We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Kamis, 13 Februari 2014

PENGENALAN ACADEMIC WRITING


Writing 4 bertemu kembali dengan dosen yang sukses membuat jantungan, siapa lagi kalo bukan Mr. Lala Bumela,M.Pd.  Shock, perasaan yang perama kali muncul ketika mengetahui segnung tugas yang harus diselesaikan. Sudah tergmbar jelas di dalam silabus yang Beliau berikan. Class review minimal 5 halaman, Chapter review tidak boleh kurang dari 10 halaman, ditambah lagi Critical review harus , 2500 kata, ditambah pula Argumenttive essay kudu wajib 3000 kata, pake English pula. Asli sumpah ga’ bohong ini mah bikin mendadak stuk. Eits, plus nge-post ke Blog pula, perfecto right? Oh Tuhan, mengapa Engkau menciptakan manusia paling super duper sempurna seperti Mr. Lala? Disiplinnya minta ampun, plus ngasih tugasnya minta ampun pula. Asli bikin galau maximal ini mah, bahkan bisa full.
Nyerah? Oh NO! Ini adalah tantangan baru, dan Saya harus menghadapinya. Oke oke! Semangat semangat dan semangat J
“Writing 4” means sleepless nights, sore eyes, back pain, strained fingers, books scaattered all over the room, a lengthy talk with colleagues, and of course,a handfull bar of chocolate and cups of coffee. But, above all, writing makes you a better sudent, a better individual, and of course, a better  critizen. Enjoy!
So, jaga kesehatan, tetap semnagat, yakin dan percaya bahwa Saya bisa menghadapinya dan yang terpenting adalah, selalu berdo’a semoga diberikan kemudahan untuk menghadapi dan menjalani semua rintangan ini, amin J
Oke, kita mulai!
Pertemuan pertama pada hari Selasa taggal 04 Februari 2014, Writing & Conversation 4, mata kuliah yang di bimbing oleh Mr. Lala Bumela,M.Pd ada semester 4 ini. Tetapi, Beliau mengganti nama Mata Kuliah tersebut menjadi Academic Writing. Beliau beralasan writing itu tidak hanya sekedara menulis, tetapi terdapat tantangan tersendiri pada saat kita menulis. Memang, hal itu tengah Saya rasakan sekarang. Asli butuh ide yang luar biasa. Selain itu, pada silabus yang Beliau menyebutkan bahwa, Academic Writing pada dasarnya adalah tulisan yang harus kita buat untuk program universitas yang sedang kita jalani saat ini. Beliau juga menambahkan bahwa tugas atau makalah akademis ini adalah instrumen penyiksaan yang dirancang khusus. Penyiksaan? Setuju 100%. Memang ini adalah penyiksaan yang sangat berat untuk penulis awam seperti Saya. Tetapi, tugas Academic Writing ini seharusnya menjadi kesempatan untuk menjelajahi sesuatu yang menarik dari sebuah pelaran. Selain itu, penulis memilki kebebasan untuk memilih topik, mengekspresikan ide-ide dan mampu memikirkan bagaimana caranya agar audiens atau pembaca akan tertarik untuk membaca tulisan tersebut.
Stephen Bailey menyebutkan bahwa Academic Writing adalah untuk para mahasiswa Internasional yang belajar di Perguruan Tinggi dan Universitas dimana pelajaran yang diajarkan dalam konteks bahasa Inggris. Mahasiswa yang bukan penutur asli bahasa Inggris sering kali menemukan tuntutan tertulis dari program mereka yang sangat menantang. Selain belajar bahasa Inggris akademis, mereka perlu mengadopsi konvensi bar dari gaya, referensi dan konteks. Biasannya mahasiswa harus menyelesaikan berbagai tugas menulis selama masa studi mereka, mulai dari esai pendek atau disertasi panjang. Tulisan ini dapat dilakukan baik di bawah tekanan ujian atau kursus. Selain itu, jenis tulisan mereka diminta sesuai dengan subjek yang mereka pelajari. Academic Writing dibagi menjadi 4 bagian. Dalam bagian 1 dan 2 fokusnya yaitu pada kunci keterampilan menulis, sedangkan bagian 3 dan 4 menawarkan revisi dan referensi.
Ø  Bagian 1 : proses menulis memandu siswa dari tahap awal, yaitu memahami judul esai melalui catatan-catatan dan parafrase pada organisasi esai dan akhirnya pada bukti membaca.
Ø  Bagian 2 : elemen menulis berkaitan dengan keterampilan yang diperlukan untuk sebagian besar jenis tugas, seperti membuat perbandingan, memberikan contoh dan menjelaskan grafik.
Ø  Bagian 3 : akurasi dalam menulis memberikan praktek di daerah-daerah bahwa mahasiswa sering menemukan kebingungan, seperti menggunakan artikel pasif atau preposisi.
Ø  Bagian 4 : menulis model menawarkan contoh jenis menulis bahwa siswa dibutuhkan , termasuk surat-surat dan lapor survey ser esai. Ada juga bagian tes menulis untuk memeriksa kemajuan.

·         Learning how to write in a second language is one of the most challenging aspects of second language learning (Hyland 2003)
·         Even for those who speak English as first language, the ability to write effectively is something that requires exensive and specialised instruction (Hyland 2003:2004)
Pada pernyataan Hyland yang kedua, kita perlu menggaris bawahi dua kata kunci yang penting, yaitu exensive dan specialised. Exensive yaitu luas, disebut juga sebagai pengalaman atau hitungan pencapaian seseorang. Dengan kata lain, untuk menjadi seorang penulis, seseorang harus mempunyai pengalaman yang luas dan pengetahuan yang luas pula. Sehingga tulisannya pun akan mempunyai makna tersendiri bagi para pembaca. Specialised atau khusus. Dengan demikian, seorang penulis harus fokus dan konsisten ter hadap materi yang kit bahas.
Mr. Lala mengatakan bahwa seorang pengajar yang mengajar writing harus bisa menulis dan yang bisa menulis belum tentu menjadi ahli penulis.
            Seperti yang telah Saya singgung bahwa menulis tidak sekedar munulis, tetapi ada tantangan pada saat menulis. Berikut adalah tangtangan-tangtangan yang harus dihadapi oleh penulis, yaitu:
*      Meneliti bagaimana teori-teori penulisan dan pengajaran menulis telah berevolusi,
*      Sifat penulisan yang baik,
*      Sifat teks dan genre dan bagaimana mereka mencerminkan penggunaannya dalam komunitas wacana tertentu,
*      Hubungan antara menulis pada bahasa pertama dan bahasa kedua. Pada tantangan ini, penulis harus merapikan terlebih dahulu tulisan pada bahasa pertama.
Mahasiswa yang memiliki kemampuan dan terbiasa menulis akan berbeda dengan mahasiswa yang tidak memiliki kemampuan menulis. Penulis yang awam akan informasi akan menemukan kesulitan dala menentukan atau memikirkan apa yang akan mereka tulis. Sebaiknya sebelum menulis, mahasiswa membaca terlebih dahulu materi apa yang hendak di tulis.
Penulis harus mempunyai  identits atau ciri khas dari tulisan yang dibuat. Identitas tersebut akan terlihat pada konteks bahasa dan cita rasa yang dituangkan pada tulisannya. Penulis juga harus mempunyai sifat kritis dalam memilih referensi yang hendak ditulis. Dengan kata lain, seorang penulis akan membuat pilihan-pilihan yang tidak orang lain pilih.
researchehe
theory
activities
 







Bisa kita lihat gambaran aktifitas seorang penuis di atas. Dimana penulis akan menentukan terlebih dahulu, kemudian mencari informasi untuk referensi, setelah terkumpul  kemudian dimulailah aktifitas menulis. Dengan kata lain, ketiga aktifitas tersebu saling berhubungan dan tidak bisa ditinggalkan salah satunya.
Hal yang harus kita ingat pada saat menulis yaitu:
*      Menulis melibatkan keterampilan menyusun dan pengetahuan tentang teks, konteks, dan pembaca.
readers
contexs
text
 







Ketiga komponen tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama lain, karena ketiga komponen tersebut sangat erat kaitannya dengan aktifitas menulis. Jika penyusunan teks dan konteks yang baik san sempurna, maka akan berdampak baik pula pada para pembaca.

*      Seperti kerajinan apapun, menulis akan lebih baik dengan PRACTICE. Dengan terbiasa kita past menulis akan meninngkatkan kemampuan menulis dan akan emnumbuhkan identitas pada tulisan yang kita buat. Seperti pepatas mengatakan “jika kita terbiasa, kita pasti bisa”
*      Bahasa pertama adalah pondasi untuk menuju ke bahasa kedua . seperti yang sudah disebutkan tadi, sebagai penulis kita harus merapikan terlebih dahulu sebelum menuju ke penulisan menggunakan bahasa kedua.

Dapat saya simpulkan bahwa, Academic Writing ditujukan untuk mahasiswa yang sedang mengikuti proses pendidikan di Perguruan Tinggi dan Universitas yang berbasis bahasa Inggris. Sehingga tugas-tugas yang diberikan pun bukan hanya sekedar karangan saja, tetapi mahasiswa dituntut lebih kritis terhadap tulisan orang lain dan diaplikasikan pada tulisan mereka sendiri. Dapat dikatakan bahwa menulis di kalangan Perguruan tinggi atau pun Universitas mempunyai tantangan yang harus di lewati. Bagi mahasiswa yang awam dengan kegiatan menulis, tentu saja hal ini akan membuat mereka pusing 10 keliling, tetapi hal ini bertujuan baik yaitu agar produktifitas menulis dari kalangan mahasiswa lebih ber bobot dan bermakna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic