Critical review 2
Critical review kedua ini dibuat bersumber dari sebuah buku yang berjudul Anthropology of the Shelf: Speaking truth to power with books,
yang ditulis oleh Howard Zinn pada Desember 2005. Saya menggunakan judul 3 MB:
(Membaca, Mengkritisi, dan Menulis Buku)
karena saya mengambil kesimpulan dari buku ini. Pada bab ini penulis mengajak
kita untuk membaca, mengkritisi sebuah buku yang sudah ada, dan menulis sebagai
hasil membaca dan mengkritisi.
Menurut saya membaca adalah kegiatan yang
bertujuan untuk menggali informasi dari sebuah teks. Mengkritisi adalah suatu
kegiatan memahami secara detail apa yang ada dalam sebuah buku. Mengkritisi
berhubungan dengan membaca kritis, membaca intensif dan berfikir kritis.
Sedangkan menulis adalah suatu kegiatan akhir yang sebagai proses akhir dari
membaca dan mengkritisi sebuah buku atau informasi.
Membaca menurut beberapa ahli yaitu sebagai
berikut: menurut Wilson dan Peters (2006: 107) mendefinisikan bahwa : Membaca merupakan suatu proses menyusun makna
melalui interaksi dinamis diantara pengetahuan pembaca yang telah ada,
informasi yang dinyatakan oleh bahasa tulis dan konteks situasi pembaca. Menurut
Miles Tinker dan Constance Mc Cullough (1996: 2) memandang
bahwa : Membaca
sebagai kegiatan yang meliputi pengenalan lambang-lambang tertulis atau lambang
percetak yang berperan sebagai stimuli untuk mengingat makna yang dibangun
berdasar pada pengalaman yang lalu dan penyusunan makna-makna baru dengan jalan
memanipulasi konsep-konsep yang telah dimiliki oleh pembaca. Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses
penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding process),
berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding).
Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata
tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language
meaning) yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang
bermakna (Anderson
1972 : 209-210). Menurut Rooijakers Membaca merupakan suatu cara atau suatu sarana untuk
memelihara tingkat pengetahuan sendiri serta untuk menambah pengetahuan baru. Menurut Sri Wahyuni, Membaca
merupakan proses yang bersifat fisik dan psiklogis. Menurut Daud
Firmansyah, Membaca
merupakan tahap penting dalam proses perkembangan anak karena membaca merupakan
gerbang pertama untuk menuju proses pembejaran yang lebih kompleks. Menurut Ismail Kusmayadi, Membaca mamerupakan proses yang kompleks karena proses ini
melibatkan kegiatan fisik dan mental. Menurut Mikkel
Birkegaard, Membaca
adalah sebuah proses rumit, mulai dari kata di halaman di hadapanmu sampai
suara yang meninggalkan bibirmu. Membaca adalah kombinasi dari mengenali simbol
dan pola, menghubungkannya dengan suara dan mengumpulkannya menjadi suku kata
sampai akhirnya kita mampu menginterpretasikan arti sebuah kata.
Kita pun harus mencontoh
pengalaman hidup Howard Zinn mengenai membaca, dia memulai membaca sejak dia
menemukan buku pada umur 14 tahun dan dia juga berasal dari keluarga yang
sederhana. “Dan
jadi saya mulai membaca dickens (sebuah
buku dari Charles Dickens). Ini memiliki efek yang kuat pada berfikir saya,”kalimat ini menjelaskan bahwa membaca sebuah
buku harus bisa memberikan efek setelah membaca buku. Kita boleh membaca buku
apa saja yang kita suka tetapi kita juga harus berfikir apa manfaat yang dapat
ditimbulkan setelah kita membaca buku. Ini sesuai dengan tujuan membaca yaitu mendapatkan
manfaat setelah membaca dan menurut (Anderson
1972 : 214 )Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta
memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Contoh buku yang
bermanfaat seperti perkataan "Buku ini mengubah hidup saya.”dalam teks. Mr.
Howard mengatakan dalam wacananya “saya
pikir buku bisa melakukan itu. Dan jika buku mengubah hidup seseorang dengan
mengubah kesadaran seseorang, itu akan memiliki efek pada dunia, dalam satu
cara atau yang lain, cepat atau lambat, dengan cara yang mungkin Anda tidak
bisa melacak.”Maka dari itu kita harus selektif dalam memilih
buku yang akan kita baca. Buku yang bagus yaitu buku yang dapat memberikan
pengalaman atau pengetahuan yang baru bagi pembacanya. Tetapi untuk mendapatkan
pengalaman atau pengetahuan ketika membaca kita harus bisa menjadi orang yang
Qualified Reader, yaitu orang yang memiliki kemampuan yang baik dalam membaca.
Dengan membaca buku kita akan
mengetahui efek tersirat yang kandung dalam buku, Mr. Howard mengtakan “Kami tumbuh diajarkan bahwa kita harus mematuhi aturan,
mematuhi orang tua kita, guru, dan sampai ke presiden. Namun di beberapa titik
dalam hidup kita, terutama jika kita membaca secara luas, kita akan berhenti
dan berkata: Mengapa kita harus melakukan ini ? Mengapa
kita harus pergi bersama dengan ini dan kita
tidak berpikir untuk diri kita sendiri ? Itu adalah wawasan yang dapat Anda dapatkan
dari buku bahkan jika buku hanya mengisyaratkan. Ini mungkin hanya tersirat
dalam cerita, namun memiliki efek yang kuat.” Saya setuju dengan pendapat Mr. Howard karena dengan
membaca kita akan mendapatkan pengetahuan yang luas ketika kita membaca sebuah
buku.
Masih berkaitan dengan membaca, akan
ada pengertian yang berasal dari buku-buku yang membuat kita mengingat dan menggali pengertian yang kita tidak tahu.
Sama seperti Mr. Howard dalam wacananya berkata “Pertama
kali saya membaca buku “Hard Times” yang ditulisan oleh Charles Dickens. Saya hanyalah seorang
anak kecil dan hanya memiliki pengetahuan yang dangkal. Kemudian saya baca
lagi, dan terpana oleh karakter kepala sekolah Gradgrind yang menasehati
seorang guru muda, " Ingat, hanya memberi mereka fakta-fakta, tidak ada
yang lain hanya fakta." Saya merenungkan nasihat ini tentang
"fakta-fakta, tidak ada yang lain hanya fakta," dan datang untuk
wawasan bahwa tidak ada hal-hal seperti fakta murni tanpa hiasan dengan
penghakiman. Itu artinya, segera setelah
fakta-fakta yang publikasikan, segera setelah fakta-fakta yang dimasukkan di
dunia (Anda menempatkan mereka di dunia atau orang lain menempatkan mereka
kepada Anda), mereka mewakili penghakiman. Penghakiman adalah bahwa fakta-fakta
tertentu yang penting bagi seseorang untuk diketahui dan ada fakta lain kita
yang tidak ingin kami beritahukan kepada anda, yang tidak penting bagi untuk
kamu ketahui. Aku ingat Senior Bush, George H. W. Bush, berbicara tentang
pendidikan karena dia tahu banyak tentang pendidikan dan ia tahu bahwa
anak-anak harus mempelajari fakta-fakta.”
Dalam paragraf ini menjelaskan bahwa dalam pendidikan perlunya penyampaian
materi yang sesuai dengan fakta-fakta dan bagi seorang yang berprofesi sebagai
seorang guru atau tenaga mengajar harus menggunakan materi yang mengandung fakta –fakta yang nyata sebagai pembelajaran.
“Tapi, sekali Anda memahami bahwa ada fakta-fakta
tertentu yang ditampilkan dalam tampilan penuh dan yang lain tidak, dan bahwa
pilihan tersebut salah, itu adalah lompatan kesadaran sosial.”
“Ada seluruh
set data yang orang tidak hanya tahu tentang ide tersebut, dan ketika data
mereka terungkap
dalam sebuah buku, pembaca terkejut dan itu menjadikan kesadaran yang penting.
Saya sedang berpikir untuk Rachel Carson “The
Sea Around Us”1951.
Orang-orang tidak hanya berpikir tentang apa yang terjadi pada udara dan
air dan lingkungan. Ini tidak pernah terjadi pada mereka, dan Rachel Carson
dengan tenang mengatakan kepada kita semua apa yang sedang terjadi. Dia tidak
harus membuat penilaian, Rachel
Carson tidak perlu perbaikan. Dia hanya harus mengatakan apa yang terjadi. Hari
ini, kita tahu tentang apa yang sedang terjadi. Anda tidak perlu mengedit tentang hal itu. Kadang-kadang hanya
memberitahukan orang-orang tentang sesuatu yang mereka tidak tahu bahwa hal itu
adalah penting untuk dilakukan, karena itu sendiri mungkin akan memindahkan
mereka orang-orang ke dalam kesadaran yang lebih besar dan bahkan ke dalam
tindakan.” Dalam paragraf ini menjelaskan bahwa fakta yang terungkap
akan menimbulkan kesadaran bagi pembaca, pembaca juga akan mendapatkan
kesadaran yang lebih besar setelah membaca.
Membaca
memiliki jangkauan yang luas sehingga bisa menimbulkan pemahaman baru mengenai
sesuatu dan mampu membongkar suatu kebenaran yang tersembunyi, seperti
perkataan Mr. Howard pada bukunya yang berkata “Ketika buku
saya, yang berjudul “A
People’s History of the United States” yang membahas tentang
Christopher Columbus, saya mulai mendapatkan surat dari seluruh negeri. Saya
menemukan bahwa sebagian besar surat ditulis mengenai bab pertama buku, yang
tentu saja membuat saya sangat curiga! Saya menolak untuk menerima atau percaya
bahwa orang hanya membaca bab pertama. Sebaliknya saya sampai pada kesimpulan
bahwa semua surat tentang bab pertama adalah karena itu menjengkelkan bagi
mereka dibesarkan di Amerika Serikat yang mempelajari tentang pahlawan Columbus, Columbus penemu besar, columbus
pembaca Alkitab yang saleh. Untuk membaca tentang Columbus sebagai pembunuh,
penyiksa, penculik, sebuah mutilator orang pribumi, munafik, orang yang tamak
dalam mencari emas, rela untuk membunuh orang dan merusak orang - itu
mengejutkan.” Paragraf
ini mengajarkan kepada kita untuk berfikir kritis ketika membaca karena itu
akan membantu kita untuk mengetahui kebenaran yang tersembunyi.
Efek lain yang
dapat ditimbulkan ketika kita membaca buku yaitu kita menjadi orang yang tidak
mudah percaya dengan sesuatu, keadaan ini bisa disebut perlunya membaca kritis. Membaca
kitis critical reading adalah aktifitas membaca yang ditempuh secara bijak,
mendalam, evaluatif, serta analisis dan bukan sekedar mencari-cari kesalahan
isi atau pilihan kata yang terdapat dalam objek kajian. Kegiatan ini sama
dengan membaca intensif, Yang dimaksud dengan membaca intensif atau intensive
reading adalah studi seksama, telaah teliti, dan penanganan. Kuesioner, latihan
pola-pola kalimat, latihan kosa kata, telaah kata-kata, dikte dan diskusi umum
merupakan bagian dan teknik membaca intensif. ( Brooks 1964 : 172-173 ).
Menurut saya mengkritisi adalah suatu kegiatan
yang menghendaki kita untuk tidak menerima begitu saja kebenaran informasi,
tetapi kita harus bersikap skeptis yaitu bertanya terus menerus dan berusaha
mencari bukti untuk menguji kebenaran informasi tersebut. Dalam mengkritisi
juga perlu berfikir kritis, berfikir kritis atau Critical thinking menurut Mr. Lala yaitu you
will not take something for guaranted yang artinya tidak mudah percaya dengan sesuatu. Jadi untuk mengetahui sebuah kebenaran yang tersembunyi
diperlukannya membaca buku sebagai referensi, dalam membaca buku pun kita harus
kritis dalam membaca dan kita pun perlu berfikir kritis untuk menyimpulkan
semua isi dalam buku.
Kembali lagi pada wacan yang ditulis oleh Mr.
Howard, menurut saya Mr. Howard adalah orang yang sangat kritis dalam berfikir
sehingga dapat menulis sebuah buku sangat krusial yang membahas tentang Christopher Columbus. Efek yang
ditimbulkan dari buku yang ditulis oleh Mr. Howard sangatlah besar, ia menerima surat dari seorang guru di California dan isi
dari surat itu adalah ia dituduh sebagai seorang komunis karena mengajarkan
pembelajaran yang materinya bersumber dari buku Mr. Howard. Dalam buku itu membahas “kasus di mana hanya untuk mempelajari
fakta-fakta tentang Columbus dapat menyebabkan revolusi dalam pemikiran
seseorang. Ketika Anda belajar tentang informasi
yang telah disembunyikan/ ditutupi dari Anda, mungkin menyebabkan Anda
bertanya-tanya apa lagi yang telah disembunyikan. Ada seorang guru yang
mengagumkan di Oregon bernama Bill Bigelow yang membuat/ mengelompokkan perang
salib untuk dikenal di seluruh negeri, mengambil cuti dari mengajar sendiri,
untuk berbicara dengan guru-guru lain. Dia mengatakan kepada mereka (guru-guru
lain) tentang Columbus sehingga mereka kemudian dapat mengajar dengan cara yang
berbeda.” Kata yang saya kutip ini berasal dari wacana
Mr. Howard, menurut saya kalimat ini
berarti bahwa dalam mempelajari sebuah buku kita akan mendapatkan informasi
yang tersembunyi dari kita, sehingga diperlukannya critical dalam memahami
sebuah sejarah yang sudah terlewat dan kita tidak mengetahui kebenarannya.
Tetapi menurut saya kegiatan ini sangat lah susah karena kita harus memiliki
bukti-bukti untuk mengungkap sebuah sejarah dan pada intinya kita tidak boleh
mudah percaya dengan hal yang belum tentu kejelasannya. Seperti yang tertera
pada wacana “seorang gadis bernama Rebecca, menulis
dalam kertas kecilnya : "Nah kalau aku sudah berbohong tentang Columbus,
tentang hal lain yang telah dibohongkan kepada saya?" Hanya memberikan
orang-orang informasi tertentu tentang satu situasi mungkin memimpin mereka
untuk mencari apa lagi yang telah disembunyikan dari mereka.” Setelah kita mengetahui sebuah kebenaran yang telah disembunyikan dari
kita, secara tidak sadar pun kita dapat menimbulkan pemikiran tidak mudah
percaya dengan sesuatu yang sudah ada.
Kita semua sadar bahwa manfaat dari sebuah
buku yaitu memberikan informasi yang belum kita ketahui sehingga dapat menambah
wawasan dan hidup seseorang karena mendapatkan kesadaran dari buku tersebut. Dalam
wacana juga memberikan contoh buku –buku yang dapat memberikan informasi dan
menambah pesan moral bagi pembacanya, buku-buku tersebut yaitu : Malcolm X’s Autobiography
or Richard
Wright’s Black Boy or James Baldiw’s The Fire Next Time, or the poems
of Countee Cullen yang mengajarkan pentingnya menghargai perasaan orang lain. Gino Strada, Green Parrots : A War Surgeon’s Diary yang berisikan
pengamputasian bagi korban perang, dan banyak buku lagi.
Dalam wacana
Mr. Howard mendapatkan pengalaman dari seorang pengebom angkatan udara pada
perang dunia ke II, seseorang pengebom tersebut tidak menyadari apa yang dia
lakukan bahwa dia telah membunuh manusia yang tidak bersalah dan dia sadar
dengan tindakannya ketika ia membaca buku John Hersey,
Hiroshima, dalam buku hiroshima menjelaskan bahwa keadaan korban hiroshima
yang sangat mengenaskan. Dalam wacana
Mr. Howard juga mengatakan “Buku
anti perang yang paling kuat yang
pernah saya baca, yang
membawa saya untuk memahami tentang perang, adalah novel Dalton Trumbo ini,
Johnny Got His Gun. Menceritakan pada
pertama kalinya seseorang tentara ditempat tidur
rumah
sakit, seseorang yang tidak
mempunyai kaki, tangan, buta, tuli, bisu, hanya batang tubuh dengan detak
jantung dan otak (untuk berpikir), merenungkan hidupnya dalam perang. Murid
saya harus membaca ini karena hal itu lebih
baik untuk disampaikan ke realitas perang.” Saya setujuh dengan Mr. Howard yang mengharuskan membaca
buku-buku perang karena menurut saya itu bagus untuk mengajarkan pada murid
atau generasi muda bahwa perang hanyalah meninggalkan dampak yang mengerikan,
dan mengetahui dampak atau akibat dari
perang hanyalah kepedihan.
“Buku juga memiliki cara lain dan menulis
memiliki pengaruh. dan melalui
literature absurditas(kemustahilan) dalam tradisi Jonathan
Swift dan Franz
Kafka dan Mark
Twain. Pada zaman sekarang, saya pikir buku Kurt Vonnegut, seperti Cat
Cradle dan Slaughterhouse-Five. Saya berpikir ,juga, Joseph Heller Catch-22. Heller membuat adegan
dengan Yossarian(orang
Yossari), pada bom perang dunia 2, berbicara dengan seorang Italia pria tua yang mengatakan, "kami tahu, Italia
akan menang karena dia begitu lemah. Amerika
Serikat dalam jangka panjang akan
kalah karena dia begitu kuat.
"ini adalah ide yang konyol(mustahil).
Tapi itu membuat kamu berpikir.” Saya setuju dengan pria italia bahwa ide itu mustahil,
tetapi jika dipikirkan dengan teliti hal tersebut bisa saja terjadi.
“Diambil dari ucapan
Kurt Vonnegut, yang
sering sekali ditanyakan, “kenapa
kamu menulis?” Vonnegut menjawab “saya menulis agar kamu tau ada orang yang
merasakan hal yang kamu lakukan didunia ini, bahwa kamu tidak sendirian.” hal yang sangat penting merupakan
untuk diselesaikan(atau dicapai), bagi orang yang merasakan bahwa mereka tidak
sendirian. Dan penulis melakukan sesuatu untuk kamu juga.” Dalam paragraf ini memberitahukan bahwa menulis itu
penting bagi kita semua. Maka dari itu kita perlu mengetahui terlebih dahulu
pengertian menulis dan fungsi menulis.
Menulis adalah salah satu keterampilan yang
bersifat produktif. Keterampilan menulis merupakan suatu kegiatan menuangkan
ide/gagasan ke dalam bentuk bahasa tulis (simbol grafis) agar dapat dipahami maksud
dan isinya oleh orang lain, dalam hal ini oleh pembaca. Menurut Robert Lado (Suriamiharja, Agus dkk, 1996: 1) mengartikan :
Menulis adalah menempatkan simbol-simbol grafis yang menggambarkan suatu bahasa
yang dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat dibaca oleh orang lain yang
memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol grafisnya. Pada
prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak
langsung. Fungsi menulis sangat penting bagi
pendidikan karena memudahkan para pelajar berfikir. Juga dapat
menolong kita berfikir kritis. Juga dapat mempermudahkan kita merasakan
hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan
masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman.
Kesimpulan : Dalam wacana yang ditulis oleh Mr. Howard Zinn saya
menyimpulkan point terpenting dari wacana ini yaitu pentingnya membaca buku,
perlunya mengkritisi sebuah sejarah dan menulis semua pengetahuan. Dalam
wacana ini juga membahas tentang kekuasaan buku yang dapat memberikan wawasan
yang luas bagi manusia. Menurut saya membaca adalah kegiatan yang bertujuan untuk menggalih
informasi dari sebuah teks. Mengkritisi adalah suatu kegiatan memahami secara
detail apa yang ada dalam sebuah buku. Mengkritisi berhubungan dengan membaca
kritis, membaca intensif dan berfikir kritis. Sedangkan menulis adalah suatu
kegiatan akhir yang sebagai proses akhir dari membaca dan mengkritisi sebuah
buku atau informasi, dan tujuan menulis yaitu menulis semua informasi yang kita tahu sebagai alat untuk memberitahukan pengetahuan kepada orang
lain. Dalam wacana ini juga tersirat mengajarkan pada kita untuk menjadi orang
yang memiliki literatsi yang tinggi.
Referensi :
referencing sudah mulai jalan tapi kamu harus mampu mensintesakannya menjadi sebuah gagasan yang utuh dan tidak tercerai berai. pastikan setiap kutipan yang kamu gunakan menjadi alat bedah tajam untuk mengupas fenomena yang diungkap oleh Zinn. Dan di sini, nampaknya kamu masih berupaya keras untuk menemukan jembatan yang menghubungkannya
BalasHapus