We are simple, but no simple impact. Proudly Presents, PBI C 2012. Happy Reading!

Course: Writing and Composition 4

Instructor : Lala Bumela

This website created by : College student from The State Institute of Islamic Studies Syekh Nurjati Cirebon, The Dapartment of English Education 2012.


widgets

Kamis, 20 Februari 2014

mengenali lebih dalam siapa saya



Class Review
PERTEMUAN KEDUA
MENGENALI LEBIH DALAM SIAPA SAYA
Siapa saya? Sejujurnya saya tidak begitu mengenal siapa diri saya.  Tapi jika ada seseorang yang bertanya demikian kepada saya, tentu saya akan menjawabnya semampu saya.  Yang akan saya katakan adalah, saya adalah seorang anak perempuan biasa, yang sedang berusaha mencari jati dirinya sendiri.  Jika boleh jujur saya lebih menyukai jalan hidup yang mengalir apa adanya.  Sementara dalam kelas ini (PBI_C) saya hanyalah seseorang yang berusaha untuk mencoba ikuti kemampuan rata-rata teman di kelas yang kebanyakan lebih muda.
Saya lahir dari keluarga yang sederhana, dan dalam keseharian kami selalu menggunakan Bahasa Jawa.  Namun seiring berjalannya waktu saya telah mengenal beberapa lainnya yang ada di Indonesia, bahkan di dunia.  Kebanyakan dari bahasa-bahasa tersebut saya hanya tahu, tidak bisa mengucapkannya.  Beberapa bahasa yang saya tahu diantaranya adalah: Bahasa Inggris, Bahasa Arab, dan Bahasa Mandarin (China).
Sebagai seorang calon guru Bahasa Inggris, sebelum saya mempraktekan ilmu yang saya dapat, tentu saya harus benar-benar menguasai materi yang saya ajarkan nanti.  Seorang guru bahasa tidak hanya dituntut untuk menguasai materi yang diajarkan tapi juga harus bisa memberikan contoh agar lebih dipahami oleh anak didiknya.  Oleh karena ituseorang guru juga dituntut untuk bisa menulis.  Untuk dapat memberikan contoh-contoh saat mengajar tentu kita harus sudah membiasakan diri saat kita masih menjadi siswa atau mahasiswa.  Dalam perkuliahan khususnya Bahasa Inggris terdapat sebuah mata kuliah yang bertujuan untuk mempersiapkan para lulusannya menjadi seorang yang pandai menulis.  Mata kuliah tersebut adalah Writng Academic (menulis akademik).
Hyland (2004: 4), “ menulis aadalh sebuah latihan berdasarkan dugaa
Mata kuliah Writng Academic  bersifat rigid (kaku, beku), formal (resmi), kritikal, struktur (fokus kepada salah satu bahasan), dan sistematis (tidak dapat dirubah).  Bersifat rigid atau kaku adalah karena menulis akademis adalah sesuatu yang harus demikian adanya, kita tidak boleh sembarangan untuk mengubah sesuatu yang sudah ada.  Bersifat formal atau resmi dikarenakan tidak semua orang menerima dan memahami bahasa yang informal atau tidak resmi.  Bersiafat kritis adalah, meskipunsebelumnya dikatakan bersifat rigid dan formal namun juga harus diberi kritikan untuk membuat para mahasiawa lebih berkembang lagi.  Struktur adalah fokus yang akan dibahas, pelajari dan tekuni.  Sistematik adalah apa yang ada dalam tulisan harus sesuai dengan aturan yang ada, inilah yang membedakan antara tulisan akademik dan tulisan non-akademik, seperti cerita pendek, novel dan puisi.
Dalam proses menulis tidak akan terlepas dari sebuah lingkaran yang terdiri dari tiga hal, yaitu: berfikir, membaca dan menulis.  Ketiganya saling berhubungan satu sama lain. Menulis merupakan sebuah proses mengungkapkan ide dan perasaan.  Sementara membaca merupakan cara untuk mengetahui dan memahami sesuatu.  Sedangkan proses berfikir adalah sebuah proses penggodokan ide sebelum akhirnya ditulis dalam sebuah buku.  Menulis akademik maka kita harus siap untuk mendapatkan kritik dari para dosen yang menguji.  Para penguji tentunya haruslah orang yang kritis.  Orang yang kritis adalah orang yang tidak pernah puas dengan sesuatu, selalu bertanya dan selalu berusaha untuk menemukan jawaban yang sesungguhnya.
Menulis selain merupakan proses mengekspresikan ide juga mempunyai tujuan untuk mengetahui dan memahami sesuatu.  Tujuan menulis yang kedua adalah merepresentasikan sesuatu yang ada dibenak.  Tujuan yang ketiga adalah memproduksi apa yang di otak kita menjadi sebuah tulisan.
Seperti yang telah saya sebutkan di atas bahwa terdapat perbedaan antara menulis akademik dan menulis non-akademik.  Kita dapat mengumpamakannya seperti, dua penjual mie ayam.  Salah satu dari mereka hanya berjualan di pinggir jalan sedangkan yang satunya adalah dagang di gerai.  Perbedaan dari keduanya adalah, yang pertama adalah, harga yang harus dibayar oleh pembeli, yang tentunya penjual mie di pinggir jalan harganya lebih murah dibandingkan dengan harga mie ayam yang ada di gerai.  Perbedaan yang kedua adalah, orang yang makan atau pembeli, dimana kebanyakan para pembelidari penjual mie ayam yang di pinggir jalan adalah masyarakat menengah kebawah, sedangkan para pembeli yang datang ke mie ayam yang ada di gerai rata-rata adalah  masyarakat menengah ke atas.  Perbedaan yang terakhir adalah soal cita-rasa.
Perumpamaan lainnya adalah, jika tulisan kita diibaratkan sebuah kuburan atau orang yang sudah mati maka pembacanya diibaratkan sebagai roh yang dapat menghidupkan orang mati tersebut.  Seorang pembuat kue baru akan disebut pembuat kue jika sedang membuat kue.  Sama halnya dengan seorang penulis.
Sekarang saya akan membahas hubungan antara teks, konteks, pembaca, penulis dan maksud dari tulisan si penulis.  Teks dan konteks adalah satu kesatuan yang tidak mungkin dapat berdiri sendiri, dan dalam kenyataannya saling melengkapi satu sama lain.  Yang termasuk dalam kegiatan membaca adalah memilih apa yang akan kita baca, mengorganisir atau menyatukan, dan menghubungkan satu lain dan menghubungkannya satu sama lain untuk memberi sebuah arti sebaik yang pembaca ketahui tentang teks.        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a space for comment and critic