Class review 4
Pada
hari itu, Mr. Lala membahas tentang apa yang telah dibuat dalam critical
review. Topik pembahasannya yaitu tentang Classroom Discourse to Religious
Harmony yang dituliskan oleh Prof. Chaedar Al Wasilah. Menurut Mr. Lala, kata
Classroom Discourse mempunyai makna yang sangat complicated atau rumit. Mengapa
bisa dikatan demikian? Adapun alasan-alasan yang dikatakan oleh Mr. Lala untuk
pertanyaan tersebut, diantaranya :
1.
Background
Di dalam satu
kelas, tentu terdapat beberapa siswa atau anggota kelas yang memiliki beberapa
perbedaan. Perbedaan tersebut erat
kaitannya dengan latar belakang dari siswa itu sendiri. Perbedaan latar
belakang tersebut diantaranya latar belakang ekonomi keluarganya, pendidikan
keluarga dan sebagainya.
2.
Communicative
Strategies
Strategi
komunikasi adalah suatu cara untuk
mengatur pelaksanaan proses komunikasi sejak dari
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi, untuk mencapai suatu tujuan.
Strategi komunikasi bertujuan agar:
mengatur pelaksanaan proses komunikasi sejak dari
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi, untuk mencapai suatu tujuan.
Strategi komunikasi bertujuan agar:
a. Pesan mudah dipahami secara benar;
b. Penerima pesan dapat dibina dengan baik;
c. Kegiatan dapat termotivasi untuk dilakukan.
Dalam
proses belajar bahasa kedua , peserta didik akan sering mengalami masalah
komunikasi disebabkan oleh kurangnya sumber daya linguistik . Strategi
komunikasi adalah strategi yang menggunakan peserta didik untuk mengatasi
masalah ini dalam rangka untuk menyampaikan makna yang dimaksudkan mereka . Strategi yang digunakan dapat berupa parafrase
, substitusi , coining kata-kata baru , beralih ke bahasa pertama , dan meminta
klarifikasi . strategi ini , dengan pengecualian dari bahasa switching, juga
digunakan oleh penutur asli .
3.
Meaning-making
Practice
Membuat keadaan
kelas yang baik, dibutuhkan adanya pengertian terhadap masing-masing individu
yang ada di dalam kelas. Hal ini di dukung oleh 2 unsur terpenting yaitu
ideology dan vawes. Pengertian dari vawes itu meliputi sika-psikap positif yang
ditunjukan oleh anggota kelas seperti sikap disiplin terhadap waktu, bersikap
jujur dan ulet.
Mr. Lala berkata bahwa tidak semua orang bisa
masuk kelas dengan semaunya sendiri. Menurutnya, hanya orang-orang tertentu
yang bisa masuk ke dalam kelas. Misalnya, kita sedang belajar writing 4 di
dalam kelas, akan tetapi orang-orang yang berada di luar kelas yang sedang bukan lah salah satu dari anggota kelas.
Sebagai seorang yang sedang berkecimpung di
dunia pendidikan, tentunya tidak pernah lepas dari kegiatan membaca. Sebagai
pembaca, tentunya kita harus berusaha untuk menjadi seorang pembaca yang
berkualitas atau Qualified Reader. Menurut buku dari Mikko Lehtonen mengatakan
bahwa syarat untuk menjadi qualifed reader diantaranya memiliki kemampuan untuk
memahami jenis-jenis daripada teks itu sendiri yang bersifat abstrak. Seorang
pembaca berkualitas juga tentunya mampu mengenali keberadaan dari teks dan
mendefinisikan pekerjaan itu sendiri yang pada akhirnya diartikan menjadi
berkualitas.
Di dalam buku Classroom Discourse (Betsy
Rymes:2008), di sana dijelaskan tentang beberapa manfaat yang diperoleh setelah
membaca buku tersebut, diantaranya :
1.
Wawasan
yang diperoleh dari analisis wacana kelas sendiri, telah meningkatkan salinh
memahami antara guru dan siswa.
2.
Dengan
menganalisis wacana kelas sendiri, guru telah mampu memahami perbedaan lokal
dikelas bicara.
3.
Ketika
guru menganalisis wacana kelas mereka sendiri, prestasi akadeik akan meningkat.
4.
Proses
melakukan analisis wacana kelas dapat menumbuhkan intrinsik dan cinta seumur
hidup dalam mengajar.
Selain
itu, buku tersebut juga mencermati pembicaraan, dapat mengungkapkan pola umum
dari perbedaan komunikasi antara kelompok yag berbeda. Pola bagaimana guru dan
siswa saling untuk berbi cara, memperkenalkan topik, menggunakan bahasa yang
bervariasi, atau bercerita dengan cara yang berbeda dalam menyikapi suatu
masalah didalam kelompok sosial yang berbeda kelas dan mencari solusinya. Salah
satu alasan berlatih analisis wacana kelas adalah untuk dapat memahami apa saja
yang terjadi pada momen-momen dikelas bicara dabn mungkin mengesampingkan siswa
tertentu. Dengan merekam, melihat dan menyalin, menganalisis kelas contoh
wacana di kelas, peneliti wacana telah menunjukan bagaimana perbedaan dalam
gaya komunikasi yang mengarah pada penyimpangan seperti itu sering ditafsirkan
oleh guru dan mekanisme pengujian sebagai simbol kurangnya kecerdasan atau
kemampuan.
Dengan menargetkan
perbedaan spesifik dalam pola wacana, penelitian ini menjadi lintas-budaya
komunikasi dalam konteks kelas telah mampu meningkatkan guru dan siswa.
Pengertian reconceptualizing saling defisit sebagai perbedaan, dan perbedaan
sumber daya untuk belajar. Adapun manfaat-manfaat dalam menganalisis wacana
kelas :
1.
Manfaat
yang pertama yaitu secara umum untuk memahami perbedaan komunikasi antara
kelompok-kelompok sosial.
2.
Manfaat
yang kedua yaitu dari sini kita bisa belajar bagaimana caranya melakukan
analisis kelas yang bukan hanya sekedar analisis wacana membaca yang dilakukan
orang lain yang selanjutya dilengkapi dengan analisis wacana.
Guru terbaik terletak untuk mempelajari
wacana lokal. Untuk menunjang hasil studinya, diperlukannya kehatian-hatian
untuk mempelajari interaksi dikelas dan menata ulang bicara yang sesuai dapat
menyebabkan interaksi yang lebih produktif dan inklusif dan interaksi mungkin
untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan siswa.
Jadi, inti dari classroom discourse yaitu
interaksi. Interaksi tentunya selalu berhubungan denagn bicara atau talk.
Sebagai makhluk sosial, diperlukannya interaksi satu sama lain. Classroom
Discourse menerangkan tentang bagaimana sesorang siswa datang dan masuk ke
kelas setelah itu merekam dan menganalisis hal-hal yang terjadi didalam kelas.
Adapun manfaat-manfaat yang diperoleh dari menganilisis wacana kelas yaitu
secara umum untuk memahami perbedaan komunikasi antara kelompok-kelompok
sosial. Manfaat yang kedua yaitu dari
sini kita bisa belajar bagaimana caranya melakukan analisis kelas yang bukan
hanya sekedar analisis wacana membaca yang dilakukan orang lain yang selanjutya
dilengkapi dengan analisis wacana. Guru terbaik terletak untuk mempelajari
wacana lokal. Untuk menunjang hasil studinya, diperlukannya kehatian-hatian
untuk mempelajari interaksi dikelas dan menata ulang bicara yang sesuai dapat
menyebabkan interaksi yang lebih produktif dan inklusif dan interaksi mungkin
untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic