Buku
merupakan salah satu sarana terbaik bagi pembelajaran dan pendidikan. Sebuah
buku yang baik selalu memberikan pengaruh yang bermanfaat ke dalam benak
pembacanya. Ia akan meninggikan jiwa dan pemikirannya. Ia juga akan memperbesar
khazanah pengetahuannya.
Menurut
Howard Zinn, we want to what books do and get at least a partial answer to the
question partial because he do not think we know exactly what books do or
writing does. One reasonis that it is very rare to find a direct line between
the writing of a book and the changing of a policy. But he think you can find indirect lines and
you can find eras in which writings appeared and people’s counsciousness was
raised and policies were changed, sometimes after decades had passed. The long trajectory between writing and
changing consciousness, between writing and activsm and then affecting public
policy, can be tourtuous and complicated. But this does not mean we should
desist from writing. The important of
books simply by my own experience.
Pengaruh
buku terhadap membaca dan menulis sesorang, tergantung dari kualitas buku itu
sendiri. Membaca itu sendiri adalah
suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Membaca
melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa. Membaca dan mendengar
adalah 2 cara paling umum untuk mendapatkan informasi. Informasi yang didapat
dari membaca dapat termasuk pengetahuan, hiburan, khususnya saat membaca cerita
fiksi atau humor. Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun
dibaca keras-keras. Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa
membangun konsentrasi kita sendiri.
Sedangkan menulis adalah cara untuk mengetahui sesuatu. Maksud dari
sesuatu itu sendiri adalah informasi, pengetahuan dan pengalaman. Kita dapat menulis informasi yang kita punya
dari membaca. Menuliskan pengalaman yang
pernah kita alami.
Di
indonesia tradisi membaca dan menulis sangatlah rendah. Rendahnya budaya
menulis tepatnya di lingkungan kampus. “Khususnya menulis buku. Bahkan buku
ajar di Perguruan Tinggi jauh lebih sedikit dibandingkan buku-buku ringan yang
hanya mengikuti tren pasar sesaat. banyak buku yang digunakan sebagai buku
pembelajaran di kampus justru sedikit yang merupakan hasil karya dosen yang
bersangkutan. “Padahal dosen yang mengajar itulah yang memiliki pemahaman baik
terhadap kondisi belajar mengajar maupun psikis dan kemampuan mahasiswa. Selain
itu dosen juga mengetahui apa yang seharusnya diajarkan kepada mahasiswa.
Sebagian
orang berpendapat menulis perlu bakat menjadi salah satu hambatan dalam menulis
buku. “Selain itu terkadang merasa tidak punya waktu, inspirasi yang tak
kunjung datang, sulitnya memulai tulisan, ragu-ragu, tidak percaya diri serta adanya
anggapan bahwa menulis buku tidak menguntungkan. Padahal menulis bukanlah
persoalan bakat atau tidak. Setiap orang bisa menulis apalagi di kalangan dosen
yang sudah menjadi bagian dari aktivitasnya. “Menulis di waktu yang sedikit
juga bisa digunakan untuk menulis. Karena menulis bisa dilakukan dengan
berkelanjutan. Apabila ide belum muncul bisa dibiasakan dengan banyak membaca
dan berdiskusi dengan banyak orang. Dan untuk membangun sikap percaya
diri dengan meyakinkan diri sendiri bahwa gagasan yang ditulis adalah gagasan
yang logic dan menarik untuk dibaca.
Terkait
langkah-langkah dalam menulis buku, bisa diawali dengan mencari ide-ide kreatif
dan inovatif. Melalui membaca atau bertukar pikiran dengan berbagai pihak.
Kemudian mengumpulkan materi tulisan dan memulai menulis setelah membuat tema,
outline dan bab sub bab. “Hal yang perlu diingat bahwa menulis bukan
semata-ata untuk kebutuhan materi sesaat. Menulis seharusnya menjadi bagian
dari kewajiban akademik. Karena melalui menulis itulah ide dan ilmu pengetahuan
dapat diteruskan untuk generasi-generasi mendatang’’.
Mulai
dari sejak dini kesadaran dalam menulis itu harus ditingkatkan. Selain itu kita juga tingkatkan minat membaca
untuk mendapatkan pengetahuan, informasi dan lain-lain. Kita tahu bahwa buku
adalah jendela dunia, untuk mengetahu isi sebuah buku kita perlu memiliki
kemampuan membaca. Banyak sekali manfaat yang akan didapat dengan membaca.
Manfaat dari membaca untuk kita adalah :
- Ketika sibuk membaca, sesorang terhalang masuk dalam kebodohan.
- Dengan sering membaca, seseorang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
- Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
- Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
- Dengan sering membaca, seseorang dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain tepatnya penulis, seperti mencontoh kearifan orang bijaksanan dan kecerdasan para sarjana.
- Seseorang dapat mengembangkan kemampuannya baik untuk mendapat dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu dan aplikasi di dalam hidup.
- Keyakinan seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku-buku yang bermanfaat.
- Dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalimat, lebih lanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris”.
Kesadaran membaca pada anak-anak. Permasalahan seputar
waktu yang tepat untuk mengajarkan anak membaca pernah menjadi perbincangan
yang hangat. Ada yang pro dengan mengajarkan anak membaca di usia dini dan ada
juga yang kontra. Sebenarnya anak yang diajarkan membaca sejak dini, sangat
mempengaruhi kemampuan membaca anak di masa depan. Dolores Durkin merupakan
peneliti yang pertama kali mendalami masalah ini pada tahun 1958-1964 dan
mengadakan berbagai studi untuk menelitinya. Apa kesimpulan yang dapat diambil
dari studi selama 6 tahun ini?
- Anak yang bisa membaca sejak dini ternyata senantiasa bisa mengungguli kemampuan membaca anak yang terlambat, hingga ke tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
- Kemampuan membaca sejak dini ternyata tidak berhubungan dengan IQ anak, namun sangat berhubungan dengan suasana rumah dan keluarganya. Anak-anak yang bisa membaca sejak dini ternyata muncul dari keluarga yang memiliki perhatian dan usaha ekstra dalam membantu mereka belajar membaca.
- Kemampuan membaca sejak dini juga tidak berhubungan dengan kondisi sosial-ekonomi. Anak-anak yang bisa membaca sejak dini ternyata memiliki orang tua yang mau menyempatkan waktu untuk kegiatan membaca bersama anaknya, walaupun latar belakang sosial-ekonomi mereka berbeda-beda.
Background yang membuat kesadaran untuk membaca
sejak dini yaitu orangtua yang baik, mau menyempatkan waktunya untuk
mengajarkan anaknya belajar membaca.
Sekalipun dia seorang pekerja yang sibuk, dia akan meluangkan waktunya
demi kecerdasan anaknya dalam membaca. Howard Zinn menceritakan pengalamannya
tentang membaca. He think: was is my
background? Was it my growing up? And he think of all the people who grew up in
roughly the same environment he did, and who did not end up thinking the same
way or doing the same things. And the closest he can to an explanation is: I
read certain books. Really, I think you
know that when you are 15,16, and 17 you read certain books which have a very
powerful effect on you. My parents did
not have a single book in the house, but when I was 14 years old, I discovered
books. I found a book on the street. And
then my parents knew that I was interested in book even though they did not
have any.
Teknik dalam membaca kilat. Membaca 1 Halaman
perdetik adalah hal mungkin untuk dilakukan semua orang. Teknik membaca ini
dikenal dengan teknik baca kilat. Teknik ini pertama kali ditemukan oleh Agus
Setiawan, seorang subconscious coach. Baca kilat adalah teknik baru dalam dunia
membaca. Perbedaannya dibandingkan dengan teknik membaca biasa adalah teknik
ini langsung merekam bacaan dalam pikiran bawah sadar. Itu artinya memori yang
disimpan lebih awet dan tahan lama daripada membaca dengan teknik biasa yang
menggunakan pikiran sadar. Teknik baca kilat ini dirancang agar para pembacanya
bisa membaca dan memahami buku satu halaman dalam waktu hanya satu detik. Baca
kilat menggunakan teknik dimana informasi yang didapat langsung dimasukkan ke
dalam pikiran bawah sadar yang mampu menyimpan kebiasaan, memori jangka
panjang, keyakinan, keahlian, karakter dan intuisi. Dengan teknik membaca kilat
memungkinkan kita membaca dan mampu memahami isi keseluruhan sebuah buku kurang
dari lima menit. Ada beberapa langkah untuk mengembangkan kemampuan membaca
kilat ini :
1. Kondisi Genius Baca
Kilat adalah membaca dengan menggunakan pikiran bawah sadar. Sedangkan alam
bawah sadar identik dengan gelombang alfa. Kondisi genius dapat digunakan untuk
memudahkan pikiran untuk mencapai gelombang alfa. Gelombang ini merupakan
gelombang frekuensi hati yang ikhlas. Dengan demikian, bila pikiran telah masuk
ke gelombang hati yang ikhlas maka ilmu akan cepat sekali diterima oleh otak.
Dengan kata lain, pada tahap ini kondisikan pikiran senyaman mungkin terlebih
dahulu.
2. Pandangan Mata Reseptif Mata
manusia sebenarnya memiliki kemampuan super. Sel mata kita terdiri dari sel
batang dan sel kerucut. Pikiran bawah sadar (yang berhubungan dengan sel
kerucut) mampu merekam objek dengan sangat kuat dan masuk ke pikiran kita tanpa
perlu melewati pikiran sadar. Hal inilah yang akan dikembangkan untuk teknik
Baca Kilat. Karena objek yang akan kita scan adalah buku, maka kita harus
mengaktifkan Pandangan Mata Reseptif ini ke dalam buku. Caranya, posisikan buku
seperti sedang membaca buku seperti biasa. Fokuskan arah pandangan mata Anda
sedikit meleset ke atas buku namun, melesetnya tetap simetris dengan kanan kiri
buku. Dan walaupun mata Anda tidak fokus ke arah buku itu, usahakan buku itu
tetap selalu terlihat oleh mata . Jika melakukan cara ini dengan benar, maka
buku tersebut akan tampak seolah ada gelembung kertas di tengah-tengah buku di
antara halaman kanan dan kiri buku. Itu adalah halaman imajiner, akibat dari
Anda mengaktifkan Pandangan Mata Reseptif ke arah buku.
3. Afirmasi Afirmasi adalah menetapkan sugesti positif ke
pikira. Sebenarnya ini berlaku untuk semua hal tidak hanya untuk Baca Kilat
saja. Setiap kita ingin melakukan sesuatu kita perlu optimis dalam mencapai
tujuan dari hal tersebut. Jika daalam membaca tujuannya ingin memori jangka
panjang terhadap apa yang dibaca secara sempurna, maka bisikan afirmasi
tersebut dengan tenang.
4. Baca Kilat Ini adalah tahapan yang paling krusial dari
Baca Kilat, yaitu melakukan Baca Kilat itu sendiri. Dalam kondisi Pandangan
Mata Reseptif dan Anda masih melihat halaman imajiner pada buku, pertahankan
terus halaman imajiner tersebut lalu buka halaman demi halaman buku. Lakukan
seperti ini terus sampai buku selesai di baca.
5. Tutup Setelah selesai membolak balik buku, cukup
tutup buku tersebut tanpa keraguan. Percayalah bahwa sel batang mata telah
sukses memasukkan informasi ke pikiran bawah sadar.
6. Afirmasi dan Visualisasi setelah
selesai membaca, kita juga perlu melakukan afirmasi untuk menegaskan dan
memperkuat kembali bahwa sel kerucut mata bekerja dengan baik menyimpan
informasi dalam memori jangka panjang. Berikut contoh kalimat afirmasi setelah
selesai membaca : “Memori jangka panjang saya telah menyerap semua
informasi yang saya butuhkan dan memprosesnya. Pikiran dan tubuh saya akan
berkomunikasi kepada saya saat saya membutuhkan informasi ini secara sadar
maupun tidak sadar” Setelah afirmasi selesai, lanjutkan dengan visualisasi.
Lakukan visualisasi bahwa semua informasi yang didapatkan masuk ke pikiran
dengan sangat sistematis dan tersusun rapi di kepala kita, sehingga memudahkan
untuk diakses kembali.
7. Tidur Tidurlah. Karena dengan tidur maka kita akan
mengalami proses inkubasi alias pengendapan. Seluruh informasi yang telah
didapatkan perlu diendapkan dalam pikiran Anda. Salah satu caranya adalah
tidur.
8. Aplikasikan Setelah
bangun tidur, Anda bisa mulai mengaplikasikan Baca Kilat dalam kehidupan
sehari-hari. Ketika berhadapan dengan situasi yang berkaitan dengan apa yang
telah kita baca, kita akan mamu merasakan dan mengingat kembali apa yang telah
dibaca sebelumnya, seperti layaknya ‘dejavu’.
Kebiasaan
membaca buku adalah cara memanfaatkan waktu luang yang paling baik. Ia dapat
menjaga seseorang tetap sibuk, ketika tiada hal lain yang dikerjakannya.
Orang-orang yang terbiasa membaca, bukan hanya akan dapat memanfaatkan waktu
dengan sebaik-baiknya, tetapi juga memelihara pemikirannya dari hal-hal yang
merusak, yang mungkin terjadi jika duduk melamun, tak mengerjakan apapun.
Sebuah buku yang baik, bagi seorang pembaca, adalah lebih baik ketimbang
berkunjung ke taman terbaik dan tempat terindah.
Buku membawa perubahan bagi kehidupan sesorang yang
suka membaca dan menerapkan ilmu yang sudah ia dapat dari membaca buku
tersebut. Tahukah Anda bahwa sebuah buku yang hanya terdiri dari kumpulan
kertas dan tulisan itu mampu membawa perubahan yang besar bagi kelangsungan
sebuah bangsa. Melalui sejarah, kita dapat mengetahui kedahsyatan dan pengaruh
sebuah buku. Sebut saja, buku “Prinsipia Mathematic” yang ditulis Isaac Newton.
Buku ini berisi pandangan dan sebuah pemikiran kritis bahwa kebenaran akal
harus dibuktikan dengan eksperimen-eksperimen. Tahukah apa dampak yang
ditimbulkan dari buku ini? Buku ini merupakan inspirator para pemimpin Eropa
yang kelak mengadakan revolusi di Inggris dan Perancis. Sungguh dahsyat
pengaruh buku ini.
Kita juga mengenal buku novel “Harry Potter” yang
berjumlah 7 seri. Sekilas buku ini tampak seperti novel biasa. Namun siapa
sangka, buku yang hanya terdiri dari kisah fiksi dan imajinasi karya J. K.
Rowling ini mampu membuat penulisnya memperoleh kekayaan yang melebihi Ratu
Elizabeth II. Tak hanya itu, produser-produser film siap menjadikan kisah ini
tayangan yang menarik karena balutan kisahnya yang unik. Selain itu, buku Harry
Potter membuat terbentuknya berbagai komunitas pecinta HarPot di seluruh dunia.
Menyusul buku-buku novel lainnya, seperti Twilight series oleh Stephanie Meyer.
Novel yang hanya berbentuk buku yang benda mati ini mampu menimbulkan euforia
tersendiri di kalangan masyarakat.
Jika kita penyuka novel konspirasi, mungkin novel-novel
Dan Brown yang rumit sudah menjadi santapan bacaan kita. Melalui buku novel dan
kisah didalamnya, novel ini mampu menimbulkan kegemparan di kalangan agama
tertentu karena konspirasi-konspirasi yang terungkap dalam bukunya. Novel ini
mampu menimbulkan kontroversi dan perdebatan pendapat di kalangan masyarakat
sekalipun dalam label kisah fiksi. Kita bisa melihat betapa besar dampak buku
bagi perkembangan perilaku masyarakat.
Tak hanya itu, buku-buku lainnya seperti Chicken Soup,
The Secret, dan buku motivasi lainnya mampu membangkitkan seseorang dari
keputusasaan dan kebimbangan hidup. Kita melihat buku memiliki kekuatan yang
sangat besar. Buku adalah sebuah alat perubahan sejati yang tak lekang oleh
usia dan waktu. Begitu banyak perubahan dan peristiwa yang terjadi hanya karena
sebuah buku. Buku memiliki kekuatan rahasia yang tersembunyi di setiap
kata-katanya.
Namun, masih banyak orang yang berpikir buku itu benda
yang tidak berguna dan menghabis-habiskan waktu. Jika diberikan opsi antara
berselancar di dunia maya, shopping di mall, dan membaca, mungkin
membacalah yang akan menjadi pilihan terakhir bagi beberapa orang tertentu,
khususnya anak muda. Tak heran jika kadar intelektualitas masyarakat Indonesia
dinilai kurang karena kurangnya aktivitas membaca.
Hasil survei yang dilakukan UNESCO beberapa tahun lalu
pun menunjukkan fakta yang tidak menggembirakan, yaitu minat baca masyarakat
Indonesia merupakan yang paling rendah di ASEAN. Sedangkan survei yang
dilakukan terhadap 39 negara di dunia, Indonesia menduduki urutan ke-38.
Berdasarkan rasio penduduk, idealnya satu surat kabar dibaca oleh 10 orang. Di
Indonesia, satu surat kabar dikonsumsi oleh 45 orang. Masih di bawah Srilangka
yang tergolong negara belum maju, satu koran dibaca oleh 38 orang. Sungguh sangat
memprihatinkan.
Sebuah perubahan datang dari buku. Jika ingin hidup
kita berubah, maka mulailah membaca dan memahami sebuah buku. Mungkin filosofi
itulah yang harus kita tanamkan dalam diri kita masing-masing untuk memahami
pentingnya membaca bagi kelangsungan hidup kita. Buku memang sebuah benda mati
yang tidak bernilai. Namun setiap lembar dari buku adalah intrepretasi dari
pemikiran dan ide seseorang yang nilainya sangat berharga. Kita dapat memetik
begitu banyak pelajaran, pengalaman, dan pemikiran tanpa harus mengalami apa
yang dialami penulisnya. Buku membuat otak kita kaya akan pengetahuan untuk
menghadapi kehidupan.
Tentu kita pun harus memilih buku yang tepat untuk
mendapatkan perubahan yang optimal ke arah yang lebih baik. Pilihlah buku yang
Anda sukai, seperti musik, tulis menulis, memasak, menyanyi, dan lain
sebagainya. Lewat buku itu, mari kita gali apa saja rahasia dari kemampuan itu.
Setelah itu, jangan berhenti pada membaca saja, tapi lakukan dalam kehidupan
kita sehari-hari. Ingat, buku adalah stimulator untuk melakukan sebuah
tindakan. Maka sia-sialah arti sebuah buku jika kita tidak
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis rasa ajang pameran seperti Kompas Gramedia
Fair yang diselenggarakan di berbagai kota, khususnya di Bandung, kota penulis
sangat cocok untuk menumbuhkan semangat perubahan. Masyarakat dari berbagai
kalangan bisa memiliki buku yang mereka sukai tanpa harus mengeluarkan kocek
yang banyak. Mereka bisa membaca buku dan mendapatkan arti penting dari isi buku
tersebut. Tak heran jika semangat dan kegiatan ini diaktifkan secara
berkesinambungan, agar banyak perubahan yang terjadi dalam hidup seseorang
menuju lebih baik.
Pada akhirnya, membaca adalah sebuah aktivitas yang
wajib dilakukan masyarakat Indonesia untuk maju. Tentu jangan salahkan
pemerintah dan aparat lainnya jika masyarakat Indonesia tidak maju-maju.
Pemerintah hanyalah abdi rakyat, namun yang berkuasa untuk membawa perubahan
adalah diri kita masing-masing. Dengan buku sebagai bahan bakar perubahan, mari
kita menjadi agen perubahan bangsa yang menciptakan sejarah dengan langkah
tepat yang kita ambil. Bangsa ini menunggu aksimu. Selamat membaca dan dapatkan
perubahannya.
Jadi, kesadaran untuk membaca dan menulis sangat
penting untuk kelangsungan hidup sesorang.
Ketika seorang itu tidak mempunyai harta yang melimpah, namun dia
mempunyai ilmu pengetahuan yang luas dan kaya akan informasi dari yang
dibacanya melalui buku. Buku membawa perubahan bagi seseorang yang suka
membaca.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic