We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Selasa, 25 Maret 2014

Class Review 7: Thesis Statement Jembatannya


Pertemuan kali ini bagaikan sebuah asahan golok.  Bagaimana tidak, hal ini dikarenakan pada pertemuan ini mahasiswa mendapatkan kesempatan berbagi pendapat dan saling menyempurnakan karya mereka satu sama lainnya melalui peer review.  Peer review ini dilakukan dengan tujuan untuk mempertajam golok itu sendiri, yaitu teks kritikal review yang akan dikumpulkan di minggu selanjutnya.  Begitu penting dan menantanya kritikal review yang akan ditulis dalam bahasa Inggris inilah yang menjadi alasan mengapa seluruh mahasiswa harusnya menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin.  Bahkan dosen pun menyarankan untuk melakukan peer review di luar mata kuliah ini.  Penggunaan bahasa Inggris dalam penulisan teks rentan akan terjadinya penggunaan grammar yang salah.  Jadi sangatlah wajar peer review sangat diharapkan dapat membantu mahasiswa satu sama lainnya dalam mengatasi dan menjauhkan diri dari kesalahan mendasar ini.
Banyak pandangan dari masyarakat bahwa penulis hanya bertugas untuk menulis.  Namun apakah benar demikian? Apakah tugas dari penulis hanya menulis?  Tentu saja tidak.  Bahkan tugas utama dari penulis buknlah menulis, akan tetapi membaca.  Itu dikarenakan menulis hanyalah proses menuangkan kata-kata baru yang diperoleh dari bahan bacaan.   A. A. Navis menyebut seluruh alam ini pada hakikatnya adalah bacaan terbaik. Dari apa yang terlihat, terpahami dari alam itulah timbul pandangan dan tindakan lainnya.  A. A. Navis menyebut “alam takambang jadi guru” yang berarti apa pun yang ada di sekeliling kita adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi kita. Segala sesuatu yang berwujud di sekitar kita itulah kata pujangga Sumatera Barat merupakan sumber informasi dan dasar berpikir untuk melakukan sesuatu, termasuk menulis.
Hugo Hartig, seperti dikutip Tarigan (1986) bahwa menulis itu memiliki beberapa tujuan seperti:
1) Untuk memberikan informasi;
2) Untuk meyakinkan atau mendesak;
3) Untuk menghibur atau dan
4) Untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat.
Poin nomor satu adalah yang terpenting, itulah mengapa ditempatkan pada nomor satu bukan kedua atau ketiga.  Tugas utama seorang penulis adalah membuka kemungkinan-kemungkinan untuk pemahaman baru.
Keadaan dimana seoraang penulis mencoba menggoreskan sebuah tulisan guna menyampaikan sebuah informasi bukanlah sesuatu yang mudah.  Terdapat tiga fase dalam proses tersebut.  Pertama, penulis akan meniru dan kedua akan dilanjutkan dengan menemukan.  Maksud dari kata menemukan disini adalah penulis dapat menemukan kata-kata baru dalam tulisannya untuk megambarkan tiruannya tersebut.  Kemudian fase yang paling atas adalah ketikaa seorang penulis berhasil menciptakan.   So, Writing is a matter of creating affordances and exploring the meaning potentials.
Lalu apa yang dimaksud dengan “Affordances”?  Sebenarnya istilah affordances lebih berkaitan dengan hubungan interaksi antara computer dengan manusia.  Gibson (1979) dalam penelitian Hartson (2003) memperkenalkan dua istilah, afford dan affordanceGibson mendefinisikan affordance dalam dalam bentuk sifat fisiknya. Pendefinisian ini dianggap Norman sebagai arti affordance yang semestinya. Pengertian affordance yang dimaksud adalah sebuah hubungan fisik antara pengguna (aktor) dengan peralatan di dunia nyata dimana pengunaan peralatan tersebut tercermin dari kesesuaian bentuk peralatan tersebut. Kesesuaian bentuk ini kemudian diartikan juga sebagai karakteristik peralatan.
 Norman (1990), memabahas lebih dalam tentang pengertian affordance. Pada saat itu norman meperhatikan adanya pemahaman yang tidak tepat mengenai affordance.  Menurutnya terdapat dua jenis affordances, real dan perceived.  Hellmo dan Nurrgren (2007) menjelaskan pendapat Gaver (1991) tentang affordance. Gaver setuju dengan pengertian affordance yang disampaikan oleh Gibson dan Norman.  Gaver mengklasifikasikan affordance kebeberapa bagian, yaitu Affordance Tersembunyi dan Affordance Palsu.  Peneliti lain yang membahas tentang istilah affordance ini adalah Hartson (2003).  Ia mengklasifikasikan Affordance menjadi empat bagian.  Cognitive Affordances, Physical Affordances, Sensory Affordances, Functional Affordances.  Pada dasarnya apa yang dimaksudkan dari kata affordance disini adalah menciptakan sebuah hubungan atau relasi antara para pemabaca dan penulis.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa seorang penulis membutuhkan sebuah jembatan guna membangun hubungan pembaca dan penulis tersebut.  Pada keadaan sepeti inilah peran dari sebuah thesis statement sangat terasa pentingnya.  Ini dikarenakan thesis statement adalah jembatannya, dengan thesis statementlah pembaca dapat membangun sebuah relasi dengan penulis dengan memprediksi arah dan jalan dari isi bahan bacaan.  Chyntia A.Boardman (2008) menyebutkan bahwa thesis statement adalah kalimat yang merangkul seluruh isi bacaan, maka seluruh kalimat pendukung haruslah menopang thesis statement tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic