CLASS
REVIEW 5
NAME : Yayah Fatchiyah
CLASS : PBI-C
Dalam class review yang saya buat ini pertama yang akan saya
tulis itu mngenaihawar zinn, yang telah saya pahami di dalam kelas bersama
teman-teman saya. “This book changed my life” kalimat yang sering pembaca
katakan ihwal buku yang dianggap sangat berpengaruh dalam hidupnya. Sama
seperti halnya seperti apa yang saya rasakan pasca mencicipi tulisan Howard
Zinn. Dalam kata-kata Zinn, setiap penekanan tertentu dalam penulisan setiap jengkal kalimatnya akan mendukung
sebuah kepentingan. Bisa kepentingan politik, ekonomi, rasial ataupun nasional. Akan tetapi apa yang ingin
disampaikan oleh Howard Zinn adalah seperti judulnya yaitu Speaking Truth to
Power with Book. Arti dari Speaking Truth sendiri adalah berbicara
tentang kebenaran suatu keadaan yang sebenar-benarnya tanpa ada pembelokan
cerita atau penyembunyian cerita. Apalagi dibelakangnya di dalangi oleh sebuah
birokrasi demi suatu kepentingan. Juga tak perduli yang mendengarkan akan
menyimak atau tidak, yang penting adalah menyampaikan. Bukan dengan menghujat
atau menjustifikasi. Sebenarnya Speaking Truth to Power adalah sebuah frasa
yang diciptakan oleh Quaker selama di pertengahan 1950-an. Ini adalah panggilan
bagi Amerika Serikat untuk berdiri teguh melawan fasisme dan bentuk lain dari
totalitarianisme, yang merupakan frase yang tampaknya membuat bingung hak
politik. Berada dalam
masyarakat yang melek sejarah dan berbasis literasi, seperti di benua Amerika.
Mungkin tidak sulit untuk menjadikan buku sebagai sesuatu yang powerful bahkan
hingga mengubah kesadaran orang-orang. Namun, bagaimanakah di negeri ini yang
belum seutuhnya menjadikan buku sebagai sesuatu yang mempunyai kekuatan dalam
hidupnya. Orang-orang masih sangat malas untuk membaca belum lagi untuk
memahaminya, menganalisisnya, apalagi sampai pada mengkritisinya. Kata Zinn
“book operate in many ways to change people’s consciousness” nampaknya ini
belum bisa terlihat jelas di negeri kita. Inilah class review yang telah saya
buat. Di dalam kelas pa Lala juga menjelaskan tentang class review kita yang
kemarin dan mengomentari critical review pbi-c yang kemarin, sekarang saya
telah membuat class review 5 selanjutnya. Dan ini lah membahasan saya yang
telah saya tulis.
Selanjutnya dalam class
review saya akan menjelaskan tentang Kelemahan terbesar dari tinjauan kritis pertama
Anda meliputi sebagai berikut:
·
Terjebak dalam hal-hal sepele Tidak
akrab dengan kata kunci yang
disebut wacana kelas
·
Menceritakan fakta-fakta
tentang konflik agama tanpa menunjukkan titik perusahaan pandang
Struktur generik tidak dibangun dengan baik
Struktur generik tidak dibangun dengan baik
·
Pola Referensi yang hilang (satu
hal yang bisa saya katakan): ada banyak
ruang untuk perbaikan.
Isu kunci dalam
Menulis Penelitian dan Pengajaran
(Hyland 2002; 2009)?
Berikut ini adalah sejumlah isu kunci yang mendominasi pemahaman
saat penulisan: (!
Mengeksplorasi lebih dalam review
class)
- Context
- Literacy
- Culture
- Technology
- Genre
- Identity
Ken Hyland membangun gambaran konseptual sampai menjelajahi
sejumlah isu kunci yang mendominasi pemahaman menulis saat ini. Isu-isu ini,
yang telah dipilih oleh Ken Hyland lebih luas dari berbagai kandidat, yaitu
konteks, literasi, budaya, teknologi, genre dan identitas. Bersama-sama mereka
memberitahu kita sesuatu tentang keadaan saat ini kita bermain di wilayah
menulis penelitian dan pengajaran. Ken Hyland berharap dapat memberikan dasar
untuk berpikir, mencerminkan dan membaca lebih lanjut pada subjek yang akan
dibahas. Cara kita memahami tulisan dikembangkan melalui pemahaman yang semakin
canggih dari konteks. Kami menyadari bahwa makna bukanlah sesuatu yang berada
dikata-kata yang kita tulis dan kirim ke orang lain, tetapi diciptakan dalam
interaksi antara penulis dan pembaca karena mereka memahami kata-kata ini
dengan cara yang berbeda, masing-masing berusaha menebak. Sebagai hasilnya,
analis, dan guru sekarang mencoba untuk
memperhitungkan pribadi, faktor-faktor kelembagaan, dan sosial yang
mempengaruhi tindakan menulis. Biasanya, faktor-faktor kontekstual sebagian
besar dipandang sebagai variabel 'obyektif' seperti kelas, gender atau ras,
tapi sekarang cenderung dipandang sebagai apa para peserta melihat relevan.
2. literacy dan menulis
Menulis bersama dengan membaca adalah tindakan literasi:
bagaimana kita benar-benar menggunakan bahasa dalam kehidupan kita sehari-hari.
Konsepsi modern literasi mendorong kita untuk melihat tulisan sebagai praktik
sosial, bukan sebagai keterampilan abstrak yang dipisahkan dari orang-orang dan
tempat-tempat di mana mereka menggunakan teks. Scribner dan Cole (1981 : 236 )
mengatakan: melek tidak hanya mengetahui cara membaca dan menulis naskah
tertentu, tetapi menerapkan pengetahuan ini untuk tujuan tertentu yang
digunakan dalam konteks tertentu. Layak
dipertimbangkan peran keaksaraan karena membantu kita untuk memahami bagaimana
memandang hidup mereka melalui praktik rutin menulis dan membaca. Pandangan
berbasis sekolah tradisional menganggap keaksaraan sebagai kemampuan belajar
yang memfasilitasi berpikir logis, akses informasi, dan partisipasi dalam peran
masyarakat modern. Pandangan ini melihat keaksaraan psikologis dan tekstual,
sesuatu yang dapat diukur dan dinilai. Literasi dipandang sebagai satu
keterampilan teknis bebas nilai yang meliput decoding dan encoding makna,
memanipulasi alat tulis, mengamati bentuk - suara korespondensi ,dll, yang
dipelajari melalui pendidikan formal. Menulis adalah pemberdayaan pribadi,
tetapi juga didefinisikan dalam hal sebaliknya : stigma pribadi yang melekat
pada buta huruf. anda mempunyai salah satunya atau tidak. Pandangan sosial dari
literasi.
3.
culture dalam menulis
Budaya secara umum dipahami sebagai
historis yang ditransmisikan dan jaringan sistematis makna yang memungkinkan
kita untuk memahami, mengembangkan dan mengkomunikasikan pengetahuan dan
keyakinan kita tentang dunia (Lantolf, 1999). Akibatnya, bahasa dan
pembelajaran dikepungdengan oleh budaya (Kramsch, 1993). Hal ini sebagian
karena nilai-nilai budaya kita tercermin dan dilakukan melalui bahasa, tetapi
juga karena budaya tersedia bagi kita untuk diambil dengan cara tertentu untuk
diberikan pengorganisiran persepsi dan harapan, termasuk yang kita gunakan
untuk belajar dan berkomunikasi secara tertulis. Dalam menulis penelitian dan
pengajaran, ini adalah wilayah retorika kontrastif. Connor pada retorika kontrastif adalah area
penelitian dalam akuisisi bahasa kedua yang mengidentifikasi masalah dalam
komposisi yang dihadapi oleh bahasa kedua penulis dan , dengan mengacu pada
strategi retoris dari bahasa pertama mencoba untuk menjelaskan, retorika
kontrastif mempertahankan bahasa dan menulis adalah fenomena budaya. Sebagai
konsekuensi langsung, masing-masing bahasa memiliki konvensi retorika unik itu
(Connor, 1996 : 5 ).
4. technology menulis
Teknologi dalam
adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan
pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah
tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan
penciptaan roda
telah membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka.
Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak,
telepon, dan Internet, telah
memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi
dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global.
Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata
penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan
sampai senjata nuklir. Teknologi telah memengaruhi masyarakat
dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi
telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa
kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses
teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar,
dan menguras sumber daya alam, merugikan dan merusak Bumi dan lingkungannya.
Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu
masyarakat dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika
baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam
konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnynya hanya
menyangku permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.
5. Genre dalam menulis
Genre dalam
menulis adalah Jika Anda menulis sebuah cerita hanya untuk diri anda sendiri
(seperti catatan harian), maka Anda tidak perlu mengerti atau meributkan
tentang genre. Tetapi jika anda hendak menjual hasil tulisan Anda kepada pihak
tertentu, maka Anda harus memahami apa yang dimaksud dengan Genre. Genre
berhubungan dengan pasar dari hasil tulisan Anda. Genre adalah perhatian
tertentu di cerita yang diarahkan ke bidang spesifik tertentu. Masing-masing
penerbit, majalah, atau koran tempat anda melempar tulisan mempunyai tipe-tipe
genre tersendiri. Namun secara garis besar genre dibagi menjadi: Petualangan
Aksi (action-adventures), Kriminal, Fantasi, Horror, Misteri/Detektif, Roman
(romaunce), Fiksi Sain, dan Inspirasi. Menulis merupakan salah satu
keterampilan berbahasa dan merupakan suatu kegiatan yang mempunyai hubungan
dengan proses berpikir serta keterampilan ekspresi dalam bentuk tulisan
walaupun menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa, tetapi
dalam proses pembelajaran bahasa tidak mungkin dipisahkan dengan keterampilan
berbahasa yang lain seperti mendengarkan, berbicara dan membaca. Keempat
keterampilan berbahasa itu terdapat saling melengkapi. Sebagaimana dalam
kurikulum 2004 (KBK) yang kemudian disempurnakan dengan kurikulum 2006 (KTSP)
mata pelajaran bahasa Inggris di Sekolah Menengah Atas (SMA) disebutkan bahwa
salah satu tujuan pengajaran bahasa Inggris adalah mengembangkan kemampuan
dalam bahasa tersebut, dalam bentuk lisan dan tulis. Dalam menulis, unsur kebahasaan merupakan aspek penting yang perlu dicermati,
disamping isi pesan yang diungkapkan, yang merupakan inti dari hakikatnya
sebagai bentuk penggunaan bahasa yang aktif-produktif. Untuk membantu
pembelajaran bahasa tentang bagaimana memahami dan menghasilkan teks baik lisan
maupun tulis dalam beragam konteks dan beragam peruntukan, maka sangat
diperlukan teori bahasa atau tatabahasa tentang bagaimana suatu teks bekerja.
Dalam genre, bahasa dipandang sebagai
sumber untuk membentuk makna. Tatabahasa diperlakukan sedemikian rupa untuk
menggambarkan bahasa dan penggunaan yang sebenarnya dan berfokus pada teks dan
konteksnya.
6, Identity
dalam menulis
Tujuan dari penelitian ini untuk
mendeskripsikan penerapan metode resitasi pada pembelajaran keterampilan menulis
surat pribadi bahasa Jerman tema Identitas Diri. Data diperoleh dari pedoman
observasi, tes keterampilan menulis surat pribadi, dan angket siswa kelas XI
Bahasa tahun ajaran 2011/ 2012. Data-datayang diperolehdalam penelitian ini
dianalisis dengan menggunakan metode
deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode resitasimempermudah
siswa dalam menulis surat pribadi dan memberikan suasana yang kondusif dalam
perkembangan kreativitas siswa. Berdasarkan hasil nilai tes menulis
diketahui bahwa nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa adalah 83,3. Hal tersebut
menunjukkan, bahwa siswa telah memahami materi pembelajaran dengan baik, karena
standar ketuntasan minimal nilai pelajaran bahasa Jerman di SMA Negeri 7 Malang
adalah 75. Kesulitan-kesulitan peneliti pada penelitian ini, adalah sebagai berikut. (1) kesulitan dalam memilih tugas
yang sesuai dengan perbedaan kemampuan siswa, (2) kesulitan dalam
mengalokasikan waktu, karena metode ini terdiri dari beberapa fase
pembelajaran, dan (3) kesulitan dalam
pemberian tugas dalam kelompok, karena peneliti harus mengontrol apakah hasil pekerjaan diselesaikan oleh seluruh anggota kelompok
atau beberapa orang saja. Menulis dan identitas Pengertian
saat ini identitas melihatnya sebagai konsep plural, yang didefinisikan secara sosial
dan dinegosiasikan melalui pilihan penulis buat dalam wacana mereka.
Pilihan ini sebagian dibatasi oleh ideologi dominan kemahiran
istimewa di masyarakat tertentu, dan sebagian terbuka untuk interpretasi penulis 'sebagai
akibat dari pribadi dan sosial budaya
pengalaman. Identitas demikian mengacu penulis berbagai 'diri' mempekerjakan
dalam konteks yang berbeda, proses hubungan mereka dengan khusus
masyarakat, dan tanggapan mereka terhadap hubungan kekuasaan institusional
tertulis di dalamnya. Identitas. Oleh karena itu identitas perlu dibedakan dari gagasan suara
dalam literatur ekspresif. Voice adalah ide yang kompleks dengan berbagai
makna dan konotasi, tapi pada dasarnya mengacu pada tanda tangan khas penulis, cap individu bahwa ia meninggalkan pada teks (Elbow, 1994). Menulis guru menghargai pernyataan ini otoritas pribadi dan sering menasihati penulis mahasiswa untuk 'menemukan unik mereka sendiri suara 'dan mencapai ekspresi diri dalam tulisan mereka. Dengan kata lain, ini Tampilan melihat identitas sebagai manifestasi dari diri pribadi, sangat individualistis Konsep berakar dalam budaya Barat arus utama dan sering bertentangan dengan norma-norma komunikatif siswa ESL dari budaya yang lebih kolektivis (Ramanathan dan Atkinson, 1999a).Mungkin ini yang dapat saya sampaikan dalam class review yang dapat saya buat pada tanggal 08-maret-2014. Mungkin dalam tulisan atau pembuatan class review yang saya sampaikan masih banyak kekurangannya, ini saya masih belajar dalam menulis dan membuat class review ini. Dan yang terakhir saya akan menambahkan tugas saya yang telah say ketik di dalam kelas.
pengalaman. Identitas demikian mengacu penulis berbagai 'diri' mempekerjakan
dalam konteks yang berbeda, proses hubungan mereka dengan khusus
masyarakat, dan tanggapan mereka terhadap hubungan kekuasaan institusional
tertulis di dalamnya. Identitas. Oleh karena itu identitas perlu dibedakan dari gagasan suara
dalam literatur ekspresif. Voice adalah ide yang kompleks dengan berbagai
makna dan konotasi, tapi pada dasarnya mengacu pada tanda tangan khas penulis, cap individu bahwa ia meninggalkan pada teks (Elbow, 1994). Menulis guru menghargai pernyataan ini otoritas pribadi dan sering menasihati penulis mahasiswa untuk 'menemukan unik mereka sendiri suara 'dan mencapai ekspresi diri dalam tulisan mereka. Dengan kata lain, ini Tampilan melihat identitas sebagai manifestasi dari diri pribadi, sangat individualistis Konsep berakar dalam budaya Barat arus utama dan sering bertentangan dengan norma-norma komunikatif siswa ESL dari budaya yang lebih kolektivis (Ramanathan dan Atkinson, 1999a).Mungkin ini yang dapat saya sampaikan dalam class review yang dapat saya buat pada tanggal 08-maret-2014. Mungkin dalam tulisan atau pembuatan class review yang saya sampaikan masih banyak kekurangannya, ini saya masih belajar dalam menulis dan membuat class review ini. Dan yang terakhir saya akan menambahkan tugas saya yang telah say ketik di dalam kelas.
Howard Zinn (August 24, 1922 - January 27, 2010) is a historian,
playwright, and activist.
Zinn, a clear
establishment of the Jewish Anti-Israel and Anti-Zionist.
That is why we should not see the conflict as a
conflict Palestinian and Israeli Arabs
and Jews or
Muslims and non-Muslim
hostility. Almost the entire karya2 academic,
interviews, writings or syarahannya criticize
the U.S. and the American
war industry base of U.S. imperialism since
Vietnam, Panama, Granada,
hinggalah Palestine to Afghanistan and Iraq.
Howard Zinn has
died at the age of 87 years.
Kesimpulan; jika sejarah adalah untuk menjadi
kreatif, untuk mengantisipasi masa depan yang mungkin tanpa menyangkal masa
lalu, seharusnya, saya percaya, menekankan kemungkinan-kemungkinan baru dengan
mengungkapkan mereka episode tersembunyi masa lalu ketika, bahkan jika secara
singkat berkedip, orang menunjukkan kemampuan mereka untuk melawan, untuk bergabung
bersama-sama, kadang-kadang untuk menang. Saya mengandaikan, atau mungkin hanya
berharap, bahwa masa depan kita dapat ditemukan di saat-saat buronan masa lalu tentang
kasih sayang bukan di abad padat nya warfare.That, menjadi tumpul seperti yang
saya bisa, adalah pendekatan saya untuk sejarah Amerika Serikat . Pembaca mungkin
juga tahu bahwa sebelum terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic