Class
Review 1
Saat pertama kali saya mendengar bahwa writing 4
akan diajar oleh Mr Lala Bumela, saat itulah saya mulai kaget tetapi kekagetan
saya mendengar semua itu, timbullah rasa percaya diri saya bahwa saya bisa
melalui writing 4 ini dengan nilai yang bagus.
Saya juga sempat berpikir bahwa saya harus tetap semangat dan berusaha
sekeras mungkin untuk bisa melewati semua ini.
Yang paling terpenting itu adalah suatu “proses” bukan sebuah nilai yang bagus.
Pada saat semester 3 beliau mengajarkan
phonology. Pada saat itu saya selalu
berusaha semaksimal mungkin untuk mendapat materi sebanyk-banyaknya karena Mr
Lala hanya member materi yang mentang.
Jadi, semua mahasiswa harus mematangkan materi tersebut dengan cara
searching ataupun mencari buku.
Perjuangan saya untuk menulis yang sangat banyak tidaklah mudah. Pada saat itu saya pun berhasil mendapatkan
materi yang sangat banyak dan segera menulis sebuah class review. Tapi, untungnya perjuangan saya begitu
memuaskan dan akhirnya saya pun bisa mendapatkan nilai B+.
Suasana yang begitu mendung, angin yang berhembus
kencang, daun-daun yang menari dan suara ayam jago berkokok, membuat hatiku
semakin tentram dan damai. Pada saat
itulah saya memulai untuk membuat tugas pertama saya yaitu “class review”. Awalnya saya merasa malas untuk mengerjakan
class review tapi saya berusaha untuk melawan rasa malas itu.
Didalam
writing 4 akan membahas tentang “Academic Writing”. Didalam academic writing kita cenderung lebih
membahas tentang politik. Karena Mr Lala
mengatakan bahwa “seorang mahasiswa harus
pandai berpolitik dan itu merupakan salah satu agar seseorang memiliki
pemikiran yang kritis”. Menulis itu harus dengan hati, agar
kita bisa menyatu dengan tulisan tersebut.
Jika dalam menulis kita selalu terburu-buru, maka tulisan kita pun tidak
enak untuk dibaca. Karena menulis itu
mengandung pencitraan yang sangat kuat.
Setiap pertemuan Mr Lala akan member tuga 3 yaitu
class review, appetizer, dan chapter review.
Appetizer yaitu opinion essay, jadi kita menghubungkan pendapat orang 1
dan 2 kemudian kita harus memberikan argument dari buku-buku yang diberikan
oleh beliau. Beliau mengatakan “mencari
buku itu susahnya luar biasa”. Seseorang
yang banyak buku dikamarnya, bahkan buku tersebut berantakan, berarti orang itu
adalah seseorang yang memiliki pemikiran kritis. Beliau menginginkan mahasiswa IAIN seperti
itu. Beliau mengatakan “I want you to be the best”. Maka dari itu beliau member tugas yang begitu
banyak kepada kita.
A
highlight on writing 4 course
Key word:
Extensive : topik- topik yang dibahas harus lebih luas
Specialiased : orang-orang yang mengajarkan writing, berarti orang tersebut
harus sering menulis dan tahu tentang cara-cara menulis bahkan sudah pernah
membuat karya tulis. Jangan sampai orang
yang tidak tahu tentang menulis, tetapi mereka mengajarkan writing.
Belajar bagaimana menulis dalam
bahasa kedua (L2) adalah salah satu aspek yang paling menantang dari
pembelajaran bahasa kedua (L2) (Hyland 2003).
Bahkan mereka yang beranggapan bahwa bahasa Inggris sebagai bahasa
pertama (L1), maka kemampuan menulis secara efektif adalah suatu yang
membutuhkan instruksi yang luas dan
khusus (Hyland 2003, Hyland 2004).
Ø Dalam
academic writing ini, topic-topik yang akan dibahas lebih luas. Dan pemaham
materinya pun akan semakin diasah.
Apa
tantangan kita saat ini?
v meneliti
bagaimana teori-teori penulis dan pengajaran menulis telah berevolusi, sifat
penulisan yang baik,
v Sifat
teks dan genre dan bagaimana mereka mencerminkan penggunaannya dalam komunitas
wacana tertentu,
v hubungan
antara menulis bahasa pertama(L1) dan kedua (L2),
v Bagaimana
kurikulum dapat dikembangkan untuk kursus menulis,
v Pengembangan
bahan ajar untuk kelas menulis,
v Dan
pendekatan untuk uman balik penelitian.
Key word:
Ø Evolved
( berkembang)
Dalam menulis, kita telas
mengepresikan sebuah makna dan pikiran kita pun akan berkembang dan menyatu
dengan apa yang kit abaca. Keuntungan
jika kita menulis adalah, kita bisa mendesaign sebuah pengetahuan ataupun
pengalaman yang ada dipikiran kita.
Pemikiran kita pun akan selalu diasah lewat kritikan-kritikan yang
membuat kita maju.
Ø Good
writing : Setelah kita mempunyai ide dan ide kita pun sudah berkembang, maka
kita pun dengan mudahnya bisa menulis yang bagus (memiliki ide yang brilliant).
Ø Nature
of text, genre: dalam menulis, kita harus menulis dengan alami. Menulis alami disini dijelaskan bahwa dalam
menulis kita harus menggunakanbahasa kita sendiri. Artinya dalam menulis kita harus member
argument sendir dan tidak mengcopy paste karya orang lain (plagiat). Dalam menulis kita juga harus tahu bahwa
genre dalam sebuah tulisan itu sangat penting, karena itu adalah suatu
identitas kita sebagai penulis.
Ø Relantionship
: dalam menulis, kita harus bisa menghubungkan antara pendapat 1 dengan
pendapat 2, kemudian dari situlah kita akan memberi kesimpulan dan member
argument tentang tulisan tersebut.
Harapan
Saya adalah Jujur
ü Untuk
membantu guru bahasa menjadi guru menulis
ü Seorang
guru yang efektif adalah salah satu yang dapat membuat pilihan informasi
tentang metode, material, dan prosedur untuk digunakan dalam kelas didasarkan
pada pemahaman yang jelas tentang sikap saat ini dan praktek dalam profesinya.
ü Seorang
guru yang kuat adalah seorang guru reflektif, dan refleksi membutuhkan
pengetahuan untuk berhubungan dengan kegiatan kelas, penelitian, dan teori
relavan.
Theory
+ Research + Activiest = Semua kegiatan Mr Lala harus terkait denga ketigal
hal tersebut
|
Ketika
kita membaca dan menulis, berarti kita sedang mengespresikan. Semakin kita mengespresikan, maka semakin
kuat daya kritis kita.
Sebuah Pengingat
Sederhana



COMPHRESENSION
= Text + Context + Reader
|
Jadi, menulis itu melibatkan ketiga hal diatas dan
saling berhubungan satu sama lainnya.
Mengenai pembaca, pembaca kritis adalah pembaca yang bisa menyerap atau
memberi kesimpulan dan berargumen tentang tulisan yang dibacanya. Walaupun argument tersebut sangat menantang
penulis. Didalam academic writing ini, kita diwajibkan untuk menulis dalam
bentuk yang alami. Semua keterampilan
apapun harus dilakukan dengan praktek.
Begitu pula dengan menulis, jika kita hanya mengetahui tentang
teori-teori dalam menulis saja, maka kita pun tidak akan bisa menulis dengan
mudah dan lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
a space for comment and critic