Merenung di malam hari
Oh malam yang penuh dengan kemuliaan, malam
yang penuh dengan ketenangan, penuh dengan keutamaan, waktu yang sangat cocok
untuk belajar dan bermunajat kepada sang pencipta alam semesta ini. Perlahan
namun pasti, saya mulai memegang sebuah pulpen, kemudian mendaratkanya pada
lembaran-lembaran kertas putih yang siap untuk digoreskan oleh tinta pulpen
ini. Kemudian lembar demi lembar akan saya
selesaikan.
Dengan menarik nafas panjang, memejamkan mata,
kemudian melepaskannya dengan perlahan-lahan, sambil diam sejenak. Itulah cara
saya untuk sedikit menghilangkan rasa gerogi, nerves dan takut. Yeah, walaupun saya dan teman-teman sudah hampir
tiga semester berturut-turut ini ada mata kuliah yang dibimbing oleh Mr Lala,
tetap saja setiap ada mata kuliah beliau pasti kita semua merasa dag-dig dug ketika beliau akan memasuki kelas, entah
kenapa perasaan itu selalu muncul. Apakah kita semua merasa minder atau takut
ditanya, lalu tidak bisa menjawabnya, atau karena alasan lain? Tapi itulah yang dirasakan oleh sebagian dari
kami. Padahal Mr Lala biasa-biasa saja, tidak menakut-nakuti kita. Tetapi
tugas-tugasnya itu yang membuat orang takut. Tetapi saya dan teman-teman sangat
sadar, bahwa yang semua Mr Lala lakukan itu untuk kebaikan kita semua. Yaitu
agar kita semua berkualitas tinggi, mampu bersaing dengan yang lain, terutama
bisa menulis dan membiasakan menulis.
Pada pertemuan minggu lalu, Mr Lala
menjelaskan “Literacy Engineering”. Lagi-lagi membahas mengenai literasi,
literasi dan literasi. Karena literasi itu sangat penting dan memang
jangkauannya luas, serta manfaat itu
bagus untuk kehidupan manusia. Seperti yang sudah saya bahas sebelumnya, “bahwa
manusia yang literat itu sangat bagus untuk investasi jangka panjang.
Yakni sumber daya manusia (SDM) untuk
generasi bangsa yang mampu menjadikan
bangsanya maju dan lebih baik lagi dari sebelumnya.
Menurut Mr Lala sendiri, pada satu bulan
pertama itu akan dibangun stamina dan mental yang kuat. Maksudnya, apakah kita
semua itu mentalnya atau daya tahan tubuhnya (Endurance) itu kuat untuk terus
lanjut ke tahap atau pembelajaran yang berikutnnya. Kemudian yang kedua itu
fokus. Apakah kita itu masih fokus dalam mengikuti proses belajar ini, atau
hanya main-main saja. Kemudian yang terahir itu sungguh-sungguh. Yaitu sungguh-sungguh
untuk mempelajari dan mengikuti proses pembelajaran ini. Agar supaya faham dan
bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya semua yang diperintahkan Mr lala
kepada kita itu, mempunyai harapan dan maksud tertentu. Seperti, apa yang
minggu lalu beliau sampaikan bahwa ” saya mau kamu mempunyai prinsip center of
excellent. Beliau itu menginginkan kita menjadi yang hebat dan terbaik. Terutama
dalam hal menulis, yakni kita harus tau cara menulis, cara mempresentasikan
serta memproduksinya. Setelah itu memperbanyak menulis terlebih dahulu baru
kemudian perdalam teori-teori. Dan biasanya akan lebih masuk dan lebih diingat jika
dengan mempraktekkan terlebih dahulu dibandingkan teori.
Segala sesuatu yang kita inginkan atau apa yang
anda inginkan itu tergantung pada diri kita masing-masing. Seperti dalam hal
menulis, pada teks yang kita tulis itu tergantung pada penulisnya. Apakah teks
tersebut akan dibuat kaku, lucu, unik, penasaran, marah dan lain sebagainya,
itu tergantung pada diri kita, penulisnya.
Berbicara mengenai literasi itu sangat luas.
Karena literasi adalah sesuatu yang kita lakukan. Maksudnya sesuatu yang kita
lakukan itu sebenarnya saling berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Yaitu
dalam melakukan aktifitas-aktifitasnya. Sedangkan menurut Freebody dan lukas
(2003) mengungkapkan bahwa model literasi itu, memecahkan kode teks,
berpartisipasi dalam makna teks. Menggunakan teks, menggunakan teks
fungsional, krisis, menganalisis, dan
mengubah teks.
Pada abad ke-21 standar kelas dunia akan
menuntut bahwa setiap orang harus memiliki kualitas atau kemampuan yang tinggi,
kemampuan berhitung tinggi, baik informasi, kemudian mampu belajar
terus-menerus dan percaya diri dan mampu memainkan peran mereka sebagai warga
masyarakat yang demokratis.
Di bawah ini ada beberapa elemen-elemen dalam
menulis akademik. Yaitu:
·
Kohesi,
yaitu gerakan halus atau aliran antara kalimat atau paragraf.
·
Kejelasan,
yaitu makna dari apa yang anda berniat untuk berkomunikasi sanngat jelas, agar
dapat dimengerti.
·
Logis,
mengacu pada urutan logis informasi. Dalam penulisan akademik, penulis biasanya
cenderung bergerak dari umum ke khusus.
·
Konsistensi,
yaitu konsistensi mengacu pada pengecualian informasi yang tidak secara
langsung berhubungan dengan topik yang dibahas dalam paragraf tertentu.
Keringkasan yaitu ekonomi dalam penggunaan
kata-kata. Tulisan yang bagus dengan cepat sampai ke titik dan menghilangkan
kata yang tidak perlu dan tidak perlu pengulangan pengecualian dari informasi
yang tidak perlu mempromosikan persatuan dan kesatuan.
Kelengkapan sementara berulang-ulang atau
tidak perlu harus dihilangkan, penulis memiliki untukmemberikan informasi
penting mengenai suatu topic tertentu. Misalnya, cacar air, pembacaakan
mengharapkan untuk mengetahui bahwa itu adalah penyakit anak-anak
yang ditandai dengan ruam.
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa segala sesuatu yang kita inginkan
dan butuhkan itu tergantung pada usaha kita sendiri yang akan menentukannya.
Dan segala sesuatu yang kita lakukan mempunyai maksud dan tujuan tertentu,
serta mendapatkan smanfaat dari hal tersebut. Pada intinya, literasi adalah
segala sesuatu yang kita lakukan adalah literasi. Ada beberapa elemen-elemen
penting ketika menulis akademik, yaitu kohesi, kejelasan, logis, konsistensi
dan unity.
222222222222222222222222222222222222
22222222
33333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
Pada minggu yang lalu, Mr Lala sedikit
menggambarkan untuk pembelajaran minggu depan. Yaitu pembelajaran yang akan
menuju aspek yang lebih detail. Di samping itu, kita akan mengkritisi teks.
Oleh karena itu, sebelum kita menulis, terlebih dahulu kita menganalisis,
mengkritisi serta memahami terlebih dahulu sebelum ditulis.
z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic