Artikel yang berjudul “Speaking Truth to Power
with Books” yang di tulis oleh Howard Zinn merupakan artikel yang berisi
tentang menulis, membaca, dan sejarah Chripstopher Columbus. Dalam artikel
tersebut terdapat pernyataan bahwasannya dengan membaca buku dapat mengubah
hidup seseorang. Sangat luar biasa pula,
buku dapat memiliki efek yang kuat terhadap orang-orang yang membaca buku
tertentu. Buku dapat mengubah dunia. Membaca dapat mengubah dunia. Menulis
dapat mengubah dunia pula.
Sebuah buku
ibarat taman bunga yang di bawa dalam kantong (Anonim, peribahasa Cina) dan sebuah kamar tanpa buku bagaikan tubuh tanpa jiwa (Marcus T. Cicero). Begitu pentinya arti sebuah buku. Begitu
bermanfaatnya pula arti sebuah buku. Buku apapun yang membantu seseorang
anak membentuk kebiasaan membaca, menjadikan membaca kebutuhannya yang mendalam
dan tiada habis adalah buku yang baik baginya. Membaca buku adalah membuka jendela dunia,
menyibak cakrawala ilmu pengetahuan. Oleh karenanya budaya membaca harus
digalakkan. Dengan
membaca kita memasukkan dunia kedalam pikiran kita. Orang yang rajin membaca buku memiliki umur yang panjang. Karena ia
mampu berkelana ke ribuan tahun silam. Begitu indahnya kata-kata mutiara tersebut. Membaca mempunyai pengaruh
besar terhadap kehidupan kita. Membaca pula merupakan gudang ilmu yang akan
merubah kita menjadi sosok yang lebih baik.
Bagaimana dengan menulis? Menulis merupakan
proses belajar jangka panjang, karena dalam tingkatannya, memaksa seseorang
untuk merenung, memperhatikan permasalahan dan memilih kata-kata yang pantas
untuk dipergunakan. Menulis bukan sekedar mengoplos yang menghasilkan nilai
murahan. Menulis itu menuntut tanggung jawab moral. Sebenarnya menulis itu
dapat dipelajari, asalkan ada kemauan, keberanian mencoba dan mengolah, serta
tekun berlatih. Menulis dapat
dianggap sebagai suatu proses maupun suatu hasil. Menulis merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Menulis adalah
salah satu cara memangkas bagian permukaan segala sesuatu untuk menjelajahi
atau memahami banyak sesuatu. – Robert
Duncan –. Begitu pentingnya arti sebuah menulis. Menulis bukan hanya
menuangkan kata-kata ke dalam sebuah tulisan tapi menulis merupakan sebuah
seni, tuntutan hidup dan jiwa. Menulis akan membuat kenyamanan. Semua imajinasi
dan pikiran akan tersalurkan. Ide-ide kreatif pun lahir dengan menulis. Menulis
menjadi penghubung antara dunia khayalan kita dengan dunia nyata. Bagaimana
imajinasi pikiran tentang sebuah gedung kemudian tercipta menjadi nyata, karena
ada tulisan. Dimulai dengan menggambarkan bayangan yang ada dalam pikiran
sedikit demi sedikit, lalu mendiskusikannya dengan orang lain, kemudian
bersama-sama dipecahkan masalah yang ada. Itulah arti penting sebuah menulis.
Banyak sekali manfaat menulis, diantaranya :
·
Catatan dan Kenangan. Hidup
terus berjalan, tak bisa jarum jam kita hentikan. Kejadian beberapa jam lalu
saja sudah kita lupakan karena tertindih kejadian saat ini. Namun, di antara
jutaan kejadian dalam hidup kita, tentu ada yang monumental dan penting. Itulah
yang penting untuk diabadikan dalam catatan.
·
Pengembangan Diri. Dalam
menulis ada proses pengembangan diri karena kita terus-menerus belajar. Saat
akan membuat tulisan, pastinya ada proses mengecek data lebih dulu atau membaca
referensi. Minimal, mencari inspirasi agar tulisan kita tidak “kosong”.
- Warisan. Tulisan dalam berbagai bentuk adalah warisan terindah sejarah peradaban manusia. Berbagai kitab suci agama pun dibuat dalam bentuk tulisan. Ketinggian budaya suatu peradaban tercermin dari banyaknya tulisan yang dibuat para ahlinya. Maka, di abad pertengahan, ketika terjadi perang dan musuh masuk kota, yang pertama dihancurkan setelah melumpuhkan benteng adalah perpustakaan.
Apakah dengan menulis dapat merubah
dunia? Ya tentu, karena tulisan yang kita buat terkadang dapat mengubah hidup
seseorang. Mengapa dapat terjadi demikian? Karena terkadang kata-kata yang kita
tuangkan dalam tulisan membuat orang lain sadar bahwa itu adalah benar.
Terkadang kata-kata mutiara indah yang kita tuangkan dalam tulisan, membuat
seorang pembaca sadar, mengiyakan argumen kita, dan berubah menjadi sosok yang
lebih baik. Begitu besar pengaruh tulisan terhadap pembaca. Pembaca yang
berkualitas akan menjadi penulis yang berkualitas pula. Seperti yang dikatakan
oleh Hermanto, bahwa “Penulis yang baik, karena ia menjadi pembaca yang baik”.
(Hernowo).
Nabi Muhammad
SAW mampu merubah dunia yang gelap gulita menjadi dunia yang bercahaya/nur
melalui ajaran-ajaran Illahiyah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Kedua kitab ini akan selalu mempengaruhi manusia untuk berubah dan berkembang.
Demikian pula dengan ide dan pemikiran Bung Karno yang terekam dalam buku “Di
bawah Bendera Revolusi, Sarinah, Indonesia Menggugat” dan lainnya
mampu menggerakkan bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaannya dari penjajah
kolonial Belanda. Itulah pengaruh
besar dari sebuah buku. Buku yang ditulis oleh sang penulis, lalu dibaca oleh
pembaca dan kemudian buku tersebut dapat menjadi motivasi bagi setiap insan
manusia yang membacanya.
“Ketika sebuah tulisan bisa bernafas dihati setiap manusia,
berarti sejarah dunia mulai dibuka untuk maju kedepan.”
“Alasan
seseorang untuk menulis ada bermacam. Di dalam QS. Al-‘Alaq ayat 4, seorang
muslim wajib menuntut ilmu, salah satunya adalah dengan pena atau menulis.”
Tidak hanya
dengan menulis, salah satu kunci merubah dunia ialah dengan membaca. Membaca
merupakan aktivitas yang paling berharga bagi manusia karena kegiatan ini
adalah jalan yang mengantar manusia untuk mencapai derajat kemanusiaan yang
sempurna. Besarnya peran manusia dalam pengaturan alam membuatnya memerlukan
ilmu pengetahuan. Dari membaca tersebut, lahirlah beberapa gagasan yang
dituangkan dalam goresan pena, berupa tulisan yang nantinya akan menunjukkan
buah pikiran atau ide baru.
Tulisan dapat
mempengaruhi dan merubah sikap masyarakat meskipun perlu waktu lama. Seperti
halnya Rasulullah SAW yang membutuhkan waktu berabad-abad untuk menakhlukkan hati
setiap umat manusia dengan tulisan yang terukir didalam Al-Qur’an. Nah, jangan
pernah takut untuk menulis, menulis bukan monster yang harus ditakuti,
tetapi bagaimana kita bisa berperang untuk menakhlukkan kecenderungan buntu
ketika dihadapakan pada kertas kosong yang harus diisi dengan rangkaian
kata-kata.
Menulis
merupakan kegiatan yang memiliki nilai luar biasa dalam kehidupan manusia, kerena tulisan mampu
mendokumentasikan dan menyebarkan ide, gagasan, pemikiran, serta penemuan
seseorang berabad-abad lamanya. Kekuatan sebuah buku sering melampaui umur
manusia itu sendiri. Maka
abadikanlah diri kita melalui tulisan. Sehebat-hebatnya manusia, ia tidak akan
dikenang bila tak ada bukti prasasti yang telah ia lakukan yaitu menulis.
dengan menulis, kita akan dikenang walaupun telah tiada.
Demikian,
menulis akan mampu merubah dunia sesuai perkembangannya. “Menulis itu
indah” begirulah kata Stephen King seorang penulis novel yang mampu menggebrak dunia dengan novel-novelnya sebanyak 35 judul novel. Sementara
menulis tidak sekedar paham tata bahasa
dan tanda baca saja. Namun, perlu pengembangan kemampuan yang dinamis,
kemampuan menganalisis, dan kemampuan membedakan antara hal yang valid dan
akurat.
Maka menulis
itu pada hakikatnya bukan hanya mendemonstrasikan apa yang diketahui saja, tapi
membutuhkan kemauan, kemampuan, dan ekspresi diri. Sehingga tulisan bisa
diterima dihati manusia serta dapat membobol era globalisasi dunia.
“Menulis adalah mencipta, dalam suatu penciptaan seseorang
mengarahkan tidak hanya semua pengetahuan, daya, dan kemampuannya saja, tetapi
ia sertakan seluruh jiwa dan nafas hidupnya.” (Stephen King)
“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka
jadilah penulis”. (Imam Al-Ghazali)
Janga
sampai kita meninggal tanpa menghasilkan jejak-jejak sejarah dalam hidup kita.
[BS. Wibowo]
Sebenarnya,
pembaca dan penulis mempunyai keterkaitan erat satu sama lain. Adanya pembaca
bagi penulis adalah untuk mendapatkan feedback tentang apa yang ditulisnya.
Jika pada era sebelumnya komunikasi hanya terjadi satu arah, yaitu penulis
menayangkan tulisannya, kemudian pembaca membahasnya tidak di depan mata
penulisnya, sekarang era sudah serba terbuka. Kita akan terbiasa dengan para
pembaca yang beragam maunya, dengan beragam karakternya. Pembaca meluangkan
waktu untuk membaca karya kita, kemudian jika tertarik mengomentarinya, baik
yang sifatnya memuji, memberi masukan, atau sekedar menyapa. Apapun itu, ada
yang mereka korbankan saat membaca karya penulis, berusaha memahaminya, dan
berusaha menuliskan komen yang nyambung (atau agak nyambung, atau dibikin ngga
nyambung) dengan isi artikelnya. Dan karena itulah, seorang penulis mendapat
masukan untuk karyanya.
Dengan
adanya kritikan dari pembaca, penulis menjadi belajar, apa yang harus ia
perbaiki, jika memang menginginkan tafsir tunggal pada tulisannya. Bagian ini
yang sulit, karena makin banyak ‘kepala’ (pembaca), maka makin beragam pula
cara berpikirnya. Kadang seorang penulis sudah siap dengan reaksi A yang akan
muncul dari tulisannya, tapi ternyata malah reaksi B yang ia dapatkan. Kadang
sudah siap dengan reaksi A, B dan C, ternyata yang muncul hanya C. Tulisan bisa
menjadi test case, sampai sejauh mana pembaca bisa memahami pesan yang ingin
disampaikan penulis dan tipe pembaca apa yang menyukai topik tersebut. Kedepannya,
jika ingin menuju pada segmen tertentu, tinggal cek data histori, penerimaan
para pembaca yang terwujud dalam komentar. Jadi sebenarnya ada hubungan saling
berbagi antara penulis dan pembaca. Penulis membagi mistikum yang ia dapatkan
dari masa lalu, masa sekarang dan bayangan masa depannya, pembaca
memberikan feedback pada penulis agar dapat menghasilkan karya yang lebih baik.
Membaca
dapat mengubah hidup dan mengubah dunia. Membaca adalah hal yang fundamental,
dimana wawasan dunia dapat kita ketahui hanya dengan membaca baik buku, maupun
artikel-artikel yang tersebar dimedia. Sebuah pemikiran cerdas berawal dari
membaca itulah mengapa membaca menjadi titik awal kemajuan bangsa.
Lima tahun lagi Anda akan sama seperti sekarang, kecuali dua
hal: orang-orang dengan siapa Anda bergaul serta Buku-buku apa yang Anda baca
~ Charles Jones ~
Membaca
merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting di samping tiga
keterampilan berbahasa lainnya. Karena membaca merupakan sarana untuk mempelajari
dunia lain yang kita
inginkan. Kita bisa
memperluas pengetahuan, bersenang-senang, dan menggali pesan-pesan tertulis
hanya dengan membaca.
Membaca adalah
perilaku positif. Perilaku yang harus diawali dengan pembiasaan (conditioning)
sebelum akhirnya mendarah daging dalam keseharian kita. Ketika aktivitas
membaca sudah menjadi kebiasaan, maka aktivitas membaca pun terus kita lakukan
tanpa harus dipaksa.
Banyak dari
kita mungkin merasa enggan untuk membuka lembaran demi lembaran buku. Entah
karena apa, kita sepertinya tidak memiliki semangat untuk melahap bahan-bahan
bacaan. Kerap kali kita membaca hanya sekilas lalu alias tak merampungkan
bacaan sampai selesai.
Apakah membaca
harus berupa buku? Membaca tidak harus berupa buku. Banyak bahan bacaan yang
bisa kita baca, misalnya surat kabar. Membaca surat kabar juga penting bagi
kita karena kita bisa terus mengikuti perkembangan-perkembangan aktual, baik
dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Banyak orang pintar
dan cerdas disebabkan dari rajin membaca. Membaca juga bisa membuat orang lebih
dewasa. Dewasa di sini artinya memiliki pola pikir yang tidak lagi
kekanak-kanakan. Dengan membaca, orang bisa memandang setiap permasalahan hidup
bukan sebagai beban, namun tantangan yang harus diselesaikan. Permasalahan
dalam kehidupan tidak dipandang hanya dari satu sisi, tetapi dari berbagai
sisi. Orang yang memandang permasalahan hidup dari berbagai sisi biasanya lebih
bijaksana dan arif dalam menjalani kehidupan.
Membaca
membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir. Membaca
meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman. Dan dengan sering membaca, orang
mengembangkan kemampuannya, baik
untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai
disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.
Tidak selamanya
membaca itu bermanfaat. Ada juga efek negatif dari membaca. Seperti pepaatah “apel dapat menjadi
racun dan kodok dapat menjadi pangeran”. Maksudnya adalah tidak semua
yang baik dan bermanfaat adalah baik. Membaca yang berlebihan tidak baik untuk
kesehatan mata. Disamping itu kita juga harus bisa memilah mana buku yang baik
dan tidak.
Masih tentang membaca dan menulis. Jika
membaca adalah proses membuka jendela dunia, melihat wawasan yang ada dan
menjadikannya sebagai khazanah pribadi, maka menulis adalah proses menyajikan
kembali khazanah tersebut kepada masyarakat luas.
Ada yang menarik dari
artikelnya Howard Zinn ini. Beliau berani mengungkapkan tentang “Aku akan mengatakan sesuatu tentang
Christopher Columbus”. Saya datang kekesimpulan bahwa semua surat tentang bab
pertama adalah karena itu adalah menjengkelkan untuk mereka yang dibesarkan di
Amerika Serikat yang belajar tentang Columbus pahlawan, Columbus penemu besar,
Columbus pembaca Alkitab yang saleh. Untuk membaca tentang Columbus sebagai
pembunuh, penyiksa, penculik, mutilatora
orang pribumi, munafik, orang yang tamak mencari emas, bersedia untuk membunuh
orang dan mencincang orang - itu mengejutkan. Mengungkapkan fakta-fakta Columbus yang tidak sesuai dengan pemikiran orang Amerika Serikat “Itu kasus di mana hanya untuk mempelajari fakta-fakta tentang Columbus dapat menyebabkan revolusi dalam pemikiran seseorang”. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena orang-orang Amerika Serikat sangat percaya bahwa Christopher Columbus adalah penemu benua Amerika.
orang pribumi, munafik, orang yang tamak mencari emas, bersedia untuk membunuh
orang dan mencincang orang - itu mengejutkan. Mengungkapkan fakta-fakta Columbus yang tidak sesuai dengan pemikiran orang Amerika Serikat “Itu kasus di mana hanya untuk mempelajari fakta-fakta tentang Columbus dapat menyebabkan revolusi dalam pemikiran seseorang”. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena orang-orang Amerika Serikat sangat percaya bahwa Christopher Columbus adalah penemu benua Amerika.
Christopher Columbus
(Nama Genoa asli: Christoffa Corombo, lahir 30 Oktober
1451 – meninggal
20 Mei
1506
pada umur 54 tahun) adalah seorang penjelajah dan pedagang asal Genoa,
Italia,
yang menyeberangi Samudera Atlantik
dan sampai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan tersebut
didanai oleh Ratu Isabella
dari Kastilia
Spanyol
setelah ratu tersebut berhasil menaklukkan Andalusia.
Ia percaya bahwa Bumi berbentuk bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat
sampai ke Timur Jauh melalui jalur barat.
Columbus
bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang ia dapati sudah diduduki. Ia
juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu karena sekarang telah
diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking
dari Eropa Utara telah berkunjung ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan
mendirikan koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Terdapat
perkiraan bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Columbus
dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori mengenai
ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.
Columbus
mengira bahwa pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama sekali.
Mereka berorientasi menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan wilayah
Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Columbus ternyata kaget menemukan
bangunan yang persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika.
Semula Columbus disambut dengan ramah oleh suku Indian,
tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Columbus banyak
mendapat resistensi dari penduduk setempat. Beberapa armada kapal milik
rombongan Columbus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa
terganggu dan terancam oleh kedatangan Columbus.
Akhlak
Colombus tidaklah sepenuhnya dikagumi. Dia terkenal kikir. Sifat inilah yang
menyebabkan dia menghadapi kesulitan memperoleh tunjangan dana dari Ratu
Isabella karena Colombus terlampau menampakkan keserakahannya tatkala melakukan
tawar-menawar. Juga walaupun tidak pantas menuduhnya menurut ukuran etika jaman
sekarang, dia memperlakukan orang-orang Indian dengan kekejaman yang sangat.
Hanya
dalam waktu sekitar lima puluh tahun Colombus dan para pengikutnya mendapatkan
segalanya tetapi mengeliminasi populasi sekitar lima belas juta orang. Proses
ini hanya merupakan awal dari pembantaian massal sekitar 100 juta orang oleh
bangsa Eropa yang disebut sebagai 'peradaban' di Belahan Barat membuat awal
penemuan Dunia Baru (benua Amerika) menjadi kasus genosida massal terburuk
dalam sejarah manusia.
Teori
yang menyatakan bahawa Columbus adalah orang yang pertama menjelajahi Samudera
Atlantik dan menginjakkan kaki di benua Amerika adalah teori lama yang belum
diuji. Tidak dipungkiri bahwa era Columbus adalah waktu yang sangat penting
dalam sejarah dunia yang mengubah cara hidup di benua Amerika dan Eropa. Namun
untuk dikatakan bahwa ia adalah orang yang pertama menginjakkan kaki di benua
Amerika adalah teori yang sangat lemah. Eksistensi orang-orang Arab, Afrika
Barat, dan Utsmani di daerah tersebut jauh sebelum kedatangan Columbus dan
orang-orang Kristen Eropa. Teori-teori yang menyatakan bahwa Columbus adalah
orang yang pertama datang ke tanah tersebut bukanlah menjadi fakta final. Teori
tersebut masih sangat perlu diuji dan dibenturkan dengan teori Arab, Afrika
Barat, dan Utsmani.
Tambahan
fakta-fakta yang kemudian terungkap berdasarkan dokumen-dokumen dan
jurnal-jurnal yg ditulis oleh saksi mata dan oleh Columbus sendiri :
·
Ketika bangsa Spanyol
baru mendarat di benua Amerika, para orang-orang Indian menyambutnya dengan
gegap gempita dan rasa ingin tahu, mereka menyuguhi bangsa Spanyol dengan
berbagai makanan dan minuman serta memberikan berbagai macam hadiah, Columbus
menuliskan hal tersebut di buku hariannya:
"Mereka
membawakan kita beo dan bola kapas dan tombak dan banyak hal lainnya, yang
mereka ingin pertukarkan dgn manik-manik kaca dan lonceng elang '. Mereka rela
menyerahkan segala yang mereka miliki. Mereka tegap, dengan tubuh yang baik dan
wajah tampan .... Mereka tidak memanggul senjata, dan tidak mengenal senjata,
karena aku menunjukkan kepada mereka pedang, mereka memegang bagian yg tajam
dan melukai tangan mereka sendiri akibat ketidaktahuannya itu. Mereka tidak
mengenal besi/iron. tombak mereka dibuat dari tebu. Mereka akan menjadi budak yang
baik. Dengan hanya lima puluh orang, kita bisa menundukkan mereka semua dan
membuat mereka melakukan apapun yang kita inginkan."
·
Columbus dan anak
buahnya juga menggunakan Taino sebagai budak seks: adalah hal yang biasa bagi
Columbus menghadiahi anak buahnya dengan wanita lokal untuk diperkosa. Saat ia
mulai mengekspor Taino sebagai budak ke berbagai belahan dunia, perdagangan
seks-budak menjadi bagian penting dari bisnis, seperti Columbus menulis kepada
seorang teman pada tahun 1500: "Dengan seratus castellanoes (koin Spanyol)
sangat mudah memperoleh wanita seperti halnya untuk pertanian, dan sangat umum
dan ada banyak dealer yang bersedia mencari anak perempuan, mereka 9-10 (tahun)
sekarang sedang diminati "
·
Akibat kekejaman
pemerintahan bangsa Eropa terhadap suku asli, ribuan Indian melakukan bunuh
diri massal dengan meminum racun yang terbuat dari singkong (cassava). Banyak
orang tua membunuhi bayi-bayi mereka untuk melepaskan mereka dari penderitaan
hidup di bawah kekuasaan Spanyol.
·
Salah seorang anak buah
Columbus, Bartolome De Las Casas, merasa sangat bersalah atas kekejaman brutal
Columbus terhadap penduduk asli, ia berhenti bekerja untuk Columbus dan menjadi
seorang imam Katolik. Ia menggambarkan bagaimana orang-orang Spanyol di bawah
komando Columbus memotong kaki anak-anak yang lari dari mereka, untuk menguji
ketajaman pisau mereka. Menurut De Las Casas, para pria membuat taruhan siapa
yang dengan satu sapuan pedangnya, bisa memotong seseorang menjadi dua. Dia
mengatakan bahwa anak buah Columbus 'menuangkan air sabun mendidih di atas
orang-orang . Dalam satu hari, De Las Casas pernah menjadi saksi mata tentara
Spanyol memotong-motong, memenggal, atau memperkosa 3000 orang asli.
"Inhumanities tersebut dan barbarisms itu dilakukan di depan mataku
seperti umur tidak bisa paralel," tulis De Las Casas. "Mataku telah
melihat tindakan ini begitu asing terhadap sifat manusia yang sekarang saya
gemetar saat aku menulis."
·
Sepulang dari amerika,
Columbus dan anak buahnya menyebarkan penyakit sipilis ke eropa, sebaliknya
orang eropa menyebarkan penyakit smallpox ke orang-orang indian.
Itulah
bukti-bukti dan fakta-fakta Christopher Columbus, yang mana Columbus merupakan
orang yang sangat kejam, kikir, pembunuh, dan sebagainya. Hal yang paling mengejutkan,
bahwa Columbus bukanlah orang pertama yang menemukan Amerika. Tak ada bukti
yang akuat tentang hal itu.
Dari pembahasan
di atas dapat disimpulkan bahwa membaca buku dapat merubah hidup dan dapat pula
merubah dunia. Selain itu, menulis dapat merubah dunia. Merubah dunia disini adalah dengan membaca
dengan menulis, pembaca terkadang mengalami kesadaran bahwasnnya argumen yang
di tulis oleh penulis adalah tepat. Terkadang kata-kata mutiara pun mampu
menghipnotis pembaca sehingga pembaca menjadi lebih dewasa. Buku bacaan dapat
memiliki efek yang kuat. Salah satunya adalah membuat pembaca merasa
terinspirasi dan termotivasi oleh tulisan penulis. Apalagi bila penulis
mencantumkan pengalaman hidupnya
dalam tulisannya. Apabila pembaca merasa terinspirasi dengan apa yang
ditulis oleh penulis, ini akan berdampak pada kehidupan pembaca. Bahwa membaca
dapat merubah hidup seseorang. Disamping itu, pembaca dan penulis mempunyai
keterkaitan yang sangat erat, diantaranya adanya pembaca bagi penulis adalah
untuk mendapatkan feedback tentang apa yang ditulisnya. Selain itu, ada pula
keterkaitan antara membaca dan menulis, diantaranya jika membaca adalah proses membuka jendela
dunia, melihat wawasan yang ada dan menjadikannya sebagai khazanah pribadi,
maka menulis adalah proses menyajikan kembali khazanah tersebut kepada
masyarakat luas. Sangat luar biasa
sekali, membaca dan menulis memiliki manfaat yang besar terhadap kehidupan
kita. Seperi pada tulisannya Howard Zinn, beliau berani mengungkapkan lewat
tulisannya, bahwasnnya mengungkapkan fakta-fakta Columbus yang tidak
sesuai dengan pemikiran orang Amerika Serikat “Itu kasus di mana hanya untuk mempelajari fakta-fakta
tentang Columbus dapat menyebabkan revolusi dalam pemikiran seseorang”. Padahal, Columbus bukanlah orang pertama yang
menemukan Amerika. Ini terbukti dari fakta-fakta yang telah saya jelaskan
diatas. Saya mendapatkan sumber tentang Columbus yang kejam, kikir, serakah,
pemberontak, pembunuh dan sebagainnya, itu bersumber dari internet tentang
Sejarah Columbus. Howard Zinn telah membuktikan dengan keberanianya, bahwasnnya
Columbus bukanlah orang yang baik. Menurut pendapat saya, ini terbukti karena
Howard Zinn adalah pembaca yang kritis dan penulis yang kritis sehingga Howard
Zinn berani mengungkapkan fakta-fakta dan bukti-bukti negatif tentang Columbus lewat tulisannnya termasuk
kepada masyarakat Amerika Serikat.
References
http://media.kompasiana.com/buku/2011/11/03/efekekses-membaca-buku-tak-selalu-baik-406965.htmlhttp://rullybelajar.wordpress.com/2012/04/10/49/
gumpalan gagasan kamu nampak mengalir deras tapi sayang tidak dikaitkan dengan hubungan erat sejarah dan praktik literasi. Kn udah belajar literasi sejak semester dua dengan Prof. Alwasilah
BalasHapus