Critical
Review 2
Merubah
kualitas seseorang itu tidak mudah, apalagi merubah kebiasaan buruk. Kebiasaan
buruk manusia bermacam-macam, salah satunya ialah malas. Malas diartikan dalam
berbagai aktifitas. Untuk menjadi orang berkualitas, harus mampu merubah
kebiasaan buruk. Orang berkualitas bisa
menjadi panutan, apalagi jika ia bisa memberikan sebuah karya seperti sebuah
buku. Seorang penulis yang berkualitas ialah ia yang bisa memberikan isi
tulisan yang bermanfaat, oleh karena itu penulis juga harus mampu membangun
sebuah tulisan yang bermakna. Sehingga karya yang ia buat tidak semata-mata
sebuah benda mati, tetapi mampu menggugah minat pembaca. Tetapi pada kenyataan nya orang yang tergugah
untuk membaca hanya beberapa saja. Entah jenuh karena isi dari buku bacaan
tersebut monoton atau mungkin kurangnya minat membaca, apalagi menulis. Oleh karena itu masyarakat indonesia ini
belum bisa di sebut berkualitas. Seperti wacana “speaking truth to power with books” yang telah saya baca, bahwa
tertera didalamnya yakni minat seseorang untuk menjadi orang profesional yang
mampu menggugah keinginan para masyarakat untuk mencintai kegiatan membaca agar
memperbarui wawasan yang mereka miliki, dan juga menggali pemahaman makna dalam
buku.
Seperti
yang dapat diambil dari wacana tersebut, bahwa kegigihan seseorang untuk
menjadi orang profesional dan mampu membuat sebuah karya tulis sehingga bisa
merubah kesadaran membaca untuk setiap
masyarakatnya. Sebuah pengalaman yang ia rasakan, cukup menjadi sejarah dan
sangat penting dalam kehidupannya. Menjadi seorang aktifis sosial dalam
masyarakat dan dibesarkan di lingkungan yang biasa saja, menjadikan dia sebagai
seorang pembaca dan penulis yang mampu merubah kualitas hidupnya. Seperti sebuah pernyataan yang disajikan
dalam buku “Antropology off the shelf” yang memiliki efek yang sangat kuat bagi
pembaca. Keterbatasan orangtua tidak menjadikan seseorang untuk diam dan tak
ingin mencari sesuatu yang membuat nya mendapat hal baru. Pada umur 14 tahun ia
menemukan sebuah buku dijalan. Buku tersebut adalah jendela pembuka untuknya.
Orangtua nya pun mengerti bahwa anaknya suka membaca dan sangat tertarik untuk
mempunyai buku-buku lain.
Sebuah
pengalaman menarik juga pernah beliau alami ketika suatu saat beliau sedang
duduk di sebuah kantin. Beliau melihat
mahasiswa sedang membaca sebuah buku. Ketika dilihat ternyata buku itu berjudul
“The Color Purple oleh Alice Walker”. Ternyata penulis buku itu adalah murid
beliau, namun beliau tidak memberitahu pada wanita itu jika penulis buku yang
sedang dibaca gadis tersebut adalah muridnya.
Tidak banyak bicara, kemudian beliau langsung menanyakan “Apa pendapat
apa tentang buku itu ?”. Pembaca
menjawab bahwa buku tersebut telah mengubah hidupnya. Jika buku mengubah hidup
seseorang dengan mengubah kesadaran orang tersebut,
itu akan memiliki efek pada dunia. Cepat atau lambat buku beroperasi di banyak
cara untuk mengubah kesadaran masyarakat.
Pertama, mereka dapat memperkenalkan sebuah ide yang pembaca tidak
pernah terpikirkan sebelumnya. Kita membaca Herman Melville, Billy Budd dan
kita dihadapkan dengan situasi di mana semua orang mematuhi hukum, semua orang
patuh mengikuti aturan. Pendeta ini mengikuti apa yang dia pikir adalah firman
Allah dan semua orang lain mengikuti kata beberapa otoritas dan Billy Budd
seorang pria yang tidak bersalah, yang dihukum mati. Mungkin aturan hukum harus
diperiksa, dan mungkin otoritas tidak akan dihormati, atau orang yang tidak
bersalah akan mati.
Kemudian penulis mengatakan sesuatu
tentang Christopher Columbus. Sangat mengejutkan
apabila membaca buku tentang Columbus. Columbus adalah seorang pahlawan, penemu
besar, dan pembaca kitab yang saleh.
Tetapi Columbus juga disebut sebagai pembunuh, penyiksa, penculik,
mutilator orang pribumi,
munafik, orang yang tamak mencari emas, bersedia untuk membunuh orang dan
mencincang orang. Pada suatu saat, penulis menerima surat dari seorang guru di
California yang mengatakan "Kau tahu, kau
membuat saya dalam kesulitan. Seorang siswa membawa pulang buku anda, ibunya membaca BAB pertama atau mungkin lima halaman pertama
dari BAB pertama, dan berkata, " Aku akan berbicara dengan komite sekolah,
saya fikir anda ini adalah seorang guru komunis”. Kasus ini merupakan
fakta-fakta tentang Columbus yang menyebabkan revolusi dalam pemikiran seseorang.
Dalam wacana “speaking truth to power with books” dapat diambil beberapa poin
penting yang menyangkut dengan isi dari wacana tersebut, diantaranya :
1.
Minat baca
Minat
baca adalah kunci utama seseorang agar bisa mengetahui informasi, menggali
pengetahuan dan mampu menjadi orang yang kritis sehingga mampu berevolusi.
Membaca penting untuk peningkatan peradaban masyarakat dan kemajuan suatu
bangsa. Sehingga majunya suatu bangsa dapat diukur dari tingginya minat baca
dari masyarakatnya. Sejak tahun 2000, Salah satu program internasional, PISA (Programme
for International Student Assessment), yang diselenggarakan oleh OECD (Organization
for Economic Cooperation and Development) berinisiatif untuk melakukan
survei ke beberapa negara terkait profil kemampuan dasar siswa yaitu membaca,
matematika, dan sains di akhir masa wajib belajar mereka (sekitar usia 15
tahun). Survei PISA ini diselenggarakan setiap 3 tahun sekali, yaitu tahun
2000, 2003, 2006, dan 2009. Beberapa aspek yang diukur PISA dari membaca yaitu
kemampuan memahami bacaan (understanding), menggunakan (using),
mengidentifikasi (identifying) informasi yang ada dalam bacaan, dan
merefleksi serta mengevaluasi bacaan (reflecting on written text).
Berdasarkan survei PISA ini, dari 41 negara yang disurvei, ironisnya, negara
Indonesia menempati “urutan ke-3 dari belakang” (urutan ke-39), menyusul
kemudian negara Albania, dan Peru. Secara berurutan dari peringkat pertama
yaitu, Finlandia, Kanada, New Zealand, Australia, Irlandia, Hongkong, China,
Korea, Inggris, Jepang, dan Swedia. Hal ini merupakan suatu “prestasi” yang
sangat membanggakan bagi negara Indonesia, dan mungkin sangat wajar jika
menteri pendidikan kita (Mohammad Nuh) sangat memaksakan diberlakukannya
kurikulum yang baru, yaitu kurikulum 2013 dengan segera. Hal ini bertujuan
untuk memperbaiki image kurang baik pendidikan negara Indonesia di mata
internasional.
Minat
baca masyarakat Indonesia yang sangat rendah menjadi faktor penentunya. Kenapa
minat baca negara Indonesia ini sangat rendah? Hal ini mungkin sebagai dampak
tidak langsung dari kebijakan pemerintah yang sama sekali tidak mewajibkan
jumlah buku yang harus dibaca oleh peserta didik selama masa belajarnya.
Kebijakan membaca cenderung hanya sekedar anjuran bukan kewajiban. Sehingga
wajar, minat baca masyarakat sangat rendah, kebodohan semakin meraja lela,
tindakan yang tidak lagi intelek, lebih mengutamakan fisik daripada akal sehat,
demo dan tawuran siswa dimana-mana, persaingan kerja semakin tidak sehat, para
petinggi di pemerintahan yang semakin tidak bijaksana dalam pengambilan
keputusan, masyarakat dan pejabat tidak ada bedanya. Kebijakan para pejabat,
menghasilkan generasi-generasi yang hobi
tawuran, yang kemudian setelah dewasa malah mencalonkan diri menjadi pemangku
kebijakan di pemerintahan. Kondisi suatu bangsa menjadi seperti lingkaran setan
yang tak ada buntutnya.
“Menurut Bram dan Dickey (dalam
Darmono, 2007:215) menyatakan bahwa membaca adalah kegiatan yang dilakukan
berupa penerjemahan simbol atau huruf ke dalam kata dan kalimat yang memiliki
makna bagi seseorang”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat
diambil simpulan bahwa membaca merupakan kegiatan yang bersifat aktif reseptif
dengan cara memahami setiap isi dari apa yang tertulis dengan saksama. Minat
sering diartikan sebagai “interest”. Minat bisa dikelompokkan sebagai
sikap (attitude) yang memiliki kecenderungan tertentu. Minat tidak bisa
dikelompokkan sebagai pembawaan, tetapi sifatnya bisa diusahakan, dipelajari,
dan dikembangkan.
2. Faktor-Faktor dan Motivasi Minat
Baca
Abd. Rachman (1983:16) mengemukakan
bahwa minat baca diartikan sebagai perwujudan perilaku baca yang disebabkan
oleh faktor-faktor pendorong tertentu, baik oleh faktor internal maupun
eksternal.
Minat yang dimiliki oleh setiap
orang pastinya berbeda-beda, dengan kata lain tergantung pada masing-masing
individu. Dalam hal ini, minat tersebut dengan minat terhadap membaca. Minat
membaca tiap individu tidaklah sama, ada pelajar yang suka dan hobi membaca dan
ada pula yang tidak hobi membaca. Namun, minat baca setiap orang juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti yang dikemukakan oleh Crow and Crow (dalam Supriyadi, 1986:75)
menyatakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi minat baca seseorang, di
antaranya:
Pertama, kondisi
fisik. Kondisi fisik memang mejadi hal utama yang menjadi perhatian karena
dengan kondisi fisik yang baik dan sehat, maka keadaan seseorang akan stabil.
Hal itulah yang nantinya juga akan berpengaruh terhadap aktivitas yang ia
lakukan, misalnya saja kegiatan membaca buku. Apabila kondisi fisiknya sehat,
maka ia akan merasa senang dan suka untuk membaca.
Kedua, kondisi
mental. Tak ubahnya kondisi fisik, kondisi mental seseorang juga sangat
berpengaruh terhadap aktivitasnya sehari-hari. Apabila mental seseorang sedang
“down” “jatuh”, maka pelajar tersebut tidak akan merespon dengan baik
apa yang akan ia kerjakan, misanya saja membaca buku. Sebaliknya, jika mental
pelajar tersebut “bagus”, maka ia akan merasa senang dan suka untuk melakukan
kegiatan membaca.
Ketiga, status
emosi. Tak ubahnya kondisi fisik dan mental, status emosi juga sangat
berpengaruh terhadap kondisi tiap individu. Apabila kondisi emosinya stabil dan
baik, maka ia kana senang dan ringan dalam melakukan kegaitan yang ia sukai,
misalnya kegiatan membaca buku. Namun, apabila emosinya sedang labil, maka
seorang pelajar tersebut juga enggan bahkan tidak mau untuk melakukan kegiatan
apapun, tak terkecuali kegiatan membaca.
Keempat, lingkungan
sosial. Lingkungan sosial setiap individu pastinya berbeda-beda. Jika
lingkungan sosial tempat individu tinggal adalah lingkungan yang baik, dalam
artian lingkungan masyarakat yang suka membaca, maka si pelajar tersebut secara
tidak langsung pun akan mulai suka dengan membaca, padahal ia sebenarnya tidak
hobi membaca. Namun, apabila lingkungan tempat tinggal si pelajar tidak
“sehat”, dalam artian kondisi masyarakat yang “amburadul”, maka ia pun juga
akan terpengaruh menjadi “amburadul” dan cenderung atau tidak mau melakukan
kegiatan yang bermanfaat, seperti kegiatan membaca.
Dari keempat faktor yang sudah
disebutkan di atas, sekiranya dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik, mental,
emosi, dan lingkungan sosial sangat berpengaruh terhadap setiap individu.
Dengan kondisi fisik, mental, emosi, dan lingkungan sosial yang baik dan sehat,
maka setiap individu akan merasa senang melakukan kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat dan juga menambah wawasan pengetahuannya, seperti kegiatan membaca
dan dari sinilah minta baca seseorang akan “tumbuh”.
Motivasi
Internal dan Eksternal
Dalam hal ini
dapat dikaitkan dengan teori dorongan. Dorongan adalah daya motivasional yang
mendorong lahirnya perilaku yang mengarah pada pencapaian suatu tujuan.
Dorongan yang dimaksud ialah motivasi. Dorongan-dorongan tersebut dapat muncul
dari dalam diri orang tersebut atau dapat dirangsang dari luar. Motivasi yang
berasal dari dalam merupakan dorongan yang bersifat internal, sedangkan
dorongan dari pihak lainnya bersifat eksternal. Motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang timbul sebagai hasil atau akibat adanya pengaruh pihak lain.
Namun, dalam kenyataannya dorongan yang berasal dari dalam diri seorang anak
(motivasi internal) masih tergolong rendah.
3.
Pentingnya membaca buku
Orang yang berkualitas mampu
menggabungkan pengetahuan yang ia miliki. Pengetahuan tersebut sudah pasti didapat
dari kegiatan membaca. Sangat terlihat bahwa pengaruh dari membaca ini sangat
penting. Namun setelah membaca, tidak semua bisa mendapat informasi yang
benar-benar baru. Akan lebih baik nya jika meninjau informasi yang tertinggal
dengan memberi beberapa pertanyaan pada diri sendiri, diantaranya :
a. Apa intisari
artikel atau paragraf ini ?
b. Masalah apa
yang sedang coba dipecahkan pengarang ?
c. Bagaimana
ide atau solusi penulis berkaitan dengan hidup saya ?
d. Adakah
metode berfikir atau metafora yang terkandung dalam bacaan ini bisa saya ambil
untuk memecahkan masalah dalam hidup saya ?
e. Adakah
kemungkinan ide baru terselip dalam artikel / wacaana ini ?
f. Apakah saya
ingin menjelajahi topik dalam wacana / buku ini lebih jauh lagi ?
Kita akan temukan informasi terbaru
untuk menggali wawasan kita apabila bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Pengetahuan tersebut akan menjadi sumber terbaru untuk menggali kemampuan
menulis yang kita miliki, dan bisa membuat sebuah karya. Seperti pendapat-
pendapat dibawah ini yang mengutarakan bahwa membaca itu memang sangat penting.
Sebelum kita mengarahkan orang untuk membaca
buku-buku yang baik, mari terlebih dulu kita mengajari mereka gemar membaca.
(Skinner, Psikolog Amerika, 1904-1990)
Tidak ada cara untuk memperluas cakrawala dan dunia
anak-anakmu, kecuali dengan membuat mereka gemar membaca.
(Jacqueline Kennedy Onassis, istri John F. Kennedy, mantan Presiden AS)
Membaca buku seorang pemikir tidak hanya
berarti engkau mengambil gagasan dari ucapannya, tapi juga pergi dan mengadakan
perjalanan bersamanya. (Andre Gide, pemikir Perancis, 1869-1951)
Orang yang punya kesempatan untuk membaca pasti
bahagia. Sebab, dia dapat memetik bunga-bunga dari taman-tamana dunia,
kondisi-kondisi umat terdahulu tergambar di depan matanya, dia laksana hidup
dengan orang-orang terbaik di setiap masa, dan seolah-olah dunia semuanya
tercipta untuk dirinya. (John Herschel, astronom Inggris, 1792-1871)
Buku bukanlah tumpukan kertas tak bernyawa yang
disimpan di rak. Buku adalah akal-akal yang hidup. (Gilbert White,
Fisikawan Inggris, 1720-1793)
Jika engkau tidak dapat menikmati membaca satu
buku yang sama, padahal telah mencoba membacanya berkali-kali, maka ketahuilah
bahwa tidak ada alasan untuk membaca buku itu sama sekali. (Oscar
Wilde, penyair Irlandia, 1854-1900).
4.
Buku jendela dunia
Buku
merupakan jendela dunia sebab hanya dengan membaca kita dapat mengetahui segala
sesuatu yang menakjubkan tentang dunia luar.
Membaca buku
akan menambah pengetahuan anda tentang apa yang ada di dunia ini. Misalnya saja
anda membaca buku yang berisi tentang negara mesir dan sejarahnya. Tentu saja
akan menambah ilmu pengetahuan anda tentang negara mesir. Ketika ingin
mengetahui apa yang ada di dasar laut, anda juga tidak harus menyelam ke dasar
laut untuk dapat mengetahui apa yang ada di dalamnya. Anda cukup membaca
tentang kelautan, dan pastilah anda akan mengetahui apa yang ada di dalam
lautan tersebut. Juga ingin mengetahui isi perut bumi , anda cukup membaca
tentang perut bumi.
Dengan membaca buku, anda akan
mendapat banyak informasi tanpa harus menanggung resiko untuk mendapatkan
informasi tersebut. Bayangkan saja jika anda harus masuk ke dalam kawah gunung
berapi ketika ingin mendapatkan informasi tentang aktifitas gunung berapi.
Pasti hal tersebut akan mendatangkan resiko yang sangat besar untuk keselamatan
anda. Nah itulah keistimewaan sebuah buku yang sangat abadi, mari kita baca
buku agar kita mengetahui banyak hal di muka bumi ini.
5.
Manfaat buku
Buku adalah
investasi yang tiada habisnya dan tak ternilai harganya. Buku juga bisa
mengubah nasib seseorang yang siap belajar dan mau berubah. Buku memberikan
kontribusi besar sebagai penunjang dalam mengembangkan dan mengaktualisasikan
diri hingga mencapai prestasi seperti hari ini. Jadi tepat sekali pepatah bijak
ini: "Orang miskin karena buku menjadi kaya. Orang kaya karena buku
menjadi anggun/mulia". Bayangkan, jika kita bisa membiasakan membaca,
minimal 1 buku dalam 1 minggu maka dalam 1 bulan 4-5 buku kita baca dan dalam
setahun 52 buku. Maka dalam 5 tahun, kita sudah membaca 260 buku. Jika buku
yang kita baca itu topik-topiknya menyangkut bidang yang kita geluti, yang kita
minati, maka dalam lima tahun kita pasti bisa menjadi pakar dalam bidang yang
kita tekuni. Sungguh luar biasa! Tentu,
saya pun setuju sekali dengan pepatah yang mengatakan "knowledge is
power". Pengetahuan adalah kekuatan! Jangan membuang waktu yang
berharga hanya untuk kegiatan yang tidak produktif. Mari, pastikan menjadi
seorang pembelajar. Tingkatkan kualitas kehidupan dan karir kita dengan
membiasakan diri membaca buku yang bermutu. Bukan nanti,bukan besok, tapi di
mulai hari.
Dari semua
paparan diatas jadi dapat disimpulkan bahwa hal yang menarik dari wacana
“speaking truth to power with books” yakni sebuah pengalaman berharga dapat
menjadi satu motivasi untuk menjadi orang yang lebih bermanfaat dan berevolusi
untuk merubah kualitas. Dengan
memberikan sebuah karya sebuah buku saja, sudah bisa menggugah keinginan masyarakat
untuk lebih memahami isi dan makna dalam sebuah tulisan. Pemahaman makna itu sangat penting, karena
akan merubah cara pandang dan cara berfikir seseorang.
Intinya
menjadi orang yang berkualitas tidak lepas dari apa yang ia perbuat dan
lakukan. Terutama menggugah keinginan masyarakat dalam mencintai kegiatan
literasi. Lebih memberikan kesadaran bahwa membaca itu penting, karena
merupakan cara untuk membuka wawasan dan informasi baru. Oleh karena itu buku
sangat bermanfaat dalam kehidupan. Dalam wacana tersebut memberi kita pelajaran
bahwa menjadi seorang pembaca itu tidak hanya membaca saja, tapi harus mampu
memahami makna nya sehingga apa yang ditulis dalam buku akan tersampaikan
dengan baik. Disinilah kualitas seorang pembaca harus lebih ditekankan.
Kemudian
sedikit menyinggung mengenai asumsi bahwa Columbus itu adalah seorang pembunuh, penyiksa, penculik, mutilator orang pribumi, munafik, orang yang tamak mencari emas, bersedia
untuk membunuh orang dan mencincang orang. Saya
rasa hal tersebut memang sudah terbukti, seperti fakta-fakta sejarah yang
tertera dibawah ini.
1. Columbus
tidak pernah tiba di daratan Amerika Utara. Perjalanannya membawa dia ke
Amerika Tengah dan Selatan, Puerto Rico, Kepulauan Virgin Bahama dan kepulauan
Karibia lainnya.
2. Hari
Columbus pertama kali dirayakan pada tahun 1792 di New York. 1792, adalah tanda
300 tahun kedatangan Columbus. Hari Columbus menjadi hari libur nasional pada
tahun 1937.
3. Columbus
bukan orang pertama yang menemukan Dunia Baru. Orang - orang Skandinavia
(Viking) menjelajahi benua Amerika Utara pada abad ke-11 dan mendirikan koloni
L'Anse aux Meadow.
4. Columbus bertanggung jawab langsung atas
pembunuhan ribuan penduduk asli Amerika. Dia mengeksploitasi mereka,
memanfaatkan sumber daya dan memperbudak mereka. Hugo Chavez menghancurkan
patungnya di Caracas karena dia melihat Columbus sebagai imperialis yang banyak
melakukan pembantaian.
5. Columbus
dipandang sebagai pola dasar antara yang baik dan yang jahat di Spanyol dan
Amerika Utara. Dia juga menjadi simbol budaya.
6. Columbus
adalah seorang Italia yang berspekulasi telah lahir di Genoa. Ada klaim bahwa
ia sebenarnya lahir di Corsica juga.
7. Motivasi
Columbus 'untuk eksplorasi adalah menjadi utusan untuk non-Kristen.
8. Dunia ini tidak dianggap datar oleh Columbus
dan penjelajahnya. yang hal Ini disebut Mitos Bumi Datar.
9. Christopher
Columbus adalah nama Anglophone yang diberikan kepada explorer. Dia memiliki
nama Spanyol dan Italia juga. Yang paling terkenal, dia dipanggil Christoforo
Kolombo.
10. Permohonan
pertimbangan dilakukan ke Portugal oleh Christopher Columbus untuk membantu dia
mengeksplorasi dan mendanai perjalanannya. Raja memberikan proposal pada
ahlinya, yang kemudian menolak hal itu.
Referensi
http://onoaja.blogspot.com/2013/01/sejarah-christopher-columbus-mengungkap.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic