Dari sekian malam,
hanya malam ini yang memancarkan sinar rembulan untuk memberikan ku kekuatan
untuk berfikir jernih dan menghasilkan kata demi kata, kalimat demi kalimat,
ungkapan demi ungkapan. Sehingga tinta
ini hadir untuk menaburkan goresan dalam
kertas yang suci ini. Entah
kenapa tinta ini selalu mengajakku untuk mengerjakannya. Berhenti sejenak lalu dilanjutkan kembali
untuk menelusuri dan memenuhi garis demi garis ini. Sungguh tak bosan-bosannya ku berjam-jam
menggunakan tinta yang berwarna hitam pekat ini. Tinta hanyalah sebuah tinta, jika dilihat
oleh kasat mata, sebenarnya setetes tinta sangat bermakna lebih dan bisa
menyampaikan maksud bak burung merpati yang selalu mengirimkan surat dengan
tepat pada yang dituju. Dan pada
akhirnya tinta ini pun selalu menyelesaikan goresan ini.
Mari kita membahas writing!
Mr. Lala
mengatakan bahwa hanya ada dua akademik, yaitu:
1.
Akademik
reading
2.
Akademik
writing
Mudah-mudahan
untuk selanjutnya akan ada akademik listening.
Ini adalah sesuatu yang berbeda di semester empat ini yang mencakup
akademik reding dan akademik writing.
Selain itu di semester empat ini, beliau akan menyajikan beberapa
isu. Isu-isunya pun akan sangat berbobot
dan setiap mahasiswa harus bisa menangani atau menanggapi isu-isu
tersebut. Kenapa isu-isu tersebut
dikatakan sangat berbobot??? Karena
diambilnya pun dari buku antropologi yang sangat kuat, selain itu bahasanya pun
sangat kuat, untuk itu mahasiswa harus paham betul dengan bahasa tersebut.
Beliau
Mengingatkan:
“Mungkin
sejarah akan terulang di semester empat ini, contohnya:
1.
Mata
harus melek
2.
Harus
banyak menulis
3.
Harus
banyak membaca buku
4.
Harus
siap sakit hati
5.
Harus
terima semuanya
Liburan
kemarin mungkin akan berubah untuk semester sekarang.
Mr. lala says:
“Orang-orang yang rajin,
buku-bukunya pun selalu berantakan, dan seorang Profesor pun di meja kantornya
selalu berantakan oleh buku-bukunya di meja”.
Selain
itu orang yang suka menulis akan tahu aturan dalam menulisnya dan akan menulis
yang aneh-aneh untuk tulisannya. Dan akademik writing itu bersifat
interpersonal.
ALASAN SEBUAH TULISAN DISEBUT “AKADEMIK”
1.
Didasari
suatu argumen atau ide utama (biasanya disebut klaim atau thesis statement).
2.
Didukung
penalaran dan bukti-bukti logis (missal: Fakta bukan Opini).
3.
Diangkat
dari riset (riset literature atau riset formal).
4.
Menyajikan
temuan atau kesimpulan yang berguna bagi bidang tersebut.
5.
Seimbang:
Tidak subjektif memihak pada suatu pihak.
6.
Kritis:
Artikel akademik bukan kumpulan fakta tetapi evaluasi, analisa, dan kritik
terhadap fakta.
CIRI BAHASA
TULISAN AKADEMIK
Menghindari pertanyaan retorika.
Pertanyaan retorika adalah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban atau akan
dijawab oleh pemilik sendiri.
Contoh: “Lokasi industri menyebabkan polusi dalam jumlah besar. Jadi, kenapa kita tidak memikirkannya?”
Sebaiknya: “Satu pertanyaan yang perlu dijawab adalah mengapa lokasi industri
yang dipilih masih menyebabkan polusi dalam jumlah besar???”
Ok, kembali
lagi kepada kata-kata beliau, bahwa:
“Mencari buku itu susahnya luar biasa, dan jika susahnya luar biasa
lalu apabila kamu menguasainya, itu sangat LUAR BIASA”.
“Learn to write in a second language is one of the most challenging
aspects of second language learning” (HYLAND
2003).

Class review:
a.
Examining
how theories of writing and the teaching af writing have evolved.
b.
The
nature of good writing.
c.
How
a curriculum can be developed for a writing course.
My expectation is to be honest (Hyland 2002)
Kata kuncinya yaitu di informed choices.

Theory Research
A
Activities
Jadi,
kegiatan itu berhubungan dengan research.
“A
strong teacher is a reflective teacher”
A
SIMPLE REMINDER
![]() |


TEXT CONTEKS

KESIMPULAN:
Pengajaran
Menulis meliputi:
1.
Struktur
Bahasa
Menurut Prof. Benny H. Hoed, struktur adalah bangun (teoritis) yang
terdiri atas unsure-unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan.
Ø Struktur atas
Ø Struktur bawah
Struktur
mempunyai sifat: Totalitas, Transformatif, Otoregul).
2.
Text
function
3.
Theme
or topics
4.
Creative
expression
5.
Compossing
process
6.
Content
7.
Genre
and text
Sebuah pengingat sederhana; Menulis melibatkan menyusun keterampilan
dan pengetahuan tentang teks, konteks, dan pembaca.
SIFAT PENULIS
YANG BAIK
1.
Gaya
dan Nada penulisan
Masing-masing
orang yang memiliki kontribusi artikel maupun penyuntingan artikel memiliki
gaya penulisan yang berbeda-beda.
2.
Gaya
Berita atau Jurnalistik
Sejumlah
contributor menyarankan penggunaan gaya penulisan berita. Gaya ini adalah gaya prosa untuk berita
dihalaman muka surat kabar atau bulletin berita yang disiarkan radio dan
televisi.
3.
Gaya
Ringkasan
Gaya ringkasan
adalah gaya penulisan yang bermiripan dengan gaya berita, namun berlaku untuk
menyetengahkan topic-topik yang akan dijelaskan kemudian. Gaya ini dipakai untuk mengawali sub bagian-
sub bagian, bukan paragraf-paragraf baru.
4.
Nada
Penulisan
Artikel dan isi
artikel insiklopedia lainnya, harus ditulis dengan nada resmi. Standar untuk nada resmi tidak seragam,
karena tergantung kepada subjek yang dibahas.
Harapan saya
adalah jujur? (HYLAND 2002)
Untuk membantu
guru bahasa menjadi guru menulis.
Seorang guru yang efektif adalah salah satu yang dapat membuat pilihan
informasi tentang metode, material, dan prosedur untuk digunakan dalam kelas
didasarkan pada pemahaman yang jelas tentang sikap saat ini dan praktek
dalamnya profesi membutuhkan pengetahuan untuk berhubungan dengan kegiatan
kelas untuk penelitian dan teori yang relevan.
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic