We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Kamis, 13 Februari 2014

Seolah-olah Aku Terhipnotis

Class Review 1

            Selasa 4 februari 2014, lagi dan lagi, dan untuk kesekian kalinya aku seolah-olah terhipnotis. Pada hari itu adalah untuk yang ketiga kalinya beliau memberikan kami silabus. Seperti pertemuan pertama kali perkuliahan biasanya, setelah silabus dibagikan kemudian beliau selalu membacakan silabus dan menjelaskan panjang lebar terkait materi-materi apa-apa saja yang akan dipelajari dan juga segala peraturan-peraturan yang harus kami taati pada mata kuliahnya. Aktifitas-aktifitas seperti itu memang terkesan biasa, namun sepertinya aku merasakan hal yang lain, lebih dari sekedar biasa. Hal itu mengesankan dan memang perlu aku contoh untuk kelanjutan profesi yang akan aku tempuh di kemudian hari kelak, Insya Allah.

            Seperti yang telah aku katakan sebelumnya “Aku seolah-olah terhipnotis.” Setiap kali saat aku berada di dalam satu atmosfer bersama dosen aku ini, yang super rajin, pintar, dan juga super disiplin ini, aku selalu merasakannya. Untuk yang kesekian kalinya, aku seolah-olah terhipnotis sehingga aku dapat dengan mudah mengikuti segala sesuatu yang beliau perintahkan. Aneh, tapi ini memang benar apa adanya. Saat beliau mengajariku, aku selalu dibuatnya kembali bersemangat. Suasana liburan seperti malas melakukan apapun, hanya ingin tinggal di rumah saja melakukan segala hal yang sifatnya disenangi kebanyakan anak muda seusia aku, namun tidak terlalu bermanfaat untuk masa depan yaitu, playing games, going online at social network, watching movie, sleeping. Segala aktifitas-aktifitas malas-malasan seperti itu masih ingin dilakukan, rasanya liburan kali ini benar-benar kurang. Mengawali kegiatan perkuliahan kembali setelah libur panjang bukan hal yang mudah. Malas sekali rasanya begitupun juga dengan otakku masih malas dipaksa untuk berpikir.

            Di sini aku bukan ingin memuji siapapun. Aku hanya ingin menulis tentang sesuatu yang sifatnya untuk kebaikan dan rasanya sayang saja bila tidak aku tulis. Dari dosen aku ini, yang sudah ketiga kalinya beliau mengajariku. Aku ingin menulis suatu hal yang terlihat biasa, namun membuatku terkesan.

            Perkenalkan, dosen yang ingin aku ceritakan ini namanya Pak Lala. Alhamdulillah, syukurlah beliau bukan satu-satunya dosen yang dapat dijadikan teladan di kampusku yang masih banyak yang perlu dibenahi segala sesuatunya ini. Setiap kali Pak Lala mengajar, entah mengapa beliau selalu tampil penuh semangat. Padahal kelas aku ini terkenal dengan super pasif dan pendiam jika dibandingkan dengan tiga kelas lainnya. Aku juga tidak habis pikir mengapa Pak Lala masih tertarik mengajar di kelasku. Kalau aku jadi Pak Lala, pasti rasanya menjengkelkan sekali apabila aku berada pada satu atmosfer dengan mahasiswa-mahasiswa yang kondisinya seperti ini. Aku bingung? Ada apa gerangan?

Aku mencoba berpikir dan menelaah. Mengapa Pak Lala selalu semangat dan rajin mengajari kami. Bagaimana aku tidak terheran, setiap kali Pak Lala mengajar beliau bukan hanya sekedar mentransfer ilmu. Pak Lala dengan ciri khasnya beginilah yaitu selalu menyertai nasehat-nasehat yang membuatku termotivasi dan kembali tidak bergalau ria. Pak Lala selalu meyakinkan kami, bahwa kami bisa melakukan apapun jika kami mau berpikir dan terus mencoba.

“Kesempatan selalu ada bagi siapapun, tergantung pada diri kita sendiri apakah kita mau atau tidak untuk memperjuangkan mendapatkan apa yang kita inginkan. Hasil selalu mengikuti usaha, ucapnya.”

Ketika kami mengeluh, capek, susah, itu sulit, kami tidak bisa, menulis bukan pekerjaan yang mudah, tugasnya terlalu banyak. Pertemuan berikutnya atau pada saat itu juga pasti saja tak pernah absen untuk menghadirkan nasehat-nasehat serta kisah-kisah yang membuat kami kembali bersemangat. Hal itu yang perlu aku contoh dan juga aku pelajari bahwa mengajar bukan hanya sekedar proses mentransfer ilmu, melainkan seorang guru tersebut harus mampu mengajar disertai dengan jiwa dan ruh yang bersemangat. Sehingga proses belajar mengajar di dalamnya bukan hanya sekedar terjadi proses mentransfer ilmu yang jika terus-menerus dilakukan akan berdampak membosankan tanpa disertai proses mentransfer semangat.

            Proses mentransfer semangat dari seorang guru untuk siswanya. Ini merupakan suatu  hal yang terlihat tidak penting dan juga mungkin kebanyakan guru-guru menganggapnya demikian. Tapi bagiku ini merupakan suatu hal yang penting dan tidak boleh terlewati. Ini merupakan hal yang logis. Mari kita mencoba membayangkan. Apabila gurunya saja tidak bersemangat, hanya mengajar sambil duduk, pastinya siswa-siswanya akan merasa bosan dan sama sekali tidak memiliki semangat untuk belajar. Kami para generasi muda membutuhkan guru yang digugu.

            Ini kelasku, terkenal dengan pendiam juga pasif, tapi syukurlah kami memperoleh peringkat kedua. Aku dan teman-teman tak mempercayainya. Ini merupakan suatu potensi tersembunyi yang tak kami sadari. Kami mengetahuinya dari Pak Lala. Pak Lala merupakan salah satu dari dosen yang ada yang selalu memantau perkembangan kami. Mungkin ini merupakan potensi yang kami miliki, jika terus dikembangkan dan diperbaiki mungkin akan menghasilkan mahasiswa-mahasiwa yang tak kalah hebat dengan universitas negeri lainnya. Dan mungkin ini juga merupakan hal yang membuat Pak Lala terus berkeinginan untuk mengajari kami.

Terhitung sudah ketiga kalinya Pak Lala membimbing dan mengajari kami. Banyak sekali tantangan yang sulitnya bukan main. Setiap minggunya tingkat kesulitan selalu dinaikkan. Itu merupakan hal yang menjengkelkan, menegangkan, dan sangat sulit untuk dilalui. Jari-jari tangan, mata, dan pikiran berangsur keram, lelah dan sepertinya seluruh indera yang kami miliki akan membeku apabila lembar-lembar class review masih kosong. Malam minggu yang kami miliki sudah tak terasa seperti malam minggu, waktu tidur kami berkurang dari biasanya, segala kegalaun tidak penting yang selalu menyelimuti anak muda seusia kami lenyap sudah seketika berubah menjadi kegalauan penting karena tugas-tugas yang belum juga dapat terselesaikan.


            Di semester empat ini, aku dan teman-teman kembali diajar oleh Pak Lala. Pengalaman ini sungguh takkan terlupakan. Writing and Composition 2, Phonology, dan Writing and Composition 4, semoga segala ilmu yang terdapat di dalam mata kuliah tersebut dapat bermanfaat untuk kami. Aku sama sekali tak pernah berhenti untuk tertawa ketika aku melihat teman-teman dan juga diriku sendiri sedang kebingungan dan kegalauan setiap kali tugas-tugas menghampiri kami setiap minggunya. Pak Lala yang selalu menghipnotis kami untuk kembali bersemangat.  Pak Lala yang selalu meyakinkan kami bahwa kami bisa, kami memiliki potensi. Suasana kelas yang super menegangkan. Suasana kelas yang seperti itu yang membuatku tertawa geli. Aktivitas-aktivitas seperti itu yang akan membuatku rindu di kemudian hari kelak. Pertemuan dengan teman-teman satu kelas yang hebat-hebat dan juga dengan seorang dosen yang juga hebat. Hal yang terlihat baiasa memang, namun suasana dan aktivitas yang seperti itu telah berhasil membuatku terkesan sampai-sampai seolah-olah aku terhipnotis sehingga aku mau saja untuk melakukan segala sesuatu yang diperintahan. Insya Allah segala ilmu yang terdapat di dalam pertemuan-pertemuan yang aku habiskan bersama mereka akan bermanfaat untuk masa depan kami. Pengalaman ini akan selalu ternamam kuat dalam memoriku, aku yang terhipnotis dan terkesan. Hava a nice journey in Writing and Composition 4.                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic