We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Senin, 03 Maret 2014

Gali Pemahamanmu dengan Literasi



Critical Review 2
Merubah kualitas seseorang itu tidak mudah, apalagi merubah kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk manusia bermacam-macam, salah satunya ialah malas. Malas diartikan dalam berbagai aktifitas. Untuk menjadi orang berkualitas, harus mampu merubah kebiasaan buruk.  Orang berkualitas bisa menjadi panutan, apalagi jika ia bisa memberikan sebuah karya seperti sebuah buku. Seorang penulis yang berkualitas ialah ia yang bisa memberikan isi tulisan yang bermanfaat, oleh karena itu penulis juga harus mampu membangun sebuah tulisan yang bermakna. Sehingga karya yang ia buat tidak semata-mata sebuah benda mati, tetapi mampu menggugah minat pembaca.  Tetapi pada kenyataan nya orang yang tergugah untuk membaca hanya beberapa saja. Entah jenuh karena isi dari buku bacaan tersebut monoton atau mungkin kurangnya minat membaca, apalagi menulis.  Oleh karena itu masyarakat indonesia ini belum bisa di sebut berkualitas. Seperti wacana “speaking truth to power with books” yang telah saya baca, bahwa tertera didalamnya yakni minat seseorang untuk menjadi orang profesional yang mampu menggugah keinginan para masyarakat untuk mencintai kegiatan membaca agar memperbarui wawasan yang mereka miliki, dan juga menggali pemahaman makna dalam buku.
Seperti yang dapat diambil dari wacana tersebut, bahwa kegigihan seseorang untuk menjadi orang profesional dan mampu membuat sebuah karya tulis sehingga bisa merubah kesadaran membaca untuk  setiap masyarakatnya. Sebuah pengalaman yang ia rasakan, cukup menjadi sejarah dan sangat penting dalam kehidupannya. Menjadi seorang aktifis sosial dalam masyarakat dan dibesarkan di lingkungan yang biasa saja, menjadikan dia sebagai seorang pembaca dan penulis yang mampu merubah kualitas hidupnya.  Seperti sebuah pernyataan yang disajikan dalam buku “Antropology off the shelf” yang memiliki efek yang sangat kuat bagi pembaca. Keterbatasan orangtua tidak menjadikan seseorang untuk diam dan tak ingin mencari sesuatu yang membuat nya mendapat hal baru. Pada umur 14 tahun ia menemukan sebuah buku dijalan. Buku tersebut adalah jendela pembuka untuknya. Orangtua nya pun mengerti bahwa anaknya suka membaca dan sangat tertarik untuk mempunyai buku-buku lain.
Sebuah pengalaman menarik juga pernah beliau alami ketika suatu saat beliau sedang duduk di sebuah kantin.  Beliau melihat mahasiswa sedang membaca sebuah buku. Ketika dilihat ternyata buku itu berjudul “The Color Purple oleh Alice Walker”.  Ternyata penulis buku itu adalah murid beliau, namun beliau tidak memberitahu pada wanita itu jika penulis buku yang sedang dibaca gadis tersebut adalah muridnya.  Tidak banyak bicara, kemudian beliau langsung menanyakan “Apa pendapat apa tentang buku itu ?”.  Pembaca menjawab bahwa buku tersebut telah mengubah hidupnya. Jika buku mengubah hidup seseorang dengan mengubah kesadaran orang tersebut, itu akan memiliki efek pada dunia. Cepat atau lambat buku beroperasi di banyak cara untuk mengubah kesadaran masyarakat.  Pertama, mereka dapat memperkenalkan sebuah ide yang pembaca tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Kita membaca Herman Melville, Billy Budd dan kita dihadapkan dengan situasi di mana semua orang mematuhi hukum, semua orang patuh mengikuti aturan. Pendeta ini mengikuti apa yang dia pikir adalah firman Allah dan semua orang lain mengikuti kata beberapa otoritas dan Billy Budd seorang pria yang tidak bersalah, yang dihukum mati. Mungkin aturan hukum harus diperiksa, dan mungkin otoritas tidak akan dihormati, atau orang yang tidak bersalah akan mati.
Kemudian penulis mengatakan sesuatu tentang Christopher Columbus.  Sangat mengejutkan apabila membaca buku tentang Columbus. Columbus adalah seorang pahlawan, penemu besar, dan pembaca kitab yang saleh.  Tetapi Columbus juga disebut sebagai pembunuh, penyiksa, penculik, mutilator orang pribumi, munafik, orang yang tamak mencari emas, bersedia untuk membunuh orang dan mencincang orang. Pada suatu saat, penulis menerima surat dari seorang guru di California yang mengatakan "Kau tahu, kau membuat saya dalam kesulitan. Seorang siswa membawa pulang buku anda, ibunya membaca BAB pertama atau mungkin lima halaman pertama dari BAB pertama, dan berkata, " Aku akan berbicara dengan komite sekolah, saya fikir anda ini adalah seorang guru komunis”. Kasus ini merupakan fakta-fakta tentang Columbus yang menyebabkan revolusi dalam pemikiran seseorang.
Dalam wacana “speaking truth to power with books” dapat diambil beberapa poin penting yang menyangkut dengan isi dari wacana tersebut, diantaranya :
1.      Minat baca
Minat baca adalah kunci utama seseorang agar bisa mengetahui informasi, menggali pengetahuan dan mampu menjadi orang yang kritis sehingga mampu berevolusi. Membaca penting untuk peningkatan peradaban masyarakat dan kemajuan suatu bangsa. Sehingga majunya suatu bangsa dapat diukur dari tingginya minat baca dari masyarakatnya. Sejak tahun 2000, Salah satu program internasional, PISA (Programme for International Student Assessment), yang diselenggarakan oleh OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) berinisiatif untuk melakukan survei ke beberapa negara terkait profil kemampuan dasar siswa yaitu membaca, matematika, dan sains di akhir masa wajib belajar mereka (sekitar usia 15 tahun). Survei PISA ini diselenggarakan setiap 3 tahun sekali, yaitu tahun 2000, 2003, 2006, dan 2009. Beberapa aspek yang diukur PISA dari membaca yaitu kemampuan memahami bacaan (understanding), menggunakan (using), mengidentifikasi (identifying) informasi yang ada dalam bacaan, dan merefleksi serta mengevaluasi bacaan (reflecting on written text). Berdasarkan survei PISA ini, dari 41 negara yang disurvei, ironisnya, negara Indonesia menempati “urutan ke-3 dari belakang” (urutan ke-39), menyusul kemudian negara Albania, dan Peru. Secara berurutan dari peringkat pertama yaitu, Finlandia, Kanada, New Zealand, Australia, Irlandia, Hongkong, China, Korea, Inggris, Jepang, dan Swedia. Hal ini merupakan suatu “prestasi” yang sangat membanggakan bagi negara Indonesia, dan mungkin sangat wajar jika menteri pendidikan kita (Mohammad Nuh) sangat memaksakan diberlakukannya kurikulum yang baru, yaitu kurikulum 2013 dengan segera. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki image kurang baik pendidikan negara Indonesia di mata internasional.
Minat baca masyarakat Indonesia yang sangat rendah menjadi faktor penentunya. Kenapa minat baca negara Indonesia ini sangat rendah? Hal ini mungkin sebagai dampak tidak langsung dari kebijakan pemerintah yang sama sekali tidak mewajibkan jumlah buku yang harus dibaca oleh peserta didik selama masa belajarnya. Kebijakan membaca cenderung hanya sekedar anjuran bukan kewajiban. Sehingga wajar, minat baca masyarakat sangat rendah, kebodohan semakin meraja lela, tindakan yang tidak lagi intelek, lebih mengutamakan fisik daripada akal sehat, demo dan tawuran siswa dimana-mana, persaingan kerja semakin tidak sehat, para petinggi di pemerintahan yang semakin tidak bijaksana dalam pengambilan keputusan, masyarakat dan pejabat tidak ada bedanya. Kebijakan para pejabat, menghasilkan generasi-generasi  yang hobi tawuran, yang kemudian setelah dewasa malah mencalonkan diri menjadi pemangku kebijakan di pemerintahan. Kondisi suatu bangsa menjadi seperti lingkaran setan yang tak ada buntutnya.
“Menurut Bram dan Dickey (dalam Darmono, 2007:215) menyatakan bahwa membaca adalah kegiatan yang dilakukan berupa penerjemahan simbol atau huruf ke dalam kata dan kalimat yang memiliki makna bagi seseorang”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil simpulan bahwa membaca merupakan kegiatan yang bersifat aktif reseptif dengan cara memahami setiap isi dari apa yang tertulis dengan saksama. Minat sering diartikan sebagai “interest”. Minat bisa dikelompokkan sebagai sikap (attitude) yang memiliki kecenderungan tertentu. Minat tidak bisa dikelompokkan sebagai pembawaan, tetapi sifatnya bisa diusahakan, dipelajari, dan dikembangkan.

2.      Faktor-Faktor dan Motivasi Minat Baca
Abd. Rachman (1983:16) mengemukakan bahwa minat baca diartikan sebagai perwujudan perilaku baca yang disebabkan oleh faktor-faktor pendorong tertentu, baik oleh faktor internal maupun eksternal.
Minat yang dimiliki oleh setiap orang pastinya berbeda-beda, dengan kata lain tergantung pada masing-masing individu. Dalam hal ini, minat tersebut dengan minat terhadap membaca. Minat membaca tiap individu tidaklah sama, ada pelajar yang suka dan hobi membaca dan ada pula yang tidak hobi membaca. Namun, minat baca setiap orang juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti yang dikemukakan oleh Crow and Crow (dalam Supriyadi, 1986:75) menyatakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi minat baca seseorang, di antaranya:
Pertama, kondisi fisik. Kondisi fisik memang mejadi hal utama yang menjadi perhatian karena dengan kondisi fisik yang baik dan sehat, maka keadaan seseorang akan stabil. Hal itulah yang nantinya juga akan berpengaruh terhadap aktivitas yang ia lakukan, misalnya saja kegiatan membaca buku. Apabila kondisi fisiknya sehat, maka ia akan merasa senang dan suka untuk membaca.
Kedua, kondisi mental. Tak ubahnya kondisi fisik, kondisi mental seseorang juga sangat berpengaruh terhadap aktivitasnya sehari-hari. Apabila mental seseorang sedang “down” “jatuh”, maka pelajar tersebut tidak akan merespon dengan baik apa yang akan ia kerjakan, misanya saja membaca buku. Sebaliknya, jika mental pelajar tersebut “bagus”, maka ia akan merasa senang dan suka untuk melakukan kegiatan membaca.
Ketiga, status emosi. Tak ubahnya kondisi fisik dan mental, status emosi juga sangat berpengaruh terhadap kondisi tiap individu. Apabila kondisi emosinya stabil dan baik, maka ia kana senang dan ringan dalam melakukan kegaitan yang ia sukai, misalnya kegiatan membaca buku. Namun, apabila emosinya sedang labil, maka seorang pelajar tersebut juga enggan bahkan tidak mau untuk melakukan kegiatan apapun, tak terkecuali kegiatan membaca.
Keempat, lingkungan sosial. Lingkungan sosial setiap individu pastinya berbeda-beda. Jika lingkungan sosial tempat individu tinggal adalah lingkungan yang baik, dalam artian lingkungan masyarakat yang suka membaca, maka si pelajar tersebut secara tidak langsung pun akan mulai suka dengan membaca, padahal ia sebenarnya tidak hobi membaca. Namun, apabila lingkungan tempat tinggal si pelajar tidak “sehat”, dalam artian kondisi masyarakat yang “amburadul”, maka ia pun juga akan terpengaruh menjadi “amburadul” dan cenderung atau tidak mau melakukan kegiatan yang bermanfaat, seperti kegiatan membaca.
Dari keempat faktor yang sudah disebutkan di atas, sekiranya dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik, mental, emosi, dan lingkungan sosial sangat berpengaruh terhadap setiap individu. Dengan kondisi fisik, mental, emosi, dan lingkungan sosial yang baik dan sehat, maka setiap individu akan merasa senang melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan juga menambah wawasan pengetahuannya, seperti kegiatan membaca dan dari sinilah minta baca seseorang akan “tumbuh”.
Motivasi Internal dan Eksternal
Dalam hal ini dapat dikaitkan dengan teori dorongan. Dorongan adalah daya motivasional yang mendorong lahirnya perilaku yang mengarah pada pencapaian suatu tujuan. Dorongan yang dimaksud ialah motivasi. Dorongan-dorongan tersebut dapat muncul dari dalam diri orang tersebut atau dapat dirangsang dari luar. Motivasi yang berasal dari dalam merupakan dorongan yang bersifat internal, sedangkan dorongan dari pihak lainnya bersifat eksternal. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul sebagai hasil atau akibat adanya pengaruh pihak lain. Namun, dalam kenyataannya dorongan yang berasal dari dalam diri seorang anak (motivasi internal) masih tergolong rendah.

3.      Pentingnya membaca buku
Orang yang berkualitas mampu menggabungkan pengetahuan yang ia miliki. Pengetahuan tersebut sudah pasti didapat dari kegiatan membaca. Sangat terlihat bahwa pengaruh dari membaca ini sangat penting. Namun setelah membaca, tidak semua bisa mendapat informasi yang benar-benar baru. Akan lebih baik nya jika meninjau informasi yang tertinggal dengan memberi beberapa pertanyaan pada diri sendiri, diantaranya :
a.       Apa intisari artikel atau paragraf ini ?
b.      Masalah apa yang sedang coba dipecahkan pengarang ?
c.       Bagaimana ide atau solusi penulis berkaitan dengan hidup saya ?
d.      Adakah metode berfikir atau metafora yang terkandung dalam bacaan ini bisa saya ambil untuk memecahkan masalah dalam hidup saya ?
e.       Adakah kemungkinan ide baru terselip dalam artikel / wacaana ini ?
f.       Apakah saya ingin menjelajahi topik dalam wacana / buku ini lebih jauh lagi ?
Kita akan temukan informasi terbaru untuk menggali wawasan kita apabila bisa menjawab pertanyaan tersebut. Pengetahuan tersebut akan menjadi sumber terbaru untuk menggali kemampuan menulis yang kita miliki, dan bisa membuat sebuah karya. Seperti pendapat- pendapat dibawah ini yang mengutarakan bahwa membaca itu memang sangat penting.
Sebelum kita mengarahkan orang untuk membaca buku-buku yang baik, mari terlebih dulu kita mengajari mereka gemar membaca. (Skinner, Psikolog Amerika, 1904-1990)
Tidak ada cara untuk memperluas cakrawala dan dunia anak-anakmu, kecuali dengan membuat mereka gemar membaca. (Jacqueline Kennedy Onassis, istri John F. Kennedy, mantan Presiden AS)
Membaca buku seorang pemikir tidak hanya berarti engkau mengambil gagasan dari ucapannya, tapi juga pergi dan mengadakan perjalanan bersamanya. (Andre Gide, pemikir Perancis, 1869-1951)
Orang yang punya kesempatan untuk membaca pasti bahagia. Sebab, dia dapat memetik bunga-bunga dari taman-tamana dunia, kondisi-kondisi umat terdahulu tergambar di depan matanya, dia laksana hidup dengan orang-orang terbaik di setiap masa, dan seolah-olah dunia semuanya tercipta untuk dirinya. (John Herschel, astronom Inggris, 1792-1871)
Buku bukanlah tumpukan kertas tak bernyawa yang disimpan di rak. Buku adalah akal-akal yang hidup. (Gilbert White, Fisikawan Inggris, 1720-1793)
Jika engkau tidak dapat menikmati membaca satu buku yang sama, padahal telah mencoba membacanya berkali-kali, maka ketahuilah bahwa tidak ada alasan untuk membaca buku itu sama sekali. (Oscar Wilde, penyair Irlandia, 1854-1900).

4.      Buku jendela dunia
Buku merupakan jendela dunia sebab hanya dengan membaca kita dapat mengetahui segala sesuatu yang menakjubkan tentang dunia luar.  Membaca buku akan menambah pengetahuan anda tentang apa yang ada di dunia ini. Misalnya saja anda membaca buku yang berisi tentang negara mesir dan sejarahnya. Tentu saja akan menambah ilmu pengetahuan anda tentang negara mesir. Ketika ingin mengetahui apa yang ada di dasar laut, anda juga tidak harus menyelam ke dasar laut untuk dapat mengetahui apa yang ada di dalamnya. Anda cukup membaca tentang kelautan, dan pastilah anda akan mengetahui apa yang ada di dalam lautan tersebut. Juga ingin mengetahui isi perut bumi , anda cukup membaca tentang perut bumi.
Dengan membaca buku, anda akan mendapat banyak informasi tanpa harus menanggung resiko untuk mendapatkan informasi tersebut. Bayangkan saja jika anda harus masuk ke dalam kawah gunung berapi ketika ingin mendapatkan informasi tentang aktifitas gunung berapi. Pasti hal tersebut akan mendatangkan resiko yang sangat besar untuk keselamatan anda. Nah itulah keistimewaan sebuah buku yang sangat abadi, mari kita baca buku agar kita mengetahui banyak hal di muka bumi ini.
5.      Manfaat buku
Buku adalah investasi yang tiada habisnya dan tak ternilai harganya. Buku juga bisa mengubah nasib seseorang yang siap belajar dan mau berubah. Buku memberikan kontribusi besar sebagai penunjang dalam mengembangkan dan mengaktualisasikan diri hingga mencapai prestasi seperti hari ini. Jadi tepat sekali pepatah bijak ini: "Orang miskin karena buku menjadi kaya. Orang kaya karena buku menjadi anggun/mulia". Bayangkan, jika kita bisa membiasakan membaca, minimal 1 buku dalam 1 minggu maka dalam 1 bulan 4-5 buku kita baca dan dalam setahun 52 buku. Maka dalam 5 tahun, kita sudah membaca 260 buku. Jika buku yang kita baca itu topik-topiknya menyangkut bidang yang kita geluti, yang kita minati, maka dalam lima tahun kita pasti bisa menjadi pakar dalam bidang yang kita tekuni.  Sungguh luar biasa! Tentu, saya pun setuju sekali dengan pepatah yang mengatakan "knowledge is power". Pengetahuan adalah kekuatan! Jangan membuang waktu yang berharga hanya untuk kegiatan yang tidak produktif. Mari, pastikan menjadi seorang pembelajar. Tingkatkan kualitas kehidupan dan karir kita dengan membiasakan diri membaca buku yang bermutu. Bukan nanti,bukan besok, tapi di mulai hari.
Dari semua paparan diatas jadi dapat disimpulkan bahwa hal yang menarik dari wacana “speaking truth to power with books” yakni sebuah pengalaman berharga dapat menjadi satu motivasi untuk menjadi orang yang lebih bermanfaat dan berevolusi untuk merubah kualitas.  Dengan memberikan sebuah karya sebuah buku saja, sudah bisa menggugah keinginan masyarakat untuk lebih memahami isi dan makna dalam sebuah tulisan.  Pemahaman makna itu sangat penting, karena akan merubah cara pandang dan cara berfikir seseorang.
Intinya menjadi orang yang berkualitas tidak lepas dari apa yang ia perbuat dan lakukan. Terutama menggugah keinginan masyarakat dalam mencintai kegiatan literasi. Lebih memberikan kesadaran bahwa membaca itu penting, karena merupakan cara untuk membuka wawasan dan informasi baru. Oleh karena itu buku sangat bermanfaat dalam kehidupan. Dalam wacana tersebut memberi kita pelajaran bahwa menjadi seorang pembaca itu tidak hanya membaca saja, tapi harus mampu memahami makna nya sehingga apa yang ditulis dalam buku akan tersampaikan dengan baik. Disinilah kualitas seorang pembaca harus lebih ditekankan.
Kemudian sedikit menyinggung mengenai asumsi bahwa Columbus itu adalah seorang pembunuh, penyiksa, penculik, mutilator orang pribumi, munafik, orang yang tamak mencari emas, bersedia untuk membunuh orang dan mencincang orang. Saya rasa hal tersebut memang sudah terbukti, seperti fakta-fakta sejarah yang tertera dibawah ini.
1.  Columbus tidak pernah tiba di daratan Amerika Utara. Perjalanannya membawa dia ke Amerika Tengah dan Selatan, Puerto Rico, Kepulauan Virgin Bahama dan kepulauan Karibia lainnya.
2.      Hari Columbus pertama kali dirayakan pada tahun 1792 di New York. 1792, adalah tanda 300 tahun kedatangan Columbus. Hari Columbus menjadi hari libur nasional pada tahun 1937.
3.      Columbus bukan orang pertama yang menemukan Dunia Baru. Orang - orang Skandinavia (Viking) menjelajahi benua Amerika Utara pada abad ke-11 dan mendirikan koloni L'Anse aux Meadow.
4.       Columbus bertanggung jawab langsung atas pembunuhan ribuan penduduk asli Amerika. Dia mengeksploitasi mereka, memanfaatkan sumber daya dan memperbudak mereka. Hugo Chavez menghancurkan patungnya di Caracas karena dia melihat Columbus sebagai imperialis yang banyak melakukan pembantaian.
5.      Columbus dipandang sebagai pola dasar antara yang baik dan yang jahat di Spanyol dan Amerika Utara. Dia juga menjadi simbol budaya.
6.      Columbus adalah seorang Italia yang berspekulasi telah lahir di Genoa. Ada klaim bahwa ia sebenarnya lahir di Corsica juga.
7.      Motivasi Columbus 'untuk eksplorasi adalah menjadi utusan untuk non-Kristen.
8.       Dunia ini tidak dianggap datar oleh Columbus dan penjelajahnya. yang hal Ini disebut Mitos Bumi Datar.
9.      Christopher Columbus adalah nama Anglophone yang diberikan kepada explorer. Dia memiliki nama Spanyol dan Italia juga. Yang paling terkenal, dia dipanggil Christoforo Kolombo.
10.  Permohonan pertimbangan dilakukan ke Portugal oleh Christopher Columbus untuk membantu dia mengeksplorasi dan mendanai perjalanannya. Raja memberikan proposal pada ahlinya, yang kemudian menolak hal itu.





Referensi
http://onoaja.blogspot.com/2013/01/sejarah-christopher-columbus-mengungkap.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic