengan dikotomi budaya mentah. Budaya adalah cairan ,
beragam dan non - menentukan dan orang-orang mungkin menolak atau mengabaikan budaya.
Clyne ( 1987)
berpendapat bahwa sementara budaya bahasa Inggris mengisi penulis dengan
kejelasan. Teks Jerman menempatkan tanggung jawab pada pembaca untuk menggali
makna . ini mungkin membantu menjelaskan mengapa bahasa Inggris berisi sinyal
metadiscourse lebih segmen teks label ( untuk menyimpulkan , dalam ringkasan ),
untuk melihat teks ( di sini kita akan
mendiskusikan ) dan secara eksplisit struktur diskusi . Fitur-fitur ini membantu pembaca melalui teks ( Hyland , 2005) , tetapi mereka
signifikansi mungkin tidak selalu jelas bagi penulis L2 dari lebih
budaya reader - jawab ( Crismore et al 1993) . Sebuah perspektif komparatif juga membantu kita untuk melihat bahwa tulisan kita sendiri
praktek adalah produk dari faktor sejarah dan budaya ketimbang sebagai norma dari mana pola lain hanyalah penyimpangan . Tujuannya instruksi penulisan L2 tidak pernah , dengan kata lain , adalah untuk mengubah perilaku penulis bahasa kedua dengan mendorong mereka untuk mengadopsi pola retoris dari penutur asli .
mendiskusikan ) dan secara eksplisit struktur diskusi . Fitur-fitur ini membantu pembaca melalui teks ( Hyland , 2005) , tetapi mereka
signifikansi mungkin tidak selalu jelas bagi penulis L2 dari lebih
budaya reader - jawab ( Crismore et al 1993) . Sebuah perspektif komparatif juga membantu kita untuk melihat bahwa tulisan kita sendiri
praktek adalah produk dari faktor sejarah dan budaya ketimbang sebagai norma dari mana pola lain hanyalah penyimpangan . Tujuannya instruksi penulisan L2 tidak pernah , dengan kata lain , adalah untuk mengubah perilaku penulis bahasa kedua dengan mendorong mereka untuk mengadopsi pola retoris dari penutur asli .
4.
Writing & Technology
Untuk
menjadi orang yang melek hari ini berarti memiliki kontrol atas berbagai cetak dan
media elektronik . Akhir-akhir ini banyak yang memiliki dampak yang besar pada cara
kita menulis , genre kita buat , identitas pengarang
kita asumsikan , bentuk produk jadi kami , dan cara kita terlibat dengan pembaca . Beberapa yang paling penting dari ini tercantum dalam
Konsep 2.6 di bawah ini . Konsep 2.6 Pengaruh teknologi elektronik pada penulisan
• Ubah menciptakan , mengedit , proofreading dan format proses
• Kombinasikan teks tertulis dengan media visual dan audio lebih mudah
• Mendorong menulis non - linear dan proses membaca melalui hypertext
Link
• Tantangan pemikiran tradisional tentang kepenulisan , wewenang dan intelektual
milik
• Izinkan penulis akses ke informasi lebih lanjut dan untuk menghubungkan informasi yang dengan cara baru
• Mengubah hubungan antara penulis dan pembaca sebagai pembaca bisa
sering ' menulis kembali '
• Memperluas berbagai genre dan peluang untuk mencapai yang lebih luas
penonton
• Blur tradisional lisan dan tertulis perbedaan saluran
• Memperkenalkan kemungkinan untuk membangun dan memproyeksikan sosial baru
identitas
• Memfasilitasi masuk ke komunitas wacana baru on-line
• Meningkatkan marginalisasi penulis yang terisolasi dari baru
menulis teknologi
• Penawaran menulis guru tantangan dan peluang untuk kelas baru
praktek
Mungkin yang paling segera jelas , dan sekarang sangat akrab , fitur penulisan berbasis komputer adalah cara yang teks elektronik memfasilitasi menulis , secara dramatis mengubah kebiasaan tulisan kita . Biasa pengolah kata fitur yang memungkinkan kita untuk memotong dan menyisipkan , menghapus dan menyalin , memeriksa ejaan dan tata bahasa , gambar impor dan mengubah setiap aspek format berarti bahwa teks-teks kita sekarang lagi ,cantik dan lebih berat direvisi . Perubahan yang signifikan sama hasil dari cara media elektronik
memungkinkan kita untuk mengintegrasikan gambar dengan mode lainnya makna relatif
mudah . Teknologi elektronik , pada kenyataannya , mempercepat pertumbuhan suatu
preferensi untuk gambar di atas teks dalam banyak domain sehingga kemampuan untuk
baik memahami dan bahkan menghasilkan teks multimodal semakin menjadi
kebutuhan praktik keaksaraan di ilmiah , pendidikan , bisnis ,
media dan pengaturan lainnya . Menulis sekarang berarti ' perakitan teks dan
gambar ' dalam desain visual yang baru , dan penulis sering perlu untuk memahami
cara tertentu mengkonfigurasi dunia yang menawarkan modus yang berbeda . untuk
Kress (2003), modus yang berbeda memiliki affordances yang berbeda , atau potensi
dan keterbatasan makna .
Mengutip 2,8 Kress pada ' affordances '
Dua mode penulisan dan gambar masing-masing diatur oleh berbeda
logika , dan memiliki affordances jelas berbeda . Organisasi penulisan
diatur oleh logika waktu , dan dengan logika urutan nya
elemen dalam waktu , dalam pengaturan temporal diatur .
representasi - halaman , kanvas , layar , dinding - akan sama
memiliki makna . Menempatkan sesuatu terpusat berarti bahwa hal-hal lain akan
menjadi marjinal . Menempatkan sesuatu di atas berarti bahwa sesuatu yang lain akan
kemungkinan berada di bawah . Kedua tempat-tempat ini dapat digunakan untuk membuat makna : makhluk pusat dapat berarti menjadi 'pusat ' , dengan cara apa pun , berada di atas dapat berarti menjadi unggul, dan menjadi di bawah dapat berarti ' rendah ' . Kress ( 2003: 2 )
kita asumsikan , bentuk produk jadi kami , dan cara kita terlibat dengan pembaca . Beberapa yang paling penting dari ini tercantum dalam
Konsep 2.6 di bawah ini . Konsep 2.6 Pengaruh teknologi elektronik pada penulisan
• Ubah menciptakan , mengedit , proofreading dan format proses
• Kombinasikan teks tertulis dengan media visual dan audio lebih mudah
• Mendorong menulis non - linear dan proses membaca melalui hypertext
Link
• Tantangan pemikiran tradisional tentang kepenulisan , wewenang dan intelektual
milik
• Izinkan penulis akses ke informasi lebih lanjut dan untuk menghubungkan informasi yang dengan cara baru
• Mengubah hubungan antara penulis dan pembaca sebagai pembaca bisa
sering ' menulis kembali '
• Memperluas berbagai genre dan peluang untuk mencapai yang lebih luas
penonton
• Blur tradisional lisan dan tertulis perbedaan saluran
• Memperkenalkan kemungkinan untuk membangun dan memproyeksikan sosial baru
identitas
• Memfasilitasi masuk ke komunitas wacana baru on-line
• Meningkatkan marginalisasi penulis yang terisolasi dari baru
menulis teknologi
• Penawaran menulis guru tantangan dan peluang untuk kelas baru
praktek
Mungkin yang paling segera jelas , dan sekarang sangat akrab , fitur penulisan berbasis komputer adalah cara yang teks elektronik memfasilitasi menulis , secara dramatis mengubah kebiasaan tulisan kita . Biasa pengolah kata fitur yang memungkinkan kita untuk memotong dan menyisipkan , menghapus dan menyalin , memeriksa ejaan dan tata bahasa , gambar impor dan mengubah setiap aspek format berarti bahwa teks-teks kita sekarang lagi ,cantik dan lebih berat direvisi . Perubahan yang signifikan sama hasil dari cara media elektronik
memungkinkan kita untuk mengintegrasikan gambar dengan mode lainnya makna relatif
mudah . Teknologi elektronik , pada kenyataannya , mempercepat pertumbuhan suatu
preferensi untuk gambar di atas teks dalam banyak domain sehingga kemampuan untuk
baik memahami dan bahkan menghasilkan teks multimodal semakin menjadi
kebutuhan praktik keaksaraan di ilmiah , pendidikan , bisnis ,
media dan pengaturan lainnya . Menulis sekarang berarti ' perakitan teks dan
gambar ' dalam desain visual yang baru , dan penulis sering perlu untuk memahami
cara tertentu mengkonfigurasi dunia yang menawarkan modus yang berbeda . untuk
Kress (2003), modus yang berbeda memiliki affordances yang berbeda , atau potensi
dan keterbatasan makna .
Mengutip 2,8 Kress pada ' affordances '
Dua mode penulisan dan gambar masing-masing diatur oleh berbeda
logika , dan memiliki affordances jelas berbeda . Organisasi penulisan
diatur oleh logika waktu , dan dengan logika urutan nya
elemen dalam waktu , dalam pengaturan temporal diatur .
representasi - halaman , kanvas , layar , dinding - akan sama
memiliki makna . Menempatkan sesuatu terpusat berarti bahwa hal-hal lain akan
menjadi marjinal . Menempatkan sesuatu di atas berarti bahwa sesuatu yang lain akan
kemungkinan berada di bawah . Kedua tempat-tempat ini dapat digunakan untuk membuat makna : makhluk pusat dapat berarti menjadi 'pusat ' , dengan cara apa pun , berada di atas dapat berarti menjadi unggul, dan menjadi di bawah dapat berarti ' rendah ' . Kress ( 2003: 2 )
Oleh karena itu gambar memiliki struktur yang mirip
dengan menulis , dan dapat dianalisis sebagai tata bahasa visual ( misalnya
Kress dan van Leeuwen , 2006) . untuk Misalnya , ' diberikan ' dan informasi '
baru' sering direpresentasikan secara spasial, sehingga iklan akan cenderung
untuk menempatkan unsur-unsur visual dari apa yang dikenal di sebelah kiri ,
biasanya masalah, dan apa yang baru di sebelah kanan , yang merupakan solusi .
Pikirkan iklan pemutihan gigi atau penurunan berat badan , misalnya. Jelas,
teks elektronik kontemporer seperti halaman web dan CD
ROM layar , lebih sering seperti gambar dalam organisasi mereka dan meminta
pembaca untuk melakukan pekerjaan semiotik yang berbeda , menawarkan entri yang berbeda menunjuk ke ' halaman ' dan jalan membaca yang berbeda dari urutan kata-kata dalam sebuah kalimat , sehingga memberikan kesempatan bagi pembaca untuk merancang urutan teks untuk diri mereka sendiri . Akibatnya , Kress dan van Leeuwen ( 2006) menarik perhatian pada perubahan konsekuen dalam otoritas , dalam perubahan cara kita membaca , dan pergeseran bentuk keterlibatan dengan dunia .
Mengingat perbedaan budaya dalam desain visual, penggunaan multimedia dalam
menulis kelas karena itu tidak hanya bantuan untuk meningkatkan siswa
menulis , tetapi untuk mengajarkan bentuk-bentuk baru penulisan yang melibatkan kedua bagaimana teks dan gambar yang disusun di layar dan bagaimana link yang dibuat kepada orang lain . Menghubungkan hal ini adalah hypertext : perekat yang memegang Internet bersama-sama , di mana sambungan aktif disediakan untuk bagian yang berbeda dari arus teks dan di luar itu . Hal ini memungkinkan penulis untuk menyediakan link ke digital grafik, video , suara , animasi dan sumber prosa lainnya , memungkinkan pembaca untuk membangun jalur yang berbeda melalui teks yang mencerminkan kepentingan mereka sendiri dan keputusan . Ini web tekstual saling berhubungan elemen memiliki implikasi penting , karena mengubah familiar
menulis ruang cetak dan memberi pembaca kebebasan yang lebih besar dalam bagaimana dia atau dia bisa mendekati teks . Efek utama hypertext , kemudian , adalah untuk mengaktualisasikan intertekstualitas , mengubah koneksi potensial
antara teks menjadi lebih nyata dengan memungkinkan pembaca akses langsung ke teks terkait .
ROM layar , lebih sering seperti gambar dalam organisasi mereka dan meminta
pembaca untuk melakukan pekerjaan semiotik yang berbeda , menawarkan entri yang berbeda menunjuk ke ' halaman ' dan jalan membaca yang berbeda dari urutan kata-kata dalam sebuah kalimat , sehingga memberikan kesempatan bagi pembaca untuk merancang urutan teks untuk diri mereka sendiri . Akibatnya , Kress dan van Leeuwen ( 2006) menarik perhatian pada perubahan konsekuen dalam otoritas , dalam perubahan cara kita membaca , dan pergeseran bentuk keterlibatan dengan dunia .
Mengingat perbedaan budaya dalam desain visual, penggunaan multimedia dalam
menulis kelas karena itu tidak hanya bantuan untuk meningkatkan siswa
menulis , tetapi untuk mengajarkan bentuk-bentuk baru penulisan yang melibatkan kedua bagaimana teks dan gambar yang disusun di layar dan bagaimana link yang dibuat kepada orang lain . Menghubungkan hal ini adalah hypertext : perekat yang memegang Internet bersama-sama , di mana sambungan aktif disediakan untuk bagian yang berbeda dari arus teks dan di luar itu . Hal ini memungkinkan penulis untuk menyediakan link ke digital grafik, video , suara , animasi dan sumber prosa lainnya , memungkinkan pembaca untuk membangun jalur yang berbeda melalui teks yang mencerminkan kepentingan mereka sendiri dan keputusan . Ini web tekstual saling berhubungan elemen memiliki implikasi penting , karena mengubah familiar
menulis ruang cetak dan memberi pembaca kebebasan yang lebih besar dalam bagaimana dia atau dia bisa mendekati teks . Efek utama hypertext , kemudian , adalah untuk mengaktualisasikan intertekstualitas , mengubah koneksi potensial
antara teks menjadi lebih nyata dengan memungkinkan pembaca akses langsung ke teks terkait .
5.
Writing & Genre
Genre diakui sebagai
jenis komunikatif tindakan , yang berarti bahwa untuk berpartisipasi dalam
acara sosial , individu harus terbiasa dengan genre yang mereka hadapi di sana.
Karena ini , genre sekarang menjadi salah satu konsep yang paling penting dalam
bahasa pendidikan saat ini . Genre mencerminkan kepedulian Halliday dengan bahasa
cara yang sistematis terkait dengan konteks . Genre adalah proses sosial karena
anggota suatu budaya berinteraksi untuk mencapai mereka, berorientasi tujuan
karena mereka telah berevolusi untuk mencapai hal-hal , dan dipentaskan karena
makna dibuat dalam langkah-langkah dan biasanya membutuhkan penulis lebih dari
satu langkah untuk mencapai tujuan mereka . Ketika serangkaian teks berbagi
tujuan yang sama , mereka penjelasan Instruksi, Penjelasan ditulis untuk menjelaskan
proses yang terlibat dalam fenomena atau bagaimana sesuatu bekerja . Instruksi
ditulis untuk menggambarkan bagaimana sesuatu harus dilakukan . Penjelasan
biasanya terdiri dari :
pernyataan
umum untuk memperkenalkan topik , serangkaian langkah-langkah logis menjelaskan
bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi sebuah pernyataan dari apa yang akan
terjadi dicapai , daftar bahan / peralatan diperlukan untuk mencapai tujuan
serangkaian langkah sequencing untuk mencapai tujuan. Mengutip 2.10 Pada tata
bahasa berbasis genre dalam pengajaran . Grammar adalah nama untuk sumber daya
yang tersedia untuk pengguna bahasa sistem untuk menghasilkan teks . Sebuah
pengetahuan tentang tata bahasa oleh pembicara atau penulis menggeser
penggunaan bahasa dari implisit dan tidak sadar untuk manipulasi sadar bahasa dan
pilihan teks yang sesuai . A berdasarkan genre tata bahasa berfokus pada cara
yang dilalui berbeda proses bahasa atau genre secara tertulis yang
dikodifikasikan dalam berbeda dan dikenali cara. Ini pertama mempertimbangkan
bagaimana teks terstruktur dan terorganisir di tingkat seluruh teks dalam
kaitannya dengan tujuannya , penonton dan pesan . Kemudian mempertimbangkan
bagaimana semua bagian dari teks , seperti paragraf dan kalimat , terstruktur ,
terorganisir dan kode sehingga membuat teks efektif komunikasi tertulis . Knapp
dan Watkins (1994 : 8 )
( b ) Bahasa Inggris untuk Keperluan Khusus ( ESP ) : Orientasi ini mengikuti
SFL dalam penekanan yang diberikannya kepada sifat formal dan komunikatif
tujuan genre , tetapi berbeda dalam mengadopsi jauh lebih sempit
konsep genre . Alih-alih melihat genre sebagai sumber daya yang tersedia di
budaya yang lebih luas , ia menganggap mereka sebagai milik wacana tertentu
masyarakat . Penawaran 2.11 Sengkedan pada masyarakat wacana dan genre
Wacana masyarakat berkembang konvensi dan tradisi mereka sendiri untuk
seperti kegiatan lisan beragam seperti menjalankan pertemuan , menghasilkan laporan ,
dan mempublikasikan kegiatan mereka . Kelas-kelas berulang komunikatif
peristiwa adalah genre yang mengatur kehidupan verbal. Genre ini menghubungkan
masa lalu dan masa kini , sehingga kekuatan keseimbangan tradisi dan inovasi .
Mereka menyusun peran individu dalam kerangka yang lebih luas , dan lebih lanjut
membantu orang-orang dengan aktualisasi komunikatif mereka rencana dan tujuan .
Sengkedan ( 1998: 20 ) Gagasan bahwa orang memperoleh , menggunakan , dan memodifikas bahasa teks tertulis dalam kursus akting sebagai anggota kelompok kerja
merupakan pusat ESP sebagai tujuannya adalah untuk menggambarkan kendala dan kelompok dalam konteks akademik dan profesional . aliran di sini, kemudian , terdiri dari kelas peristiwa komunikatif digunakan oleh spesifik komunitas wacana yang anggotanya berbagi luas komunikatif tujuan ( Swales , 1990: 45-7 ) . Tujuan ini adalah dasar pemikiran
genre dan membantu membentuk cara terstruktur dan pilihan
dari isi dan gaya itu membuat tersedia . Ini adalah pandangan dari bahasa
termotivasi oleh aplikasi pedagogis dan deskripsi yang berbeda
genre telah banyak digunakan dalam metode dan bahan untuk universitas
mahasiswa dan profesional ( misalnya Hyland , 2003; Johns , 1997; Sengkedan dan
Feak , 2004) .
( b ) Bahasa Inggris untuk Keperluan Khusus ( ESP ) : Orientasi ini mengikuti
SFL dalam penekanan yang diberikannya kepada sifat formal dan komunikatif
tujuan genre , tetapi berbeda dalam mengadopsi jauh lebih sempit
konsep genre . Alih-alih melihat genre sebagai sumber daya yang tersedia di
budaya yang lebih luas , ia menganggap mereka sebagai milik wacana tertentu
masyarakat . Penawaran 2.11 Sengkedan pada masyarakat wacana dan genre
Wacana masyarakat berkembang konvensi dan tradisi mereka sendiri untuk
seperti kegiatan lisan beragam seperti menjalankan pertemuan , menghasilkan laporan ,
dan mempublikasikan kegiatan mereka . Kelas-kelas berulang komunikatif
peristiwa adalah genre yang mengatur kehidupan verbal. Genre ini menghubungkan
masa lalu dan masa kini , sehingga kekuatan keseimbangan tradisi dan inovasi .
Mereka menyusun peran individu dalam kerangka yang lebih luas , dan lebih lanjut
membantu orang-orang dengan aktualisasi komunikatif mereka rencana dan tujuan .
Sengkedan ( 1998: 20 ) Gagasan bahwa orang memperoleh , menggunakan , dan memodifikas bahasa teks tertulis dalam kursus akting sebagai anggota kelompok kerja
merupakan pusat ESP sebagai tujuannya adalah untuk menggambarkan kendala dan kelompok dalam konteks akademik dan profesional . aliran di sini, kemudian , terdiri dari kelas peristiwa komunikatif digunakan oleh spesifik komunitas wacana yang anggotanya berbagi luas komunikatif tujuan ( Swales , 1990: 45-7 ) . Tujuan ini adalah dasar pemikiran
genre dan membantu membentuk cara terstruktur dan pilihan
dari isi dan gaya itu membuat tersedia . Ini adalah pandangan dari bahasa
termotivasi oleh aplikasi pedagogis dan deskripsi yang berbeda
genre telah banyak digunakan dalam metode dan bahan untuk universitas
mahasiswa dan profesional ( misalnya Hyland , 2003; Johns , 1997; Sengkedan dan
Feak , 2004) .
Meskipun aplikasi luas mereka , sedikit yang diketahui tentang perilaku mereka .
Penulis kemudian melanjutkan dengan ' Menempati Niche ' dengan menyebutkan tepat
kontribusi kertas saat ini . Menganalisis struktur skema telah terbukti tak ternilai bagi pemahaman menulis , tapi ada bahaya terlalu menyederhanakan jika kita asumsikan
blok teks menjadi monofungsional . Bhatia ( 1999; 2004) telah menunjukkan
bahwa tujuan tidak langsung , atau ' niat pribadi' , dapat dinyatakan
bersamaan dengan lebih ' diakui secara sosial ' yang . Ada juga
masalah yang struktur disarankan hanya mungkin mencerminkan analis
intuisi tentang teks . Ini menyoroti kebutuhan untuk bergerak untuk hati-hati
divalidasi baik dari segi fitur linguistik yang dikandungnya dan
komentar-komentar dari pengguna teks-teks ( Crookes , 1986) . makin
kemudian , analis telah melampaui pementasan generik untuk mengidentifikasi kelompok
fitur yang tampaknya untuk menandai teks tertentu atau bagian-bagian dari teks .
Dengan demikian penelitian menunjukkan pentingnya hedging dan keharusan dalam
teks akademis dan bagaimana kehadiran kolokasi diperpanjang seperti sebagai
hasil , perlu dicatat bahwa , dan bantuan sebagaimana dapat dilihat mengidentifikasi teks sebagai milik genre akademik sementara berkaitan dengan , sedang melakukan , dan
sesuai dengan kemungkinan untuk menandai teks hukum ( Hyland , 2008) .
Penelitian fitur genre , bagaimanapun, telah memberikan berharga
informasi tentang cara kerja bahasa yang telah menggantikan intuitif
pemahaman dan praktik kelas informasi . metode pengajaran
di ESP lebih bervariasi daripada di SFL dan cenderung spesifik untuk
kelompok sasaran tertentu , ada , bagaimanapun , penekanan yang kuat pada penawaran
siswa berbagai genre dan mengharuskan mereka untuk merefleksikan mereka
praktek bergenre . Oleh karena itu, metode menekankan consciousnessraising retoris
melalui analisis kelas dari genre siswa perlu menulis , sering dengan membandingkan teks dan memproduksi portofolio campuran genre ( mis. Johns , 1997; Swales & Feak , 2000).
( c) ' Retorika Baru ' : Pendekatan ini menyimpang dari sebelumnya
dua dalam melihat genre sebagai lebih fleksibel dan kurang mudah untuk mengajar .
Penekanan yang lebih besar diberikan kepada cara-cara yang genre berkembang dan pameran
variasi , dan ini menyebabkan pemahaman yang jauh lebih sementara dari
Konsep ( Freedman dan Medway , 1994) . Retorika baru berfokus kurang pada
bentuk bergenre daripada tindakan bentuk ini digunakan untuk menyelesaikan , dan
sehingga cenderung menggunakan alat-alat penelitian kualitatif yang mengeksplorasi hubungan antara teks dan konteks mereka daripada orang-orang yang menggambarkan mereka konvensi retoris ( Miller , 1984) .
Penawaran 2.13 Coe di New Retorika bergenre Genre adalah termotivasi , hubungan fungsional antara jenis teks dan situasi retoris . Artinya , genre bukanlah jenis teks maupun
situasi , melainkan hubungan fungsional antara jenis teks dan jenis situasi . Jenis teks bertahan karena mereka bekerja , karena mereka merespons secara efektif terhadap situasi yang berulang . Coe ( 2002) Sebagai hasil dari fokus ini , penelitian telah meneliti isu-isu seperti sejarah evolusi genre ( Atkinson , 1999b ) ; proses merevisi
dan menanggapi pengulas dalam menulis artikel ilmiah ( Berkenkotter
dan Huckin , 1995) , dampak sosial mentransfer ke genre baru
konteks dengan tujuan yang berbeda ( Freedman dan Adam , 2000), dan
Studi genre di tempat kerja ( Pare , 2000; Dias et al , 1999. ) .
Retorika baru ini juga memiliki pandangan yang berbeda pada pedagogi bergenre . itu
mengkritik ESP dan SFL pendekatan untuk abstrak genre dari mereka
kompleks , konteks dinamis ( Freedman 1994) ; untuk mencari studi
genre di luar situasi otentik mereka digunakan ( Bleich , 2001) , dan untuk
membatasi pemahaman genre untuk fitur yang penulis sudah
mengakui ( Bazerman , 2004) . Genre dikatakan tidak stabil dan
konteks kelas terlalu buatan untuk mengajarkan bentuk-bentuk genre, dan sebagai gantinya siswa harus diberikan kesempatan untuk mengamati genre dalam mereka yang sebenarnya
situasi penggunaan. Oleh karena itu, siswa harus belajar paling tidak satu genre dalam
setiap kursus secara aktif , dengan menyelidiki sendiri melalui penggunaan
'mini - etnografi ' , atau studi terfokus yang mengeksplorasi peristiwa tertentu
dalam komunitas ( mis. devit et al . , 2004) . Menulis kelas yang menghubungkan
observasi dan wawancara dengan analisis genre sehingga dapat
digunakan untuk memberikan siswa akses ke konteks otentik untuk penggunaan bahasa .
Penawaran 2.14 Mary Jo Reiff pada pengajaran genre dalam Retorika Baru
Sebagai tugas pertama , saya telah siswa penelitian situs lapangan dan mengamati
dan menggambarkan peserta dan interaksi mereka . Tugas berikut
meminta siswa untuk menganalisis pola-pola bahasa dan genre penggunaan
dalam situs tersebut. Untuk tugas ketiga , siswa mewawancarai anggota
masyarakat , yang berpuncak pada proyek etnografi akhir yang mensintesis
penelitian sebelumnya. . . Membuat analisis genre titik fokus
penyelidikan etnografi - memiliki siswa memeriksa organisasi
newsletter atau manual karyawan di bisnis - hubungan komunikatif
tindakan untuk konteks mereka dan dapat menggambarkan kepada siswa bagaimana pola
perilaku retoris yang terkait erat dengan pola perilaku sosial .
Johns et al . ( 2006) Dengan kata lain, penekanan diberikan kepada meningkatkan kesadaran siswa fitur kontekstual genre dan masyarakat yang menggunakannya
( Bazerman , 1988 : 323 ) . Ini adalah pengetahuan tentang konteks sosial yang
memberikan kehidupan untuk teks dan ini lebih penting daripada pola formal mereka .
Hal ini penting, namun , tidak melebih-lebihkan fleksibilitas bergenre .
Genre yang didukung oleh kepentingan kuat dan begitu berubah hanya perlahan-lahan ,
dan individu sejauh , terutama siswa , mampu memanipulasi
bentuk didirikan terbatas . Pendukung retorika baru benar meskipun
dalam memperingatkan kita untuk menyadari tingkat diferensiasi bergenre .
Seringkali analisis menunjukkan bahwa bergerak tumpang tindih atau terjadi di luar urutan , dan sering ada sedikit keseragaman daripada yang diharapkan . ini adalah
sebagian karena penulis membuat pilihan yang berbeda dari elemen opsional
dan sebagian karena masyarakat lokal mungkin memiliki spesifik menggunakan override yang struktur umum . Variasi yang lebih serius adalah hasil dari interdiscursivity ( atau penggunaan konvensi dari genre lain ) , khususnya intrusi meningkat
elemen promosi ke dalam genre sering dianggap non - promosi
( seperti iklan kelembagaan dalam pengumuman job ) dan pertumbuhan yang
' personalisasi sintetis ' genre publik formal ( seperti surat
dari kantor pemerintah daerah ) ( Fairclough , 1995) . Pencampuran genre dalam hal ini
cara mengaburkan perbedaan yang jelas , kadang-kadang sejauh bahwa genre baru
menjadi diakui dalam masyarakat (misalnya Infotainment , advertorial dan
docudrama ) . Pada akhirnya, bagaimanapun , genre adalah cara-cara yang kita terlibat
dalam , dan memahami , dunia sosial dan kompetensi kami untuk menggunakan
mereka tidak terletak pada kemampuan kita untuk mengidentifikasi penggunaan monolitik bahasa , tapi untuk memodifikasi pilihan kita sesuai dengan konteks di mana kita menulis .
6.
Writing & Identity
Penelitian terbaru telah menekankan hubungan dekat antara menulis
dan identitas seorang penulis . Dalam arti luas , identitas mengacu pada ' cara
bahwa orang-orang menampilkan siapa mereka satu sama lain ' ( Benwell dan Stokoe ,
2006: 6 ) : kinerja sosial dicapai dengan menggambar pada tepat
sumber daya linguistik . Identitas Oleh karena itu dipandang sebagai dibangun oleh kedua
teks kita terlibat dalam dan pilihan bahasa yang kita buat , sehingga bergerak
identitas dari pribadi ke ranah publik , dan dari proses tersembunyi
kognisi konstruksi sosial dan dinamis dalam wacana . Dengan kata lain, pandangan ini pertanyaan apakah pertanyyan yang ada adalah mutlak , tidak berubah
diri bersembunyi di balik wacana dan menunjukkan bahwa identitas adalah
kinerja . Kami melakukan pekerjaan dengan membangun identitas diri sebagai
anggota kredibel dari kelompok sosial tertentu , sehingga identitas itu adalah sesuatu
kita lakukan , bukan sesuatu yang kita miliki. Hampir segala sesuatu yang kita katakan atau tulis , pada kenyataannya , mengatakan sesuatu tentang kami dan jenis hubungan yang kita inginkan untuk membangun dengan orang lain . Sebagai Bloemmaert (2005) mengamati , bagaimanapun , identitas kita hanya berhasil sampai-sampai mereka diakui oleh orang lain , dan ini berarti mempekerjakan , mengambil alih dan mengubah wacana yang ada yang
kita hadapi ( Bakhtin , 1986) . Jelas, penulis tidak membuat representasi
diri dari berbagai kemungkinan tak terbatas tetapi membuat
pilihan dari sumber daya yang tersedia secara budaya . Cara kita melakukan
Oleh karena itu identitas melibatkan interaksi antara praktik konvensional
acara melek huruf dan nilai-nilai , kepercayaan dan budaya sebelum
pengalaman para peserta . Pengertian saat ini identitas melihatnya sebagai konsep plural , yang didefinisikan secara sosial dan dinegosiasikan melalui pilihan penulis buat dalam wacana mereka . Pilihan ini sebagian dibatasi oleh ideologi dominan
kemahiran istimewa di masyarakat tertentu , dan sebagian terbuka untuk
interpretasi penulis ' sebagai akibat dari pribadi dan pengalaman sosial budaya
. Identitas demikian mengacu penulis berbagai ' diri ' mempekerjakan
dalam konteks yang berbeda , proses hubungan mereka dengan khusus
masyarakat , dan tanggapan mereka terhadap hubungan kekuasaan institusional
tertulis di dalamnya . Oleh karena itu identitas perlu dibedakan dari gagasan suara
dalam literatur ekspresif . Voice adalah ide yang kompleks dengan berbagai
makna dan konotasi , tapi pada dasarnya mengacu pada penulis dis -signature tinctive , cap individu bahwa ia meninggalkan pada teks ( Elbow , 1994) . Menulis, guru menghargai pernyataan ini otoritas pribadi dan sering menasihati penulis mahasiswa untuk 'menemukan unik mereka sendiri suara ' dan mencapai ekspresi diri dalam tulisan mereka . Dengan kata lain, ini Tampilan melihat identitas sebagai manifestasi dari diri pribadi, sangat individualistis
Konsep berakar dalam budaya Barat arus utama dan sering bertentangan dengan norma-norma komunikatif siswa ESL dari budaya yang lebih kolektivis ( Ramanathan dan Atkinson , 1999a ) . Sebaliknya , bukannya mencari bukti tekstual dari penulis pribadi diri , identitas terletak di publik , institusional didefinisikan peran orang menciptakan secara tertulis sebagai anggota masyarakat , termasuk ' representasi mereka penonton , materi pelajaran , dan elemen lain dari konteks ' ( Cherry , 1988 : 269 ) . Pandangan sosial ini melihat identitas sebagai retorika jejak keanggotaan : komitmen untuk cara-cara tertentu melihat dunia
dan mewakili kepada orang lain sebagai orang dalam . Dalam kehidupan publik kita bermain
peran-peran profesional dan mengklaim identitas profesional, menulis sebagai
pemilik toko , eksekutif perusahaan , atau psikolog kognitif , menggunakan
wacana perdagangan kami . Identitas sini kemudian menyangkut bagaimana menulis membutuhkan pada fitur diskursif dan epistemologis dari suatu budaya tertentu :
bagaimana penulis memproyeksikan insider etos dan sinyal hak mereka untuk didengar sebagai anggota kompeten kelompok. Keanggotaan mengacu pada kemampuan penulis untuk mengenali , meniru dan , dalam batas-batas , berinovasi , struktur organisasi suatu masyarakat , saat kepentingan , dan praktik retoris . Ini melibatkan konvensi tertentu berikut
pengelolaan kesan untuk memproyeksikan status insider , bersama kesadaran konvensi ini memberikan ciri masyarakat . Kami mengklaim kompetensi untuk mengatasi rekan dengan menggambar pada pengetahuan intertekstual yang meliputi cara-cara khas memilih dan
mengeksploitasi topik , mengacu pada pengetahuan bersama , berinteraksi dengan kami
konten dan pembaca, dan menggunakan terminologi khusus . Jadi , menulis sebagai
seorang akuntan , seorang ahli fisika magnetik , atau pengawas produksi berarti
memposisikan diri dalam batas-batas tampaknya alami Anda
masyarakat melalui pengendalian bentuk yang sah dari wacana .
Dalam konteks apapun, maka , salah satu wacana yang cenderung dominan dan
maka lebih terlihat , sehingga penulis sering sadar atau tidak sadar
mengambil pilihan identitas wacana istimewa ini membuat tersedia
( Wertsch , 1991) . Scollon dan Scollon ( 1981) menggunakan ' esais jangka
melek ' untuk merujuk pada praktik keaksaraan tertentu yang memiliki hak istimewa
dalam pendidikan . Siswa biasanya diperlukan untuk mengadopsi gaya penulisan
di sekolah di universitas yang melibatkan diri anonymising
dan mengadopsi kedok rasional , tertarik , pencari asosial dari
kebenaran . Dengan melangkah menjadi penulis esais melek pengorbanan konkrit ,
empati dengan entitas dibahas , dan cara yang mewakili
berubah sebagai proses dinamis . Di sisi lain , mereka memperoleh kemampuan
untuk membahas hal-hal yang abstrak dan hubungan , dan untuk mengkategorikan , menghitung dan mengevaluasi sesuai dengan perspektif disiplin mereka .
Keuntungan tersebut , tentu saja , hanya dirasakan seperti jika siswa menghargai apa
keaksaraan ini memungkinkan mereka untuk melakukan , dan jenis orang memungkinkan
mereka untuk menjadi . Bahkan , siswa sering menemukan bahwa konvensi akademik tidak memungkinkan mereka mewakili diri mereka sendiri dalam teks-teks mereka , menekan sejauh mereka dapat mengartikulasikan pribadi sikap ( Hyland , 2002) . Ivanic ( 1998: 9 ) merek ini jelas dalam kaitannya dengan matang siswa yang sering
merasa terasing dan mendevaluasi dalam lembaga pendidikan tinggi .
Identitas mereka terancam dan mereka merespon baik dengan mencoba untuk
mengakomodasi nilai-nilai yang ditetapkan dan praktek konteks mereka
memasuki , atau - lebih radikal - dengan mempertanyakan dan menantang
nilai-nilai yang dominan dan praktik . Dalam situasi seperti siswa sering tidak pasti tentang siapa mereka diharapkan , dan sering merasa lebih dibangun oleh teks-teks mereka daripada
membangun mereka . Kami tidak , maka , membabi buta mengadopsi identitas tersebut .
Individu tidak mendefinisikan diri mereka hanya dengan satu anggota grup
tapi milik kelompok yang berbeda , sehingga komitmen dan pengalaman mereka
sering tumpang tindih dan mungkin konflik . Faktor-faktor sosial budaya seperti
jenis kelamin , kelas sosial , usia, agama , etnis , latar belakang regional, dan
seterusnya adalah aspek kunci dari pengalaman kami dan dapat membantu membentuk proyeksi kami dari identitas kepenulisan . Cara-cara yang penulis menampilkan diri dan menemukan diri mereka diposisikan dalam membangun identitas discoursal telah secara ekstensif dibahas oleh Ivanic ( Ivanic , 1998; Ivanic dan Weldon , 1999) . dia berpendapat bahwa identitas penulis ' secara sosial dibangun oleh prototipe ini ' kemungkinan self- hood ' tersedia dalam konteks penulisan . berinteraksi dengan ini tiga aspek yang tidak terpisahkan dari identitas yang sebenarnya penulis saat membuat teks tertentu .
Konsep
Ivanic identitas penulis :
1
. The otobiografi diri adalah diri yang penulis membawa ke tindakan
menulis , dibatasi secara sosial dan dibangun oleh lifehistory penulis .
Ini termasuk ide-ide mereka , pendapat , keyakinan dan komitmen :
sikap mereka . Sebuah contoh mungkin bagaimana penulis mengevaluasi tanda kutip
ia membawa ke dalam teks, atau topik ia memilih untuk mengatasi .
2 . The discoursal diri adalah penulis kesan sadar atau tidak sadar
menyampaikan dari diri mereka sendiri dalam sebuah teks . Ini menyangkut penulis '
suara dalam arti bagaimana mereka menggambarkan diri mereka . Sebuah contoh adalah
sejauh mana penulis mengambil praktek-praktek masyarakat yang
atau dia menulis untuk , mengadopsi konvensi untuk mengklaim keanggotaan .
3 . The kepenulisan diri menunjukkan dirinya dalam tingkat authoritativeness
dengan yang penulis menulis . Ini adalah sejauh mana seorang penulis
mencampuri ke dalam teks dan mengklaim dirinya sebagai sumber isinya .
Hal ini termasuk penggunaan kata ganti pribadi dan kemauan untuk
secara pribadi mendapatkan di belakang argumen dan klaim . ( Lihat Ivanic , 1998; Ivanic dan Weldon , 1999. ) Ini adalah tampilan yang dinamis identitas yang menekankan ketegangan yang ada ketika penulis individu memenuhi wacana lembaga
di mana mereka menulis . Orang-orang dibatasi , tapi tidak ditentukan ,
dengan identitas disiplin , profesional , gender dan politik yang dominan
yang dibentuk oleh konvensi genre yang spesifik dan
praktek-praktek yang mengelilingi setiap tindakan penulisan . Kita semua membawa beberapa kemungkinan dengan setiap tindakan penulisan yang membawa potensi untuk menantang tekanan untuk menyesuaikan diri dengan identitas yang dominan . Sebuah teks selalu inextricable dari proses produksi dan interpretasi yang menciptakan dan , seperti yang kita akan melihat pada bagian selanjutnya , cara kita mengajar dan menulis penelitian
telah datang semakin untuk mencerminkan hal ini .
menulis , dibatasi secara sosial dan dibangun oleh lifehistory penulis .
Ini termasuk ide-ide mereka , pendapat , keyakinan dan komitmen :
sikap mereka . Sebuah contoh mungkin bagaimana penulis mengevaluasi tanda kutip
ia membawa ke dalam teks, atau topik ia memilih untuk mengatasi .
2 . The discoursal diri adalah penulis kesan sadar atau tidak sadar
menyampaikan dari diri mereka sendiri dalam sebuah teks . Ini menyangkut penulis '
suara dalam arti bagaimana mereka menggambarkan diri mereka . Sebuah contoh adalah
sejauh mana penulis mengambil praktek-praktek masyarakat yang
atau dia menulis untuk , mengadopsi konvensi untuk mengklaim keanggotaan .
3 . The kepenulisan diri menunjukkan dirinya dalam tingkat authoritativeness
dengan yang penulis menulis . Ini adalah sejauh mana seorang penulis
mencampuri ke dalam teks dan mengklaim dirinya sebagai sumber isinya .
Hal ini termasuk penggunaan kata ganti pribadi dan kemauan untuk
secara pribadi mendapatkan di belakang argumen dan klaim . ( Lihat Ivanic , 1998; Ivanic dan Weldon , 1999. ) Ini adalah tampilan yang dinamis identitas yang menekankan ketegangan yang ada ketika penulis individu memenuhi wacana lembaga
di mana mereka menulis . Orang-orang dibatasi , tapi tidak ditentukan ,
dengan identitas disiplin , profesional , gender dan politik yang dominan
yang dibentuk oleh konvensi genre yang spesifik dan
praktek-praktek yang mengelilingi setiap tindakan penulisan . Kita semua membawa beberapa kemungkinan dengan setiap tindakan penulisan yang membawa potensi untuk menantang tekanan untuk menyesuaikan diri dengan identitas yang dominan . Sebuah teks selalu inextricable dari proses produksi dan interpretasi yang menciptakan dan , seperti yang kita akan melihat pada bagian selanjutnya , cara kita mengajar dan menulis penelitian
telah datang semakin untuk mencerminkan hal ini .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic