We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Senin, 03 Maret 2014

Pentingnya Semboyan Bhineka Tunggal Ika



Class review 4

            Sepinya malam, memaksaku untuk berjihad.  Berjihad dalam menulis, berjihad untuk menemukan sebuah ide-ide yang akan saya tuangkan dalam sebuah tulisan.  Dengan segenap kemampuan yang saya miliki untuk membuat tulisan yang berirama, yang mampu membawa pembacanya dalam kenyamanan.  Tidak ada alasan bagiku untuk tidak menulis, karena menulis adalah untuk membuang semua masalah dan beban. 
            Terkadang menulis menjadi beban bagiku.  Menulis menjadi beban bagiku, ketika saya menyerah mencari kata, mencari kalimat untuk memulai sebuah tulisan saya.  Tetapi setelah saya menemukan kata itu, maka semuanya akan terasa mnyenangkan dengan syarat tidak adanya sebuah paksaan.  Layaknya ketika saya menulis class review ataupun critical review, ternyata apabila kita melakukannya dengan hati yang tenang dan ikhlas, maka semuanya akan terasa mudah.
            Adanya perubahan iklim, aku terpaksa tidak mengikuti perkuliahan selama empat hari.  Menyesal memang, tapi itu adalah sebuah cobaan dan tantangan.  Pada akhirnya saya tidak mengetahui kondisi kelas pada minggu keempat ini.  Mungkin saya hanya bisa mngungkit kembali tentang pembahasan pada critical review tentang classroom discourse to foster religious harmony.
            Mengingat kembali tentang kelas wacana kerukunan beragama.  Ditegaskan bahwa pentingnya suatu multikulturalisme dalam sebuah kehidupan bermasyarakat.  Indonesia memiliki beberapa pulau, sehingga adanya bebarapa budaya, ras, suku, bangsa, dan keyakinan.  Akan tetapi itu bukanlah sebuah alasan untuk menciptakan kehidupan yang rukun.  Dalam sebuah sumpah pemuda semuanya sama, satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.  Maka dari itu kita harus membuktikan bahwa kitaitu benar-benar satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.  Kita wujudkan cita-cita para pahlawan kita yang menjadikan Negara Indonesia, Negara yang makmur, berkembang, dan sejahtera.  Serta mempunyai kualitas pendidikan yang tinggi.
            Karena kualitas suatu bangsa dilihat dari kualitas pendidikannya.  Kita harus bercermin apakah Indonesia sudah menciptakan pendidikan yang berkualitas tinggi atau belum.  Sebenarnya cara untuk mewujudkannya mudah, tapi belum ada hasil yang memuaskan dalam  pelaksanaannya.  Yaitu dengan cara memaksa warga Negara Indonesia untuk berliterasi yang baik.     Literasi juga yang dapat menilai dan menentukan suatu Negara.  Untuk menciptakan warga Negara yang berliterat, maka dari atasnya pun harus berliterat.  Karena badan dan ekor pasti akan mengikuti kepala.
            Negara Indonesia memiliki semboyan dan pedoman, yaitu semboyan Bhineka Tuggal Ika dan pedoman Pancasila.  Dengan begitu seharusnya kita sudah menanamkan itu semua didalam diri kita.  Arti dari semboyan kita yaitu “berbeda-beda tapi satu jua”, meskipun kita berbeda baik dari segi etis, budaya, suku, ras, dan keyakinan, tapi tujuan kita sama yaitu menjadikan Negara Indonesia yang makmur dan damai.  
            Banyaknya kasus dan permasalahan yang ada dalam indonesia itu karena buah dari masyarakatnya sendiri.  Terbentuknya suatu Negara yang mempunyai kualitas tinggi itu bergantung pada kualitas pendidikannya.  Setiap individu harus mengembangkan dalam diri mereka kemampuan literasi yang tinggi.    
            Yang menjadi factor atau ciri untuk sebuah Negara maju yang berliterasi tinggi serta bertoleransi.  Itu kita bisa lihat dari setiap kelas pendidikan di indonesia, apakah didalam suatu kelas itu sudah menciptakan sikap toleransi dan multicultural atau tidak, dan itu sebagai bukti untuk menilai suatu pendidikan didalam indonesia.
Kita harus membuktikan pernyataan tentang bahwa Indonesia telah gagal menciptakan pendidikan yang berliterat.  Tentu saja kita mengetahui caranya itu seperti apa dan bagaimana.  Kita harus mengamalkan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.  Dalam konsep multikulturalisme, terdapat kaitan yang erat bagi pembentukan masyarakat yang berlandaskan bhineka tunggal ika serta mewujudkan suatu kebudayaan nasional yang menjadi pemersatu bagi bangsa Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat berbagai hambatan yang menghalangi terbentuknya multikulturalisme di masyarakat.
            Kurangnya kualitas suatu Negara, karena SDM nya itu sendiri.  Indonesia terkenal akan keindahan alamnya, akan tetapi juga terkenal akan kebodohannya.  Minimnya suatu pendidikan di Indonesia terbukti dengan banyaknya kekayaan Indonesia yang tidak dimanfaatkan, dan masih banyaknya perselisihan dan ketidak adaannya rasa hormat dan saling menghargai.  Itu semua adalah bentuk dari keragaman lintas budaya yang sama-sama dipegang erat oleh masing-masing individu atau berbagai kelompok.  Keegoisan itu tidak seharusnya terus dibiarkan, tapi sulit memang untuk memusnahkannya.
            Berbicara tentang keegoisan, kita mungkin sering merasakan hal seperti itu didalam suatu kondisi dalam kelas ataupun kelompok.  Khususnya saya sendiri merasakan hal seperti itu dalam keadaan kelas.  Kurangnya kekompakan dalam sebuah kelompok kelas maka akan mengakibatkan rusaknya pendidikan.  Itu bertanda kurangnya rasa toleransi dan multikulturalisme didalam suatu kelas tersebut.  Sesungguhnya betapa pentingnya sebuah toleransi, terlebih toleransi dalam beragama.  Multikulturalisme juga tidak kalah penting, karena dalam suatu kelompok, kelas, dan Negara, harus adanya suatu saling hormat menghormati, menghargai, dan bertoleransi.
            Apabila sebuah toleransi dapat dibina dengan sangat baik, maka akan mewujudkan suatu bangsa yang adil, makmur, dan damai.  Yang mana semua itu adalah sebuah harapan dan impian para pahlawan kita.  Indonesia sangatlah kaya, karena indonesia terdapat beberapa pulau didalamnya.  Maka dari itu banyaknya perbedaan didalam Negara kita, dari mulai budaya, ras, etis, dan keyakinan.  Akan tetapi, betapa miris apabila kita melihat pada kenyataannya Indonesia memanglah kaya akan alamnya, tapi juga kaya akan koruptornya.
            Adanya perbedaan didalam Negara kita, harusnya kita bangga karena Negara kita sangatlah kaya.  Akan tetapi adanya perbedaan di Negara ini malah menjadi banyaknya permasalahan dan menjadikan Negara ini terpecah belah.  Terlebih adanya berbeda keyakinan dan berbagai aliran/madzhab.  Maka dari itu multikulturalisme harus ditanamkan dalam diri kita. Untuk melahirkan penerus bangsa yang bertoleransi dan multicultural, kita dapat melatih anak-anak dari sejak dini untuk saling menghormati dan menghargai.  Dan mengajarkan tentang indahnya sebuah perbedaan.
Tidak hanya itu seorang pendidik harus mampu menanamkan semua pengamalan yang terdapat dalam  setiap pancasila dari satu sampai lima.  Tidak hanya pancasila, tetapi juga Bhineka Tunggal Ika harus diajarkan kepada siswa dan menjelaskan tentang arti dari Bhineka tunggal Ika.
Pada kesimpulannya kehidupan bertoleransi dan multicultural sangatlah penting.  Karena sesuai dengan semboyan kita yaitu Bhineka Tunggal Ika yang berarti Berbeda-Beda Tapi Satu Jua.   Meskipun kita berbeda-beda baik dari budaya, agama, ras, dan etis, tapi tujuan kita sama yaitu memajukan Negara indonesia, menjadikan Negara yang berkualitas tinggi dan berliterat.  Dengan kualitas pendidikan yang bermutu tinggi, sehingga kita dapat menyamai Negara-negara lain yang sudah maju dan berkembang.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic