6th
Class Review
Pertemuan
minggu kali ini begitu menggembirakan. Akhirnya setelah lima pertemuan berlalu,
tanda checklist pun kini ku dapatkan dalam buku passportku. Kini, ku buka
kembali lembaran baru dan akan berusaha untuk meningkatkan kreatifitas dalam
menulis. Pertemuan yang keenam dilaksanakan pada hari selasa, 11 Maret 2014
bertempat diruang 44 lantai 3 gedung PBI. Pada pertengahan pertemuan kali ini,
saya akan berusaha untuk jauh lebih baik dari sebelumnya. Sadar akan hal bahwa
menulis tidaklah semudah yang dikira, karena semakin tinggi pressure yang
diberikan maka relevance akan semakin tinggi juga. Sejauh ini mahasiswa yang
bertahan dalam kelas masih terbilang banyak, hanya beberapa mahasiswa yang
telah resmi mengundurkan diri dari mata kuliah Writing.
Dalam
kelas writing 4 ini Mr. Lala Bumela berusaha untuk menjadikan mahasiswanya
sebagai kaum yang literate. Karena dengan menjadi kaum yang berliterasi kita
akan memelihara sejarah kita. Sejarah itu bisa diabadikan dengan budaya
berliterasi manusia. Melalui budaya literasi itulah peradaban manusia akan
tetap terjaga, seperti arsip – arsip dan dokumentasi sejarah bangsa itu
sendiri. Presiden pertama di Indonesia sendiri mengatakan dalam sebuah
pidatonya “Jasmerah” singkatan dari jangan sekali – kali melupakan sejarah.
Ungkapan dari pernyataan tersebut menyatakan bahwa pentingnya sebuah sejarah.
Karena sejarah memegang peranan penting agar sebuah bangsa dapat mengambil
pelajaran dari peristiwa masa lalu untuk menjadi sebuah pelajaran dikehidupan
mendatang. Karena bangsa yang berhasil
membangun peradabannya adalah bangsa yang menghormati sejarahnya
sendiri. Untuk mengabadikan sejarah itu sendiri kita harus menjadi kaum yang
berliterasi.
Cara
pandang sejarah seseorang mampu merekam pentingnya literasi. Sejarah sebagai
ilmu tentu saja mempunyai metode sendiri yang harusnya digunakan oleh seseorang
dalam menulis suatu peristiwa sejarah. Dengan begitu seseorang akan mampu
merekonstruksi sebuah sejarah. Sejarah itu sendiri bersifat diakronik, bukan
sinkronik. Sejarah yang diakronik berarti memanjang dalam waktu namun terbatas
dalam ruang. Sejarah dikatakan diakronis karena berhubungan dengan waktu. Berbeda
dengan ilmu yang bersifat sinkronis ialah kebalikan dari sifat sejarah yang diakronis,
bersifat sinkronis yaitu meluas dalam ruang namun hanya terbatas dalam waktu.
Dapat dikatakan bahwa dalam mengungkapkan sejarah butuh adanya suatu proses.
Dalam sebuah penelitian, diakronis adalah data yang membutuhkan waktu yang lama
untuk diungkapkan kebenarannya, sedangkan sinkronis adalah data yang dihasilkan
tanpa waktu atau proses yang lama.
Sejarah
penuh dengan dinamika dan pertentangan yang tak pernah usai seperti seperti
zaman yang dialektis. Orang sering mengatakan bahwa sejarah adalah milik orang
yang berkuasa, oleh karena itu penguasa mampu membuat dan menuliskan sejarah
sesuai dengan kehendaknya. Seperti contohnya penemu Benua Amerika, Columbus,
yang merekayasa sejarah dan membohongi dunia. Namun, kebenaran sejarah akan
membuktikan kepada kita, bahwa kebenaran sejarah mau tidak mau akan terungkap
juga meskipun sebelumnya selalu ditutup – tutupi atau disembunyikan dari
masyarakat. Akan ada suara yang tak bisa dibungkam (dalam hal ini adalah
artefak), yang tak bisa dihentikan, suara – suara itulah yang akan membuka
kembali kebenaran sejarah yang telah ditutupi dan dimanipulasi. Dan artefak
tersebut lah yang akan bisa membongkar semuanya, yang hanya akan mampu
diungkapkan melalui kaum yang membudayakan kebudayaan literasi.
Memang
harus diakui bahwa produk literasi itu sendiri baik berupa kertas (Koran,
majalah dan buku), ataupun tanpa kertas (terdapat pada layar komputer) sudah
merupakan kebutuhan sekunder masyarakat. Namun dalam hal ini buku, ataupun
Koran bukanlah tempat untuk mewadahi literature itu sendiri. Mati atau hidupnya
budaya literasi itu sendiri ditentukan oleh sandaran masyarakatnya sendiri.
Sejarah telah mengabarkan itu dalam wujud manuskrip(seperti tulisan pada batu
atau langit – langit gua) dari generasi ke generasi. Dengan kebudayaan
berliterasi lah mampu merekam semua peristiwa atau kejadian – kejadian yang
bisa memenuhi kebutuhan manusia banyak. Sesungguhnya banyak literatur yang
berserakan, namun yang memungut itu semua tidaklah oleh semua orang. Itulah
mengapa seperti terdapat karma dalam sebuah literasi, barang siapa yang tidak
memanfaatkannya maka dia pun akan selalu berada dibelakang orang yang
berliterasi.
Kebudayaan
berliterasi merupakan kerja – kerja dari peradaban, yang dapat mengubah arah
dan jalannya sebuah sejarah. Literasi adalah sebuah kebutuhan, karena mampu
memuliakan diri kita sebagai manusia. Seperti contohnya wahyu yang diterima
oleh Nabi Muhammad SAW yang diawali dengan perintah membaca dari surat al –
alaq, karena membaca merupakan kuncinya untuk menggapai pengetahuan. Dari ayat
itu lah yang sekarang menjadi awal dari peradaban islam melalui literasi. Bisa
dikatakan juga, sebenarnya kebudayaan literasi adalah sebuah kewajiban
individual namun konsekuensinya akan diterima oleh diri kita sebagai manusia.
Dari contoh diatas, mengingatkan akan pentingnya budaya literasi yang dapat
membangun peradaban yang lebih baik.
Kebudayaan
literasi dapat dijadikan sebagai satu – satunya jalan yang mampu untuk
menjelajahi ruang dan waktu didunia ini. Hanya dengan kebudayaan literasi lah
yang dapat melihat sejarah pada masa lalu. Kita tidak dapat melihat atau bahkan
untuk sekedar mengintip melalui sebuah celah – celah kecil tanpa adanya
kebudayaan literasi, maka hilanglah sejarah tersebut.
Dari
setiap pertemuannya topic yang dibahas semakin menyulitkan mahasiswa sehingga
membutuhkan kerja untuk berpikir yang sangat keras, sehingga pada saat
menuliskan masih banyak mahasiswa yang tidak sesuai karena kebingungan sehingga
tak jarang paragraph yang penting berada pada posisi akhir yang seharusnya
berada diawal. Hal tersebut sangat disayangkan sekali karena seharusnya pembaca
dapat mengambil bentuk persuasi dari penulis tersebut dan menunjukkan kepada
orang lain bahwa tulisan kita sangat menarik. Namun apabila penulis meletakkan
paragraph yang penting diakhir apabila pembacanya tidak sabaran maka pembaca
akan segera meninggalkannya. Untuk itu akan lebih baik jika paragraph yang
mengandung unsure kalimat yang penting (atau disebut thesis statement)
diletakkan diawal paragraph. Tesis tersebut ialah ide utama yang berada pada
suatu paragraph yng terdapat satu atau dua pernyataan yang mengungkapkan
gagasan utama dari sebuah topic. Dengan adanya tesis tersebut, maka pembaca
akan mengetahui garis besar dari topic itu sendiri dan pendapat penulis. Ketika
kita menuliskan dalam bentuk persuasi kita harus bisa meyakinkan pembaca dengan
sudut pandangnya, seperti contoh sejarah Christoper Columbus yang bethasil
membuat semua orang percaya dengan sejarah yang diciptakannya. Bentuk persuasi
sering disebut juga dengan academic argument. Tesis berfungsi sebagai ringkasan
dari argument yang akan dibuat.
KESIMPULAN:
Dalam
sejarah peradaban manusia, kemajuan suatu bangsa tidak bisa dibangun hanya
dengan bermodalkan kekayaan alam yang melimpah, namun berawal dari peradaban
buku dan pengusaan literasi masyarakatnya disetiap generasi. Sejarah dapat
digunakan sebagai model bertindak di masa sekarang dan masa mendatang sebagai
acuan untuk merencanakan sesuatu dimasa depan. Ilmu sejarah itu memanjang dalam
waktu namun dalam ruang yang terbatas demikian adalah sifat dari sejarah.
CREATIVE PROCESS IN CLASS
Controvertion of America
In some article that I read, Christoper Columbus said
that America is “the new world” when he gone t the Continent of America. But in
the fact that I read in the Howard Zinn’s article the first person who came to
the Continent of America is not Christoper Columbus. In other fact, muslim has
ever come to the Continent of America before Columbus. But in the Zinn’s
article he is not explain that muslim is the first person who ever came to the
Continent of America, event before Columbus came to the Continent of
Americamuslim has built civilization there. Some of the artefact that found is
statementfrom Cherokee muslim that use clothest like a muslim, such as sorban
and long dress like a muslimah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic