Class
Review 6
Pada tanggal, 11 Maret 2014, kita
masih membahas seputar latar belakang Columbus yang diungkapkan oleh Howard
Zinn, serta ideologi dan nilai-nilai. Bahasa adalah salah satu bagian
terpenting bagi manusia karena dengan bahasa orang-orang dapat berkomunikasi
dan berhubungan antarsuku yang memiliki bahasa sendiri-sendiri. Bahasa sangat
penting untuk makhluk hidup karena dimanapun kita tinggal pasti menggunakan
bahasa untuk berkomunikasi.
Ideologi berasal dari kata idea (Inggris) yang artinya “gagasan”
dan kata logi yang berasal dari
bahasa Yunani logos yang artinya “pengetahuan”.
Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan
tentang ide-ide, atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam
perkembangannya terdapat pengertian Ideologi yang dikemukakan oleh beberapa
ahli. Istilah ideologi pertama kali di kemukakan oleh Desttut
de Tracy seorang Perancis pada tahun 1796. Menurut Tracy ideologi yaitu “science
of ideas” suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusinasional dalam masyarakat Perancis. Karl Marx mengartikan ideologi sebagai
pandangan hidup yang di kembangkan berdasarkan kepentingngan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang
politik atau sosial ekonomi. Gunawan
Setiardjo mengemukakan bahwa ideologi adalah seperangkat ide dan asasi
tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita
hidup. (http://metakalasari.wordpres).
Dalam
sebuah jurnal Students’ Discourse on Immigration Attitudes and Ideological Values” A
Critical View (Maria D. Lopez-Maestre & Dagmar Scheu Lottgen) University of
Murcia, Critical Linguistik memandang bahasa sebagai sebuah kebebasan
nilai, yang menggambarkan kenyataan. Dan semua gambarannya adalah media,
membentuk sistem nilai yang mendarah daging didalam media (Bahasa didalam peti)
yang digunakan untuk gambaran (Fowler,
1996: 4).
Bahasa
sebagai bentuk penggabungan dari tingkah laku sosial yang tidak terbantahkan
dengan konteks sosial politik didalam fungsi. Bahasa tidak menggunakan sebuah
konteks yang kosong, yang digunakan didalam sebuah sekumpulan dari konteks
wacana, konteks yang memenuhi ideologi dari sistem sosial dan institusi. Karena
bahasa dalam mengoperasi dimensi sosial
harus menggambarkan kebutuhan dan beberapa memperdebatkan, gagasan ideologi (Simpson, 1993: 6).
Sebagai
komponen dari pernyataan Critical Linguistik adalah keyakinan, bahwa bahasa
yang memproduksi ideologi. Itu harus menjadi catatan bahwa oleh Critical
Linguistik, ideologi berarti sebuah sekumpulan dari ide yang memperlihatkan
sebuah kehilangan kesadaran politik yang tidak di inginkan. Dalam Critical
Linguistik, ideologi mempunyai cara untuk melakukan apa yang kita katakan dan
berinterksi dengan masyarakat. Oleh karena itu, ideologi dari asumsi “taken-for-granted” percaya sistem
nilai yang disebar secara kolektif oleh kelompok sosial (Simpson, 1993: 5). Fokus utama dari Critical Linguitik adalah
mengexsplor sistem nilai dan kumpulan kepercayaan didalam teks; untuk mengexsplor
kata-kata lain, dan ideologi didalam bahasa (Simpson, 1993: 5).
Fairclough, sering
menggunakan ilustrasi dari satu tipe kebiasaan alami, seperti percakapan untuk
sebuah tipe tradisional dan konsultan
antara dokter dan pasien. Secara umum asumsi yang benar untuk bertindak dan
hiraki secara alami (Dokter mengetahui tentang medis dan pasien tidak; Dokter
adalah sebuah posisi untuk menentukan bagaimana sebuah masalah kesehatan harus
berbagi dan pasien tidak) itu benar dan alami bahwa Dokter harus membuat
keputusan dan kontrol untuk konsultan dan pasien harus menuruti dan bekerja
sama dengan baik (Fairclough, 1989: 2).
Ideologi,
fairclough berangkat dari
memperdebatkan dan menanamkan bahasa menggunakan struktur tipe dari pertemuan
sosial. Oleh karena itu, bagian kode linguistik menggunakan konteks dan analisis
dapat ”mengubah sifat” norma apa yang tepat untuk kita sebagai partisipan
setiap hari didalam interaksi. Critical Linguistik percaya bahwa dengan menggunakan
pendekatan alat-alat linguistik untuk sejarah relevan dan konteks sosial,
ideologi, dan menyembunyikan kebiasaan norma dari wacana dapat membawa
pemeriksaan permukaan. Didalam cara ini, Critical Linguistik dapat membuka
cahaya untuk sosial dan proses politik. (Fowler,
1991: 90).
Kesimpulan:
Ideologi adalah pengetahuan tentang
gagasan-gagasan dan ide-ide yang dijadikan pedoman. Ideologi sangat berhungan
erat dengan bahasa dan nilai sosial, karena ideologi diantarkan oleh sebuah
bahasa didalamnya. Hal ini diperkuat oleh pernyataan (Simpson, 1993: 5) yang
mengatakan bahwa “bahasa yang memperoduksi ideologi”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic