We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Senin, 03 Maret 2014

3 MB: (Membaca, Mengkritisi, dan Menulis ) Buku


Critical review 2

 
Critical review kedua ini dibuat bersumber dari sebuah buku yang berjudul Anthropology of the Shelf: Speaking truth to power with books, yang ditulis oleh Howard Zinn pada Desember 2005. Saya menggunakan judul 3 MB: (Membaca,  Mengkritisi, dan Menulis Buku) karena saya mengambil kesimpulan dari buku ini. Pada bab ini penulis mengajak kita untuk membaca, mengkritisi sebuah buku yang sudah ada, dan menulis sebagai hasil membaca dan mengkritisi.
Menurut saya membaca adalah kegiatan yang bertujuan untuk menggali informasi dari sebuah teks. Mengkritisi adalah suatu kegiatan memahami secara detail apa yang ada dalam sebuah buku. Mengkritisi berhubungan dengan membaca kritis, membaca intensif dan berfikir kritis. Sedangkan menulis adalah suatu kegiatan akhir yang sebagai proses akhir dari membaca dan mengkritisi sebuah buku atau informasi.
Membaca menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut: menurut Wilson dan Peters (2006: 107) mendefinisikan bahwa : Membaca merupakan suatu proses menyusun makna melalui interaksi dinamis diantara pengetahuan pembaca yang telah ada, informasi yang dinyatakan oleh bahasa tulis dan konteks situasi pembaca. Menurut Miles Tinker dan Constance Mc Cullough (1996: 2) memandang bahwa : Membaca sebagai kegiatan yang meliputi pengenalan lambang-lambang tertulis atau lambang percetak yang berperan sebagai stimuli untuk mengingat makna yang dibangun berdasar pada pengalaman yang lalu dan penyusunan makna-makna baru dengan jalan memanipulasi konsep-konsep yang telah dimiliki oleh pembaca. Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding process), berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding). Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna (Anderson 1972 : 209-210). Menurut Rooijakers Membaca merupakan suatu cara atau suatu sarana untuk memelihara tingkat pengetahuan sendiri serta untuk menambah pengetahuan baru. Menurut Sri Wahyuni, Membaca merupakan proses yang bersifat fisik dan psiklogis. Menurut Daud Firmansyah, Membaca merupakan tahap penting dalam proses perkembangan anak karena membaca merupakan gerbang pertama untuk menuju proses pembejaran yang lebih kompleks. Menurut Ismail Kusmayadi, Membaca mamerupakan proses yang kompleks karena proses ini melibatkan kegiatan fisik dan mental. Menurut Mikkel Birkegaard, Membaca adalah sebuah proses rumit, mulai dari kata di halaman di hadapanmu sampai suara yang meninggalkan bibirmu. Membaca adalah kombinasi dari mengenali simbol dan pola, menghubungkannya dengan suara dan mengumpulkannya menjadi suku kata sampai akhirnya kita mampu menginterpretasikan arti sebuah kata.
Kita pun harus mencontoh pengalaman hidup Howard Zinn mengenai membaca, dia memulai membaca sejak dia menemukan buku pada umur 14 tahun dan dia juga berasal dari keluarga yang sederhana. “Dan jadi saya mulai membaca dickens (sebuah buku dari Charles Dickens). Ini memiliki efek yang kuat pada berfikir saya,”kalimat ini menjelaskan bahwa membaca sebuah buku harus bisa memberikan efek setelah membaca buku. Kita boleh membaca buku apa saja yang kita suka tetapi kita juga harus berfikir apa manfaat yang dapat ditimbulkan setelah kita membaca buku. Ini sesuai dengan tujuan membaca yaitu mendapatkan manfaat setelah membaca dan menurut (Anderson 1972 : 214 )Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Contoh buku yang bermanfaat seperti perkataan "Buku ini mengubah hidup saya.”dalam teks. Mr. Howard mengatakan dalam wacananya  “saya pikir buku bisa melakukan itu. Dan jika buku mengubah hidup seseorang dengan mengubah kesadaran seseorang, itu akan memiliki efek pada dunia, dalam satu cara atau yang lain, cepat atau lambat, dengan cara yang mungkin Anda tidak bisa melacak.”Maka dari itu kita harus selektif dalam memilih buku yang akan kita baca. Buku yang bagus yaitu buku yang dapat memberikan pengalaman atau pengetahuan yang baru bagi pembacanya. Tetapi untuk mendapatkan pengalaman atau pengetahuan ketika membaca kita harus bisa menjadi orang yang Qualified Reader, yaitu orang yang memiliki kemampuan yang baik dalam membaca.
Dengan membaca buku kita akan mengetahui efek tersirat yang kandung dalam buku, Mr. Howard mengtakan “Kami tumbuh diajarkan bahwa kita harus mematuhi aturan, mematuhi orang tua kita, guru, dan sampai ke presiden. Namun di beberapa titik dalam hidup kita, terutama jika kita membaca secara luas, kita akan berhenti dan berkata: Mengapa kita harus melakukan ini ? Mengapa kita harus pergi bersama dengan ini dan kita tidak berpikir untuk diri kita sendiri ? Itu adalah wawasan yang dapat Anda dapatkan dari buku bahkan jika buku hanya mengisyaratkan. Ini mungkin hanya tersirat dalam cerita, namun memiliki efek yang kuat.” Saya setuju  dengan pendapat Mr. Howard karena dengan membaca kita akan mendapatkan pengetahuan yang luas ketika kita membaca sebuah buku.
Masih berkaitan dengan membaca, akan ada pengertian yang berasal dari buku-buku yang membuat kita mengingat dan menggali pengertian yang kita tidak tahu. Sama seperti Mr. Howard dalam wacananya berkata “Pertama kali saya membaca buku “Hard Times” yang ditulisan oleh Charles Dickens. Saya hanyalah seorang anak kecil dan hanya memiliki pengetahuan yang dangkal. Kemudian saya baca lagi, dan terpana oleh karakter kepala sekolah Gradgrind yang menasehati seorang guru muda, " Ingat, hanya memberi mereka fakta-fakta, tidak ada yang lain hanya fakta." Saya merenungkan nasihat ini tentang "fakta-fakta, tidak ada yang lain hanya fakta," dan datang untuk wawasan bahwa tidak ada hal-hal seperti fakta murni tanpa hiasan dengan penghakiman.  Itu artinya, segera setelah fakta-fakta yang publikasikan, segera setelah fakta-fakta yang dimasukkan di dunia (Anda menempatkan mereka di dunia atau orang lain menempatkan mereka kepada Anda), mereka mewakili penghakiman. Penghakiman adalah bahwa fakta-fakta tertentu yang penting bagi seseorang untuk diketahui dan ada fakta lain kita yang tidak ingin kami beritahukan kepada anda, yang tidak penting bagi untuk kamu ketahui. Aku ingat Senior Bush, George H. W. Bush, berbicara tentang pendidikan karena dia tahu banyak tentang pendidikan dan ia tahu bahwa anak-anak harus mempelajari fakta-fakta.” Dalam paragraf ini menjelaskan bahwa dalam pendidikan perlunya penyampaian materi yang sesuai dengan fakta-fakta dan bagi seorang yang berprofesi sebagai seorang guru atau tenaga mengajar harus menggunakan materi yang mengandung  fakta –fakta yang nyata sebagai pembelajaran. “Tapi, sekali Anda memahami bahwa ada fakta-fakta tertentu yang ditampilkan dalam tampilan penuh dan yang lain tidak, dan bahwa pilihan tersebut salah, itu adalah lompatan kesadaran sosial.
Ada seluruh set data yang orang tidak hanya tahu tentang ide tersebut, dan ketika data mereka terungkap dalam sebuah buku, pembaca terkejut dan itu menjadikan kesadaran yang penting. Saya sedang berpikir untuk Rachel Carson “The Sea Around Us1951.  Orang-orang tidak hanya berpikir tentang apa yang terjadi pada udara dan air dan lingkungan. Ini tidak pernah terjadi pada mereka, dan Rachel Carson dengan tenang mengatakan kepada kita semua apa yang sedang terjadi. Dia tidak harus membuat penilaian, Rachel Carson tidak perlu perbaikan. Dia hanya harus mengatakan apa yang terjadi. Hari ini, kita tahu tentang apa yang sedang terjadi. Anda tidak perlu mengedit tentang hal itu. Kadang-kadang hanya memberitahukan orang-orang tentang sesuatu yang mereka tidak tahu bahwa hal itu adalah penting untuk dilakukan, karena itu sendiri mungkin akan memindahkan mereka orang-orang ke dalam kesadaran yang lebih besar dan bahkan ke dalam tindakan.”   Dalam paragraf ini menjelaskan bahwa fakta yang terungkap akan menimbulkan kesadaran bagi pembaca, pembaca juga akan mendapatkan kesadaran yang lebih besar setelah membaca.
Membaca memiliki jangkauan yang luas sehingga bisa menimbulkan pemahaman baru mengenai sesuatu dan mampu membongkar suatu kebenaran yang tersembunyi, seperti perkataan Mr. Howard pada bukunya yang berkata “Ketika buku saya, yang berjudul “A People’s History of the United States” yang membahas tentang Christopher Columbus, saya mulai mendapatkan surat dari seluruh negeri. Saya menemukan bahwa sebagian besar surat ditulis mengenai bab pertama buku, yang tentu saja membuat saya sangat curiga! Saya menolak untuk menerima atau percaya bahwa orang hanya membaca bab pertama. Sebaliknya saya sampai pada kesimpulan bahwa semua surat tentang bab pertama adalah karena itu menjengkelkan bagi mereka dibesarkan di Amerika Serikat yang mempelajari tentang pahlawan Columbus, Columbus penemu besar, columbus pembaca Alkitab yang saleh. Untuk membaca tentang Columbus sebagai pembunuh, penyiksa, penculik, sebuah mutilator orang pribumi, munafik, orang yang tamak dalam mencari emas, rela untuk membunuh orang dan merusak orang - itu mengejutkan.  Paragraf ini mengajarkan kepada kita untuk berfikir kritis ketika membaca karena itu akan membantu kita untuk mengetahui kebenaran yang tersembunyi.
Efek lain yang dapat ditimbulkan ketika kita membaca buku yaitu kita menjadi orang yang tidak mudah percaya dengan sesuatu, keadaan ini bisa disebut perlunya membaca kritis. Membaca kitis critical reading adalah aktifitas membaca yang ditempuh secara bijak, mendalam, evaluatif, serta analisis dan bukan sekedar mencari-cari kesalahan isi atau pilihan kata yang terdapat dalam objek kajian. Kegiatan ini sama dengan membaca intensif, Yang dimaksud dengan membaca intensif atau intensive reading adalah studi seksama, telaah teliti, dan penanganan. Kuesioner, latihan pola-pola kalimat, latihan kosa kata, telaah kata-kata, dikte dan diskusi umum merupakan bagian dan teknik membaca intensif. ( Brooks 1964 : 172-173 ).  
Menurut saya mengkritisi adalah suatu kegiatan yang menghendaki kita untuk tidak menerima begitu saja kebenaran informasi, tetapi kita harus bersikap skeptis yaitu bertanya terus menerus dan berusaha mencari bukti untuk menguji kebenaran informasi tersebut. Dalam mengkritisi juga perlu berfikir kritis, berfikir kritis atau Critical thinking menurut Mr. Lala yaitu you will not take something for guaranted yang artinya tidak mudah percaya dengan sesuatu. Jadi untuk mengetahui sebuah kebenaran yang tersembunyi diperlukannya membaca buku sebagai referensi, dalam membaca buku pun kita harus kritis dalam membaca dan kita pun perlu berfikir kritis untuk menyimpulkan semua isi dalam buku.
Kembali lagi pada wacan yang ditulis oleh Mr. Howard, menurut saya Mr. Howard adalah orang yang sangat kritis dalam berfikir sehingga dapat menulis sebuah buku sangat krusial yang membahas tentang Christopher Columbus. Efek yang ditimbulkan dari buku yang ditulis oleh Mr. Howard sangatlah besar, ia menerima surat dari seorang guru di California dan isi dari surat itu adalah ia dituduh sebagai seorang komunis karena mengajarkan pembelajaran yang materinya bersumber dari buku Mr. Howard. Dalam buku itu membahas “kasus di mana hanya untuk mempelajari fakta-fakta tentang Columbus dapat menyebabkan revolusi dalam pemikiran seseorang. Ketika Anda belajar tentang informasi yang telah disembunyikan/ ditutupi dari Anda, mungkin menyebabkan Anda bertanya-tanya apa lagi yang telah disembunyikan. Ada seorang guru yang mengagumkan di Oregon bernama Bill Bigelow yang membuat/ mengelompokkan perang salib untuk dikenal di seluruh negeri, mengambil cuti dari mengajar sendiri, untuk berbicara dengan guru-guru lain. Dia mengatakan kepada mereka (guru-guru lain) tentang Columbus sehingga mereka kemudian dapat mengajar dengan cara yang berbeda.” Kata yang saya kutip ini berasal dari wacana Mr. Howard, menurut  saya kalimat ini berarti bahwa dalam mempelajari sebuah buku kita akan mendapatkan informasi yang tersembunyi dari kita, sehingga diperlukannya critical dalam memahami sebuah sejarah yang sudah terlewat dan kita tidak mengetahui kebenarannya. Tetapi menurut saya kegiatan ini sangat lah susah karena kita harus memiliki bukti-bukti untuk mengungkap sebuah sejarah dan pada intinya kita tidak boleh mudah percaya dengan hal yang belum tentu kejelasannya. Seperti yang tertera pada wacana “seorang gadis bernama Rebecca, menulis dalam kertas kecilnya : "Nah kalau aku sudah berbohong tentang Columbus, tentang hal lain yang telah dibohongkan kepada saya?" Hanya memberikan orang-orang informasi tertentu tentang satu situasi mungkin memimpin mereka untuk mencari apa lagi yang telah disembunyikan dari mereka.Setelah kita mengetahui sebuah kebenaran yang telah disembunyikan dari kita, secara tidak sadar pun kita dapat menimbulkan pemikiran tidak mudah percaya dengan sesuatu yang sudah ada.
Kita semua sadar bahwa manfaat dari sebuah buku yaitu memberikan informasi yang belum kita ketahui sehingga dapat menambah wawasan dan hidup seseorang karena mendapatkan kesadaran dari buku tersebut. Dalam wacana juga memberikan contoh buku –buku yang dapat memberikan informasi dan menambah pesan moral bagi pembacanya, buku-buku tersebut yaitu : Malcolm X’s Autobiography or Richard Wright’s Black Boy or James Baldiw’s The Fire Next Time, or the poems of Countee Cullen yang mengajarkan pentingnya menghargai perasaan orang lain. Gino Strada, Green Parrots : A War Surgeon’s Diary yang berisikan pengamputasian bagi korban perang, dan banyak buku lagi.
Dalam wacana Mr. Howard mendapatkan pengalaman dari seorang pengebom angkatan udara pada perang dunia ke II, seseorang pengebom tersebut tidak menyadari apa yang dia lakukan bahwa dia telah membunuh manusia yang tidak bersalah dan dia sadar dengan tindakannya ketika ia membaca buku John Hersey, Hiroshima, dalam buku hiroshima menjelaskan bahwa keadaan korban hiroshima yang sangat mengenaskan. Dalam wacana  Mr. Howard juga mengatakan “Buku anti perang yang paling kuat yang pernah saya baca, yang membawa saya untuk memahami tentang  perang, adalah novel Dalton Trumbo ini, Johnny Got His Gun. Menceritakan pada pertama kalinya seseorang tentara ditempat tidur rumah sakit, seseorang yang tidak mempunyai kaki, tangan, buta, tuli, bisu, hanya batang tubuh dengan detak jantung dan otak (untuk berpikir), merenungkan hidupnya dalam perang. Murid saya harus membaca ini karena hal itu lebih baik untuk disampaikan ke realitas perang.” Saya setujuh dengan Mr. Howard yang mengharuskan membaca buku-buku perang karena menurut saya itu bagus untuk mengajarkan pada murid atau generasi muda bahwa perang hanyalah meninggalkan dampak yang mengerikan, dan mengetahui dampak atau akibat  dari perang hanyalah kepedihan.
“Buku juga memiliki cara lain dan menulis memiliki pengaruh. dan melalui literature absurditas(kemustahilan) dalam tradisi Jonathan Swift dan Franz Kafka dan Mark Twain. Pada zaman sekarang, saya pikir buku Kurt Vonnegut, seperti Cat Cradle dan Slaughterhouse-Five. Saya berpikir ,juga, Joseph Heller Catch-22. Heller membuat adegan dengan Yossarian(orang Yossari), pada bom perang dunia 2, berbicara dengan seorang Italia pria tua yang mengatakan, "kami tahu, Italia akan menang karena dia begitu lemah. Amerika Serikat dalam jangka panjang akan kalah karena dia begitu kuat. "ini adalah ide yang konyol(mustahil). Tapi itu membuat kamu berpikir.” Saya setuju dengan pria italia bahwa ide itu mustahil, tetapi jika dipikirkan dengan teliti hal tersebut bisa saja terjadi.
Diambil dari ucapan Kurt Vonnegut, yang sering sekali ditanyakan,kenapa kamu menulis?” Vonnegut menjawab “saya menulis agar kamu tau ada orang yang merasakan hal yang kamu lakukan didunia ini, bahwa kamu tidak sendirian.” hal yang sangat penting merupakan untuk diselesaikan(atau dicapai), bagi orang yang merasakan bahwa mereka tidak sendirian. Dan penulis melakukan sesuatu untuk kamu juga.” Dalam paragraf ini memberitahukan bahwa menulis itu penting bagi kita semua. Maka dari itu kita perlu mengetahui terlebih dahulu pengertian menulis dan fungsi menulis.
Menulis adalah salah satu keterampilan yang bersifat produktif. Keterampilan menulis merupakan suatu kegiatan menuangkan ide/gagasan ke dalam bentuk bahasa tulis (simbol grafis) agar dapat dipahami maksud dan isinya oleh orang lain, dalam hal ini oleh pembaca. Menurut Robert Lado (Suriamiharja, Agus dkk, 1996: 1) mengartikan : Menulis adalah menempatkan simbol-simbol grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat dibaca oleh orang lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol grafisnya. Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Fungsi menulis sangat penting bagi pendidikan  karena memudahkan  para pelajar berfikir. Juga dapat menolong kita berfikir kritis. Juga dapat mempermudahkan kita merasakan hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman.
Kesimpulan : Dalam wacana yang ditulis oleh Mr. Howard Zinn saya menyimpulkan point terpenting dari wacana ini yaitu pentingnya membaca buku, perlunya mengkritisi sebuah sejarah dan menulis semua pengetahuan. Dalam wacana ini juga membahas tentang kekuasaan buku yang dapat memberikan wawasan yang luas bagi manusia. Menurut saya membaca adalah kegiatan yang bertujuan untuk menggalih informasi dari sebuah teks. Mengkritisi adalah suatu kegiatan memahami secara detail apa yang ada dalam sebuah buku. Mengkritisi berhubungan dengan membaca kritis, membaca intensif dan berfikir kritis. Sedangkan menulis adalah suatu kegiatan akhir yang sebagai proses akhir dari membaca dan mengkritisi sebuah buku atau informasi, dan tujuan menulis yaitu menulis semua informasi yang kita tahu sebagai alat untuk memberitahukan pengetahuan kepada orang lain. Dalam wacana ini juga tersirat mengajarkan pada kita untuk menjadi orang yang memiliki literatsi yang tinggi.    
Referensi :

1 komentar:

  1. referencing sudah mulai jalan tapi kamu harus mampu mensintesakannya menjadi sebuah gagasan yang utuh dan tidak tercerai berai. pastikan setiap kutipan yang kamu gunakan menjadi alat bedah tajam untuk mengupas fenomena yang diungkap oleh Zinn. Dan di sini, nampaknya kamu masih berupaya keras untuk menemukan jembatan yang menghubungkannya

    BalasHapus

a space for comment and critic