We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Minggu, 02 Maret 2014

Critical Review 2



Buku Sebagai Senjata Kebenaran

              Buku adalah teropong dunia dimana kita akan diberitahu banyak hal yang akan menuntun kita menjadi orang yang cerdas, yang berimajinatif tinggi dan mengetahui banyak hal.   Ibarat kata tak kenal maka tak sayang, memang awalnya rasa malas yang muncul dalam diri kita lebih besar dibandingkan rasa suka kita terhadap sebuah tulisan.  Kita menganggap bahwa buku hanyalah buku dan tidak mengetahui banyak tentang manfaatnya dan luar biasanya membaca buku.  Semua ilmu pengetahuan, informasi seputar dunia, pengetahuan tentang politik, dan  sejarah-sejarah semuanya banyak terngkai didalam sebuah buku.  Katakanlah buku adalah buah durian yang diluarnya berduri tajam dan jarang sekali yang suka karena bentuk luarnya yang menakutkan.  Namun, ketika kita sudah membukanya dan kita memakan buahnya baru kita dapat merasakan betapa nikmat dan lezatnya buah durian tersebut.  Seperti buku apabila kita belum memegangnya apalagi membuka segelnya rasa malas yang muncul dalam diri kita terlalu sempurna dan kita malas untuk membaca.  Namun, ketika kita sudah membaca akan sangat terasa manfaatnya dan luar biasanya membaca buku.  
              Buku mempunyai cara untuk mengoperasikan sebuah pemikiran menjadi lebih maju dan buku pula dapat mengubah kesadaran yang dapat memperkenalkan sebuah gagasan baru yang belum kita ketahui sebelumnya.  Ada sebuah cerita orang tua yang tidak memiliki satu buku pun dirumah dan pada kemudian hari anaknya yang berumur 14 tahun menemukan sebuah buku dijalan.  Kemudian orang tua mengetahuinya dan mulai mengetahui anaknya menyukai dan tertarik pada buku.  Dan kemudian orang tuanya mengirimkan ke sebuah surat kabar di New York yang menawarkan satu set dickens.   Walaupun kedua orang tuanya tidak mengetahui apa itu dickens. Tapi itulah yang mereka lakukan dan anak mulai membaca dickens, dan dickens ini mempunyai efek yang kuat pada pemikiran anak tersebut. 
              Buku adalah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang tak kita ketahui. Menjadi seorang penulis tidaklah mudah banyak sekali liku-liku yang menghampiri setiap kali kita ingin bergerak.  Lintasan panjang menjadi seorang penulis adalah untuk mengubah kesadaran, karena menulis adalah aktivisme yang mempengaruhi kebijakan publik dan ini juga bisa berliku-liku dan sangat rumit sekali.     Buku ibarat kata seperti gunung yang meletus hampir semua orang mengetahui meletusnya gunung tersebut dan ada beberapa orang yang merasakan abunya tersebut begitupun dengan kita ketika kita sudah membaca sebuah buku dan kita menuliskanya didalam sebuah tulisan setiap orang dapat membacanya dan merasakan atas manfaat dari tulisan kita, dan yang terkena abunya itulah orang-orang yang menjadi critical reader.   Sebelum adanya buku, penulislah yang terjun lebih dahulu untuk menulis sebuah karya yang akan dibaca oleh orang lain, agar orang lain dapat merasakan manfaatnya pula. 
               Sebelum adanya buku terlebih dahulu diawali dengan seorang critical reader yang nantinya akan menjadi seorang penulis yang profesional dan mengetahui banyak hal untuk dituliskan dalam sebuah tulisan.  Ketika kita ingin menjadi seorang penulis hebat atau penulis profesional bukulah teman dimana kita akan mendapatkan sesuatu hal yang jauh dari nalar kita.   Buku dan seorang penulis sangatlah berkaitan dengan erat tanpa adanya penulis buku pun tidak akan ada.  Buku adalah sebagai kekuatan yang tidak dapat dibayangkan sebesar apa kekuatanya.  Dengan buku akan menambah pengetahuan kita, membaca buku juga mempunya manfaat kesehatan yang baik untuk kita.  Dengan buku pula akan mengubah dunia gelap menjadi terang, yang tidak tahu akan menjadi tahu, yang tidak menngerti akan mngerti.  Orang yang suka membaca akan memiliki otak yang lebih konsentrasi dan fokus. Karena fokus ini, pembaca akan memiliki kemampuan untuk memiliki perhatian penuh dan praktis dalam kehidupan. Ini juga mengembangkan keterampilan objektivitas dan pengambilan keputusan.
            Ketahuilah Columbus bukan seorang ilmiah.   Namun ia belajar  dari banyak buku-buku, membuat ratusan notasi marjinal di dalamnya dan keluar dengan ide-ide tentang dunia yang bersifat sederhana dan kuat dan kadang-kadang salah, jenis ide seseorang keuntungan otodidak dari membaca independen dan menempel bertentangan dari apa yang orang lain mencoba untuk memberitahu dia.  Sepanjang hidupnya, Columbus juga menunjukkan minat dalam Alkitab dan dalam nubuatan Alkitab, dan akan sering mengutip teks Alkitab dalam surat dan log-nya. Misalnya, bagian dari argumen bahwa dia kirimkan ke Monarki Katolik Spanyol ketika ia mencari dukungan mereka untuk ekspedisi yang diusulkan untuk mencapai Hindia dengan berlayar ke barat didasarkan pada membaca tentang Kitab Kedua Columbus yang mengambil berarti bahwa bumi terdiri dari enam bagian tanah ke salah satu air). Menjelang akhir hidupnya, Columbus menghasilkan Kitab Nubuat, di mana karirnya sebagai seorang penjelajah ditafsirkan dalam terang eskatologi Kristen dan apokaliptisisme. 
            Meskipun kelimpahan karya seni yang melibatkan Christopher Columbus ada, tidak otentik potret kontemporer telah ditemukan. James W. Loewen, penulis Lies My Teacher Told Me, mengatakan bahwa berbagai potret anumerta tidak memiliki nilai sejarah.
Kadang-kadang antara 1531 dan 1536, Alejo Fernández dicat altar, The Virgin of the Navigators, yang mencakup penggambaran Columbus. Lukisan tersebut ditugaskan untuk sebuah kapel di Seville Casa de CONTRATACIÓN (House of Trade) dan tinggal di sana sampai hari ini, sebagai lukisan awal dikenal tentang penemuan Americas. 
            Pada 1893 Pameran Columbian Dunia, 71 diduga potret Columbus dipajang, sebagian besar tidak sesuai deskripsi kontemporer. Tulisan-tulisan ini menggambarkan dia sebagai memiliki kemerahan atau rambut pirang, yang ternyata menjadi putih di awal hidupnya, mata berwarna terang, serta menjadi orang yang terang dengan kulit dengan terlalu banyak paparan sinar matahari memerah wajahnya. Account konsisten menggambarkan Columbus sebagai orang besar dan fisik yang kuat dari sekitar enam meter atau lebih tinggi, dengan mudah lebih tinggi dari rata-rata Eropa pada zamannya.
Gambar paling ikonik dari Columbus adalah potret oleh Sebastiano del Piombo, yang telah direproduksi di banyak buku. Ini setuju dengan deskripsi dari Columbus di bahwa hal itu menunjukkan seorang pria besar dengan rambut pirang, tapi tanggal lukisan dari 1519 dan bisa tidak, oleh karena itu, telah dicat dari kehidupan. Selain itu, prasasti mengidentifikasi subjek sebagai Columbus mungkin ditambahkan kemudian, dan wajah terlihat berbeda dari gambar lain, termasuk yang dari "Virgin of the Navigators."
            Christopher Columbus sudah lama dianggap sebagai "penemu Amerika" dalam budaya populer, warisan sejarahnya benar lebih bernuansa.  Amerika pertama kali ditemukan oleh penduduk pribumi, dan Columbus tidak bahkan Eropa pertama yang mencapai pantainya karena ia didahului oleh Viking di L'Anse aux Meadows.  Tetapi arti abadi pelayaran Columbus bahwa pendahulunya Viking, karena dia berhasil membawa firman benua kembali ke Eropa.  Dengan membawa benua ke garis depan perhatian Barat, Columbus memulai menjalin hubungan yang abadi antara dua daratan utama bumi dan penghuninya. "Claim Columbus 'untuk ketenaran adalah bahwa ia tidak sampai di sana lebih dulu," jelas sejarawan Martin Dugard, "itu bahwa ia tinggal.
            Para sejarawan secara tradisional berpendapat bahwa Columbus tetap yakin s bahwa perjalanannya telah sampai dalam sepanjang pantai timur Asia, tetapi penulis Kirkpatrick Sale berpendapat bahwa dokumen Kitab Keistimewaan menunjukkan Columbus tahu ia menemukan benua baru. Selain itu, jurnal-nya dari perjalanan ketiga sebut "tanah Paria" a "sampai sekarang tidak diketahui" benua. Di sisi lain, tulisan-tulisan yang lain terus mengklaim bahwa ia telah mencapai Asia, seperti 1502 surat kepada Paus Alexander VI di mana ia menegaskan bahwa Kuba adalah pantai timur Asia.  Dia juga merasionalisasi bahwa benua baru Amerika Selatan adalah "Firdaus" yang terletak "di ujung Timur". Dengan demikian, masih belum jelas apa keyakinan yang sebenarnya itu.  ke monarki Spanyol dari Isabella dari Castille dan Ferdinand dari Aragon, pada tahun 1486. Ahli bahari mereka juga skeptis dan awalnya, Columbus ditolak. Idenya Namun, harus tertarik pada raja, karena mereka terus Columbus di muka. Tapi fokus mereka pada perang dengan Muslim dan Colubus harus menunggu. Columbus terus melobi istana dan segera setelah tentara Spanyol merebut kubu Muslim terakhir di Granada pada bulan Januari 1492, para raja setuju untuk membiayai ekspedisinya. Pada bulan Agustus 1492, Columbus meninggalkan Spanyol di Santa Maria, dengan Pinta dan Niña sepanjang sisi.
            Sampai sekarang kerukunan umat beragama merupakan salah satu agenda strategis sebagai fondasi ideal meletakkan segenap upaya bersama mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara.  Tanpa kerukunan yang terjalin baik maka berbagai program pembangunan bangsa akan menemui jalan buntu.      Pada tataran inilah kerukunan umat beragama harus diupayakan bersama oleh segenap elemen bangsa yang sadar akan pentingya pembagunan karakter dan budaya rukun.  Menteri  Agama  RI,  Suryadharma  Ali  mengungkapkan bahwa membangun,  mempertahankan,  dan  merawat  kerukunan  umat beragama sungguh tidak mudah, inilah salah satu pekerjaan besar yang  dijalankan  oleh  Kementerian  Agama  RI  sejak  kelahirannya hingga sekarang dan yang akan datang. Masalah  utama  yang  belakangan  yang  dihadapi  bangsa  Indonesia antara  lain  masih  adanya  gejalah  ketidakserasian  kehidupan sebagian masyarakat. Baik dalam hubungan intern umat beragama maupun  hubungan  antar  umat  beragama,  adanya  gejala  atau kecenderungan  fanatisme  mazhab/ajaran/aliran  dan  golongan, serta belum optimalnya penerapan peraturan perundang-undangan mengenai perizinan pendirian rumah ibadah. 
            Salah  satu  isu  krusial  kerukunan  umat  beragama  di  Indonesia yang baru-baru ini mendapat  sorotan badan dunia PBB adalah isu intoleransi.  Menurut  Menteri  Agama  RI  Penilaian  atas  sikap intoleransi  tidak  bisa  digeneralisir,  tetapi  kita  tidak  bisa  juga menaifkan  fakta  di  lapangan  bahwa  prilaku  intoleransi  secara insidentil  kadang  muncul  pada  sekelompok  umat  beragama,  dan melahirkan  tindakan  kekerasan   atas  nama  agama.  Sikap intoleransi  yang  destruktif  dan  provokatif  harus  diperangi ,  karena tidak  sama  motif  dan  perwujudannya  dengan  sikap  menjaga kemurnian akidah agama.  Menteri  Agama  mengatakan  bahwa  dalam  era  globalisasi  ini  kita perlu  mencermati  isu  gerakan  keagamaan  transnasional  yang berpotensi  mengganggu  iklim  kehidupan  beragama  yang  kondusif di  tanah  air  ini.  Oleh  karena  itu  pemerintah/kementerian agama bersama pemimpin  umat/tokoh  agama  secara  sinergi memberdayakan  umat  beragama  agar  memiliki  daya  tangkal terhadap   gerakan  keagamaan  yang  transnasional  yang  tidak sejalan  dengan  kultur  dan  nilai  ajaran  agama  yang  ada  di Indonesia.
            Mencermati  kerukunan  intern  umat  beragama  masih  terdapat ketidak  harmonisan,  karena  di  dalam  masing-masing  agama adanya  terdapat  perbedaan  dogma/aqidah,  aliran/mazhab, organisasi, figur pemimpin dan kepemimpinan. Seperti di  kalangan umat  muslim  adanya  ketidak  harmonisan  bahkan  mengarah  pada konflik/tindakan  kekerasan  terhadap  munculnya  aliran  kelompok Ahmadyah,  dan  aliran-aliran  sempalan  yang  tidak  sesuai  dengan ajaran  agama  islam,  antara  Muhamadyah  dengan  Alkhairat perbedaan  perhitungan  hari  dan  tanggal  jatuhnya  Bulan Ramadhan dan Idulfitri
            Untuk  mengkaji  dan  mencermati  ajaran-ajaran  agama  masing-masing, perlu  duduk bersama berdialog.  Dikalangan  umat kristen harus  dibangun  dan  diperkuat  landasan  oikumenis,  serta  saling menjaga  etika  dalam  pelayanan.  Landasan yang dibentuk  oleh  lembaga  keagaman  kristen  melalui  sinode/induk gereja  pada  tingkat  nasional  yaitu  PGI,  KWI,  DPI.  PII,  ADVENTIS, GABUNGAN  GEREJA  BAPTIS,  namun  masih  ada  beberapa organisasi  gereja  yang  belum  menyatu  pada  lembaga  oikumenes aras  nasional,  kemudian  adanya  lembaga/wadah  oikumene  yang difasilitasi  oleh  Kementerian  agama  melalui  program  Direktorat Jenderal  Bimas Kristen  yang  dibentuk  di  tingkat  propinsi, kabupaten  dan  kota  seperti  BAMAG,  BKSAG,  FKAG.  Lembagalembaga  ini  diharapkan  dapat  berperan  sebagai  kekuatan pendorong  dalam  membina  dan  memantapkan  kerukunan  intern umat beragama khususnya agama Kristen. Pemerintah  tidak  punya  hak  mengatur  dokma/ajaran  dari  setiap agama,karena negara kita bukan negara agama, hal itu adalah hak koridor  masing-masing  agama.  Peran  pemerintah  adalah  sebagai fasilitator  melindungi  semua  agama  agar  terjamin  menjalakan ajaran agamanya. Oleh  karena  itu  pemerintah  mengharapkan  adanya  suatu sinergitas  dan  kemitraan  dari  pemimpin  agama/pemuka  agama/ tokoh agama untuk berperan me mbina dan mengembangkan sikap kerukunan dan keharmonisan  dalam  kehidupan  kerukunan  intern Umat beragama.
            Di  era  reformasi  dan  demokrasi  bangsa  indonesia  mengalami gejolak  disharmonisasi,  terjadi  konflik  horisontal di beberapa daerah  yang  mengganggu  kehidupan  kerukunan  umat  beragama sehingga  seakan-akan  toleransi  beragama  mengalami  perubahan menjadi intoleransi.Sampai  sekarang  ini  masih  ada  kelompok-kelompok  tertentu  yang mengatasnamakan  agama  melakukan  tindakan  radikalisme terhadap  agama  yang  lain,  penutupan  rumah  ibadah,  sulit mendapatkan  ijin  pendidirian  rumah  ibadah  dari  kelompok  agama yang  lain,  masih  memilki  sikap  mayoritas  dan  minoritas,  sikap curiga  antar  kelompok  agama.  Padahal  bangsa  Indonesia  sejak lahirnya  sudah  memiliki  peradaban  dan  budaya  yang  berbeda, yang  pluralisme,  yang  majemuk  dari  segi  suku,  agama,  budaya, bahasa dll.  Oleh  karena  itu  dalam  rangka mempertahankan  keutuhan  NKRI maka  salah  satu  pilar  kekuatan  adalah  membangun  dan mempertahankan  kerukunan,  keharmonisan  dan  toleransi  dalam kehidupan beragama. 
            Dalam  menyikapi hal ini pemerintah melalui  Kementerian  Agama dan  Kementerian  Dalam  Negeri telah  menerbitkan  SKB  no 9  dan 8 tahun  2006  di  dalamnya  mengatur  tentang  tugas  dan  tanggungjawab  kepala  daerah,  pemberian  ijin  pendirian  rumah  ibadah  dan peran FKUB, SKB ini dinilai sudah baik, namun  atas usul lembagalegislatif  (DPR)  kepada  pemerintah  dalam  hal  ini  Kementerian Agama  untuk  merancang  Undang-Undang  Kerukunan  Umat Beragama  untuk  menjadi  payung  hukum,  dan  sekarang  sudah dalam  bentuk  rancangan  UU
             sikap  toleransi  dan  keharmonisan  serta kerukunan  hidup  beragama  adalah  para  pimpinan  umat,  tokoh agama(  Pdt,  Kiyai,  Pastor,  Gembala,  Ustad  dll).   yang  berperan langsung  dengan  umat.  Sikap  keteladanan  dan  kepemimpinan menjadi  cermin  bagi  umat,  khotbah,  ceramah  agama  dan  materimateri  pembinanan harus  menyentuh pada  pola  sikap  dan  prilaku umat  untuk  saling  menghargai,  saling  menghormati,  saling mengasihi  satu  dengan  yang  lain,  sehingga  antar  umat  beragama terbangun dan terpelihara kerukunan, keharmonisan dan toleransi beragama yang hakiki.
            Sesuatu hal yang ingin dicapai melalui program-program peningkatan keharmonisan umat beragama sesungguhnya adalah suasana kondusif dalam suatu konteks berbangsa dan bernegara dalam realitas masyarakat yang plural. Agama apa pun yang dianut masyarakat akan berlaku pada kehidupan berbangsa dan bernegara bila memang pelaksanaan ajaran agama tersebut dijiwai dan diamalkan dengan benar.
 Kebersamaan keharmonisan dan kerukunan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat lahir dan batin adalah tetap menjadi komitmen dan fokus pembinaan Kementerian Agama.   Kerukunan  umat  beragama  di  Indonesia  termasuk  di  daerah  kita ini  menjadi  sorotan  dunia,  lantaran  isu  ini  menjadi  konsumsi internasional,  maka  pentingnya  kita  untuk  menampilkan kerukunan  yang  hakiki,  yang  merefleksikan  tingginya  peradaban kita,  dan  kerukunan  itu  juga  membuat  kehidupan bangsa/daerah/kota  kita  lebih  menjadi  nyaman,  aman,  damai sehingga masyarakat akan lebih produktif. 
              Ketika membaca adalah sebuah interpretasi politik maka kita harus pintar untuk menghadapinya.   Ketika saya membaca tentang masalah politik yang dituliskan oleh pak Chaedar dalam babnya yaitu Politik Praktis yang dituliskan dalam pilpres 2004 mayoritas pemilih jawa barat memilih pasangan Susilo Bambang Yudoyono-Jusup Kalla yang tidak memiliki kaitan emosional dengan kesundaan dan atau keislaman di Jawa Barat.    Banyak teori yang dapat menjelaskan fenomena diatas selama 32 tahun pemerintahan Orde baru menciptakan pmbunuhan budaya lokal, sehingga yang tersisa hanyalah kuburan-kuburanya.  Bisa jadi,yang tersisa kini adalah gejala atau simbolis, sementara kebudayaan sebagai modal kultural (cultural capital) sudah hilang.  Fatah (2006) melihat lemahnya modal kultural ini disebabkan oleh penyakit dualisme budaya yang tergambar dalam peribahasa desa mawa cara, negara mawa tata, yang berarti”desa membawa adat istiadat, negara membawa sisrem”, sehingga budaya lokal tunduk kepada budaya atau politik nasional.  Dengan kata lain, ada dua jenis budaya, yaitu budaya etnis yang berakar dibumi dan menyebar dan tersebar, dan budaya yang diproduksi oleh kekuasaan yang kemudianmenjadi komando politik kebudayaan.
...tidak benar kalau soeharto mewakili orang jawa dan kebudayaan jawa .... apa yang diambil soeharto, sebetulnya dasar-dasar filosofis dari kebudayaan Jawa yang kemusian dikreasi ulang, dimodifikasi bahkan dirusak, didistorsi untuk kepentingan-kepentingan kekusaaan, yang kemudian lahir menjadi budaya yang baru (fatah 2006; 64)
              Dia juga melihat transisi menuju masyarakat demokratis di Indonesia ditandai oleh tiga hal, yaitu:
1.      Konflik etnis,
2.      Etnonasionalisme,
3.      Etnisitas yang menjadi komunalisme yaitu politik kerumunan dengan mengandalkan ikatan emosional, seperti agama.
            Bisa jadi, dalam konteks di Indonesia masa kejayaan Sriwijaya, Majapahit, dan Demak adalah masa-masa yang menunjukan momentum-momentum kreatif itu. Karya-karya budaya yang bermutu tinggi membumi dan membawa maslahat bagi keselamatan dan pertumbuhan masyarakat.  Jati diri itu dengan sendirinya elekat pada tradisi dan prestasi kebudayaan.  Belum ada rujukan filosofis, referensi, dan pelanggaran bagi upaya memaknai kekuasaan.  Rujukan selama ini melekat pada zaman keemasan yang silam dan dikeramatkan sebagai jimat kultural.  Dengan kata lain harus ada upaya menyusun referensi baru, antara lain dengan melakukan reinterpretasi atau rujukan filosofis maa lalu.
            Ada kekuatan eksternal yang sengaja atau tidak sengaja mengerdilkan politik kesundaan, sehingga proses politik di Jawa Barat sangat rentan terhadap penetrasi dan intervansi, misalnya terpecahnya Jawa Barat menjadi provinsi Jawa Barat dan provinsi Banten, dan rusaknya wilayah utara Jawa Barat oleh industrialisme Jakarta, sehingga Jawa Barat menanggung ongkos sosio-historis dari industrialisme itu.  Upaya yang harus dilakukan adalah menagih para wakil rakyat di DPR RI dan para politisi lainya yang memainkan politik ditingkat nasional untuk memperjuangkan bargaining position/power itu.  Ada juga suara-suara yang menginginkan dibentuknya provinsi Cirebon.  Semua ini memperlemah keutuhan wacana kesundaan.
            Memang sulit mengandalkan para anggota DPR memperjuangkan hak-hak politik orang Sunda karena tingkat provinsi pun orang Sunda Pribumi menjadi minoritas seperti yang dikatakan oleh minardi: “masih sangat jarangnya pemimpin nasional yang berasal dari urang Sunda, bahkan wakil rakyat di DPRD Jawa Barat baru 38% yang pituin Sunda.  Bahkan tidak ada satupun orang Sunda yang menjadi ketua umum partai politik” (2011; 194). Dikatakannya pula bahwa dengan menelaah sejarah studi indonesia oleh pakar asing (indonesianis), kita mengetahui bahwa studi indonesia hampir mirip dengan studi Jawa sebagai representasi Indonesia.
            Diatas merupakan sebuah contoh betapa pentingnya pembelajaran yang ada pada sebuah buku yang mengajarkan tentang kebenaran yang merupakan contoh dimana kita harus dapat peka dari apa yang terjadi di dunia ini.  Sungguh, kebenaran merupakan pondasi yang harus ditanamkan dalam setiap jiwa seseorang.  Dengan kebenaran semuanya akan menjadi baik-baik saja.  Kebenaran merupakan pondasi didalam suatu negara agar tetap terjadi ketenangan, kedamaian, kerukunan atas kaum yang berbeda agama, etnis, dan budaya. Apalagi ketika kita berbicara tentang politik sungguh sulit untuk dijelaskan.  Seperti yang telah saya paparkan diatas, itu merupakan salah satu dari sekian banyak permasalahan yang ada di Negara ini.  Maka dari berbicara tentang kebenaran ada pada diri kita sendiri.  Pada teks Speaking Truth to Power with books by Howard Zinn adalah tentang kebenaran yang berkekuatan pada sumber buku yang telah dibaca.  Karena kekuatan buku itu sangat benar adanya dan mempunyai keajaiban yang sangat hebat.
  Kebenaran adalah persesuaian antara pengetahuan dan obyek bisa juga diartikan suatu pendapat atau perbuatan seseorang yang sesuai dengan (atau tidak ditolak oleh) orang lain dan tidak merugikan diri sendiri.  Kebenaran adalah lawan dari kekeliruan yang merupakan obyek dan pengetahuan tidak sesuai.  Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang sesuai dengan obyek, yakni pengetahuan yang obyektif. Karena suatu obyek memiliki banyak aspek, maka sulit untuk mencakup keseluruhan aspek (mencoba meliputi seluruh kebenaran dari obyek tersebut).   
            Sekarang kita telah menemukan jawaban atas keajaiban buku yang mengandung banyak manfaat yang luar biasa yang dapat kita gali dari penulis-penulis profesional.  Dengan buku kita tidak akan pernah puas dan ingin selalu ingin lagi, lagi, dan lagi tentang ilmu apapun.  Ingatlah bahwa mentari akan senantiasa memancarkan sinarnya dan tak akan pernah mengeluh untuk memberikan kehangatan dan kenyamanan kepada manusia serta makhluk hidup yang ada dibumi begitu besar manfaatnya.  Apakah kita ingin menjadi mentari yang berguna untuk orang lain? Jawabanya ada pada diri kita sendiri.  Namun, ingatlah bahwa janganlah sekali-kali membuat penjara didalam diri kita sendiri hanya karena malas untuk membaca dan menulis.  Ketahuilah orang besar diluar sana penggemar buku.  Dan pada dasanya bukulah dimana satu-satunya jalan yang dapat membebaskan kita dari kebodohan serta buku adalah senjata atas segala kebenaran.

Referensi
A.Chaedar Alwasilah, 2012. “Pokoknya Rekayasa Literasi”. Sekolah Pascarsarjana Universitas Pendidikan Indonesia.  Bandung: PT Kiblat Buku Utama.
Drs. Jiffry F Kawung, S.Th, M.Si.  Peningkatan Kualitas Kerukunan Umat Beragama”. (Kepala Kantor Kemenag Kota Tomohon).
Prof. Dr. H. Achmad Gunaryo, M.Soc.Sc. “Kerukunan Umat Beragama”.  Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, Sekretariat Jenderal Kementerian Agama
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebenaran
http://en.wikipedia.org/wiki/Christopher_Columbus#Popular_culture

1 komentar:

  1. kamu juga kehilangan arah dalam mengkritisi artikel Howard Zinn. Rangkaian fakta sejarah nampak menjadi atribut kecil daja karena posisi kamu sebagai kritikus tidak nampak di artikel ini

    BalasHapus

a space for comment and critic