BANGSA PENIRU
Quote of the Day
Katanya, tugas mereka yang
tercerahkan--kaum literat--adalah meneroka ceruk ceruk 'baru' tempat
pengetahuan dan keterampilan yang mereka pungut, kumpulkan dan kuasai dalam
perjalanan hidupnya sebagai bagian sederhana dari cinta mereka pada pengetahuan
dan pemberi pengetahuan. Mereka yang hanya baru tahu teori ini dan itu dari
'suara-suara penuh kuasa' di bidang yang mereka geluti, belumlah dapat
dikatakan yang tercerahkan--literat; mereka baru pada fase awal; peniru.
Meniru
adalah bagian penting dari menemukan lalu menciptakan, dari memahami affordance dan
meaning potential tanda tanda yang terserak, yang dibaca dengan teori ini dan
itu. Yang berbahaya adalah ketika kita merasa sudah mendesiminasi, pun meneroka
padang-padang baru tempat segala teori yang dipahami digunakan, padahal kita
baru sampai pada tahap meniru. Lalu kita dengan pongahnya mengatakan 'ini salah
itu tak benar", tanpa dasar yang 'tak bergetar' pada mereka yang berada di
titik awal menjadi peniru. Kita merasa bahwa hapal saja teori ini dan itu,
telah membuat kita menjadi bagian dari "Rejim kebenaran tak terbantahkan". Begitu banyak yang harus dipelajari,
dipahami lalu dimaknai; lebih banyak dari alasan menjadi sombong sebab apa yang
baru kita sedikit ketahui.
The englightened – The literate
|
The
love of knowledge
Maksud dari the love of knowledge adalah ketika kita belajar suatu
pelajaran atau sesuatu kita harus suka terhadap apa yang kita pelajari karena
dengan kita menyukai pelajaran tersebut maka akan lebih mudah menerima ilmu
pengetahuan dari pelajaran tersebut yang telah disampaikan oleh dosen atau
guru.
(Ayat utama) – emulate + discover + create
Dari tiga tahap diatas adalah sebuah proses kita dalam
belajar. Fase awal kita adalah meniru
kemudian menemukan dan setelah itu kita menciptakan pengetahuan dari apa yang
kita ketahui. Meniru adalah bagian penting dari menemukan
lalu menciptakan, dari memahami affordance dan meaning potential tanda tanda yang terserak,
yang dibaca dengan teori ini dan itu.
Affordance + Meaning Potentials. Afford
itu sendiri ialah menghasilkan, maksudnya menghasilkan sesuatu yang kita tiru
kemudian kita ciptakan kata-kata kita sendiri.
Masih berkaitan dengan sejarah Columbus . Kita harus mencari ceruk baru
di INDIA. Kenapa Columbus pindah
ke india? Karena disana dia mendapatkan teknologi yang canggih daripada yang
ada di Spanyol, Eropa. Bukanlah emas yang Columbus cari di India namun
teknologinya. Teknologi yang ada di
india sangat canggih maka dari itu india menjadi tujuan utama Columbus untuk
dijadikan sebagai sumber menciptakan sesuatu yang baru dari teknologi tersebut.
Kita dianjurkan untuk membaca bukunya Fawler Martin. Ada pada slide
Mr. Lala pada pertemuan keenam yaitu pada tanggal 11 Maret 2014. Disitu dijelaskan Fawler (1996:10) ‘Like the historian critical linguist aims to
understand the values which underpin social, economic, and political
formations, and diachronically, changes in values and changes in formaitons’.
Berbicara tentang diachronically adalah macam dari pengambilan
data. Pengambilan data ada dua macam
yaitu diachronic dan synchronic. Suatu peruabahan yang prosesnya membutuhkan
waktu yang lama disebut diachronic, maksud dari sesuatu itu sendiri adalah
sejarah. Sedangkan synchronic adalah proses perubahan sejarah yang membutuhkan
waktu yang singkat.
Selanjutnya membahas tentang ideology. Pengertian ideology adalah pengetahuan
tentang gagasan, pengetahuan tentang ide-ide.
Menurut Tracy ideology adalah ‘science of ideas’ suatu program yang
diharapkan dapat membawa perubahan istitusional dalam masyarakat. Ideology
sebagai pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau
kelas social tertentu dalam bidang politik atau social ekonomi.
Ideology merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat
yang sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-citanya. Ideology merupakan sesuatu yang dihayati
menjadi suatu keyakinan. Ideology
merupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen (keterikatan) untuk
mewujudkannya. Semakin mendalam
kesadaran ideologis maka akan akan semakin tinggi pula komitmennya untuk
melaksanakannya. Komitmen itu tercermin
dalam sikap seseorang yang meyakini ideologinya sebagai ketentuan yang
meningkatyang harus ditaati dalam kehidupannya , baik dalam kehidupan pribadi
ataupun masyarakat.
Ideology berintikan seperangkat nilai yang bersifat menyeluruhdan
mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh seseorang atau masyarakat sebagai
wawasan atau pandangan hidup mereka.melalui rangkaian nilai itu mereka
mengetahui bagaimana cara yang paling baik, yaitu secara moral atau normative
dianggap benar dan adil dalam bersikap dan bertingkah laku untuk dipelihara,
mempertahankan membangun kehidupan bersama dengan berbagai dimensinya.
Selanjutnya pengertian ideology menurut Fawler (1996:2) ‘Ideologi
is course both a medium and an instrument of historical processes.’ Ideology is
omnipresent in every single text (spoken, written, audio, visual or the
combinations of all them). Maksud dari omnipresent adalah ideology yang hadir
dimana mana.
Text productions is never neutral (Fairclough 1989;1992; 1995;
2000). Literacy is NEVER neutral (Alwasilah 2001; 2002). Therefore, reading and writing is always
ideologically motivated. Writing in college often takes the form of persuasion-
convincing others that you have an interesting, logical point of view on the
subject you are studying. Ketika kita
menulis sebuah critical ataupun apa, kita harus meyakinkan kepada pembaca. Bahwa tulisan kita itu menarik untuk dibaca,
logical point of view.
Jadi, dari pembahasan diatas pada intinya, membahas kaum literat
yang tercerahkan masih dalam tahap meniru. Namun meniru adalah bagian penting
dari menemukan lalu menciptakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic