We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Kamis, 27 Februari 2014

Terombang-ambing oleh Ombak



Class review 4

Pada hari itu, Mr. Lala membahas tentang apa yang telah dibuat dalam critical review. Topik pembahasannya yaitu tentang Classroom Discourse to Religious Harmony yang dituliskan oleh Prof. Chaedar Al Wasilah. Menurut Mr. Lala, kata Classroom Discourse mempunyai makna yang sangat complicated atau rumit. Mengapa bisa dikatan demikian? Adapun alasan-alasan yang dikatakan oleh Mr. Lala untuk pertanyaan tersebut, diantaranya :
1.                  Background
Di dalam satu kelas, tentu terdapat beberapa siswa atau anggota kelas yang memiliki beberapa perbedaan.  Perbedaan tersebut erat kaitannya dengan latar belakang dari siswa itu sendiri. Perbedaan latar belakang tersebut diantaranya latar belakang ekonomi keluarganya, pendidikan keluarga dan sebagainya.
2.                  Communicative Strategies
Strategi komunikasi adalah suatu cara untuk
mengatur pelaksanaan proses komunikasi sejak dari
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi, untuk mencapai suatu tujuan.
Strategi komunikasi bertujuan agar:
a. Pesan mudah dipahami secara benar;
b. Penerima pesan dapat dibina dengan baik;
c. Kegiatan dapat termotivasi untuk dilakukan.
Dalam proses belajar bahasa kedua , peserta didik akan sering mengalami masalah komunikasi disebabkan oleh kurangnya sumber daya linguistik . Strategi komunikasi adalah strategi yang menggunakan peserta didik untuk mengatasi masalah ini dalam rangka untuk menyampaikan makna yang dimaksudkan mereka .  Strategi yang digunakan dapat berupa parafrase , substitusi , coining kata-kata baru , beralih ke bahasa pertama , dan meminta klarifikasi . strategi ini , dengan pengecualian dari bahasa switching, juga digunakan oleh penutur asli .


3.                  Meaning-making Practice
Membuat keadaan kelas yang baik, dibutuhkan adanya pengertian terhadap masing-masing individu yang ada di dalam kelas. Hal ini di dukung oleh 2 unsur terpenting yaitu ideology dan vawes. Pengertian dari vawes itu meliputi sika-psikap positif yang ditunjukan oleh anggota kelas seperti sikap disiplin terhadap waktu, bersikap jujur dan ulet.
Mr. Lala berkata bahwa tidak semua orang bisa masuk kelas dengan semaunya sendiri. Menurutnya, hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk ke dalam kelas. Misalnya, kita sedang belajar writing 4 di dalam kelas, akan tetapi orang-orang yang berada di luar kelas yang sedang  bukan lah salah satu dari anggota kelas.
Sebagai seorang yang sedang berkecimpung di dunia pendidikan, tentunya tidak pernah lepas dari kegiatan membaca. Sebagai pembaca, tentunya kita harus berusaha untuk menjadi seorang pembaca yang berkualitas atau Qualified Reader.  Menurut buku dari Mikko Lehtonen mengatakan bahwa syarat untuk menjadi qualifed reader diantaranya memiliki kemampuan untuk memahami jenis-jenis daripada teks itu sendiri yang bersifat abstrak. Seorang pembaca berkualitas juga tentunya mampu mengenali keberadaan dari teks dan mendefinisikan pekerjaan itu sendiri yang pada akhirnya diartikan menjadi berkualitas.
Di dalam buku Classroom Discourse (Betsy Rymes:2008), di sana dijelaskan tentang beberapa manfaat yang diperoleh setelah membaca buku tersebut, diantaranya :
1.                  Wawasan yang diperoleh dari analisis wacana kelas sendiri, telah meningkatkan salinh memahami antara guru dan siswa.
2.                  Dengan menganalisis wacana kelas sendiri, guru telah mampu memahami perbedaan lokal dikelas bicara.
3.                  Ketika guru menganalisis wacana kelas mereka sendiri, prestasi akadeik akan meningkat.
4.                  Proses melakukan analisis wacana kelas dapat menumbuhkan intrinsik dan cinta seumur hidup dalam mengajar.
Selain itu, buku tersebut juga mencermati pembicaraan, dapat mengungkapkan pola umum dari perbedaan komunikasi antara kelompok yag berbeda. Pola bagaimana guru dan siswa saling untuk berbi cara, memperkenalkan topik, menggunakan bahasa yang bervariasi, atau bercerita dengan cara yang berbeda dalam menyikapi suatu masalah didalam kelompok sosial yang berbeda kelas dan mencari solusinya. Salah satu alasan berlatih analisis wacana kelas adalah untuk dapat memahami apa saja yang terjadi pada momen-momen dikelas bicara dabn mungkin mengesampingkan siswa tertentu. Dengan merekam, melihat dan menyalin, menganalisis kelas contoh wacana di kelas, peneliti wacana telah menunjukan bagaimana perbedaan dalam gaya komunikasi yang mengarah pada penyimpangan seperti itu sering ditafsirkan oleh guru dan mekanisme pengujian sebagai simbol kurangnya kecerdasan atau kemampuan.
Dengan menargetkan perbedaan spesifik dalam pola wacana, penelitian ini menjadi lintas-budaya komunikasi dalam konteks kelas telah mampu meningkatkan guru dan siswa. Pengertian reconceptualizing saling defisit sebagai perbedaan, dan perbedaan sumber daya untuk belajar. Adapun manfaat-manfaat dalam menganalisis wacana kelas :
1.                  Manfaat yang pertama yaitu secara umum untuk memahami perbedaan komunikasi antara kelompok-kelompok sosial.
2.                  Manfaat yang kedua yaitu dari sini kita bisa belajar bagaimana caranya melakukan analisis kelas yang bukan hanya sekedar analisis wacana membaca yang dilakukan orang lain yang selanjutya dilengkapi dengan analisis wacana.
Guru terbaik terletak untuk mempelajari wacana lokal. Untuk menunjang hasil studinya, diperlukannya kehatian-hatian untuk mempelajari interaksi dikelas dan menata ulang bicara yang sesuai dapat menyebabkan interaksi yang lebih produktif dan inklusif dan interaksi mungkin untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan siswa.
Jadi, inti dari classroom discourse yaitu interaksi. Interaksi tentunya selalu berhubungan denagn bicara atau talk. Sebagai makhluk sosial, diperlukannya interaksi satu sama lain. Classroom Discourse menerangkan tentang bagaimana sesorang siswa datang dan masuk ke kelas setelah itu merekam dan menganalisis hal-hal yang terjadi didalam kelas. Adapun manfaat-manfaat yang diperoleh dari menganilisis wacana kelas yaitu secara umum untuk memahami perbedaan komunikasi antara kelompok-kelompok sosial.  Manfaat yang kedua yaitu dari sini kita bisa belajar bagaimana caranya melakukan analisis kelas yang bukan hanya sekedar analisis wacana membaca yang dilakukan orang lain yang selanjutya dilengkapi dengan analisis wacana. Guru terbaik terletak untuk mempelajari wacana lokal. Untuk menunjang hasil studinya, diperlukannya kehatian-hatian untuk mempelajari interaksi dikelas dan menata ulang bicara yang sesuai dapat menyebabkan interaksi yang lebih produktif dan inklusif dan interaksi mungkin untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan siswa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic