We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Senin, 03 Maret 2014

DAHSYATNYA BUKU DAN BACA-TULIS BAGI PERUBAHAN DUNIA

Critical Review 2



Artikel yang berjudul “Speaking Truth to Power with Books” yang di tulis oleh Howard Zinn merupakan artikel yang berisi tentang menulis, membaca, dan sejarah Chripstopher Columbus. Dalam artikel tersebut terdapat pernyataan bahwasannya dengan membaca buku dapat mengubah hidup seseorang.  Sangat luar biasa pula, buku dapat memiliki efek yang kuat terhadap orang-orang yang membaca buku tertentu. Buku dapat mengubah dunia. Membaca dapat mengubah dunia. Menulis dapat mengubah dunia pula.
Sebuah buku ibarat taman bunga yang di bawa dalam kantong (Anonim, peribahasa Cina) dan sebuah kamar tanpa buku bagaikan tubuh tanpa jiwa (Marcus T. Cicero). Begitu pentinya arti sebuah buku. Begitu bermanfaatnya pula arti sebuah buku. Buku apapun yang membantu seseorang anak membentuk kebiasaan membaca, menjadikan membaca kebutuhannya yang mendalam dan tiada habis adalah buku yang baik baginya. Membaca buku adalah membuka jendela dunia, menyibak cakrawala ilmu pengetahuan. Oleh karenanya budaya membaca harus digalakkan. Dengan membaca kita memasukkan dunia kedalam pikiran kita. Orang yang rajin membaca buku memiliki umur yang panjang. Karena ia mampu berkelana ke ribuan tahun silam. Begitu indahnya kata-kata mutiara tersebut. Membaca mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan kita. Membaca pula merupakan gudang ilmu yang akan merubah kita menjadi sosok yang lebih baik.
Bagaimana dengan menulis? Menulis merupakan proses belajar jangka panjang, karena dalam tingkatannya, memaksa seseorang untuk merenung, memperhatikan permasalahan dan memilih kata-kata yang pantas untuk dipergunakan. Menulis bukan sekedar mengoplos yang menghasilkan nilai murahan. Menulis itu menuntut tanggung jawab moral. Sebenarnya menulis itu dapat dipelajari, asalkan ada kemauan, keberanian mencoba dan mengolah, serta tekun berlatih. Menulis dapat dianggap sebagai suatu proses maupun suatu hasil. Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Menulis adalah salah satu cara memangkas bagian permukaan segala sesuatu untuk menjelajahi atau memahami banyak sesuatu. – Robert Duncan –. Begitu pentingnya arti sebuah menulis. Menulis bukan hanya menuangkan kata-kata ke dalam sebuah tulisan tapi menulis merupakan sebuah seni, tuntutan hidup dan jiwa. Menulis akan membuat kenyamanan. Semua imajinasi dan pikiran akan tersalurkan. Ide-ide kreatif pun lahir dengan menulis. Menulis menjadi penghubung antara dunia khayalan kita dengan dunia nyata. Bagaimana imajinasi pikiran tentang sebuah gedung kemudian tercipta menjadi nyata, karena ada tulisan. Dimulai dengan menggambarkan bayangan yang ada dalam pikiran sedikit demi sedikit, lalu mendiskusikannya dengan orang lain, kemudian bersama-sama dipecahkan masalah yang ada. Itulah arti penting sebuah menulis.
Banyak sekali manfaat menulis, diantaranya :
·         Catatan dan Kenangan. Hidup terus berjalan, tak bisa jarum jam kita hentikan. Kejadian beberapa jam lalu saja sudah kita lupakan karena tertindih kejadian saat ini. Namun, di antara jutaan kejadian dalam hidup kita, tentu ada yang monumental dan penting. Itulah yang penting untuk diabadikan dalam catatan.
·         Pengembangan Diri. Dalam menulis ada proses pengembangan diri karena kita terus-menerus belajar. Saat akan membuat tulisan, pastinya ada proses mengecek data lebih dulu atau membaca referensi. Minimal, mencari inspirasi agar tulisan kita tidak “kosong”.
  • Warisan. Tulisan dalam berbagai bentuk adalah warisan terindah sejarah peradaban manusia. Berbagai kitab suci agama pun dibuat dalam bentuk tulisan. Ketinggian budaya suatu peradaban tercermin dari banyaknya tulisan yang dibuat para ahlinya. Maka, di abad pertengahan, ketika terjadi perang dan musuh masuk kota, yang pertama dihancurkan setelah melumpuhkan benteng adalah perpustakaan.
Apakah dengan menulis dapat merubah dunia? Ya tentu, karena tulisan yang kita buat terkadang dapat mengubah hidup seseorang. Mengapa dapat terjadi demikian? Karena terkadang kata-kata yang kita tuangkan dalam tulisan membuat orang lain sadar bahwa itu adalah benar. Terkadang kata-kata mutiara indah yang kita tuangkan dalam tulisan, membuat seorang pembaca sadar, mengiyakan argumen kita, dan berubah menjadi sosok yang lebih baik. Begitu besar pengaruh tulisan terhadap pembaca. Pembaca yang berkualitas akan menjadi penulis yang berkualitas pula. Seperti yang dikatakan oleh Hermanto, bahwa “Penulis yang baik, karena ia menjadi pembaca yang baik”. (Hernowo).
Nabi Muhammad SAW mampu merubah dunia yang gelap gulita menjadi dunia yang bercahaya/nur melalui ajaran-ajaran Illahiyah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadits. Kedua kitab ini akan selalu mempengaruhi manusia untuk berubah dan berkembang. Demikian pula dengan ide dan pemikiran Bung Karno yang terekam dalam buku “Di bawah Bendera Revolusi, Sarinah, Indonesia Menggugat” dan lainnya mampu menggerakkan bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaannya dari penjajah kolonial Belanda. Itulah pengaruh besar dari sebuah buku. Buku yang ditulis oleh sang penulis, lalu dibaca oleh pembaca dan kemudian buku tersebut dapat menjadi motivasi bagi setiap insan manusia yang membacanya.
Ketika sebuah tulisan bisa bernafas dihati setiap manusia, berarti sejarah dunia mulai dibuka untuk maju kedepan.

Alasan seseorang untuk menulis ada bermacam. Di dalam QS. Al-‘Alaq ayat 4, seorang muslim wajib menuntut ilmu, salah satunya adalah dengan pena atau menulis.

Tidak hanya dengan menulis, salah satu kunci merubah dunia ialah dengan membaca. Membaca merupakan aktivitas yang paling berharga bagi manusia karena kegiatan ini adalah jalan yang mengantar manusia untuk mencapai derajat kemanusiaan yang sempurna. Besarnya peran manusia dalam pengaturan alam membuatnya memerlukan ilmu pengetahuan. Dari membaca tersebut, lahirlah beberapa gagasan yang dituangkan dalam goresan pena, berupa tulisan yang nantinya akan menunjukkan buah pikiran atau ide baru.
Tulisan dapat mempengaruhi dan merubah sikap masyarakat meskipun perlu waktu lama. Seperti halnya Rasulullah SAW yang membutuhkan waktu berabad-abad untuk menakhlukkan hati setiap umat manusia dengan tulisan yang terukir didalam Al-Qur’an. Nah, jangan pernah takut untuk menulis,  menulis bukan monster yang harus ditakuti, tetapi bagaimana kita bisa berperang untuk menakhlukkan kecenderungan buntu ketika dihadapakan pada kertas kosong yang harus diisi dengan rangkaian kata-kata.
Menulis merupakan kegiatan yang memiliki nilai luar biasa dalam kehidupan manusia, kerena tulisan mampu mendokumentasikan dan menyebarkan ide, gagasan, pemikiran, serta penemuan seseorang berabad-abad lamanya. Kekuatan sebuah buku sering melampaui umur manusia itu sendiri. Maka abadikanlah diri kita melalui tulisan. Sehebat-hebatnya manusia, ia tidak akan dikenang bila tak ada bukti prasasti yang telah ia lakukan yaitu menulis. dengan menulis, kita akan dikenang walaupun telah tiada.
Demikian, menulis akan mampu merubah dunia sesuai perkembangannya. “Menulis itu indah” begirulah kata Stephen King seorang penulis novel yang mampu menggebrak dunia dengan novel-novelnya sebanyak 35 judul novel. Sementara menulis tidak sekedar paham tata bahasa dan tanda baca saja. Namun, perlu pengembangan kemampuan yang dinamis, kemampuan menganalisis, dan kemampuan membedakan antara hal yang valid dan akurat.
Maka menulis itu pada hakikatnya bukan hanya mendemonstrasikan apa yang diketahui saja, tapi membutuhkan kemauan, kemampuan, dan ekspresi diri. Sehingga tulisan bisa diterima dihati manusia serta dapat membobol era globalisasi dunia.
“Menulis adalah mencipta, dalam suatu penciptaan seseorang mengarahkan tidak hanya semua pengetahuan, daya, dan kemampuannya saja, tetapi ia sertakan seluruh jiwa dan nafas hidupnya.” (Stephen King)
“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. (Imam Al-Ghazali)
Janga sampai kita meninggal tanpa menghasilkan jejak-jejak sejarah dalam hidup kita.
[BS. Wibowo]
Sebenarnya, pembaca dan penulis mempunyai keterkaitan erat satu sama lain. Adanya pembaca bagi penulis adalah untuk mendapatkan feedback tentang apa yang ditulisnya. Jika pada era sebelumnya komunikasi hanya terjadi satu arah, yaitu penulis menayangkan tulisannya, kemudian pembaca membahasnya tidak di depan mata penulisnya, sekarang era sudah serba terbuka. Kita akan terbiasa dengan para pembaca yang beragam maunya, dengan beragam karakternya. Pembaca meluangkan waktu untuk membaca karya kita, kemudian jika tertarik mengomentarinya, baik yang sifatnya memuji, memberi masukan, atau sekedar menyapa. Apapun itu, ada yang mereka korbankan saat membaca karya penulis, berusaha memahaminya, dan berusaha menuliskan komen yang nyambung (atau agak nyambung, atau dibikin ngga nyambung) dengan isi artikelnya. Dan karena itulah, seorang penulis mendapat masukan untuk karyanya.
Dengan adanya kritikan dari pembaca, penulis menjadi belajar, apa yang harus ia perbaiki, jika memang menginginkan tafsir tunggal pada tulisannya. Bagian ini yang sulit, karena makin banyak ‘kepala’ (pembaca), maka makin beragam pula cara berpikirnya. Kadang seorang penulis sudah siap dengan reaksi A yang akan muncul dari tulisannya, tapi ternyata malah reaksi B yang ia dapatkan. Kadang sudah siap dengan reaksi A, B dan C, ternyata yang muncul hanya C. Tulisan bisa menjadi test case, sampai sejauh mana pembaca bisa memahami pesan yang ingin disampaikan penulis dan tipe pembaca apa yang menyukai topik tersebut. Kedepannya, jika ingin menuju pada segmen tertentu, tinggal cek data histori, penerimaan para pembaca yang terwujud dalam komentar. Jadi sebenarnya ada hubungan saling berbagi antara penulis dan pembaca. Penulis membagi mistikum yang ia dapatkan dari masa lalu,  masa sekarang dan bayangan masa depannya, pembaca memberikan feedback pada penulis agar dapat menghasilkan karya yang lebih baik.
Membaca dapat mengubah hidup dan mengubah dunia. Membaca adalah hal yang fundamental, dimana wawasan dunia dapat kita ketahui hanya dengan membaca baik buku, maupun artikel-artikel yang tersebar dimedia. Sebuah pemikiran cerdas berawal dari membaca itulah mengapa membaca menjadi titik awal kemajuan bangsa.
Lima tahun lagi Anda akan sama seperti sekarang, kecuali dua hal: orang-orang dengan siapa Anda bergaul serta Buku-buku apa yang Anda baca
~ Charles Jones ~
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting di samping tiga keterampilan berbahasa lainnya.  Karena membaca merupakan sarana untuk mempelajari dunia lain yang kita inginkan. Kita bisa memperluas pengetahuan, bersenang-senang, dan menggali pesan-pesan tertulis hanya dengan membaca.
Membaca adalah perilaku positif. Perilaku yang harus diawali dengan pembiasaan (conditioning) sebelum akhirnya mendarah daging dalam keseharian kita. Ketika aktivitas membaca sudah menjadi kebiasaan, maka aktivitas membaca pun terus kita lakukan tanpa harus dipaksa.
Banyak dari kita mungkin merasa enggan untuk membuka lembaran demi lembaran buku. Entah karena apa, kita sepertinya tidak memiliki semangat untuk melahap bahan-bahan bacaan. Kerap kali kita membaca hanya sekilas lalu alias tak merampungkan bacaan sampai selesai.
Apakah membaca harus berupa buku? Membaca tidak harus berupa buku. Banyak bahan bacaan yang bisa kita baca, misalnya surat kabar. Membaca surat kabar juga penting bagi kita karena kita bisa terus mengikuti perkembangan-perkembangan aktual, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Banyak orang pintar dan cerdas disebabkan dari rajin membaca. Membaca juga bisa membuat orang lebih dewasa. Dewasa di sini artinya memiliki pola pikir yang tidak lagi kekanak-kanakan. Dengan membaca, orang bisa memandang setiap permasalahan hidup bukan sebagai beban, namun tantangan yang harus diselesaikan. Permasalahan dalam kehidupan tidak dipandang hanya dari satu sisi, tetapi dari berbagai sisi. Orang yang memandang permasalahan hidup dari berbagai sisi biasanya lebih bijaksana dan arif dalam menjalani kehidupan.
Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman. Dan dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya, baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.
Tidak selamanya membaca itu bermanfaat. Ada juga efek negatif dari membaca. Seperti pepaatah “apel dapat menjadi racun dan kodok dapat menjadi pangeran”. Maksudnya adalah tidak semua yang baik dan bermanfaat adalah baik. Membaca yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan mata. Disamping itu kita juga harus bisa memilah mana buku yang baik dan tidak.
Masih tentang membaca dan menulis. Jika membaca adalah proses membuka jendela dunia, melihat wawasan yang ada dan menjadikannya sebagai khazanah pribadi, maka menulis adalah proses menyajikan kembali khazanah tersebut kepada masyarakat luas.
Ada yang menarik dari artikelnya Howard Zinn ini. Beliau berani mengungkapkan tentang  “Aku akan mengatakan sesuatu tentang Christopher Columbus”. Saya datang kekesimpulan bahwa semua surat tentang bab pertama adalah karena itu adalah menjengkelkan untuk mereka yang dibesarkan di Amerika Serikat yang belajar tentang Columbus pahlawan, Columbus penemu besar, Columbus pembaca Alkitab yang saleh. Untuk membaca tentang Columbus sebagai pembunuh, penyiksa, penculik, mutilatora
orang pribumi, munafik, orang yang tamak mencari emas, bersedia untuk membunuh
orang dan mencincang orang - itu mengejutkan. Mengungkapkan fakta-fakta Columbus yang tidak sesuai dengan pemikiran orang Amerika Serikat “Itu kasus di mana hanya untuk mempelajari fakta-fakta tentang Columbus dapat menyebabkan revolusi dalam pemikiran seseorang”. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena orang-orang Amerika Serikat sangat percaya bahwa Christopher Columbus adalah penemu benua Amerika.

Christopher Columbus (Nama Genoa asli: Christoffa Corombo, lahir 30 Oktober 1451 – meninggal 20 Mei 1506 pada umur 54 tahun) adalah seorang penjelajah dan pedagang asal Genoa, Italia, yang menyeberangi Samudera Atlantik dan sampai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan tersebut didanai oleh Ratu Isabella dari Kastilia Spanyol setelah ratu tersebut berhasil menaklukkan Andalusia. Ia percaya bahwa Bumi berbentuk bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat sampai ke Timur Jauh melalui jalur barat.
Columbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang ia dapati sudah diduduki. Ia juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu karena sekarang telah diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah berkunjung ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Terdapat perkiraan bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Columbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.
Columbus mengira bahwa pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berorientasi menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Columbus ternyata kaget menemukan bangunan yang persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Semula Columbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Columbus banyak mendapat resistensi dari penduduk setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Columbus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Columbus.
Akhlak Colombus tidaklah sepenuhnya dikagumi. Dia terkenal kikir. Sifat inilah yang menyebabkan dia menghadapi kesulitan memperoleh tunjangan dana dari Ratu Isabella karena Colombus terlampau menampakkan keserakahannya tatkala melakukan tawar-menawar. Juga walaupun tidak pantas menuduhnya menurut ukuran etika jaman sekarang, dia memperlakukan orang-orang Indian dengan kekejaman yang sangat.

Hanya dalam waktu sekitar lima puluh tahun Colombus dan para pengikutnya mendapatkan segalanya tetapi mengeliminasi populasi sekitar lima belas juta orang. Proses ini hanya merupakan awal dari pembantaian massal sekitar 100 juta orang oleh bangsa Eropa yang disebut sebagai 'peradaban' di Belahan Barat membuat awal penemuan Dunia Baru (benua Amerika) menjadi kasus genosida massal terburuk dalam sejarah manusia.

Teori yang menyatakan bahawa Columbus adalah orang yang pertama menjelajahi Samudera Atlantik dan menginjakkan kaki di benua Amerika adalah teori lama yang belum diuji. Tidak dipungkiri bahwa era Columbus adalah waktu yang sangat penting dalam sejarah dunia yang mengubah cara hidup di benua Amerika dan Eropa. Namun untuk dikatakan bahwa ia adalah orang yang pertama menginjakkan kaki di benua Amerika adalah teori yang sangat lemah. Eksistensi orang-orang Arab, Afrika Barat, dan Utsmani di daerah tersebut jauh sebelum kedatangan Columbus dan orang-orang Kristen Eropa. Teori-teori yang menyatakan bahwa Columbus adalah orang yang pertama datang ke tanah tersebut bukanlah menjadi fakta final. Teori tersebut masih sangat perlu diuji dan dibenturkan dengan teori Arab, Afrika Barat, dan Utsmani.


Tambahan fakta-fakta yang kemudian terungkap berdasarkan dokumen-dokumen dan jurnal-jurnal yg ditulis oleh saksi mata dan oleh Columbus sendiri :
·         Ketika bangsa Spanyol baru mendarat di benua Amerika, para orang-orang Indian menyambutnya dengan gegap gempita dan rasa ingin tahu, mereka menyuguhi bangsa Spanyol dengan berbagai makanan dan minuman serta memberikan berbagai macam hadiah, Columbus menuliskan hal tersebut di buku hariannya:
"Mereka membawakan kita beo dan bola kapas dan tombak dan banyak hal lainnya, yang mereka ingin pertukarkan dgn manik-manik kaca dan lonceng elang '. Mereka rela menyerahkan segala yang mereka miliki. Mereka tegap, dengan tubuh yang baik dan wajah tampan .... Mereka tidak memanggul senjata, dan tidak mengenal senjata, karena aku menunjukkan kepada mereka pedang, mereka memegang bagian yg tajam dan melukai tangan mereka sendiri akibat ketidaktahuannya itu. Mereka tidak mengenal besi/iron. tombak mereka dibuat dari tebu. Mereka akan menjadi budak yang baik. Dengan hanya lima puluh orang, kita bisa menundukkan mereka semua dan membuat mereka melakukan apapun yang kita inginkan."
·         Columbus dan anak buahnya juga menggunakan Taino sebagai budak seks: adalah hal yang biasa bagi Columbus menghadiahi anak buahnya dengan wanita lokal untuk diperkosa. Saat ia mulai mengekspor Taino sebagai budak ke berbagai belahan dunia, perdagangan seks-budak menjadi bagian penting dari bisnis, seperti Columbus menulis kepada seorang teman pada tahun 1500: "Dengan seratus castellanoes (koin Spanyol) sangat mudah memperoleh wanita seperti halnya untuk pertanian, dan sangat umum dan ada banyak dealer yang bersedia mencari anak perempuan, mereka 9-10 (tahun) sekarang sedang diminati "
·         Akibat kekejaman pemerintahan bangsa Eropa terhadap suku asli, ribuan Indian melakukan bunuh diri massal dengan meminum racun yang terbuat dari singkong (cassava). Banyak orang tua membunuhi bayi-bayi mereka untuk melepaskan mereka dari penderitaan hidup di bawah kekuasaan Spanyol.
·         Salah seorang anak buah Columbus, Bartolome De Las Casas, merasa sangat bersalah atas kekejaman brutal Columbus terhadap penduduk asli, ia berhenti bekerja untuk Columbus dan menjadi seorang imam Katolik. Ia menggambarkan bagaimana orang-orang Spanyol di bawah komando Columbus memotong kaki anak-anak yang lari dari mereka, untuk menguji ketajaman pisau mereka. Menurut De Las Casas, para pria membuat taruhan siapa yang dengan satu sapuan pedangnya, bisa memotong seseorang menjadi dua. Dia mengatakan bahwa anak buah Columbus 'menuangkan air sabun mendidih di atas orang-orang . Dalam satu hari, De Las Casas pernah menjadi saksi mata tentara Spanyol memotong-motong, memenggal, atau memperkosa 3000 orang asli. "Inhumanities tersebut dan barbarisms itu dilakukan di depan mataku seperti umur tidak bisa paralel," tulis De Las Casas. "Mataku telah melihat tindakan ini begitu asing terhadap sifat manusia yang sekarang saya gemetar saat aku menulis."
·         Sepulang dari amerika, Columbus dan anak buahnya menyebarkan penyakit sipilis ke eropa, sebaliknya orang eropa menyebarkan penyakit smallpox ke orang-orang indian.
Itulah bukti-bukti dan fakta-fakta Christopher Columbus, yang mana Columbus merupakan orang yang sangat kejam, kikir, pembunuh, dan sebagainya. Hal yang paling mengejutkan, bahwa Columbus bukanlah orang pertama yang menemukan Amerika. Tak ada bukti yang akuat tentang hal itu.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa membaca buku dapat merubah hidup dan dapat pula merubah dunia. Selain itu, menulis dapat merubah dunia.  Merubah dunia disini adalah dengan membaca dengan menulis, pembaca terkadang mengalami kesadaran bahwasnnya argumen yang di tulis oleh penulis adalah tepat. Terkadang kata-kata mutiara pun mampu menghipnotis pembaca sehingga pembaca menjadi lebih dewasa. Buku bacaan dapat memiliki efek yang kuat. Salah satunya adalah membuat pembaca merasa terinspirasi dan termotivasi oleh tulisan penulis. Apalagi bila penulis mencantumkan pengalaman hidupnya dalam tulisannya. Apabila pembaca merasa terinspirasi dengan apa yang ditulis oleh penulis, ini akan berdampak pada kehidupan pembaca. Bahwa membaca dapat merubah hidup seseorang. Disamping itu, pembaca dan penulis mempunyai keterkaitan yang sangat erat, diantaranya adanya pembaca bagi penulis adalah untuk mendapatkan feedback tentang apa yang ditulisnya. Selain itu, ada pula keterkaitan antara membaca dan menulis, diantaranya jika membaca adalah proses membuka jendela dunia, melihat wawasan yang ada dan menjadikannya sebagai khazanah pribadi, maka menulis adalah proses menyajikan kembali khazanah tersebut kepada masyarakat luas. Sangat luar biasa sekali, membaca dan menulis memiliki manfaat yang besar terhadap kehidupan kita. Seperi pada tulisannya Howard Zinn, beliau berani mengungkapkan lewat tulisannya, bahwasnnya mengungkapkan fakta-fakta Columbus yang tidak sesuai dengan pemikiran orang Amerika Serikat “Itu kasus di mana hanya untuk mempelajari fakta-fakta tentang Columbus dapat menyebabkan revolusi dalam pemikiran seseorang”. Padahal, Columbus bukanlah orang pertama yang menemukan Amerika. Ini terbukti dari fakta-fakta yang telah saya jelaskan diatas. Saya mendapatkan sumber tentang Columbus yang kejam, kikir, serakah, pemberontak, pembunuh dan sebagainnya, itu bersumber dari internet tentang Sejarah Columbus. Howard Zinn telah membuktikan dengan keberanianya, bahwasnnya Columbus bukanlah orang yang baik. Menurut pendapat saya, ini terbukti karena Howard Zinn adalah pembaca yang kritis dan penulis yang kritis sehingga Howard Zinn berani mengungkapkan fakta-fakta dan bukti-bukti negatif tentang Columbus lewat tulisannnya termasuk kepada masyarakat Amerika Serikat.






References
http://media.kompasiana.com/buku/2011/11/03/efekekses-membaca-buku-tak-selalu-baik-406965.html
http://rullybelajar.wordpress.com/2012/04/10/49/









1 komentar:

  1. gumpalan gagasan kamu nampak mengalir deras tapi sayang tidak dikaitkan dengan hubungan erat sejarah dan praktik literasi. Kn udah belajar literasi sejak semester dua dengan Prof. Alwasilah

    BalasHapus

a space for comment and critic