We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Rabu, 19 Maret 2014

IDEOLOGI, VALUES DAN THESIS STATEMENT

Class Review 6



Malam ini hujan turun membasahi bumi. Inilah saat dimana saya menulis dengan ditemani secangkir mocca float yang dapat sedikit menghilangkan penat ini. Semakin berat tantangan yang kini saya dan teman-teman hadapi. Tugas kali ini benar-benar membuat saya bingung. Tak tau entah akan memulai dari mana tinta ini menulis. Menulis critical review 1000 kata dengan bahasa Inggris. Itulah tugas kami di minggu ini. Kemauan, semangat, dan kerja keras merupakan senjata kali ini. Senjata yang akan menghantarkan kami pada gerbang kesuksesan.
Sangat luar biasa sekali, mata kuliah “Writing and Composition 4” kini telah memasuki pertemuan keenam. Mata kuliah ini dimulai pada hari Selasa, tanggal 11 Februari 2014. Tepatnya pukul 10.50 di ruang 44 Gedung PBI. Seperti pertemuan biasanya, mata kuliah ini dibimbing oleh dosen yang sangat luar biasa sekali, yaitu Mr. Lala Bumela, M. Pd.
Pertemuan keenam ini merupakan pertemuan dimana Mr. Lala hanya memeriksa tugas “Class Review” kami. Diteruskan dengan mengetik selama 25 menit tentang Howard Zinn dan Columbus. Yeah, tugas itulah yang kini harus kami garap sebanyak 1000 kata dalam bahasa Inggris. Kami harus membuat critical review tentang Howard Zinn dan Cristopher Columbus. Inilah hasil tulisan saya di kelas:
Howard Zinn is historian of American. He is writer also. In the his writing, he tell about Cristopher Columbus. He said that Columbus is not the first person that find America continental and the fact that Columbus is the first person that find america very weak. When I read about Columbus history and the fact about Columbus, I found that the first person that find America continental is Ceng Ho (Gavin Menzies said that). Ceng Ho is sailor from China.
My own comment :
I think my writing is so what ? because I am not detail tell about Columbus.
Rini’s comment: so what ? I think is still need evidence that Zheng Ho is the first person that found the America’s continental.
Itulah hasil tulisan saya yang mana masih banyak kekurangan dan saya harus memperbaikinya lagi dan lagi.
Masuk pada pembahasan materi, yang mana telah dijelaskan oleh Mr. Lala Bumela, M. Pd. Inilah kutipan dari power point Mr. Lala Bumela, M. Pd : Katanya, tugas mereka yang tercerahkan--kaum literat--adalah meneroka ceruk ceruk 'baru' tempat pengetahuan dan keterampilan yang mereka pungut, kumpulkan dan kuasai dalam perjalanan hidupnya sebagai bagian sederhana dari cinta mereka pada pengetahuan dan pemberi pengetahuan. Mereka yang hanya baru tahu teori ini dan itu dari 'suara-suara penuh kuasa' di bidang yang mereka geluti, belumlah dapat dikatakan yang tercerahkan--literat; mereka baru pada fase awal; peniru. 
Meniru adalah bagian penting dari menemukan lalu menciptakan, dari memahami affordance dan meaning potential tanda tanda yang terserak, yang dibaca dengan teori ini dan itu. Yang berbahaya adalah ketika kita merasa sudah mendesiminasi, pun meneroka padang-padang baru tempat segala teori yang dipahami digunakan, padahal kita baru sampai pada tahap meniru. Lalu kita dengan pongahnya mengatakan 'ini salah itu tak benar", tanpa dasar yang 'tak bergetar' pada mereka yang berada di titik awal menjadi peniru. Kita merasa bahwa hapal saja teori ini dan itu, telah membuat kita menjadi bagian dari "Rejim kebenaran tak terbantahkan". Begitu banyak yang harus dipelajari, dipahami lalu dimaknai; lebih banyak dari alasan menjadi sombong sebab apa yang baru kita sedikit ketahui.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kaum literat adalah mereka yang mampu baca-tulis, mereka yang meniru namun dapat menemukan dan menciptakan karya mereka sendiri. Dari proses meniru kita harus mampu menemukan dan juga menciptakan. Janganlah sombong terhadap apa yang kita peroleh dari hasil meniru. Karena itu masih tahap awal. Kaum literat adalah mereka yang cinta akan pengetahuan dan mampu baca-tulis.
Berikut penjelasan tentang emulate (meniru) – discover (menemukan) – create (menciptakan). Dalam menulis, kita akan meniru tulisan orang lain, yaitu melakukan sesuatu seperti yang diperbuat orang lain, mencontoh, dan meneladan. Dari proses meniru itulah, tulisan kita akan menghasilkan discover. Menemukan adalah mendapatkan sesuatu yang belum ada sebelumnya. Menulis dengan gaya kita sendiri. Dari segi bahasa juga bahas kita sendiri. Dari proses menemukan itulah kita akan mampu menciptakan. Menciptakan tulisan kita. Menciptakana adalah menmbuat sesuatu yang baru. Yang mana kita mampu untuk menghasikan sesuatu yang baru. Kita juga harus membiasakan diri bahwa membaca itu nikmat, bawa menulis itu nikmat dan sharing tulisan kita itu nikmat.
Sesuatu itu harus dipelajari, dipahami, dan dimaknai. Kita harus tau bagaimana kita memaknai tulisan kita sendiri. Cara kita memaknai tulisan kita itu seperti apa dan pelajaran terpenting apa yang kita tahu dan kita pahami dari tulisan yang telah kita buat. Seperti contohnya kita membaca artikel Howard Zinn tentang fakta-fakta Chistopher Columbus. kita harus mampu memaknai bahwa pelajaran terpenting apa yang kita tahu tentang Howard Zinn dan Columbus.
Masuk kepada pembahasan tentang ideology dan values (nilai) menurut Fowler. Fowler (1996: 10): "Seperti linguis kritis sejarawan bertujuan untuk memahami nilai-nilai yang mendukung formasi sosial, ekonomi, dan politik, dan diakronis, perubahan nilai dan perubahan dalam formasi. Diakronis disini adalah sesuatu yang berubah dengan waktu yang lama. Fowler (1996: 12): "Ideologi ini tentu saja baik media dan alat proses sejarah." Jika kita membicarakan tentang sejarah, maka kita akan berbicara tentang values.
Berikut ini pengertian Ideologi menurut wikipedia. Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. (definisi ideologi Marxisme).
Kata Ideologi pertama sekali diperkenalkan oleh filsuf Prancis Destutt de Tracy pada tahun 1796. Kata ini berasal dari bahasa Prancis idéologie, merupakan gabungan 2 kata yaitu, idéo yang mengacu kepada gagasan dan logie yang mengacu kepada logos, kata dalam bahasa Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy menggunakan kata ini dalam pengertian etimologisnya, sebagai "ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan".



Selain definisi di atas, berikut ada beberapa definisi lain tentang ideologi:
  • Gunawan Setiardjo :
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan.
Ideologi adalah studi terhadap ide – ide/pemikiran tertentu. 2 april 2004
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia. 5 mei 2004
Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa. 1 agustus 2006
  • Thomas H:
Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya. 23 oktober 2004
  • Francis Bacon:
Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup. 5 januari 2007
  • Karl Marx:
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat. 1 mei 2005
  • Napoleon:
Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya. 22 desember 2003
Ideologi (Mabda’) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi hubna Qablahu Fikrun Akhar, pemikiran mendasar yang sama sekali tidak dibangun (disandarkan) di atas pemikiran pemikiran yang lain. Pemikiran mendasar ini merupakan akumulasi jawaban atas pertanyaan dari mana, untuk apa dan mau ke mana alam, manusia dan kehidupan ini yang dihubungkan dengan asal muasal penciptaannya dan kehidupan setelahnya? 24 april 2007
  • Dr. Hafidh Shaleh:
Ideologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide berupa konsepsi rasional (aqidah aqliyah), yang meliputi akidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi metode untuk mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut, metode mempertahankannya, serta metode menyebarkannya ke seluruh dunia. 12 november 2008
  • Taqiyuddin An-Nabhani:
Mabda’ adalah suatu aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan. Yang dimaksud aqidah adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup, serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan Zat yang ada sebelum dan sesudah alam kehidupan di dunia ini. Atau Mabda’ adalah suatu ide dasar yang menyeluruh mengenai alam semesta, manusia, dan hidup. Mencakup dua bagian yaitu, fikrah dan thariqah. 17 juli 2005
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi (mabda’) adalah pemikiran yang mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, metode menjaga pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang lain dan metode untuk menyebarkannya.
Apa itu value? Kata value yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi nilai, berasal dari bahasa Latin valare atau bahasa Perancis Kuno valoir (Enyclopedia of Real Esate Terms, 2002). Terdapat perbedaan pendapat di antara para pakar, dan perbedaan cara pandang mereka itu berimplikasi pada perumusan definisi nilai. Nilai atau value termasuk salah satu bidang kajian dalam filsafat. Istilah nilai dalam filsafat dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness), dan kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian.
Dictionary of sosciology and Related sciences mengemukakan, definisi nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia, sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok. Pada dasarnya nilai merupakan sifat atau kualitas yang melekat pada sesuatu obyek, bukan obyek itu sendiri. Sesuatu yang mengandung nilai berarti ada sifat atau kualitas yang melekat pada sesuatu tersebut. Dengan demikian, nilai itu sebenarnya adalah suatu kenyataan yang tersembunyi di balik kenyataan-kenyataan lainnya. Adanya nilai karena adanya kenyataan-kenyataan lain sebagai pembawa nilai (wastranger).
Yvon Ambriose mengaitkan nilai dengan kebudayaan dan menganggap nilai merupakan inti dari kebudayaan tersebut. Nilai merupakan realitas abstrak, dirasakan dalam pribadi masing-massing sebagai prinsip dan pedoman dalam hidup. Nilai merupakan suatu daya dorong dalam kehidupan seseorang baik pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu nilai berperan penting dalam proses perubahan sosial. Sedangkan Sidi Gazalba mengartikan nilai dengan sesuatu yang bersifat abstrak dan ideal. Nilai bukan benda kongkrit, bukan fakta, tidak hanya soal penghayatan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki, disenangi dan tidak disenangi. Nilai itu terletak antara hubungan subyek penilai dengan obyek.
Masih tentang ideologi dan value. Ideologi itu penghantarnnya bahasa. Instrumennya juga bahasa. Dalam tulisan yang kita tulis kita punya ideologi masing-masing. Ideology is omnipresent in every single text (ideologi itu ada di mana-mana dalam setiap teks). Sedangkan value, jika kita membicarakan tentang sejarah, maka kita akan berbicara tentang value.
Dibawah ini merupakan kata-kata penting yang harus diingat dari para penulis :
·         Menurut Fowler Ideologi adalah mana-mana di setiap teks tunggal (lisan, tertulis, audio, visual atau kombinasi dari semua itu) (Fowler 1996).
·         Produksi teks tidak pernah netral! (Fairclough 1989; 1992; 1995; 2000; Lehtonen 2000)
·         Literasi TIDAK PERNAH netral (Alwasilah 2001; 2012). Oleh karena itu, membaca dan menulis selalu termotivasi secara ideologis.
Berikut ini, masuk pada pembahasan tentang menulis di perguruan tinggi dan juga kaitannya dengan “Thesis Statement”. 
Menulis di perguruan tinggi sering mengambil bentuk persuasi-meyakinkan orang lain bahwa kita memiliki menarik, sudut pandang logika pada subjek yang kita pelajari. Persuasi adalah keterampilan kita dalam berlatih secara teratur dalam kehidupan sehari-hari. Di perguruan tinggi, tugas kursus sering meminta kita untuk membuat kasus persuasif secara tertulis.

Dalam thesis statement, kita akan diminta untuk meyakinkan pembaca tentang sudut pandang kita dalam tulisan. Bentuk persuasi, sering disebut argumen akademis, mengikuti pola diprediksi secara tertulis. Setelah pengenalan singkat dari topik kita, kita harus menyatakan sudut pandang kita pada topik secara langsung dan sering dalam satu kalimat. Kalimat ini adalah pernyataan tesis, dan berfungsi sebagai ringkasan dari argumen yang akan kita buat di sisa kertas kita.

Tesis esai adalah ide utamanya. Pernyataan tesis dari esai adalah pernyataan satu atau dua kalimat yang mengungkapkan gagasan utama ini. Pernyataan tesis mengidentifikasi topik penulis dan pendapat penulis memiliki sekitar topik itu.
Fungsi thesis statement, diantaranya :
Pernyataan tesis melakukan dua fungsi:
·         Penulis menciptakan tesis untuk fokus subjek esai.
·         Kehadiran pernyataan tesis yang baik membantu pemahaman pembaca.
Apa itu thesis statement? Thesis Statement adalah:
·         Memberitahu pembaca bagaimana kita akan menafsirkan pentingnya materi pelajaran yang sedang dibahas.
·         adalah peta jalan untuk kertas, dengan kata lain, ia memberitahu pembaca apa yang diharapkan dari sisa kertas.
·         langsung menjawab pertanyaan diminta dari kita. Tesis merupakan interpretasi dari pertanyaan atau subjek, bukan subjek itu sendiri. Subyek, atau topik, dari sebuah esai mungkin Perang Dunia II atau Moby Dick, tesis maka harus menawarkan cara untuk memahami perang atau novel.
·         Membuat klaim bahwa orang lain mungkin membantah.
·         Biasanya satu kalimat di suatu tempat di paragraf pertama kita yang menyajikan argumen kepada pembaca. Sisa kertas, tubuh esai, mengumpulkan dan mengatur bukti yang akan membujuk pembaca dalam logika penafsiran kita.
Pengingat penting lainnya :
·         Tesis adalah hasil dari proses berpikir yang panjang.
·         Sebelum kita mengembangkan argumen tentang topik apa saja, kita harus mengumpulkan dan mengatur bukti, mencari kemungkinan hubungan antara fakta yang diketahui (seperti kontras mengejutkan atau kesamaan), dan berpikir tentang pentingnya hubungan ini.

Self Assessment Procedure
Apakah tesis saya lulus "So What?" Test? Jika pembaca respon pertama adalah, "So What?" Maka kita perlu menjelaskan, untuk menjalin hubungan, atau menghubungkan ke masalah yang lebih besar.
Apakah esai saya mendukung tesis saya secara khusus dan tanpa berkeliaran? Jika tesis kita dan tubuh esai kita tampaknya tidak pergi bersama-sama, salah satu dari mereka harus berubah. Untuk mengubah tesis kita bekerja untuk mencerminkan hal-hal yang sudah tahu dalam rangka penulisan makalah kita. Ingat, selalu menilai dan merevisi tulisan kita yang diperlukan.
Apakah tesis saya lulus "bagaimana dan mengapa?" Test? Jika pembaca respon pertama adalah "bagaimana?" Atau "mengapa?" Tesis kita mungkin terlalu terbuka dan kurang bimbingan bagi pembaca. Lihat apa yang dapat kita tambahkan untuk memberikan pembaca tlebih baik pada posisi kita benar dari awal.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap orang memiliki ideologi masing-masing dalam setiap tulisannya dan value berhubungan erat dengan sejarah. Jika kita membicarakan tentang sejarah, maka kita akan membiacarakan tentang value. Serta, dalam menulis di perguruan tinggi, kita harus bisa meyakinkan orang lain bahwa tulisan kita menarik dan thesis statement kita itu mnarik dan penting. Sangat penting sekali sebuah thesis statement dalam tulisan kita, karena itulah yang menjadi pokok pembahasan dalam tulisan yang kita buat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic