We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Selasa, 18 Maret 2014

Bahasa Sebagai Pengantar Ideologi


Class Review 6

            Pada tanggal, 11 Maret 2014, kita masih membahas seputar latar belakang Columbus yang diungkapkan oleh Howard Zinn, serta ideologi dan nilai-nilai. Bahasa adalah salah satu bagian terpenting bagi manusia karena dengan bahasa orang-orang dapat berkomunikasi dan berhubungan antarsuku yang memiliki bahasa sendiri-sendiri. Bahasa sangat penting untuk makhluk hidup karena dimanapun kita tinggal pasti menggunakan bahasa untuk berkomunikasi.
 Ideologi berasal dari kata idea (Inggris) yang artinya “gagasan” dan kata logi yang berasal dari bahasa Yunani logos yang artinya “pengetahuan”. Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam perkembangannya terdapat pengertian Ideologi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Istilah ideologi pertama kali di kemukakan oleh  Desttut de Tracy seorang Perancis pada tahun 1796. Menurut Tracy ideologi yaitu “science of ideas” suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan  institusinasional  dalam masyarakat Perancis. Karl Marx mengartikan ideologi sebagai pandangan hidup yang di kembangkan berdasarkan kepentingngan  golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial ekonomi. Gunawan Setiardjo mengemukakan bahwa ideologi adalah seperangkat ide dan asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup. (http://metakalasari.wordpres).
Dalam sebuah jurnal Students’ Discourse on Immigration Attitudes and Ideological Values” A Critical View (Maria D. Lopez-Maestre & Dagmar Scheu Lottgen) University of Murcia, Critical Linguistik memandang bahasa sebagai sebuah kebebasan nilai, yang menggambarkan kenyataan. Dan semua gambarannya adalah media, membentuk sistem nilai yang mendarah daging didalam media (Bahasa didalam peti) yang digunakan untuk gambaran (Fowler, 1996: 4).
Bahasa sebagai bentuk penggabungan dari tingkah laku sosial yang tidak terbantahkan dengan konteks sosial politik didalam fungsi. Bahasa tidak menggunakan sebuah konteks yang kosong, yang digunakan didalam sebuah sekumpulan dari konteks wacana, konteks yang memenuhi ideologi dari sistem sosial dan institusi. Karena bahasa dalam mengoperasi  dimensi sosial harus menggambarkan kebutuhan dan beberapa memperdebatkan, gagasan ideologi (Simpson, 1993: 6).
Sebagai komponen dari pernyataan Critical Linguistik adalah keyakinan, bahwa bahasa yang memproduksi ideologi. Itu harus menjadi catatan bahwa oleh Critical Linguistik, ideologi berarti sebuah sekumpulan dari ide yang memperlihatkan sebuah kehilangan kesadaran politik yang tidak di inginkan. Dalam Critical Linguistik, ideologi mempunyai cara untuk melakukan apa yang kita katakan dan berinterksi dengan masyarakat. Oleh karena itu, ideologi dari asumsi “taken-for-granted” percaya sistem nilai yang disebar secara kolektif oleh kelompok sosial (Simpson, 1993: 5). Fokus utama dari Critical Linguitik adalah mengexsplor sistem nilai dan kumpulan kepercayaan didalam teks; untuk mengexsplor kata-kata lain, dan ideologi didalam bahasa (Simpson, 1993: 5).
Fairclough, sering menggunakan ilustrasi dari satu tipe kebiasaan alami, seperti percakapan untuk sebuah tipe tradisional  dan konsultan antara dokter dan pasien. Secara umum asumsi yang benar untuk bertindak dan hiraki secara alami (Dokter mengetahui tentang medis dan pasien tidak; Dokter adalah sebuah posisi untuk menentukan bagaimana sebuah masalah kesehatan harus berbagi dan pasien tidak) itu benar dan alami bahwa Dokter harus membuat keputusan dan kontrol untuk konsultan dan pasien harus menuruti dan bekerja sama dengan baik (Fairclough, 1989: 2).
Ideologi, fairclough berangkat dari memperdebatkan dan menanamkan bahasa menggunakan struktur tipe dari pertemuan sosial. Oleh karena itu, bagian kode linguistik menggunakan konteks dan analisis dapat ”mengubah sifat” norma apa yang tepat untuk kita sebagai partisipan setiap hari didalam interaksi. Critical Linguistik percaya bahwa dengan menggunakan pendekatan alat-alat linguistik untuk sejarah relevan dan konteks sosial, ideologi, dan menyembunyikan kebiasaan norma dari wacana dapat membawa pemeriksaan permukaan. Didalam cara ini, Critical Linguistik dapat membuka cahaya untuk sosial dan proses politik. (Fowler, 1991: 90).

Kesimpulan:
            Ideologi adalah pengetahuan tentang gagasan-gagasan dan ide-ide yang dijadikan pedoman. Ideologi sangat berhungan erat dengan bahasa dan nilai sosial, karena ideologi diantarkan oleh sebuah bahasa didalamnya. Hal ini diperkuat oleh pernyataan (Simpson, 1993: 5) yang mengatakan bahwa “bahasa yang memperoduksi ideologi”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic