We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Kamis, 06 Maret 2014

Class Review 4



PENTINGNYA BERINTERAKSI

            Interaksi adalah hubungan timbal balik.  Tanpa proses interaksi dalam hidup, maka manusia tidak mungkin dapat hidup bersama. Iteraksi terdiri dari kata inter yang berarti antar dan aksi yang berarti kegiatan.  Sehingga interaksi adalah kegiatan timbal balik.
            Contoh interaksi dalam proses belajara mengajar, hubungan timbal balik antara guru dan siswa yang bersifat edukatif (mendidik).  Dalam interaksi belajar mengajar, seorang guru akan berusaha secara maksimal dengan menggunakan berbagai keterampilan dan kemampuannya agar anak dapat mengerti apa yang ia sampaikan dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.  Interaksi belajar mengajar bertujuan untuk membantu pribadi anak mengembangkan potensi diri sesuai dengan cita-citanya dan adanya perubahan tingkah laku dari seorang murid sebagai hasil dari belajar. Seorang guru harus bisa menciptakan situasi atau suasana dimana siswa itu dapat belajar dengan nyaman dan kondusif.  Metode dan keputusan guru dalam interaksi belajar mengajar akan sangat menentukan anak untuk mencapai tujuan pendidikan.
            Interaksi berkaitan dengan pembahasan yang Mr. Lala jelaskan di kelas tentang ‘Classroom Discourse’. Literacy is something we do. Dalam kalimat tersebut yang lebih ditekankan adalah kata ‘Do’ yang berkaitan dengan Religious Harmony.  Clasroom Discourse dapat disebut ‘Secred site’ atau situs suci yang berhubungan dengan rituals. Kenapa bisa disebut sebagai situs suci? Karena di dalam kelas ada niat sesorang yang suci bertujuan mencari ilmu, memperluas pengetahuan.  Ritual yang dimaksud adalah proses belajar mengajar, interaksi antara guru dan siswa. Masih seputar classroom discourse berhubungan dengan interaksi.  Contohnya interaksi antara penjual dan pembeli. Namun, interaksi yang dimaksud classroom discourse adalah iteraksi antara guru dan siswa atau dosen dan mahasiswa. Karena lebih efektif dan terikat.

Interaksi yang pada akhirnya akan menuju TALK. Pada dasarnya interaksi yang sesungguhnya adalah dengan berbicara. Dicourse terdiri dua hal, yaitu text dan context. Untuk mengerti disourse yaitu dengan cara mengerti juga akan text dan contextnya.
Kenapa kelas itu complicated? Karena adanya perbedaan latar belakang, yang menjadi sebuah kelas itu complicated. Ada beberapa hal yang menjadi latar belakang kelas itu complicated.
1.      Background yang meliputi agama, politik, ekonomi, pendidikan, pengetahuan. Perbedaan latar belakang adalah salah satu hal yang membuat kelas complicated. Contohnya perbedaan ekonomi, seseorang yang perekonomiannya rendah tidak akan berani berinteraksi dengan yang ekonominya tergolong tinggi.
2.      Communicative strategis. Komunikasi yang terjadi di kelas itu haruslah strategis.
3.      Meaning-Making practies yang meliputi ideologi dan values (disiplin, jujur dan lain-lain). Nilai-nilai displin, jujur harus terus ditingkatkan. Karena zaman sekarang disiplin itu susah. Jarang sekali seseorang itu berlaku jujur. Tingkat kedisiplinan dan kejujuran itu harus diterapkan pada diri kita sendiri.
Selama satu bulan ini mata kuliah writing dari pertemuan pertama belajarnya akan dikembangkan mulai dari endurance dan penalaran. Mengenai classromm talk yang ada di buku yang berjudul ‘Clasroom discourse analysis a tool for critical reflection’. The purpose of this book is to provide teachers with the tools to analyze talk in their own classrooms.  Why take time already overburdened underpaid, and chronically busy lives to analyze talk that is over and done with? There are at least four reasons :
1.      Insights gained from classroom discourse analysis have enchaned mutual understanding between teachers and students
2.      By analyzing classroom discourse themselves, teachers have been able to understand local differences in classroom talk. Going beyond stereotypes or other cultural generalizations
3.      When teachers analyze dicourse in their own classroom, academic achievment improves
4.      The process of doing classroom discourse analyze can itself foster and intrinsic and lifelong love for the practice of teaching and its general life affirming potential
Let’s consider these point : first, insights gained from classroom discourse analyze over the last 20 years have enchanced mutual understanding between teachers and students.  Thi is because looking closely at talk can reveal generla patterns of communication differnces between different groups of people.  Patterns in how teachers and students take turn at talk.
What is (critical) classroom discourse analyze?
Before we start waorking on dicourse analyses of our own. However, it would be useful to have a working definition of classroom dicourse analyses. As discussed below, throughout the book dicourse is defined broadly as ‘language-in-use’. And discourse analyze is the study of how language-in-use ias affected by the context of its use. In the classroom, context can range from the talk within a lesson, to a student’s entire lifetime of socialization to the history to the instituation of schooling. Discourse analyze in the classroom becomes critical classroom discourse analyze when classroom rese arches take the effects of such variable contexts into consideration in their analyze.
Dicourse
The simplest definition of discourse language in use. This may be annoyingly obvious. Language is always in use, so why not just call it’language’? because the defining feature of ‘discourse’(that it is in-use) is a
feature that some people believe is not a necessary component of language. Instead some linguists have argued that the defining featyre of language is its ability to be the contextualized.
Masih berhubungan dengan classroom dicourse yang di dalamnya terdapat social context, interactional, context dan individual agency.  Mengenai interaksi sudah dibahas pada awal paragraf namun akan diulas kembali disini.  Interactional context yaitu the sequential or other patterns of talk within interaction that influence what we can and cannot say, and how other interpet it within classroom discourse.
Jadi, pada intinya dari pembahasan diatas adalah classroom dicourse yang complicated dan yang membuat classroom dicourse menjadi complicated ada tigal hal yang meliputi : background (agama, politik, ekonomi, pendidikan, pengetahuan). Communicative strategis dan meaning-making practies.  Kata kunci agar kelas tidak complicated hanya dengan Interaction. Dengan adanya interaksi, kelas akan menjadi hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic